Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. Z, (2016). Kateterisasi Jantung Dan Pemasangan Ring Untuk Pjk Dari
Http://Rsudza.Acehprov.Go.Id/Tabloid/2016/06/21/Kateterisasi-Jantung-
Dan-Pemasangan-Ring-Untuk-Pengobatan-Penyakit-Jantung-
Koroner/Di Diakases Pada Tanggal 23 Maret 2014

Aha, (2017). Heart Disease And Stroke Statistics—2017 Diakses Dari


Http://Circ.Ahajournals.Org/Content/Early/2017/01/25/Cir.00000000000
00485 Pada Tanggal 09 Maret 2017

Alligood M.A, (2014). Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka. Toronto:
Elsever

Alodokter (2016). Informasi Kesehatan Terlengkap Dan Terpercaya Dari


Http://Www.Alodokter.Com/Kolesterol-Tinggi Diakses Pada Tanggal
03 Februari 2017

Bahrudin, M. (2012). Terapi Modalitas Kardiovaskuler Dan Aplikasinya. Jakarta :


Cv. Trans Info Media

Black. J. M., & Hawks. J. H. (2014), Medical-Surgical Nursing: Clinical


Management For Positivqe Outcomes, (8th Edition). St Louis : Elsevier
Saunders.

Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Egc.

Christian F (2016) Kateterisasi Jantung Dari Https://Id.Linkedin.


Com/Pulse/Kateterisasi-Jantung-Rumah-Sakit-Columbia-Asia-Indonesia
Diakses Pada Tanggal 25 Maret 2017

Chung Misook L Et Al (2009). The Effects Of Depressive Symptoms And Anxiety


On Quality Of Life In Patients With Heart Failure And Their Spouses:
Testing Dyadic Dynamics Using Actor-Partner Interdependence Model
Dari Http://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pmc/Articles/Pmc2732117/ Diakses
Pada Tanggal 04 Maret 2017

Dahlan, M.S. (2014) Statistic Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta


:Epidmiologi Indonesia

Dian, W. (2009). Mekanisme Koping, Pasien Stroke Hemoragik (Laki-Laki Dan


Perempuan) Pada Usia Produktif Di Palembang. Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan, (3).
Faridah, E. N et al (2016). Gambaran Profil Lipid Pada Penderita Sindrom
Koroner Akut Di Rsup. Prof. Dr. Rd Kandou Periode Januari–September
2015. E-Clinic, 4(1).

Faridah, V. (2015). Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Op Apendisitis Dengan


Tehnik Distraksi Nafas Ritmik. Jurnal Studi Keperawatan Vol, 7.

Ghani, L et al (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner Di


Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), 153-164.

Hadidi K, (2016). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Pengetahuan, Koping,


Kepatuhan Dan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
Menggunakan Teori Adaptasi Roy. Doctoral Dissertation Universitas
Airlangga.

Hermawati. R, Et Al (2014). Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Kandas Media


(Imprint Agromedia Pustaka).

Hidayat. A, Et Al (2015). Persepsi Penyakit Jantung Koroner Yang Akan


Dilakukan Tindakan Kateterisasi Jantun Dari
Http://Download.Portalgaruda.Org/Article.Php Diakses Padatanggl 18
Maret 2017

Icp Plus, (2015). Proses Kateterisasi Jantung. Dari


Http://Www.Icpplus.Com/Kesehatan-Jantung/Proses-Kateterisasi-
Jantung-Kateter/ Di Akases Pada Tanggal 23 Maret 2017

Indrawati, L. (2014). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Persepsi, Motivasi,


Dukungan Keluarga Dan Sumber Informasi Pasien Penyakit Jantung
Koroner Dengan Tindakan Pencegahan Sekunder Faktor Risiko (Studi
Kasus Di Rspad Gatot Soebroto Jakarta). Jurnal Ilmiah Widya, 1(1).

Jumaiyah W, Et Al (2013) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas


Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner Dirumah Sakit Jantung Dan
Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan Issn 0216-3942

Kapukonlien, (2012). Teknik Realaksasi Dan Distraksi Dari


Http://Www.Kapukonline.Com/2012/09/Teknik-Relaksasi-Dan-
Distraksi.Html Diakses Pada Tanggal 27 Maret 2017

Kemenkes Ri (2014). Situasi Kesehatan Jantung Dari File:///C:/Users/Kom-


4/Downloads/Infodatin-Jantung.Pdf Diakses Pada Tanggal 03 Maret
2017
King. A.L, (2012). Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta
:Salemba Humanika.

Kushariyadi (2010).Pengaruh Pemberian Cognitive Support Terhadap Koping


Pada Pasien Congestive Heart Failure Di Rsu Dr. Soetomo Surabaya.
Dari Http://Ejournal.Umm.Ac.Id/Index.Php/Sainmed/Article/View/1010
Diakses Pada Tanggal 23 Maret 2017

Lemone, Priscilla. (2015). Buku Ajar Medikal Bedah Ed.5. Jakarta : Egc.

Lika A.S, (2016) Apa Itu Penyakit Jantung Koroner Dari


Https://Hellosehat.Com/Penyakit/Penyakit-Jantung-Koroner-Coronary
Artery-Disease/ Diakses Pada Tanggal 7 Maret 2017

Maendra, I. K et al (2014). Prevalensi Tingkat Kecemasan Pada Pasien Infark


Miokard Lama Di Poliklinik Jantung Rsup Prof. Dr. Rd Kandou. E-
Clinic, 2(3).

Mufarokhah, H (2015). Improving Of Coping, Intention, And Medication


Adherence In Patients With Coronary Heart Disease After Giving Self
Management Programme Quasy Experiment In Rsud Jombang (Doctoral
Dissertation, Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga ).

Murti. B (2006) Disain Dan Ukuran Sampel Untuk Penelitan Kuantitatif Dan
Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Mutoharoh, I. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Mekanisme


Koping Klien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisis
Di Rumah Sakit Umum Pusat (Rsup) Fatmawati

Myers. E, (2012) Keterampilan Klinis Untuk Perawat Seri Panduan Klinis.


Jakarta: Ems Erlangg

Nasir, A (2011) Dasar – Dasar Keperawatan Jiwa Pengantar Dan Teori Jakarta :
Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nuraeni, N Et Al (2017). Hubungan Cemas Dan Depresi Pada Pasien Dengan


Penyakit Jantung Koroner (PJK). Medisains, 15(1), 10-16.

Oemiyati, R Et Al (2015). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Pada


Perempuan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,18(1), 47-55.

Peristiowati (2015) Cognitive Support Meningkatkan Kadar Cd4 Pada Pasien Hiv
Dari Http://E-Journal. Unair.Ac.Id/Index.Php/Jners/Article/View/2057
Pada Tanggal 27 April 2017
Potter & Perry, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperrawaan :Konsep Proses
Dan Praktik, Jakarta : Egc

Price Sa, Wilson Lm (2012). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.


Jakarta: Egc

Putra, S et al (2016). Self Management Program Meningkatkan Koping, Niat Dan


Kepatuhan Berobat Pasien PJK Setelah Pemberian Self Management
Program. Jurnal Ners,11(1), 56-62.

Rampengan, S. F. Et Al (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Dan Teknik Distraksi


Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di
Ruang Irina A Atas Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado. Jurnal
Keperawatan, 2(2).

Ransun, D et al (2013). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme


Koping Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Di Irina F Blu Rsup Prof.
Dr. Rd Kandou Manado. Juiperdo-Jurnal Perawat Manado, 2(1).

Rubenstein D. (2007) Kedokteran Klinis. Jakarta: Erlangga

Saleh R, (2011). Kateterisasi Jantung Lewat Tangan.


Http://Ftp.Unpad.Ac.Id/Koran/Bisnis/2011-01-02/Bisnis_2011-01-
02_035.Pdf Diakses Pada Tanggal 23 Maret 2017

Sjamsuhidajat, R. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Egc, 14.

Stania F.Y. Dkk, (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Dan Teknik Distraksi
Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Diruang
Irna Atas Rsup Prof. Dr. D Kandou Diunduh Pada Tanggal 27 Maret
2017 Dari Http://Download.Portalgaruda.Org/Article.

Stuart, W.G (2016) Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart;
Singapura: Elsevier

Subekti, (2015). Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Dan Senam Jantung
Sehat. Diakses Pada Tanggal 18 Maret 2017 Dari
Http://Jurnal.Poltekkes-Malang.Ac.Id/Berkas/6c77-
Faktor_Resiko_Penyakit.Pdf

Sudoyo Aru. W, (2015). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :Interna Publishing

Sugiyono (2010) Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sumardika, I. W. A et al (2013). Penanganan Depresi Pada Pasien Lansia


Dengan Penyakit Kardiovaskular. E-Jurnal Medika Udayana, 1-12.
Sumardika, I. W. A et al (2013). Penanganan Depresi Pada Pasien Lansia
Dengan Penyakit Kardiovaskular. E-Jurnal Medika Udayana, 1-12.

Sundstrom, J et al. (2011). Association Of Blood Pressure In Late Adolescence


With Subsequent Mortality: Cohort Study Of Swedish Male
Conscripts. Bmj, 342, D643.

Supriyono, M. (2008). Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap


Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia< 45 Tahun
(Studi Kasus Di Rsup Dr. Kariadi Dan Rs Telogorejo
Semarang) (Doctoral Dissertation, Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro).

Tangka, J. W. (2012). Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Pada Pasien


Gagal Jantung Kongestif Di Irina F Blu Rsup Prof Dr. Rd Kandou
Manado. Infokes-Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1).

Utami S, (2016). Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Dan Distraksi Dengan


Latihan 5 Jari Terhadap Nyeri Post Laparatomi Diakses Pada Tanggal
27 Maret 2017 Https://Ppnijateng.Org/Wp-
Content/Uploads/2017/01/Keperawatan-Jiwa_-Place-Pdf-Vol-4-No-
1.65-77.Pdf

Vindora M. Et Al (2014). Perbandingan Efektivitas Tehnik Distraksi Dan


Relaksasi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi
Hernia Di Rsud Manggal. Diakses Pada Tanggal 27 Maret 2017 Dari
Http://Malahayati.Ac.Id/Wp-Content/Uploads/2016/09/10.-Vindora-
Shinta-Arini-Ayu-Teguh-Pribadi-Distraksi-Relaksasi-Nyeri.Pdf

Wahyuni, S. H. (2015). Usia, Jenis Kelamin Dan Riwayat Keluarga Penyakit


Jantung Koroner Sebagai Faktor Prediktor Terjadinya Major Adverse
Cardiac Events Pada Pasien Sindrom Koroner Akut.

Who, (2016). Global Heart Initiative Working Together To Beat Cardiovaskular


Disease Di Unduh Pada Tanggal 27 Maret 2017 Dari
Http://Www.Who.Int/Cardiovascular_Diseases/Globalhearts/Ghi_Broch
ure.Pdf?Ua=1

Wibowo H.R, (2016) Kateterisasi Jantung Diunduh Pada Tanggal 23 Maret 2017
Dari Http://Rodaro.Otadesho.Com/?P=11

Yuliani F, Et Al (2014) Hubungan Berbagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian


Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Militus Tipe 2 Di
Rsup Dr.M Djamil Padang Dan Rs Khusus Jantung Sumbar. Jurnal
Kesehatan Andalas
Zahrawardani, Et Al (2012). "Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung
Koroner Di Rsup Dr Kariadi Semarang." Jurnal Kedokteran
Muhammadiyah 1.3.
Kepada Yth
Responden Penelitian
Di Tempat

Dengan Hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Achmad Abdul Lutfbis
Nim : 2015980002
Program :Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Judul Penelitian :Pengaruh Cognitive Support dan Terapi Relaksasi terhadap
Mekanisme Koping sebelum Kateterisasi Jantung pada
Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di RSUD Kab.
Tangerang Tahun 2017

Peneiliti mohon kesediaan dari bapak/ibu untuk berpartisipasi sebagai responden


dalampenelitian. Selanjutnya apabila berkenan dan bersedia menjadi responden.
Peneliti mohon untuk mengisi kuesioner yang telah di persiapkan dan menjawab
dengan jawaban yang menurut anda benar tanpa ada yang mempengaruhi,
sebelumnya mengisi lembar persetujuan yang peneliti lampirkan perlu saya
beritahukan bahwa data yang peneliti peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan
tidak akan dipublikasikan secara terbuka kecuali untuk kepentingan ilmiah
Demikian atas perhatian dan kesedian bapak/ibu /saudara ,peneliti mengucapkan
terimakasih

Tangerang, Mei 2017


Hormat saya,

(Achmad Abdul Lutfbis)


SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI
RESPONDEN PENELITIAN (Informed Conset)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini


Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bahwa:
1. Telah mendapat penjelasan tentang penelitian yang akan di teliti oleh
peneliti
2. Telah mengetahui tujuan, manfaat, dan dampak dari penelitian yang akan
diteliti oleh peneliti
3. Telah memahami prosedur penelitian dan diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang penelitian yang akan diteliti.
Berdasarkan pertimbangan diatas, dengan ini saya memutuskan dengan sadar
dan tanpa paksaan dari pihak manapun bersedia untuk berpartisipasi menjadi
responden dalam penelitian ini.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Tangerang, Mei 2017


Yang membuat pernyataan,

( )
KUESIONER PENELITIAN
No. Kuesioner :

I. Identitas Responden
1. Usia :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan : SD/Sederajatt SMP/Sesderajat
SMA/sederajat PT
Tidak Sekolah
4. Pekerjaan : Bekerja Tidak Bekerja
II. Kuesioner Mekanisme Koping Pasien Jantung coroner yang akan
dilakukan Kateterisasi Jantung
Petunjuk Pengisian : Berikanlah tanda checklist (√) pada kolom kosong
yang masing-masing butir pertanyaan dengan pilihan yang sesuai dengan
perasaan anda dan yang anda alami.

Metode Koping Tidak Kadang


No Sering Selalu
pernah -kadang
1 Yakin bahwa keadaan kesehatan saya
akan baik-baik saja
2 Menceritakan masalah dan keluhan yang
dihadapi terhadap tindakan kateterisasi
jantung dengan orang yang lebih tau atau
tenaga medis
3 Meminta dukungan dan bantuan materil
dan moril kepada keluarga
4 Saya merasa putus asa dengan
pelaksanaan kateterisasi jantung yang
dilakukan
5 Saya yakin setelah tindakan kateterisasi
keadaan saya akan lebih membaik
6 Yakin tindakan kateterisasi jantung
adalah tindakan yang paling tepat untuk
pemulihan kesehatan saya
7 Saya berusaha untuk tetap tenang
menghadapi tindakan kateterisasi jantung
untuk pemulihan kesehatan saya
8 Persiapan sebelum kateterisasi jantung
membantu meyakinkan bahwa tindakan
kateterisasi jantung akan membuat
kesehatan saya lebih baik
9 Saya mencoba menemukan hikmah dari
kondisi saya saat ini.
10 Saya merasa pesimis dengan kondisi dan
penyakit yang saya alami
11 Tidak percaya penyakit saya tidak dapat
diobati
12 Menutupi perasaan sedih dengan
mengalihkan kegiatan yang bermanfaat
dan berusaha tegar dihadapan orang lain
13 Saya mencari ketenangan dengan
relaksasi atau rekreasi sebelum
kateterisasi jantung
14 Menganggap tindakan kateterisasi
jantung hal terbaik setelah melihat
kesehtan orang lain yang sudah terlebih
dulu dilakukan kateterisasi jantung
15 Saya bicara kasar dengan orang lain dan
keluarga sejak menderita penyakit
jantung koroner
16 Yakin tuhan akan memberikan kekuatan
dan kemudahan bagi saya
17 Saya berdoa untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan untuk memecahkan
masalah yang saya hadapi dan
menenangkan perasaan saya
18 berfokus terhadap kesembuhan itu diatur
oleh tuhan yang maha kuasa
29 melakukan rileksasi dengan membaca
ayat –ayat pendek dan berzikir
Saya merasa takut hidup saya tidak lama
20 lagi saat dilakukan kateterisasi jantung

KUNCI PERTANYAAN KUESIONARE


1. Mekanisme koping berfokus pada masalah, yang melibatkan tugas dan
upaya langsung untuk mengatasai ancaman. Komponen Otonomi dan
kemandirian pada no. 1 – 3
1) Yakin bahwa kesehatan saya akan baik-baik saja
2) Menceritakan masalah dan keluhan yang dihadapi terhadap tindakan
kateterisasi jantung dengan orang yang lebih tau atau tenaga medis
3) meminta dukungan dan bantuan materil dan moril kepada keluarga.

2. Mekanisme koping berfokus secara kognitif, dimana seseorang mencoba


untuk mengendalikan makna dari suatu masalah lalu menetralisirnya.
Komponen Orientasi realitas menoleransi ketidak pastian hidup pada no .
5- 9
5) Saya yakin setelah tindakan kateterisasi keadaan saya akan lebih
membaik
6) Yakin tindakan kateterisasi jantung adalah tindakan yang paling tepat
untuk pemulihan kesehatan saya
7) Saya berusaha untuk tetap tenang menghadapi tindakan kateterisasi
jantung untuk pemulihan kesehatan saya
8) Persiapan sebelum kateterisasi jantung membantu meyakinkan bahwa
tindakan kateterisasi jantung akan membuat kesehatan saya lebih baik
9) Saya mencoba menemukan hikma dari kondisi saya saat ini

3. Mekanisme koping berfokus pada emosi, dimana klien diorientasi untuk


mengurangi distress emosionalnya. Komponen manajemen stress, harga
diri, pada no. 11- 14
a. Pertahanan ego atau mekanisme pertahanan mental seperti denial,
supresi, atau proyeksi, kompensasi, displacement,
11) Tidak percaya penyakit saya tidak dapat diobati,
12) Menutupi perasaan sedih dengan mengalihkan ke yang
bermanfaat dan berusaha tegar dihadapan orang lain
13) Mencari ketenangan dengan relaksasi dan rekreasi sebelum
kateterisasi
14) Menganggap tindakan kateterisasi jantung hal terbaik setelah
melihat kesehtan orang lain yang sudah terlebih dulu dilakukan
kateterisasi jantung

b. Spriritual emotional pada no. 16 -19


16) Yakin tuhan akan memberikan kekuatan dan kemudahan bagi
saya
17) Saya berdoa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan untuk
memecahkan masalah yang saya hadapi dan menenangkan
perasaan saya
18) Berfokus terhadap kesembuhan itu diatur oleh tuhan yang maha
kuasa
19) Melakukan rileksasi dengan membaca ayat –ayat pendek dan
berzikir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI RELAKSASI DISTRAKSI

A. PENGERTIAN
Relaksasi adalah terapi prilaku kognitif pada intervensi non farmakologis
yang dapat mengubah persepsi pasien (potter & perry, 2010).
Distraksi adalah mengalihkan perhatan klien ke hal lain sehingga dapat
menurunan toleransi terhadap nyeri dan cemas (Prasetyo, 2010)
Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami koping
maladaptif dengan membimbing pasien untuk melakukan teknik relaksasi
distraksi

B. TUJUAN
1. Menghilangkan atau mengurangi koping maladaptif
2. Menurunkan ketegangan otot
3. Menimbulkan perasaan aman dan damai

C. KEBIJAKAN
1. Pasien dengan mekanisme koping maladaptif
2. Pasien ansietas

D. PETUGAS
Perawat atau peneliti

E. PROSEDUR PELAKSANAAN
a) Tahap Pra Interaksi
1. Melihat data pasien atau rekam medik
2. Melihat intervensi keperawatan yang telah diberikan oleh perawat
3. Mengkaji program terapi yang diberikan oleh dokter

b) Tahap Orientasi
1. Mengucapkan Sallam
2. Menyapa dan menyebut nama pasien
3. Menanyakan cara yang biasa digunakan agar rileks dan tempat
yang paling disukai
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur
5. Menayakan persetujuan dan kesiapan pasien

c) Tahap Interaksi
1. Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai kondisi
pasien (duduk/berbaring)
2. Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Meminta pasien memejamkan mata
4. Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua
kakinya untuk dirilekskan, kendorkan seluruh otot-otot kakinya,
perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi kedua kaki pasien
5. Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya pada kedua
tangan pasien, kendorkan otot-otot kedua tangannya, meminta
pasien untuk merasakan relaksasi keduaanya
6. Memindahkan fokus pikiran pasien pada bagian tubuhnya,
memerintahkan pasien untuk merilekskan otot-otot tubuh pasien
mulai dari otot pinggang sampai ke otot bahu, meminta pasien
untuk merasakan relaksasi otot-otot tubuh pasien
7. Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot muka menjadi rileks
8. Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pada masuknya udara
lewat jalan nafas
9. Membawa alam pikiran pasien menuju ketempat yang
menyenangkan pasien

d) Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil relaksasi (kopingnya : cemas,dan stress,
ekspresi)
2. Menganjurkan pasien untuk mengulangi teknik relaksasi ini, bila
pasien merasakan cemas,bingung dan stress
3. Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien
4. Berpamitan pada pasien dan mengucapkan sallam

Anda mungkin juga menyukai