Anda di halaman 1dari 3

Nama : wela apriani( 181440139)

Matkul: keperawatan gawat darurat dan menejemen bencana

1. Pemeriksaan GCS
Glasgow Coma Scale atau GCS adalah skala yang dipakai untuk mengetahui
tingkat kesadaran seseorang. Dahulu, GCS hanya dipakai untuk mengetahui tingkat
kesadaran orang yang mengalami cedera kepala. Namun, saat ini GCS juga
digunakan untuk menilai tingkat kesadaran saat memberikan pertolongan darurat
medis.
Tingkat kesadaran seseorang dapat dinilai dari tiga aspek yaitu mata, suara
(kemampuan bicara), dan gerakan tubuh. Sebelum membahas cara mengetahui
tingkat kesadaran dengan GCS, mari kita bahas terlebih dahulu beberapa penyebab
yang membuat kesadaran seseorang menurun.
1) Mata(E)
Nilai GCS yang dievaluasi melalui pemeriksaan mata:
 Jika tim medis meminta membuka mata dan merangsang seseorang
dengan nyeri tapi mata orang tersebut tidak bereaksi dan tetap
terpejam, maka poin GCS yang didapat yaitu 1.
 Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat
yaitu 2.
 Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau
dapat mengikuti perintah untuk membuka mata, poin GCS yang
didapat yaitu 3.
 Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan,
maka poin yang didapat yaitu 4.

2) Suara(V)
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:
 Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah
dipanggil atau dirangsang nyeri, maka orang tersebut mendapat poin
1.
 Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang
didapat yaitu 2.
 Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya
mengeluarkan kata-kata tapi bukan kalimat yang jelas, poin GCS yang
didapat yaitu 3.
 Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi
pasien seperti kebingungan atau percakapan tidak lancar, maka poin
yang didapat adalah 4.
 Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan
benar dan sadar penuh terhadap orientasi lokasi, lawan bicara,
tempat, dan waktu, maka poin yang didapat yaitu 5

3) Gerakan(M)

Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:

 Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau


diberi rangsangan nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 1.

 Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau


menekuk kaki dan tangan saat diberi rangsangan nyeri, poin yang
didapatkan adalah 2.

 Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi


rangsangan nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 3.

 Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika


dirangsang nyeri, poin GCS yang diperoleh yaitu 4. Contohnya,
seseorang dapat menjauhkan tangan ketika dicubit.

 Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa
dapat menunjukkan lokasi nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5.
Contohnya ketika tangan diberi rangsangan nyeri, tangan akan
mengangkat.

 Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS


yang didapatkan yaitu 6.

2. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan
yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
 Skor 14-15 : composmentis
 Skor 12-13 : apatis
 Skor 11-12 : somnolen
 Skor 8-10 : stupor
 Skor < 5 : koma
3. Tingkat kesadaran
 Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik
terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab
pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
 Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungannya.
 Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus
tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi
serta meronta-ronta.
 Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat
sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
 Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih
dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri,
tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
 Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons
terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih
baik.
 Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap
rangsang nyeri.

LINK YOUTUBE : https://youtu.be/x1C_0hlxQLk

Anda mungkin juga menyukai