Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN BORONG KERJA

Pada hari ini tanggal Maret 2017. Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Panitia Pembangunan Musholla ANNUR,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk melaksanakan perjanjian pemborongan


pekerjaan Renovasi Musholla ANNur, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Objek Pekerjaan
Pihak Pertama memberikan pekerjaan borongan kepada pihak kedua untuk
melaksanakan pekerjaan Renovasi Musholla ANNUR yang terletak di jalan Putra
Bangsa III C medokan Ayu dan Pihak Kedua menerima pekerjaan borongan tersebut
serta mengikat diri sebagai pemborong pada Proyek Pembangunan Musholla ANNUR.

Pasal 2
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1, surat Perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA atas dasar referensi sebagaimana tersebut dalam lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini yang terdiri dari :

1. Gambar Prarencana termasuk gambar-gambar detail (sesuai tercantum di RAB).

2. Spesifikasi bahan yang dipakai (sesuai tercantum di RAB).

3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA .

Pasal 3
Harga Borongan
Harga Borongan tersebut pada pasal 1 (satu) untuk upah tukang sebesar
Rp.750.000./m2 ( Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu per meter persegi ) dimana total Borong
Upah sebesar Rp. 131.625.000,- (Seratus Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Dua Puluh
Lima Ribu Rupiah) .
Pasal 4
Syarat Pekerjaan
Ukuran Luas bangunan yang dimaksud adalah :
Lantai I 11,70 m x 15,00 m = 175,50 m2

A. Lantai I

1. Pekerjaan Persiapan dan Pembongkaran.


2. Pekerjaan Tanah.
3. Pekerjaan Beton.
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran.
5. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela.
6. Pekerjaan Kunci dan Kaca.
7. Pekerjaan Langit-langit/Plafond.
8. Pekerjaan Lantai.
9. Pekerjaan Sanitair
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Lain-lain.

Pasal 5
Bahan Bangunan
PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyediakan bahan material bangunan sesuai
dengan yang tercantum dalam RAB.

Pasal 6
Pengamanan Tempat Kerja dan Tenaga kerja
1. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas keamanan tempat dan tenaga kerja
selama pekerjaan berlangsung.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas penyediaan sarana untuk menjaga


keselamatan tenaga kerjanya, guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi pada
saat melaksanakan pekerjaan.

3. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
diwajibkan memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA .

Pasal 7
Pembayaran
1. Metode Pembayaran yang disepakati kedua belah PIHAK adalah berdasarkan
prestasi pekerjaan. Adapun Prestasi pekerjaan dihitung adalah dengan ketentuan
sebagai berikut: Pekerjaan yang sudah terpasang diopname 100 %.

2. Setiap Pembayaran atau Angsuran akan dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kwitansi tagihan diajukan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atau wakilnya.
3. Pekerjaan Tambah atau Kurang akan diperhitungkan dengan hasil opname
lapangan dengan Persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
Kenaikan Harga
1. Kenaikan harga alat-alat dan upah selama pelaksanaan pekerjaan pemborongan
ini, ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA, kecuali disebabkan oleh
kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Moneter yang secara langsung maupun
tidak langsung mengakibatkan naiknya harga bahan secara tidak wajar.

2. Dalam hal terjadinya kenaikan harga seperti yang tersebut pada ayat 1 pasal ini,
maka dari sisa pekerjaan yang belum dikerjakan akan diperhitungkan kemudian
secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak.

Pasal 9
Bencana Alam dan Material
Apabila terjadi bencana alam termasuk didalamnya gempa bumi, tanah longsor, dsb,
yang terjadi diluar perkiraan dan kemampuan Pihak Kedua dan akibat dari kerugian itu
menjadi tanggungan Pihak Pertama.

Pasal 10
Penutup
1. Surat perjanjian ini berlaku sejak kedua belah pihak membubuhkan tanda tangan
masing-masing.
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, satu asli dan satu copy. Masing-
masing dibubuhi materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan memiliki kekuatan
hukum yang sama.
3. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara
musyawarah dan kekeluargaan.

Demikian surat perjanjian ini dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan untuk
dapat dipergunakan apabila diperlukan.

Surabaya, Maret 2017


Pihak Pertama Pihak Kedua

( ........................................) (....................................)

Mengetahui,

Anda mungkin juga menyukai