Baterai ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang menjaga agar beda potensial antara kedua
terminalnya tetap, tidak tergantung pada laju aliran muatan. Sumber gaya gerak listrik (GGL) adalah alat
yang megubah energi kimia, mekanik, dan bentuk energi lainnya menjadi energi listrik. Baterai ideal
mempunyai beda potensial sama dengan ggl baterai.
(gb.1)
(Gb.2)
Ketika arus ditarik dari baterai, tegangan antara terminal positif dan negatif turun dari ggl-nya atau
menjadi tidak konstan. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia pada baterai yang tidak dapat memasok
muatan dengan cukup cepat untuk mempertahankan ggl penuh. Muatan-muatan yang mengalir bebas
selalu mengalami hambatan. Artinya, dalam baterai itu sendiri terdapat hambatan, yang disebut
hambatan dalam baterai. Oleh karena itu, baterai itu sebenarnya dapat dianggap sebagai sebuah baterai
ideal dengan ggl (E) yang disusun seri terhadap sebuah hambatan dalam (r).
VAB = iR
Jadi,
E - ir = iR
E = iR + ir = i (R + r)
i = E / (R+r)
catatan:
kasus umum yang sering dijumpai adalah n buah sumber tegangan sejenis dengan ggl ε dan hambatan
dalam r yang disusun secara seri sehingga sumber tegangan pengganti akan memiliki ggl seri sebesar:
ε s =nε
rs = nr , n = banyaknya elemen
I = εn/(R + rn)
Contoh Soal 1 :
Empat buah baterai yang masing-masing ber-GGL 3 V dan berhambatan dalam 1 Ω dirangkai dan
dihubungkan dengan sebuah lampu yang berhambatan 8 Ω. Berapa kuat arus listrik yang mengalir
melalui rangkaian jika baterai itu dirangkai secara seri.
jawab:
Diketahui:
n=4;r=1Ω; ε=3V; R=8Ω
Ditanya:
I jika rangkaian baterai seri= ?
Jawab:
I = nε/(R+nr)
I = 4 . 3 V/(8 Ω + 4. 1 Ω)
I = 12 V/12 Ω
I=1 A
Contoh Soal 2
Empat buah resistor masing-masing dengan hambatan 2Ω, 3Ω, 4Ω, dan 5Ω disusun seri. Rangkaian
tersebut dihubungkan sumber tegangan dengan ggl 15,5 V dan hambatan dalam 1,5 ohm. Hitunglah
kuat arusnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 2 Ω ; R3= 4 Ω ; R2 = 3 Ω ; R4= 5 Ω ; r = 1,5 Ω ; ε = 15,5 V
Ditanya: I = ... ?
Jawab:
Rs = R1 + R2 + R3 +R4 (hambatan luar pengganti seri)
Rs = (2 + 3 + 4 + 5) Ω
Rs = 14 Ω
I = ε/(Rs+r)
I = 15,5 V/(14 Ω + 1,5 Ω)
I=1A
2.Susunan paralel sumber tegangan
Untuk n buah sumber tegangan yang dihubungkan secara paralel, akan mempunyai sumber tegangan
jepit yang sama sehingga berlaku:
V1 = V2=…= Vn= I x R
Ε1 – I1 x r 1 = ε2 – I2 x r2 = …. = εn – In x rn = ( In+In +…+In) R
Hambatan dalam pengganti untuk sumber tegangan yang disusun secara paralel memenuhi hubungan
rp= r/n.
Faktor n menyatakan baterai yang diparalel
Kasus umum yang di jumpai adalah n buah sumber tegangan sejenis dengan ggl dan hambataan dalam r
yang disusun secara paralel sehingga sumber tegangan pengganti akan memiliki ggl paralel sebesar :
εp= ε
Besarnya arus adalah :
I = ε/(R + r/n)
Contoh soal
Tiga buah baterai masing-msing dengan ggl 1,8 volt dan hambatan dalam 0,15 ohm disusun secara
paralel kemudian digunakan untuk menyalakan lampu 1,75 ohm. Berapakah arus yang mengalir :
Jawab :
I = ε/(R + r/n)
I = 1,8 / [1,75 +(0,15/3)] = [1,8 + (1,75+ 0,005)] = 1,8/1,8 = 1A
Contoh Soal :
Tiga buah baterai, masing-masing memiliki GGL sebesar 1,5 Volt, maka berapakah GGL total atau GGL
terminalnya, bila: