Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok

Nama kelompok : -Anindita Janottama -Aryo Prihawi Septano -Galih Pratiwi -Giri Saktyo Wibowo -Indra Kristyanti -Irgayanti Nabila Putri -Muhammad Nur Alamsyah -Kelas : X.1

FISIKA
DAYA LISRIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

DAYA LISTRIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Daya Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari Bila Anda perhatikan sebuah sterika listrik yang dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, maka tidak berapa lama akan menjadi panas. Hal ini karena adanya usaha untuk memindahkan muatan listrik setiap saat pada rangkaian listrik yang besarnya sama dengan energi listrik yang dapat diubah menjadi kalor. Besarnya energi setiap satuan waktu disebut daya listrik. Secara sistematis daya listrik dapat ditulis sebagai berikut:

P=
Jika W = V x I x t, maka persamaan di atas dapat ditulis:

P=VxI
Menurut Hukum Ohm persamaan dayadapat ditulis:

Keterangan: P X V I R : : : : : daya listrik (W) energi listrik (J) tegangan listrik (V) kuat arus listrik (A) hambatan listrik()

P=

x R atau P =

Hubungan antara watt, joule dn kWh


Dalam SI, satuan daya P adalah watt (W), satuan energi listrik W adalah joule (J), dan satuan waktu t adalah sekon (s) sehingga diperoleh hubungan satuan watt dan joule sebagai berikut :

1 watt =

1 watt = 1 J s-1

atau

1J=1Ws

Satu joule adalah energi yang tidak begitu besar. Sebagai contoh energi yang anda perlukan untuk menutup pintu adalah sekitar 5 J. Oleh karena itu, pemakaian energi listrik dirumah anda tidak diukur dalam joule, tetapi diukur engan satuan yang lebih besar, yang disebut kilowatt-hour (kWh). Alat ukur energi listrik di rumah anda dinamakan kWh-meter. Satu kWh adalah energi yang dihasilkan oleh daya satu kilowatt(kW) yang bekerja selama satu jam (one hour). Jadi, 1 kWh = (1 kW) x (1 jam) = (1000 W) x (3600 s) 1 kWh = 3 600 000 J = 3,6 x 106 J

1 kWh didefinisikan sebagai daya sebesar 1.000 watt yang digunakan selama 1 jam. Jadi, persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Energi yang digunakan (kWh) = daya (kW) x waktu (jam)

Sedangkan biaya yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

Biaya = jumlah energi yang digunaka x biaya per kWh

Biasanya, selain biaya energi yang terpakai, para pelanggan listrik harus membayar biaya beban, material, dan pajak.

Contoh soal 1: Dalam waktu 5 menit, sebuah lampu pijar menggunakan energy sebasar 9.000 J. Hitunglah daya listrik lampu pijar tersebut! Diketahui : a. t = 5 menit x 60 = 300 s b. W = 9.000 J Ditanyakan: P =?

Jawab : P = W/t = 9000/300 = 30 W Jadi, daya listrik lampu pijar tersebut adalah 30 W Contoh soal 2: Elemen kumparan dari sebuah pemanas memiliki hambatan 7 ohm. Pada kumparan itu mengalir arus 15 A selama 2 jam. Tentukan energi kalor yang digunakan : A . Dalam joule, B . Dalam kWh
Jawab : A . t = 2 jam = 2 x 3600 s = 7200 s W = I2 R t = (15 A)2 (7) (7200 s) = 11 340 000 J B . t = 2 jam W = I2 R t = (15 A)2 (7) (2 jam) = 3 150 Wh = 3,15 kWh

Contoh soal 3: Diketahui harga listrik Rp100,00 per kWh. Sebuah rumah memakai 5 lampu dengan daya masing-masing 60 watt, sebuah kulkas 160 watt, sebuah televisi 80 watt, dan 3 lampu dengan daya 40 watt. Jika semua alat listrik itu menyala rata-rata 12 jam per hari, maka berapa besar biaya listrik dalam sebulan? Diketahui : 5 lampu 1 kulkas 1 televisi 3 lampu x 60 watt = 300 watt x 160 watt = 160 watt x 80 watt = 80 watt x 40 watt = 120 watt + Jumlah = 660 watt

Ditanyakan: biaya per bulan = ? Jawab : Pemakaian rata-rata 12 jam, maka dalam 1 bulan (30 hari) pemakaian energi listriknya adalah: W =Pxt = 660 x (12 x 30) = 660 x 360 = 237.600 watt-jam = 237,6 kWh Jadi, biaya yang harus dikeluarkan adalah 237,6 x 100 = Rp237.760,00

Contoh soal 4: Biaya pemakaian energi listrik Pesawat TV dinyalakan rata-rata 8 jam sehari. Pesawat TV tersebut dihubungkan pada tegangan 220 V dan memerlukan arus 2,5 A. Harga energi listrik tiap kWh adalah Rp. 600,00. Berapakah harga energi listrik yang digunakan pesawat TV perbulan?
Jawab : Waktu t = 8 jam per hari Tegangan V = 220 V Kuat arus I = 2,5 A Energi listrik dalam kWh yang digunakan oleh TV: W=VIt = (220 V) (2,5 A) (8 jam) = 4400 Wh = 4,4 kWh perhari 1 kWh = Rp 600,00 dan anggap 1 bulan = 30 hari, maka harga energi listrik yang digunakan TV per bulan : 4,4 kWh/hari x 30 hari x = Rp 79.200,00 Jadi, biaya yang dibutuhkan selama satu bulan adalah Rp 79.200,00

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK


Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain : 1. Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah Tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA. 2. Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. 3. Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang berhemat energi listrik,seperti: Menyalakan alat-alat listrik hanya pada saat diperlukan. Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian. Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif). Mengatur waktu pemakaian dengan baik
Langkah-langkah penggunaan peralatan listrik rumah tangga dalam menghemat pemakaian energi listrik : 1. Lemari Es/Kulkas. a. Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai. b. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat. c. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas). d. Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor. e. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah. f. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es. g. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik. h. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan/tidak terlalu rendah, oleh karena semakin rendah/dingin semakin banyak konsumsi energi listrik. i. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

2. Seterika Listrik a. Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan diseterika. b. Membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat menghambat panas. c. Mematikan seterika segera sesudah selesai menyeterika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.
3. Televisi, Radio, Tape Recorder a. Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan. 4. Pompa Air. a.Menggunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan sistem kontrol otomatis. b. Akan lebih baik bila menggunakan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh. c. Semakin sering pompa air "hidup mati", semakin besar daya listrik yang dipakai. d. Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. 5. Kipas Angin. a. Membuka ventilasi/jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah. b. Menghidupkan kipas angin seperlunya dan mematikan bila tidak perlu lagi. c. Memilih kipas angin yang memiliki alat pengatur waktu (timer) dan mengatur timer sesuai dengan kebutuhan. d. Mengatur kecepatan kipas sesuai keperluan.

6. Pengatur Suhu Udara (AC). a. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan. b. Matikan AC bila ruangan tidak digunakan. c. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin atau minimal 25 derajat. d. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. e. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang. f. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur. 7. Mesin Cuci. a. Memilih mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian setiap hari. b. Memakai mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Bila melebihi kapasitas, dapat menambah beban pemakaian tenaga listrik. Bila cucian hanya sedikit usahakan mencuci dengan tangan saja. c. Alat pengering sebaiknya hanya digunakan pada saat mendung atau hujan. Bila hari cerah di jemur saja. 8. Penanak Nasi (Rice Cooker) a. Memilih rice cooker dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan. b. Meletakkan rice cooker dalam posisi tegak sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik. c. Memasak nasi sesuai dengan kapasitas rice cooker. d. Mengusahakan untuk menanak nasi mendekati waktu makan. e. Memeriksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak maka listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang.

9. Penghisap Debu (Vacuum Cleaner) a. Memilih vacuum cleaner sesuai dengan kebutuhan dan dengan daya secukupnya. b. Membersihkan kantong debu segera setelah selesai menggunakan vacuum cleaner. c. Menggunakan vacuum cleaner untuk pekerjaan yang cukup berat, bila untuk pekerjaan ringan/kecil gunakan saja sapu dan alat pembersih lainnya. d. Mematikan segera vacuum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor, kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja vacuum cleaner.

10. Lampu Penerangan a. Menggunakan lampu hemat energi. b. Menggunakan ballast elektronik dan memasang kondensator pada jenis lampu TL/Neon. c. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja, dan matikan lampu bila tidak diperlukan lagi. d. Warna dinding, lantai dan langit-langit yang terang sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi lampu penerangan. e. Memasang lampu penerangan sesuai/sedekat mungkin dengan obyek yang diterangi. f. Mengatur perabotan rumah agar tidak menghalangi cahaya lampu penerangan. h. Membersihkan gelas lampu apabila kotor/berdebu agar tidak menghalangi cahaya lampu

Menggunakan lampu neon daripada lampu pijar


Lampu pijar menghasilkan cahaya yang kurang terang. Hal ini disebabkan karena energi listrikpada lampu pijar selain diubah menjadi cahaya, juga diubah menjadi energy kalor. Cahaya pada lampu pijar dihasilkan oleh lampu elemen lempu (kawat wolfram/tungsten) yang berpijar karena panas. Sushunya dapat mencapai 5000 C, sehingga bila lampu pijar dinyalakan dalam kamar, maka kamar akan terasa panas.

Lampu neon dapat menghasilkan cahaya yang terang, meskipun daya lampu rendah. Hamper seluruh energy listrik pada lampu neon diubah menjadi cahaya dan sedikit diubah menjadi energy kalor. Cahaya yang dihasilkan lampu neon terjadi karena atom-atom yang diisikandalam tabung diberikan tegangan listrik yang sangat tinggi, sehingga atom-atom gas neon tersebut akan berpencar dan menghasilkan cahaya. Karena gas-gas atom dalam tabung bersifat isolator, maka meskipun tegangannya sangat tinggi, tetapi arus yang mengalir sangat kecil, sehingga daya listriknya juga rendah.

Anda mungkin juga menyukai