Anda di halaman 1dari 2

Resensi Novel Nama : Ade Heriyanto Kelas : XI IA-3

Judul buku : Harry Potter dan relikui kematian Pengarang : J. K. Rowling Jumlah halaman : 1008 halaman Tanggal penerbitan : 21 Juli 2007 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Harry Potter and the Deathly Hallows adalah buku ketujuh dan terakhir dari seri novel Harry Potter oleh J. K. Rowling. Deathly Hallows yang berbahasa Inggris diluncurkan secara serentak di seluruh dunia di 93 negara, pada tanggal 21 Juli 2007. Namun yang berbahasa Indonesia diterbitkan oleh gramedia pada bulan Desember 2008. Rowling menyatakan bahwa seri terakhir ini berkaitan erat dengan buku sebelumnya, Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran, yang menurutnya hampir seperti dua bagian dari satu novel. Buku ini mendapat predikat best-seller di Amazon dan Barnes and Noble hanya beberapa jam setelah tanggal peluncurannya diumumkan. Novel ini memang sangat tebal dan tidak menarik minat orang yang melihatnya untuk membaca. Namun bagi penggemar Harry Potter buku ini sangat membawa imajinasi kita terbawa oleh suasana yang di ceritakan pengarang dalam novel ini. Dan seolah-olah kita merasakan dan ada di dalam cerita itu. Imajinasi dalam novel ini sangat kuat dan anda akan sangat puas ketika anda menyelesaikan membaca buku ini. Novel ini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dari remaja, anakanak bahkan orang tua sekalipun. Novel ini sebagai penutup dari kisah-kisah Harry Potter sebelumya. Sehingga buku ini pantas untuk di baca. Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri. Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry. Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri.

Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi. Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley. Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Dan Harry mulai mencari ke tujuh Horcrux Voldemort. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin (Horcrux) yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge. Sejak saat itulah petualangan harry mencari ke tujuh Horcrux Voldemort di mulai. Ingin mengetahui kelanjutan ceritanya? Apakah Harry berhasik menghacurkan Horcrux Voldamort? Apakah Harry bias bertahan hidup? Bagai mana kisah cinta Harry? Jika anda pencinta novel, jangan lewatkan membaca novel satu ini, Bacalah novel ini dan anda akan merasa sanggat puas dengan cerita karya J.K. Rowling ini.

Anda mungkin juga menyukai