Anda di halaman 1dari 8

Mekanisme dan Fungsi Ginjal

Anjas Fajriyana Prabowo


102014182
Mahasiswa Fakults Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No 6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Sistem kemih berfungsi untuk menghasilkan filtrat yang akan dibuang keluar tubuh.
Filtrat ini harus dikeluarkan karena bersifat beracun bagi tubuh. Organ yang termasuk sistem
kemih diantaranya adalah ginjal, ureter, vesica urinaria, dan uretra. Pada makalah ini, masalah
yang akan dibahas adalah anak perempuan berusia 3 tahun yang hanya kencing satu kali 6 jam
sejak tadi malam akibat mencret. Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui
struktur yang terkait dengan urogenital secara makroskopik (anatomi) dan mikroskopik
(histologi), mekanisme kerja sistem kemih, keseimbangan cairan tubuh dan faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi cairan dalam tubuh. Penulis mengambil hipotesis bahwa anak tersebut
kencingnya satu kali 6 jam karena adanya gangguan makanisme kerja sistem kemih dan
keseimbangan pada cairan tubuh.

Diabetes mellitus (DM)

Merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang


terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Di antara penyakit
degeneratif, diabetes adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkat
jumlahnya. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia
pada abad 21. Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang, akibat
peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan, akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan
pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, menyebabkan
peningkatan prevalensi penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, dan
lain-lain.1
Struktur Makroskopis

Ren atau ginjal terletak di retroperitoneal, yaitu antara periteum parietale dan fascia
tranversa abdominalis, pada sebelah kanan dan kiri columna vetebralis. Topografi ginjal dan
hubungannya terhadap organ-organ lain adalah sebagai berikut:2

• Superior: diafragma

• Inferior: muskulus quadratus lumborum


• Posterior: posterior ginjal dilindungi oleh otot punggung yang tebal, tulang rusuk XI dan XII
• Anterior ginjal kanan berhubungan dengan glandula suprarenalis, liver (dipisahkan oleh
hepatorenal recess), duodenum pars desendens dan ascending colon.
• Anterior ginjal kiri berhubungan dengan organ gaster, spleen, pankreas, jejenum, dan
descending colon
Ginjal terletak di belakang peritoneum (retro peritoneal) pada bagian belakang rongga
abdomen. Letak ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena terdapat organ hati
diatasnya. Ginjal sebelah kiri terletak pada iga ke-11 columna vertebralis/ Lumbal 2-3,sementara
ginjal sebelah kanan di iga ke-12 columna vertebralis/ Lumbal 3-4. Saat inspirasi, kedua ginjal
tertekan ke bawah karena kontraksi diafragma. Jarak ginjal kanan dan kiri pada jarak kutub atas
( 7 cm), jarak kutub bawah ( 11 cm), dan jarak kutub bawah ke crista iliaca (3-5 cm).2

Ginjal memiliki tiga pembungkus, yaitu kapsula fibrosa, langsung menempel dengan
organ ginjal dan tidak membungkus anak ginjal, kapsula adiposa (jaringan lemak) untuk
mempertahankan ginjal pada tempatnya, lalu dikelilingi oleh lemak perinefrik yang berfungsi
untuk melindungi ginjal dari trauma, dan fascia renalis, membungkus ginjal dan anak ginjal.
Pada bagian distal terbuka, ini bisa menyebabkan infeksi yang menjalar ke proksimal.2

Pada bagian medial setiap ginjal, terdapat cekungan yang disebut hilum. Arteria renal dan
saraf memasuki ginjal melalui hilum, sedangkan vena renal, saluran limfa, dan ureter keluar dari
ginjal juga melalui hilum. Jika ginjal dibelah membujur, ginjal terdiri dari dua bagian:3

 Korteks, terletak di bagian luar dari ginjal, dimana tedapat semua glomerulus. Sebagian
besar nefron (unit fungsional ginjal) terdapat pada korteks. Korteks dibagi dua lapis lagi
yakni korteks bagian luar, dimana terdapat 85% glomelurus dengan ansa Henle pendek,
hanya sampai medula bagian luar. Dan korteks bagian dalam terdapat 15% glomelurus
dengan ansa Henle yang panjang, sampai masuk ke medula bagian dalam, sejajar dengan
duktus koligens.
 Medula, terletak di bagian dalam dari ginjal, terdiri dari 8-10 piramid dan berwarna lebih
gelap daripada korteks. Tampak garis-garis radial dari dasar ke apeks ginjal. Medula
terdiri dari piramid, calyx mayor, calyx minor dan pelvis renis.

 Sebelum masuk ke ginjal, ureter melebar dan membentuk pelvis ginjal. Kemudian, pelvis
ginjal bercabang dan membentuk 2-3 calyx mayor. Setiap calyx minor terdiri dari papila
ginjal, yang merupakan apeks dari piramida ginjal. Ureter keluar dari ginjal di belakang
peritoneum pada muskulus psoas dan kemudian memasuki pelvis di depan sendi
sakroiliaka. Ureter menyusuri dinding lateral pelvis menuju spina iliaka, lalu belok ke
arah depan dan medial memasuki kandung kemih. Ureter menembus dinding kandung
kemih sekitae 2 cm sebelum bermuara di kandung kemih. Urin melewati ureter dengan
gerakan peristaltik. Ureter memiliki tiga penyempitan di mana batu ginjal dapat
terbentuk. Saraf aferen dari ureter memasuki korda spinalis pada T11, T12, L1, dan L2.
Kandung kemih dipersarafi oleh S3, S4, dan S5.3

Struktur Mikroskopis

Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Di
dalam korteks terdapat berjuta-juta nefron, dimana setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron.
sedangkan di dalam medulla banyak terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional
terkecil dari ginjal yang terdiri atas, tubulus kontortus proksimalis, korpuskulus renal, tubulus
kontortus distalis, segmen tipis dan tebal ansa Henle, dan tubulus kolegens. Darah yang
membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam glomeruli kemudian ditubuli
ginjal,

beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat-zat hasil sisa
metabolisme mengalami sekresi bersama air membentuk urine. Setiap hari tidak kurang 180 liter
cairan tubuh difiltrasi di glomerulus dan menghasilkan urine 1-2 liter. yang terbentuk di dalam
nefron disalurkan melalui piramida ke sistem pelvikalises ginjal untuk kemudian disalurkan ke
dalam ureter.4

Glomerulus
Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler, yang merupakan cabang dari
arteriol aferen. Setelah memasuki badan ginjal (korpus ginjal) korpuskula renalis, arteriol aferen
biasanya bercabang menjadi 2-5 cabang utama yang masing-masing bercabang lagi menjadi jala
jala kapiler. Tekanan hidrostatik darah arteri yang terdapat dalam kapiler-kapiler ini. glomelurus
diatur oleh arteriol eferen.4
Kapsula Bowman
Berkas kapiler glomelurus dikelilingi oleh kapsula Bowman. Glomerulus berfungsi
sebagai penyaring darah. Kapsula Bowman merupakan epitel berdinding ganda. Lapisan luar
kapsula Bowman terdiri atas epitel selapis gepeng, dan lapisan dalam tersusun atas sel-sel khusus
yang disebut podosit (sel kaki) yang letaknya meliputi kapiler glomerulus. Antara kedua lapisan
tersebut terbentuk rongga kapsul Bowman. Sel-sel podosit, membrana basalis, dan sel-sel endotel
kapiler membentuk lapisan (membran) filtrasi yang berlubang-lubang yang memisahkan darah
yang terdapat dalam kapiler dengan ruang kapsuler. Selsel endotel kapiler glomerulus
mempunyai pori-pori sel lebih besar dan lebih banyak daripada kapiler-kapiler pada organ lain.
Hasil filtrasi cairan darah disebut cairan ultrafiltrat (urin primer) selanjutnya ditampung pada
rongga kapsul.4
Korpuskulum renal
Korpuskulum renal adalah segmen awal setiap nefron. Di sini, darah disaring melalui
kapiler-kapiler glomerulus dan filtratnya ditampung didalam rongga kapsular yang terletak di
antara lapisan parietal dan visceral kapsul bowman. Setiap korpuskulum renal mempunyai kutub
vascular yamg merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah dari glomerulus.Ukuran
diameter korpuskel ginjal bervariasi dari 150 sampai 250 μm. Lapisan parietal kapsula bowman
tersusun dari epitel selapis gepeng dengan inti agak menonjol ke rongga kapsula. Organel
sitoplasma kurang berkembang.4
Aparatus jukstaglomerulus
Pada tunika media terdapat sel-sel otot polos. Sel ini berdekatan dengan endotel dan
berhubungan erat dengan makula densa. Makula densa tidak mempunyai lamina basal.
Berhubungan dengan sel yang bergranula terdapat sel berwarna pucat disebut sel lasic atau sel
mesangial ekstraglomerular.4

Tubulus Kontortus Prokimalis

Struktur ini merupakan segmen berkelok-kelok, yang bagian awal dari tubulus ini
panjangnya dapat mencapai 14 mm dengan diameter 57-60 m. Tubulus konvulatus proksimalis
biasanya ditemukan pada potongan melintang kortek yang dibatasi oleh epithel selapis kubis atau
silindris rendah, dengan banyak dijumpai mikrovilli yang panjangnya bisa mencapai 1,2 m
dengan jarak satu sama dengan yang lainnya 0,03 m. Karakteristik dari tubulus ini ditemukan apa
yang disebut Brush Border, dengan lumen yang lebar dan sitoplasmanya epitel yang jernih.4

Ansa Henle

Ansa henle banyak dijumpai di daerah medula dengan diameter bisa mencapai
15 mm. Ansa henle berbentuk seperti huruf “U” yang mempunyai segmen tebal dan diikuti oleh
segmen tipis (kelanjutan dart tubulus kontorus proksimal). Pada bagian desenden (berjalan
turun)mempunyai lumen yang kecil dengan diameter 12m panjang 1-2 mm, sedangkan bagian
asenden (berjalan ke atas) mempunyai lumen yang agak besar dengan panjang 9 mm dengan
diameter 30 m.4

Epitel dari Ansa Henle merupakan peralihan dari epithel silindris rendah / kubus sampai
squomus, biasanya pergantian ini terdapat di daerah sub kortikal pada medula, tapi bisa juga
terjadi di daerah atas dari Ansa Henle.

Tubulus Kontortus Distalis

Perbedaan struktur histologi dengan tubulus kontortus proksimalis antara lain : sel
epitelnya besar, mempunyai brush border, lebih asidofil, potongan melintang pada tempat yang
sama mempunyai epitel lebih sedikit, sedangkan Tubulus Konvulatus distalis : sel epitel lebih
kecil dan rendah, tidak mempunyai brush border, kurang asidofil, lebih banyak epitel pada
potongan melintang.4

Sepanjang perjalanan pada kortek, tubulus ini mengadakan hubungan dengan katup
vaskuler badan ginjal dari nefronnya sendiri yakni dekat dengan anteriole aferent dan eferent.
Pada tempat hubungan ini, tubulus distalis mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola
aferens. Segmen yang mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola aferens. Segmen yang
mengadakan modifikasi ini pada mikroskop cahaya tampak lebih gelap ini disebabkan dekatnya
dengan inti disebut Makula densa.4

Fungsi makula dense belum begitu jelas akan tetapi beberapa ahli mengatakan, fungsinya
adalah sebagai penghantar data osmolaritas cairan dalam tubulus distal ke glomerulus. Pada
makula dense yang dekat dengan arteriola aferent mengandung sel juksta glomerulus yaitu sel
yang mempunyai bentuk epiteloid dan bukan sel otot polos dan ini mungkin merupakan
modifikasi dari otot polos. Sel ini menghasilkan enzim renin. Hormon ini mengubah
hipertensinogen menjadi hipertensin (angiotensin). Angiotensin mempengaruhi tunika media dari
arteriola untuk berkontraksi, yang mengakibatkan tekanan darah menjadi naik.4

Tubulus kolektivus (Tubulus Koligens)

Merupakan lanjutan dari nefron bagian tubulus kontortus distalis dan mengisi sebagian
besar daerah medula. Tubulus kolektivus bagian depan mempunyai lumen yang kecil
berdiameter sekitar 40 m dengan panjang 20-22 mm. Lumennya dilapisi epitel kubis selapis,
sedangkan tubulus kolektivus bagian belakangnya sudah berubah menjadi bentuk silindris
dengan diameter 200 m, panjangnya mencapai 30-38 mm.4

Filtrasi
Darah yang masuk ke dalam nefron melalui alteriol aferen dan selanjutnya menuju
glomerulus akan mengalami filtrasi tekanan darah pada arteriol aferen relatif cukup tinggi
sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah sehingga keadaan ini menimbulkan filtrasi
pada glomerulus. Cairan filtrasi pada glomerulus akan masuk menuju tubulus, dari tubulus
masuk menuju ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria,
dan akhirnya keluar berupa urine. Membran glomerulus memiliki ciri khas yang berbeda dengan
lapisan pembuluh darah lain, yaitu terdiri dari lapisan endotel kapiler, membrane basalis, lapisan
epitel yang melapisi capsula bowman. Permiabilitas membran glomerulus 100-1000 kali lebih
permiabel dibandingkan permiabilitas kapiler pada jaringan lain.
      Laju Filtrasi Gomerulus ( GFR ) Glomerulus Filtration Rate dapat diukur dengan
menggunakan zat zat yang difiltrasi glomerulus akan tetapi tidak di sekresi maupun di reabsorpsi
oleh tubulus. Kemudian jumlah zat yang terdapat pada urine diukur persatuan waktu dan
dibandingkan dengan jumlah zat yang terdapat pada cairan plasma. Pengaturan GRF rata rata
normal pada laki laki 125ml/menit, GFR pada wanita lebih rendah dibandingkan pada pria.4
Daftar Pustaka

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S. Buku ajar penyakit dalam
jilid III. Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing; 2009.h.1891-5.
2. Snell, Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC; 2006
3. Slonae E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Edisi ke-1. Jakarta : Penerbit buku kedokteran
EGC, 2004
4. L. C. Junqueira, J.Carneiro. Histologi dasar : teks & atlas alih bahasa 10 th . Bab 19 : sistem
perkemihan. 2007 : Penerbit buku kedokteran, Jakarta:369-387

Anda mungkin juga menyukai