Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

24 STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen pengampu : Rizky Amelia

Disusun oleh : Dewi Ratmi Pattyradja

PRODI PROFESI BIDAN SEMARANG

JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG

POLTEKES KEMENKES SEMARANG

2020/2021

1
A. STANDAR PELAYANAN UMUM

1. Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat 

Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan


masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan
kesehatan umum, gizi, keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan
menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan
yang tidak baik.

2. Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan 

Bidan harus melakukan pencatatan dari semua kegiatan yang telah dilakukan, antara
lain : registrasi atau pendataan, semua ibu hamil yang ada di daerah/wilayah kerja yang
bertugas, melakukan perincian pelayanan yang telah disampaikan pada setiap ibu yang telah
hamil/ bersalin/ nifas dan bayi yang baru lahir, semua tentang kunjungan ke setiap rumah dan
penyuluhan kepada masyarakat.

Di samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu
hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir. Bidan
meninjau secara teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan penyusunan rencana untuk
meningkatkan pelayanannya. 

B. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL 

Ada enam standar dalam pelayanan antenatal :

1. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil 

Bidan biasanya melakukan tindakan kunjungan rumah dan langsung berinteraksi


dengan masyarakat secara terus menerus untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi
pada ibu, suami dan semua anggota keluarganya agar ibu hamil mau untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini mungkin dan secara teratur.

 2. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal 

Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal yaitu Pemeriksaan anamnesis


dan memantau ibu dan janin dengan jelas untuk menilai apakah perkembangannya
berlangsung normal. Petugas kesehatan atau Bidan juga harus mengenal kehamilan kelainan
(Risti), khususnya kurang gizi, anemia, hipertensi, infeksi HIV/ PMS, memberikan nasehat-

2
nasehat, memberikan pelayanan imunisasi pada anak, dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diinstruksikan oleh petugas puskesmas.

Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan yang telah dilakukan.
Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
menunjuknya untuk tindakan selanjutnya.

 3. Standar 5 : Palpasi Abdominal  

Bidan atau petugas puskesmas harus melakukan pemeriksaan abdominal dengan


teratur dan melakukan palpasi agar memperkirakan usia kehamilan, serta umur atau usia
kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4. standar 6 : pengelolaan anemia

Pada kehamilan pernyataan standar 2 Bidan melakukan tindakan pencegahan,


penemuan, penanganan dan atau rujukan semua anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku .

5. Standar 7 : Pengelola Dini Hipertensi Pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenal tanda serta gejala pre eklamsia lainnya. Serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.

6. Standar 8 : Persiapan Persalinan 

Bidan biasanya memberikan masukan atau saran yang tepat kepada si calon  ibu atau
ibu hamil, dan suami serta persalinan yang aman dan bersih serta suasana direncanakan
dengan baik dan suasana yang menyenangkan, dan juga persiapan transportasi dan biaya
untuk persiapan merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. 

3
C. STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN

Terdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan berikut ini : 

1. Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala Itu

Bidan atau petugas kesehatan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai,
kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan
kebutuhan pasien/ klien, selama proses persalinan berlangsung. 

2. Standar 10 : Persalinan Kala II yang Aman 

Bidan atau petugas kesehatan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan
sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan adat istiadat atau tradisi
setempat. 

3. Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III 

Bidan atau petugas kesehatan melakukan penegangan tali pusar dengan benar untuk
membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap. 4. Standar 12 :
Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi 

Bidan atau petugas kesehatan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada
kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar
persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum. 

D. STANDAR PELAYANAN NIFAS 

Terdapat tiga standar pelayanan nifas seperti berikut ini : 

1. Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir 

Bidan atau petugas kesehatan memeriksa sekaligus menilai bayi yang baru lahir untuk
memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan
melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau
menangani hipotermia. 

2. Standar 14 : Penanganan pada dua janin pertama setelah persalinan 

Bidan atau petugas kesehatan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap
terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang

4
diperlukan. Selain itu, bidan memberikan penjelasan hal-hal yang dapat membuat
mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian Asi. 

3. Standar 15 : Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas 

Bidan atau petugas puskesmas membagikan pelayanan selama masa nifas dengan cara
kunjungan rumah pada hari ke-3, minggu ke-2, dan minggu ke-6 setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar,
penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas,
serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, seperti:

1.  Kebersihan perorangan.

2. Makanan bergizi,

3. Perawatan bayi baru lahir,

4. Pemberian ASI,

5. Imunisasi dan 

6. KB. 

E. STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN NEONATAL 

Tak hanya standar untuk pelayanan kebidanan dasar saja yang di lampirkan pada
tulisan ini (Antenatal, persalinan dan nifas), tapi ditambahkan pula beberapa standar
penanganan kegawatan obstetri-neonatal. Seperti telah di bahas sebelumnya, bidan
diharapkan mampu melakukan penanganan jiwa ibu dan bayi. 

1. Standar 16 : Penanganan Perdarahan dalam kehamilan pada Tri mester III

Bidan atau petugas kesehatan mengenali secara tepat tanda dan gejala pendarahan
pada kehamilan, serta segera melakukan tindakan pertolongan pertama dan merujuknya. 

2. Standar 17 : Penanganan Kegawatan pada Eklamsia

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam, serta merujuk
dan/ atau memberikan pertolongan pertama. 

5
3. Standar ke- 18 : Penanganan/pertolongan Kegawatan pada partus lama atau macet

Bidan atau petugas kesehatan menggenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/
macet dan segera melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya. 

4. Standar 19 : Persalinan dengan Penggunaan Vakum Esktraktor 

Bidan atau petugas kesehatan menggenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,


melakukannya secara benar dan tepat dalam memberikan pertolongan persalinan dengan
memastikan keamanannya untuk ibu dan janin/ bayinya. 

5. Standar 20 : Penanganan Retentio Plasenta 

Bidan atau petugas kesehatan mampu mengenali retensio plasenta, dan secepatnya
memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta dan penanganan perdarahan, sesuai
dengan kebutuhan. 

6. Standar 21 : Penanganan Perdarahan Postpartum Primer 

Bidan atau petugas kesehatan mampu mengenali pendarahan yang berlebihan dalam
24 jam pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan
pertolongan pertama untuk mengendalikan pendarahan tersebut. 

7. Standar 22 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder

Bidan atau petugas kesehatan mampu mengenali secara tepat dan dini mungkin tanda-
tanda yang muncul serta gejala pendarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan
yang pertama untuk penyelamatan jiwa ibu, atau merujuknya. 

8. Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis 

Bidan mampu mengamati secara tepat tanda gejala sepsis puerparalis, serta
melakukan pertolongan pertama atau merujuknya. 

9. Standar 24 : penanganan Asfikasi Neonatorum 

Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta
melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis serta yang diperlukan dan
memberikan perawatan lanjutan. 

Anda mungkin juga menyukai