Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

FETO MATERNAL

Dosen pengampu : Ulfa Musdalifah, S. Kep, Ns, M. Kes

Disusun oleh : Novia Anggraini

PRODI PROFESI BIDAN SEMARANG

JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG POLTEKES KEMENKES SEMARANG

2020/2021
A. Mekanisme Terjadinya Ovulasi
1. Fase Menstruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)
Seorang wanita pada usia reproduktif sebelum berada pada masa ovulasi
harus melewati fase menstruasi. Fase menstruasi menunjukkan masa
terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai
pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan
aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya
hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah dihentikan oleh
peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal.

2. Fase Pra Ovulasi


Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus (bagian otak yang
terdiri dari sejumlah nukleus) mengeluarkan hormon gonadotropin yang
merangsang hipofisis mengeluarkan (follicle stimulating hormone) FSH. Adanya
FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang
mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan
tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de
Graff dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga
melepas hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali sel-sel
penyusun dinding dalam uterus atau endometrium. Proses pembentukan
kembali tersebut disebut dengan proliferasi. Peningkatan estrogen selama
pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan
lendir yang bersifat basa. Lendir tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat
asam basa serviks agar lebih menyesuaikan lingkungan hidup sperma yang
ideal.

3. Fase Ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi terjadi perubahan produksi hormon.
Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan
terjadinya hambatan terhadap pelepasan lanjutan FSH dari hipofisis.
Turunnya konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan
(luteinizing hormone) LH yang merangsang pelepasan oosit sekunder
dari folikel de Graff. Kondisi tersebut disebut ovulasi, yaitu saat terjadi
pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graff dan siap dibuahi oleh sperma.
Umumnya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
4. Fase Pasca Ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi,  folikel de Graff  yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum dan tetap
memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Meskipun korpus luteum
memproduksi estrogen, tetapi estrogen yang diproduksi tidak sebanyak
yang diproduksi oleh folikel de Graff.    Progesteron mendukung kerja
estrogen dengan menebalkan endometrium. Progesteron juga merangsang
sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi tersebut berguna untuk menyiapkan implantasi zigot
pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan. Proses pasca ovulasi
ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari
ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menua berubah
menjadi korpus albikan sehingga tidak menghasilkan hormon lagi. Korpus
albikan ini memiliki kemampuan produksi hormon estrogen dan
progesteron yang rendah, oleh karena itu konsentrasi estrogen dan
progesteron akan menurun.

B. Mekanisme Terjadinya Fertilisasi


Pada proses fertilisasi terjadi pertemuan antara sel telur dan sel sperma.
Pada saat dilakukan senggama, pria dapat mengeluarkan ratusan juta sperma.
Sperma tersebut tidak dapat langsung membuahi sel telur 23 karena hanya
sebagian kecil yang bisa masuk mulut rahim. Sperma dapat bertahan dalam
saluran reproduksi wanita ± 24-48 jam sambil menunggu sel telur diovulasikan.
Sel telur yang diovulasikan akan mendapatkan sejumlah perlindungan dari
lapisan zona pellucida dan corona radiata. Sel telur ini akan bertahan 6-24 jam
setelah diovulasikan.
Pada saat fertilisasi terjadi, sperma akan mengalami proses kapasitasi
ketika bertemu dengan ovum. Kemudian sperma menembus zona pellucida sel
telur. Saat sperma dapat menembus sel telur, hanya kepala sperma yang bisa
masuk. Dari ratusan juta sperma, hanya akan ada satu sperma yang berhasil
menembus. Selanjutnya, inti sel sperma memasuki sitoplasma sel telur dan
terjadilah peleburan antara inti sperma dengan ovum sehingga terbentuklah
zigot. Proses pembuahan ini terjadi di ampula tuba falopi pada wanita.

C. Penjelasan Link Video Feto Maternal Youtube


Video pada link youtube yang dibagikan merupakan video tentang
perkembangan janin didalam kandungan yang diawali dengan proses
pembuahan antara sperma dan sel telur. Dari sekitar 120 juta sperma yang
dilepaskan oleh pria, hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel
telur. Setelah sperma berhasil mencapai sel telur dengan menembus zona
pellucida terjadilah proses pembuahan.
Setelah proses pembuahan berhasil, terbentuklah zigot dengan satu sel
tunggal pada hari pertama, dua sel pada hari ke dua, empat sel pada hari ke tiga,
16 sel (morula) pada hari ke empat, kemudian membelah lagi menjadi
blastokista melalui proses blastula, hingga pada hari ke tujuh embrio akan
berimplantasi dan menetap didalam rahim hingga 9 bulan.
Setelah embrio berimplantasi didalam rahim, embrio akan terbentuk
sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan ibu. Jantung merupakan organ
pertama yang terbentuk dan berdetak. Pada usia kehamilan ke empat minggu
tangan dan kaki mulai dibentuk, kemudian disusul dengan terbentuknya wajah
secara perlahan. Embrio terus bertumbuh dan berkembang hingga berubah
menjadi janin. Pada usia ke sembilan minggu, gerakan reflek syaraf mulai aktif.
Pada usia kehamilan 10 minggu janin sudah dapat dilihat melalui USG 2
dimensi atau 4 dimensi. Pada usia kehamilan 11 minggu janin didalam
kandungan sudah dapat melakukan tendangan yang mungkin belum dirasakan
oleh ibu.
Jenis kelamin mulai terbentuk pada usia kehamilan 12 minggu, jari-jari
tangan dan kaki mulai terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu dan janin
sudah melakukan reflek menggenggam. Saat kehamilan memasuki usia 18
minggu janin mulai aktif menendang dan ibu sudah dapat merasakan
tendangannya.
Dari video tersebut diketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan dengan USG dapat meningkatkan hubungan antara ibu dan janin.
Usia kehamilan 24 minggu panca indera janin mulai bekerja, janin mulai
merasakan makanan yang juga dimakan oleh ibunya melalui air ketuban serta
pengenalan pada rasa ASI. Janin mulai mendengar meskipun belum jelas serta
menghisap jarinya.
Selama masa kehamilan, suasana hati ibu hamil sangat berpengaruh pada
janin, ibu hamil yang mengalami stress, dapat meningkatkan stress pada janin
dan dpaat berakibat pada kesehatan janin dimasa yang akan datang.
Usia kehamilan 28 minggu lemak tubuh mulai banyak terbentuk, janin
mulai dapat mengingat, mendengar dan mengenali suara ibunya, mengenali
suara musik. Saat usia kehamilan memasuki 33 minggu, janin mulai bermimpi.
Hingga usia kehamilan 40 minggu janin telah siap dilahirkan dan melihat dunia,
hanya sekitar 5 % kehamilan yang tanggal tafsiran kelahirannya tepat,
selebihnya lahir pada sekitar 2 minggu sebelum atau sesudah tanggal perkiraan.
Perjuangan seorang ibu adalah perjuangan yang mulia. Proses kelahiran
diawali dengan lahirnya bagian terendah janin, saat bayi lahir, tali pusatnya
dipotong, bayi juga dapat langsung mencari putting susu secara alami.
Diawali dari sel menjadi embrio, kemudian menjadi janin yang
berkembang menjadi triliyunan sel. Berawal dari pertemuan sel ayah dan
ibunya menjadi terbentuk wajah, mata, sel syaraf, alat pencernaan, tangan, kaki
dan jantungnya.

Anda mungkin juga menyukai