Anda di halaman 1dari 9

ISTILAH RATU BOKO DAN BARQHA

Situs Ratu Boko berada di Jl. Raya Jogja – Solo, Prambanan, Sleman – INDONESIA. Luas situs mencapai 25
Ha di areal 196 m di atas permukaan laut. Nama Ratu Boko atau Baka berasal dari BARQHA, bukan dari
“Boko” atau burung bangau seperti yang kita pelajari dari sejarah. Terbukti sejak dahulu sampe
sekarang, tidak banyak terdapat burung bangau di areal situs.

BARQHA adalah istilah LEMURIAN untuk portal antara ruang dan waktu. Situs Ratu Boko menyimpan
peninggalan leluhur bangsa berupa keraton atau istana, yang di dalamnya terdapat “BARQHA lokal”
(Lihat Buku 1 ARKHYTIREMA) yang dibuat oleh ARKHYTIREMA khusus sebagai alat transportasi dari
istana Ratu Boko ke SALAKSANAGARA. Areal keraton itu sekitar 75 Ha.

TEKNOLOGI ELLEMANPHATERA
Peninggalan lainnya di Situs Ratu Boko adalah teknologi ELLEMANPHATERA, yaitu teknologi
pencampuran antara logam dengan batuan. Fungsinya untuk menghindari karat dan supaya terawetkan.
ELLEMANPHATERA adalah akar kata dari mantera. Karena masyarakat dahulu tidak bisa menjelaskan,
istilah itu berkembang menjadi “mantera”.

Seperti manuskrip HYDRINNTANA (teknologi bahan bakar air), teknologi ELLEMANPHATERA pun tertulis
dalam sebuah manuskrip. Sayangnya, mantera atau manuskrip itu kemudian di-mistis-kan oleh
masyarakat, padahal mantera itu adalah manuskrip cara pembuatan teknologi ELLEMANPHATERA.
Akhirnya, manuskrip pun diterjemahkan sebatas mantera atau jampi-jampi, dan bukan informasi
tentang teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Di lokasi situs terdapat aliran-aliran suara. Dahulu, Sang Ratu tidak perlu berbicara kencang karena
dengan teknologi ELLEMENPHATERA gelombang suara bisa diarahkan kemana saja.

“Luar biasa sebetulnya dahulu. Tetapi sekarang menjadi biasa, karena dibuat seperti itu. Direkayasa
supaya kita tidak berpikir. Biar kita menjadi mundur. Biar kita menjadi negara yang selalu terbelakang
dan selalu di kondisi dunia ketiga. Makanya, kita yang nanti harus mengubah itu”, tegas Kang Dicky.

Teknologi ELLEMANPHATERA membuat pantulan suara menjadi terfokus, karena batuannya


mengandung logam. Berbeda dengan batuan biasa, pantulannya seperti gaung biasa atau di gua.
Berbagai frekuensi pun bisa ditangkap dengan teknologi ELLEMANPHATERA, termasuk gelombang
elektromagnetik, misalnya dari handphone. Batuan disana pun memiliki tingkat kekerasan dan berat
yang berbeda bila dibandingkan dengan batuan biasa seukurannya. Cukup dengan mengangkatnya akan
terukur perbedaannya.

Teknologi ELLEMANPHATERA telah dihilangkan. Sekarang, kalau ingin membangun lagi teknologi itu,
harus membuat tanur ELLEMANPHATERA. Di Planet Bumi ini, teknologinya harus menggunakan Nuklir
dimana harus bisa memanaskan sampai titik didih 60.000 derajat Celcius.
Paparan kisah Situs Ratu Boko pun terhenti sampai di situ. Situs Ratu Boko masih menyisakan hikmah
sejarah yang perlu kita perdalam lagi. Siapakah Ratu Boko? Kerjasama apa yang telah dilakukan oleh
ARKHYTIREMA dan Ratu Boko dengan teknologi ELLEMENPHATERA? Dan yang terpenting, bagaimana
kita bisa memanfaatkan teknologi ELLEMANPHATERA untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
masyarakat dan memanfaatkannya lebih dari sekedar mantera, jampi-jampi dan tempat wisata?

Teknologi ELLEMANPHATERA juga digunakan untuk membuat filtrasi air alam sehingga layak minum..
dengan menjadi bahan dari 'pot' yang disimpan di dasar kolam dengan air yang masuk ke dalamnya...
ketika air masuk, membentuk pusaran, partikel dan kotoran dalam air 'terikat' di dinding tembok..
sehingga pusaran air yang keluar dari pot sudah dalam keadaan bersih...

Butuh klarifikasi, awal penjelasan tentang teknologi ELLEMANPHATERA, GU menyebutnya berkali-kali


ketika menjelaskan teknologi 'pot' pembersih air ini.... namun ketika dilanjutkan, GU menyebutkan
seluruh komponen batu yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah teknologi ELLEMANPHATERA...
sehingga, sy tidak ingat kalrifikasi dari GU, namun kesimpulan akhirnya diambil berdasarkan runutan
perjalanan di situs Ratu Boko, bahwa teknologi ELLEMANPHATERA adalah teknologi pemaduan logam
dengan batuan.
Jadi, apa nama teknologi 'pot' itu?

Di awal penjelasan, KD menjelaskan bahwa pot sebenarnya berada di dasar kolam, katakanlah sebuah
kolam persegi seluas puluhan meter persegi dengan beberapa buah pot... dari pembicaraan anggota di
sekeliling juga menyebutkan pot tergenang dalam kolam...
yang jadi perhatian saya, bagaimana air yang meutup permukaan kolam dan merendam pot-pot itu
dapat ter'suck-in' masuk dan membuat pusaran masuk serta keluar kembali dalam kondisi air kolam yg
statis?
Artinya harus dibutuhkan suatu 'maekanisme' lain atau kemampuan lain dari si pot sehingga dapat
menyedot air masuk kedalamnya... kecuali, jika air tersebut mengalir dan masuk lebih dulu ke dalam pot
baru kemudian 'tumpah' ke sekitarnya (areal kolam).. saya konfirmasi dan ternyata, GU menjawab, ya
airnya dialirkan ke pot.
Jadi kalau pot2 itu berada sesuai posisinya sekarang (di atas permukaan air), air dialirkan ke mulut pot
lalu tumpah mengisi kolam...
Jika pot berada di dasar kolam (bukan posisinya sekarang), tentunya permukaan air tidak pernah
melebihi tinggi mulut pot, karena jika menggenang, air yang jatuh ke dalam mulut pot akan tertahan
oleh genangan air, sehingga arus masuknya tidak cukup besar untuk membuat pusaran.
Kecuali jika air dialirkan dengan tekanan tinggi melalui semacam pipa yg ditembakkan ke dalam pot.
Namun, jika air yang masuk dalam kecepatan tinggi, apakah cukup untuk 'tertempel' di dinding pot?
apakah cukup waktu bagi mineral bahan pot untuk mempengaruhi molekular air sehingga menjadi air
mineral yg baik?
Jadi, kesimpulannya air yg mengalir masuk ke dalam pot, tidak dalam kecepatan tinggi.. artinya,
permukaan pot tidak tergenang oleh air kolam.
Belum ada penjelasan lebih lanjut dari GU, mengenai teknologi ini, dan belum ada yg menanyakannya
sewaktu di sana....
Jadi, ya, saya coba analisa dari penjelasan yg ada...
Karena, setelah ini ada pertanyaan lebih lanjut lagi yg lebih menarik...
Atau mungkin ada yang terleatkan oleh saya... mohon koreksinya juga...

--Kurt Vonnegut. Jr--

Dari antara banyak kemampuan unik manusia, Telekinesis adalah salah satu yang paling
kontroversial. Berbeda dengan telepati yang lebih bisa diterima di kalangan sains, telekinesis
masih dianggap sebagai salah satu fenomena yang tidak bisa dibuktikan secara sains, walaupun
keberadaannya cukup diterima oleh banyak ilmuwan lainnya.

Banyak orang percaya kalau kemampuan telekinesis tidak lebih dari sebuah kekuatan
supranatural yang berkaitan dengan aktifitas iblis. Sebagian lagi menolak anggapan itu dan
percaya kalau manusia sesungguhnya diciptakan dengan menyimpan potensi kekuatan
paranormal yang menunggu untuk dibangkitkan.

Sekarang, kita akan melihat bagaimana telekinesis mewarnai dunia sains dan bagaimana
kontroversi yang ditimbulkannya.

Psychokinesis/Telekinesis
Istilah Telekinesis pertama kali digunakan pada tahun 1890 oleh seorang peneliti paranormal
Rusia bernama Alexander N. Aksakof. Pada tahun 1914, istilah Psychokinesis digunakan oleh
penulis Amerika bernama Henry Holt yang kemudian diadopsi oleh sahabatnya, paranormal
Amerika bernama J.B. Rhine pada tahun 1934, untuk merujuk kepada kemampuan mengubah
hasil lemparan dadu.
Sejak itu, dua sebutan ini sama-sama digunakan untuk menyebut kemampuan yang sama, yaitu
kemampuan untuk mempengaruhi pergerakan sebuah benda dari jarak jauh. Ini bisa meliputi
mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan atau menggerakkan benda hingga
mengangkat diri sendiri melayang di udara (levitation).

Para peneliti dari komunitas parapsikologi lebih suka menggunakan istilah Psychokinesis,
sementara budaya populer seperti film dan buku lebih suka menggunakan istilah telekinesis.

Konsep Psychokinesis (PK)


Konsep yang ada di balik Psychokinesis/Telekinesis adalah argumen kalau semua benda
memiliki energi. Ini membuat kita dapat menggerakkan benda tersebut dengan cara
menghubungkan energi mental kita dengan energi benda tersebut.

Dengan latihan konsentrasi yang cukup rumit, seseorang disebut mampu membangkitkan
kekuatan itu, mulai dari menggerakkan hal-hal yang kecil seperti atom (Mikro PK) hingga hal-
hal yang lebih besar seperti sendok (Makro PK).

Salah satu eksperimen yang berkaitan dengan mikro PK pernah dilakukan di ruang bawah tanah
Varian Physics Building di Stanford University. Pada waktu itu, subjek eksperimen adalah
seorang paranormal ternama bernama Ingo Swann. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk
mengetahui apakah Ingo dapat mempengaruhi medan magnet yang diciptakan di dalam sebuah
ruangan tertutup di bawah lantai gedung.

Ketika Ingo mulai memfokuskan pikirannya pada medan magnet tersebut, frekuensi osilasi pada
magnetometer menjadi berlipat ganda selama sekitar 30 detik. Walaupun Ingo gagal mematikan
medan magnet tersebut, namun eksperimen ini dianggap berhasil membuktikan adanya
kemampuan Psychokinesis Mikro pada manusia.

Ingo Swann kemudian menjadi salah seorang yang memegang peranan penting dalam proyek
Stargate militer Amerika. Kalian bisa membaca mengenainya disini.

Lalu, bagaimana dengan Psychokinesis Makro?

Para Saksi Psychokinesis Makro


Michael Crichton, seorang penulis berkebangsaan Amerika yang menulis novel laris Jurrasic
Park mengklaim kalau ia pernah berhasil membengkokkan sendok dengan pikirannya ketika ia
sedang mengunjungi sebuah "Pesta membengkokkan sendok". Ia mendeskripsikan
pengalamannya ini dalam bukunya yang berjudul Travels yang terbit tahun 1988:
"Saya melihat ke bawah. sendok itu mulai membengkok. Saya bahkan tidak menyadarinya
sebelumnya.
Logam itu menjadi lembut seperti sebuah plastik yang lunak. Sendok itu tidak memanas sama
sekali, hanya sedikit menghangat. Lalu, saya bisa membengkokkan mulut sendok itu hanya
dengan menggunakan ujung jari saya.

Ini tidak membutuhkan tenaga sama sekali. Saya menyingkirkan sendok itu, lalu mencobanya
lagi dengan sebuah garpu. Setelah menggosok beberapa lama, garpu itu membengkok seperti
pretzel.

Sangat mudah. Saya melihat ke sekeliling ruangan dan melihat anak-anak kecil berusia delapan
atau sembilan tahun membengkokkan logam-logam besar. Ini bukan rekayasa karena mereka
tidak bermaksud untuk menipu siapa-siapa."

Namun, Crichton mengakui kalau ia juga tidak mengetahui mengapa sendok itu bisa
membengkok.

Peneliti senior di Institute of Noetic Sciences bernama Dean Radin juga mengklaim kalau ia
berhasil membengkokkan sebuah sendok dengan kekuatan pikiran ketika sedang mengadakan
eksperimen bersama rekan-rekan lainnya.

Institute of Noetic Sciences sendiri adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh astronot Edgar
Mitchell dan investor bernama Paul N. Temple yang bertujuan untuk meneliti potensi
tersembunyi manusia. Subjek penelitian mereka termasuk diantaranya meditasi, kemampuan
paranormal, penyembuhan alternatif dan lainnya. Insititute ini menjadi populer ketika Dan
Brown mengangkatnya dalam novelnya The Lost Symbol.

Mengenai Psychokinesis, Radin mengatakan:


"Mungkin dalam 50 tahun ke depan, kita akan menggunakan psychokinesis untuk membuka
pintu garasi kita atau mengubah saluran televisi kita."

Selain Crichton dan Radin, seorang profesor dari Boston University bernama Robert M. Scoch
juga percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Ia bercerita kalau ia pernah melihat sebuah
buku meloncat dari raknya ketika ia sedang berada di sebuah ruangan yang di dalamnya juga ada
seorang ahli telekinesis wanita.
Uri Geller dan Nina Kulagina
Jika kita berbicara mengenai Psychokinesis, maka kita harus menyinggung nama Uri Geller,
yang mungkin adalah ahli telekinetik yang paling ternama di dunia.

Geller lahir pada tanggal 20 Desember 1946 di Tel Aviv, Israel, dan saat ini menetap di Inggris.
Ia mengklaim memiliki kemampuan psychokinesis. Atraksinya yang paling terkenal adalah
membengkokkan sendok.

Selama beberapa dekade, Geller membangun karirnya yang gemerlap berdasarkan


kemampuannya ini. Ia muncul di berbagai televisi dan majalah di dunia dan berteman dengan
banyak selebritis dunia seperti Michael Jackson.

Luar biasanya, Geller mengklaim kalau kekuatan yang dimilikinya berasal dari makhluk ekstra
terestrial. Pada tahun 1975, dua ilmuwan bernama Russel Targ dan Harold Puthoff dari Stanford
Research Institute yang meneliti Geller yakin kalau kemampuan paranormal yang dimilikinya
asli.

Tidak bisa disangkal, keberadaan Uri Geller turut membuat para peneliti lebih tertarik
menyelidiki fenomena telekinesis.

Selain Geller, tokoh lain yang cukup ternama dalam hubungannya dengan telekinesis adalah
seorang paranormal dari Sovyet bernama Nina Kulagina (1926-1990). Pada tahun 1960an,
sebuah film hitam putih yang menunjukkan Nina menggerakan sebuah objek tanpa
menyentuhnya dipertontonkan ke publik dan segera menimbulkan gairah baru dalam dunia
parapsikologi.
Dalam eksperimen lain, Nina mampu memisahkan putih dan kuning telur hanya dengan
melihatnya. Lalu ia juga berhasil menghentikan detak jantung seekor kodok dari jarak jauh. Nina
mengaku kalau ia memperoleh kemampuan itu dari ibunya dan mulai menyadarinya ketika ia
melihat benda-benda di sekitarnya bergerak ketika ia marah.

Namun, para peneliti membutuhkan bukti yang lebih solid dibanding sekedar sebuah film.

Bukti Ilmiah dan kejatuhan Uri Geller


Pada masa kini, ketika sulap menjadi tontonan sehari-hari, atraksi membengkokkan sendok
menjadi sesuatu yang umum bagi kita. Tetapi, dalam atraksi semacam ini, properti yang
digunakan adalah properti sang pesulap. Jika kita memberikan properti yang lain, bisakah
mereka melakukan atraksi yang sama?

Pertanyaan inilah yang kemudian digunakan oleh para skeptik untuk membuktikan klaim mereka
yang mengaku memiliki kekuatan Psychokinesis. Karena kehidupan Nina Kulagina sebagian
besar dihabiskan di Sovyet, para skeptik mengalihkan sasaran mereka kepada sang selebritis
psychokinesis, yaitu Uri Geller.

Jika dari awal Geller hanya mengklaim sebagai pesulap, mungkin para skeptis tidak akan terlalu
memusingkan dirinya. Namun, karena ia mengklaim memiliki kemampuan supranatural atau
Psychokinesis yang didapat dari ekstra terestrial, ceritanya menjadi lain.

Karena itu, para skeptik berusaha mati-matian untuk menemukan jawaban atas sebuah
pertanyaan: Apakah Uri Geller benar-benar memiliki kemampuan Psychokinesis ataukah ia
hanya menggunakan trik sulap belaka?

Salah satu skeptik yang berusaha membongkar rahasia Geller adalah James randi.

Pada tahun 1973, Geller diundang ke acara talk show bernama "Tonight Show" yang dibawakan
oleh Johny Carson. Carson sendiri pernah menjadi pesulap amatir. Tanpa diketahui oleh Geller,
Carson meminta bantuan James Randi, yang juga seorang pesulap, untuk mencari cara agar
Geller tidak bisa melakukan trik-trik sulap dalam melakukan aksinya.

Randi menjelaskan:
"Saya diminta untuk mencegah usaha rekayasa. Jadi saya meminta mereka untuk menyediakan
properti mereka sendiri dan tidak membiarkan Geller atau anggota timnya untuk mendekati atau
menyentuh properti itu."
Ketika acara dimulai, sejumlah gelas disusun di atas meja. Salah satunya berisi air. kemudian
Geller diminta untuk menebak gelas mana yang berisi air. Atraksi ini disebut Hand Dowsing.

Geller gagal melakukan aksinya. Lihat videonya disini.

Acara tahun 1973 itu dianggap sebagai awal kejatuhannya.

Pada tahun 1996, Geller sedang berada di sebuah acara bernama Noel's House Party. Tanpa
diketahui Geller, sebuah kamera tersembunyi ditempatkan di ruangan itu. Lalu, ketika saatnya
Geller diminta melakukan aksi membengkokkan sendok, ia tertangkap kamera itu sedang
membengkokkan sendok dengan kedua tangannya sambil berdiri, lalu menunjukkan kalau
seakan-akan ia telah membengkokkannya dengan pikiran.

Terungkapnya berbagai trik ini membuat seorang pengusaha bernama Gerald Fleming
menawarkan hadiah 250.000 poundsterling jika Geller dapat membengkokkan sendok dalam
kondisi yang diatur oleh orang lain. Hadiah ini masih belum diklaim oleh Geller hingga saat ini.

James Randi bahkan bertindak lebih jauh. Ia menawarkan hadiah 1.000.000 dolar Amerika jika
ada orang yang bisa melakukan psychokinesis atau kemampuan paranormal lainnya dalam
kondisi yang telah disepakati bersama. Hadiah ini pun belum berhasil diklaim oleh siapapun
hingga saat ini.

Ketiadaan bukti ini juga dikonfirmasi oleh United States National Academy of Sciences yang
menyelidiki fenomena Psychokinesis atas permintaan Institut penelitian militer Amerika. Pada
tahun 1986, mereka menyimpulkan kalau tidak ditemukan adanya bukti ilmiah mengenai
keberadaan kemampuan psychokinesis pada manusia.

Bisakah kita membuktikannya?


Secara pribadi, saya percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Namun, pertanyaannya adalah:
bisakah kita membuktikannya secara ilmiah?

Dapatkah kita mengklaim kalau telekinesis adalah kemampuan alami manusia yang
tersembunyi?

Jika dapat, maka pertanyaan selanjutnya adalah: Bisakah kita melakukannya dalam kondisi yang
telah diatur oleh pihak lain?

Ataukah kemampuan telekinesis memang berhubungan dengan kemampuan supranatural yang


berhubungan dengan aktifitas roh? Bukankah roh bisa menggerakkan benda seperti yang terlihat
di fenomena poltergeist? Jika ini kasusnya, maka saya rasa, wajar jika kita tidak bisa
membuktikannya secara ilmiah.

Hadiah 1.000.000 dolar yang dijanjikan James Randy Foundation masih berlaku hingga saat ini.
Jika kalian merasa memiliki kemampuan paranormal atau Psychokinesis yang sejati, kalian bisa
menghubungi James Randi untuk menunjukkan kemampuan kalian. Mungkin kalian bisa
memenangkan hadiah tersebut dan menjadi milyarder yang baru.

Anda mungkin juga menyukai