Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan
segera dari dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1
Tahun 2012). Berdasarkan definisi tersebut, desa tangguh tidak dapat dicapai hanya
mengandalkan kerja masyarakat atau pemerintah sendirian. Ketangguhan ini bersifat
multi-disiplin dan multi-sektoral, menyangkut infrastruktur, ekonomi, politik, dan
sosial budaya. Salah satu upaya untuk membangun masyarakat tangguh bencana,
BNPB memiliki program pengembangan Desa Tangguh Bencana. Pelaksanaan
program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan penguatan dan
pengembangan program-program pemberdayaan di desa/kelurahan yang sudah
dilaksanakan oleh kementrian / lembaga lain, organisasi internasional maupun
nasional. Program ini adalah bagian dari pengembangan kapasitas masyarakat di
desa. Setidaknya terdapat 20 indikator untuk menggambarkan suatu desa sebagai
desa tangguh. Pendekatan satu sektor saja terbukti belum mampu membangun
ketangguhan secara memadai.

Undang – undang No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana memicu


pergeseran paradigma pengelolaan penanggulangan bencana. Upaya –upaya untuk
mengurangi risiko bencana menjadi salah satu perspektif penting yang dimuat dalam
konsep pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam pembangunan.
Menyikapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi telah memulai penyelenggaraan
penanggulangan bencana dengan melakukan penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana (RPB) Kabupaten Sukabumi yang bekerjasama dengan IOM (International
Organisation for Migration) Dengan melibatkan beberapa SKPD terkait pengurangan
risiko bencana yaitu pada Tahun 2012. Sesuai dengan Perka BNPB No. 1 Tahun 2012
Tentang Desa Tangguh Bencana, maka ditetapkanlah Desa Tegalbuleud dan Desa
Buniasih menjadi salah satu Desa Tangguh Bencana Kabupaten Sukabumi karena
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Desa Tegalbuleud merupakan wilayah yang memiliki risiko bencana Tsunami


cukup tinggi, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan oleh Oki Oktariadi dari
Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi Bandung yang dimuat dalam jurnal Geologi
Indonesia Vol. 4 No. 2 Juni 2009, 103-116. Sudradjat (1997) memasukkan wilayah
Jawa bagian selatan ke dalam kelompok pantai yang rawan terhadap bencana
tsunami berdasarkan tektonik penyebab gempa bumi. Sementara itu, menurut
Soehaimi (2008), wilayah pesisir Sukabumi yang berada di bagian selatan Jawa Barat
merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki tingkat bahaya geologi relatif
tinggi, karena dilalui oleh Sesar aktif Cimandiri yang merupakan lajur sumber gempa
bumi bermekanisme sesar naik. Pada 12 Juli 2000, patahan ini aktif kembali dan
menimbulkan Gempa Bumi Sukabumi yang menimbulkan kerusakan cukup parah di
beberapa lokasi di wilayah Sukabumi.
B. TUJUAN

Tujuan penyusunan dokumen laporan evaluasi program ini adalah:

1. Menunjukkan hasil kegiatan program Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Desa

Buniasih dan Desa Tegalbuleud Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa


Barat tahun 2016.
2. Menunjukkan proses pelaksanaan Pengembangan Program Desa Tangguh Bencana di

Desa Buniaish dan Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi,


Jawa Barat tahun 2016.
3. Pembelajaran dalam program Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Desa

Buniasih dan Desa Tegalbuleud Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa


Barat tahun 2016.

C. METODOLOGI

Metodologi penelitian yang di gunakan yaitu metode penelitian Observasi, melakukan


observasi langsung kepada masyarakat desa Buniasih dan Tegalbuleud yang hasilnya terlihat
langsung apakah kegiatan tersebut telah maksimal atau belum.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan
Bab II Proses Pelaksanaan Program
Bab III Hasil Pelaksanaan Program
Bab IV Kesimpulan, Pembelajaran, Rekomendasi
Lampiran
BAB II
PROSES PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pengembangan Desa Tangguh Bencana tahun 2014


1. Perencanaan Prioritas Kegiatan
Pembukaan Program dan Pertemuan perencanaan kegiatan
Pengembangan Desa Tangguh Bencana tahun anggaran 2016 ini bertujuan
untuk membangun kembali komitmen BPBD Provinsi, BPBD
Kabupaten/kota, Pemerintah dan Masyarakat desa/kelurahan, dan
Kelompok Kerja Desa/Kelurahan; menilai kebutuhan pengembangan untuk
pencapaian indikator-indikator desa tangguh dan menetapkan prioritas;
dan menyusun rencana kerja dan evaluasi kegiatan-kegiatan secara
partisipatif. Program pengembangan ini merupakan kelanjutan dari
Program Desa Tangguh Bencana yang pernah dilaksanakan di Desa
Tegalbuleud tahun 2016, melalui kegiatan ini pihak BPBD dan Kelompok
Kerja yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini telah disepakati
beberapa rencana kegiatan dan rencana evaluasi yang akan dilaksanakan
selama berjalannya program ini, hasil dari kegiatan ini antara lain:
 Rencana Kegiatan:
 Jadwal pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Desa Tegalbuled, Kecamatan Tegalbuleud,
Kabupaten Sukabumi mulai tanggal 19 Oktober 2016 sampai
dengan tanggal 15 November 2016 dengan rincian jadwal
pelaksanaan kegiatan sebagai
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Utama
a. Pembukaan Program dan Pertemuan 19 Oktober 2016
perencanaan kegiatan
b. Inalisasi dan pengesahan dokumen di 20 Oktober 2016
desa/kelurahan
c. Penyebaran informasi (sosialisasi) 21 Oktober 2016
risiko dan jalur evakuasi
d. Gerakan pembangunan pengurangan 22 Oktober 2016
risiko bencana
e. evaluasi program 24 Oktober 2016
Kegiatan Pilihan
a. Sosialisasi rencana-rencana PB 25 Oktober –
15 November 2016
 Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan merupakan anggota masyarakat yang mewakili
bebagai komunitas yang ada di desa Tegalbuleud seperti kelompok
pemuda, kelompok difable, PKK, anggota forum PRB, perwakilan
kelompok profesi dan yang lainnya, peserta berjumlah 30 orang.

 Rencana Evaluasi dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan secara makro dan mikro. Evaluasi Mikro
dilakukan setiap setelah selesai kegiatan antara peserta dengan
fasilitator, sedangkan Evaluasi Makro (keseluruhan) dilakukan pada
akhir Kegiatan yang dilaksanakan oleh Fasilitator, Peserta, Perangkat
desa dan BPBD dan merupakan evaluasi keseluruhan kegiatan.
Indikator-indikator yang dievaluasi antara lain:
1) Pencapaian hasil yang ditetapkan sesuai dengan yang
dipaparkan pada Tabel 1. Secara target materi dan target waktu
pencapaian target
2) Evaluasi materi pengembangan yang disampaikan kepada
peserta
3) Evaluasi efektivitas pola komunikasi pada penyampaian materi
dan pengarahan yang dilakukan oleh fasilitator kepada peserta
4) Evaluasi baseline dan endline untuk mengetahui efektivitas
pelaksanaan program yang berkaitan dengan nilai (Skor)
ketangguhan desa untuk mengklasifikasi tingkat ketangguhan
desa (Pratama, Madya, Utama)
5) Evaluasi Efektivitas sistem administrasi
6) Pembagian tugas dalam pembuatan laporan kegiatan.

2. Finalisasi dan pengesahan dokumen di desa/kelurahan

Tujuan kegiatan adalah melengkapi informasi/data dan isi/materi yang


diperlukan untuk menyempurnakan dokumen-rancangan/dokumen
kebijakan PB/PRB dan rencana PB (RPB dan lampiran-lampiran
pelengkapnya, RAK, dan Renkon); dan memformalkan rancangan kebijakan
dan dokumen perencanaan PB/PRB). Hal ini untuk mendapatkan dokumen
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang juga berisi Rencana Aksi
Komunitas (RAK) untuk pengurangan risiko bencana, serta dokumen
Rencana Kontingensi yang sudah disahkan oleh Pemerintah
Desa/Kelurahan, hasil dari kegiatan ini antara lain:

Kegiatan tersebut meliputi :

 Diskusi review dan/atau revisi hasil kajian risiko dan dimasukkan dalam
dokumen RPB Desa/Kelurahan.
 Diskusi review dan/atau revisi matrik rencana aksi komunitas untuk
pengurangan risiko bencana dimasukkan dalam dokumen RPB
Desa/Kelurahan.
 Diskusi review dan/atau revisi hasil kajian risiko dan dimasukkan dalam
dokumen RPB Desa/Kelurahan.
 Membahas dan mengesahkan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau
Peraturan Desa/Kelurahan bersama dengan lembaga terkait di tingkat
desa/kelurahan.
Hasil Kegiatan Meliputi :
 Hasil Kajian Risiko Bencana yang sudah di masukan kedalam Dokumen
RPB Desa
 Matrik RAK yang sudah di masukan kedalam RPB Desa
 RPB Desa yang sudah Final

3. Peyebaran Informasi Peta Risiko Dan Jalur Evakuasi

Penyebaran informasi peta risiko dan jalur evakuasi bertujuan


menyampaikan dan menjelaskan peta risiko dan peta jalur evakuasi
kepada seluruh warga desa buniasih dan menggali masukan masukan
untuk menyempurnakan peta risiko dan peta jalur evakuasi dari warga.
Kegiatan Peyebaran Informasi Peta Risiko dan Jalur Evakuasi meliputi :

 Seluruh kegiatan dipandu oleh forum PRB Desa/Kelurahan.


 Forum PRB memaparkan peta risiko dan jalur evakuasi dengan
menggunakan lembar peta risiko dengan ukuran memadai.
Pemaparan dapat dibantu dengan menggunakan alat peraga yang
lain.
 Diskusi dan revisi dimasukkan ke dalam peta risiko dan jalur
evakuasi

Hasil Kegiatan Meliputi :


 Peta Risiko yang sudah di revisi warga desa
 Peta Jalur evakuasi yang sudah di revisi warga desa
 Ada rencana evakuasi yang di dalamnya sudah termasuk SOP
 Sudah ada rambu jalur evakuasi yang di pasang di rute evakuasi

4. Sosialisasi Rencana-Rencana PB/PRB Kepada Masyarakat


 Tim relawan memberikan pengantar tentang pentingnya semua hasil
program untuk disosialisasikan kepada seluruh warga masyarakat.
Kemudian tim relawan membuat rencana sosialisasi kepada seluruh
warga masyarakat desa/kelurahan.
 Tim relawan mendaftar kegiatan kelompok-kelompok masyarakat atau
kegiatan rutin desa/kelurahan dimana kegiatan tersebut dapat menjadi
wahana untuk melakukan sosialisasi. Dengan wahana ini pelaku
sosialisasi adalah anggota tim relawan kepada masing-masing
kelompoknya.
 Menyepakati materi sosialisiasi yang mencakup program
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan upaya-upaya lain untuk
membangun ketangguhan masyarakat desa/kelurahan, ancaman dan
risiko, rencana evakuasi, peringatan dini, pelatihan relawan, dll.
 Menyusun rencana sosialisasi: siapa melakukan sosialisasi kepada siapa,
kapan, dimana dan cara yang akan dilakukan.
 Melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat dengan
menggunakan bahan dokumen-dokumen tersebut di atas.

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pengembangan Desa Tangguh Bencana 2014

Hasil kegiatan Program Pengembangan di Desa Buniasih akan dijabarkan


dalam enam poin utama yaitu 1) Pembukaan program dan pertemuan
perencanaan kegiatan; 2) Finalisasi dan pengesahan dokumen di desa; 3)
Penyebaran informasi risiko dan jalur evakuasi; 4) Gerakan pengurangan
penanggulangan bencana; 5) Evaluasi program; 6) Sosialisasi Perencanaan
PB. Kegiatan tersebut di dukung oleh BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD
Provinsi Jawa Barat, dan BNPB dalam proses pelaksanaan dan
keberlanjutan program Desa Tangguh Bencana di Desa Buniasih,
Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tahun 2016.

1. Persiapan Pelaksanaan Program dan Perencanaan Kegiatan

Dalam kegiatan persiapan pelaksanaan program dan Perencanaan Kegiatan


ini dilaksanakan dengan Proses lokakarya dipandu oleh salah satu anggota
Forum. Kegiatan tersebut meliputi :

 Paparan tentang Hasil-Hasil Program Fasilitasi Desa Tangguh,


dilanjutkan dengan tanya jawab
 Diskusi penentuan prioritas kegiatan pada program pengembangan.

Fasilitator Pendamping menampilkan Matrik penilaian ketangguhan


untuk desa/kelurahan berdasarkan lampiran Perka BNPB 1/2012.
Kemudian dilakukan

Hasil Kegiatan meliputi :

 Rencana Kegiatan Program Pengembangan Desa

2. Finalisasi dan Pengesahan Dokumen di Desa/Kelurahan

Kegiatan ini bertujuan melengkapi informasi/data dan isi/materi yang


diperlukan untuk menyempurnakan dokumen-rancangan/dokumen
kebijakan PB/PRB dan rencana PB (RPB dan lampiran-lampiran
pelengkapnya, RAK, dan Renkon); dan memformalkan rancangan kebijakan
dan dokumen perencanaan PB/PRB). Hal ini untuk mendapatkan dokumen
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa/Kelurahan, yang juga berisi
Rencana Aksi Komunitas untuk Pengurangan Risiko Bencana, serta dokumen
Rencana Kontingensi yang sudah disahkan oleh pemerintah
Desa/Kelurahan.

Kegiatan tersebut meliputi :

 Diskusi review dan/atau revisi hasil kajian risiko dan dimasukkan


dalam dokumen RPB Desa/Kelurahan.
 Diskusi review dan/atau revisi matrik rencana aksi komunitas untuk
pengurangan risiko bencana dimasukkan dalam dokumen RPB
Desa/Kelurahan.
 Diskusi review dan/atau revisi hasil kajian risiko dan dimasukkan
dalam dokumen RPB Desa/Kelurahan.
 Membahas dan mengesahkan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah
atau Peraturan Desa/Kelurahan bersama dengan lembaga terkait di
tingkat desa/kelurahan.

Hasil Kegiatan Meliputi :


 Hasil Kajian Risiko Bencana yang sudah di masukan kedalam Dokumen
RPB Desa
 Matrik RAK yang sudah di masukan kedalam RPB Desa
 RPB Desa yang sudah Final

3. Peyebaran Informasi Peta Risiko Dan Jalur Evakuasi


Penyebaran informasi peta risiko dan jalur evakuasi bertujuan
menyampaikan dan menjelaskan peta risiko dan peta jalur evakuasi kepada
seluruh warga desa buniasih dan menggali masukan masukan untuk
menyempurnakan peta risiko dan peta jalur evakuasi dari warga.
Kegiatan Peyebaran Informasi Peta Risiko dan Jalur Evakuasi meliputi :
 Seluruh kegiatan dipandu oleh forum PRB Desa/Kelurahan.
 Forum PRB memaparkan peta risiko dan jalur evakuasi dengan
menggunakan lembar peta risiko dengan ukuran memadai.
Pemaparan dapat dibantu dengan menggunakan alat peraga yang lain.
 Diskusi dan revisi dimasukkan ke dalam peta risiko dan jalur evakuasi

Hasil Kegiatan Meliputi :


 Peta Risiko yang sudah di revisi warga desa
 Peta Jalur evakuasi yang sudah di revisi warga desa
 Ada rencana evakuasi yang di dalamnya sudah termasuk SOP
 Sudah ada rambu jalur evakuasi yang di pasang di rute evakuasi

4. Gerakan Pengurangan Risiko Bencana di Desa Tangguh

Gerakan Pengurangan Risiko Bencana di Desa Tangguh adalah suatu


kegiatan atau program yang dilaksanakan di Desa Buniasih dengan kegiatan
pilihan penanaman bibit mangrove (penghijauan pinggir pantai) kegiatan
tersebut melibatkan anggota forum dan BPBD dalam penanaman bibit
mangrove berjumlah seribu bibit.

Hasil Kegiatan :

 Penanaman Bibit Mangruve di pesisir pantai

5. Evaluasi Program Pengembangan Desa Tangguh

Pada akhir rangkaian seluruh kegiatan, Forum dan tim relawan dan
pemerintah desa melihat proses dan pelaksanaan program dan capaian
program dengan membandingkan perubahan perubahan yang terjadi dalam
pelaksanaan program.

Jenis Kegiatan :
a. Pengurus Forum membantu proses evaluasi seluruh kegiatan
program.
b. Diskusi untuk di minta pendapatnya dan masukannya tentang
Program ini.
c. Semua masukan di masukan kedalam dokumen rekomendasi yang
nantinya akan di tindaklanjuti.

Hasil Kegiatan :
 Laporan E valuasi
 Hasil Penilaian Endline Ketangguhan desa

6. Sosialisasi Rencana Rencana PB/PRB kepada Masyarakat


Kegiatan ini bertujuan menginformasikan hasil hasil pelaksanaan program
desa tangguh bencana oleh Forum PRB Desa Buniasih kepada masyarakat
dan membangun kesadaran seluruh warga Desabuniasih untuk terlibat aktif
dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana di Desabuniasih.

Jenis Kegiatan :
a. Tim Relawan memberikan pengantar tentang semua hasil program
untuk di sosialisasikan kepada seluruh warga masyarakat desa Buniasih.
b. Tim Relawan mendaftar Kegiatan kelompok masyarakat untuk
nantinya akan di masukan kegiatan sosialisasi tentang PRB.
c. Menyusun rencana sosilisasi.

Hasil Kegiatan :
 Rencana Sosialisasi
 Hasil sosialisasi di masyarakat yang didiskusikan dalam pertemuan tim
relawan

B. Pencapaian Indikator Ketangguhan (baseline-endline)


LAMPIRAN 14: BASELINE Ketangguhan Desa Buniasih

Form J: Form Penilaian Ketangguhan Untuk Desa/Kelurahan Berdasarkan Lampiran Perka BNPB No. 1 Tahun 2012
Desa : Buniasih
Kecamatan : Tegalbuleud
Kabupaten : Sukabumi
Provinsi : Jawa Barat
Tanggal Penilaian : 5 Desember 2014

N Nilai
Kategori Indikator Penilaian Capaian Indikator
o (antara 0-3*)
Kebijakan/Peraturan di desa/ (0) Belum ada kebijakan
kelurahan tentang (1) ada 2 kali diskusi untuk perumusan kebijakan
LEGISLASI 1 penanggulangan bencana/ 2
pengurangan risiko bencana (2) sudah menjadi draft kebijakan
(3) Kebijakan sudah disahkan oleh peraturan Desa/Kelurahan
Rencana Penanggulangan (0) Belum ada rencana
Bencana (RPB), Rencana Aksi (1) ada 2 kali diskusi untuk pembuatan dokumen RPB, RAK, Renkon
Komunitas, dan/atau Rencana menjadi draft
PERENCANAAN 2 Kontingensi (Renkon) 1
(2) RPB/RAK/Renkon Sudah menjadi Dokumen desa /kel.
(3) RPB/RAK/Renkon Sudah Masuk dalam Rencana Pembangunan
desa/kel
(0) Belum ada Forum
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan forum
Forum Pengurangan Risiko (2) Forum PRB terbentuk dengan anggota dari berbagai kelompok
3 dan baru menlaksanakan 2 kegiatan 2
KELAMBAGAAN Bencana (PRB)
(3) Forum memiliki dan menjalankan lebih dari 5 kegiatan untuk
pengurangan risiki bencana
4 Relawan Penanggulangan (0) Belum ada tim Relawan 1
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan Tim Relawan
(2) tim relawan terbentuk dan memiliki kelengkapan personil dan
Bencana peralatan untuk melaksanakan tugasnya
(3) tim relawan rutin melakukan pelatihan, simulasi, dll kepada
anggota dan masyarakat
(0) Belum ada kerjasama
(1) ada 2 kali diskusi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain
Kerjasama dengan pihak lain (2) ada kesepakatan rencana kerjasama dengan desa/kel. Dan pihak
5 (diluar desa/kelurahan) dan lain untuk pengurangan risiko bencana 1
wilayah sekitarnya (3) ada setidaknya 3 kali kegiatan hasil kerjasama dengan desa dan
pihak lain yang dilaksanakan untuk pengurangan risiko bencana

(0) Belum ada dana tanggap darurat


(1) ada 2 kali diskusi untuk mengumpulkan dan darurat
(2) dana darurat sudah terkumpul dari dari beberapa sumber di
6 Dana Tanggap Darurat 1
desa/kel.
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
PERENCANAAN termasuk penggunaannya ketika terjadi tanggap darurat
(0) Belum ada dana untuk PRB
(1) ada 2 kali diskusi untuk alokasikan dana desa/kel untuk PRB
Dana untuk pengurangan risiko
7 (2) Sudah ada alokasi dana desa/kel untuk PRB 1
bencana
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
untuk kegiatan-kegiatan PRB
(0) Belum ada pelatihan untuk pemerintah Desa/Kel.
(1) aparat pemerintah desa/kel. Mulai mengikuti pelatihan PB/PRB
Pelatihan untuk Pemerintah (2) ada personil terlatih, peralatan, dan logistik untuk PB milik
PENGEMBANGAN 8 desa /Kel. 1
desa
KAPASITAS
(3) ada mekanisme pelatihan personil dan pemeliharaan peralatan
sentra logistik untuk PB
9 Pelatihan untuk tim Relawan (0) Belum ada pelatihan untuk tim relawan 1
(1) ada diskusi untuk melatih tim relawan desa/kel
(2) tim relawan sudah mengikuti pelatihan tanggap darurat,
kesiapsiagaan, dan PRB
(3) tim relawan sudah menerima pelatihan dan prakterk evaluasi
dan tanggap darurat
(0) Belum ada pelatihan/penyuluhan kepada warga
(1) ada 2 kali penyuluhan tentang risiko bencana, evakuasi, dan PRB
untuk warga desa/kel.
10 Pelatihan untuk warga desa/kel. (2) ada 2 kali pelatihan untuk warga desa/kel. tentang risiko 1
bencana, tanggap darurat, dan PRB
(3) ada praktek simulasi rutin evakuasi dan penyelamatan bersama
warga desa.kel.
(0) Belum ada keterlibatan warga
(1) ada diskusi melibutkan kelompok warga dalam tim relawan
Pelibatan/Partisipasi warga (2) ada 30 warga yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan tim
11 1
dalam tim relawan desa/kel. relawan
(3) kelompok masyarakat lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada keterlibatan Perempuan
(1) ada diskusi melibutkan perempuan dalam tim relawan
Pelibatan Perempuan dalam tim (2) ada 15 perempuan yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan
12 1
relawan desa/kel. tim relawan
(3) kelompok perempuan lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada sama sekali
PENYELENGGARAA (1) ada 2 kali diskusi untuk pemetaan dan kajian risiko bencana
N (2) ada dokumen hasil kajian risiko desa/kel yang disusun bersama
13 Peta dan kajian risiko 1
PENANGGULANGA masyarakat, termasuk kelompok rentan
N BENCANA (3) ada setidaknya 3 kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan hasil
analisis tersebut
(0) Belum ada sama sekali
(1) ada rencana pembuatan peta, jalur, dan tempat evakuasi
Peta dan Jalur Evakuasi serta (2) sudah ada peta, jalur, dan tempat evakuasi beserta
14 2
tempat pengungsian perlengkapan minimalnya
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan peta,
jalur, dan evakuasi tersebut
(0) Belum ada sistem peringatan dini
(1) ada rencana membangun sistem peringatan dini
(2) peringatan dini dilengkapi personil, informasi, dan peralatan
15 Sistem peringatan dini 2
yang memadai sesuai kebutuhan desa/kel
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan sistem
peringatan dini tersebut
(0) Belum ada mitigasi pembangunan fisik
(1) ada rencana pembangunan mitigasi struktural di desa/kel
Pelaksanaan mitigasi struktural (2) sudah ada 2 kegiatan pembangunan fisik untuk mengurangi
16 (pembangunan fisik) untuk 1
risiko bencana di desa/kel
mengurangi risiko bencana
(3) ada mekanisme pemeliharaan hasil bangunan mitigasi tersebut

(0) Belum ada rencana


(1) ada rencana mengembangkan ekonomi masyarakat untuk
mengurangi kerentanan yang dimasukkan kedalam rencana aksi
Pola ketahanan ekonomi untuk komunitas
17 mengurangi kerentanan 1
(2) sudah ada 3 kegiatan pengembangan ekonomi untuk
masyarakat
mengurangi kerentanan masyarakat
(3) ada mekanisme yang bisa menjamin keberlangsungan ekonomi
masyarakat
perlindungan kesehatan kepada (0) Belum ada perlindungan untuk kelompok rentan
18 kelompok rentan (ibu hamil) dan (1) ada rencana perlindungan kesehatan dan sosial untuk kelompok 0
menyusui, orang tua, anak, rentan
(2) sudah ada skema perlindungan kesehatan dan jaminan sosial
untuk kelompok rentan
orang berkebutuhan khusus dan (3) ada pengelola, mekanisme, dan prosedur perlindungan
lain-lain) kelompok rentan
(0) Belum ada rencana
Pengelolaan Sumber Daya Alam (1) ada rencana pengelolaan SDA untuk PRB, termasuk
19 (SDA) untuk Pengurangan Risiko pengurangan tingkat ancaman dan kerentanan masyarakat 0
Bencana (PRB) (2) sudah 3 kegiatan pengelolaan SDA dan PRB
(3) ada mekanisme keberlanjutan pengelolaan SDA untuk PRB
(0) Belum ada rencana
(1) ada rencana perlindungan aset produktif masyarakat, seperti
Perlindungan Aset Produktif asuransi, gudang komunitas dll
20 0
utama masyarakat (2) sudah ada 2 kegiatan perlindungan aset produktif masyarakat
(3) ada pengelola dan mekanisme perlindungan aset produktif
masyarakat yang menjamin keberlangsungannya
TOTAL 21
LAMPIRAN 15: ENDLINE Ketangguhan Desa Buniasih

Form J: Form Penilaian Ketangguhan Untuk Desa/Kelurahan Berdasarkan Lampiran Perka BNPB No. 1 Tahun 2012

Desa : Buniasih
Kecamatan : Tegalbuleud
Kabupaten : Sukabumi
Provinsi : Jawa Barat
Tanggal Penilaian : 20 Oktober 2016

N Nilai
Kategori Indikator Penilaian Capaian Indikator
o (antara 0-3*)
Kebijakan/Peraturan di desa/ (0) Belum ada kebijakan
kelurahan tentang (1) ada 2 kali diskusi untuk perumusan kebijakan
LEGISLASI 1 penanggulangan bencana/ 3
pengurangan risiko bencana (2) sudah menjadi draft kebijakan
(3) Kebijakan sudah disahkan oleh peraturan Desa/Kelurahan
Rencana Penanggulangan (0) Belum ada rencana
Bencana (RPB), Rencana Aksi (1) ada 2 kali diskusi untuk pembuatan dokumen RPB, RAK, Renkon
Komunitas, dan/atau Rencana menjadi draft
PERENCANAAN 2 Kontingensi (Renkon) 2
(2) RPB/RAK/Renkon Sudah menjadi Dokumen desa /kel.
(3) RPB/RAK/Renkon Sudah Masuk dalam Rencana Pembangunan
desa/kel
(0) Belum ada Forum
Forum Pengurangan Risiko (1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan forum
KELAMBAGAAN 3 3
Bencana (PRB) (2) Forum PRB terbentuk dengan anggota dari berbagai kelompok
dan baru melaksanakan 2 kegiatan
(3) Forum memiliki dan menjalankan lebih dari 5 kegiatan untuk
pengurangan risiki bencana
(0) Belum ada tim Relawan
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan Tim Relawan
Relawan Penanggulangan (2) tim relawan terbentuk dan memiliki kelengkapan personil dan
4 2
Bencana peralatan untuk melaksanakan tugasnya
(3) tim relawan rutin melakukan pelatihan, simulasi, dll kepada
anggota dan masyarakat
(0) Belum ada kerjasama
(1) ada 2 kali diskusi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain
Kerjasama dengan pihak lain (2) ada kesepakatan rencana kerjasama dengan desa/kel. Dan pihak
5 (diluar desa/kelurahan) dan lain untuk pengurangan risiko bencana 3
wilayah sekitarnya (3) ada setidaknya 3 kali kegiatan hasil kerjasama dengan desa dan
pihak lain yang dilaksanakan untuk pengurangan risiko bencana

(0) Belum ada dana tanggap darurat


(1) ada 2 kali diskusi untuk mengumpulkan dan darurat
(2) dana darurat sudah terkumpul dari dari beberapa sumber di
6 Dana Tanggap Darurat 2
desa/kel.
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
PERENCANAAN termasuk penggunaannya ketika terjadi tanggap darurat
(0) Belum ada dana untuk PRB
(1) ada 2 kali diskusi untuk alokasikan dana desa/kel untuk PRB
Dana untuk pengurangan risiko
7 (2) Sudah ada alokasi dana desa/kel untuk PRB 2
bencana
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
untuk kegiatan-kegiatan PRB
(0) Belum ada pelatihan untuk pemerintah Desa/Kel.
PENGEMBANGAN Pelatihan untuk Pemerintah (1) aparat pemerintah desa/kel. Mulai mengikuti pelatihan PB/PRB
8 2
KAPASITAS desa (2) ada personil terlatih, peralatan, dan logistik untuk PB milik
desa /Kel.
(3) ada mekanisme pelatihan personil dan pemeliharaan peralatan
sentra logistik untuk PB
(0) Belum ada pelatihan untuk tim relawan
(1) ada diskusi untuk melatih tim relawan desa/kel
(2) tim relawan sudah mengikuti pelatihan tanggap darurat,
9 Pelatihan untuk tim Relawan 3
kesiapsiagaan, dan PRB
(3) tim relawan sudah menerima pelatihan dan prakterk evaluasi
dan tanggap darurat
(0) Belum ada pelatihan/penyuluhan kepada warga
(1) ada 2 kali penyuluhan tentang risiko bencana, evakuasi, dan PRB
untuk warga desa/kel.
10 Pelatihan untuk warga desa/kel. (2) ada 2 kali pelatihan untuk warga desa/kel. tentang risiko 2
bencana, tanggap darurat, dan PRB
(3) ada praktek simulasi rutin evakuasi dan penyelamatan bersama
warga desa.kel.
(0) Belum ada keterlibatan warga
(1) ada diskusi melibutkan kelompok warga dalam tim relawan
Pelibatan/Partisipasi warga (2) ada 30 warga yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan tim
11 3
dalam tim relawan desa/kel. relawan
(3) kelompok masyarakat lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada keterlibatan Perempuan
(1) ada diskusi melibutkan perempuan dalam tim relawan
Pelibatan Perempuan dalam tim (2) ada 15 perempuan yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan
12 2
relawan desa/kel. tim relawan
(3) kelompok perempuan lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
PENYELENGGARAA (0) Belum ada sama sekali
13 Peta dan kajian risiko 2
N (1) ada 2 kali diskusi untuk pemetaan dan kajian risiko bencana
(2) ada dokumen hasil kajian risiko desa/kel yang disusun bersama
masyarakat, termasuk kelompok rentan
(3) ada setidaknya 3 kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan hasil
analisis tersebut
(0) Belum ada sama sekali
(1) ada rencana pembuatan peta, jalur, dan tempat evakuasi
Peta dan Jalur Evakuasi serta (2) sudah ada peta, jalur, dan tempat evakuasi beserta
14 3
tempat pengungsian perlengkapan minimalnya
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan peta,
jalur, dan evakuasi tersebut
(0) Belum ada sistem peringatan dini
(1) ada rencana membangun sistem peringatan dini
(2) peringatan dini dilengkapi personil, informasi, dan peralatan
15 Sistem peringatan dini 2
yang memadai sesuai kebutuhan desa/kel
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan sistem
PENANGGULANGA peringatan dini tersebut
N BENCANA (0) Belum ada mitigasi pembangunan fisik
(1) ada rencana pembangunan mitigasi struktural di desa/kel
Pelaksanaan mitigasi struktural (2) sudah ada 2 kegiatan pembangunan fisik untuk mengurangi
16 (pembangunan fisik) untuk 2
risiko bencana di desa/kel
mengurangi risiko bencana
(3) ada mekanisme pemeliharaan hasil bangunan mitigasi tersebut

(0) Belum ada rencana


(1) ada rencana mengembangkan ekonomi masyarakat untuk
mengurangi kerentanan yang dimasukkan kedalam rencana aksi
Pola ketahanan ekonomi untuk komunitas
17 mengurangi kerentanan 2
(2) sudah ada 3 kegiatan pengembangan ekonomi untuk
masyarakat
mengurangi kerentanan masyarakat
(3) ada mekanisme yang bisa menjamin keberlangsungan ekonomi
masyarakat
(0) Belum ada perlindungan untuk kelompok rentan
(1) ada rencana perlindungan kesehatan dan sosial untuk kelompok
perlindungan kesehatan kepada
rentan
kelompok rentan (ibu hamil) dan
18 menyusui, orang tua, anak, (2) sudah ada skema perlindungan kesehatan dan jaminan sosial 2
orang berkebutuhan khusus dan untuk kelompok rentan
lain-lain) (3) ada pengelola, mekanisme, dan prosedur perlindungan
kelompok rentan
(0) Belum ada rencana
Pengelolaan Sumber Daya Alam (1) ada rencana pengelolaan SDA untuk PRB, termasuk
19 (SDA) untuk Pengurangan Risiko pengurangan tingkat ancaman dan kerentanan masyarakat 1
Bencana (PRB) (2) sudah 3 kegiatan pengelolaan SDA dan PRB
(3) ada mekanisme keberlanjutan pengelolaan SDA untuk PRB
(0) Belum ada rencana
(1) ada rencana perlindungan aset produktif masyarakat, seperti
Perlindungan Aset Produktif asuransi, gudang komunitas dll
20 2
utama masyarakat (2) sudah ada 2 kegiatan perlindungan aset produktif masyarakat
(3) ada pengelola dan mekanisme perlindungan aset produktif
masyarakat yang menjamin keberlangsungannya
TOTAL 45

LAMPIRAN 14: BASELINE Ketangguhan Desa Tegalbuleud

Form J: Form Penilaian Ketangguhan Untuk Desa/Kelurahan Berdasarkan Lampiran Perka BNPB No. 1 Tahun 2012
Desa : Tegalbuleud
Kecamatan : Tegalbuleud
Kabupaten : Sukabumi
Provinsi : Jawa Barat
Tanggal Penilaian : 5 Desember 2014

N Nilai
Kategori Indikator Penilaian Capaian Indikator
o (antara 0-3*)
Kebijakan/Peraturan di desa/ (0) Belum ada kebijakan
kelurahan tentang (1) ada 2 kali diskusi untuk perumusan kebijakan
LEGISLASI 1 penanggulangan bencana/ 2
pengurangan risiko bencana (2) sudah menjadi draft kebijakan
(3) Kebijakan sudah disahkan oleh peraturan Desa/Kelurahan
Rencana Penanggulangan (0) Belum ada rencana
Bencana (RPB), Rencana Aksi (1) ada 2 kali diskusi untuk pembuatan dokumen RPB, RAK, Renkon
Komunitas, dan/atau Rencana menjadi draft
PERENCANAAN 2 Kontingensi (Renkon) 1
(2) RPB/RAK/Renkon Sudah menjadi Dokumen desa /kel.
(3) RPB/RAK/Renkon Sudah Masuk dalam Rencana Pembangunan
desa/kel
(0) Belum ada Forum
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan forum
Forum Pengurangan Risiko (2) Forum PRB terbentuk dengan anggota dari berbagai kelompok
3 dan baru menlaksanakan 2 kegiatan 2
Bencana (PRB)
(3) Forum memiliki dan menjalankan lebih dari 5 kegiatan untuk
pengurangan risiki bencana
KELAMBAGAAN
(0) Belum ada tim Relawan
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan Tim Relawan
Relawan Penanggulangan (2) tim relawan terbentuk dan memiliki kelengkapan personil dan
4 peralatan untuk melaksanakan tugasnya 1
Bencana
(3) tim relawan rutin melakukan pelatihan, simulasi, dll kepada
anggota dan masyarakat
(0) Belum ada kerjasama
(1) ada 2 kali diskusi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain
Kerjasama dengan pihak lain (2) ada kesepakatan rencana kerjasama dengan desa/kel. Dan pihak
5 (diluar desa/kelurahan) dan lain untuk pengurangan risiko bencana 1
wilayah sekitarnya (3) ada setidaknya 3 kali kegiatan hasil kerjasama dengan desa dan
pihak lain yang dilaksanakan untuk pengurangan risiko bencana

(0) Belum ada dana tanggap darurat


(1) ada 2 kali diskusi untuk mengumpulkan dan darurat
(2) dana darurat sudah terkumpul dari dari beberapa sumber di
6 Dana Tanggap Darurat 1
desa/kel.
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
PERENCANAAN termasuk penggunaannya ketika terjadi tanggap darurat
(0) Belum ada dana untuk PRB
(1) ada 2 kali diskusi untuk alokasikan dana desa/kel untuk PRB
Dana untuk pengurangan risiko
7 (2) Sudah ada alokasi dana desa/kel untuk PRB 1
bencana
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
untuk kegiatan-kegiatan PRB
(0) Belum ada pelatihan untuk pemerintah Desa/Kel.
(1) aparat pemerintah desa/kel. Mulai mengikuti pelatihan PB/PRB
Pelatihan untuk Pemerintah (2) ada personil terlatih, peralatan, dan logistik untuk PB milik
8 1
desa desa /Kel.
(3) ada mekanisme pelatihan personil dan pemeliharaan peralatan
PENGEMBANGAN sentra logistik untuk PB
KAPASITAS (0) Belum ada pelatihan untuk tim relawan
(1) ada diskusi untuk melatih tim relawan desa/kel
(2) tim relawan sudah mengikuti pelatihan tanggap darurat,
9 Pelatihan untuk tim Relawan 1
kesiapsiagaan, dan PRB
(3) tim relawan sudah menerima pelatihan dan prakterk evaluasi
dan tanggap darurat
(0) Belum ada pelatihan/penyuluhan kepada warga
(1) ada 2 kali penyuluhan tentang risiko bencana, evakuasi, dan PRB
untuk warga desa/kel.
10 Pelatihan untuk warga desa/kel. (2) ada 2 kali pelatihan untuk warga desa/kel. tentang risiko 1
bencana, tanggap darurat, dan PRB
(3) ada praktek simulasi rutin evakuasi dan penyelamatan bersama
warga desa.kel.
(0) Belum ada keterlibatan warga
(1) ada diskusi melibutkan kelompok warga dalam tim relawan
Pelibatan/Partisipasi warga (2) ada 30 warga yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan tim
11 1
dalam tim relawan desa/kel. relawan
(3) kelompok masyarakat lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada keterlibatan Perempuan
(1) ada diskusi melibutkan perempuan dalam tim relawan
Pelibatan Perempuan dalam tim (2) ada 15 perempuan yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan
12 1
relawan desa/kel. tim relawan
(3) kelompok perempuan lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada sama sekali
(1) ada 2 kali diskusi untuk pemetaan dan kajian risiko bencana
(2) ada dokumen hasil kajian risiko desa/kel yang disusun bersama
13 Peta dan kajian risiko 1
PENYELENGGARAA masyarakat, termasuk kelompok rentan
N (3) ada setidaknya 3 kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan hasil
PENANGGULANGA analisis tersebut
N BENCANA (0) Belum ada sama sekali
Peta dan Jalur Evakuasi serta (1) ada rencana pembuatan peta, jalur, dan tempat evakuasi
14 2
tempat pengungsian (2) sudah ada peta, jalur, dan tempat evakuasi beserta
perlengkapan minimalnya
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan peta,
jalur, dan evakuasi tersebut
(0) Belum ada sistem peringatan dini
(1) ada rencana membangun sistem peringatan dini
(2) peringatan dini dilengkapi personil, informasi, dan peralatan
15 Sistem peringatan dini 2
yang memadai sesuai kebutuhan desa/kel
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan sistem
peringatan dini tersebut
(0) Belum ada mitigasi pembangunan fisik
(1) ada rencana pembangunan mitigasi struktural di desa/kel
Pelaksanaan mitigasi struktural (2) sudah ada 2 kegiatan pembangunan fisik untuk mengurangi
16 (pembangunan fisik) untuk 1
risiko bencana di desa/kel
mengurangi risiko bencana
(3) ada mekanisme pemeliharaan hasil bangunan mitigasi tersebut

(0) Belum ada rencana


(1) ada rencana mengembangkan ekonomi masyarakat untuk
mengurangi kerentanan yang dimasukkan kedalam rencana aksi
Pola ketahanan ekonomi untuk komunitas
17 mengurangi kerentanan 1
(2) sudah ada 3 kegiatan pengembangan ekonomi untuk
masyarakat
mengurangi kerentanan masyarakat
(3) ada mekanisme yang bisa menjamin keberlangsungan ekonomi
masyarakat
(0) Belum ada perlindungan untuk kelompok rentan
(1) ada rencana perlindungan kesehatan dan sosial untuk kelompok
perlindungan kesehatan kepada
rentan
kelompok rentan (ibu hamil) dan
18 menyusui, orang tua, anak, (2) sudah ada skema perlindungan kesehatan dan jaminan sosial 0
orang berkebutuhan khusus dan untuk kelompok rentan
lain-lain) (3) ada pengelola, mekanisme, dan prosedur perlindungan
kelompok rentan
(0) Belum ada rencana
Pengelolaan Sumber Daya Alam (1) ada rencana pengelolaan SDA untuk PRB, termasuk
19 (SDA) untuk Pengurangan Risiko pengurangan tingkat ancaman dan kerentanan masyarakat 0
Bencana (PRB) (2) sudah 3 kegiatan pengelolaan SDA dan PRB
(3) ada mekanisme keberlanjutan pengelolaan SDA untuk PRB
(0) Belum ada rencana
(1) ada rencana perlindungan aset produktif masyarakat, seperti
Perlindungan Aset Produktif asuransi, gudang komunitas dll
20 0
utama masyarakat (2) sudah ada 2 kegiatan perlindungan aset produktif masyarakat
(3) ada pengelola dan mekanisme perlindungan aset produktif
masyarakat yang menjamin keberlangsungannya
TOTAL 21
LAMPIRAN 15: ENDLINE Ketangguhan Desa Tegalbuleud

Form J: Form Penilaian Ketangguhan Untuk Desa/Kelurahan Berdasarkan Lampiran Perka BNPB No. 1 Tahun 2012

Desa : Tegalbuleud
Kecamatan : Tegalbuleud
Kabupaten : Sukabumi
Provinsi : Jawa Barat
Tanggal Penilaian : 20 Oktober 2016

N Nilai
Kategori Indikator Penilaian Capaian Indikator
o (antara 0-3*)
Kebijakan/Peraturan di desa/ (0) Belum ada kebijakan
kelurahan tentang (1) ada 2 kali diskusi untuk perumusan kebijakan
LEGISLASI 1 penanggulangan bencana/ 3
pengurangan risiko bencana (2) sudah menjadi draft kebijakan
(3) Kebijakan sudah disahkan oleh peraturan Desa/Kelurahan
Rencana Penanggulangan (0) Belum ada rencana
Bencana (RPB), Rencana Aksi (1) ada 2 kali diskusi untuk pembuatan dokumen RPB, RAK, Renkon
Komunitas, dan/atau Rencana menjadi draft
PERENCANAAN 2 Kontingensi (Renkon) 2
(2) RPB/RAK/Renkon Sudah menjadi Dokumen desa /kel.
(3) RPB/RAK/Renkon Sudah Masuk dalam Rencana Pembangunan
desa/kel
(0) Belum ada Forum
Forum Pengurangan Risiko (1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan forum
KELAMBAGAAN 3 3
Bencana (PRB) (2) Forum PRB terbentuk dengan anggota dari berbagai kelompok
dan baru melaksanakan 2 kegiatan
(3) Forum memiliki dan menjalankan lebih dari 5 kegiatan untuk
pengurangan risiki bencana
(0) Belum ada tim Relawan
(1) ada 2 kali diskusi untuk pembentukan Tim Relawan
Relawan Penanggulangan (2) tim relawan terbentuk dan memiliki kelengkapan personil dan
4 2
Bencana peralatan untuk melaksanakan tugasnya
(3) tim relawan rutin melakukan pelatihan, simulasi, dll kepada
anggota dan masyarakat
(0) Belum ada kerjasama
(1) ada 2 kali diskusi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain
Kerjasama dengan pihak lain (2) ada kesepakatan rencana kerjasama dengan desa/kel. Dan pihak
5 (diluar desa/kelurahan) dan lain untuk pengurangan risiko bencana 3
wilayah sekitarnya (3) ada setidaknya 3 kali kegiatan hasil kerjasama dengan desa dan
pihak lain yang dilaksanakan untuk pengurangan risiko bencana

(0) Belum ada dana tanggap darurat


(1) ada 2 kali diskusi untuk mengumpulkan dan darurat
(2) dana darurat sudah terkumpul dari dari beberapa sumber di
6 Dana Tanggap Darurat 2
desa/kel.
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
PERENCANAAN termasuk penggunaannya ketika terjadi tanggap darurat
(0) Belum ada dana untuk PRB
(1) ada 2 kali diskusi untuk alokasikan dana desa/kel untuk PRB
Dana untuk pengurangan risiko
7 (2) Sudah ada alokasi dana desa/kel untuk PRB 2
bencana
(3) ada pengelola dan mekanisme pengelolaan dana yang jelas,
untuk kegiatan-kegiatan PRB
(0) Belum ada pelatihan untuk pemerintah Desa/Kel.
PENGEMBANGAN Pelatihan untuk Pemerintah (1) aparat pemerintah desa/kel. Mulai mengikuti pelatihan PB/PRB
8 2
KAPASITAS desa (2) ada personil terlatih, peralatan, dan logistik untuk PB milik
desa /Kel.
(3) ada mekanisme pelatihan personil dan pemeliharaan peralatan
sentra logistik untuk PB
(0) Belum ada pelatihan untuk tim relawan
(1) ada diskusi untuk melatih tim relawan desa/kel
(2) tim relawan sudah mengikuti pelatihan tanggap darurat,
9 Pelatihan untuk tim Relawan 3
kesiapsiagaan, dan PRB
(3) tim relawan sudah menerima pelatihan dan prakterk evaluasi
dan tanggap darurat
(0) Belum ada pelatihan/penyuluhan kepada warga
(1) ada 2 kali penyuluhan tentang risiko bencana, evakuasi, dan PRB
untuk warga desa/kel.
10 Pelatihan untuk warga desa/kel. (2) ada 2 kali pelatihan untuk warga desa/kel. tentang risiko 2
bencana, tanggap darurat, dan PRB
(3) ada praktek simulasi rutin evakuasi dan penyelamatan bersama
warga desa.kel.
(0) Belum ada keterlibatan warga
(1) ada diskusi melibutkan kelompok warga dalam tim relawan
Pelibatan/Partisipasi warga (2) ada 30 warga yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan tim
11 3
dalam tim relawan desa/kel. relawan
(3) kelompok masyarakat lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
(0) Belum ada keterlibatan Perempuan
(1) ada diskusi melibutkan perempuan dalam tim relawan
Pelibatan Perempuan dalam tim (2) ada 15 perempuan yang terlibat aktif dan mengikuti kegiatan
12 2
relawan desa/kel. tim relawan
(3) kelompok perempuan lain di desa/kel (selain tim relawan)
melibatkan diri dalam kegiatan PB/PRB
PENYELENGGARAA (0) Belum ada sama sekali
13 Peta dan kajian risiko 2
N (1) ada 2 kali diskusi untuk pemetaan dan kajian risiko bencana
(2) ada dokumen hasil kajian risiko desa/kel yang disusun bersama
masyarakat, termasuk kelompok rentan
(3) ada setidaknya 3 kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan hasil
analisis tersebut
(0) Belum ada sama sekali
(1) ada rencana pembuatan peta, jalur, dan tempat evakuasi
Peta dan Jalur Evakuasi serta (2) sudah ada peta, jalur, dan tempat evakuasi beserta
14 3
tempat pengungsian perlengkapan minimalnya
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan peta,
jalur, dan evakuasi tersebut
(0) Belum ada sistem peringatan dini
(1) ada rencana membangun sistem peringatan dini
(2) peringatan dini dilengkapi personil, informasi, dan peralatan
15 Sistem peringatan dini 2
yang memadai sesuai kebutuhan desa/kel
(3) ada simulasi minimal setahun sekali yang menggunakan sistem
PENANGGULANGA peringatan dini tersebut
N BENCANA (0) Belum ada mitigasi pembangunan fisik
(1) ada rencana pembangunan mitigasi struktural di desa/kel
Pelaksanaan mitigasi struktural (2) sudah ada 2 kegiatan pembangunan fisik untuk mengurangi
16 (pembangunan fisik) untuk 2
risiko bencana di desa/kel
mengurangi risiko bencana
(3) ada mekanisme pemeliharaan hasil bangunan mitigasi tersebut

(0) Belum ada rencana


(1) ada rencana mengembangkan ekonomi masyarakat untuk
mengurangi kerentanan yang dimasukkan kedalam rencana aksi
Pola ketahanan ekonomi untuk komunitas
17 mengurangi kerentanan 2
(2) sudah ada 3 kegiatan pengembangan ekonomi untuk
masyarakat
mengurangi kerentanan masyarakat
(3) ada mekanisme yang bisa menjamin keberlangsungan ekonomi
masyarakat
(0) Belum ada perlindungan untuk kelompok rentan
(1) ada rencana perlindungan kesehatan dan sosial untuk kelompok
perlindungan kesehatan kepada
rentan
kelompok rentan (ibu hamil) dan
18 menyusui, orang tua, anak, (2) sudah ada skema perlindungan kesehatan dan jaminan sosial 2
orang berkebutuhan khusus dan untuk kelompok rentan
lain-lain) (3) ada pengelola, mekanisme, dan prosedur perlindungan
kelompok rentan
(0) Belum ada rencana
Pengelolaan Sumber Daya Alam (1) ada rencana pengelolaan SDA untuk PRB, termasuk
19 (SDA) untuk Pengurangan Risiko pengurangan tingkat ancaman dan kerentanan masyarakat 1
Bencana (PRB) (2) sudah 3 kegiatan pengelolaan SDA dan PRB
(3) ada mekanisme keberlanjutan pengelolaan SDA untuk PRB
(0) Belum ada rencana
(1) ada rencana perlindungan aset produktif masyarakat, seperti
Perlindungan Aset Produktif asuransi, gudang komunitas dll
20 2
utama masyarakat (2) sudah ada 2 kegiatan perlindungan aset produktif masyarakat
(3) ada pengelola dan mekanisme perlindungan aset produktif
masyarakat yang menjamin keberlangsungannya
TOTAL 45
C. Dampak di Masyarakat

Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud adalah desa yang relatif minim ada
program-program terkait penanggulangan bencana, baik itu dari Daerah
maupun Nasional. Kerangka konsep tentang penanggulangan bencanapun
masih belum dipahami dikalangan masyarakat, pemerintah dan masyarakat
masih menggunakan paradigma responsif dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, dan issu tsunami Chile tahun 2012. Dalam dua
momen tersebut pemerintah hanya melakukan kegiatan respon darurat
dengan memberikan bantuan dan meminta bantuan dari pihak luar,
sementara masyarakat yang tidak menjadi korban belum terlibat secara
nyata. Pemerintah Daerah masih sangat dominan dalam penanganannya,
terutama dari BPBD dan Tagana.

Dengan hadirnya program Pengembangan Desa Tangguh Bencana BNPB


tahun 2016 ini, masyarakat mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan
tentang kerangka dan paradigma sistem penanggulangan bencana nasional.
Seperti keterangan Bapak
Bashun sebegai berikut;

“Teryanta setelah adanya desa tangguh dan pengembangan desa


tangguh,sekarang kita mengetahui dan lebih memahami tentang
kebencanaan dan harus di tingkatkan rasa kepedulian tentang bencana.”
(Zaenal, 2016)

Masyarakat mengetahui tentang bagaiman mengkaji risiko di wilayah Desa


Buniasih, menyusun rencana penanggulangan bencana pada saat pra,
tanggap, dan pasca bencana. Menyusun rencana Aksi untuk Komunitas
dalam Penanggulangan Bencana. Menyusun rencana evakuasi dan
peringatan dini. Menyusun Rencana
Kontinjensi. Dan yang paling penting lagi adalah terbentuknya Forum
Penanggulangan Bencana (FPRB) Desa Buniasih yang akan mengawal
keberlanjutan penyelenggaran penanggulangan bencana di Desa. Dengan
adanya FPRB ini juga, masyarakat telah memiliki wadah yang representatif
untuk mengekspresikan dan menggagas berbagai program untuk menangani
bencana. Juga menjadi sumber berbagi pengetahuan serta rembug antar
pihak dari semua kalangan. FPRB juga sebagai simbol Desa untuk
membangun jejaring ke level daerah dan nasional. Hal itu sudah dilakukan
ketika dalam kegiatan relawan, lembaga di Kabupaten mulai sering
berdiskusi untuk mengadakan kerjasama dalam pelatiahan kerelawanan
seperti Tagana, dan PMI Kabupaten Sukabumi yang akan menyelenggarakan
pelatihan di pesisir pantai Desa Buniasih. Ke depan, diharapkan dengan
adanya FPRB pula, program tentang penanggulangan bencana baik dari
pemerintah daerah, nasional maupun swasta dapat terkoordinasi dengan
baik, dan melibatkan masyarakat secara aktif. Yang sangat luar biasa.

Bagi pemerintah Desa, dengan adanya program Pengembangan Destana


BNPB 2016 ini sangat membantu dan meringankan beban kerja di Desa.
Sebelumnya pemerintah Desa harus berfikir keras bagaimana menangani
banjir yang seringkali melanda, kesulitan untuk menghimpun dukungan
dalam kaitannya penanggulangan bencana. Setelah ada berbagai
perencanaan yang matang dari Destana, tanggungjawab pemerintah Desa
secara tidak langsung sudah terpenuhi. Apalagi kedepan program tersebut
akan segera direalisasikan. Untuk mendukung Destanapun, pemerintah Desa
telah melegalkan berbagai dokumen perencanaan yang dihasilkan Destana,
dan segera menyusun Perdes Penyelenggaran Penanggulangan Bencana
yang direncanakan rampung pada akhir tahun 2016. Seperti keterangan
ketua Badan Permusyawaran Desa (BPD) Desa Buniasih sebagai berikut.

“kita akan terus kawal kegiatan penanggulangan bencana ini, karena Desa
kita memang berpotensi bencana, Perdes bisa kita dukung dalam waktu
dekat, kalau perlu akhir Desember segera kita bicarakan dengan
pemerintah” (Suhendi, 2016)

Selain itu, program-program yang dicanangkan Destana selama lima tahun


kedepan yang tertuang dalam Rencana Penanggulangan Bencana secara
tidak langsung akan menyerap Anggaran Dana Desa yang dikabarkan akan
turun lebih dari 1 Milyar ke Desa. Seperti keterangan Bapak Kepala Desa
berikut:
“kita sangat mendukung program Pengembangan Destana ini, dan
terimakasih sekali kepada BNPB yang sudah memeperhatikan Desa Buniasih
dan Desa Tegalbuleud Kita akan terus dukung, termasuk kami sudah
menyediakan sekretariat FPRB untuk tempat nimbrung” (Kuswara, 2016)

Kesimpulannya, program Pengembangan Desa Tangguh Bencana BNPB 2016,


disambut baik dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah, manfaat yang
dirasakanpun cukup besar baik dari sisi pengetahuan masyarakat maupun
secara politik pembangunan pemerintah Desa

D. Hasil diluar Rencana Program

Adapun hasil diluar rencana program antusias masyarakat untuk lebih sadar
dalam menghadapi bencana dengan cara mengsosilisasikan kepada
masyarakat luas termasuk desa desa tetangga untuk mengajak dalam
kesadaran penanggulangan bencana.

E. Replikasi

Hasil yang telah dicapai di Desa Buniasih dan Tegalbuleud dalam Program
Pengembangan Desa Tangguh Bencana BNPB Tahun 2016 perlu
dipertahankan, dan diharapkan Desa yang sudah mendapat program
dapat menjadi percontohan untuk Desa lain dan menularkan virus
ketangguhannya. Sehingga hasil positif tersebut dapat diadaptasi bahkan
direplikasi untuk membangun Desa Tangguh yang lain, karena pada
dasarnya ketangguhan desa itu merupakan kebutuhan desa yang
terancamn bencana. Sehingga desa sendirilah yang harusnya berinisiasi
menjadi Desa Tangguh, tentu dengan dukungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi dan BNPB. Dukungan tidak harus dalam bentuk
materi. Hasil program yang telah dilaksanakan di Desa Buniasih sangat
memungkinkan untuk direpiklasi di Desa lain. Desa yang sangat
berpotensi untuk menjadi sasaran ini adalah Desa Sumberjaya,
Kecamatan Tegalbuleud, yang berlokasi tepat disebelah timur Desa
Buniasih. Dua Desa ini (Buniasih dan Sumberjaya) hanya dibatasi oleh
Sungai . Pengamatan spasial fasilitator, potensi risiko tsunami di Desa
Sumberjaya ini juga cukup tinggi, hal ini diperlihatkan pola
pengelompokkan pemukiman tepat berada di muara Sungai , yang juga
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Untuk itu, dalam salah
satu Aksi Komunitasnya, Desa Buniasih telah mencangkan untuk
menginisiasi Desa Sumberjaya bermitra dengan Desa Buniasih, dalam hal
diskusi maupun pelaksanaan Aksi Komunitas. Replikasi tersebut sangat
mungkin dilakukan karena secara geografis, politis, dan sosial budaya
kedua Desa ini sama, interaksi masyarakat melalui mobilitas penduduk
kedua wilayah sangat intensif. Beberpa hal yang mungkin dapat
direplikasi adalah: Kajian Risiko Bencana Desa, Rencana Penanggulangan
Bencana (RPB) Desa, rencana evakuasi, sistim peringatan dini, dan
rencana kontinjensi desa. Akan tetapi gagasan inipun perlu didukung dari
Pemerintah Daerah dan BNPB. Sehingga respon pemerintah desa dan
masyarakat setempat lebih tampak.

BAB IV
KESIMPULAN, PEMBELAJARAN, DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Kesimpulan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Desa
Tegalbuleud dan Desa Buniasih berjalan dengan sangat baik, semua kegiatan
berjalan dengan lancar dan tersampaikan. Banyak program yang akhirnya
terselesaikan seperti legalisasi dokumen dokumen di Desa seperti dokumen RPB,
Renkon, dan Sistem Peringatan

B. PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang bisa diambil dari pelaksanaan program pengembangan
desa tangguh bencana tahun 2016 di Desa Tegalbuled dan Buniasih antara lain:

 Belajar dari pelaksanaan kegiatan yang sama dari tahun-tahun sebelumnya


seharusnya menjadi satu pembelajaran agar kegiatan tidak terganggu oleh
kendala administratif agar pelaksanaan program bisa berjalan lebih efektif dan
efisien.
 Pengetahuan dan pemetaan situasi politis lokasi program sangat diperlukan di
luar pengenalan budaya dan sosial masyarakat, untuk mensinergikan program
dengan situasi politik yang ada.
 Konsolidasi non formal dalam menentukan tokoh kunci seperti penentuan tim
substansi, pemetaan pengurus FPRB, penentuan relawan perlu dilakukan
secara intensif untuk menjamin keberlanjutan program
 Semua pihak harus diberikan penyadaran dengan baik, bahwa tujuan
penyelenggaran program bukan diorientasikan pada uang, tetapi murni untuk
pengembangan desa yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi bencana
C. REKOMENDASI
Dari kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Desa Buniasih dan Desa Tegalbulead
Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi dapat di rekomendasikan beberapa hal :

 BNPB agar Juknis dibuat lebih detail, agar tidak ada kebingungan terhadap
masyarakat pada saat pelaksanaan program pengembangan.
 Diharapkan Kabupaten Sukabumi mendapat bantuan Desa Tangguh Bencana di
karenakan potensi Kabupaten Sukabumi yang sangat rentan terhadap bencana
berada di ranking 3 se Jawa dan Bali.

Anda mungkin juga menyukai