LAPORAN AKHIR
PENELITIAN
OLEH :
DEWI ARIEFAHNOOR, SE.,MM
NIDN. 123027602
PRAKATA
Peneliti,
Dewi Ariefahnoor
iii
Daftar Isi
PRAKATA......................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2. Gambaran Umun ................................................................................................... 3
1.2.1 Batas Administrasi Wilayah .......................................................................... 3
1.3. Gambaran Umum Wilayah Studi Kecamatan Kelumpang Utara Kabupaten
Kotabaru ........................................................................................................................ 4
1.4. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 5
1.5. Perumusan Kajian Kelayakan ............................................................................ 6
1.6. Pembatasan Kajian Kelayakan ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7
2.1. Teori Kajian Kelayakan ..................................................................................... 7
2.1.1. TPI .................................................................................................................... 7
2.1.2. Kajian Kelayakan TPI.................................................................................... 7
2.1.3. Informasi Sumberdaya Perikanan ................................................................ 7
2.1.4.Kelayakan Sarana dan Prasarana Wilayah Studi ........................................ 8
2.1.5.Kelayakan Teknis ............................................................................................ 9
2.1.6.Kelayakan Sosial – Ekonomi Wilayah Studi ............................................... 10
2.1.7. Teori SWOT .................................................................................................. 11
2.2. Data Primer dan Sekunder ............................................................................ 25
2.2.1.Data Primer .................................................................................................... 25
2.2.2.Data Sekunder ................................................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 27
3.1 Materi Penelitian................................................................................................... 27
3.2 Metode Pengumulan Data .................................................................................... 27
3.3 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 28
BAB IV ANALSIS SWOT DAN PEMBAHASAN....................................................... 29
4.1. Langkah Langkah Analisis SWOT .................................................................. 29
4.1.1.Presentati SWOT Untuk Faktor Internal dan Eksternal............................... 29
4.1.2.Model Analisis SWOT ....................................................................................... 29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
7. Pulau Sebuku-46 Km
8. Pulau Laut Utara-0 Km
9. Pulau Laut Tengah-40 Km
10. Kelumpang Selatan-28,8 Km
11. Kelumpang Hilir-40 Km
12. Kelumpang Hulu-95 Km
13. Hampang-120 Km
14. Sungai Durian-202 Km
15. Kelumpang Tengah-211 Km
16. Kelumpang Barat-89 Km
17. Kelumpang Utara-73 Km
18. Pamukan Selatan-96 Km
19. Sampanahan-260 Km
20. Pamukan Utara-275 Km
21. Paamukan Barat-230 Km
Jarak dan Waktu Tempuh Wilayah Kajian per Desa ke Ibukota Kabupaten:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4.1.Prasaranan
2.1.5.Kelayakan Teknis
2.1.5.1.Iklim
Jika dahulu SWOT sering dijadikan sebagai salah satu konsep dalam
memenangkan pertempuran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sun Tzu
(Sun Tzu, 1992), bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dan
kelemahan lawan sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat
memenangkan pertempuran”.
2.1.7.1.Definisi SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strenght (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), di mana
SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi
yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui
keadaan organisasi tersebut secara lebih komperhensif.
12
Ada hal yang harus diingat bahwa analisis SWOT tidak hanya menarik
untuk dikaji oleh para manajer atau para top management perusahaan, namun
menjadi menarik juga jika dikaji secara pribadi. Terutama untuk melihat
potensi diri seseorang serta prospek yang akan diraih dalam pekerjaannya di
masa depan. Ini sebagaimana dikatakan oleh Stephen P. Robbins dan Mary
Coulter bahwa, “Sebuah analisis SWOT dapat merupakan alat yang
bermanfaat untuk memeriksa keterampilan, kemampuan, pilihan karier dan
peluang-peluang karier anda sendiri”.
Melakukan analisis SWOT artinya anda diajarkan untuk masuk dalam
analisis secara komprehensif, dengan begitu anda akan menjadi lebih
mengenal diri serta pribadi yang dimiliki untuk lebih jauh menempatkan
kajian secara strategis. Ini sebagaimana ditegaskan oleh Stephen P. Robbins
dan Mary Coulter bahwa, “dengan meluangkan waktu untuk mengidentifikasi
apa yang penting secara pribadi, anda dapat menyusun sebuah rencana
strategis dan menjamin bahwa rencana itu dilaksanakan secara efektif hingga
anda puas “Persoalan dibanyak orang adalah keinginan yang kurang dalam
meluangkan waktu untuk keperluan tersebut, kondisi seperti ini menyebabkan
orang tersebut bekerja dan membangun karier tidak dalam tantanan
konseptual yang sistematis, namun lebih bersifat alamiah (natural). Oleh
karena itu, salah satu solusi konstruktif yang harus dilakukan dalam personal
SWOT analysis adalah dengan membuat daftar penilaian pribadi dari empat
posisi tersebut, serta mendampinginya dengan pertanyaan dan jawaban yang
realistis.
13
Penjualan
Fase III
(Kematangan)
Fase IV
Fase II
(Penurunan)
(Pertumbuhan)
Fase I
(Perkenalan)
waktu
Dari gambar dapat kita pahami bahwa daur hidup suatu produk itu
akan bersifat fluktuatif, seiring dengan perjalanan waktu yang akan dilalui
oleh suatu perusahaan. Adapun setiap fase tersebut adalah :
Pada fasse I adalah mas perkenalan suatu perusahaan dalam meluncurkan
produknya ke pasaran. Pada fase ini konsumen mulai mengenal dan menilai
kualitas dan kuantitas produk tersebut. Tahap ini disebut juga sebagai tahap
apresiasi konsumen terhadap suatu produk.
15
Pada fase II adalah masa pertumbuhan pada saat produk yang diciptakan
oleh perusahaan tersebut telah masuk kepasaran dan mulai memiliki nilai
perhatian lebih dari para publik, dan publik sebagai konsumen mulai
menyukai produk tersebut untuk diminati dalam artian telah mulai terbentuk
loyalitas produk pada beberapa konsumen dan ini akan terus berlanjut pada
konsumen yang lainnya.
Pada fase III adalah di mana produk perusahaan telah mencapai kematangan
atau kedewasaan, yaitu produk perusahaan telah masuk ke setiap benak
konsumen dan para konsumen telah mengenal produk tersebut memiliki
kualitas dan nilai di pasaran. Contohnya produk Indomie, produk Philip, air
mineral Aqua, teh botol Sosro, dan lain-lainnya.
Pada fase IV adalah masa penurunan penjualan suatu produk. Pada fase ini
konsumen sudah mulai merasa jenuh terhadap produk yang dipakainya,
sehingga pada fase ini mengharuskan perusahaan melakukan berbagai
antisipasi jika tidak menginginkan dampak itu semakin parah. Tingkat
keparahan itu bisa mengakibatkan pada :
1. Penurunan penjualan yang otomatis menyebabkan menurunnya
pendapatan perusahaan.
2. Berdampak pada menurunnya nilai perusahaan di mata konsumen dan
mitra bisnis.
Untuk memiliki suatu model analisis SWOT yang baik maka perlu
adanya dukungan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
bersifat teori-teori dan kuantitatif yaitu dengan menempatkan angka-angka
sebagai ukuran pembobotan nilai dilakukan agar tingkat keakuratan dapat
diperoleh secara lebih baik.
A. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini memengaruhi terbentuknya opportunities and
threats (O and T). Di mana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di luar perusahaan yang memengaruhi dalam pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industry (industry
environtment) dan lingkungan bisnis makro (macro environtment), ekonomi,
politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
B. Faktor Internal
Faktor internal ini memengaruhi terbentuknya strength and
weaknesess (S and W). Di mana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang
terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut memengaruhi terbentuknya
pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini
meliputi semua macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan,
operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).
21
a. Faktor Eksternal
Kondisi
Opportunities Threat perusahaan
(peluang) (ancaman)
Yang baik
Kondisi
Opportunities Threat perusahaan
(peluang) (ancaman)
Yang tidak baik
b. Faktor Internal
Kondisi
Strenght Weaknesess perusahaan
(Kekuatan) (Kelemahan)
Yang baik
Kondisi
Strenght Weaknesess perusahaan
(Kekuatan) (Kelemahan)
Yang tidak baik
Gambar 2.4 Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan Dalam Perspektif SWOT
SN = BN X RN
Keterangan :
SN = Skor Nilai
BN = Bobot Nilai
RN = Rating Nilai
23
Catatan :
Pembuatan teknik skala tersebut sifatnya tergantung pada peneliti yang bersangkutan. Jika yang
bersangkutan ingin membuat lebih detail, tentu ia akan menempatkan nilai skala yang jauh lebih rapat.
Dengan tujuan agar pengukurannya menjadi lebih fokus dan akurat.
Tabel 2.6 Format Analisis SWOT untuk faktor Internal dan Eksternal
Uraian Bobot Rating Skor
I Strenght (kekuatan)
1 Item dari strenght Nilai Nilai Nilai
2 Item dari strenght Nilai Nilai Nilai
II Weaknesess (kelemahan)
1 Item dari weaknesess Nilai Nilai Nilai
2 Item dari weaknesess Nilai Nilai Nilai
III Opportunities (peluang)
1 Item dari opportunities Nilai Nilai Nilai
2 Item dari opportunities Nilai Nilai Nilai
IV Threats (ancaman)
1 Item dari threats Nilai Nilai Nilai
2 Item dari threats Nilai Nilai Nilai
Pada setiap kolom untuk bobot, rating dan skor tersebut diisi dengan
nilai. Dimana nilai ini diperoleh dari data dilapangan baik berupa kualitatif dan
kuantitatif kemudian diolah berdasarkan analisis dari peneliti yang
bersangkutan. Untuk lebih jelasnya nanti dilihat pada contoh kasus di bawah
ini.
2.2.1.Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitia atau kajian studi yang
diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang merupakan wawancara,
jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi
26
dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain,
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan
riset (metode survey) atau peneliti benda (medote obsevasi).
2.2.2.Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian atau kajian studi yang
diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa
buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan
maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti
atau pengkaji membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke
perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang
berhubungan dengan penelitiannya.
Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan
untuk penelitian atau pengkajian untuk mengklasifikasi permasalahan dan
mengevaluasi data relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan
data primer. Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi
kesalahan, kedaluwarsa atau sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a) Data primer merupakan data yang didapat dengan cara survei langsung ke
lokasi dan wawancara. Dari survei yang dilakukan dapat diperoleh data
yang ada dilapangan dan kondisi nyata dari wilayah studi.
b) Pengambilan data sekunder ini dilakukan dengan cara bekerja sama dengan
instansi-intstansi terkait. Adapun data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peta situasi Desa Pudi
2. Data Statistik penduduk Desa Pudi
Pendahuluan START
Data Input
Anailisis PROSES
SWOT
Output Kesimpulan
FINISH Rekomendasi
Gambar 3.1 Bagan Alir Kajian Kelayakan TPI Desa Pudi
29
BAB IV
O
STRATEGI PRO-AKTIF
Y= 60.75
X= 50.45
W S
4.1.6.Kelayakan
Kelayakan adalah hasil dari suatu penelitian yang dapat membuktikan
layak atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan. Seperti hasil yang pada
yang membuktikan bahwa kajian studi kelayakan yang dilakukan tersebut
layak dapat dibuktikan dari hasil perhitungan anailisis SWOT X = 50.45, Y
35
4.1.7.Rekomendasi Kelayakan
Rekomendasi kelayakan adalah hasil dari penelitian yang diajukan
kepada orang lain, kelompok atau istansi-istansi lainya yang bisa berupa
barang, fasilitas dan lain sebagainya. Contohnya seperti hasil kajian di Desa
Pudi yang mendapatkan hasil rekomendasi sebagai berikut:
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. . Untuk menentukan kelayakan dari pada suatu TPI menggunakan data-
data input sebagai berikut:
a. Informasi Sumberdaya Ikan
b. Kelayakan Sarana dan Prasarana
c. Kelayakan Teknis
d. Kelayakan Sosial-Ekonomi
2. Setelah didapatkan input maka diproses dengan menggunakan pendekatan
metode analisis SWOT dengan menentukan Faktor Internal (FI) dan
Faktor Eksternal (FE) serta mengombinasi kedua faktor sehingga
menghasilkan kajian yang layak TPI di Desa Pudi Kecamatan Kelumpang
Utara Kabupaten Kotabaru Tahun Anggran 2017.
3. Mendapatkan output dikajian SWOT sebagai berikut:
a. S = 29.45
b. W = 21.00
c. O = 41.00
d. T = 23.75
e. S > W = Layak/Baik (Faktor Internal)
f. O > T = Layak/Baik (Faktor Eksternal)
g. Koordinat Matriks (X,Y) berada di kuadrat 1 itu bisa dikatakan
memilih strategi Pro-Aktif atau strategi Agresif dengan X = 50.45,
Y = 64.75. Dengan kata lain kelayakan TPI didesa Pudi dikatakan
Layak karena dari faktor X dan Y sangat tinggi nilainya.
h. Dapat diambil kesimpulan dari output yang ada bahwa Desa Pudi
sebagai TPI sudah layak. Sesuai dengan hasil kajian kelayakan
yang sudah dilakukan melalui analisis SWOT.
5.2. Saran
1. Kajian Kelayakan TPI di Desa Pudi sehingga ditambah dengan data-data
potensi wilayah Desa Pudi, atau ada semacam kajian potensi wilayah Desa
Pudi.
2. Kajian Kelayakan TPI di Desa Pudi bisa ditambahkan
3. Selain dengan metoda SWOT juga bisa juga menggunakan metode
penelitian lainnya dengan regresi dan atau kajian kualitatif lainnya untuk
menambah referensi kajian penelitian.
37
5.3. Rekomendasi
Berdasarkan Kajian Kelayakan di Desa Pudi maka dapat direkomendasikan
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
NIPE : 20.230276.02
NIDN : 123027602
Banjarmasin
Email : dewiariefahnoor@gmail.com
No.Telepon/HP : 0853-9145-9394
40
LAMPIRAN 2.TABEL