Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA KETERAMPILAN

1. Tindakan Keperawatan : Range Of Motion (ROM) Pasif


Nama klien :
Diagnosa medik :

2. Pengertian:
Latihan range of motion adalah kegiatan latihan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap meliputi kegiatan sendi secara rutin dan efektif yang bertujuan untuk memelihara
fleksibilitas dan mobilitas sendi, serta meningkatkan massa otot dan tonus otot.

3. Diagnosa Keperawatan:

4. Tujuan Tindakan:
a. Melatih aktivitas seluruh sendi tubuh sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku dan tidak
terjadi cedera atau kecelakaan pada saat tubuh digerakkan.
b. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
c. Mencegah kekakuan pada sendi.
d. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
e. Merangsang sirkulasi darah
f. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan.

5. Prinsip tindakan dan rasional:


a. Prinsip Tindakan
1) Hindari perasaan ketidaknyamanan saat latihan dilakukan, gerakan dilakukan secara
sistematis dengan urutan yang sama dalam setiap sesi, setiap gerakan dilaukan tiga
kali dengan frekuensi dua kali sehari.
2) Yakinkan bahwa klien mengetahui alasan latihan ROM dilakukan.
3) Sendi tidak boleh digerakkan melebihi rentang gerak bebasnya, sendi digerakkan ke
titik tahanan dan dihentikan pada titik nyeri.
4) Pilih waktu di saat pasien nyaman dan bebas dari rasa nyeri untuk meningkatkan
kolaborasi pasien.
5) Posisikan pasien dalam posisi tubuh lurus yang normal.
6) Gerakan latihan harus dilakukan secara lembut, perlahan dan berirama.
7) Latihan diterapkan pada sendi secara proporsional untuk menghindari klien
mengalami ketegangan dan injuri otot serta kelelahan.
8) Posisi yang diberikan memungkinkan gerakan sendi secara leluasa.
9) Tekankan pada klien bahwa gerakan sendi yang adekuat adalah gerakan sampai
dengan mengalami tahanan bukan nyeri.
10) Tidak melakukan latihan pada sendi yang mengalami nyeri.
11) Amati respons non verbal klien.
12) Berikan kesempatan klien untuk beristirahat apabila terjadi spasme otot yang
dimanifestasikan dengan kontraksi otot yang tiba-tiba dan terus menerus.
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Berikan salam, serta memperkenalkan diri pada klien dan keluarga.
2) Jelaskan prosedur tindakan dan tujuan diakukan tindakan pada klien.
3) Bantu klien untuk berasa pada posisi yang nyaman
4) Cuci tangan
5) Amati klien dan jaga keamanan gerak klien
6) Latihan sendi bahu
a) Pasien dalam posisi telentang
b)Satu tangan perawat menopang dan memegang siku, tangan yang lainnya
memegang pergelangan tangan.
c) Luruskan siku pasien, gerakan lengan pasien menjauhi dari tubuhnya kearah
perawat (Abduksi)
d)Kemudian Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi).
e) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke bawah (rotasi internal).
f) Turunkan dan kembalikan ke posisi semula dengan siku tetap lurus
g)Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke atas (rotasi eksternal).
h)Turunkan dan kembalikan ke posisi semula dengan siku tetap lurus.
i) Hindari penguluran yang berlebihan pada bahu
j) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali atau sesuai toleransi
7) Latihan sendi siku
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya menahan lengan bagian atas
c) Posisi tangan pasien supinasi, kemudian lakukan gerakan menekuk (fleksi) dan
meluruskan (ekstensi) siku.
d) Instruksikan agar pasien tetap rileks
e) Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar
f) Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada dalam jarak yang
normal atau terbatas.
g) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
8) Latihan lengan
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang area siku pasien dengan satu tangan, tangan yang lain
menggenggam tangan pasien ke arah luar (telentang/supinasi) dan ke arah dalam
(telungkup/pronasi).
c) Instruksikan agar pasien tetap rileks
d) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
9) Latihan sendi pergelangan tangan
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang lengan bawah pasien dengan satu tangan, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan pasien, serta tekuk pergelangan tangan pasien ke
atas dan ke bawah
c) Instruksikan agar pasien tetap rileks
d) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
10) Latihan sendi jari-jari tangan
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat gerakan mengepal/menekuk jari-jari tangan
dan kemudian meluruskan jari-jari tangan pasien.
c) Perawat memegang telapak tangan dan keempat jari pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan
d) Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari pasien kemudian merapatkan
kembali.
e) Instruksikan agar pasien tetap rileks
f) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
11) Latihan sendi pangkal paha
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
c) Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjauhi badan pasien
d) Gerakkan kaki mendekati badan pasien
e) Kembali ke posisi semula
f) Kemudian letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut.
g) Putar kaki menjauhi perawat.
h) Putar kaki ke arah perawat
i) Kembali ke posisi semula
j) Hindari pengangkatan yang berlebihan pada kaki.
k) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali atau sesuai toleransi
12) Latihan sendi lutut
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan
yang lain
c) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
d) Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin
e) Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas
f) Instruksikan agar pasien tetap rileks
g) Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar
h) Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada dalam jarak yang
normal atau terbatas.
i) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
13) Latihan sendi pergelangan kaki
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.
c) Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya (infersi)
d) Kembalikan ke posisi semula
e) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain (efersi)
f) Kembalikan ke posisi semula
g) Kemudian letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
h) Tekuk pergelangan kaki, arahkan jarijari kaki ke arah dada pasien (dorso fleksi).
i) Kembalikan ke posisi semula
j) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien (plantar fleksi)
k) Kembalikan ke posisi semula
l) Instruksikan agar pasien tetap rileks
m)Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
14) Latihan sendi jari-jari kaki
a) Pasien dalam posisi telentang
b) Perawat memegang pergelangan kaki pasien dengan satu tangan, tangan lainnya
membantu pasien membuat gerakan menekuk jari-jari kaki dan kemudian
meluruskan jari-jari kaki pasien.
c) Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari kaki pasien kemudian
merapatkan kembali.
d) Instruksikan agar pasien tetap rileks
e) Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
15) Catat respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
16) Awasi tanda-tanda adanya gangguan sistem neurologi
17) Catat tingkat toleransi gerakan pada pasien.
6. Bahaya dan Pencegahan
Terdapat beberapa bahaya ROM seperti gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan
cedera dan memperburuk kondisi pasien.
Untuk mencegah hal tersebut, sebelum dilakukan latihan range of motion perawat harus
mengkaji kemampuan sendi, tulang, dan otot dalam melakukan pergerakan dan mengkaji
keterbatasan gerakan, sehingga selanjutnya dapat menyesuaikan gerakan yang akan
dilakukan dengan kondisi klien.

7. Hasil yang didapat/pencapaian tujuan


a) Persendian menjadi tidak kaku
b) Sirkulasi darah lebih lancar
c) Toleransi otot meningkat
d) Tonus otot meningkat

8. Identifikasi tindakan yang lain


Melakukan pengendalian nyeri sebelum memulai latihan, seperti teknik relaksasi nafas
dalam, distraksi, massage, guided imaginary, kompres, dan sebagainya.

9. Evaluasi Diri
Praktikan mampu melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur.

Anda mungkin juga menyukai