Anda di halaman 1dari 3

KOMPLIKASI

1. Penumonia
Pneumonia akan menyebabkan kantung udara yang ada di paru-paru meradang
dan membuat Anda sulit bernapas. Pada sebuah riset pada pasien positif Covid-
19 yang kondisinya parah, terlihat bahwa paru-parunya terisi oleh cairan,
nanah, dan sisa-sisa atau kotoran sel. Hal ini menghambat oksigen yang
seharusnya diantarkan ke seluruh tubuh. Padahal, oksigen sangat dibutuhkan
agar berbagai organ di tubuh bisa menjalankan fungsinya. Jika tidak ada
oksigen, maka organ tersebut akan rusak.
2. Gagal napas akut
Saat mengalami gagal napas, tubuh tidak bisa menerima cukup oksigen dan
tidak dapat membuang cukup banyak karbon dioksida. Kondisi gagal napas
akut terjadi pada kurang lebih 8% pasien yang positif Covid-19 dan merupakan
penyebab utama kematian pada penderita infeksi virus corona.
3. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
ARDS adalah salah satu komplikasi corona yang cukup umum terjadi. Menurut
beberapa penelitian yang dilakukan di Tiongkok, sekitar 15% - 33% pasien
mengalaminya.
ARDS akan membuat paru-paru rusak parah karena penyakit ini membuat paru-
paru terisi oleh cairan. Akibatnya, oksigen akan susah masuk, sehingga
menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas hingga perlu bantuan ventilator
atau alat bantu napas.
4. Kerusakan hati akut
Meski virus corona menyebabkan infeksi di saluran pernapasan, tapi
komplikasinya bisa menjalar hingga ke organ hati. Orang dengan infeksi
corona yang parah berisiko paling besar mengalami kerusakan hati.
5. Kerusakan jantung
Covid-19 disebut bisa menyebabkan komplikasi yang berkaitan dengan
jantung. Gangguan jantung yang berisiko muncul antara lain aritmia atau
kelainan irama jantung, dan miokarditis atau peradangan pada otot jantung.
6. Infeksi sekunder
Infeksi sekunder adalah infeksi kedua yang terjadi setelah infeksi awal dan
tidak berhubungan dengan penyakit yang awalnya diderita. Misalnya, Covid-19
adalah infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV- Lalu, penderitanya
kemudian mengalami infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri
staphylococcus atau streptococcus.
Pada pasien Covid-19, komplikasi ini jarang terjadi, tapi masih berpotensi
untuk muncul. Sebagian ada yang ringan dan bisa sembuh. Namun, sebagian
lagi mengalami infeksi sekunder yang parah hingga menyebabkan kematian.
7. Gagal ginjal akut
Komplikasi corona yang satu ini jarang terjadi. Namun saat muncul, komplikasi
tersebut bisa sangat berbahaya. Jika fungsi ginjal sampai terganggu, maka
dokter mungkin saja melakukan proses cuci darah hingga kondisi ini sembuh.
Namun terkadang, kondisi ini tidak bisa disembuhkan dan membuat
penderitanya terkena gagal ginjal kronis dan butuh perawatan jangka panjang.
8. Syok septik
Syok septik terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi malah salah sasaran.
Jadi, bukannya menghancurkan virus penyebab penyakit, zat-zat kimia yang
dibuat tubuh justru menghancurkan organ yang sehat.
Jika proses ini tidak segera berhenti, tekanan darah akan turun drastis hingga
pada tahap yang berbahaya dan menyebabkan kematian.
9. Disseminated intravascular coagulation (DIC)
Penyakit ini akan membuat proses pembekuan darah terganggu. Sehingga,
tubuh akan membentuk gumpalan-gumpalan darah yang tidak pada tempatnya.
Hal ini bisa menyebabkan perdarahan pada organ dalam atau gagal organ vital
(gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung, dan lainnya).
Di Tiongkok, penyakit ini umum dialami oleh pasien yang meninggal akibat
infeksi Covid-19.
10. Rhabdomyolisis
Penyakit ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, para dokter dan peneliti
menilai penyakit ini perlu dimonitor pada pasien-pasien berisiko tinggi yang
positif Covid-19.
Pada rhabdomyolisis, jaringan otot akan rusak dan mati. Hal ini menyebabkan
protein dalam sel yang disebut myoglobin menjadi tumpah memenuhi aliran
darah. Jika ginjal tidak bisa menyaring myoglobin dengan baik, maka akan
terjadi kerusakan fungsi di tubuh dan mengakibatkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai