Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabila Indah Azhari

NIM : 18043130

TUGAS 1

PENGAUDITAN 2

Prosedur audit pengendalian intern dan audit atas transaksi penjualan

Auditor harus mempelajari dulu bagan arus klien, menyiapkan kuesioner tentang
pengendalian internal dan melksanakan pengujian penjualan walkthrough. Auditor menggunakan
informasi yg didapt untuk menilai risiko pengendalian, ada 4 langkah dalam penilaian:

a. Auditor memerlukan kerangka kerja


b. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi
penjualan. Setiap klien memiliki pengendalian internal berbeda sehingga auditnya juga
berbeda.
c. Auditor menghubukannya dengan tujuan.
d. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiao tujuan dengan mengevaluasi pengendalian
dan kelemahannya bagi setiap tujuan karena mempengaruhi keputusan yang akan diambil
auditor baik engujian pengendalian maupun pengujian substantif. Keputusan ini sangan
subjektif.

Menguji aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan sangat membantu dalam


mengidentifikasi pengendalian kunci dan kelemahannya. Pemisahan tugas yang memadai dapat
mencegah salah saji baik akibat kesalahan,penipuan atau kecurangan. Manajemen harus
menolak akses ke kas bagi yg bertanggung jawab memasukan informasi transaksi penjualan dan
penerimaan kas ke dalam komputer untuk mencegah kecurangan. Pemberian kredit harus
dipisahkan dari fungsi penjualan.

Auditor memeriksa otorisasi pada 3 titik kunci:


Untuk mencegah hilangnya
1. Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan aktiva perusahaan akibat
dikirim ke pelanggan
2. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan
fiktif/pelanggan tidak bisa
3. Harga -> syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon harus di otorisasi membayar barang yg dibelinya.

Untuk memastikan bahwa penjualan


ditagih pada harga yg ditetapkan
oleh kebijakan perusahaan.

Auditor mulai menilai risiko pengendalian. Audit perusahaan publik, auditor harus
melaksanakan pengujian yang rkstensif atas pengendalian kunci dan mengevaluasi dampak
kelemahannya terhadap laporan auditor mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Auditor mempertimbangkan kenaikan biaya pengujian pengendalian dibandingkan dengan
penurunan substantif yg potensial.

Pengujian pengendalian untuk penjualan, auditor harus memulai dengan faktur penjualan
dan memeriksa dokumen. Auditor dapat mengecek urutan faktur penjualanyg dipilih dari jurnal
penjualan dan mengamati salinanya dan nomor/faktur yg hilang diluar urutan yg normal. Pengujian
kelengkapan apabila auditor menelusuri dari dokumen pengiriman ke faktur penjualan. beberapa
pengujian pengendalian dapat dilaksanakan dengan menggunakan komputer.
Pengujian substantif atas transaksi penjualan. auditor sering menggunakan beberapa
prosedur audit tanpa melihat situasi, sedangkan yg lainnya tergantung pada kelayakan pengendalian
dan hasil pengujian pengendalian. Prosedur audit pengujian substantif atas transaksi hanya
dilakukan jika situasi tertentu yg membutuhkan audit khusus atau jika ada defisiensi/kelemahan
pengendalian internal.

Auditor memperhatikan 3 jenis salah saji yg bisa terjadi:

1. Penjualan dimasukan dalam jurnal, sedangkan tidak ada pengiriman yg dilakukan


2. Pencatatan penjualan lebih satu kali
3. Pengiriman dilakukan kpd pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan

Auditor banyak melakukan pengujian substantif atas transaksi untuk tujuan keterjadian jika
mereka yakin bahwa ada defisiensi pengendalian. Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu
dalam jurnal penjualan ke salinan pengiriman dan dokumen pendukung lainnya memastikan bahwa
penjualan benar terjadi. Auditor harus menelusuri jumlahnya ke catatan persediaan perpetual untuk
menguji persediaan telah berkurang. Auditor juga dpat menguji pembatalan dokumen pengiriman yg
tepat -> dapat menurunkan dokumen pengiriman akan digunakan untuk mencatat penjualan
lainnya. auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file induk
pelanggan. Pengujian substantif mgungkin diperlukan jika klien tidak melakukan penulusuran
internal yg independen dr dokumen pengiriman ke jurnal penjualan. auditor harus memahami
perbedaan antara menelusuri dan dokumen sumber ke jurnal dan memvouching dari jurnal kembali
ke dokumen sumber.

Auditor memepertimbangkan setiap tujuan ecara terpisah untuk menfasilitasi penilaian risiko
pengendalian yg lebih baik, walapuon pengendalian internal memenuhi lebih dari satu tujuan.
Auditor merancang pengendalian untuk memverifikasi keefektifannya. Auditor mengevaluasi
defisiensi pengendalian dengan mempertimbangkan salh saji potensial yg mungkin terjadi dan setiap
pengendalian lainnya. auditor dapat merespon defisiensi pengendalian interna dalam audit LK
dengan memperluas pengujian substantuf atas transaksi -> menentukan apakah defiensi atas
transaksi berhubungan langsung dengan tujuan. Setelah prosedur audit sesuai untuk serangkaian
situasi terntentu telah dirancang, prosedur tsb harus dilaksanakan. Dalam mengkonversi progaram
audit format perancangan menjadi program audit format kinerja, prosedur ini akan digabungkan dan
mencapai beberapa hal: a) mengeliminasi prosedur duplikat. b) memastikan ketikan dokumen
tertentu diperiksa, semua prosedur yg akan dilakukan terhadap dokumen telah dilakukan pada saat
itu. c) memungkinkan auditor utk melakukan prosedur dg cara yg efektif.

Anda mungkin juga menyukai