Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL RENCANA STUDI

BEASISWA UNGGULAN MASYARAKAT BERPRESTASI JENJANG S1


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018

A. RENCANA PERKULIAHAN
Sebelum disebut sebagai dokter gigi, pendidikan sarjana kedokteran gigi (pre-klinik) di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember akan saya tempuh selama 4 tahun. Perkuliahan
telah dimulai dari bulan September 2017 hingga tahun 2021. Setelah menjadi sarjana
kedokteran gigi, maka akan dilanjutkan dengan pendidikan profesi kedokteran gigi (klinik),
menjadi dokter muda atau dikenal sebagai Koas (Ko-asistensi) selama 2 tahun. Kurikulum
yang digunakan merupakan Kurikulum Berbasis Capaian yang baru diimplementasikan di
tahun 2016 oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember setelah sebelumnya
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
menggunakan sistem Problem Based Learning (PBL) yang dikemas dalam sistem Blok yang
berjumlah sebanyak 24 blok. Model pembelajaran dalam Fakultas Kedokteran Gigi tidak
hanya berkisar pada kuliah tatap muka seperti biasanya, melainkan ada pula kelas kelompok
kecil dimana disajikan suatu skenario permasalahan yang berkaitan dengan kedokteran gigi
yang akan didiskusikan oleh sejumlah mahasiswa dan difasilitatori oleh seorang dosen selama
jalannya diskusi yang disebut sebagai tutorial, dan terdapat pula praktikum. Selain itu, ada juga
yang disebut sebagai skill lab untuk mengasah kemampuan mahasiswa kedokteran gigi
Universitas Jember sebelum memasuki klinik.
Adapun total SKS yang akan saya tempuh hingga menjadi sarjana kedokteran gigi
adalah sebanyak 145 SKS dalam 8 semester yang akan dihabiskan dalam bentuk kuliah,
tutorial, praktikum, Skill lab dan seminar. Pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember dilakukan secara berjenjang. Mulai dari mempelajari struktur, fungsi,
tumbuh kembang tubuh manusia dalam keadaan normal (Ilmu kedokteran dasar), kemudian
struktur dan fungsi bagian kepala dan leher secara khusus (Ilmu kedokteran gigi). Setelah
mempelajari segala hal yang normal, selanjutnya akan mempelajari bagaimana dalam keadaan
yang tidak normal atau biasa disebut sebagai kondisi patologis/berpenyakit pada bagian kepala
dan leher, utamanya gigi dan mulut. Setelah mengetahui kondisi normal dan kondisi
patologisnya, maka yang akan dipelajari selanjutnya ialah pengobatan dan rehabilitasi beserta
cara pencegahannya. Berikut adalah rincian yang akan saya pelajari hingga sarjana beserta
jumlah SKS tiap semesternya.
SEMESTER 1 (20 SKS) *telah saya tempuh

SEMESTER 2 (20 SKS) *sedang saya tempuh


SEMESTER 3 (21 SKS)

SEMESTER 4 (20 SKS)


SEMESTER 5 (21 SKS)
SEMESTER 6 (21 SKS)

SEMESTER 7 (18 SKS)


SEMESTER 8 (4 SKS)

B. TOPIK SKRIPSI
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi nasional masalah gigi
dan mulut adalah 25,9% dimana salah satu masalah gigi dan mulut yang terbesar adalah karies
gigi (gigi berlubang). Di Indonesia, terjadi peningkatan prevalensi karies gigi di tahun 2013
dibandingkan pada tahun 2007, yaitu dari 43,4% menjadi 53,2% atau sekitar 93.998.727 jiwa
yang menderita karies (Riskesdas, 2013).
Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang meningkat jumlahnya dalam rongga mulut.
Salah satu jenis bakteri yang berperan penting dalam pembentukan karies gigi adalah
Streptococcus mutans. Oleh karena itu, saya akan mengangkat topik skripsi mengenai
“Perbandingan Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Bawang Putih dan Cengkeh terhadap
Streptococcus mutans”.
Memanfaatkan bahan alternatif yang dapat digunakan untuk mencegah ataupun
mengobati karies gigi agar tidak menjadi lebih besar dengan menggunakan bahan alami yang
telah lama digunakan oleh masyarakat tradisional dalam mengobati karies gigi yaitu bawang
putih dan cengkeh yang telah terbukti memiliki bahan antimikroba. Kemudian
membandingkan kemampuan kedua bahan tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans agar kita dapat mengetahui bahan apa yang paling efektif digunakan
sebagai alternatif dalam menyelesaikan permasalahan karies gigi.

C. AKTIVITAS DI LUAR PERKULIAHAN


Aktivitas di luar perkuliahan yang telah saya lakukan selama menjalani dua semester
ini ialah melaksanakan aksi sosial berupa melaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai cuci
tangan yang benar dan cara menyikat gigi yang benar serta menyumbangkan buku bacaan di
salah satu panti asuhan di Kabupaten Jember pada tahun 2017, dan melaksanakan bakti sosial
berupa penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah dasar dan juga kepada masyarakat sekitar
serta pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis di desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember
pada tahun 2018. Melalui kegiatan tersebut, saya berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
membangun kolaborasi yang baik dengan panitia lainnya untuk menyukseskan kegiatan kami.
Selain itu, saya juga telah mengikuti seminar kesehatan 6th Jember Dentistry Scientific Festival
(JDS-Fest) 2017 dengan tema “Disease Releated to Aging Process” yang membahas relasi
antara penyakit dan proses penuaan dalam tubuh manusia, serta menambah pengetahuan saya
dalam bidang kedokteran gigi dengan adanya materi “Dental photograph: restorasi gigi kelas
IV” atau dikenal sebagai penambalan gigi atau melakukan tumpatan kelas 4.
Adapun yang akan saya lakukan di luar perkuliahan selama menempuh program sarjana
adalah:
 Kembali melaksanakan bakti sosial agar dapat kembali berkomunikasi langsung dengan
masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan mereka,
 Melakukan pengkajian mendalam mengenai bahan alternatif yang dapat digunakan dalam
pencegahan dan pengobatan masalah gigi dan mulut di bidang kedokteran gigi,
 Mengikuti seminar kesehatan terutama di bidang kedokteran gigi
 Menjadi bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Islamic Dentistry
 Menjadi bagian dari organisasi kampus yaitu UNEJ Mengajar
 Mengajar anak sekolah utamanya saat saya libur dan kembali ke daerah asal saya,
Sulawesi selatan
 Meningkatkan kemampuan saya dalam bidang bahasa asing utamanya bahasa inggris guna
mempersiapkan diri menghadapi Era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
 Mengikuti olimpiade/kompetisi/perlombaan seperti saat saya masih SMA
D. IMPLEMENTASI HASIL STUDI DI MASYARAKAT
Dengan menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
di bidang kesehatan utamanya kedokteran gigi, nantinya ilmu saya akan saya implementasikan
ke masyarakat dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan cara terjun langsung
kedaerah pedalaman dan desa-desa yang ada di Jember. Dimana saya akan melakukan
pemeriksaan gigi dan mulut serta pengobatan gratis menyesuaikan dengan apa yang menjadi
tugas saya di pendidikan profesi nantinya. Selain itu, saya akan melakukan edukasi kepada
masyarakat utamanya anak sekolah dasar mengenai kesehatan yaitu cara hidup sehat dan cara
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Karena pada dasarnya, calon dokter gigi juga merupakan
dokter yang peduli terhadap kesehatan manusia secara umum. Serta, saya akan tetap aktif
dalam mengikuti kegiatan sosial seperti bakti sosial.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dan pendidikan profesi, saya akan kembali
ke daerah saya yaitu Sulawesi selatan sebagai dokter gigi yang akan membantu masyarakat
Sulawesi selatan dalam mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut karena provinsi dengan
persentase masalah kesehatan gigi dan mulut di indonesia yang paling tinggi ialah Sulawesi
Selatan (Riskesda, 2013). Selain itu, saya sebagai putri Indonesia akan melakukan kegiatan
pelestarian kebudayaan dalam bentuk mengajar bahasa daerah yaitu bahasa Bugis,
mengajarkan nyanyian daerah dan alat musik daerah yakni Kecapi agar tidak punah dan terus
eksis di masa yang akan datang. Serta tidak lupa pula mengajar generasi muda untuk dapat
berbahasa inggris agar mampu beradaptasi dan tidak terasingkan oleh karena era global, MEA
di masa yang akan datang.

Demikian proposal pengajuan ini saya ajukan dengan harapan dapat menjadi pertimbangan
menjadi penerima beasiswa. Atas perhatian dan kebijaksanaan bapak/ibu, saya ucapkan terima
kasih.

Jember, 10 April 2018

Atika Ainun. A

Anda mungkin juga menyukai