Anda di halaman 1dari 5

JBAT 4 (2) (2015) 50-54

Jurnal Bahan Alam Terbarukan


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jbat

Sintesis Adsorben Berbasis Lignoselulosa Dari Kayu Randu (Ceiba Pentandral.)


Untuk Menjerap Pb(Ii) Dalam Limbah Cair Artifisial

Widi Astuti1, Nova Susilowati2

DOI 10.15294/jbat.v3i2.3697

Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Article Info Abstrak


Sejarah Artikel: Pada penelitian ini, limbah kayu randu digunakan sebagai adsorben untuk
Diterima Oktober 2015
Disetujui Desember 2015
menjerap ion Pb (II) dalam larutan. Kayu randu yang telah direaksikan
Dipublikasikan Desember dengan NaOH dikarakterisasi dan diuji kemampuan adsorpsinya. Hasil pe-
2015 nelitian menunjukkan bahwa pada serbuk kayu hasil reaksi dengan NaOH
Keywords:
terlihat adanya pori dengan bentuk dan ukuran yang lebih seragam dengan
teak wood cotton, adsorbents, luas permukaan spesifik 7,420 m2/g dan diameter pori 0.3 nm. Adsorpsi
metal ions PB2+. mencapai kesetimbangan pada 120 menit dengan kemampuan penjerapan
sebesar 2,47 mg/g. Adsorpsi mengikuti model isotherm Freundlich dengan
nilai tetapan KF sebesar 1,986 dan n sebesar 0,649.

Abstract
In this research, cotton wood waste was used to adsorb Pb(II) ion in the solution.
Sodium hydroxide treated cotton wood was characterized its spesific surface area,
pore size, morphology and functional group. Furthermore, it was tested its adsorp-
tion ability to adsorb ion Pb(II). The result show that the treated cotton wood has
uniform pores. Its specific surface area and pore diameter are 7.420 m2/g and 0.3
nm, respectively. The equilibrium was achieved in 120 minutes. Adsorption ability
of the adsorben is 2.47 mg/g. In the adsorption, Freundlich isotherm model fit with
the experimental data with the value of KF and n are 1.986 and 0.649, respectively.

© 2015 Semarang State University


Corresponding author: ISSN 2303-0623
Gedung E1 Lantai 2 Fakultas Teknik
Kampus Unnes Sekaran Gunung Pati, Semarang 50229
E-mail: wiwied.unnes@gmail.com
Widi Astuti & Nova Susilowati / JBAT 4 (2) (2015) 50-54

PENDAHULUAN (Andrabi, 2011). Penelitian ini bertujuan mem-


pelajari kemungkinan penggunaan serbuk kayu
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkem- randu sebagai adsorben Pb(II).
bangan penduduk, kebutuhan air untuk berbagai
keperluan semakin meningkat. Pemenuhan kebu- METODE
tuhan air bersih saat ini sudah menjadi masalah
yang cukup serius karena meningkatnya pence- Serbuk kayu randu yang telah dibersihkan
maran air oleh logam berat, diantaranya merkuri, dari pengotornya direaksikan dengan larutan
timbal, kadmium dan krom, yang dihasilkan oleh NaOH 1% dan 3% selama 1 jam. Hasilnya di-
industri-industri elektroplating dan pengolahan saring dan dicuci dengan aquades sampai pH 7.
logam. Pencemaran ini menimbulkan beragam Serbuk selanjutnya dikeringkan pada suhu 50oC
pengaruh terhadap manusia dan sangat merugi- hingga berat konstan dan dikarakterisasi luas per-
kan karena sebagian besar zat-zat tersebut ber- mukaan spesifik, morfologi serta gugus fungsi.
sifat karsinogenik (Krowiak, 2013; Haryoto dan Adsorben yang diperoleh ini selanjutnya diap-
Wibowo, 2004). likasikan untuk mengadsorpsi ion Pb(II) dalam
Dilandasi oleh sejumlah fakta tentang larutan. Kandungan Pb(II) sebelum dan setelah
bahaya yang ditimbulkan oleh logam berat dan proses adsorpsi dianalisis menggunakan atomic
senyawa organik, beberapa metode telah dikem- absorption spectrophotometer.
bangkan untuk mengatasi pencemaran logam be-
rat dan senyawa organik di perairan, diantaranya HASIL DAN PEMBAHASAN
presipitasi, ekstraksi, separasi dengan membran
(Pak dan Muhammadj, 2006), pertukaran ion Karakteristik Adsorben
(Trgo dkk., 2006) dan adsorpsi (Garg dkk., 2004). Morfologi
Adsorpsi merupakan salah satu metode alternatif Morfologi limbah kayu sebelum direak-
yang menjanjikan karena prosesnya yang relatif sikan dengan NaOH dan setelah direaksikan
sederhana, murah dan dapat bekerja pada kon- dengan NaOH 3% tersaji berturut-turut pada
sentrasi rendah. Gambar 1(a) dan (b). Gambar 1(a) menunjuk-
Sementara, Indonesia adalah negara agra- kan adanya lubang-lubang pada permukaan kayu
ris yang kaya akan berbagai macam tumbuhan, randu yang cukup banyak dengan bentuk dan
diantaranya randu (Ceiba pentandra L.). Pada ukuran yang sangat bervariasi, sementara Gam-
umumnya, kayu randu digunakan sebagai bahan bar 1(b) menunjukkan jika ukuran lubang-lubang
baku dalam pembuatan mebel dan meninggalkan pori menjadi lebih teratur, baik ukuran maupun
limbah dalam bentuk potongan-potongan kayu bentuknya. Keseragaman bentuk dan ukuran ini
maupun serbuk. Kayu randu mengandung lignin, menjadi faktor penting dalam proses adsorpsi ka-
selulosa, tannin dan protein serta gugus fungsio- rena berpengaruh terhadap selektivitas adsorpsi.
nal seperti aldehid, keton, amina, alkohol, fenol Lubang-lubang tersebut terbentuk akibat perusa-
dan karboksil yang dapat menjerap ion logam kan lignin dalam randu oleh NaOH. Ion OH- dari

(a) (b)

Gambar 1. Morfologi permukaan kayu randu (a) sebelum dan (b) sesudah direaksikan dengan NaOH
3% , dengan perbesaran 500x

51
Widi Astuti & Nova Susilowati / JBAT 4 (2) (2015) 50-54

NaOH dapat memutus ikatan-ikatan dari struk- gan metode BET (Brunaur Emmet Teller). Berdas-
tur dasar lignin seperti ikatan aril-eter, karbon- arkan analisis tersebut diketahui jika adsorben
karbon, aril-aril dan alkil-alkil menghasilkan dari kayu randu memiliki luas permukaan spe-
fragmen yang larut dalam NaOH. Hilangnya lig- sifik 7,420 m2/g. Luas permukaan ini tergolong
nin juga dapat dapat teridentifikasi melalui ber- rendah terutama untuk adsorpsi yang bersifat fi-
kurangnya berat serbuk kayu. Serbuk kayu yang sis, sehingga kemungkinan diperlukan peran gu-
direaksikan dengan NaOH 3% mengalami penu- gus fungsi dalam adsorpsi yang terjadi. Semen-
runan massa sebesar 25% (dari 30 gram menjadi tara, perhitungan ukuran pori pada adsorben dari
25,21 gram). Sementara jika direaksikan dengan serbuk kayu randu dilakukan terintegrasi dengan
NaOH 1% penurunan massa sebesar 5% (dari 3 analisis BET surface area menggunakan metode
gram menjadi 2,25 gram). Hal ini menunjukkan Horvath Kawazoe. Hasil analisis tersebut me-
bahwa pada penggunaan NaOH dengan kosent- nunjukkan bahwa diameter pori terbanyak ada-
rasi yang lebih tinggi maka lignin yang hilang lah 0,3 nm sehingga merupakan material mikro-
juga semakin besar, sehingga menyebabkan berat pori. Ukuran pori ini lebih besar dari ukuran ion
adsorben menjadi lebih kecil. Dengan demikian, Pb2+ yang mempunyai diameter 0,2 nm. Dengan
terdapat kesesuaian antara hasil analisis morfolo- demikian, terdapat kesesuaian antara ukuran ad-
gi dengan analisis berat sampel. sorben dengan pori adsorbat, sehingga Pb2+ dapat
masuk dan terjerap ke dalam pori.
Gugus Fungsi
Hasil analisis gugus fungsi kayu randu Uji Adsorpsi
menggunakan FTIR sebagaimana tersaji pada Penentuan Waktu Kesetimbangan
Gambar 2 menunjukkan adanya gugus karbok- Waktu kontak merupakan salah satu fak-
sil (gugus C=O) yang berasal dari senyawa asam tor yang penting dalam adsorpsi karena berhu-
dan senyawa anhidrat, yang teridentifikasi di bungan langsung dengan proses kesetimbangan
daerah 1600-1530 cm-1 (Knuutinen dan kyllonen yang terjadi. Gambar 3 menunjukkan waktu
2006; Sastrohamidjojo, 1990). Sementara, gugus yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan.
-OH yang berasal dari senyawa alkohol membe- Berdasarkan Gambar 3 tersebut terlihat
rikan puncak serapan yang lebar pada 4000-3200 bahwa jumlah ion Pb(II) yang teradsorpsi setelah
cm-1 (Hermanto, 2008), gugus NH memberikan 15 menit mencapai 96,58% (2,42 mg/g). Semen-
puncak serapan tajam pada panjang gelombang tara, setelah 120 menit jumlah ion Pb(II) yang
3400-1800 cm-1, sedangkan gugus C-O membe- terjerap sudah mencapai 97,53% (2,47 mg/g).
rikan serapan dengan intensitas kuat di daerah Jumlah ini konstan hingga 180 menit, sehingga
1000-700 cm-1. Anhidrat mempunyai 2 serapan sudah dapat disimpulkan bahwa adsorpi telah
C=O dekat 1550 dan 1450 cm-1, sementara ika- mencapai kesetimbangan pada waktu 120 menit
tan rangkap 2 atau cincin aromatik, memberikan dengan kemampuan penjerapan sebesar 97,53%.
serapan lemah C=C dekat 1050 cm-1 (Knuunti- Kemampuan adsorpsi serbuk kayu randu yang
nen dan Kyllonen, 2006). Daerah CH aromatic telah direaksikan dengan NaOH terhadap ion
dan vinil CH analitik memberikan serapan pada Pb(II) ini lebih besar dari kemampuan adsorpsi
2300 cm-1 (Sastrohamidjojo, 1990). Hasil analisis serbuk kayu jengkol yang telah direaksikan den-
gugus fungsi tersebut menunjukkan adanya situs- gan NaOH terhadap ion Cu(II) (96,07%), ion
situs aktif dalam serbuk kayu yang dapat berpe- Zn(II) (95,64%) dan Cr(III) (95,76) (Huda, 2007).
ran pada proses kemisorpsi.
Reaksi kayu randu dengan NaOH juga Isotherm Adsorpsi
dapat mengubah monosakarida maupun gugus- Model isotherm adsorpsi yang dipelajari
gugus ujung dalam polisakarida menjadi berba- pada penelitian ini adalah isotherm Langmuir
gai asam karboksilat. Polisakarida dengan ikatan (Persamaan 1) dan Freundlich (Persamaan 2) se-
1,4 glikosida dan hemiselulosa dapat terdegra- bagai berikut.
dasi dengan mekanisme pemutusan ikatan dari
ujung-ujung dan menyisakan senyawa α selulosa
yang mengandung situs aktif yang dapat berpe-
(1)
ran pada proses adsorpsi yang terjadi.

Luas Permukaan Spesifik dan Ukuran Pori (2)


Identifikasi luas permukaan dilakukan me-
lalui fisisorpsi gas N2 pada 77 K menggunakan dengan adalah konsentrasi adsorbat di permu-
NOVA 1200 microanalyzer (Quantachrome), den- kaan adsorben pada keadaan setimbang (mol/g),

52
Widi Astuti & Nova Susilowati / JBAT 4 (2) (2015) 50-54

Gambar 2. Spektra IR kayu randu

Gambar 3. Pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi oleh adsorben kayu randu terhadap
ion Pb(II)

53
Widi Astuti & Nova Susilowati / JBAT 4 (2) (2015) 50-54

adalah konsentrasi adsorbat maksimum di permu- DAFTAR PUSTAKA


kaan adsorben pada keadaan setimbang (mol/g),
adalah konsentrasi adsorbat dalam larutan pada Andrabi, S.M.A. 2011. Sawdust of Lam Tree as Low
keadaan setimbang (mol/L), adalah konstanta Cost, Sustainable and Easily Available Adsor-
bent for The Removal of Toxic Metals Like
Langmuir terkait dengan afinitas situs adsorpsi
Pb(II) and Ni(II) from Aqueous Solution.
(L/mol) dan KF adalah konstanta Freundlich ter- Eur.J.Wood.Prod. Vol. 69 pp. 75-83.
kait dengan kapasitas adsorpsi.
Garg, V.K., Kumar, R., Gupta, R. 2004. Re-
Berdasarkan nilai koefisien determinasi
(R2), diketahui bahwa model isotherm Freund- moval of Malachite Green Dye from
lich mempunyai nilai R2 yang lebih mendekati Aqueous Solution by Adsorption
1, yaitu sebesar 0,7703. Dengan demikian, mo- using Agro Industry Waste : A Care
del isotherm Freundlich yang lebih memenuhi Study of Prosopis Cineraria. Dyes and
dengan nilai tetapan KF sebesar 1,986 dan nilai Pigments. 62 : 1-10.
n sebesar 0,649. Haryoto, Wibowo, A. 2004. Kinetika Bio-
akumulasi Logam Berat Kadmium
oleh Fitoplankton Chlorella sp Ling-
kungan Perairan Laut. Jurnal Penelitian
Sains & Teknologi. 5(2) : 89 – 103.
Hermanto, S. 2008. Mengenal Lebih Jauh
Teknik Analisa Kromatografi dan Spektro-
fotometri. Pusat Laboratorium Terpadu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Huda, A.F. 2007. Modifikasi Serbuk Kayu
Pithecellobium Jiringa Sebagai Adsorben
Ion Logam Cu2+, Zn2+ dan Cr3+. Skripsi.
Gambar 4. Isotherm adsorpsi Freundlich UI, Jakarta.
Knuutinen, U. and P. Kyllonen. 2006. Two
SIMPULAN
Case Studies of Unsaturated Polyester
1. Morfologi kayu randu yang telah direaksikan
Composite Art Material. e-Preservation
dengan NaOH memperlihatkan adanya ket- Science. 3:11-19.
eraturan bentuk dan ukuran pori yang sangat Krowiak, A.W. 2013. Application of Beech
berpengaruh terhadap selektivitas adsorpsi. Sawdust for Removal of Heavy Metals
2. Serbuk gergaji kayu randu yang telah diak- from Water: Biosorption and Desorp-
tivasi memiliki luas permukaan 7,420 m2/g tion Studies. European Journal of Wood and
dan ukuran pori 0,3 nm sehingga memenuhi Wood Products. 71:227-236.
kualifikasi sebagai adsorben logam Pb(II). Pak, A., Mohammadj, T. 2006. Zeolite NaA
3. Kayu randu hasil reaksi dengan NaOH Membranes Synthesis. Desalination.
mampu menjerap ion Pb(II) dalam larutan
200 : 68-70.
sebesar 97,53%. Sastrohamidjojo, H. 1992. Spektroskopi Inframerah. Lib-
4. Isotermal yang sesuai dengan adsorpsi ser- erty. Yogyakarta, Indonesia.
buk gergaji kayu randu terhadap logam berat Trgo, M. Peric, J., Medvidovic, N.V. 2006. A Compara-
Pb adalah isotermal Freundlich dengan nilai tive Study of Ion Exchange Kinetics in Zinc/
tetapan KF sebesar 1,986 dan n sebesar 0,649 Lead-Modified Zeolite-Clinoptilolite Systems.
Journal of Hazardous Materials. B136 : 938-945.

54

Anda mungkin juga menyukai