Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

MODERNISASI DAN GLOBALISASI

A. Modernisasi

1. Pengertian Modernisasi

Modernisasi mungkin merupakan persoalan menarik yang dewasa ini merupakan gejala umum di
dunia ini. Kebanyakan masyarakat di dunia dewasa ini terkait pada jaringan modernisasi, baik
yang baru memasukinya, maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi. Secara historis,
modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial,
ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17
sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta
juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.

Menurut Wilbert E Moore modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama
yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomi dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Karakteristik umum
modernisasi yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-
demografis digambarkan dengan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses
unsur-unsur sosial ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-
pola baru melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek
kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang teratur, urbanisasi,
peningkatan pendapatan perkapita dan sebagainya.

2. Syarat-syarat Modernisasi

Modernisasi pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syarat-syarat suatu
modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi yang baik,
jauh dari KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yang menjadi sumber data bagi
pemerintah.
d. Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e. Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning)

3. Perkembangan Modernisasi

Menurut Cyril Black, masyarakat modern ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya ilmu
pengatahuan dan teknologi baru yang menambah kemampuan manusia dalam mengungkap
rahasia-rahasia dan perubahan-perubahan pada lingkungan alam.

Modernisasi hanya dapat terjadi jika terdapat suatu dorongan. Dorongan-dorongan itu menurut
David McCleland adalah sebagai berikut.
a. Pribadi yang memiliki need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi.
b. Perasaan tanggung jawab terhadap masyarakat
c. Memiliki modal yang cukup
d. Memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi

Menurut Alex Inkeles (1965), seorang sosiologi dari Universitas Harvard untuk mencapai
modernisasi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersedia menerima gagasan-gagasan baru dan melaksanakan cara-cara baru.
b. Sanggup membentuk atau mempunyai pendapat mengenai sejumlah persoalan yang tidak
hanya timbul di sekitarnya, tetapi juga di luarnya.
c. Peka terhadap waktu, serta lebih mementingkan masa kini dan masa mendatang daripada masa
lampau.
d. Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar
dalam hidup.
e. Kepercayaan terahadap keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Modernisasi Bukan Westernisasi

Westernisasi adalah sikap meniru dan menerapkan unsur kebudayaan Barat apa adanya tanpa
diseleksi. Berlangsungnya westernisasi melalui interaksi sosial yang berupa kontak sosial
langsung ataupun tidak langsung. Westernisasi dapat berlangsung terutama melalui media cetak
dan elektronik, seperti buku, majalah, televisi, video dan internet.

Westernisasi dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak, remaja ataupun orang tua
yang kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Westernisasi di kalangan remaja
berlangsung lebih intensif sebab pada usia itu, secara psikologis remaja sedang dalam proses
mencari nilai yang dianggap lebih baik.

Negara-negara Barat memang lebih maju, tetapi tidak semua kemajuan harus diserap atau cocok
diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan berarti semua unsur budaya Barat ditolak untuk
berkembang di Indonesia, tetapi harus diseleksi dan disesuaikan dengan nilai-nilai kepribadian
bangsa Indonesia.

B. Globalisasi

1. Pengertian Globalisasi

Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang berarti universal (mendunia). Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan
bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi memiliki banyak definisi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Lodge
(1991), mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia
bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan
mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Dengan pengertian
ini globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka
sangat ditentukan oleh proses-proses global.

2. Ciri Globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
sedemikian cepatnya, sehingga memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, fim,
musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beranekaragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion dan makanan.
d. Meningkatknya masalah besama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional
dan lain-lain.

3. Proses Terjadinya Globalisasi

Hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-
benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara sekitar
tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain
baik melalui jalan darat maupun jalan laut untuk berdagang.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum
muslim membentuk jaringan perdagangan dan menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama,
abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.
Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung
dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan
berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia, perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan
komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara di
dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hasilnya, sekat-sekat antarnegara pun
mulai kabur.

4. Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kesatuan asar yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk
global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut.

a. Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman
atau melakukan investasi di semua negara di dunia. Sebagai contoh PT. Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan bersana mitra usaha dari
manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya.
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui televisi, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin
maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.
Sebagai contoh: KFC, Celana Jeans Lea, atau Hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa menuju pada
selera global.
e. Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan fair.

5. Globalisasi Kebudayaan

Globalisasi budaya dimana kebudayaan diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai
maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan.

Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai
sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa
lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap
kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain-lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global seperti Piala Dunia.

C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi

Modernisasi dan globalisasi memiliki dampak atau akibat bagi manusia dan lingkungannya,
dampak yang baik (positif) ataupun buruk (negatif).

1. Dampak Positif

Dampak positif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Memudahkan untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dengan harga yang paling
murah.
b. Tersedianya lapangan pekerjaan bagi tenaga profesional.
c. Perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
d. Komunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga dapat memperlancar perdagangan
internasional.
e. Terbukanya peluang bisnis dan kemudahan di bidang pendidikan, politik, pertahanan dan
keamanan.
f. Pembangunan yang lebih terencana dan berorientasi pada kebutuhan hidup warga dunia.
g. Penanaman modal asing memicu pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
h. Terjadinya migrasi yang tinggi dalam suatu negara maupun dari negara yang satu ke negara
yang lain.
i. Bercampurnya berbagai kebudayaan dari berbagai daerah dan negara.
2. Dampak Negatif

Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari teknologi
komputerisasi, media massa, dan alat komunikasi.
b. Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
c. Posisi tawar yang selalu kalah bagi negara berkembang yang dikalahkan oleh negara maju
membuat negara berkembang semakin terpuruk dan tidak dapat berkompetisi dengan negara
maju.
d. Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-nilai kemanusiaan,
keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan.
e. Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan
f. Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan leluasa menanamkan
modalnya di segala penjuru dunia.
g. Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi ketakutan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai