Anda di halaman 1dari 13

BAB I

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

A. DASAR PEMIKIRAN
1. Latar Belakang Paedagogis
Upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, mendorong UNESCO (1998 )
Mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu :
( 1 ) learning to know (pembelajaran untuk tahu);
( 2 ) learning to do (pembelajaran untuk berbuat);
( 3 ) learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri);
( 4 ) learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).
Misi – misi ini khususnya learning to live together dalam bidang ilmu – ilmu sosial dan humaniora.

2. Dasar Yuridis

Dalam undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 40 Ayat 1
butir e dikemukakan bahwa : “ pendidikan dan tenaga kependidikan berhak memperoleh
‘kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas‘”
Sedangkan dalam Pasal 40 Ayat 2 butir a menyatakan bahwa pendidik berkewajiban “
menciptakan suasana yang bermakna, menyenangkan , kreatif, dinamis dan dialogis “.

B. VISI, MISI, TUJUAN DAN BAHAN ISBD


Visi ISBD sebagai berikut : “ Mahasiswa selaku individu dan mahluk sosial yang beradap
memiliki landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap keritis, peka, dan
arif dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat.”
Sedangkan Misi ISBD adalah :
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat
manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hukum dan budaya sebagai
landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesame manusia sehingga akan
terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera
c. Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu
bersikap keritis, analitis, dan responsive untuk memecahkan masalah tersebut secara
arif di masyarakat
Nursyid Sumaatmadja ( 2002 : 107 ) Mengatakan bahwa : “Pendidikan umum
mempersiapkan generasi muda terlibat dalam kehidupan umum sehari-hari dalam kelompok
mereka, yang merupakan unsur kesatuan budaya, berhubungan dengan seluruh kehidupan
yang memenuhi kepuasan dalam keluarga, pekerjaan, sebagai warga negara, selaku umat
yang terpadu serta penuh dengan makna kehidupan.”
Sedangkan Philip H. Phenik ( 1964 : 6-8 ) mengemukakan bahwa : “ Pendidikan umum
merupakan proses pembangkitan makna-makna yang esensial yang membimbing
pelaksanaan hidup manusia melalui perluasan dan pendalaman makna- makna tadi “
selanjutnya Phenik mengatakan ( dalam Nursyid S., 2002 : 109 ) Bahwa makna makna esensial
yang melekat dalam kehidupan masyarakat dan budaya manusia meliputi lima pola, yaitu
Simbolik, Empirik, Estetik, Etik, dan Sinoptik.
Jika dikaji secara historis, studi sosial, dan studi kebudayaan memiliki tujuan yang beragam,
yaitu :
1. Mendidik mahasiswa menjadi ahli dibidang ilmu
2. Tujuannya menumbuhkan sifat agar menjadi warga Negara yang baik
3. Kompromi antara pendapat pertama dan kedua
a. ISBD harus merupakan :
Simplifikasi dan distalasi dari berbagai disiplin ilmu sosial dan budaya untuk kepentingan
pendidikan ( Wesley, 64. hlm.3 )
b. Tujuannya merupakan “….a body of predigested and organized knowledge,… storehouse of
knowledge, skills, specific virtues, the presumed product of research in the social sciences, to be
transmitted to the student.”
Bahan pelajaran harus merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu sosial dan budaya
yang dipilih dan diramu sehingga cocok untuk program pendidikan.

C. PENTINGNYA PENDEKATAN INTERDISIPLIER DALAM ISBD


Penggunaan pendekatan multi disiplin dalam proses pembelajaran ISBD bisa menggunakan
pendekatan struktural, yaitu beberapa disiplin ilmu sosial atau displin ilmu budaya digunakan
sebagai alat untuk menkaji masalah, tetapi sistematika salah satu struktur disiplin tertentu
masih terlihat dominan sebagai pisau analisisnya.
D. ISB SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA

ISB merupakan sebagai integarasi dari ISD dan IBD yang memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji
masalah sosial, kemanusian, dan budaya. Pendekatan ISB akan memperluas pandangan bahwa
masalah sosial, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.
Dengan demikian diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengkaji sebuah
masalah kemasyarakat yang lebih kompleks, demikian pula dengan solusi pemecahannya
BAB II

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

A.HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut :
 Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
 Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan social
 Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan
a) Manusia sebagai makhluk individu
Individu beasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.
Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak
terpisah antara jiwa dan raga.
Dalam perkembanganya, manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan
raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor,yaitu :
 Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar faktor
individu sendiri.
 Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas faktor lingkungan.
 Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu
dan lingkungan.
b) Manusia sebagai Makhluk Sosial
Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya manusia juga harus
hidup bermasyarakat.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan
kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya :
 Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman
 Hasrat untuk membela diri
 Hasrat untukmendapatkan keturunan
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan
pokok, yaitu :
 Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekelilingnya
 Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya
B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
1. Peranan manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu, yang dapat diketahui bahwa manusia memiliki
harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar, dimana setiap manusia memiliki potensi
diri yang khas, dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Sebagai makhluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal sebagai berikut :
 Menjaga danmempertahankan harkat dan martabatnya
 Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
 Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
 Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya
2. Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial, artinya akan senantiasa dan selalu
berhubungan dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial manusia dalam menjalani kehidupan berhadapan dengan norma-norma
sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok. Norma-
norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :
 Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya
 Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk
mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan
 Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan
masyarakat yang bersangkutan
 Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya
dapat dipaksa
Berdasarkan hal diatas, maka manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai
berikut:
 Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri
 Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
 Penghargaan akan hak-hak orang lain
 Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial menjadiakan manusia melakukan peran-peran
sebagai berikut:
 Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
 Membentuk kelompok-kelompok sosial
 Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tata tertib kehidupan kelompok
C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial, interaksi merupakan hubungan
yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar individual.
Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :
 Pelakunya lebih dari satu orang
 Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial
 Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan
diperkirakan pelaku
 Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung
Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak sosial ( social contact) dan komunikasi.
Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama, dan tango artinya menyentuh.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk ,yaitu :
 Kontak antar individu
 Kontak antar individu dengan kelompok
 Kontak antar kelompok dengan kelompok lainnya

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT


Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang
dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.
1. Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas.
Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan.
Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai
berikut :
 Penjaminan hak milik perorangan, yaitu hak pribadi tidak berlaku, hak milik berfungsi
sosial
 Mementingkan diri sendiri, yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
 Pemberian kebebasan pada individu
 Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing
2. Pandangan sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Hal ini
disebabkan karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana
individu-individu itu berada.
Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan dan merupakan paham
yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari
penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
BAB III
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan rasa. Kata
budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi
yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu
sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut
pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :
1) E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi : pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain;
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2) R. Linton, Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari
dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur pembentuknya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.

B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga
wujud, yaitu :
 Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma,
dan peraturan
 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
 Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia

C. SUBSTANSI ( ISI ) UTAMA BUDAYA


1) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu
akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
 Alam sekitar;
 Alam flora di daerah tempat tinggal;
 Alam fauna di daerah tempat tinggal;
 Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya;
 Tubuh manusia;

 Sifat – sifat dan tingkah laku manusia;


 Ruang dan waktu;
2) Nilai
Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita – citakan dan dianggap penting oleh
seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang
menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat
universal, yaitu :
 Hakikat hidup manusia
 Hakikat karya manusia
 Hakikat waktu manusia
 Hakikat alam manusia
 Hakikat hubungan antar manusia
3) Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam
menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4) Kepercayaan
Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan kepercayaan
terhadap tuhan yang maha esa.
5) Persepsi
atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata –
kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
D. SIFAT – SIFAT BUDAYA
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :
 Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
 Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan
tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
 Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
 Budaya mencakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan –
tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan
– tindakan yang diizinkan
E. SISTEM BUDAYA
Sistem kebudayaan suatau daerah akan menghasilkan jenis – jenis kebudayaan yang
berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
 Kebudayaan material
 Kebudayaan non material
 Volkways ( norma kelazian )
 Mores ( norma kesusilaan )
 Norma hukum
 Mode ( fashion )
Kebudayaan dapat dilihat arti dimensi wujudnya adalah :
 Sistem budaya
 Sistem sosial
 Sistem kebendaan
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus – menerus ke
dalam dunia melalaui aktivitas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran
sebagai :
 Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
 Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan – kemampuan lain
 Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia
 Pembeda manusia dan binatang
 Petunjuk – petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku
didalam pergaulan

G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN


Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungannya:
 Physcial Environment, menunjuk pada lingkungannya natural seperti : temperatur,
curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna
 Cultural Social Environment, meliputi aspek – aspek kebudayaan beserta proses
sosialisasi seperti : norma – norma, adat istiadat, dan nilai – nilai
 Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi an
kepercayaan kognitif yang berbeda – beda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
 Environmental Behavior and Procces, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan
lingkungannya dalam hubungan sosial
 Out Carries Product, meliputi hasil tidakan manusia seperti membangun rumah,
komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya
fisik seperti budaya pertanian dan iklim

H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN


Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan
mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu.
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan
memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial

I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
 Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan
 Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang ini
dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan
 Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan

J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu :
 Perubahan lingkungan alam
 Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
 Perubahan karena adanya penemuan ( discovery )
 Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi
beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di
tempat lain
 Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi cara hidupnya dengan
mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan
dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas

Anda mungkin juga menyukai