Anda di halaman 1dari 10

Status Klinis Penyakit Alzheimer

Nama Dosen :
Ahmad Syakib, SKM, S,Ft., MKM.

Nama Mahasiswa :
Indah Edya Saragih (P3.73.26.1.18.021)

D IV FISIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III

2020

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


STATUS KLINIS FISIOTERAPI NEUROMUSKULER (SSP)

A. IDENTITAS KLIEN
1. No. MR : 000334
2. Nama : Tn.B
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 27 Januari 1950
5. Alamat : Jl.Kenangan
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : Karyawan Swasta
8. Hobi : Berkebun
9. Tanggal Masuk : 21 Agustus 2020 Tgl Pemeriksaan : 21 Agustus 2020
10. Diagnosa Medis : Alzhaimer Tgl serangan : 21 Januari 2020
11. Medika mentosa :

B. ASESMEN/PEMERIKSAAN
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan kesulitan mengingat sesuatu, mudah lupa, susah buang air

b. Keluhan penyerta :
Pasien mengeluhkan kesulitan mengenal orang lain, sulit berbahasa dan sering
melakukan hal yang sama berulang kali.

c. Riwayat Penyakit Sekarang :

Sejak 2 bulan yang lalu, Os mengalami kesulitan berbicara namun Os


mengerti pembicaraan orang lain. Os pelupa dimana Os sering
mengulangi pembicaraan, pertanyaan, dan pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Os sering lupa meletakkan benda yang baru
saja di letakkan nya. Hal ini sering di rasakan keluarga kurang lebih 1
bulan ini

d. Riwayat Penyakit Dahulu :

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


menderita tekanan darah tinggi sejak 6 bulan yang lalu

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


e. Riwayat Sosial :

Ibu pasien juga mengalami hal yang serupa. Seperti Os sering pelupa.

f. Kemampuan Sebelumnya :
Dapat melakukan ADL dengan baik

g. Goal/Harapan Klien :

Meningkatkan kemampuan kognitif pasien


Meningkatkan kemampuan berjalan pasien
Meningkatkann fungsi pernafasan

2. Pemeriksaan Umum (Tand


ai
a. Kesadaran : composmentis
bagia
b. Tekanan darah : normal n
tubuh
c. Denyut nadi : normal
yang
d. Pernafasan : normal berma
salah)
e. Kognisi dan Persepsi: Terganggu dikarenakan
keadaan pasien yang merupakan demensia.

3. Pemeriksaan Fisioterapi
a. Observasi

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


Keterangan:

: Nyeri

: Hipertonus

: Hipotonus

: Kelemahan

: Spastik

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


b. Kemampuan sensorik :
Tajam : Pasien tidak merasakan dan membedakan

Tumpul : Pasien dapat merasakan dan membedakan

Kasar : Pasien dapat merasakan dan membedakan

Halus : Pasien tidak merasakan dan membedakan

Panas : Pasien dapat merasakan dan membedakan

Dingin : Pasien dapat merasakan dan membedakan


c. Kondisi keseimbangan :
 Statik
Ketika pasien diminta berdiri , pasien mampu melakukan gerakan berdiri
dengan seimbang
 Dinamik
Ketika pasien diminta untuk berjalan , pasien cukup mampu untuk berjalan ,
hanya saja gerakan langkah pendek dan cepat.

d. Koordinasi
Koordinasi gerak tubuh masih cukup baik tidak ada kelainan yang berarti

e. Kemampuan fungsional
Penurunan kemampuan mobilitas di tempat tidur, berpindah, jalan/ ambulasi dan
mobilitas dengan alat adaptasi karena kurangnya motivasi dan atensi dari dalam diri
serta emosi yang tidak stabil mengakibatkan kemunduran kemampuan perawatan
diri seperti penurunan aktivitas makan, mandi, berpakaian, defekasi dan berkemih.

C. Analisa Gerakan (General Postural Alignment, Kualitas


Gerakan, Kompensasi, Pola Gerakan, Gerakan Involunter)
Postur pasien normal. Gerakan, pola Gerakan normal. Hanya terjadi penurunan
mobilitas gerak pasien.

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


D. Deformitas/ kecacatan
Tidak ditemukan adanya kecacatan

E. Pemeriksaan Khusus dan Pengukuran (Menggunakan assesment tools)


1. Pemeriksaan sensibilitas tajam tumpul
Pasien sulit membedakan sensasi tajam tumpul, namun dapat membedakan
sensasi suhu dan tekstur.

1. Pemeriksaan Penunjang
 Neuropatologi
 Pemeriksaan neuropsikologik
 CT SCAN dan MRI
 EEG

F. DIAGNOSA FISIOTERAPI
1. Problematik Fisioterapi
a. Body Function and Structure Impairment :
 Kesulitan mengingat sesuatu
 Mudah lupa
 Emosi yang tidak stabil
 Kesulitan mengenal orang lain
b. Activity Limitation :
 Kesulitan berbicara
c. Participation Restriction:
 Tidak bisa mengikuti aktivitas bersosialisasi
 Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

2. Diagnosa Fisioterapi berdasarkan ICF


Adanya kesulitan untuk mengingat sesuatu, mudah lupa, emosi yang tidak stabil,
kesulitan berbicara, serta kesulitan untuk mengenal orang lain sehingga pasien tidak
bisa mengikuti aktivitas bersosialisasi dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri.

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


G. PERENCANAAN FISIOTERAPI
1. Tujuan Jangka Pendek
 Mengurangi kesulitan mengingat
 Mengurangi kesulitan berbicara
 Menstabilisasi emosi
 Meningkatkan mobilitas fungsi gerak tubuh
 Meningkatkan fungsi kognitif

2. Tujuan Jangka Panjang


 Pasien dapat melakukan ADL dengan baik
 Pasien dapat bersosialisasi kembali

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


H. INTERVENSI FISIOTERAPI
1. Intervensi Fisioterapi (Uraian Goal, Metode, Dosis, SOP)
1) Aerobic Exercise
Keluhan : Cognitive Function
SOP : Cycling Training modarate
Dosis :
F 3x/minggu
I : HR Max 70% , beban latihan 0,5kg·M
T 5min pemanasan, 30min latihan inti, 5min pendinginan
T Aerobik Cycling Training

2) Brain Gym
Brain Gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana dan merupakan
alternatif terapi yang bertujuan untuk memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak serta merangsang kedua belah otak bekerja (Dennison, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Verany (2013) menemukan bahwa terdapat
pengaruh brain gym terhadap peningkatan fungsi kognitif
Metode : cross
Dosis : 3x seminggu selama 2 bulan
SOP:
Gerakan silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak. Gerakan ini mampu
meningkatkan daya pikir dan daya ingat, meningkatkan koordinasi tubuh, dan
merangsang kelancaran aliran cairan otak.

2. Edukasi/ Home Programe


 Keluarga belajar untuk mempertimbangkan kebutuhan apa yang mungkin
diekspresikan oleh orang pasien melalui perilaku, seperti rasa sakit, lapar, haus
atau kecemasan.
 Keluarga menanyakan hal-hal yang sederhana seperti nama, hari, tanggal
 Pasien tetap dibiarkan melakukan aktivitas fisik yang ringan namun harus tetap
dalam pengawasan keluarga

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016


I. EVALUASI (SOAP dan tuliskan tanggal)

Jakarta,.................................2016
Menyetujui ,
Pembimbing Lahan Mahasiswa yang Menangani,

( ) ( )
NIP: NIM:

PRODI D-IV FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III, 2016

Anda mungkin juga menyukai