Setelah dibawa ke rumah sakit lansia, perawat Ns. Hesron mendapati penumpukan slem / dahak.
Nadi 96 x/menit, RR 36 x/menit, Tensi 172/100 mmHg, suhu 38.7 ⁰C. Setelah dilakukan Tindakan
nebulizer dan suction, Bapak Luwi masih harus dirawat di RS.
Sebegai perawat, uraikan ASKEPnya
Pada hari ketiga pasca operasi, ia mengalami thrombosis vena profunda, akibatnya ia harus
mengalami amputasi pada area bawah lutut kaki kanannya. Sejak saat itu ia mengalami perubahan
dari mandiri menjadi ketergantungan. Kertika Ny. Vick dipindahkan ke ruang perawatan, sejak saat
itu ia tidak mau berbicara, tidak mau belajar menggunakan walker, menolak makan, menolak
perawatan diri seperti mandi, menyisir rambut dan dandan.
Kepada perawat yang bertugas Ns. Resky, Ny. Vick selalu mengatakan dirinya jelek karena kakinya
sudah tidak ada, dan menolak untuk diberikan Latihan atau intervensi yang lain. Selama 2 minggu
proses perawatan di rumah, ia mengalami kehilangan BB (77.5 Kg menjadi 58 Kg).
Sebagai perawat, uraikan ASKEPnya
Ibu Eng sangat yakin dirinya menderita kanker, meskipun sudah memeriksa beberapa kali dan
hasilnya negative. Ia tidak percaya bahwa RA dapat menyebabkan nyeri sangat hebat. Ia percaya
semua yang didengarnya di radio, namun tidak percaya dengan arahan dari tenaga Kesehatan. Ibu
Eng, menolak penggunaan tongkat / walker, walaupun ia mudah kehilangan keseimbangan karena
memiliki gaya berjalan dengan Langkah lebar. Ia sering minta bantuan sokongan orang lain untuk
berjalan jauh. Karena takut jatuh, maka ia sering menghabiskan waktunya di depan TV, mendengar
radio atau nonton di kamarnya. Ibu Eng juga memiliki Riwayat hipertensi, dengan komplikasi
gangguan penglihatan dan pendengaran sehingga ia tidak mau berpartisipasi dalam kelompok
social. Namun ia dapat mendengarkan percakapan di telepon, radio dan TV. Ia senang
mendengarkan berita.
Sebagai perawat keluarga, yang melakukan home visit. Uraikan ASKEPnya
Ny. Case mengatakan merasa sedih dan kesepian sejak suaminya meninggal. Namun ia juga
mengakui suaminya sering berlaku kasar dan mengkritik / merendahkannya, sehingga ia sering
marasa tak berharga lagi. Pada suatu hari, Ny. Case mengatakan bahwa ialah yang menyebabkan
kematian suaminya, dan ia terus menyalahkan diri sendiri. Ia mengatakan, apabila malam itu ia
langsung bangun dan memeriksa ke dapur karena ada suara benda terjatuh di lantai ruangan dapur;
kemungkinan suaminya tidak akan tergeletak kaku di lantai sampai pagi.
Ny. Case memiliki hubungan yang tidak baik dengan anaknya. Ia mengatakan anak-anaknya sangat
sibuk dan jarang berkomunikasi atau mengunjungi dirinya. Ia juga menyalahkan suaminya yang
meniggalkan dia mengurusi anak-anaknya sendiri. Ia juga menyalahkan anaknya laki-laki yang
alkoholik, sehingga menyebabkan suaminya meninggal.
Staf keperawatan di klinik setempat Ns. Agung, terkejut pertama kali melihat Ny. Case datang
memeriksan dirinya. Ada banyak perubahan pada dirinya sejak kunjungan terakhirnya 3 bulan yang
lalu. Penampilan Ny. Case tampak tidak rapi, pakaian kusut dan sangat kotor. Saat ditanya, apa
kaba?......... ia menjawab “saya sangat lelah, tidak ada yang memerhatikan saya”. Ia mengatakan
sering menangis karena tidak memiliki apa-apa. Ia juga tidak mau pergi melihat tanaman di kebun,
karena takut jatuh dan harus duduk di kursi roda.
Silahkan uraikan ASKEPnya
Setelah terdiagnosa PAGB, mereka pindah rumah agar lebih dekat dengan anak mereka.
Perpindahan ini menyebabkan perubahan perilaku dari Bapak Liu, dan semakin memburuk. Bapak
Liu, tidak bisa mandiri untuk mandi dan berpakaian. Ketika malam hari, Bapak Liu merasa ketakutan
dengan box barang barang yang masih menumpuk (belum dirapihkan). Sang istri merekrut asisten,
untuk membantu merawat Bapak Liu, namun ART ditolak oleh Bapak Liu karena merasa asing dan
terganggu.
Gejala lain yang muncul adalah perubahan persepsi dari Bapak Liu. Dia berpikir foto foto di dinding
dan lukisan adalah nyata. Televisi, membuatnya berpikir ada anak anaknya sedang berada di
rumah. Suatu malam, saat ketakutannya muncul, Bapak Liu memecehakan 2 buah cermin dan
membangunkan istrinya sambil berteriak teriak “kebakaran, api …. Ada api” (karena takut
kebakaran). Saat itu, Bapak Liu sedang memegang buku yang bergambar anak kecil duduk di
samping api unggun. Selama 2 minggu, Bapak Liu dengan kondisi ketakutan setiap malam. Akhirnya,
dipindahkan ke panti werda yang memiliki klinik untuk dirawat sepenuhnya.
Silahkan disusun ASKEPnya
Ny. Foster mengalami kesulitan menghadapi penyakit suaminya, ia menjadi bimbang antara
percaya bahwa memori suaminya masih baik, karena suaminya kadang-kadang masih mengingat
hal hal tertentu. Ny. Foster, merasa putus asa dengan kondisi suaminya.
Tn. Foster pernah mengalami gangguan / disorientasi saat menyetir, dan tidak akan diberikan lagi
ijin mengemudi. Namun Ny. Foster menolak pencabutan ijin mengemudi tersebut.
Selama pernikahan, Ny. Foster sangat turut pada suaminya dan ia berperan sebagai istri yang
mandiri. Namun ketika suaminya terdiagnosa Alzheimer, Ny. Foster berubah menjadi sangat
ketergantungan pada suaminya. Ia merasa sangat sulit menerima kondisi / situasi ini, ia juga tidak
menemukan solusi untuk hal ini. Terkadang ia mengeluh nyeri kepala, hilang nafsu makan, dan
stress. Ia merasa sendiri dan tidak ada orang yang menemaninya.
Sejak Tn. Foster terdiagnosa Alzheimer, mereka menarik diri dari kegiatan ibadah yang aktif
dilakukan sebelumnya dan tidak meberitahukan kepada siapapun mengenai Tn. Foster. Mereka
memilih beralih dari kegiatan kegamaan yang terstruktur, ke program TV religius dan intrinsik
seperti berdoa. Mereka percaya bahwa penyakit ini akan sembuh. Dalam hal ini mereka kehilangan
sosialisasi dan persahabatan.
Ny. Foster, semakin menunjukan ketegangan peran karena merawat suaminya. Ia mengatakan,
letih dan tidak tahu berapa lama akan bertahan. Ia merasa sangat sendirian dan berbeban berat. Ia
menunjukan depresi, pucat dan gelisah saat diwawancara. Ia tidak mendapatkan banyak informasi
tentang Alzheimer, karena dokter tidak memberikan rujukan layanan komunitas. Ny. Foster hanya
menghubungi asosiasi Alzheimer karena rasa putus asa yang dia alami.
Sebagai konsultan perawat geontologik, uraikan ASKEPnya