Intervensi
R/ dapat menjadi indikatif derajat takut yang dialami pasien tetapi dapat juga berhubungan
dengan kondisi fisik/status syok.
R/ meliarkan pasien dalam rencana asuhan dan menurunkan ansietas yang tak perlu tentang
ketidaktahuan.
R/ belajar cara untuk rileks dapat membantu menurunkan takut dan ansietas.
4. Nyeri berhubungan dengan luka bakar kimia pada mukosa gaster, rongga oral.
Tujuan:
b. Menunjukkan postur tubuh rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
Intervensi
a. Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, intensitas (skala 0-10).
R/ nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien
sebelumnya dimana dapat membantu mendiagnosa etiologi perdarahan dan terjadinya
komplikasi.
Tujuan:
Intervensi
b. Berikan/kaji ulang tentang etiologi perdarahan, penyebab/efek hubungan perilaku pola
hidup, dan cara menurunkan resiko/faktor pendukung.
R/ kafein dan rokok merangsang keasaman lambung. Alkohol mendukung untuk erosi
mukosa lambung. Individu dapat menemukan bahwa makan/minuman tertentu
meningkatkan sekresi lambung dan nyeri.
d. Tekankan pentingnya membaca label obat dijual bebas dan menghindari produk yang
mengandung aspirin.
R/ aspirin merusak mukosa pelindung, memungkinkan terjadi erosi gaster, ulkus dan
perdarahan.
R/ penyembuhan ulkus dapat melambat pada orang yang merokok. Meroko juga
berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya/berulangnya ulkus peptikum.
D. Implementasi
E. Evaluasi
2. Resiko tinggi terhadap kerusakan perfusi jaringan dapat dicegah atau teratasi.