DIMENSI LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
OLEH SUDHARTO P.HADI

BAHAN FGD DAMPAK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PEREKONOMIAN DAN LINGKUNGAN DI JAWA
TENGAH. KERJASAMA DRD DAN BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH

SEMARANG, 26 FEBRUARI 2020

 SISTEMATIKA PRESENTASI

INFRASTRUKTUR
POLEMIK JALAN TOL
IKLH JAWA TENGAH
IMPLIKASI SOSIAL DAN LINGKUNGAN
JALAN TOL
JALAN TOL DAN EMISI
 INFRASTRUKTUR

 INFRASTRUCTURE IS THE FUNDAMENTAL FACILITIES AND SYSTEMS

INCLUDING THE SERVICES AND FACILITIES NECESSARY FOR
ITS ECONOMY TO FUNCTION.

 INFRASTRUCTURE IS COMPOSED OF PUBLIC AND PRIVATE PHYSICAL

IMPROVEMENTS SUCH AS ROADS, RAILWAYS, BRIDGES, TUNNELS, WATER
SUPPLY, SEWERS, ELECTRICAL GRIDS, AND TELECOMMUNICATIONS

 THE PHYSICAL COMPONENTS OF INTERRELATED SYSTEMS

PROVIDING COMMODITIES AND SERVICES ESSENTIAL TO ENABLE,
SUSTAIN, OR ENHANCE SOCIETAL LIVING CONDITIONS".
 INFRASTRUKTUR

 INFRASTRUKTUR TEKNIS ATAU FISIK YANG MENDUKUNG JARINGAN STRUKTUR

SEPERTI JALAN, KERETA API, AIR BERSIH, BANDARA, KANAL, WADUK,
TANGGUL, PENGELOLAHAN
LIMBAH, PERLISTRIKAN, TELEKOMUNIKASI, PELABUHAN. SECARA
FUNGSIONAL, INFRASTRUKTUR SELAIN FASILITASI, DAPAT PULA MENDUKUNG
KELANCARAN AKTIVITAS EKONOMI
MASYARAKAT, DISTRIBUSI ALIRAN PRODUKSI BARANG DAN JASA SEBAGAI
CONTOH BAHWA JALAN DAPAT
MELANCARKAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BAHAN BAKU SAMPAI KE
PABRIK KEMUDIAN UNTUK DISTRIBUSI KE PASAR HINGGA SAMPAI KEPADA
MASYARAKAT
 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

 MENGGUNAKAN RUANG
 MERUBAH BENTANG ALAM
 MENIMBULKAN DAMPAK: LINGKUNGAN, SOS EK, SOS BUD

 SESUAI DENGAN TATA RUANG YANG BENAR

 MENDASARKAN PADA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN
 DISERTAI KAJIAN LINGKUNGAN
 SKALA BESAR: KLHS (KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS)
 AMDAL, UKL UPL: IJIN LINGKUNGAN
 PERSEPSI PUBLIK

ALMOST THREE QUARTERS (73%) OF PEOPLE

ACROSS THE WORLD AGREE THAT
INVESTING IN INFRASTRUCTURE IS VITAL TO
THEIR COUNTRY’S FUTURE ECONOMIC
GROWTH BUT 59% DO NOT BELIEVE
ENOUGH IS BEING DONE TO MEET
INFRASTRUCTURE NEEDS
 POLEMIK
EMIL SALIM VS MENTERI P.U
 TENTANG JALAN TOL TRANS JAWA
 EMIL SALIM:
 MEMBEBASKAN LAHAN, BUKAN HANYA UNTUK JALAN TOL TETAPI JUGA SARANA
DAN PRASARANA YANG MENYERTAI: REST AREA, PERUMAHAN, HOTEL, REKREASI,
KAWASAN INDUSTRI
 ALIH FUNGSI LAHAN
 IMPLIKASI:
 AIR LARIAN, BANJIR
 PERUBAHAN IKLIM MIKRO
 LAHAN PERTANIAN SUBUR: MENGANCAM KEAMANAN PANGAN
 LEBIH BAIK MEMBANGUN JARINGAN KERETA API
 JOKO KIRMANTO: SEGALA IMPLIKASI SUDAH DIPERHITUNGKAN
 LESSON LEARNED

 KASUS CIPULARANG (CIKAMPEK PURWAKARTA PADALARANG)

 REST AREA DAN RUMAH MAKAN SEKITAR CIANJUR-PUNCAK SEPI KONSUMEN,
BEBERAPA TUTUP

 KASUS CIPALI
 REST AREA DAN RUMAH MAKAN, TOKO SOUVENIR SEPANJANG PANTURA
SEPI KONSUMEN DAN SEBAGIAN BESAR TUTUP

 UTILITARIANISM PRINCIPLE: LAYAK, KARENA PENERIMA MANFAAT JALAN TOL

LEBIH BESAR DARI PADA YANG TERKENA DAMPAK NEGATIF
 DAMPAK LINGKUNGAN JALAN TOL

 STUDI KASUS PINTU TOL BREBES TIMUR:

 SOSIAL: HARGA TANAH, KEAMANAN, KEKERABATAN, AKSES WARGA
 EKONOMI: MATA PENCAHARIAN, PERUBAHAN PROFESI, KSMPTN BERUSAHA,
OMZET USAHA
 LINGKUNGAN: KUALITAS UDARA, KEMACETAN LALU LINTAS, KEBISINGAN,
VOLUME SAMPAH, TATA GUNA LAHAN

 STUDI KASUS: JALAN TOL SEKSI 2 UNGARAN BARAT

 DESA KLEPU, KECAMATAN PRINGAPUS: PEMBEBASAN LAHAN UTK
PERMUKIMAM
 DESA BERGAS, KECAMATAN UNGARAN: PEMBEBASAN LAHAN SAWAH
SOCIAL N ENVIRONMENTAL IMPACTS

VEHICULAR AIR POLLUTION ASSOCIATED

WITH PUBLIC HEALTH N ENVIRONMENTAL
IMPACTS
NOISE AND TRAFFIC CONGESTION
ASSOCIATED WITH ECONOMIC LOSS,
INEFFICIENT USE OF ENERGY RESOURCES,
GREATER USE OF NON-RENEWABLE FOSSIL
FUEL N LOSS OF NATURAL HABITAT
 IKLH PROVINSI JAWA TENGAH

IKLH, TUTUPAN LAHAN: 43.47

INDEKS RESIKO BENCANA= 158 =
TINGGI
22 KABUPATEN/ KOTA BERADA PADA
RESIKO BENCANA KATEGORI TINGGI
PERINGKAT 13 TINGKAT NASIONAL
 INDEKS KUALITAS AIR

 60, NAIK DARI ANGKA 46,15 (THN SBLMNYA)

 MEREPRESENTASIKAN KONDISI DILAPANGAN
 136 SUNGAI DALAM KONDISI TERCEMAR, SEMUA
SUNGAI YANG SEKITAR WILAYAH/ KAWASAN INDUSTRI
INDUSTRI ATAU DI DAS, KUALITASNYA BERADA
DIBAWAH AMBANG BATAS
 KASUS SUNGAI BENGAWAN SOLO DI RUAS BLORA
 TIDAK LAYAK MINUM
 PDAM BLORA MENGHENTIKAN PENGAMBILAN AIR
BENGAWAN SOLO SEBAGAI BAHAN BAKU
 12 000 PELANGGAN TERHENTI (KOMPAS, 30 NOVEMBER
2019)
 KONDISI JAWA TENGAH

199.427 HA WILAYAH JATENG RAWAN

BANJIR (25) KABUPATEN
15 SUMBER AIR DI KAWASAN GUNUNG
MERAPI MATI KARENA PENAMBANGAN
PASIR: KEKERINGAN DI KEC SRUMBUNG, KAB
MAGELANG.
35 DAS DI JATENG KRITIS
27 DAERAH (KAB/ KOTA) RAWAN LONGSOR
JALAN TOL MENDORONG WARGA MASYARAKAT
UTK MENGGUNAKAN MOBIL PRIBADI
MENINGKATKAN EMISI
 FAKTOR KONVERSI BAHAN BAKAR KE CO2

Nilai Energi Faktor Konversi Kg CO2

1 kWh listrik 1 x 0,43 0,43

1 liter LPG 1 x 1,50 1,50
1 ton batu bara 1 x 2,457 2,457

1 liter bensin 1 x 2,32 2,32

1 liter solar 1 x 2,63 2,63

1 liter MFO 1 x 3,223 3,223
Simple Carbon Calculator
 KONSUMSI ENERGI

KONSUMSI ENERGI = 302 928.00 L

PREMIUM DAN 154 925 500 L SOLAR
KONTRIBUSI EMISI = 1.110.204 TON
CO2 MENINGKAT MENJADI 7366,513
CO2
CO2 per capita of cities in Indonesia

CO2
No Cities Population CO2/Capita
(Ton/year)
1 Yogyakarta 510,108 299,840 0.6
2 Surabaya 2,639,000 1,474,337 0.6
3 Cilegon 320,612 207,575 0.6
4 Semarang 1,386,711 889,334 0.6
5 Bogor 745,641 202,709 0.3
6 Denpasar 595,523 770,459 1.3
7 Balikpapan 533,565 112,443 0.2

Source: ICLB, 2004

 JALAN TOL DAN EMISI

 6 PROYEK JALAN TOL

 MENAMBAH 1 % TOTAL PANJANG JALAN NASIONAL
(6956 KM) DAN 3,7% JALAN DI WILAYAH DKI
 PERTUMBUHAN KENDARAAN PRIBADI PER TAHUN 5-7%
PER TAHUN
 SELURUH JALAN TOL DI JABODETABEK SPNJNG 565 KM
MENGHASILKAN 16,62 JUTA TON EMISI PER TAHUN
Kontribusi GRK Terhadap Pemanasan
Global

Gas ______%__

Carbon dioxide 57

Chlorofluorocarbons 25

Methane 12

Nitrous oxides 6
 Indonesia’s Emissions Profile in Energy Generation:
Fossil Fuels, Sources, Sectors: Looking Ahead

Industry = largest emitter

• Inefficient fuel use
• Subsidized energy prices
Power = fastest growing
• Shift to coal in “10,000 MW”
• Increases C intensity
Transport = Largest fuel user
• Fast growing; vehicles
Residential
• Potential future growth
• Shifting lifestyles

 Emissions growth > Energy growth > GDP growth

 Emissions will double every 12 years: 4x by 2030
 Coal = major power source: increasing carbon intensity
 Overall and per capita emissions are low (from fossil fuels)
 ISU-ISU KRITIS ENERGI

 PENGEMBANGAN EBT SANGAT LAMBAN.

 TAHUN 2006, KONTRIBUSI EBT 5%.
 TAHUN 2018, 7,7%.
 SASARAN:
 TARGET KONTRIBUSI EBT DALAM BAURAN ENERGI
NASIONAL: 23% PADA TH 2025 DAN 31% PADA TH 2050
 KOMITMEN PENGURANGAN EMISI 29 % TAHUN 2030
 NDC =PENURUNAN 11% DARI SEKTOR ENERGI
 DAFTAR BACAAN

 DHONY PRIYO SUSENO, SOEDARSONO DAN NINA

ANINDYAWATI. 2019. ANALISIS DAMPAK JALAN TOL TERHADAP
FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN DI DESA
KALIGANGSA KULON, KAB BREBES (STUDI KASUS AREA PINT TOL
BREBES TIMUR). PROSIDING SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI,
VOL 1, 2017, UNWAHAS.
 INDAH DWI SEPTIYANI. KAJIAN SOSIAL EKONOMI RUMAH
TANGGA YANG TERKENA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL
SEKSI 2 UNGARAN BARAT. TESIS UNNES, SEMARANG.
 HARIAN KOMPAS 12 JANUARI 2020