Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN INVESTASI

NAMA : SELSILIA APRILIANI


NIM : 18510240
MANAJEMEN INVESTASI B

1. REVIEW JURNAL PENELITIAN


Latar belakang
Judul Jurnal Shariah-Compliant Investments and Stock
Returns : Evidence from the Indonesian
Tinjaun Pustaka Prinsip-prinsip investasi Islam menekankan
investasi etis (dikenal sebagai Syariah compliant
investasi) yang sesuai dengan prinsip-prinsip
Syariah , yang merupakan hukum Islam yang
mengatur setiap aspek kehidupan masingmasing
Muslim. Beberapa peneliti berpendapat bahwa
investasi pada saham syariah mengarah pada
penghindaran spekulasi dan penghindaran
pengambilan risiko yang tidak perlu (Obaidullah,
2001; Naughton dan Naughton, 2000). Dewi dan
Ferdian (2010) berpendapat bahwa keuangan
Islam bebas dari bunga, perjudian dan
ambiguitas, dan oleh karena itu dapat membantu
menyelesaikan masalah krisis keuangan.
Penelitian terdahulu  Hussein, K., dan Omran, M. (2005).
Investasi Etis Ditinjau Kembali: Bukti
dari Dow Jones Islamic Indexes. Jurnal
Investasi , 14 (3), 105-126
 Obaidullah, M. (2001). Etika dan
Efisiensi di Pasar Saham Syariah. Jurnal
Internasional
 Ahmed, H. (2009). Krisis Keuangan:
Risiko dan Pelajaran untuk Keuangan
Islam. ISRA Internasional Jurnal
Keuangan Islam , 1 (1), 7-32.
 Forte, G. dan Miglietta, F. (2007). Reksa
Dana Syariah sebagai Reksa Dana
Berbasis Iman dalam Konteks yang
Bertanggung Jawab Sosial. Tersedia di
SSRN 1012813 .
 Orlitzky, M. et al. (2003). Kinerja Sosial
dan Keuangan Perusahaan: Analisis
Meta. Studi Organisasi. 24 (3), 403-441.
 Girard, E., Rahman, H., dan Stone, B.
(2007). Investasi Bertanggung Jawab
Sosial: Goody-two- Shoes or Bad to the
Bone ?. Jurnal Investasi , 16 (1), 96-110
 Albaity, M. dan Ahmad, R. (2008).
Kinerja Syariah dan Indeks Komposit:
Bukti dari Bursa Malaysia. Asian
Academy of Management Journals of
Accounting and Finance , 4 (1), 23-43.
 Warrick, A. dan R. Yaksick (2004).
Mengembangkan Indeks Islam Global
dengan Kesalahan Lacak Minimum ke
Indeks Pasar Luas. Mystic, Connecticut:
Pertemuan Tahunan Asosiasi Keuangan
Timur.
 Sadeghi, M. (2011). Kinerja Keuangan
Investasi Sesuai Syariah: Bukti dari
Pasar Saham Malaysia. Jurnal Penelitian
Internasional Keuangan dan Ekonomi.
20 (1), 15- 26.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti dampak
dari Indonesia Syariah compliant Stock Index
(ISSI) pada kinerja saham. Tentang apakah
pembentukan Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) memberikan abnormal return bagi
perusahaan yang tidak termasuk dalam Jakarta
Islamic Index (JII).
Hipotesis Penelitian H1 : Imbal hasil investasi syariah setelah ISSI
tidak jauh berbeda dengan imbal hasil saham
yang tercatat di JII sebelum ISSI dimasukkan.
H2 : Saham syariah yang tercatat di ISSI dan JII
berkinerja lebih baik dari yang tercatat di indeks
IHSG konvensional
Metode Penelitian
Objek Penelitian Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islami Index (JII) dan terdiri dari 33 perusahaan
termasuk dalam ISSI tetapi tidak termasuk dalam
JII periode 12 Mei 2010 s.d 12 Mei 2014.
Jenis Penelitian Metode Studi Pristiwa
Metode ini digunakan untuk memperkirakan
nilai parameter yang diperlukan untuk
menghitung pengembalian abnormal selama
jendela peristiwa.
Variabel yang digunakan Variabel dependen dan Variabel Independen
Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dekskriptif dan sekunder.
Teknik Pengumpulan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dimana data
yang diadopsi dalam penelitian ini merupakan
data harian mengenai return saham perusahaan
Indonesia, dan mencakup periode 12 Mei 2010
sampai dengan 12 Mei 2014.
Teknis Analisis - Sharpe Ratio
Rasio ini didukung oleh William Sharpe (1966),
dan mengukur pengembalian rata-rata portofolio
yang melebihi tingkat pengembalian bebas risiko
atau premi risiko dari portofolio tertentu
dibandingkan dengan total risiko portofolio yang
diukur dengan deviasi rata-rata.
- The Treynor Black Appraisal Ratio
Ini mengukur imbalan yang disesuaikan risiko
sistematis per unit risiko spesifik yang diambil.
AR, yang pertama kali diadvokasi oleh Treynor
dan Black (1973), secara konsep sebanding
dengan SR.
Hasil Penelitian Statistik deskriptif dan kinerja rasio Sharpe
terkait dengan tiga indeks. Terlihat, IHSG
memiliki Sharpe ratio terendah sebesar -1,04%;
terendah di antara dua indeks lainnya masing-
masing -0,96% dan -0,99% . Pola hasil yang
sama berlaku untuk Treynor Black Appraisal
Ratio (AR). Hasil ini menyiratkan bahwa indeks
syariah di Indonesia berkinerja lebih baik dan
berisiko lebih rendah dibandingkan indeks
konvensional.

Penelitian itu menunjukkan bahwa indeks


Syariah memiliki kinerja yang sedikit lebih baik
daripada indeks konvensional, yang diukur
dengan rasio Sharpe dan Rasio Penilaian Treynor
Black di pasar saham Indonesia. Hasil ini sejalan
dengan Hussein (2004) yang menemukan bahwa
indeks syariah menghasilkan abnormal return
yang signifikan secara statistik selama periode
bull market, tetapi bertentangan dengan temuan
yang diberikan oleh Dharani dan Natarajan
(2011) yang menunjukkan indeks Syariah dan
konvensional memiliki kinerja yang sama di
India. Ini mendukung hipotesis H2 dan
mendukung pertanyaan penelitian kami.
Kesimpulan 1. Keuangan Islam memiliki tujuan yang
sama dengan keuangan konvensional,
hanya saja beroperasi sesuai dengan
aturan Syariah . Prinsip dasar perbankan
syariah adalah pembagian untung rugi,
dan larangan riba (riba). Selama dekade
terakhir, investasi Syariah secara umum,
dan di Indonesia pada khususnya, telah
menyaksikan evolusi yang cepat dan
gelombang peningkatan yang
mengesankan (Touriq, 2014). Oleh
karena itu, penelitian ini menguji
implikasi praktis dari investasi Syariah-
Sesuai dan Pengembalian Saham.
2. Kami menjawab pertanyaan apakah SI
yang diwakili oleh ISSI akan
memberikan abnormal return kepada
perusahaan yang tidak termasuk dalam
JII. Dengan menggunakan metodologi
studi peristiwa, kami memperkirakan
pengembalian abnormal kumulatif
menggunakan jendela peristiwa selektif
dan menemukan dampak positif yang
signifikan bagi Kepatuhan Syariah
terhadap Pengembalian Saham selama
41 hari event window, menyiratkan
bahwa penyertaan SI berdampak positif
pada pasar saham.
3. Studi ini menemukan bahwa ISSI dan JII
memiliki kinerja yang sedikit lebih baik
daripada IHSG, berdasarkan kinerja
Sharpe mereka. Ini dapat dilihat sebagai
peluang untuk mendorong investor untuk
berinvestasi di perusahaan-perusahaan
yang disaring Syariah yang termasuk
dalam indeks Syariah .

Anda mungkin juga menyukai