Anda di halaman 1dari 38

This pitch was updated on 10 Oct 2022 and is copyright © 2022 by its author

Pitcher's
Nicky Syam Rijal Rijal Purpose Proposal Skripsi
Name

(A) Working PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DAN OBLIGASI


Title SYARIAH TERHADAP PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah Perkembangan pasar modal syariah pada tahun 2015-2020?


(B) Basic
2. Apakah obligasi syariah berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia?
Research
3. Apakah peran pasar modal syariah berpengaruh terhadap perkembangan
Question
perekonomian di Indonesia?
1. Amelia Handayani, (2018),Pasar Modal Syariah Sebagai Sarana Investasi
Syariah (Studi kasus PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Medan)
(C) Key
2. Azhari Norman, (2010), Analisis Pengaruh Financial Deepening Pada Sektor
paper(s)
Perbankan dan Pasal modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
3. M. Nasyah Agu Saputra, (2014), Pasar Modal Syariah Di Indonesia
Research Gap penelitian :
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Sukmayadi&Fahrul
Zaman 2020) Menyatakan Secara simultan saham Syariah, sukuk, dan reksadana
Syariah memberikan pengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan
(D) Motivation ekonomi nasional tahun 2015 -2019.
/ Puzzle Motivation
terdapat beberapa pendapat terhadap pengaruh Pasar Modal Syariah, dan
obligasi syariah terhadap perkembangan perekonomian Indonesia . Oleh karena
itu, peneliti
tertarik untuk meneliti tentang permasalahan tersebut

THREE Three core aspects of any empirical research project i.e. the "IDioTs" guide

hipotesis penelitian:
Ha1 : Saham syariah berpengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian
(E) Idea Indonesia
Ha2 : Variabel Obligasi Syariah (X2) berkontribusi positif dan signifikan terhadap
perkembangan perkonomian di Indonesia tahun 2015 - 2020.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
(F) Data pengumpulmdata, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Sumber data
dalam penelitian ini yaitu : web ojk, web badan pusat statistik dan web Jurnal
lainnya
Studi ini menggunakan analisis panel data sebagai pengolahan data dengan
menggunakan program Eviews 9 dan Microsoft Office Excel untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
(G) Tools berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Data panel
adalah kombinasi data runtun waktu dan cross section. Ada tiga pendekatan
dalam membuat regresi data panel yaitu Common Effect, Fixed Effect, dan
Random Effect.

TWO Two key questions

Kebaruan pada penelitian ini yaitu memperlihatkan seberapa berpengaruhnya


(H) What's
variabel Pasar modal syariah dan Obligasi Syariah terhadap perkembangan
New?
perekonomian di Indonesia
Diharapkan penelitian ini bisa memperlihatkan bukti apakah Pasar modal syariah
(I) So What? dan Obligasi syariah berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di
Indonesia

Nicky Syam Rijal Rijal 10 October 2022 at 21:29


ONE One bottom line

1. kontribusi teoritis: Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan


pengetahuan mengenai perkembangan keuangan, terutama seputar Pasar modal
syariah dan Obligasi Syariah
(J)
2. Kontibusi Praktis: Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti, serta
Contribution?
mengasah
daya analisis terkait dengan Pasar modal syariah dan Obligasi Syariah

(K) Other
Jurnal sinta 3
Considerations

This pitch has been created at http://PitchMyResearch.com using a template modified from Faff, Robert W., Pitching Research (2014,2015).
Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=2462059

Nicky Syam Rijal Rijal 10 October 2022 at 21:29


PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DAN OBLIGASI SYARIAH
TERHADAP PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA.

PROPOSAL PENELITIAN

Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Riset Keuangan Syariah

Dosen Pengampu : Elif Pardiansyah, S.Sy., M.Si

Nama : Nicky Syam Rijal

NIM : 5554200036

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2022

ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Nicky Syam Rijal

NIM 5554200036

Jurusan : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Tahun Angkatan 2020

Judul Proposal Penelitian : “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN INFLATION RATE


TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN BANK UMUMSYARIAH DI INDONESIA”.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa sripsi yang saya serahkan ini benar- benar merupakan
hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan
sumbernya. Apabila dikemudian hari saya terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas batal saya terima

Serang, September 2022

Yang membuat pernyataan

Nicky Syam Rijal

5554200036

iii
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL

“PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DAN OBLIGASI SYARIAH


TERHADAP PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA.”

Nicky Syam Rijal, NIM: 5554200036, Tahun: 2022

Telah siap untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sultan Ageng Titayasa Pada Hari ………….. Tanggal …………….

Pembimbing Utama
Nama : ……………………. ( ............................. )
NIP : …………………….

Pembimbing Pendamping
Nama : …………………… ( ............................. )
NIP : ……………………

Mengetahui Ketua Tim Skripsi

(…………………………)

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis limpahkan kepada Allah SWT, karena atas
kehendak-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul
“Pengaruh Perkembangan Pasar Modal Syariah dan Obligasi Syariah Terhadap
Perkembangan Perekonomian Indonesia” Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabatnya dan kita
umatnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T selaku Rektor
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

2. Bapak, Dr. Akhmadi, S.E., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

3. Ibu Tenny Badina S.E., A.K., M.E., C.A selaku Kepala Jurusan Ekonomi
Syariah,

4. Bapak, Elif Pardiansyah, S.Sy., M.Si. selaku Dosen Pengampu Mata


Kuliah Riset Keuangan Syariah dan Pembimbing saya dalam pembuatan proposal
penelitian ini,

5. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, moril dan materil, Serta

6. Teman-teman yang memberikan dorongan semangat yang tidak bisa kami


sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dibutukan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
proposal inidapat menjadi lebih baik sehingga memberikan manfaat untuk
pembaca.

Serang, 11 September 2022

Nicky Syam Rijal

NIM. 5554200036
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................3


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Pembatasan Masalah ..........................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah ............................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB II ...............................................................................................................................6
Landasan Teori, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis .........................................................6
2.1.1 Pasar Modal ....................................................................................................6
2.1.2 Pasar Modal Syariah .......................................................................................6
2.1.3 Obligasi Syariah (Sukuk) ...............................................................................7
2.2 Penelitian Terdahulu ..........................................................................................8
2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 11
2.4 Hipotesis .......................................................................................................... 12
2.4.1 Pengaruh perkembangan saham syariah terhadap perekonomian Indonesia . 13
2.4.2 Pengaruh Obligasi Syariah Terhadap Perekonomian Indonesia.................... 14
BAB III ............................................................................................................................ 15
METODE PENELITIAN ................................................................................................. 15
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 15
3.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................................... 16
3.2.1 Variabel Independen..................................................................................... 16
3.2.2 Variabel Dependen ....................................................................................... 17
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 22
3.3.1 Populasi ........................................................................................................ 22
3.3.2 Sampel.......................................................................................................... 23
3.4 Sumber Data ..................................................................................................... 23
3.5 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 23
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 24
3.6.1 Analisis Deskriptif ........................................................................................ 24
3.6.2 Analisis Regresi............................................................................................ 24
ii
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter yang tidak berbeda
jauh dengan negara berkembang lainnya. Tujuan utama dari pembangunan
ekonominya adalah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Salah satu
upaya yang dilakukan Indonesia untuk dapat mendorong laju pertumbuhan
ekonomi adalah dengan menumbuhkan sektor investasi dengan menggunakan
instrumen pasar modal. Oleh karena itu, sektor pasar modal merupakan instrumen
yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia dan dunia, mengingat pada saat
ini pasar modal, seperti juga perbankan adalah media yang mampu menjadi
jembatan bagi pihak yang kelebihan dana dan membutuhkan modal. Pasar modal
syariah hadir memberikan kesempatan bagi kalangan muslim maupun non muslim
yang ingin menginvestasikan dananya sesuai dengan prinsip syariah yang
memberikan keyakinan atas transaksi yang halal. Perkembangan yang terjadi pada
pasar modal syariah banyak ditunjang dengan semakin menguatnya institusi pasar
dan beragamnya instrumen investasi.
Pasar modal syariah di Indonesia mulai diperkenalkan pada pertengahan
tahun 1997 melalui instrumen reksadana syariah. Dengan adanya kerjasama antara
PT. Bursa Efek Jakarta yang sekarang telah bergabung dengan Bursa Efek Surabaya
dan menjadi Bursa Efek Indonesia dengan PT. Danareksa Investment Management
(DIM) pada bulan Juli 2000 berhasil dibentuk Jakarta Islamik Index (JII) yang
bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara
syariah. Hadirnya index ini menyediakan saham-saham yang siap dijadikan sebagai
sarana investasi sesuai dengan prinsip syariah (Saputra 2014, 88).

1
Gambar 1 Sumber OJK. Perkembangan Pasar Syariah

Dari gambar di atas terlihat bahwa sejak tahun 2015 sampai dengan periode
2 tahun 2020, jumlah saham syariah tarus mengalami pertumbuhan. Sampai dengan
tahun 2020, jumlah efek syariah yang terdaftar tercatat hingga 441 efek syariah.
Jumlah perkembangan saham dalam daftar efek syariah pada tahun 2015 ada 328
saham syariah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan hingga periode 1
tahun 2020, hal ini merupakan kabar baik bagi perkembangan saham syariah di
industri keuangan syariah Indonesia. Walaupun sempat mengalami penurunan di
angka 441 pada periode 2 tahun 2020 namun bisa dikatakan angka tersebut adalah
stabil karena pada saat itu sedang terjadi pandemi Covid-19 diseluruh dunia.

Sukuk berasal dari bahasa Arab shukûk, bentuk jamak dari kata sakk, yang
dalam peristilahan ekonomi berarti legal instrument, deed, atau check Sukuk
merupakan instrumen yang di perdagangkan di bursa efek syariah. Menurut
Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sukuk adalah surat

2
berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian
penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
Pihak yang menerbitkan sukuk negara adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan ketentuan undang-undang untukmenerbitkan sukuk. Asetnya adalah
barang milik negara yang memiliki nilai ekonomis yang dijadikan sebagai dasar
penerbitan sukuk negara. ukuk yang pertama terbit di Indonesia adalah sukuk
korporat, diterbitkan oleh PT.Indosat, Tbk pada tahun 2002 dengan nilai Rp175
milliar menggunakan akad mudharabah. Kemudian diikuti oleh korporasi lain.
Sukuk Negara terbit pada tahun 2008, setelah keluarnya undang-undang no.19
tahun 2008 yang mengatur tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Menurut fatwa DSN-MUI nomor 32/DSN-MUI/IX/2002, terdapat 6 akad sukuk
yang berlaku di Indonesia saat ini : Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam,
Istishna dan Ijarah.

Gambar 2 sumber OJK. Perkembangan sukuk korporasi

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2015 hungga bulan
Januari 2020 sukuk terus mengalami pertumbuhan. Sampai dengan bulan Januari
2020 jumlah penerbitan sukuk mencapai 232 penerbitan. Lalu pada jumlah nilai

3
outstanding sukuk yang masih beredar mencapai 142 sukuk hingga Januari 2020.
Lalu terlihat pula jumlah nominal sukuk korporasi yang beredar sampai akhir
Januari 2020 tercatat Rp. 29.662.500.000.

Pertumbuhan Perekonomian Indonesia


6
5
4
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
-1
-2
-3

Pertumbuhan Perekonomian Indonesia

Sumber: BPS, data diolah

Gambar 3. Grafik pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pada Gambar 3 dapat dilihat pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi di


indonesia mengalami perubahan sebesar 4,88% hal ini merupakan penurunan dari
tahun sebelumnya yang semulanya adalah 5,01%. Lalu pada tahun 2016 terlihat
pada Gambar 1 bahwa perekonomian Indonesia perlahan membaik dan bertumbuh
hingga 5,03 hal ini merupakan peningkatan dari 2 tahun sebelumnya. Lalu pada
tahun 2017 perkembangan perekonomian Indonesia yang terus membaik secara
perlahan tercatat tumbuh 5,07%, meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Lalu tercatat pada tahun 2018 ekonomi indonesia tumbuh 5,17% disebabkan oleh
komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami kontraksi 2,22 persen. Struktur
ekonomi Indonesia secara spasial tahun 2018 didominasi oleh kelompok provinsi
di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Lalu pada tahun 2019 mengalami penurunan
pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,02%, dikarenakan oleh pengaruh dari
indikator ekonomi global, yang meliputi perang dagang antara Amerika Serikat dan
4
China, tensi geopolitik di Timur Tengah, dan harga komoditas yang berfluktuasi.
Lalu penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi lagi pada tahun 2020
tercatat pada angka minus 2,07% hal ini dikarenakan dampak dari kontraksi
ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa peran pasar


modal syariah dalam mendorong perkembangan perekonomian di Indoensia perlu
di analisis. Penulis berharap bahwa otoritas pasar modal di Indonesia (OJK) yang
dibantu oleh Kementrian Keuangan dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia dapat berperan besar dalam perkembangan perekonomian di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan pasar modal syariah pada periode 2015-2020.
2. Bagaimana obligasi syariah mempengaruhi perekonomian Indonesia.
3. Bagaimana peran pasar modal mempengaruhi perkembangan perekonomian
di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk menguji perkembangan pasar modal syariah
2. Untuk menguji pengaruh obligasi syariah terhadap perkembangan
perekonomian di Indonesia
3. Untuk menguji pengaruh pasar modal syariah terhadap perkembangan
perekonomian di Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai perkembangan keuangan, terutama seputar Pasar modal syariah
dan Obligasi Syariah
2. Manfaat Praktis
a. Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti, serta mengasah
daya analisis terkait dengan Pasar modal syariah dan Obligasi Syariah

5
BAB II
Landasan Teori, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

2.1.1 Pasar Modal


Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor).
Menurut keputusan Menteri Keuangan RI No.1548/kmk/1990 tentang
peraturan Pasar Modal adalah : “Suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersil dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta seluruh suratsurat berharga yang beredar”. Yang berarti
pasar modal adalah suatu tempat untuk menjalankan kegiatan transaksi penjualan
efek atau yang biasa disebut dengan bursa efek. Pertumbuhan suatu pasar modal
bergantung dengan kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal,
dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan pasar modal
diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan - perusahaan harus
menjalin kerja sama yang baik untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan
berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Di pasar modal,
terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan
manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker dan informasi
lainnya.

2.1.2 Pasar Modal Syariah


Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 pada tahun 1995, “pasar
modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

6
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek” . Sedangkan
Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang seluruh kegiatan mekanisme
perdagangannya sesuai dengan prinsip – prinsip syariah. Prinsip instrumen pasar
modal syariah berbeda dengan pasar modal konvensional. Saham yang
diperdagangkan pada pasar modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi
kriteria – kriteria syariah. Obligasi yang diterbitkan pun harus menggunakan prinsip
syariah (sukuk) , seperti mudharabah, musyarakah, ijarah, istishna, salam, dan
murabahah. Selain saham dan obligasi syariah, yang diperjual belikan pada pasar
modal syariah adalah reksa dana syariah yang merupakan sarana investasi
campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk
yang dikelola oleh manajer investasi.

2.1.3 Obligasi Syariah (Sukuk)


Obligasi syariah adalah instrument keuangan syariah yang dibuat untuk
pembiayaan jangka menengah dan Panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil
serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo. Secara umum obligasi
konvensional atau bond merupakan surat utang dari suatu lembaga atau perusahaan,
yang dijual kepada investor untuk mendapatkan dana segar. Para investor akan
mendapatkan return dalam bentuk tingkat suku bunga tertentu, yang sangat
bervariasi, tergantung kekuatan bisnis dan bonafiditas penerbitnya. Suku bunga ini
bisa dibayarkan secara tetap atau berjenjang. Dalam pasar uang yang sudah
berkembang dengan baik bentuk dan jenis obligasi bisa mencapai belasan bahkan
puluhan termasuk di antaranya ada yang bisa dikonversikan dengan saham
perusahaan penerbit (convertible bonds). Perbedaan Obligasi konvensional dengan
sukuk adalah, obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih
merupakan penyertaan dana yang pada dasarnya mengikuti konsep bagi hasil.
Landasan transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan.

7
2.2 Penelitian Terdahulu

Amelia Handayani (2018) dengan judul “Pasar Modal Syariah Sebagai


Sarana Investasi Syariah (Studi kasus PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan
Medan)” dan kesimpulan yang diperoleh adalah Pasar modal syariah mengalami
kemajuan yang pesat dapat dilihat dari return yang semakin membaik tiap
tahunnya dan jumlah investor yang memilih saham syariah sebagai sarana
investasi syariah semakin bertambah. Dewan Syariah Nasional bidang pasar
modal sebagai Dewan Pengawas Pasar Modal Syariah agar kesesuaian sistem
perdangan saham syariah masih merujuk pada Fatwa DSN MUI. PT Bursa Efek
Indonesia pada setiap awal tahun, pertengahan tahun dan akhir tahun
melakukan audit yang dilakukan untuk mengetahui perjalanan perusahaan yang
tercatat sebagai emiten pasar modal syariah masih sesuai dengan Fatwa DSN
MUI atau tidak.

Azhari Norman (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Financial


Deepening Pada Sektor Perbankan dan Pasal modal Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia” dan kesimpulan yang diperoleh bahwa baik DPK maupun
risiko, kedua-duanya berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah dan
musyarakah. Mengacu pada hasil penelitian ini, maka untuk meningkatkan
pembiayaan mudharabah dan musyarakah pada suatu periode maka bank syariah
perlu meningkatkan penghimpunan DPK pada periode tersebut.

M. Nasyah Agu Saputra(2014) dengan judul “Pasar Modal Syariah Di


Indonesia” dan kesimpulan yang diperoleh adalah pasar modal adalah salah satu
sarana atau produk muamalah. Transaksi didalam pasar modal, menurut prinsip
hukum syariah tidak dilarang atau dibolehkan sepanjang tidak terdapat transaksi
yang bertentangan dengan ketentuan yang telah digariskan oleh syariah. Diantara
yang dilarang oleh syariah adalah transaksi yang mengandung bunga dan riba.
Larangan transaksi bunga (riba) sangat jelas, karena itu transaksi dipasar modal
yang didalamnya terdapat bunga (riba) tidak diperkenankan oleh Syariah. Syariah
juga melarang transaksi yang didalamnya terdapat spekulasi dan mengandung garar

8
atau ketidakjelasan yaitu transaksi yang didalamnya dimungkinkan terjadinya
penipuan. Termasuk dalam pengertian ini antara lain: melakukan penawaran palsu
(bai‘ najsy); transaksi atas barang yang belum dimiliki (short selling); menjual
sesuatu yang belum jelas (bai‘ al-ma’dum); menyebarluaskan informasi yang
menyesatkan atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan
transaksi yang dilarang (insider trading) dan pembelian untuk penimbunan efek (ih
tikar).

Hamdan Fatoni (2021) dengan judul “Peran Pasar Modal Syariah Dalam
Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” dan kesimpulan yang diperoleh adalah
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi sebenarnya tidak terlepas dari peran
investasi saham syariah di dalamnya. Pertumbuhan ekonomi secara sederhana dapat
diukur dengan melihat nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Tingkat Produk
Domestik Bruto (PDB) terus meningkat selama sebelas tahun terakhir, begitu pula
dengan kapitalisasi pasar saham syariah yang cukup stabil. Dapat disimpulkan jika
sebenarnya hubungan antara kapitalisasi pasar saham syariah dengan Produk
Domestik Bruto (PDB) ini bernilai positif, namun dirasa belum sepenuhnya
optimal.Adanyafaktorlainyanglebihdominandirasalebihmempengaruhi tingkat
Produk Domestik Bruto (PDB). Publik dinilai masih memiliki cara pandang
konvensional terhadap pasar modal syariah, sehingga hingga saat ini pasar modal
syariah bukan menjadi prioritas utama saat investor akan menanamkan dananya di
pasar modal. Peningkatan pangsa saham syariah terus gencar diusahakan oleh
pihak-pihak yang terkait. Dengan gencarnya diadakan sosialisasi dan edukasi yang
dilakukan kepada masyarakat luas, selanjutnya diharapkan jumlah investor yang
berinvestasi di pasar modal syariah terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga
mampu berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Nurul Huda (2006) dengan judul “PERKEMBANGAN PASAR MODAL


SYARIAH DI INDONESIA” dan kesimpulan yang diperoleh adalah kinerja
produk pasar modal berbasis syariah cukup menggembirakan. Saham perusahaan
yang tercatat pada Jakarta Islamic Index (JII) menunjukkan kinerja baik dan
meningkat 20,9 persen dari 164 poin menjadi 198,2 poin pada akhir Juli lalu.
Kapitalisasi pasarnya juga naik 47,9 persen dari Rp 263,8 triliun di 2004 menjadi
Rp 390,2 triliun, Juli 2005 Sedangkan 'Obligasi syariah tumbuh 23 persen dan
nilai emisinya tumbuh 143 persen jika dibanding akhir tahun lalu,. Sedangkan di
sisi reksa dana, telah ada tiga reksa dana syariah yang diluncurkan sejak awal
Januari sampai Juli 2005. Secara kumulatif telah terdaftar 12 reksa dana syariah,
di mana telah terjadi peningkatan 20 persen dari tahun lalu.

9
NO NAMA JUDUL VARIABEL HASIL
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN

1. Lukfiah I Radjak, Pengaruh Saham Variabel Independen: Berdasarkan hasil


Ita Yuni Kartika Syariah Terhadap Saham Syariah pengujian dapat
(2017) Pertumbuhan diketahui dari table
Ekonomi Nasional Variabel Dependen: coefficients variable
Pertumbuhan Ekonomi saham syariah (X1)
Nasional tidak signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional (Y).

2. Sulistyo Wiky Analisis Hubungan Variabel Independen: Berdasarkan Hasil


Aprianto, Rachma Saham Syariah Saham Syariah (X1), pengujian korelasi
Indrarini (2021) Dan Sukuk Sukuk (X2)
berganda diketahui
Terhadap
Pertumbuhan Variabel Dependen: jika saham syariah
Ekonomi Indonesia Pertumbuhan Ekonomi dan sukuk
Pada Tahun 2010- Indonesia Pada Tahun
menunjukan adanya
2019 2010-2019
hubungan kuat dan
positif secara
Simultan terhadap
pertumbuhan
Ekonomi Indonesia

3. Sukmayadi, Fahrul PENGARUH Variabel Independen: Secara simultan


Zaman (2020) SAHAM Saham Syariah (X1) saham Syariah, sukuk,
SYARIAH Sukuk (X2), Reksadana dan reksadana Syariah
SUKUK DAN Syariah (X3) memberikan pengaruh
REKSADANA positif secara
SYARIAH Variabel Dependen: signifikan terhadap
TERHADAP Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan
PERTUMBUHAN Nasional Tahun 2015- ekonomi nasional
EKONOMI 2019 (Y) tahun 2015 –2019.
NASIONAL

10
TAHUN 2015-
2019

4. Hamdan Fatoni, Peran Pasar Modal Variabel Independen: Investor yang


Gina Sakinah Syariah Dalam Pasar Modal Syariah berinvestasi di pasar
(2021) Laju Pertumbuhan (X1) modal syariah terus
Ekonomi Di meningkat dari tahun
Indonesia Variabel Dependen: ke tahun sehingga
Laju Pertumbuhan mampu berdampak
Ekonomi di Indonesia signifikan pada
(Y) pertumbuhan ekonomi
di Indonesia.

5. Nurul Huda (2006) KONTRIBUSI Variabel Independen: Secara simultan


SAHAM Saham Syariah (X1), keempat variable
SYARIAH, Sukuk (X2), Reksadana (X1), (X2), (X3), (X4)
SUKUK, Syariah (X3), Saham tersebut memberikan
REKSADANA Konvensional (X4) pengaruh yang positif
SYARIAH DAN Variabel Dependen: terhadap pertumbuhan
SAHAM Pertumbuhan Ekonomi ekonomi nasional (Y).
KONVENSIONA Nasional (Y)
L TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
NASIONAL

2.3 Kerangka Pemikiran

11
Berdasarkan uraian di atas. Maka kerangka pemikiran dituangkan
dalam gambar sebagai berikut :

Pasar Saham Syariah

(X1)
Perekonomian Indonesia

(Y)
Obligasi Syariah

(X2)

Keterangan :

X1 = Pasar Saham Syariah

X2 = Obligasi Syariah

Y = Perekonomian Indonesia

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga

harus diuji secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah
dan shesa yang berarti kebenaran). Pernyataan atau dugaan tersebut

disebut proposisi. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu

masalah penelitian yang kemudian akan diuji kebenarannya, sehingga hipotesis

12
tersebut dapat diterima atau ditolak.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

2.4.1 Pengaruh perkembangan saham syariah terhadap perekonomian


Indonesia

Saham Syariah merupakan salah satu sekuritas di antara sekuritas-sekuritas


lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi tercermin dari
ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa datang. Hal ini
sejalan dengan investasi menurut Sharpe dalam Hamzah (2008) bahwa investasi
merupakan komitmen dana dengan jumlah yang pasti untuk mendapatkan return
yang tidak pasti di masa depan. Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari
saham biasa yang memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam
hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha. Sebagian saham syariah dimasukkan
dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII), yang merupakan indeks yang
dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia yang merupakan subset dari Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG)(Auliyah & Hamzah, 2006). Perkembangan pasar
modal syariah dipengaruhi oleh beberapa indikator pasar modal syariah seperti nilai
kapitalisasi, nilai saham yang ditransaksikan dan indeks harga saham. Perubahan
dari variabel-variabel tersebut akan berpengaruh pada stabilitas perekonomian
maupun stabilitas politik dan kemanan yang merefleksikan tingkat kepercayaan
pelaku ekonomi terhadap kondisi domestik. Perkembangan pasar modal syariah
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, pentingnya peran pasar
modal syariah dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia terlihat
dari perkembangan pasar modal syariah akan berpengaruh pada indikator-indikator
makro ekonomi seperti nilai tukar riil, tingkat inflasi dan juga pertumbuhan
ekonomi yang diukur berdasarkan produk domestik bruto riil. Perkembangan pasar
modal syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama
setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal syariah. Para pelaku di pasar modal syariah telah
menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi

13
investor dan sekaligus memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian di
Indonesia. Perkembangan saham syariah menurut Gambar 1 di atas menyimpulkan
bahwa perkembangan saham syariah telah mengalami pertumbuhan yang signifikan
dari tahun 2015 hingga 2020, terlihat pula dari grafik pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang tercatat pada Gambar 3 yang mengalami pertumbuhan sejak tahun
2015 hingga 2018, walaupun pada 2019 dan 2020 sedang terjadi gejolak pada
indikator ekonomi global.

Dari Penjelasan teori tersebut maka perumusan hipotesis yang diperoleh


sebagai berikut :

Ha1 : Saham syariah berpengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian


Indonesia

2.4.2 Pengaruh Obligasi Syariah Terhadap Perekonomian Indonesia

Menurut Fatwa DSN-MUI No: 32/DSN-MUI/IX/2002, Obligasi syariah


atau sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah
yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo. Berikut
kondisi perkembangan obligasi syariah di Indonesia selama 5 tahun disajikan dalam
Gambar 2 di atas, dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan obligasi
syariah di Indonesia mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2020 meningkat setiap
tahunnya secara konsisten. Instrumen keuangan ini tumbuh pesat seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan instrumen keuangan konvensional lainnya. Sukuk
ini termasuk salah satu produk yang sangat berguna bagi perusahaan dan investor,
baik pihak negara maupun swasta.

14
Sukuk negara merupakan alat untuk memobilisasi modal dalam rangka untuk
membiayai proyek-proyek pembangunan sarana dan prasarana kepentingan publik
bagi negara. Berinvestasi di sukuk, secara tidak langsung masyarakat telah
berkontribusi positif dalam memajukan negara dan mendukung proyek-proyek
negara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Angrum Pratiwi, Dedy Mainata
dan Rizky Suci Ramadayanti(2017) menyatakan bahwa sukuk menjadi instrumen
keuangan yang penting diterapkan dalam pembangunan infrastruktur.
Pengembangan alokasi dana bidang infrastruktur dengan menggunakan sukuk atau
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah tertuang dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). Dari penjelasan teori tersebut maka perumusan teori
yang diperoleh sebagai berikut :

Ha2 : Berdasarkan hasil analisis SPSS 23 pada tabel Coefficients, variabel Obligasi
Syariah (X2) berkontribusi positif dan signifikan terhadap perkembangan
perkonomian di Indonesia tahun 2015 – 2020.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan deskriptif. Metode


deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder
dengan data time series yaitu proses pengumpulan data pada suatu obyek tertentu
berdasarkan urutan waktu dari tahun 2015-2020. Dengan teknik pengumpulan data
melalui riset kepustakaan dan dokumentasi yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

15
3.2 Definisi Operasional Variabel

Untuk mengurangi dan menghindari terjadinya ketidakjelasan dalam


pembahasan, maka perlu untuk memaparkan pengertian atau definisi operasional
dari masing-masing variabel tersebut, sebagai berikut :

3.2.1 Variabel Independen

1. Pasar modal syariah

Pasar modal syariah (X1) adalah pasar modal yang seluruh mekanisme
kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan
mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Sedangkan yang dimaksud dengan efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud
dalam peraturan peundang - undangan di bidang pasar modal yang akad,
pengelolaan perusahaan maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip
syariah. Adapun yang dimaksud sebagai efek-efek syariah menurut Fatwa DSN
MUI No.40/DSNMUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modalmencakup Saham Syariah,
Reksadana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset Syariah, dan
surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Obligasi Syariah

Menurut Fatwa DSN MUI No: 32/DSN-MUI/IX/2002 pengertian obligasi


syariah (sukuk) (X2)adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh
tempo. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa obligasi syariah
(sukuk) merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang

16
lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman
tersebut dipengaruhi oleh berbagai akad yang telah digunakan seperti akad
mudharabah (bagi hasil), murabahah (jual beli), salam, dan ijarah (sewa menyewa).

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel yang dapat dipengaruhi dengan keberadaan variabel independen


disebut dengan variabel dependen. Dalam hal ini variabel dependennya adalah
perkembangan (Y) dan variabel terikatnya adalah perekonomian Indonesia yang
merupakan titik temu dari dua variabel X1 dan X2

Variabel Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

Penelitian

Pasar Modal Menurut Pasar modal Rasio (%)

Syariah Undang-Undang syariah dalam

Pasar Modal No. penelitian ini

8 pada tahun adalah asset per

1995, “pasar bulan selama

modal adalah periode 2015

kegiatan yang sampai dengan

bersangkutan 2020

dengan

penawaran umum

dan perdagangan

efek, perusahaan

17
publik yang

berkaitan dengan

efek yang

diterbitkannya,

serta lembaga

dan profesi yang

berkaitan dengan

efek” .

Sedangkan Pasar

Modal Syariah

adalah pasar

modal yang

seluruh kegiatan

mekanisme

perdagangannya

sesuai dengan

prinsip – prinsip

syariah. Prinsip

instrumen pasar

modal syariah

berbeda dengan

pasar modal

konvensional.

18
Saham yang

diperdagangkan

pada pasar modal

syariah harus

datang dari

emiten yang

memenuhi

kriteria – kriteria

syariah

Obligasi Syariah Obligasi syariah Obligasi Syariah Rasio (%)

adalah dikeluarkan oleh

instrument Otoritas Jasa

keuangan syariah Keuangan

yang dibuat periode 2015

untuk sampai dengan

pembiayaan 2020

jangka menengah

dan Panjang

berdasarkan

prinsip syariah

yang dikeluarkan

emiten kepada

pemegang

19
obligasi syariah

yang mewajibkan

emiten untuk

membayar

pendapatan

kepada

pemegang

obligasi syariah

berupa bagi hasil

serta membayar

dana obligasi

pada saat jatuh

tempo. Secara

umum obligasi

konvensional

atau bond

merupakan surat

utang dari suatu

lembaga atau

perusahaan, yang

dijual kepada

investor untuk

mendapatkan

20
dana segar. Para

investor akan

mendapatkan

return dalam

bentuk tingkat

suku bunga

tertentu, yang

sangat

bervariasi,

tergantung

kekuatan bisnis

dan bonafiditas

penerbitnya.

Suku bunga ini

bisa dibayarkan

secara tetap atau

berjenjang.

Dalam pasar

uang yang sudah

berkembang

dengan baik

bentuk dan jenis

obligasi bisa

21
mencapai belasan

bahkan puluhan

termasuk di

antaranya ada

yang bisa

dikonversikan

dengan saham

perusahaan

penerbit

(convertible

bonds).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek, yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang
tetapi juga obyek lain yang dapat diteliti. Subyek yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah Pasar Modal Syariah dan Cash Ratio dan Obligasi Syariah
terhadap Perkembangan perekonomian Indonesia, dan objek yang akan diteliti yaitu
data publikasi pada tahun 2015 sampai dengan 2020 dari website resmi Badan Pusat
Statistik, Otoritas Jasa Keuangan, dan website resmi lainnya.

22
3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode Purposive Sampling yang merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan kriteria
yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data laporan publikasi pertahun dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020.

3.4 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpulmdata, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Sumber data
dalam penelitian ini yaitu :

a. Laporan perkembangan pasar modal syariah tahunan yang diperoleh


langsung dari OJK periode bulanan 2015-2020.
b. Laporan perkembangan sukuk korporasi yang diperoleh dari situs Otoritas
Jasa Keuangan periode tahunan 2015-2020.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam


penelitian. Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, maka
digunakan teknik studi pustaka dan teknik studi dokumentasi untuk pengumpulan
data. Dimana teknik studi pustaka dilakukan dengan melakukan telaah, eksplorasi,
dan mengkaji berbagai literature pustaka yang relevan dengan penelitian seperti
jurnal, buku, website, dan berbagai perangkat lainnya. Kemudian teknik
dokumentasi ditempuh dengan cara mengumpulkan data dan informasi berupa
23
annual report dan laporan produk domestik bruto yang diakses melalui website
resmi BPS.

3.6 Teknik Analisis Data

Studi ini menggunakan analisis panel data sebagai pengolahan data dengan
menggunakan program Eviews 9 dan Microsoft Office Excel untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Data panel
adalah kombinasi data runtun waktu dan cross section. Ada tiga pendekatan dalam
membuat regresi data panel yaitu Common Effect, Fixed Effect, dan Random
Effect.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai


karakteristik dari sebuah data. Statistik deskriptif akan memberikan sebuah
interprstasi deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (means),
standar deviasi, varian, nilai maksimum, nilai minimum, range, sum, kurtois, dan
skewness (Ghozali 2016).

3.6.2 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat serta memprediksi nilai variabel terikat dengan menggunakan variabel
bebas. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan dalam model
tersebut ada sebuah variabel dependen dan variabel independen (Ghozali 2016).
Adapun persamaan yang sering digunakan adalah:

γ= α+ β_1 x_1+β_2 x_2+ β_3 x_3+ e

Dimana: Y = Aset Modal Ventura

α = Konstanta
24
β = Koefisien variabel

X1 = Discount Rate

X2 = Cash Ratio

X3 = Selective Credit Control

e = error

Sebelum menyelesaikan uji regresi, perlu dilakukan spesifikasi model atau


kecocokan model regresi dengan menggunakan salah satu metode sebagai berikut:

1. Common Effect Model (CEM)

Regresi ini mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukkan kondisi
yang sesungguhnya dan hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek
pada semua waktu (Winarno, 2017). Regresi ini dapat dijelaskan melalui uji
Lagrange-Multipier Test. Pengambilan keputusannya adalah jika nilai Breusch-
Pagan lebih besar dari 0,05, maka regresi yang lebih tepat digunakan ialah common
effect dan berlaku sebaliknya.

2. Fixed Effect Model (FEM)

Regresi ini mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada memiliki efek tetap.
Efek tetap ini berarti satu objek memiliki konstanta dan koefisien regresi yang tetap
untuk berbagai periode waktu (Winarno, 2017). Regresi fixed effect dapat
dijelaskan melalui uji chow test dengan likelihood ratio. Pengambilan
keputusannya adalah jika prob. Cross Section Chi-Square lebih besar dari 0,05
maka regresi yang lebih tepat adalah common effect dan berlaku sebaliknya.

3. Random Effect Model (REM)

Regresi ini digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek yang menggunakan
variabel semu. Metode random menggunakan residual yang memiliki hubungan
antar waktu dan antar objek (Winarno, 2017). Uji asumsi dengan random effect

25
dapat dilakukan jika objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya
koefisien. Regresi random effect dapat dijelaskan melalui uji Hausman test.
Pengambilan keputusan pada uji ini adalah jika prob. Cross-Section Random lebih
besar dari 0,05 maka regresi yang lebih tepat digunakan adalah random effect.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis regresi, uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting
untuk dilakukan. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat
dihasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Blue Linear Unbiased
Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal sebagai
penaksir (Winarno, 2017). Uji asumsi klasik sendiri terdiri dari empat jenis, antara
lain:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Uji
normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
satu arah. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti
distribusi normal atau tidak adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Jika
signifikan > 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal dan sebaliknya jika
signifikan < 0,05 maka variabel terdistribusi normal (Ghozali, 2018).

2. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi sering terjadi. Tapi untuk data
yang sampelnya cross-section jarang terjadi karena variabel pengganggu satu
berbeda dengan yang lain. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai
Durbin Watson dengan kriteria sebagai berikut (Ghozali, 2016):

26
3. Uji Heteroskedastisitas

Apabila terjadi perbedaan pada variance residual suatu periode pengamatan ke


periode pengamatan yang lain, maka dilakukanlah uji heteroskedastisitas
(Sujarweni, 2020). Untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah Uji
Glejser yaitu dengan menguji tingkat signifikansinya. Pengujian ini dilakukan
untuk merespon variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolut
unstandardizedd residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila nilai
signifikan > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, begitupun sebaliknya
apabila nilai signifikan < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

4. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terdapat hubungan linier antar


variabel independen, karena adanya keterlibatan dari beberapa variabel independen,
maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana karena
pada regresi tersebut hanya ada satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Metode untuk menguji adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflantion factor
(VIF). Batas dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak
terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2016).

27
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad. “Peran Pasar Modal Syariah Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi.” Republika, June 2012. (diakses 20 Mei 2020)

Achneznabellah, Mita. “Tantangan Investasi Pasar Modal Syariah Di Indonesia.”

Kompasiana, February 2017. (diakses 15 Mei 2022)

Angrum Pratiwi, Dedy Mainata dan Rizky Suci Ramadayanti (2017).


“Peran Sukuk Negara Dalam Pembiayaan Infrastruktur.” Al-Tijary 2:2.

Batubara, Yenni (2020). Analisis Maslahah:


Pasar Modal Syariah Sebagai Instrumen Investasi Di Indonesia, 7(2), 240 -
250.

Saputra, M. Nasya Agus (2014).


Pasar Modal Syariah di Indonesia, 17 (1), 2 - 4.

Nurafiati, Nita (2019). Perkembangan Pasar Modal Syariah dan Kontribusinya


Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia, 4 (1), 68 - 73.

Djamil, F. (2008). Seminar Nationalon Performance and Prospect of Indonesian


Islamic Capital Market. In Prospek Pasar Modal Syariah Indonesia.
Jakarta: STIE Ahmad Dahlan.

Latifah, Ami (2016). Pengaruh Sektor Perbankan Syariah dan Pasar Modal
Syariah Terhadap Financial Deepening Di Indonesia, 7(2), 108 - 127.

Keuangan, Otoritas Jasa. Pasar Modal: Regulasi Pasar Modal Syariah. Maret 2020.
http://www.ojk.go.id (diakses 15 Mei 2022).

Prasetia, Yussi Septa (2017). “Implementasi Regulasi Pasar Modal Syariah


Pada Sharia Online Tranding System (SOTS).” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam Al- Tijary, Vol. 2, No. 2 Juni .
28
Saputra, M. Nasya Agus. “Pasar Modal Syariah di Indonesia.” Jurnal
Al-Qanun, Vol.17, No. 1, Juni 2014.

Supriyadi, Eko. “Pasar Modal Syariah Sulit Berkembang, Apa Kendalanya?”


Republika, May 2017. (diakses 20 Mei 2020)

Supriyanto, Agung. “OJK Sebut Perkembangan Pasar Modal Syariah Semakin


Baik.”Republika, February 2018. (diakses 20 Mei 2020)

Saputra, M. Nasya Agus (2014).


Pasar Modal Syariah di Indonesia, 17 (1), 2 - 4.

Nurafiati, Nita (2019). Perkembangan Pasar Modal


Syariah dan Kontribusinya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia,
4 (1), 68 - 73.

Latifah, Ami (2016). Pengaruh Sektor Perbankan Syariah dan Pasar Modal
Syariah Terhadap Financial Deepening Di Indonesia, 7(2), 108 - 127.

Keuangan, Otoritas Jasa. Pasar Modal: Regulasi Pasar Modal Syariah. Maret 2020.
http://www.ojk.go.id (diakses 15 Mei 2022).

Prasetia, Yussi Septa (2017). “Implementasi Regulasi Pasar Modal Syariah Pada
Sharia Online Tranding System (SOTS).” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam Al- Tijary, Vol. 2, No. 2 Juni 2017.

Saputra, M. Nasya Agus.


“Pasar Modal Syariah di Indonesia.” Jurnal Al-Qanun, Vol.17, No. 1, Juni
2014.

Widiyanti, Marlina & Sari, Novita (2019).


Kajian Pasar Modal Syariah Dalam Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia, 19 (1), 25 – 28.

29
Fauzan, Muhammad & Suhendri, Dedi (2018),
Peran Pasar Modal Syariah Dalam Mendorong Laju
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia, 521 – 531.

30

Anda mungkin juga menyukai