Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL SKRIPSI

MODEL EQUITY CROWDFUNDING SYARIAH DALAM


PEMBIAYAAN PT BESOK ADA HASIL OLEH SHAFIQ CROWDFUNDING
DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH

Disusun oleh:

Friqly Aldinda Ganadi

412020323050

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

2022/1443
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah 3

B. Rumusan Masalah Penelitian 8

C. Tujuan Penelitian 8

D. Manfaat Penelitian 8

E. Kajian Pustaka 9

F. Kerangka Teori 13

G. Metode Penelitian 15

1. Desain Penelitian 16

2. Sumber Data 16

3. Teknik Pengolahan Data 17

4. Teknik Analisis Data 19

H. Sistematika Pembahasan 20

I. DAFTAR PUSTAKA 22
A. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat
penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Berdasarkan data terakhir
yang dirilis oleh Kementerian Koperasi & UMKM, kontribusi UMKM terhadap PDB
sebesar 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 Triliun dan menyerap 97% atau 117 juta
tenaga kerja. UMKM juga berkontribusi sebesar 14% terhadap ekspor
non-migas.1 Kini pemerintah semakin gencar dalam mengoptimalkan
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) demi mewujudkan
peningkatan kualitas ekonomi meninjau tingginya potensi dan stabilitas UMKM.
Bersama Kementerian Koperasi dan UMK, pemerintah mengadakan beberapa
program bantuan serta membuat kebijakan guna mendukung eksistensi UMKM.2
Upaya pemberdayaan oleh pemerintah belum berdampak signifikan.
Perkembangan UMKM di Indonesia masih terjerat berbagai persoalan seperti
rendahnya akses terkait perizinan dan birokrasi serta keterbatasan infrastruktur
sehingga usaha mikro kecil dan menengah kewalahan dalam bersaing dengan
produk-produk impor serta terbebani dengan jumlah pungutan yang tinggi. Selain
itu UMKM juga dihadapkan pada berbagai persoalan domestik diantaranya kasus
upah buruh, pungutan liar, ketenagakerjaan, serta korupsi dan lain-lain. Sehingga
beberapa kendala tersebut secara tidak langsung menurunkan potensi UMKM
sebagai penyokong stabilitas ekonomi bangsa. Salah satu kendala yang cukup
krusial terkait pengembangan usaha mikro yakni keterbatasan modal dan
rendahnya akses untuk mendapatkan sumber permodalan.3
Sumber pendanaan baru merupakan solusi alternatif yang dapat
dihadirkan sebagai penengah masalah tersebut. Tujuan dari penggunaan dana
baru ialah untuk menyuplai dana pada UMKM serta membantu peran
pemerintah dalam memulihkan perekonomian. Penggunaan fintech dapat

1
https://www.bkpm.go.id/
2
Nur Hikmah, Skripsi: Analisis Kinerja Platform CROWDFUNDING syariah sebagai alternatif
sumber pendanaan UMKM di indonesia.(Semarang: UIN Walisongo, 2020) hal. 4.
3
Nur Hikmah, Skripsi: Analisis Kinerja Platform… hal. 5.
mendukung hal tersebut. seperti pernyataan yang disampaikan oleh Principal
Researcher Hendrikus Passagi. Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis
OJK (Otoritas Jasa Keuangan), beliau mengatakan fintech memiliki banyak
peluang untuk memajukan dan mendukung pembangunan ekonomi, terutama di
sektor keuangan.4 Penggunaan fintech financial services berbasis website
tentunya lebih memudahkan usaha kecil dalam hal pelayanan dalam hal
peminjaman, pengelolaan dan monitoring sumber pendanaan baru.5
Salah satu bentuknya adalah crowdfunding. Crowdfunding menjadi ramai
perbincangan dalam satu dekade terakhir di hampir seluruh dunia. Karena
Crowdfunding dapat menjadi output dari pengadopsian teknologi informasi dan
komunikasi yang memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan keuangan
dalam kewirausahaan. Tantangan tersebut antara lain memberikan peluang
penyediaan akses modal bagi usaha kecil, membuka akses ekspor, serta
mempercepat aliran modal dalam masyarakat tanpa harus terhalang oleh jarak.6
Pada dasarnya konsep crowdfunding merupakan transformatif dari model
bisnis yang ada dan dapat diintegrasikan ke dalam empat model, yaitu: (a)
Donation Based, bersifat non-profit, yang berinisiatif sosial dan amal. (b) Reward
based, memberikan penawaran berupa imbalan barang, jasa atau sebuah hak. (c)
Debt Based, sama dengan pinjaman kredit dengan imbalan berupa bunga. (d)
Equity Based, Penyetoran dana crowd investor akan menjadi ekuitas (saham)
sebagai kepemilikan atas unit usaha yang diprogramkan oleh startup/UKM
tersebut dan hal ini crowd investor akan mendapat imbalan keuntungan dari unit

4
Mufli Muhammad, “Tanimadani.Com: Rancang Bangun Model Bisnis Islamic Financial
Technology Berbasis Crowdfunding Pembiayaan Usaha Mikro Sektor Pertanian,” Nisbah J.
Perbank. Syariah, Vol. 3, 2017. Hal. 302.
5
H. Purwanto , D. Yandri, M. Prawira, “Perkembangan dan Dampak Financial Technology (Fintech)
Terhadap Pelaku Manajemen Keuangan di Masyarakat”, KOMPLEKSITAS: Jurnal
Manajemen,Organisasi Dan Bisnis, Vol.11 No. 1, 2022. Hal. 86.
6
R. Apriliani, A. Ayunda, S. Fitriani, “Kesadaran Dan Persepsi Usaha Mikro Dan Kecil Terhadap
Crowdfunding Syariah”, Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, Vol.3 No. 2, 2019. Hal.
269.
usaha tersebut sesuai persentase penyetoran dana.7 Dalam penelitian Cicik
Retnowati, 2018, dan Nur Hikmah 2020. tingkat keberhasilan pendanaan
tertinggi dicapai oleh equity-based crowdfunding. Didukung dengan hasil
penelitian oleh Alfian Rasyidi, 2019. mengenai sistem pada equity crowdfunding
yang dinilai lebih ramah kepada perusahaan start-up karena memudahkan
perusahaan start-up dan Usaha Kecil dan Menengah dalam mendapatkan
pendanaan modal dibandingkan dengan sistem pendanaan yang sudah ada
sebelumnya, karena seringkali memiliki persyaratan yang tidak mudah dan
cenderung dianggap tidak meyakinkan atau belum pasti terdapat adanya
pengembalian keuntungan.
Adanya inovasi tersebut dapat menjadi alternatif sumber dana bagi
pelaku usaha kecil atau start-up untuk permodalan. Dan mendorong
tumbuhnya equity crowdfunding berbasis syariah yang mana tidak memberikan
beban bunga kepada debitur, hanya bagi hasil yang disepakati sehingga
memperingan beban peminjam dana, dengan memanfaatkan perkembangan dari
financial technology yang cukup pesat di Indonesia. Masyarakat bisa memberikan
uangnya pada perusahaan tersebut dan ditukar sebagai kepemilikan saham.
Adanya hal tersebut semakin membuka peluang penggunaan
crowdfunding syariah dalam pengumpulan dana dan investasi. Dalam konteks
tersebut, maka dana yang terkumpul dari crowdfunding harus bebas riba
karena akan digunakan untuk mengembangkan produk-produk syariah.8
Akad dalam kajian fikih muamalah yang dapat disesuaikan dengan
mekanisme equity crowdfunding antara lain akad bai’, mudharabah, dan
musyarakah untuk digunakan antara penerbit dengan pemodal, akad wakalah bil
ujrah dipakai menghubungkan antara pemodal dengan penyelenggara equity
crowdfunding, sedangkan antara penerbit dengan penyelenggara layanan urun

7
A. Yuswanto dan F. Rachmaniyah,”FENOMENA PERKEMBANGAN CROWDFUNDING DI
INDONESIA”, EkoNiKa: Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri,2019., Vol. 4, No. 1, hal. 38-39.
8
A. Novitarani dan R. Setyowati, “ANALISIS CROWDFUNDING SYARIAH BERDASARKAN PRINSIP
SYARIAH COMPLIANCE SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PRODUK PERBANKAN SYARIAH”,
Al-manahij: jurnal kajian hukum islam, 2018. Vol. XII No. 2. hal. 249.
dana menggunakan akad ijarah.9 Berdasarkan kelebihannya, eksistensi equity
crowdfunding berbasis syariah mengalami kenaikan nilai kapitalisasi pasar yang
pesat. Berdasarkan data 31 Mei 2022, SCF Syariah telah sukses menghimpun
pendanaan sebesar Rp 54,69 Miliar untuk 30 UMKM Penerbit yang terdiri dari
Saham Syariah sebesar Rp 7,71 Miliar, Sukuk Mudharabah sebesar Rp 30, 56
Miliar, Sukuk Sukuk Musyarakah sebesar Rp 14,87 Miliar dan Mudharabah
Musytarakah 1,54 Miliar.10 Namun, agar equity crowdfunding memenuhi
nilai-nilai maslahah haruslah ada ketentuan lain yang disesuaikan baik dari sisi
akad maupun objek project yang akan didanai.11
Mekanisme Equity crowdfunding berhasil diterapkan oleh Shafiq
Crowdfunding. Sebuah perusahaan rintisan crowdfunding sekuritas syariah (SCF)
dan penyedia layanan permodalan urun dana syariah pertama di Indonesia pada
tahun 2021. PT Shafiq Digital Indonesia telah resmi mengantongi izin usaha dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan keputusan nomor KEP-37/D.04/2021.
Shafiq mulai dilirik oleh para investor dan pelaku bisnis karena didirikan oleh para
pakar ekonomi syariah ternama di Indonesia, dan dijalankan oleh orang-orang
yang memiliki pengalaman baik di industri startup dan ekonomi syariah.12
Keberhasilan Shafiq dalam menyalurkan modal untuk UMKM selama 2022
tercatat lebih dari Rp100 Miliar. Terpenuhinya pendanaan salah satu sukuk
dengan nilai 7 miliar pada akhir bulan Oktober 2022, menjadi penanda
pencapaian target 100 Miliar SHAFIQ, seperti yang diungkapkan oleh Co-Founder
dan CEO SHAFIQ Kevin Syahrizal.13

9
F. Shalihah,H.Miftakhul, F. Alwajdi dan D. Putranti, Equity Crowdfunding Di Indonesia,
Crowdfunding for Entrepreneurs, 2022.
10
https://kneks.go.id/
11
R. Apriliani, A. Ayunda, S. Fitriani, “KESADARAN DAN PERSEPSI… hal. 272.
12
Julia Famor Pratami, Pri Agung Danarahmanto, Nugraha, Maya Sar, “Business Strategy on the
Success of Sharia Securities Crowdfunding: Indonesian Sharia Crowdfunding Pioneer”
international Journal of Entrepreneurship and Business Development)Volume 05 Number 01
January 2022
13
SHAFIQ Berhasil Menyalurkan Lebih dari Rp100 Miliar Permodalan untuk UMKM Selama 2022,
di akses dari:
https://www.shafiq.id/berita/135/shafiq-berhasil-menyalurkan-lebih-dari-rp100-miliar-permodal
an-untuk-umkm-selama-2022/baca pada tanggal 22 Desember 2022, pukul 13:25 WIB.
Salah satu usaha yang berhasil didanai secara tuntas adalah PT Besok Ada
Hasil. Perusahaan ini merupakan perusahaan manajemen produksi pakaian dan
perusahaan pengelola jasa produksi pakaian yang telah dipesan oleh merk dalam
maupun luar negeri. Total pendanaan yang dipenuhi oleh 122 pemodal dengan
total urundana sejumlah Rp 800.000.000 berbasis sukuk-mudharabah.14 Dengan
skema pelaksanaannya menggunakan akad kerjasama suatu usaha antara pemilik
modal (shahibul mal) yang menyediakan seluruh modal dengan pengelola
(mudharib) dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai nisbah yang
disepakati dalam akad. Ketika proyek selesai, penerbit sebagai mudharib
melakukan pelaporan, perhitungan dan realisasi bagi hasil kepada pemodal atau
investor, sekaligus mengembalikan modal. Selanjutnya penyelenggara SCF
meneruskan laporan bagi hasil dan pengembalian modal kepada investor.
Dampak yang telah ditimbulkan oleh Crowdfunding syariah tersebut terhadap
UMKM adalah keberhasilan dalam akses permodalan, peningkatan kesejahteraan
UMKM, dan penciptaan pertumbuhan ekonomi nasional jangka panjang.15
Keberhasilan Shafiq melalui prinsip gotong royong dan tolong menolong
pada sistem equity crowdfunding menjadikannya banyak diminati oleh
masyarakat, terlebih lagi semakin hari semakin banyak masyarakat yang
berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan
peminjaman ataupun pendanaan dalam bentuk investasi halal. Hadirnya
equity crowdfunding membawa banyak manfaat dan memberikan kemaslahatan.
Karena pada dasarnya praktek inovasi keuangan syariah ditujukan untuk
mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Seperti pembaruan pada
transaksi mudharabah berupa kewajiban revenue sharing dan kolateral

14
Daftar Investasi, di akses dari: https://www.shafiq.id/daftar-investasi/79/detail pada tanggal 22
Desember 2022, pukul 13:40 WIB.
15
R. Mustafida, N. N. Fauziah, dan Z. N. Kurnia, “The Development of Islamic Crowdfunding in
Indonesia and Its Impact towards SMEs”, Hasanuddin Econ. Bus. Rev, 2021., vol. 4, No. 3, hal. 20.
sebagai metode bagi hasil dan lain-lain nya, menunjukkan bagaimana peranan
maslahah dalam perkembangan ekonomi syariah.16
Berdasarkan beberapa pemaparan pada paragraf sebelumnya, dengan
menggunakan tinjauan fenomena objek yang diteliti dan literatur penulis tertarik
untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap bagaimana mekanisme
pembiayaan pada platform equity Crowdfunding sharia Shafiq serta pencapaian
maslahah yang ada dalam praktek tersebut dengan studi kasus di salah satu
perusahaan yang telah berhasil didanai yaitu PT. Besok Ada Hasil. Dalam hal ini
penulis akan mengangkat judul :

“MODEL EQUITY CROWDFUNDING SYARIAH DALAM


PEMBIAYAAN PT BESOK ADA HASIL OLEH SHAFIQ CROWDFUNDING
DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah :

16
M. Saleh, A. Utari, dan A. Wahab, “Analisis Penggunaan Fintech Syariah Perspektif Maslahah
Mursalah : Studi Pada DanaSyariah.Id”, E-journal : Al-Buhuts, 2020., Vol. 16, No. 1, hal. 63-64.
1. Bagaimana model equity crowdfunding syariah yang dilakukan
SHAFIQ crowdfunding dalam membiayai UMKM PT. Besok Ada Hasil ?
2. Bagaimana pencapaian maslahah oleh SHAFIQ crowdfunding dalam
pembiayaan di UMKM PT. Besok Ada Hasil?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kesesuaian prinsip syariah pada mekanisme


pembiayaan SHAFIQ crowdfunding di UMKM PT. Besok Ada Hasil.

2. Untuk menganalisis dan mengukur pencapaian maslahah oleh SHAFIQ


crowdfunding dalam pembiayaan di UMKM PT. Besok Ada Hasil.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini yang dapat diambil adalah:
1. Manfaat Secara Teoritis
a) Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu mengenai
maslahah yang dapat diberikan oleh crowdfunding
berbasis syariah pada pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah UMKM.
b) Menjadi bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi
pembaca untuk mengkaji bidang Crowdfunding terkhusus
tentang maslahah.
c) Menambah referensi akademik yang diharapkan mampu
menjadi bahan masukan serta dapat memotivasi para
peneliti selanjutnya untuk terus mengembangkan
penelitian dalam bidang Crowdfunding terkhusus tentang
maslahah.
2. Manfaat Secara Akademis
a) Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
hukum ekonomi syariah khususnya tentang equity
Crowdfunding syariah.
b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
wawasan dan bahan rujukan sebagai karya tulis ilmiah yang
bersangkutan dengan bagaimana equity crowdfunding
dalam pembiayaan umkm jika ditinjau dari perspektif
maslahah.
3. Manfaat Praktis
a) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pembiayaan dari platform crowdfunding syariah.
b) Mewujudkan kemaslahatan bagi para pengusaha yang agar
terwujudnya peningkatan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
c) Memberikan wawasan bagi masyarakat secara umum
untuk memperhatikan bagaimana equity crowdfunding
dalam pembiayaan umkm jika ditinjau dari perspektif
maslahah.

E. Kajian Pustaka

Penelitian karya Buerhan Siti, Ensari Yucel, dan Muhammad Hamal


Musito, 2019 dengan judul The Fundamentals, Developments, and Challenges of
Islamic Crowdfunding, disimpulkan bahwa konsep dasar Crowdfunding Syariah
berdasarkan konsep syariah yang berasaskan keadilan dan kemanfaatan umum,
serta terhindar dari riba, maysir, gharar, dan hal-hal yang bertentangan dengan
Syariah. Sedangkan perkembangan Crowdfunding Syariah mulai meluas seiring
perkembangan Financial Technology (Fintech) yang dipelopori EthisKapital.com
sebagai crowdfunding syariah pertama di dunia. Sementara hambatan-hambatan
yang dihadapi crowdfunding syariah diantaranya belum adanya dasar hukum
yang sah.17
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatmawati Said, 2020 dengan judul
Equity Crowdfunding sebagai upaya pembiayaan UMKM perspektif Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah (KHES) di salah satu UMKM di malang yaitu Jali Merah
Koffie. Disimpulkan bahwa Peran crowdfunding dalam pembiayaan UMKM Jali
Merah Koffie yang berada di salah satu platform crowdfunding di Indonesia ada
beberapa jenis crowdfunding yaitu urunan dana atau Equity based crowdfunding
salah satu yang digunakan dalam penelitian ini. Di Indonesia banyak jenis
pembiayaan dan salah satu jenis pembiayaan yang ada di Fintech (finansial
teknologi) yaitu crowdfunding yang diamana sistemnya adalah urunan dana.
Pasal 231 KHES menyebutkan bahwa, pemilik modal wajib menyerahkan dana
atau barang yang berharga pada pihak lain untuk melakukan kerja sama dalam
usaha, penerima modal menjalankan usaha dalam bidang yang disepakati, dan
kesepakatan bidang usaha yang akan dilakukan ditetapkan dalam akad.
Sementara dalam pasal 232 KHES menyebutkan bahwa rukun kerja sama dalam
modal dan usaha adalah adanya pemilik modal (sahib al-mal), pelaku usaha
(mudharib), dan adanya akad. Maka, dapat disimpulkan bahwa operasional
dalam sistem pembiayaan murabahah pada Financial Technology berbasis
pembiayaan Crowdfunding pada salah satu platform fintech telah sesuai dengan
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.18
Penelitian yang ditulis oleh Nur Hikmah, 2020 dengan judul Analisis
kinerja platform Crowdfunding syariah sebagai alternatif sumber pendanaan
UMKM di Indonesia Studi kasus yang dilakukan di salah satu platform
Crowdfunding syariah yaitu Qazwah.id. Disimpulkan bahwa sistem pendanaan

17
Buerhan Saiti a, Muhammad Hamal Musito b Ensari YÜCEL c. 2019., Islamic Crowdfunding:
Fundamentals, Developments and Challenges. The Islamic Quarterly: Vol 62, No. 3
18
Siti Fatmawati Said 2020 Equity Crowdfunding Sebagai Upaya Pembiayaan Umkm Perspektif
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Khes) (Studi Di Jali Merah Koffie Malang) Skripsi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
pada platform crowdfunding Syariah Qazwa.id cenderung lebih fleksibel
dibandingkan pembiayaan pada bank-bank syariah lainnya seperti di Bank Syariah
Mandiri KCP Ungaran, pembiayaan IM UMMAT (Unit Mikro Muamalat) KCP
Ungaran dan pembiayaan BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran, karena
ketiganya hanya memberikan periode pembiayaan dalam rentan waktu 1 sampai
3 tahun dengan pengembalian yang harus diangsur setiap bulannya. Dengan
Kelebihan platform crowdfunding sebagai alternatif pendanaan UMKM
diantaranya, menyediakan kecepatan dan aksesibilitas yang lebih tinggi,
Menekan pengeluaran biaya dalam proses pencarian dana, dan Prosedur
pengajuan dana yang lebih mudah.19
Penelitian yang ditulis oleh Cicik Retno Wati, 2018 dengan judul The
Performance of Crowdfunding Model as an Alternative Funding Source for Micro,
Small, and Medium-Scale Business in Various Countries, disimpulkan bahwa
Crowdfunding adalah sumber pendanaan alternatif untuk bisnis skala mikro, kecil
dan menengah dalam menyelesaikan masalah pendanaan melalui platform
online. penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan crowdfunding sebagai
sumber pendanaan alternatif dengan menganalisis perbedaan keberhasilan dari
setiap model crowdfunding dan faktor-faktornya yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan dalam pencapaian model crowdfunding. Seperti target pendanaan,
total pendukung dan jumlah minimum investasi berpengaruh positif dalam
keberhasilan crowdfunding, sedangkan rentang waktu pendanaan tidak memberi
pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan model crowdfunding. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan sejauh ini pendanaan tertinggi dicapai oleh
Equity-based crowdfunding.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfian Rasyidi, 2019. Dengan judul
Penitipan Kolektif Saham Pada Skema Equity Crowdfunding Di Kustodian

19
Nur Hikmah 2020 Analisis Kinerja Platform Crowdfunding Syariah Sebagai Alternatif Sumber
Pendanaan Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Di Indonesia (Studi Kasus Platform
Crowdfunding Syariah Qazwa.Id) Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
menghasilkan kesimpulan bahwasannya keberadaan equity crowdfunding
memudahkan perusahaan start-up dan Usaha Kecil dan Menengah. Sistem
pendanaan yang sudah ada sebelum equity crowdfunding seringkali memiliki
persyaratan yang tidak mudah dan cenderung dianggap tidak meyakinkan atau
belum pasti terdapat adanya pengembalian keuntungan. Transaksi penjualan
pada equity crowdfunding tidaklah seperti pada Bursa Efek karena mengharuskan
perusahaan yang belum publik untuk menjadi penerima modal dari pemodal,
metode pelaksanaan penawaran saham, media pelaksanaan penjualan saham,
serta para pihak yang diperlukan untuk menjalankan transaksi. Dengan adanya
para pihak yang berbeda harus ada pengertian spesifik terhadap pihak-pihak
yang ada pada transaksi equity crowdfunding.20
Equity crowdfunding merupakan cara alternatif bagi masyarakat untuk
mengembangkan aset melalui investasi. Equity crowdfunding menggunakan
sistemnya berdasarkan ajaran Islam. karena dalam transaksi equity crowdfunding
tidak ada penimbunan aset, melainkan untuk melindungi aset dalam investasi
dan alokasi aset. Hal ini sejalan dengan prinsip mikro Islam yaitu konsep mobilitas
yang menjelaskan bahwa harta/aset terus mengalir, sehingga tidak ada
harta/aset yang tertimbun. Akan tetapi, dalam beberapa penelitian sebelumnya
seperti yang dilakukan oleh Buerhan Siti, Ensari Yucel, dan Muhammad Hamal
Musito, 2019 dengan judul The Fundamentals, Developments, and Challenges of
Islamic Crowdfunding bahwasannya pembahasan mengenai layanan fintech
berbasis sistem equity crowdfunding berbasis syariah dinyatakan sudah sesuai
dengan syariat islam. Karena mekanismenya dapat disesuaikan dengan akad
mudharabah dan akad musyarakah, dan juga terlepas dari unsur maisyir, gharar,
dan riba. Dan juga penelitian mengenai Layanan Urun Dana Melalui Penawaran
saham Berbasis Teknologi Informasi (Equity Crowdfunding) yang menyatakan
bahwa equity crowdfunding sebagai solusi alternatif sumber pembiayaan

20
Rasyidi Alvian, 2019 “Penitipan Kolektif Saham Pada Skema Equity Crowdfunding Di Kustodian”
Thesis. Unair
mengungguli penawaran umum perdana karena sifatnya yang praktis dan
sederhana.21
Secara garis besar, crowdfunding mempunyai eksistensi yang cukup tinggi
dalam mengatasi masalah permodalan, dengan sistem mekanisme yang ramah
bagi para pelaku usaha UMKM. Namun bagaimana capaian atau manfaat
tersebut dalam teori maslahah belum dikaji lebih dalam. Penelitian lain juga
belum menunjukan adanya contoh nyata di lapangan karena hanya meneliti
secara teoritis dan hanya meneliti platform yang mendanai UMKM tersebut
tanpa mengkaji lebih dalam mengenai pencapaian maslahah yang ada. Dengan
berusaha menganalisis secara lebih dalam dengan studi kasus atau studi
lapangan langsung di PT. Besok Ada Hasil mengenai bagaimana model
pembiayaan equity crowdfunding di platform fintech SHAFIQ agar dapat
diketahui sisi lain dari adanya equity crowdfunding yang mana diharapkan akan
mampu menjadi maslahah untuk kepentingan umat dan khazanah keilmuan
ekonomi Islam.

F. Kerangka Teori

Dalam mekanisme equity crowdfunding syariah, Saham Syariah berfungsi


sebagai sertifikat kepemilikan atas penyertaan modal pada suatu perusahaan
yang dikelola berdasarkan prinsip Syariah dalam kontrak, metode manajemen,
dan proses bisnis.22 Properti dan aset lain yang mendasari kontrak tidak
bertentangan dengan hukum Islam, tidak terlibat dalam perjudian, riba atau
kegiatan terlarang lainnya. Penyertaan modal ini dapat dilakukan melalui akad
Musyarakah atau Mudharabah.23 Dewan Syariah berperan dalam mengawasi

21
Buerhan Saiti a, Muhammad Hamal Musito b Ensari YÜCEL c. 2019., Islamic Crowdfunding:
Fundamentals, Developments and Challenges. The Islamic Quarterly: Vol 62, No. 3
22
Aloui, C., Hammoudeh, S., & Hamida, H. ben, “Global factors driving structural changes in the
co-movement between sharia stocks and sukuk in the Gulf Cooperation Council countries.” North
American Journal of Economics and Finance, 2015. page. 31.
23
Rukminastiti dan F. Sukma, “Layanan Urun Dana Syariah (Sharia Equity Crowdfunding) Bagi
UMKM Mana Yang Harus Jadi Prioritas?”, JIEI: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 2021., Vol. 11, No. 1,
hal. 8.
lembaga keuangan Islam. Peran dan tanggung jawab Dewan Syariah adalah
mengevaluasi dan memastikan integritas pemenuhan pilar, persyaratan kontrak,
implementasi prinsip Syariah, memantau pengembangan produk, meninjau
implementasi prinsip Syariah dalam bisnis, dan meminta informasi terkait aspek
Syariah dari pelaku usaha dan penyelenggara.24 Peran DPS yang optimal sangat
penting untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan oleh
stakeholders dilakukan sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan Al-Qur'an dan
Sunnah dalam prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
profesionalisme dan keadilan yang dilakukan.25
Melalui equity crowdfunding syariah, para pelaku usaha maupun UMKM
mendapatkan pendanaan sesuai prinsip-prinsip syariah berupa investasi berbasis
saham sebagai bukti kepemilikan. Pada jenis pendanaan ini perusahaan penerbit
tidak memiliki beban untuk membayar bunga dan memberikan jaminan.
Kemudahan akses modal menjadikan UMKM memiliki peluang untuk
mengembangkan usahanya menuju persaingan ekonomi global. Pelaksanaan
proses pendanaan berdasarkan peraturan OJK, syarat penerbit untuk melakukan
penawaran saham melalui mekanisme fintech equity crowdfunding adalah harus
berbentuk PT. Dalam UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas bahwa
suatu unit usaha dapat menjadi perseroan terbatas apabila modal setor lebih dari
50 juta rupiah. Dengan demikian, unit usaha yang dapat mengakses equity
crowdfunding berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 adalah bentuk usaha kecil dan usaha menengah. Apabila UMKM
ingin mengakses pasar modal syariah maka unit usaha tersebut harus sejalan

24
Injas, M. M. yousef, Haron, M. S., Ramli, R., & Injas, R. A. (2016). The Importance of the Shari’ah
Supervisory Boards (SSBS) in the Islamic Banking System. South East Asia Journal of Contemporary
Business, Economics and Law, 9.page.2.
25
Prabowo, B. A., & Jamal, J. bin. (2017). Peranan Dewan Pengawas Syariah terhadap Praktik
Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Faculty
of Law, hal. 24(1).
dengan fatwa DSN-MUI dan aturan OJK No.17/POJK.04/2015 dan
No.35/POJK.04/2017. 26
Melalui equity crowdfunding syariah, para pelaku usaha maupun UMKM
mendapatkan pendanaan sesuai prinsip-prinsip syariah berupa investasi berbasis
saham sebagai bukti kepemilikan. Pada jenis pendanaan ini perusahaan penerbit
tidak memiliki beban untuk membayar bunga dan memberikan jaminan.
Kemudahan akses modal menjadikan UMKM memiliki peluang untuk
mengembangkan usahanya menuju persaingan ekonomi global.27
Manfaat yang diberikan oleh equity crowdfunding yaitu berupa Maslahah
terhadap semua pihak yang terkait, baik dari segi investor maupun pelaku usaha
yang menerima modal pembiayaan. Dapat diartikan bahwa Crowdfunding
tersebut menciptakan dan memelihara kemaslahatan umat manusia secara
kaffah, sebuah ekspresi dari konsep maqashid syariah. Menurut Jumhur Ulama,
maslahah mursalah dapat menjadi sumber legalisasi hukum Islam jika memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut: a) Maslahah pasti berarti "maslahah nyata" bukan
hanya berarti kerugian adalah keuntungan nyata. b) Yang disebut kelebihan
adalah kelebihan yang tidak istimewa, tidak baik bagi individu atau kelompok,
tetapi kelebihan itu harus dimanfaatkan oleh banyak orang, dan sekaligus dapat
merugikan banyak orang. c) Dibandingkan dengan Manfaatnya sesuai dengan
syariat Islam dan tidak bertentangan dengan apa yang terdapat dalam Al-Qur'an
dan As-Sunnah. Ketentuan diatas menyatakan bahwa kemaslahatan dapat
dijadikan sebagai sumber hukum dan dapat dipraktekkan dalam kegiatan
sehari–hari.28

26
Indriana, H. Satila, B. Datum, dan M. Fikri, “Fintech Equity Crowdfunding Syariah Sebagai Solusi
Akses Permodalan UMKM”, BISNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 2022., Vol. 10, No. 1.
hal.4.
27
Indriana, H. Satila, B. Datum, dan M. Fikri, “Fintech Equity Crowdfunding… hal. 14.
28
Fathurrahman Azhari, Qawaid Fiqhiyyah Muamalah, April, 2015. hal.54
G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian


yang menghasilkan data deskriptif dengan narasumber dan
lingkungan yang dapat diamati secara langsung dan utuh. Penelitian
ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan
mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari narasumber
29
di lapangan. Jadi, penelitian ini akan mengkaji model sistem dan
juga akad yang dilakukan SHAFIQ crowdfunding, dan juga bagaimana
maslahah yang didapat dari UMKM. 30

2. Jenis Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini dapat digunakan


untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Data
tersebut di antaranya, yaitu:
a) Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang bersifat utama dan terkait
langsung dengan permasalahan yang akan dikaji dan yang diperoleh
dari lapangan melalui wawancara maupun dokumen yang ada.31
Maka data primer dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana
model sistem dan juga akad yang dilakukan SHAFIQ crowdfunding,
dan juga bagaimana maslahah yang di dapat dari UMKM PT. Besok
Ada Hasil.
b) Sumber Data Sekunder

29
Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2019) ,
hal. 7-9.
30
Sugiyono, Metode Penelitin Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alfabeta, Cetakan 21,
2014), hal. 7
31
Indah Budiati and others, Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia
(Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018), hal. 14.
Pada data sekunder berisi catatan pendukung penelitian
tentang peristiwa yang terjadi seperti dokumentasi, arsip, dan
laporan yang didapatkan dari objek terkait dengan equitas Shafiq
Crowdfunding dalam pembiayaannya terhadap UMKM PT. Besok Ada
Hasil.

3. Teknik Pengambilan Data

Proses pengambilan data yang akan digunakan dalam proses


penelitian menggunakan beberapa metode sebagai alat untuk
mendapatkan informasi secara mendalam dan terperinci mengenai
topik penelitian sebagai berikut:
a) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tatap muka dengan individu
atau kelompok untuk mendapatkan data langsung dari responden
sebagai penguat dan pendukung informasi data penelitian.32
1) Wawancara riwayat secara lisan, yaitu wawancara terhadap
orang-orang yang berjasa dalam berbagai bidang sosial, pendidikan
maupun kesehatan. Wawancara ini bertujuan untuk mengungkapkan
riwayat hidup tokoh yang dikaji.
2) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan untuk mencari jawaban mengenai objek yang akan dikaji.
Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi. Dalam
penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara wawancara riwayat
secara lisan dan terstruktur dengan narasumber.

32
Yanuarius Resubun Arry Pongtikung, Robby Kayame, Voni Heni, Tedjo Soeprpto, Metode
Kualitatif Saja, ed. by Pongtiku Arry (Nulisbuku.com, 2016), hal. 84.
Tabel 1.1

NO Nama Jabatan

1. Dr. Syafii Antonio Founder Shafiq


Crowdfunding

2. Dr. Irfan Syauqi Beik, Chairman of Sharia


S.P., M.Sc.

3. Fahd Direktur PT. Besok Ada


Hasil

a. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data
dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan yang
sedang berlangsung. Observasi mensyaratkan pencatatan dan
perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa dan perilaku
informan yang terjadi dalam situasi tertentu, bukan seperti yang
belakangan mereka ingat, diceritakan kembali dan digeneralisasikan
oleh partisipan itu sendiri.33 Pengamatan dilakukan peneliti terhadap
ekuitas Shafiq Crowdfunding dalam pembiayaannya terhadap UMKM
PT. Besok Ada Hasil melihat kesesuaian hasil wawancara peneliti
terhadap narasumber dan dokumentasi kelurahan maupun
dokumentasi yang dipublikasi.
b. Dokumentasi
Penelitian kualitatif menggunakan Teknik ini untuk
mengumpulkan seluruh data dalam bentuk dokumentasi yang

33
Subadi Tjipto, Metode Penelitian Kualitatif (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006),
hal. 64.
digunakan dalam proses penelitian meliputi data pribadi, data resmi,
foto, catatan, laporan, arsip dan lainnya yang didapatkan saat
penelitian berlangsung.34

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan


menjelaskan tentang fakta-fakta yang terjadi pada praktek jual beli barang bekas
kendaraan roda dua yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli sebagai
pengguna barang bekas yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran
untuk memudahkan dalam memahami al-Maṣlaḥah terhadap penggunanya.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat,
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Kemudian penelitian akan
menarik kesimpulan secara deduktif.35
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif, yaitu
menganalisis hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dari narasumber dari
SHAFIQ crowdfunding dan UMKM PT. Besok Ada Hasil. Tahap analisis data
merupakan tahap terpenting dalam sebuah penelitian karena semua data yang
ditemukan digunakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat
menyimpulkan dan menjawab semua permasalahan yang diajukan dalam
penelitian.36 Data yang dimaksud adalah terkait adanya kemaslahatan dalam
pembiayaan UMKM melalui pendanaan equity crowdfunding, kemudian dianalisis
menggunakan konsep Maslahah. Konsep al-maslahah dijadikan titik tolak untuk
menganalisis dan memahami pelaksanaan mekanisme sistem dan juga akad yang
dilakukan SHAFIQ crowdfunding, dan maslahah yang didapat dari pembiayaan
tersebut terhadap PT. Besok Ada Hasil.

34
Salim & Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif Konsep Dan Aplikasi Dalam Ilmu Sosial,
Keagamaan Dan Pendidikan (Bandung: Citapustaka Media, 2012), hal. 124.
35
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, hal. 243.

36
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,hal. 248.
H. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan penelitian ini, peneliti Menyusun sistematika pembahasan yang


terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada pendahuluan terdiri dari Latar belakang, identifikasi masalah,


batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
sistematika penelitian. Latar belakang masalah akan menjadi tolak ukur dan
penentu awal masalah yang akan diulas berupa identifikasi permulaan masalah
yang disesuaikan dengan topik penelitian. Juga Rumusan masalah yang
merupakan pertanyaan terperinci yang akan menjadi pedoman penulisan
penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini terdapat landasan teori yaitu landasan kuat untuk sebuah
penelitian yang merupakan sebuah, konsep, argument, dan definisi yang tersusun
rapi dan sistematis didalamnya terdapat variabel – variabel penelitian yang kuat
dan sudah terbukti untuk dikaitkan dengan pengetahuan baru. Landasan teori ini
berfungsi untuk mempermudah pengamatan fenomena penelitian dan
pembuatan kerangka pemikiran serta hipotesis yang akan ditulis pada bab ini.

BAB III: HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini merupakan hasil temuan data penelitian yang terdiri dari
wawancara dan dokumentasi yang ditemui di lapangan. Penemuan data
penelitian pada bab tiga akan dilengkapi dengan transkrip hasil wawancara
dengan beberapa informan dengan ketentuan khusus yang dapat mendukung
penelitian.

BAB IV: PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan membahas Hasil penelitian yang didalamnya akan
menjelaskan objek penelitian secara deskriptif. Penulisan hasil penelitian ini akan
dipandu dan disesuaikan dengan landasan teori, kerangka pemikiran, hipotesis
dan metode penelitian, untuk mengetahui dan membuktikan apakah hasil
penelitian ini sesuai atau bertolak belakang dengan teori yang digunakan pada
dasar penelitian ini. Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan, menjawab
dan menafsirkan rumusan masalah dengan hasil temuan penelitian untuk
menyatakan atas tercapainya tujuan penelitian dan kegunaanya.

BAB V: PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan penelitian dari hasil temuan yang telah
melalui tahap analisa bahwa masalah penelitian yang telah dirumuskan dengan
teori yang digunakan penulis telah terjawab pada bab sebelumnya. Juga terdapat
saran bagi objek penelitian sebagai masukan dan tambahan informasi yang
mendukung eksistensinya.

I. DAFTAR PUSTAKA

a) Jurnal

Aloui, C., Hammoudeh, S., & Hamida, H. ben, “Global factors driving structural
changes in the co-movement between sharia stocks and sukuk in the Gulf
Cooperation Council countries.” North American Journal of Economics and
Finance, 2015. page. 31.

Buerhan Saiti a, Muhammad Hamal Musito b Ensari YÜCEL c. 2019., Islamic


Crowdfunding: Fundamentals, Developments and Challenges. The Islamic
Quarterly: Vol 62, No.3

Dana Syariah (Sharia Equity Crowdfunding) Bagi UMKM Mana Yang Harus Jadi
Prioritas?”, JIEI: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 2021., Vol. 11, No. 1, hal. 8.

Dewoto Kusumo and Rifki Afandi, ‘Akibat Hukum Bagi Investor Yang Melakukan
Investasi Pada Equity Crowdfunding Yang Belum Terdaftar Di Indonesia’, 7
(2020), 1–15.
Fathurrahman Azhari, Qawaid Fiqhiyyah Muamalah, April, 2015.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional nomor 117 tahun 2018. hlm. 9-10.

Halaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori dan
Praktik (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019), 22.I

H. Purwanto , D. Yandri, M. Prawira, “Perkembangan dan Dampak Financial


Technology (Fintech) Terhadap Pelaku Manajemen Keuangan di
Masyarakat”, KOMPLEKSITAS: Jurnal Manajemen,Organisasi dan Bisnis,
Vol.11 NO. 1, 2022. hal. 86.

Indah Budiati and others, Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial
Indonesia (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, 2018), hal. 14.

Indriana, H. Satila, B. Datum, dan M. Fikri, “Fintech Equity Crowdfunding Syariah


Sebagai Solusi Akses Permodalan UMKM”, BISNIS: Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam, 2022., Vol. 10, No. 1. hal. 4.

Injas, M. M. yousef, Haron, M. S., Ramli, R., & Injas, R. A. (2016). The Importance
of the Shari’ah Supervisory Boards (SSBS) in the Islamic Banking System.
South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law,
9.page.2.

Julia Famor Pratami, Pri Agung Danarahmanto, Nugraha, Maya Sar, “Business
Strategy on the Success of Sharia Securities Crowdfunding: Indonesian
Sharia Crowdfunding Pioneer” international Journal of Entrepreneurship
and Business Development)Volume 05 Number 01 January 2022

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,hal. 248.

M. Saleh, A. Utari, dan A. Wahab, “Analisis Penggunaan Fintech Syariah Perspektif


Maslahah Mursalah : Studi Pada DanaSyariah.Id”, E-journal : Al-Buhuts,
2020., Vol. 16, No. 1, hal. 63-64.
M. Nazir, Metodologi Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 346

Mufli Muhammad, “Tanimadani.Com: Rancang Bangun Model Bisnis Islamic


Financial Technology

Nur Hikmah, Skripsi: Analisis Kinerja Platform CROWDFUNDING syariah sebagai


alternatif sumber pendanaan UMKM di indonesia.(Semarang: UIN
Walisongo, 2020) hal. 4.

Prabowo, B. A., & Jamal, J. bin. (2017). Peranan Dewan Pengawas Syariah
terhadap Praktik Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Syariah di
Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Faculty of Law, hal. 24(1).

Rasyidi Alvian, 2019 “Penitipan Kolektif Saham Pada Skema Equity Crowdfunding
Di Kustodian” Thesis. Unair

R. Apriliani, A. Ayunda, S. Fitriani, “Kesadaran Dan Persepsi Usaha Mikro Dan


Kecil Terhadap Crowdfunding Syariah”, Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Syariah Vol.3 No. 2, 2019. hal. 269.

R. Mustafida, N. N. Fauziah, dan Z. N. Kurnia, “The Development of Islamic


Crowdfunding in Indonesia and Its Impact towards SMEs”, Hasanuddin
Econ. Bus. Rev, 2021., vol. 4, No. 3, hal. 20.

Salim & Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif Konsep Dan Aplikasi Dalam Ilmu
Sosial, Keagamaan Dan Pendidikan (Bandung: Citapustaka Media, 2012),
124.

Securities Crowdfunding: Indonesian Sharia Crowdfunding Pioneer” international


Journal of Entrepreneurship and Business Development)Volume 05
Number 01 January 2022

Siti Fatmawati Said 2020 EQUITY CROWDFUNDING SEBAGAI UPAYA PEMBIAYAAN


UMKM PRESFEKTIF KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH (KHES) (Studi
di Jali Merah Koffie Malang) skripsi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Subadi Tjipto, Metode Penelitian Kualitatif (Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 2006), 64.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,


2019) , 7-9.

Yanuarius Resubun Arry Pongtikung, Robby Kayame, Voni Heni, Tedjo Soeprpto,
Metode Kualitatif Saja, ed. by Pongtiku Arry (Nulisbuku.com, 2016), 84.

b) WEB

Daftar Investasi, di akses dari: https://www.shafiq.id/daftar-investasi/79/detail


pada tanggal 22 Desember 2022, pukul 13:40 WIB.

SHAFIQ Berhasil Menyalurkan Lebih dari Rp100 Miliar Permodalan untuk UMKM
Selama 2022, di akses dari:
https://www.shafiq.id/berita/135/shafiq-berhasil-menyalurkan-lebih-dari-
rp100-miliar-permodalan-untuk-umkm-selama-2022/baca pada tanggal
22 Desember 2022, pukul 13:25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai