PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
A. Latar Belakang
Di era modern ini, setiap usaha dituntut untuk menyelasarkan kegiatannya
dengan laju perkembangan zaman. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan suatu usaha
juga dinilai dari penerapan teknologi pada produk dan kegiatannya. Kehadiran
sejumlah perusahaan Fintech (Financial Technology) turut berkontribusi dalam
banyak kegiatan usaha di bidang perekonomian. Tidak hanya sebatas membantu
pembiayaan modal usaha, peran Fintech juga sudah merambah ke berbagai aspek
seperti layanan pembayaran digital dan pengaturan keuangan.
Bukan hanya pada kegiatan usaha dengan prinsip konvensional, namun
juga yang berprinsip Syariah. Perusahaan layanan Fintech sendiri sudah mulai
menjamur di Indonesia ternasuk di antaranya ada Fintech yang berbasis Syariah.
Dengan menggunakan fintech berbasis Syariah yang merupakan inovasi
teknologi yang sesuai dengan ketentuan syariah, menjadi solusi untuk dapat
terhidar dari transaksi ribawi. Dengan adanya Fintech Syariah ini juga sebagai
upaya memudahkan setiap orang yang akan melakukan transaksi dan investasi
berdasarkan prinsip Syariah, Di samping membuat kegiatan usaha berprinsip
Syariah tambah membumi di Indonesia. Bukan sebagai solusi, tapi menjadi dasar
prinsip perekonomian.
Peran perbankan di Indonesia sangat vital dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Upaya untuk mengkolaborasikan Fintech dan perbankan dalam hal ini
dirasa sangat tepat untuk memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun
daerah. Selain itu, dalam pengimplementasiannya juga harus mempermudah
akses pembiayaan atau modal sehingga menjadi lebih efektif dan efisien serta
agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya dengan maksimal.
Berdasarkan analisis SWOT penelitian-penelitian terdahulu, diketahui bahwa
perkembangan product development pada perbankan Syariah akan semakin baik,
dimana FinTech akan selalu dapat mengikuti perkembangan yang ada, mudah
untuk disesuaikan, dan mendorong perkembangan infrastruktur layanan
keuangan yang memadai. Hal itu sesuai dengan perkembangan kebutuhan
nasabah sehingga terdapat hubungan yang linear antara teknologi perbankan dan
kepuasan nasabah. Pada akhirnya, kehadiran Fintech dapat meningkatkan
portfolio pembiayaan perbankan Syariah secara nasional.
Kehadiran fintech berupa crowdfunding dengan prinsip syariah dapat
menjadi produk layanan tambahan di perbankan syariah. Konsep crowdfunding
syariah harus merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 bahwa crowdfunding
syariah dalam pelaksanaannya harus sesuai syariat Islam. Kesesuaian syariat
Islam dengan konsep crowdfunding syariah dapat dilihat dari perspektif syariah
compliance atau kepatuhan syariah yang harus bebas dari maysir, riba, gharar
dan zalim. Crowdfunding syariah setidaknya dapat memiliki dua jenis akad
dalam transaksinya yaitu musyārakah dan qarḍ. Kedua akad tersebut harus
memenuhi syarat dan rukunnya masing-masing agar akad yang dilaksanakan
dapat dikatakan sah. Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pengimplementasian crowdfunding adalah dari sisi legalitas dan keamanannya.
Crowdfunding syariah harus dilaksanakan dengan benar oleh perusahaan Fintech
dan instansi yang berkolaborasi atau bekerjasama dengannya. Problematika
mengenai hukum praktik Crowdfunding Syariah perlu diawasi oleh Dewan
Syariah Nasional agar sesuai dengan syariah sehingga masyarakat tidak ragu-
ragu untuk melakukan investasi melalui platform crowdfunding syariah.
(Novitarani dan Setyowati, 2018 : 247)
Perusahaan FinTech terus berinovasi dan mengadaptasi perkembangan
teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan,
sehingga diharapkan dapat memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih
praktis, modern, meliputi layanan keuangan berbasis digital yang saat ini telah
berkembang di Indonesia, yang salah satunya adalah Crowdfunding Syariah.
Penerapan teknologi finansial untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya, sebab pemanfaatan teknologi
finansial tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat
akan layanan keuangan berbasis online dan penggunaan media internet untuk
akses data digital. Hal ini tentunya akan meningkatkan eksistensi perbankan
syariah lebih dapat berkompetitif pada pasar keuangan dan juga membantu
proses percepatan pembiayaan di bank syariah dengan aplikasi yang lebih
mudah, efisien, dan efektif dengan akses yang lebih luas lagi oleh nasabah dan
bank syariah. Proses pembiayaan lebih cepat dan terukur dengan mitigasi risiko
yang dapat dilakukan secara awal dengan sistem FinTech. Berdasarkan hal
tersebut bahwa perhatian perbankan syariah terhadap peluang-peluang yang
diperoleh dari penggunaan FinTech tersebut merupakan hal yang begitu penting
untuk memperluas pasar perbankan syariah, dimana kesempatan tersebut
didukung dari produk-produk perbankan syariah yang dapat memenuhi segala
kebutuhan masyarakat. (Muchlis, 2018 : 340)
B. Permasalahan
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam
pengembangan ilmu, khususnya pada bidang terkait tanpa mengurangi
kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut. Selain itu, juga diharapkan dapat
menjadi bahan referensi atau masukan bagi peneliti selanjutnya, khususnya
bagi peniliti yang mengkaji topik terkait dengan judul penelitian ini, yaitu
Analisis SWOT Pengimplementasian Crowdfunding Syariah dengan
Financial Technology (Fintech) Dalam Perbankan Syariah di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian yang berupa uraian dari analisis SWOT pada
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan
pertimbangan bagi perushaan perbankan Syariah secara khususnya dan
lembaga keuangan Syariah lain secara umumnya, dalam berkolaborasi
dengan perusahaan Fintech Syariah untuk pengimplementasian
Crowdfunding Syariah. Selain terhadap lembaga keuangan Syariah,
penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat praktis terhadap
peneliti sendiri guna mengembangkan ilmu yang telah dipelajari di
perkuliahan sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat banyak juga.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan
variabel dependen.
1. Variabel independen (var. x) = crowdfunding syariah dengan financial
technologi syariah.
Variabel ini didapat dari praktik Crowdfunding Syariah yang dilakukan
perusahaan Fintech Syariah, yang selanjutnya akan dianalisa Strength
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (segala peluang dan
kemungkinan baiknya), dan Threats (ancaman-ancamannya) jika
diimplementasikan dalam perbankan syariah.
C. Subjek Penelitian