Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SWOT PENGIMPLEMENTASIAN

CROWDFUNDING SYARIAH DENGAN FINANCIAL


TECHNOLOGY SYARIAH (FINTECH SYARIAH) DALAM
KEGIATAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah

Oleh:

SUGI MA’RUF ABDIANOOR


NIM D030416027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era modern ini, setiap usaha dituntut untuk menyelasarkan kegiatannya
dengan laju perkembangan zaman. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan suatu usaha
juga dinilai dari penerapan teknologi pada produk dan kegiatannya. Kehadiran
sejumlah perusahaan Fintech (Financial Technology) turut berkontribusi dalam
banyak kegiatan usaha di bidang perekonomian. Tidak hanya sebatas membantu
pembiayaan modal usaha, peran Fintech juga sudah merambah ke berbagai aspek
seperti layanan pembayaran digital dan pengaturan keuangan.
Bukan hanya pada kegiatan usaha dengan prinsip konvensional, namun
juga yang berprinsip Syariah. Perusahaan layanan Fintech sendiri sudah mulai
menjamur di Indonesia ternasuk di antaranya ada Fintech yang berbasis Syariah.
Dengan menggunakan fintech berbasis Syariah yang merupakan inovasi
teknologi yang sesuai dengan ketentuan syariah, menjadi solusi untuk dapat
terhidar dari transaksi ribawi. Dengan adanya Fintech Syariah ini juga sebagai
upaya memudahkan setiap orang yang akan melakukan transaksi dan investasi
berdasarkan prinsip Syariah, Di samping membuat kegiatan usaha berprinsip
Syariah tambah membumi di Indonesia. Bukan sebagai solusi, tapi menjadi dasar
prinsip perekonomian.
Peran perbankan di Indonesia sangat vital dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Upaya untuk mengkolaborasikan Fintech dan perbankan dalam hal ini
dirasa sangat tepat untuk memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun
daerah. Selain itu, dalam pengimplementasiannya juga harus mempermudah
akses pembiayaan atau modal sehingga menjadi lebih efektif dan efisien serta
agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya dengan maksimal.
Berdasarkan analisis SWOT penelitian-penelitian terdahulu, diketahui bahwa
perkembangan product development pada perbankan Syariah akan semakin baik,
dimana FinTech akan selalu dapat mengikuti perkembangan yang ada, mudah
untuk disesuaikan, dan mendorong perkembangan infrastruktur layanan
keuangan yang memadai. Hal itu sesuai dengan perkembangan kebutuhan
nasabah sehingga terdapat hubungan yang linear antara teknologi perbankan dan
kepuasan nasabah. Pada akhirnya, kehadiran Fintech dapat meningkatkan
portfolio pembiayaan perbankan Syariah secara nasional.
Kehadiran fintech berupa crowdfunding dengan prinsip syariah dapat
menjadi produk layanan tambahan di perbankan syariah. Konsep crowdfunding
syariah harus merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 bahwa crowdfunding
syariah dalam pelaksanaannya harus sesuai syariat Islam. Kesesuaian syariat
Islam dengan konsep crowdfunding syariah dapat dilihat dari perspektif syariah
compliance atau kepatuhan syariah yang harus bebas dari maysir, riba, gharar
dan zalim. Crowdfunding syariah setidaknya dapat memiliki dua jenis akad
dalam transaksinya yaitu musyārakah dan qarḍ. Kedua akad tersebut harus
memenuhi syarat dan rukunnya masing-masing agar akad yang dilaksanakan
dapat dikatakan sah. Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pengimplementasian crowdfunding adalah dari sisi legalitas dan keamanannya.
Crowdfunding syariah harus dilaksanakan dengan benar oleh perusahaan Fintech
dan instansi yang berkolaborasi atau bekerjasama dengannya. Problematika
mengenai hukum praktik Crowdfunding Syariah perlu diawasi oleh Dewan
Syariah Nasional agar sesuai dengan syariah sehingga masyarakat tidak ragu-
ragu untuk melakukan investasi melalui platform crowdfunding syariah.
(Novitarani dan Setyowati, 2018 : 247)
Perusahaan FinTech terus berinovasi dan mengadaptasi perkembangan
teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan,
sehingga diharapkan dapat memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih
praktis, modern, meliputi layanan keuangan berbasis digital yang saat ini telah
berkembang di Indonesia, yang salah satunya adalah Crowdfunding Syariah.
Penerapan teknologi finansial untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya, sebab pemanfaatan teknologi
finansial tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat
akan layanan keuangan berbasis online dan penggunaan media internet untuk
akses data digital. Hal ini tentunya akan meningkatkan eksistensi perbankan
syariah lebih dapat berkompetitif pada pasar keuangan dan juga membantu
proses percepatan pembiayaan di bank syariah dengan aplikasi yang lebih
mudah, efisien, dan efektif dengan akses yang lebih luas lagi oleh nasabah dan
bank syariah. Proses pembiayaan lebih cepat dan terukur dengan mitigasi risiko
yang dapat dilakukan secara awal dengan sistem FinTech. Berdasarkan hal
tersebut bahwa perhatian perbankan syariah terhadap peluang-peluang yang
diperoleh dari penggunaan FinTech tersebut merupakan hal yang begitu penting
untuk memperluas pasar perbankan syariah, dimana kesempatan tersebut
didukung dari produk-produk perbankan syariah yang dapat memenuhi segala
kebutuhan masyarakat. (Muchlis, 2018 : 340)

B. Permasalahan

Berdasarkan pada latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas,


maka dapat diketahui masalah dalam penilitian ini adalah adanya peluang dan
berbagai kemungkinan lainnya dari perbankan Syariah di Indonesia untuk
berkolaborasi dengan perusahaan Fintech Syariah dalam mengimplementasikan
produk Crowdfunding Syariah. Namun, juga diperlukan analisis-analisis lain
untuk mengetahui apa saja peluang, kelebihan, tantangan, dan kelemahan
pengimplementasiannya. Untuk itu diperlukan analisis SWOT yang dapat
memberikan gambaran berupa teori dan praktik dalam pengimplementasiannya.
C. Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan pada penelitian ini yaitu bagaimana analisis SWOT
pengimplementasian Crowdfunding Syariah dengan Financial Technology
Syariah (Fintech Syariah) dalam Perbankan Syariah di Indonesia.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan uraian hasil analisis SWOT
pengimplementasian Crowdfunding Syariah dengan Financial Technology
Syariah (Fintech Syariah) dalam Perbankan Syariah di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam
pengembangan ilmu, khususnya pada bidang terkait tanpa mengurangi
kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut. Selain itu, juga diharapkan dapat
menjadi bahan referensi atau masukan bagi peneliti selanjutnya, khususnya
bagi peniliti yang mengkaji topik terkait dengan judul penelitian ini, yaitu
Analisis SWOT Pengimplementasian Crowdfunding Syariah dengan
Financial Technology (Fintech) Dalam Perbankan Syariah di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian yang berupa uraian dari analisis SWOT pada
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan
pertimbangan bagi perushaan perbankan Syariah secara khususnya dan
lembaga keuangan Syariah lain secara umumnya, dalam berkolaborasi
dengan perusahaan Fintech Syariah untuk pengimplementasian
Crowdfunding Syariah. Selain terhadap lembaga keuangan Syariah,
penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat praktis terhadap
peneliti sendiri guna mengembangkan ilmu yang telah dipelajari di
perkuliahan sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat banyak juga.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis Penelitian meliputi penilitian kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi


keduanya. Sedangkan sifat penelitian dapat bersifat deskriptif, korelatif, atau
komparatif. Jenis dan sifat penelitian yang diangkat oleh peneliti dalan penelitian
ini yaitu deskriptif kualitatif..
Peneliti mengangkat penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan tujuan
mengetahui dan dapat menjelaskan apa dan bagaimana pengimplementasian
Crowdfunding Syariah dengan Financial Technology Syariah dalam Perbankan
Syariah di Indonesia. Lebih luasnya lagi, dapat mengeksplorasi dan
mendeskpripsikan hasil analisis SWOT dari pengimplementasiannya. Sedangkan
jenis penelitian yang diangkat berjenis kualitatif, dengan tujuan mengambarkan
dan menjelaskan hasil penelitian yang didapat berdasarkan intrepretasi dari nilai-
nilai teoritis yang dinamis melalui interaksi mendalam antara peniliti dan hal
yang diteliti, dimana data tidak dapat dijelaskan, diukur, dan digambarkan
melalui pendekatan kuantitatif (Herdiansyah 2010: 1).

B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan
variabel dependen.
1. Variabel independen (var. x) = crowdfunding syariah dengan financial
technologi syariah.
Variabel ini didapat dari praktik Crowdfunding Syariah yang dilakukan
perusahaan Fintech Syariah, yang selanjutnya akan dianalisa Strength
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (segala peluang dan
kemungkinan baiknya), dan Threats (ancaman-ancamannya) jika
diimplementasikan dalam perbankan syariah.

2. Variabel dependen (var. y) = produk perbankan syariah.


Dalam penelitian ini, kegiatan perbankan syariah yang dimaksud adalah
kegiatan penyediaan produk-produknya yang nantinya akan dianalisis
bagaimana jika crowdfunding syariah diimplementasikan di dalamnya dan
menjadi produk baru pada perbankan syariah di Indonesia.

C. Subjek Penelitian

subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu perusahaan-perushaan Financial


Technology Syariah di Indonesia yang sudah resmi terdaftar di OJK. Ada empat
perusahaan Fintech Syariah, yaitu Ammana, Dana Syariah, Danaku Syariah, dan
Alami. Selain perussahaan-perusahaan Fintech Syariah, subjek lainnya yaitu
Bank-bank Umum Syariah yang ada di Indonesia.

D. Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini berjenis data primer dan data sekunder.
Data pada penelitian ini bersumber dari:
1. Data primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Untuk
memperolehnya, peneliti harus mencarinya langsung dari subjek penelitian,
bahkan kadang peneliti harus menjadi bagian internal dari subjek yang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data langsung melalui wawancara.
2. Data sekunder,
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan tersedia dalam
berbagai bentuk yang telah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan.
Data dalam penelitian ini bersumber dari dokumentasi dan studi kepustakaan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode-metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah


sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Kategori
wawancara yang dipakai adalah wawancara terstruktur, dimana peneliti telah
mengetahui topik yang akan diangkat dalam wawancara (http://
ciputrauceo.net). Topik wawancara yang digali dalam penelitian ini adalah
Crowdfunding Syariah dalam Fintech Syariah dan produk perbankan Syariah.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan
analisis. Dalam penelitiaan ini, peneliti akan menggali
informasi dari hasil dokumentasi baik berupa tulisan, grafik,
bagan, gambar, video dokumentasi, dll. Dokumen-dokumen
tersebut ada yang berjenis primer atau berasal langsung dari
perusahaan Fintech Syariah dan perbankan Syariah di
Indonesia dan ada yang berjenis sekunder atau berasal dari
pihak lain yang mempunyai hubungan dengan kedua subjek
penelitian.
3. Kepustakaan
Yaitu metode yang bertujuan untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang menjadi topik penelitian. Informasi tersebut
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, jurnal nasional dan
internasional, internet dan sumber-sumber lain.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah teknik
domain dan taksonomi yang merupakan bagian dari model analsis data yang
dikemukakan James Spradley pada tahun 1980.
Teknik analisis domain dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. Data dapat
diperoleh dari studi kepustakaan. Hasilnya adalah gambaran umum tentang
obyek yang diteliti yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini,
informasi yang diperoleh masih berupa teori, belum mendalam sampai ke dalam
praktiknya, namun sudah menemukan domain-domain atau hal-hal mendasar
yang dapat digali. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data apa saja,
terutama berasal dari studi kepustakaan yang diperlukan untuk mendapatkan
gambaran umum dari Crowdfunding Syariah dalam Fintech Syariah dan
gambaran umum produk-produk dalam kegiatan operasional perbankan syariah
di Indonesia. Setelah mendapatkan gambaran secara umum, peneliti mulai
menyusun pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang masih bersifat
umum dan mulai mencari dokumen-dokumen terkait topik yang diangkat guna
mendapatkan konfirmasi dari kesimpulan awal.
Analisis taksonomi adalah kelanjutan dari analisis domain. Gambaran
umum yang sudah didapatkan oleh peneliti perlu diperdalam lagi melalui
pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak.
Dengan demikian gambaran umum yang telah ditetapkan menjadi cover term
oleh peneliti dapat dianalisis dan diurai secara lebih rinci serta mendalam
(http://etheses.uin-malang.ac.id). Sehingga, dapat dijelaskan hasil analisis SWOT
dari pengimplementasian crowdfunding syariah dengan Fintech syariah dalam
kegiatan perbankan syariah di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan Mukhlis (2018). Analisis SWOT Financial Technology (Fintech)


Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal At-Tawassuth, Vol. 3,
No.2, Hal. 335 – 357.

Anisah, Ro'fah (2018). Analisis Crowdfunding Syariah Berdasarkan Prinsip Syariah


Compliance serta Implementasinya Dalam Produk Perbankan Syariah. Jurnal
Al-Manahij, Vol. 12, No.2, Hal.247-262.

Herdiansyah (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.


Jakarta : Salemba Humanika.

Universitas Ciputra. (2016). Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian. Diakses


dari http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian.
(30 Juni 2019 pukul 21.30).

AD Darissalam (2015). BAB 3 Metode Penelitian. Hal 39-46. Diakses dari


http://etheses.uin-malang.ac.id/1154/7/11510121%20Bab%203.pdf (30 Juni 2019
pukul 22.13).

Anda mungkin juga menyukai