Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/369529355

Prinsip-Prinsip Dasar Keuangan Syariah

Chapter · March 2023

CITATIONS READS

0 4,004

1 author:

Lucky Nugroho
Universitas Mercu Buana
252 PUBLICATIONS 2,962 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lucky Nugroho on 25 March 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Part of References Book: Manajemen Keuangan Syariah
Publisher: Az-Zahra, Sumatera Utara
Prinsip-Prinsip Dasar Keuangan Syariah
Dr. Lucky Nugroho., SE., MM., MAk., MSc
Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Mercu Buana
Email: lucky.nugroho@mercubuana.ac.id

A. Pendahuluan
Keuangan syariah telah menjadi fenomena penting di Indonesia selama
beberapa tahun terakhir (Kamal et al., 2022; Nugroho, 2022b; Utami et al.,
2022). Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan keuangan syariah di
Indonesia antara lain adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya keuangan syariah, tumbuhnya jumlah populasi Muslim di
Indonesia, serta dukungan pemerintah berupa program menjadikan
Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia (Imani et al.,
2022; Siti Nur Alfiyah et al., 2022; Zainuddin et al., 2022). Adapun fenomena
keuangan syariah pada belakangan ini adalah sebagai berikut:
▪ Pertumbuhan pasar keuangan syariah: Pasar keuangan syariah di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa
tahun terakhir. Menurut data Bank Indonesia, total aset industri keuangan
syariah di Indonesia mencapai Rp2.375 triliun pada akhir 2022 dan jumlah
tersebut belum termasuk dengan saham syariah (Dwijayanti & Gandhi,
2023).
▪ Bank syariah: Bank syariah di Indonesia menjadi salah satu pilar utama
dari industri keuangan syariah. Pada akhir 2020, terdapat 14 bank syariah
di Indonesia dengan total aset mencapai Rp608,9 triliun (OJK, 2020).
▪ Produk keuangan syariah yang inovatif: Produk keuangan syariah yang
inovatif terus dikembangkan di Indonesia, seperti sukuk (obligasi syariah),
reksa dana syariah, dan asuransi syariah (Imani et al., 2023).
▪ Pertumbuhan lembaga keuangan mikro syariah: Lembaga keuangan
mikro syariah (LKMS) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan di
Indonesia. LKMS menyediakan akses keuangan bagi masyarakat yang
tidak terlayani oleh bank konvensional (Muthmainnatun et al., 2022;
Nugroho et al., 2020).
▪ Pendidikan keuangan syariah: Pendidikan keuangan syariah juga semakin
diperhatikan di Indonesia. Banyak universitas dan lembaga pendidikan
yang menawarkan program studi dan pelatihan di bidang keuangan
syariah (Lailatul et al., 2023; Lestari et al., 2022; Vidyaningrum et al., 2023).
▪ Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia terus memberikan
dukungan terhadap pengembangan keuangan syariah di negara ini,
dengan cara mengeluarkan regulasi dan kebijakan yang mendukung
perkembangan industri keuangan syariah (Aziz et al., 2023; Nugroho,
2022e, 2022b).
Berdasarkan fenomena-fenomena keuangan syariah di Indonesia tersebut
menunjukkan potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang di masa
depan, dengan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan industri
keuangan yang semakin inovatif. Oleh karena itu, untuk mendukung
perkembangan industri syariah, maka diperlukan pemahaman terkait dengan
prinsip-prinsip dan nilai-nilai dari keuangan syariah. Lebih lanjut rumusan
masalah pada bagian buku ini adalah bagaimana prinsip-prinsip dan nilai-
nilai dari keuangan syariah yang dapat memberikan kesejahteraan bagi
masyrakat?.
Tujuan dari bagian buku ini adalah memberikan pengetahuan bagi
para stakholder terkait dengan keuangan syariah berkaitan dengan prinsip-
prinsip dan nilai-nilai keuangan syariah. Adapun implikasi dari bagian buku
ini adalah menambah khasanah keilmuan keuangan syariah dan dapat
menjadi referensi bagi para peneliti selanjutnya.

B. Prinsip-Prinsip Dasar dari Keuangan Syariah


Sebelum membahas berkaitan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai
dari keuangan syariah, maka perlu dipahami prinsip-prinsip dari ekonomi
syariah yang dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini:
Sumber: Imani et al. (2022)
Gambar 1. Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah

Merujuk pada gambar 1 di atas, maka diketahui bahwa pondasi dari ekonomi
syariah adalah maqasid syariah yang terdiri dari enam aspek yang terdiri dari:
▪ Menjaga agama;
▪ Menjaga jiwa;
▪ Menjaga akal;
▪ Menjaga Keturunan;
▪ Menjaga Harta;
▪ Menjaga Lingkungan.
Lebih lanjut dari enam aspek tersebut, maka ekonomi syariah dapat
direfleksikan tidak hanya menganut prinsip tripple bottom line atau 3 P’S
(Profit-Keuangan, People-Sosial dan Planet-Lingkungan) tetapi menganut quard
bottom line atai 4 P’S (Profit-Keuangan, People-Sosial, Planet-Lingkungan dan
Prophet-Spiritual) (Diantanti et al., 2021; Karyanto et al., 2019; Nugroho et al.,
2019; Nugroho, 2022f; Whittaker, 1999). Oleh karenanya, ekonomi syariah
yang memiliki prinsip 4 P’S memiliki pilar kemaslahatan dimana segala
aktivitas ekonomi manusia harus didasarkan atas tujuan memberikan
kebaikan kepada manusia lainnya (Arafah & Nugroho, 2016; Badawi et al.,
2021; Nugroho et al., 2017; Nugroho, Ghazali, et al., 2020). Selanjutnya sebagai
puncak ataupun tujuan akhir manusia melakukan kegiatan ekonomi atau
muamalah adalah untuk mendapatkan ridho dari Allah. Oleh karenanya
tujuan akhir dari aktivitas ekonomi tersebut adalah mencapai keselamatan di
dunia dan juga kebahagian di akhirat (Nugroho & Bararah, 2018).
Selanjutnya, mengacu dari prinsip ekonomi syariah, maka prinsip-
prinsip dari keuangan syariah menurut Mutmainah et al. (2022), Nasfi et al.
(2022), Nugroho (2022c), dan Nugroho et al. (2022) meliputi:
▪ Larangan riba: Riba atau bunga dalam bentuk apa pun dilarang dalam
sistem keuangan syariah. Hal ini berarti tidak ada penghasilan yang
diperoleh dari bunga atau keuntungan yang dihasilkan dari bunga.
▪ Larangan maysir: Maysir atau perjudian juga dilarang dalam sistem
keuangan syariah. Transaksi yang melibatkan unsur spekulatif atau tidak
pasti, serta mengandung unsur ketidakadilan atau ketidakpastian
dilarang.
▪ Larangan gharar: Gharar atau ketidakpastian yang tidak dapat dihindari
dalam transaksi juga dilarang dalam sistem keuangan syariah. Transaksi
yang mengandung ketidakpastian yang signifikan atau terlalu spekulatif
tidak diperbolehkan.
▪ Berbagi keuntungan dan risiko: Prinsip ini menekankan pada konsep
kerjasama dan berbagi keuntungan dan risiko antara investor dan
pengelola atau pemilik modal dan pengusaha.
▪ Keadilan dalam transaksi: Setiap transaksi harus dilakukan secara adil
dan tidak merugikan salah satu pihak atau merugikan pihak lain.
▪ Transaksi berbasis aset riil: Transaksi dalam sistem keuangan syariah
harus berbasis pada aset riil yang dapat diukur dan memiliki nilai yang
jelas.
▪ Transparansi: Transaksi harus dilakukan secara transparan dan jujur,
sehingga setiap pihak dapat mengetahui dan memahami detail transaksi
tersebut.
▪ Kepatuhan terhadap syariah: Sistem keuangan syariah harus mematuhi
prinsip-prinsip dasar syariah dan menghindari transaksi yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.
Oleh karenanya, prinsip-prinsip dasar keuangan berdasarkan syariah
bertujuan untuk menciptakan keadilan, transparansi, dan pengelolaan yang
bertanggung jawab dalam setiap transaksi keuangan. Dengan adanya
prinsip-prinsip ini, diharapkan sistem keuangan syariah dapat memberikan
kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Selain prinsip-prinsip keuangan syariah, menurut (Badawi et al., 2021;
Karyanto et al., 2021; Nugroho, Nugraha, et al., 2021; Nugroho, 2022d, 2022a)
terdapat pula prinsip-prinsip keuangan syariah berdasarkan akad yang
mencakup:
▪ Prinsip Mudharabah: Prinsip ini menekankan pada konsep kerjasama dan
berbagi keuntungan antara investor (shahibul maal) dan pengelola
(mudharib).
▪ Prinsip Musharakah: Prinsip ini mirip dengan Mudharabah, namun pada
prinsip ini, kedua pihak yang bekerja sama juga berbagi risiko.
▪ Prinsip Murabahah: Prinsip ini adalah transaksi jual-beli dengan prinsip
keuntungan diungkapkan dengan jelas kepada pembeli.
▪ Prinsip Musyarakah Mutanaqisah: Prinsip ini adalah kombinasi dari
Musharakah dan Ijarah. Investor dan pengelola melakukan kerjasama, dan
pengelola juga mengambil bagian dari keuntungan yang dihasilkan dari
investasi.
▪ Prinsip Ijarah: Prinsip ini adalah kontrak sewa, di mana pemilik barang
atau jasa menyewakan barang atau jasa kepada penyewa dengan harga
yang disepakati.
▪ Prinsip Qardhul Hasan: Prinsip ini adalah pemberian pinjaman tanpa
bunga dengan niatan membantu sesama.
▪ Prinsip Wadiah: Prinsip ini adalah konsep simpanan dengan keamanan
yang terjamin.
▪ Prinsip Wakalah: Prinsip ini adalah konsep perwakilan, di mana seseorang
memberi wewenang pada orang lain untuk melakukan tindakan atas
namanya.
▪ Prinsip Kafalah: Prinsip ini adalah konsep jaminan, di mana seorang pihak
memberikan jaminan kepada pihak lain untuk membayar hutang atau
memenuhi kewajiban tertentu.
Dengan demikian, prinsip-prinsip dasar keuangan syariah berdasrkan akad-
akad tersebut di atas menunjukkan bahwa tujuan dari keuangan syariah
adalah untuk menciptakan keadilan, transparansi, dan pengelolaan yang
bertanggung jawab dalam setiap transaksi keuangan. Selanjutnya, menurut
Nugroho (2022c); Aryana et al. (2021; Diantanti et al. (2021); Nugroho, Mastur,
et al. (2021); dan Nugroho & Mariyanti (2021) serta Nugroho, Badawi, et al.
(2021) terdapat juga nilai-nilai universal dari keuangan syariah yang meliputi:
▪ Keadilan: Keadilan menjadi nilai utama dalam sistem keuangan syariah,
di mana setiap pihak harus mendapatkan hak yang sama dan tidak ada
yang dirugikan.
▪ Tanggung Jawab: Setiap pihak harus bertanggung jawab atas tindakan dan
keputusan yang diambil dalam transaksi keuangan syariah.
▪ Transparansi: Setiap transaksi harus dilakukan secara transparan,
sehingga setiap pihak dapat mengetahui dan memahami detail transaksi
tersebut.
▪ Berbagi Risiko: Dalam sistem keuangan syariah, risiko harus dibagi secara
adil antara pihak yang terlibat dalam transaksi, sehingga tidak hanya satu
pihak yang menanggung risiko.
▪ Keberlanjutan: Sistem keuangan syariah harus berkelanjutan dalam jangka
panjang, sehingga tidak hanya menghasilkan keuntungan sementara
tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
▪ Ketidakberpihakan: Sistem keuangan syariah tidak boleh memihak
kepada satu pihak tertentu, melainkan harus mengedepankan
kepentingan bersama.
▪ Kemuliaan Manusia: Sistem keuangan syariah harus memuliakan
martabat manusia, sehingga setiap transaksi harus dijalankan dengan
menjaga etika dan moral yang tinggi.
▪ Keterpaduan: Sistem keuangan syariah harus terpadu dan berkoordinasi
dengan sektor ekonomi dan sosial lainnya, sehingga dapat memberikan
kontribusi yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

Penutup
Dinamika keuangan syariah di Indonesia pada sepuluh tahun
belakangan ini tumbuh pesat seiring dengan program pemerintah yang
menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Oleh karenanya untuk meningkatkan literasi terhadap keuangan syariah,
maka perlu adanya pemahaman terkait dengan prinsip-prinsip dari keuangan
syariah, prinsip-prinsip keuangan syariah berdasarkan akad dan nilai-nilai
keuangan syariah universal.
C. Daftar Pustaka
Arafah, W., & Nugroho, L. (2016). Maqhashid Sharia in Clean Water Financing
Business Model at Islamic Bank. International Journal of Business and
Management Invention, 5(2), 22–32.
Aryana, K. P., Nugroho, L., & Putra, Y. M. (2021). Key Financial Performance
Comparative Analysis of Conventional Rural Banks and Islamic Rural Banks
in Indonesia during the Covid-19. Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan
Perpajakan, 14(1), 1–14.
Aziz, R. M., Fitriyani, T., Soeharjoto, S., Nugroho, L., & Parenreng, S. M. (2023).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Pengelolaan Dana Haji. Jesya,
6(1), 722–732. https://doi.org/10.36778/jesya.v6i1.1009
Badawi, A., Nugroho, L., & Hidayah, N. (2021). Islamic bank performance : Does
low-cost fund and labor cost affect it ? ( Empirical cases in Bank Syariah
Mandiri-Indonesia ). Business, Economics and Management Research Journal,
4(2), 81–92.
Diantanti, N. P., Trimulato, T., Mahriani, E., Nugroho, L., Shaleh, M.,
Supatminingsih, T., Faujiah, A., Rachmawati, E., Jumiati, E., Isnandar, F. R.,
Bahri, S., Djuanda, G., Sudarmanto, E., & Saravistha, D. B. (2021). Pengantar
Bisnis Islam (Tinjauan Konsep dan Praktis). In Widina Bhakti Persada
Bandung. Widina Bhakti Persada Bandung.
Dwijayanti, H., & Gandhi, G. (2023). OJK Sebut Total Aset Keuangan Syariah Rp
2.375 Triliun, Potensi Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia. Bisnis.Tempo.Co.
https://bisnis.tempo.co/read/1692260/ojk-sebut-total-aset-keuangan-
syariah-rp-2-375-triliun-potensi-jadi-pusat-ekonomi-syariah-dunia
Imani, S., Hasanah, M., Atikah, I., Kartawinata, B. R., Jarullah, J., Riyaldi, M. H.,
Qamaruddin, M., Hafizh, M., Mahriani, E., Febriyani, D., Nugroho, L., Sari,
N., Yetti, F., & Lautania, M. F. (2023). FINTECH SYARIAH. In E. Damayanti
(Ed.), CV WIDINA MEDIA UTAMA. CV WIDINA MEDIA UTAMA.
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/559259-
fintech-syariah-194861f5.pdf
Imani, S., Zulfikar, M., Mahmudah, S. N., Nugroho, L., Ardana, Y., Sudarmanto,
E., Ernayani, R., & Kinanti, R. A. (2022). Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Global
Eksekutif Teknologi.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=OLaYEAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PR1&ots=219Zylj_jx&sig=_pwjpIfx_bDxCq2FyYoEa8MD4s8&redir
_esc=y#v=onepage&q&f=false
Kamal, S., Zulkifli, Agusti, N., Asmadia, T., Rahmat, F., Firda Zulfa Fahriani
Muhammad Iqbal, Monady, H., Octaviani, R., Mubarok, A., Hakim, L.,
Masruroh, N., Athief, F. H. N., & Nugroho, L. (2022). ZISWAF (Zakat, Infak,
Sedekah & Wakaf) (M. N. Sayuti & I. Nur (eds.)). Az-Zahra.
Karyanto, B., Aziz, H., Yusuf, M., Putra, A. R., Darussalam, A. Z., Fauziah, G.,
Djuanda, G., Wicaksono, Y., Puspita, R., Kusumaningrum, L., Nugroho, A.,
& Fasa, M. I. (2021). Pengantar Ekonomi Syariah (First). Widina Bhakti Persada
Bandung. www.penerbitwidina.com
Karyanto, B., Aziz, L. H., Yusuf, M., Muzayyanah, Putra, A. R., Darussalam, A.
Z., Fauziah, Djuanda, G., Wicaksono, G., Puspita, Y., Kusumaningrum, R.,
Nugroho, L., & Alfalisyado. (2019). Pengantar Ekonomi Syariah (Vol. 1).
Widina Bhakti Persada Bandung.
Lailatul, B., Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2023). Kajian Peran Koperasi Pesantren
(Kopontren) dalam Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan (Studi Kasus
Pondok Pesantren Ar-Rowiyah, Mancengan, Bangkalan, Madura). Trending:
Jurnal Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 104–113.
Lestari, E., Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2022). Analisa Pelayanan Pegadaian
Syariah (Studi Kasus di PT. Pegadaian Syariah Cabang Raden Patah,
Tangerang). Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(3), 1149–1156.
Muthmainnatun, A. T., Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2022). Analisa Prosedur
Penyaluran Pembiayaan Murabahah pada Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (Studi Kasus pada BMT Syarif Hidayatullah Gunungwungkal).
Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(3), 1121–1129.
Mutmainah, M., Sukmadilaga, C., & Nugroho, L. (2022). Development of Islamic
Insurance in Southeast Asia (Malaysia, Brunei Darussalam, and Indonesia):
The Progress Perspective. Sosyoekonomi, 30(52), 243–255.
https://doi.org/10.17233/sosyoekonomi.2022.02.13
Nasfi, N., Sutiapermana, A., Shiddieqy, H. A., Yumnah, S., Jannah, S., Purnama,
B., Suganda, A. D., Muslim, U. B., Mubarok, M. K., Nurlina, E., Nugroho, L.,
Mustamin, S. W., Hasanuddin, H., & Suryani, S. (2022). PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN DAN PERADABAN EKONOMI ISLAM. In N. S. Wahyuni
(Ed.), Widina Media Utama. Widina Media Utama.
Nugroho, L. (2022a). Akad Murabahah. In Akad-Akad Bank Syariah (pp. 1–15).
FEBI IAIN Lhokseumawe.
https://www.academia.edu/46801467/_Makalah_Akuntansi_syariah_Aka
d_murabahah
Nugroho, L. (2022b). Bank Konvensional VS Bank Syariah. In Ekonomi
Konvensional VS Ekonomi Syariah (pp. 78–89). Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Lhokseumawe.
Nugroho, L. (2022c). Industri Keuangan Syariah Ramah Lingkungan. In Peluang
dan Tantangan Industri Syariah (1st ed., pp. 142–148). Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.
Nugroho, L. (2022d). Potret Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. In Masa
Depan Industri Keuangan Syariah di Indonesia (First). Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.
Nugroho, L. (2022e). Problematika Bank Syariah. In Bank Syariah tidak Syariah?
(pp. 197–207). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.
https://www.researchgate.net/publication/362872113_PROBLEMATIKA
_BANK_SYARIAH
Nugroho, L. (2022f). The Relationship between Maqasid Sharia and Profitability
Ratio in Islamic Banking Industries Performance. Sosyoekonomi, 30(53), 243–
259. https://doi.org/10.17233/sosyoekonomi.2022.03.13
Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2019). Discourses of Sustainable
Finance Implementation in Islamic Bank (Cases Studies in Bank Mandiri
Syariah 2018). International Journal of Financial Research, 10(6).
https://doi.org/10.5430/ijfr.v10n6p108
Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2021). The Phenomenon of Saving Glut
in the Banking Industry during the Covid-19 Pandemic. Profita: Komunikasi
Ilmiah Akuntansi Dan Perpajakan, 14(1), 1–15.
Nugroho, L., & Bararah, H. N. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance dan
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap stabilitas
keuangan bank umum syariah di Indonesia Tahun 2012-2017. Inovbiz: Jurnal
Inovasi Bisnis, 6(2), 160–169.
Nugroho, L., Ghazali, A., Dadan Suganda, A., Ode Angga, L., Anshary Hamid
Labetubun, M., Ihwanudin, N., Haerany, A., Anwar, S., Hartono, R., &
Anwar, A. (2020). Pengantar Perbankan Syariah (U. Saripudin (ed.)). Widina
Bhakti Persada Bandung. www.penerbitwidina.com
Nugroho, L., Husnadi, T. C., Utami, W., & Hidayah, N. (2017). Maslahah and
Strategy to Establish a Single State-Owned Islamic Bank in Indonesia. Tazkia
Islamic Finance and Business Review, 10(1), 1–17.
Nugroho, L., Lubis, C., Fitrijanti, T., Sukmadilaga, C., Akuntansi, M., &
Padjajaran, U. (2020). Peluang Pengusaha Mikro dan Kecil (UMK)
Menggunakan Layanan Digital Lembaga Keuangan Mikro Syariah. JURNAL
AL-QARDH, 5(1), 56–68.
Nugroho, L., & Mariyanti, T. (2021). Discourses of Islamic Performance Ratio
Based on Tawhid String Relationship. Journal of Islamic Economics & Social
Science (JIESS), 2(1), 44–52.
Nugroho, L., Mastur, A. A., & Wahyono, T. (2021). Comparative Analysis of the
Determinant Factors of Return on Assets between Islamic Commercial Banks
(BUS) and Islamic Business Units (UUS). Jurnal Economia, 17(1), 124–140.
Nugroho, L., Melzatia, S., Indriawati, F., Nurhasanah, & Safira. (2022).
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DARI KONSEP KE PRAKTIK. Widina
Bhakti Persada.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=w4uREAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PA1&dq=LEMBAGA+KEUANGAN+SYARIAH+DARI+KONSEP
+KE+PRAKTIK&ots=dSE4xAIAPW&sig=u3UePO4CgAY1YKBUNt2-
L4hLyq0&redir_esc=y#v=onepage&q=LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH DARI KONSEP KE PRAKTIK&f=false
Nugroho, L., Nugraha, E., & Badawi, A. (2021). Comparative Analysis of The
Effect of Loan/Financing To Deposit Ratio, Labor Costs Growth and
Promotion Costs Growth to Returns on Assets in Islamic Banks and
Conventional Banks in Indonesia. International Journal of Commerce and
Finance, 7(2), 21–49.
OJK. (2020). SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA 2020.
SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA 2020.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dan-
kegiatan/publikasi/Documents/Pages/-Snapshot-Perbankan-Syariah-
Desember-2020/Snapshot Perbankan Syariah Desember 2020.pdf
Siti Nur Alfiyah, Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2022). Analisa Penggunaan Akad
Ijarah dalam Jual Beli Sperma Sapi (Studi Kasus di Desa Dukuhseti). Jurnal
Cakrawala Ilmiah, 2(3), 1131–1138.
Utami, W., Chairunisa, M., Nugroho, L., & Ali, A. J. (2022). Knowledge for
Investment in Islamic Capital Market and Islamic Stocks for The Young
Generation to Mitigate Fraudulent Investment. JMM (Jurnal Masyarakat
Mandiri), 6(4), 1–8.
Vidyaningrum, C. N., Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2023). Analisa Tingkat Literasi
Keuangan Syariah Masyarakat Desa (Studi Kasus Desa Karangrejek,
Wonosari, Gunungkidul). Trending: Jurnal Manajemen Dan Ekonomi, 1(1),
156–164.
Whittaker, M. (1999). Emerging ″triple bottom line″ model for industry weighs
environmental, economic, and social considerations. Oil and Gas Journal,
97(51), 23–26.
Zainuddin, A., Nugroho, L., & Sugiarti, D. (2022). Analisis Program Penggunaan
Dana KOIN NU Lazisnu untuk Kepedulian Sosial Masyarakat (Studi Kasus
di Desa Tondumulyo). Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(3), 1029–1036.

PROFIL PENULIS:

Dr. Lucky Nugroho., SE., MM., MAk., MSc, lahir di Jakarta pada tanggal 21
Desember 1979. Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
▪ S1 Sarjana Ekonomi lulus pada tahun 2001 dari Fakultas Ekonomi pada
jurusan Akuntansi Universitas Islam Indonesia;
▪ S2 Magister Manajemen lulus pada tahun 2011 dari Universitas Trisakti;
▪ S2 Magister Akuntansi dengan konsentrasi Akuntansi Syariah dari
Univesitas Padjadjaran Bandung lulus pada tahun 2014;
▪ S2 Advance Master Microfinance lulus pada tahun 2015 dari Universite Libre
de Bruxelles-Solvay Brussels School of Economic and Management, Belgia;
▪ Post-Graduate dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2016 dengan
konsentrasi Sustainable Local Economics Development;
▪ S3 Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Trisakti pada tahun 2021
dengan konsentrasi Perbankan Syariah
Saat ini penulis adalah staf pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana, Jakarta sejak tahun 2015. Selain itu penulis juga
sebagai praktisi pada perbankan, yaitu Bank Rakyat Indonesia dari tahun
2002-2009. Sejak tahun 2009 s.d November 2022 penulis aktif sebagai praktisi
pada Bank Syariah terbesar di Indonesia, dan pada Februari 2023 penulis
menjadi Sekretaris Program Studi pada Magister Akuntansi Universitas
Mercu Buana. Selain itu penulis juga terlibat sebagai Ketua Ikatan Ahli
Ekonomi Islam (IAEI) Komisariat Universitas Mercu Buana dan dipercaya
sebagai pengurus Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI) wilayah Jakarta.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai