Proposal Oleh :
WINDARTI APRIANI
01031181823203
AKUNTANSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2021
Daftar Isi
Halaman Sampul......................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
1. Judul.....................................................................................................................4
2. Latar Belakang.....................................................................................................4
3. Rumusan Masalah..............................................................................................10
4. Tujuan Penelitian...............................................................................................11
5. Manfaat Penelitian.............................................................................................11
6. Studi Kepustakaan..............................................................................................12
6.4 Hipotesis......................................................................................................33
6.4.4 Pengaruh Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio
terhadap Return Saham Syariah......................................................................36
7. Metode Penelitian...............................................................................................37
2
7.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................38
Daftar Pustaka........................................................................................................48
3
1. Judul
Analisis Pengaruh Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity
Ratio terhadap Return Saham Syariah (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di
2. Latar Belakang
Investasi di pasar modal saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
menaikkan nilai aset mereka (Prasetyo, 2018). Di lain sisi pemerintah juga mulai
menerapkan berbagai kebijakan terkait pasar modal syariah. Data Otoritas Jasa
tonggak sejarah baru sejak disahkannya UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) tanggal 7 Mei 2008. Dimana undang-undang ini
sebagai landasan hukum penerbitan surat berharga syariah negara (sukuk negara).
tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwasannya
ditengah kondisi ekonomi yang tidak pasti karena pandemi COVID-19, investor
4
dengan peningkatan 25,21% dari tahun 2019 yang hanya sebanyak 68.599
investor. Sebelumnya pada tahun 2018 pengguna SOTS sebanyak 44.536 investor
secara online serta memenuhi prinsip syariah di pasar modal. Anggota bursa yang
Indonesia
Malaysia
Kuwait
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Sumber: State of the Global Islamic Economic Report 2020/21-DinardStandard
Indonesia pada era modern sekarang yaitu diawali dengan penerbitan reksa dana
pertama ditahun 1997 lalu diluncurkannya Jakarta Islamic Index (JII) pada 3 Juli
2000 yang merupakan indeks saham syariah pertama. Indeks JII menjadi pemandu
awal para investor yang sangat ingin melakukan investasi namun terbebas dari
unsur ribawi. Diantara indeks saham syariah lainnya yang ada di era sekarang,
5
konstituen Jakarta Islamic Index hanya terdapat 30 saham syariah terkuat,
terlikuid dan memiliki kapitalisasi pasar tertinggi yang tercatat di BEI sehingga
sesuai prinsip syariah. Saham syariah yang termasuk dalam indeks JII adalah
saham-saham terpilih yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi
(Zulfikar & Mayvita, 2017). Berikut kapitalisasi pasar Jakarta Islamic Index
periode 2012-2020:
Pada tahun 2021 Jakarta Islamic Index telah menjadi indeks saham
Index direview sebanyak dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan
November mengikuti jadwal review DES oleh OJK. Perusahaan yang bisnisnya
tidak lagi sesuai dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks JII lalu
daya tarik bagi investor untuk dapat melakukan investasi dan dapat terhindar dari
6
unsur riba. Akan tetapi, besarnya tingkat return yang akan didapatkan oleh
seorang investor dari proses investasi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index masih menyimpan tanda tanya. Hal ini dikarenakan setiap investor
yang melakukan investasi tentu akan berharap memperoleh imbalan hasil dari
perusahaan (Christiana et al., 2019). Untuk dapat memperoleh return yang tinggi
sebelum melakukan investasi. Hasil analisis yang baik pada sebuah perusahaan
keperusahaan tersebut. Begitu juga sebaliknya hasil investasi yang buruk pada
sebuah perusahaan akan membuat informasi tidak tertarik dan tidak berani untuk
informasi dalam mengambil keputusan investasi (Hawu & Amanah, 2016). Untuk
syariah dan keadaan suatu perusahaan dimasa depan maka digunakan analisis
lengkap dan tersedia. Rasio keuangan menjadi salah satu faktor yang perlu
7
keuangan suatu perusahaan dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu (Wardani et
al., 2017).
Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio serta komponen-
komponen lainnya. Current Ratio sebagai bagian dari rasio likuiditas suatu
dalam memenuhi kewajiban atau liabilitas yang bersifat jangka pendek. Beberapa
terhadap return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index periode 2008-2019, hal ini sejalan dengan penelitian (Anugrah & Syaichu,
saham syariah pada 14 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode
menyatakan Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham syariah pada
sebuah perusahaan yaitu Earning per Share. Earning per Share sebagai bagian
dari rasio pasar yang menghitung bagaimana kemampuan manajemen dalam suatu
mengenai pengaruh Earning per Share terhadap return saham syariah. Penelitian
(Erzad & Erzad, 2017) menunjukan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif
8
tetapi tidak signifikan secara parsial terhadap return saham syariah dengan total
menemukan bahwa Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap return saham
syariah pada 9 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
sampel penelitian, hal ini sejalan dengan penelitian (Firmansyah, 2016) yang
menyebutkan Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap return saham syariah
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang dilihat dari struktur modal
untuk membiayai suatu perusahaan (Rahmatul & Aliamin, 2018). Angka Debt to
Equity Ratio yang besar pada suatu perusahaan dapat memberikan pengaruh bagi
para investor terkait proses investasi, sehingga dengan mengetahui besar kecilnya
bahwa tidak terdapat pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap return saham
syariah. Sementara (Erzad & Erzad, 2017) menyebutkan Debt To Equity Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syariah sejalan dengan
penelitian (Rahmatul & Aliamin, 2018) yang menyatakan Debt To Equity Ratio
9
Berdasarkan riset sebelumnya, penulis menemukan bahwa masih terdapat
Share dan Debt to Equity Ratio terhadap return saham syariah sehingga masih
penelitian yang telah ada sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian ini disertai
penelitian yang sudah ada. Penelitian ini memiliki rentang waktu yang lebih lama
yaitu 9 tahun, dimana periode penelitian dari tahun 2012-2020. Selain itu indeks
saham dan kombinasi antar variabel independen yang berupa rasio-rasio keuangan
ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang
Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Syariah (Studi pada
3. Rumusan Masalah
2012-2020?
periode 2012-2020?
10
3. Apakah Debt to Equity Ratio dapat memberikan pengaruh negatif pada
periode 2012-2020?
4. Apakah Current Ratio, Earning per Share serta Debt to Equity Ratio
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini terdiri dari tiga sasaran antara lain:
11
investasi saham syariah dan bagaimana agar mendapatkan return yang
investor dapat menyikapi dengan bijak keadaan yang ada seperti prospek
return saham syariah dapat dianalisis sesuai rasio keuangan yang dikaji
peneliti.
6. Studi Kepustakaan
1943. Michael Spence sebagai peraih hadiah nobel ekonomi pada tahun 2001
dengan karya “Dinamika Arus Informasi dan Perkembangan Pasar” bersama dua
12
penerima informasi akan dipicu untuk mengambil keputusan sesuai kondisi yang
secara penuh dan menyeluruh yang nantinya dapat mempengaruhi keadaan suatu
Teori sinyal juga merupakan sinyal informasi yang dibutuhkan oleh para
pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak (Rahmatul & Aliamin, 2018).
return kepada para investor dimasa depan. Kemudian sinyal kenaikan dividen
Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio memiliki
memberikan sinyal informasi baik positif maupun negatif kepada investor yang
berinvestasi atau tidak pada perusahaan tersebut. (Widyarini & Ridha, 2019) dan
(Rahmatul & Aliamin, 2018) menggunakan teori sinyal dalam meneliti pengaruh
Current Ratio, Earnings Per Share dan Debt To Equity Ratio terhadap return
saham syariah.
13
6.1.2 Return Saham Syariah
Return saham syariah sebagai imbal hasil seorang investor dari proses
prinsip syariah. Return saham menjadi faktor yang memberikan motivasi kepada
modal dan keberanian mengambil risiko investasi yang dipilih. Menurut (Hosen &
menghitung return portofolio saham juga perlu diperhatikan oleh seorang investor
(Munawaroh & Sunarsih, 2020). Imbalan hasil atas investasi terbagi menjadi dua
1. Return realisasi atau Realized Return, yaitu imbalan hasil yang sudah
direalisasi dan dihitung menggunakan data-data yang telah ada atau data
14
Menurut Fatwa DSN-MUI No: 135/DSN-MUI/V/2020 tentang Saham
bahwasannya bagi hasil untuk para pemegang saham dalam Syirkah Musahamad
wajib bersumber dari laba usaha perusahaan. Fatwa ini menyebutkan perusahaan
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembagian laba usaha (jika ada) untuk
saham
b. Nisbah yang telah disepakati di awal, kecuali jika ada keputusan lainnya
dapat dialihkan pada direksi ataupun dewan komisaris dalam batas yang
anggaran dasar.
Dividen atau bagi hasil inilah sebagai bentuk dari return saham syariah.
Dividen yang diperoleh oleh pemegang saham ini dapat dialihkan dengan hibah,
infak, wakaf, zakat, hadiah atau cara lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
laporan keuangan dan digunakan untuk mencerminkan kinerja suatu bidang usaha
dan keadaan operasionalnya. Rasio keuangan menjadi salah satu faktor yang perlu
15
keuangan suatu perusahaan dapat berubah- ubah dari waktu ke waktu (Wardani et
al., 2017). Rasio keuangan biasanya dilakukan analisis sebagai suatu studi yang
(Lukiana, 2013) analisis rasio keuangan terdiri dari lima jenis antara lain:
1. Rasio Likuiditas
segera dipenuhi (likuiditas perusahaan), rasio tersebut antara lain Current Ratio
dan Quick Ratio (Grace et al., 2019). Pada penelitian ini akan melihat bagaimana
pendek atau hutang yang akan jatuh tempo dalam penagihan yang dilakukan
secara keseluruhan dengan kepemilikan asset lancar dimiliki. Sebagai bagian dari
16
Menurut (Puspitasari et al., 2017) Current Ratio yang tinggi menujukan
pendek, akan tetapi nilai Current Ratio yang telalu besar harus diperhatikan oleh
Rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di
pasar (Lukiana, 2013). Rasio nilai pasar terdiri dari Price Earning Ratio, Book
Value per Share dan Price Book Value (Grace et al., 2019). Rasio-rasio nilai pasar
menggunakan salah satu rasio nilai pasar yaitu Earning per Share untuk
Earning per Share menjadi salah satu rasio yang perlu dianalisis oleh
Earning Per Share atau laba per lembar saham adalah indikator fundamental
Amanah, 2016). Tinggi atau rendahnya angka Earning per Share dapat diketahui
dengan melihat laporan tahunan dan laporan interim perusahaan. Earning per
peningkatan dividen untuk para pihak yang menanamkan saham pada suatu
17
3. Rasio Solvabilitas
telah disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur (Lukiana, 2013).
Rasio solvabilitas terdiri dari Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Time Interest
2017). Pada penelitian ini akan membahas lebih lanjut mengenai Debt to Equity
Debt to Equity Ratio adalah suatu rasio yang dilihat dari struktur modal
untuk membiayai suatu perusahaan (Rahmatul & Aliamin, 2018). Debt to Equity
bidang usaha terhadap liabilitas yang meliputi liabillitas jangka pendek dan
4. Rasio Aktivitas
kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya, rasio tersebut antara lain
Total Asset Turnover (Grace et al., 2019). Rasio aktivitas akan menampilkan lebih
detail mengenai aktivitas pada suatu perusahaan yang nantinya dapat digunakan
5. Rasio Profitabilitas
perusahaan mendapatkan laba dan sumber daya yang ada (Grace et al., 2019).
18
Laba menjadi hal yang sangat diprioritaskan oleh suatu perusahaan karena
mengetahui tingkat laba yang tinggi pada perusahaan dengan analisis rasio
profitabilitas dapat mendorong pihak pemilik dana untu menanamkan dana pada
perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas terdiri Net Profit Margin dan Gross
pembeli berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang berasal dari modal
sendiri ataupun dari pihak lain melalui hutang, dimana dalam prosesnya
didasarkan pada norma dan kajian islam. Landasan hukum pasar modal syariah
pada dasarnya adalah Al-Qur’an dan Hadis di pertegas dengan Fatwa Dewan
konvensional maupun syariah memiliki tingkat return dan resiko yang berbeda,
Islamic Index) (Yusfiarto & Pambekti, 2020). Pada pelaksanaannya pasar modal
Pasar Modal
No Faktor Pasar Modal Syariah
Konvensional
19
sesuai kriteria syariah dimasukan tanpa
memperhatikan kriteria
turunannya
dibidang halal
baik pasar modal syariah ataupun konvensional menjadi indikator bagi kemajuan
ekonomi dalam suatu negara selain itu juga dapat menjadi penunjang untuk
perkembangan ekonomi kearah yang lebih baik bagi suatu negara. Beberapa
instrumen lainnya yang juga terkait dengan pasar modal syariah sebagai berikut:
1. Investasi Syariah
20
yang juga sebagai pelaku ekonomi di era 20-an. Aktivitas investasi umat muslim
langsung dalam syariat islam, namun apabila ditelaah secara mendalam terdapat
satunya yaitu Q.S Yusuf ayat 47-49, dalam ayat-ayat ini berisi anjuran
bahwasannya hasil panen dapat disimpan dan tidak langsung dihabiskan untuk
dimakan. Pada ayat ini apabila ditelaah maka masyarakat muslim dapat
melakukan investasi dari hasil panen dan tidak menghabiskannya secara langsung
yang dimiliki dimasa sekarang pada suatu tempat agar dimasa mendatang dapat
kehalalan proses investasinya dengan norma dan kajian syariat islam. Dalam islam
cakupan investasi sangat luas tidak hanya tentang seberapa besar keuntungan yang
investasi dalam ekonomi islam antara lain: (1) Mekanisme dalam perzakatan,
bahwa aset produktif yang dimiliki seorang muslim apabila telah mencapai jumlah
tertentu (Nishab) maka akan dikenai pembayaran zakat. Maka seorang muslim
akan mengelola aset produktifnya melalui proses investasi. (2) Proses investasi
sebagai kegiatan berbagi dengan sesama umat, dimana pihak yang tidak atau
21
dapat menjalankan usaha, pengembalian (return) investasi ini dapat berupa akad
mudharabah.
Pada dasarnya investasi dalam islam didorong oleh empat prinsip yaitu
halal, berkah, bertambah dan realistis (Prasetyo, 2018). (1) Kehalalan investasi
dalam islam dilihat dari tempat dan proses investasi tersebut. (2) Keberkahan
investasi dalam islam bahwasannya proses investasi tidak hanya soal return yang
tinggi akan tetapi ketenangan dan kepuasaan secara rohani dalam mengelola aset
produktif yang memperoleh imbal hasil untuk diri sendiri dan dapat dimanfaatkan
untuk orang lain. (3) Makna bertambah dalam islam yaitu bagaimana aset
pada norma dan syariat islam. (4) Realistis, hasil yang akan didapatkan dalam
berinvestasi tidak hanya sekedar mimpi dan perjanjian yang tertulis di atas kertas
adanya unsur riba, dimana unsur ini merupakan hal yang diharamkan dalam islam.
Melalui investasi syariah yang disesuaikan dengan prinsip dan ajaran sesuai
syariat islam seorang investor dapat berinvestasi dan menghindari unsur riba
tersebut.
22
b. Proses investasi lebih aman
pemberian informasi disajikan secara tidak lengkap. Gharar sering terjadi pada
proses investasi non syariah dimana pihak perusahaan sebagai pemberi sinyal
peraturan perundang-undangan
Investasi Syariah. Selain itu, praktik investasi syariah dilakukan pengawasan oleh
DSN-MUI.
tinggi bagi investor, namun memiliki makna yang lebih luas. Investasi syariah
pendanaan yang kurang kepada masyarakat. Oleh karena itu, berinvestasi secara
23
2. Saham Syariah
Pada saham syariah dikenal konsep penyertaan modal seperti akad pembiayaan
musyarakah dan syirkah. (Huda & Haykal, 2015) menyatakan bahwa saham
syariah yang lebih dulu yang dipublikasikan di pasar modal Indonesia adalah
syariah yaitu “saham yang memenuhi ketentuan dan kriteria berdasarkan prinsip
syariah”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua saham yang
tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk saham syariah. Apabila suatu
emiten ingin menjadi saham syariah ada kriteria-kriteria tertentu yang harus
dipenuhi.
dimasukan dalam Daftar Efek Syariah dan dilakukan penetapan sebagai saham
syariah aktif dan pasif. Peraturan terkait saham syariah aktif diatur dalam
mereka sesuai dengan aturan syariat islam dan tata kelola perusahaan sesuai
24
Saham syariah pasif merupakan efek yang terdiri dari saham, warrant,
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diterbitkan oleh emiten atau
perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
sesuai kriteria saham syariah yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (Prasetyo,
2018). Saham syariah jenis ini disebut pasif karena sejak awal berdiri emiten tidak
proses seleksi, emiten ini lulus seleksi dan memenuhi prinsip syariah yang
syariah pasif. Kriteria ini mencakup dua jenis yaitu jenis kriteria kualitatif
kualitatif, suatu perusahaan dijalankan dengan tidak bertentangan pada norma dan
prinsip syariah. Kegiatan usaha suatu perusahaan yang yang tidak sesuai dengan
dan penipuan
25
e. Proses produksi, distribusi dan perdagangan untuk barang yang
10%.
diluncurkan oleh BEI yang bekerja sama dengan PT. Danareksa Invesment
Management pada 3 Juli 2000. Jakarta Islamic index diluncurkan dengan maksud
26
untuk mengukur kinerja pada saham-saham syariah sebagai upaya untuk
kepercayaan diri para investor agar dapat berinvestasi dengan berdasarkan pada
prinsip syariah. Saham yang terdaftar di bawah JII adalah mereka yang berasal
dari perusahaan yang tidak melibatkan diri dalam aktivitas terkait perjudian,
spekulasi, dan perbankan dan pembiayaan tradisional, JII tidak termasuk daftar
yang berbahaya secara moral berdiri bertentangan dengan nilai-nilai Islam (Yani
et al,. 2020).
saham yang telah diseleksi serta didasarkan dengan prinsip dan norma syariah,
dievaluasi sebanyak dua kali dalam setahuan biasanya dilakukan pada bulan Mei
Index dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui rangkaian seleksi
sebagai berikut:
3. Dari 60 saham yang telah terpilih, lalu diambil 30 saham sesuai rata-rata
Islamic Index
27
JII sebagai indeks saham syariah yang dapat menampilkan gambaran
tentang saham syariah yang terdaftar serta listing di BEI, karena dapat memenuhi
kriteria saham syariah sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh OJK. Saham
syariah yang termasuk dalam indeks JII adalah saham-saham terpilih yang
memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi (Zulfikar & Mayvita, 2017).
28
menyesuaikan faktor
ekonomi makro dan
memasukan berita
keuangan
meningkatkan
kinerja perkiraan
model berbasis
berita kesehatan.
3 (Safitri, 2020) Analisis Faktor Variabel Asset tidak
Jurnal Kajian yang dependen yaitu berpengaruh
Ekonomi Mempengaruhi return saham signifikan terhadap
Islam Return Saham dan variabel return saham, CR
dalam Indeks independen tidak berpengaruh
Saham Syariah yaitu asset, signifikan terhadap
(ISSI) Sektor Current Rtio, return saham, DER
Consumer Debt to Equity berpengaruh
Good Industry Ratio, Net terhadap return
Profit Margin, saham, NPM
Return on berpengaruh
Asset dan Total signifikan terhadap
Aset Turnover return saham, ROA
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham,
TATO tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham. Asset,
CR, DER, NPM,
ROA, TATO secara
simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
return saham.
4 (Christiana et Effect of Variabel Dalam penelitian ini
al., 2019) Market Value dependen yaitu PER dan PBVR
ICEMAB Ratios on return saham tidak berpengaruh
Journal Stock Return syariah dan terhadap return
The Islamic variabel saham syariah.
Stock independen
Exchange yaitu Price
Earning Ratio
(PER) dan
Price to Book
Value Ratio
(PBVR).
5 (Yuniati, The Effect Of Variabel Inflasi dan Debt To
2018) Inflation And dependen yaitu Equity Ratio (DER)
29
Jurnal Sosial Debt To Equity return saham tidak berpengaruh
dan Ratio (DER) syariah. signifikan terhadap
Pembangunan On Sharia Variabel Return Saham
Return Stock independen Syariah di Indonesia.
Registered In yaitu Inflasi
Jakarta dan Debt to
Islamic Index Equity Ratio.
6 (Fitri, 2018) Analisis Variabel ROA, CR, EPS
Jurnal Faktor-Faktor dependen yaitu beserta TATO
Ekonomi dan Fundamental return saham berpengaruh positif
Bisnis yang syariah. terhadap return
Berpengaruh Variabel saham syariah
terhadap independen sedangkan DER
Return Saham antara lain tidak berpengaruh
Syariah pada ROA, CR, terhadap return
Perusahaan EPS, TATO saham syariah.
yang dan DER.
Tergabung
dalam Jakarta
Islamic Index
(JII)
8 (Maulita & Pengaruh Varibel Dalam penelitian ini
Arifin, 2018) Return on dependen EPS dan ROI tidak
Jurnal Investment yakni return berpengaruh
Manajemen (ROI) dan saham syariah signifikan terhadap
Earning per dan variabel return saham
Share (EPS) independen syariah.
terhadap antara lain
Return Saham Return on
Syariah Investment dan
Earning per
Share.
9 (Rahmatul & Pengaruh Debt Variabel EPS beserta ukuran
Aliamin, to Equity dependen yaitu perusahaan
2018) Ratio, Earning return saham memberikan
Jurnal Ilmiah per Share, dan syariah, pengaruh yang
Mahasiswa Ukuran variabel bersifat positif dan
Ekonomi Perusahaan independen signifikan atas return
Akuntansi Terhadap yaitu DER dan saham syariah. DER
Return Saham ukuran berpengaruh negatif
Syariah pada perusahaan. pada return saham
Perusahaan syariah.
yang Terdaftar
di Jakarta
Islamic Index
(JII) Tahun
2011-2015
30
10 (Erzad & The Effect of Variabel Dalam penelitian ini
Erzad, 2017) Financial dependen yaitu ROA memberikan
Qudus Ratios Toward rturn saham pengaruh yang
International Sharia Stock syariah dan mengarah pada
Journal of Return in variabel positif dan signifikan
Islamic Jakarta independen pada return syariah.
Studies Islamic Index yaitu ROA, EPS memberikan
(JII) EPS dan DER. pengaruh yang
mengarah positif dan
tidak signifikan pada
return saham
syariah. DER
memberikan
pengaruh negatif dan
signifikan terhadap
return saham
syariah.
11 (Mohamed & Shariah Variabel ISSI berdampak
Devi, 2017) Compliant dependen yaitu positif terhadap
Investments return saham return saham. Bukti
and Stock syariah dan juga menunjukkan
Returns : variabel bahwa investasi etis
Evidence from independen mempunyai
the Indonesian yaitu Indeks pengaruh yang
Stock Market Saham Syariah signifikan terhadap
Indonesia. kinerja pasar modal.
12 (Anugrah & Analis Variabel Dalam penelitian ini
Syaichu, Pengaruh dependen yaitu PBV memiliki
2017) Return on return saham pengaruh yang
Diponegoro Equity, Debt to syariah. menunjukan arah
Journal of Equity Ratio, Variabel positif serta
Management Current Ratio, independen signifikan pada
dan Price to yaitu ROE, return saham
Book DER, CR dan syariah. DER beserta
Valueterhadap PBV. CR memberikan
Return Saham pengaruh yang
Syriah (Studi menunjukan arah
Kasus pada positif tidak
Perusahaan signifikan atas return
yang Terdaftar saham syariah. ROE
dalam Jakarta memberikan
Islamic pengaruh negatif
IndexPeriode tidak signifikan pada
2011-2015) return saham
syariah.
13 (Puspitasari et Pengaruh Variabel EPS dan ROA sama-
al., 2017) Ukuran dependen yaitu sama memberikan
Perusahaan, return saham pengaruh pada return
31
Total Asset syariah di saham syariah.
Turnover, Indonesia dan Untuk variabel
Return on variabel Ukuran Perusahaan,
Asset, Current independen TAT, CR dan DER
Ratio, Debt to yaitu ukuran tidak memberikan
Equity Ratio, perusahaan, pengaruh pada return
dan Earning TAT, ROA, saham syariah.
per Share CR, DER dan
terhadap EPS.
Return Saham
Syariah pada
Perusahaan
Perdagangan,
Jasa, dan
Investasi yang
Terdaftar di
Indonesia
Sharia Stock
Index (ISSI)
Periode 2012-
2015
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index
diteliti yaitu Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio, Earning per Share,
Price to Book Value Ratio dan Current Ratio. Peneliti akan meneliti tentang
pengaruh Earning per Share, Debt to Equity Ratio dan Current Ratio terhadap
return saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
kuantitatif uji pengaruh Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity
32
Ratio terhadap return saham syariah. Ketiga rasio tersebut diukur dengan
terhadap Current Liabilities. Earning per Share diukur dengan membagi laba
bersih setlah pajak dengan jumlah saham beredar. Sedangkan Debt to Equity Ratio
CR
(X1) H1 (+)
DER
(X3) H4
6.4 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan alur pikir, hipotesis yang akan diuji
sebagai berikut:
Perusahaan yang memiliki nilai Current Ratio yang tinggi maka kinerja
perusahaan akan baik, hal ini dilihat pada aktiva lancar yang dimiliki
besar, hal ini akan meningkatkan return yang dibagikan kepada investor. Current
33
Ratio yang tinggi dapat menarik minat investor untuk berinvestasi karena tingkat
likuiditas perusahaan yang tinggi dan dapat memenuhi tingkat return yang besar
yang dibutuhkan oleh investor (Puspitasari et al., 2017). CR yang tinggi sangat
mempengaruhi para pemilik modal untuk tertarik berinvestasi pada usaha tersebut.
Hal ini didukung oleh penelitian (Fitri, 2018) dan (Anugrah & Syaichu, 2017)
bahwa adanya pengaruh positif Current Ratio atas return saham syariah.
akan dapat membuat investor tertarik untuk memiliki saham perusahaan, yang
yang baru terjun di bidang investasi, bahwa dengan melihat sinyal positif dari
tersebut. Hal ini diperkuat pada hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahmatul &
34
Aliamin, 2018) bahwa Earning per Share memberikan pengaruh dengan arah
H2: Earning per Share berpengaruh positif terhadap return saham syariah
(Puspitasari et al., 2017) semakin rendah angka rasionya maka risiko untuk
kecil, sebaliknya jika angka rasio semakin tinggi maka risiko untuk
besar. Ketika Debt to Equity Ratio menunjukan angka yang tinggi komposisi total
hutang yang dimiliki perusahaan baik yang bersifat jangka panjang atau jangka
pendek daripada total modal sendiri dan akibatkan beban perusahaan terhadap
pihak luar akan semakin tinggi. Semakin besar risiko suatu perusahaan
saham turun dan return saham pada perusahaan juga ikut turun karena investor
bahwa suatu perusahaan akan memberikan sinyal pada pihak investor terkait
informasi rasio Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan yang nantinya akan
oleh (Rahmatul & Aliamin, 2018) dan (Erzad & Erzad, 2017) yang menemukan
35
H3: Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap return saham syariah
6.4.4 Pengaruh Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio
melihat bagaimana pengaruh Current Ratio, Earning per Share dan Debt to
Equity Ratio terhadap return saham syariah apabila dilakukan uji secara simultan.
likuiditas perusahaan juga tinggi dan mampu membagikan return yang tinggi
kepada investor, sementara angka Debt to Equity Ratio yang tinggi mengurangi
minat investor untuk berinvestasi sehingga angka return yang akan dibagikan pada
investor menurun. Menurut (Hawu & Amanah, 2016) Earning per Share
berpengaruh simultan terhadap return saham syariah dan kelima rasio tersebut
H4: Current Ratio, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio secara
36
7 Metode Penelitian
Pada penelitian ini ruang lingkup penelitian yaitu melihat pengaruh dari
rasio-rasio keuangan seperti Current Ratio, Earning per Share serta Debt to
Equity Ratio pada return saham syariah untuk perusahaan yang terdaftar di
antara variabel yang satu dengan yang lainya serta telah melalui pengamatan
untuk dapat diukur dengan tepat (Hawu & Amanah, 2016). Sehingga dengan
hubungan rasio-rasio keuangan seperti Current Ratio, Earning per Share dan
Debt to Equity Ratio terhadap return saham syariah. Berdasarkan tujuannya jenis
hubungan dari dua variabel ataupun lebih, tanpa melakukan perubahan terhadap
data yang sudah ada (Arikunto, 2010). Sebagaimana dalam penelitian ini, mencari
hubungan variabel-variabel independen yaitu CR, EPS dan DER terhadap variabel
37
7.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis data sekunder.
Data sekunder yaitu data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan
dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan
dapat dilakukan dengan menggunakan data yang didapat dari Bursa Efek
Sumber data sekunder dari data tidak langsung atau diperoleh dari yang
bukan pihak pertama seperti dokumen, hasil jurnal terdahulu serta laporan yang
berasal dari luar peneliti. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari data
Index (JII) yang menjadi sampel penelitian. Data-data penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain data Current Ratio, Earning per Share dan Debt to
Equity Ratio.
Data pada penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu data laporan
(JII). Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi
dapat menunjang pada penelitian ini, seperti studi kepustakaan pada jurnal, buku
38
Penelitian ini menggunakan rasio keuangan sebagai variabel independen
(Rahmatul & Aliamin, 2018). Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
periode 2012-2020 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
(www.idx.co.id).
Populasi adalah keseluruhan yang akan menjadi faktor yang akan diteliti
dilihat dari kejadian atau hal-hal menarik lainnya yang akan peneliti lakukan
dalam Jakarta Islamic Index periode 2012-2020. Populasi ini diambil karena
saham-saham yang masuk dalam indeks JII merupakan saham dengan likuiditas
2012-2020
39
Tabel 4. Kriteria Sampel Penelitian
Jumlah Data (9 X 9) 81
yaitu 9 perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index periode 2012-
40
7.6 Teknik Analisis
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,
dan dapat menyesatkan apabila tidak berhati-hati, grafik yang secara visual
terlihat normal namun secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu dalam
penelitian ini untuk menguji normalitas data menggunakan uji statistik non-
Ketentuan uji normalitasnya adalah sebagai berikut: (1). Jika probabilitas > 0,05
maka H0 diterima. (2). Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak (Puspitasari et al.,
2017).
2. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan satu dan yang lainnya. Jika varians dari pengamatan yang satu ke
pengamatan yang lain tetap, maka ini disebut Homoskedastisitas (Hawu &
Amanah, 2016). Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk uji
41
Ha : ada gejala heteroskedastisitas
Ketentuan dalam uji Park adalah sebagai berikut: (1). Apabila nilai sig > 0,05
maka H0 diterima. (2) Apabila nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak atau masih
3. Uji Multikolinieritas
regresi apakah ada korelasi antara variabel independen yang satu dan yang lain.
regresi yang kurang baik. Untuk mengetahu adat tidaknya multikolinieritas pada
model regresi dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF).
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya, sehingga nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah: (1) Jika nilai toleranc e < 0,10 dan
VIF > 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besar di antara salah satu variabel
bebas dengan variabel-variabel bebas yang lain (terjadi multikolinearitas). (2) Jika
nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Hawu &
Amanah, 2016).
4. Uji Autokorelasi
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Hawu & Amanah, 2016). Jika pada
pengujian ini menunjukan ada korelasi maka terjadi problem autokrelasi, hal ini
42
menunjukan model regresi yang kurang baik dikarenakan model regresi yang baik
autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) pada SPSS versi 20
5 Tidak ada autokorelasi positif atau Tidak ditolak du< d< 4−du
negatif
Keterangan :
d = Durbin Watson
dl = Durbin Lower
du = Durbin Upper
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Current Ratio (CR), Earning per
Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham syariah.
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
43
RSS=α+ β 1CR + β 2 EPS + β 3 DER
Keterangan :
α = Konstanta
CR = Current Ratio
Kriteria uji t adalah sebagai berikut: (1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka secara
dependen (2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka secara parsial variabel independen
secara simultan (Komara et al., 2020). Jadi uji kelayakan model atau uji goodness
Kriteria uji goodness of fit dengan uji F adalah sebagai berikut: (1) Jika nilai
44
signifikasi > 0,05 maka model regresi linear berganda tidak layak digunakan. (2)
Jika nilai signifikasi < 0,05, maka model regresi linear berganda layak digunakan
yang berkisar pada angka 0 dan 1. Jika nilai R 2 mendekati angka 1 maka hal ini
semakin kuat. Begitupun sebaliknya jika nilai R2 mendekati angka 0 maka hal ini
semakin lemah.
Definisi
No Variabel Pengukuran Skala
Operasional
Syariah merupakan
diperoleh
investor berupa
dividen dari
proses investasi
45
yang
dilakukannya
pada perusahaan
yang sesuai
prinsip syariah.
bagaimana
kemampuan
perusahaan
untuk membayar
liabilitas jangka
pendek atau
hutang yang
akan jatuh
tempo dalam
penagihan yang
dilakukan secara
keseluruhan
dengan aktiva
lancar yang
dimiliki.
46
3 Earning Earning per Laba Bersih Setelah Pajak Rasio
EPS=
Jumlah Saham Beredar
per Share Share
keuangan yang
menampilkan
pendapatan yang
diperoleh dari
setiap lembar
saham.
(X3) yang
membandingkan
tingkat hutang
dipakai dalam
pembiayaan
perusahaan.
8 Daftar Pustaka
Anugrah, A., & Syaichu, M. (2017). Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt
To Equity Ratio, Current Ratio dan Price to Book Value Terhadap Return
47
Saham Syariah (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Jakarta
Christiana, I., Sembiring, M., & Febriaty, H. (2019). Effect of Market Value
Erzad, A. M., & Erzad, A. M. (2017). The Effect of Financial Ratios Toward
https://doi.org/10.21043/qijis.v5i1.1971
Fadilla. (2018). Pasar Modal Syariah dan Konvensional (Vol. 3, pp. 45–56).
20(3), 358–368.
https://doi.org/10.34308/eqien.v5i2.58
48
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Variabel Industri terhadap Return Saham Syariah. Jurnal Ilmu Dan Riset
Hosen, M., & Masih, M. (2017). Are Islamic Risk Factors Blessings or Curse for
Prenadamedia Group.
Ibrahim, M. A. (2019). The Effect Of Inflation And Debt To Equity Ratio (DER)
https://doi.org/10.29313/mimbar.v35i1.4261
58(2), 46–55.
Komara, E. F., Febrian, E., & Anwar, M. (2020). Analisis Three Factor Fama and
49
French Model terhadap Return pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
https://doi.org/10.33603/jibm.v3i2.2554
Maulita, D., & Arifin, M. (2018). Pengaruh Return On Investment (ROI) Dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Syariah (Studi Kasus
Mohamed, S., & Devi, L. (2017). Shariah Compliant Investments and Stock
Returns : Evidence from the Indonesian Stock Market (Issue 3, pp. 1–24).
https://doi.org/10.1108/JIABR-10-2015-0052
Munawaroh, U., & Sunarsih. (2020). The Effects of Fama-French Five Factor and
119–133. https://doi.org/10.20885/JEKI.vol6.iss2.art4.
Pandemi).
50
45 Dengan Indeks Jakarta Islamic Index (JII). El-Jizya : Jurnal Ekonomi
Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share Terhadap Return Saham
Rahmatul, C. M., & Aliamin. (2018). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning per
Rini, S., Farrukhy, A. F., & Hana, K. F. (2020). Komparasi Risk dan Return
Salisu, A. A., & Vinh, X. (2020). Predicting Stock Returns in The Presence of
Terhadap Asset Dan Equity Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
51
Arus Kas Operasi dan Return Saham Syariah pada Perusahaan Jakarta
Widyarini, D. P., & Ridha, M. A. (2019). Rasio Keuangan dan Return Saham
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Yani, R. N., Arfan, M., & Majid, M. S. A. (2020). What Determines Islamic Stock
https://doi.org/10.22373/share.v9i1.6259
Yuniati, H. (2018). Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dan Tingkat Suku Bunga
Sektor Property dan Real Estate Periode Desember 2015-Mei 2016). Jurnal
Yusfiarto, R., & Pambekti, T. (2020). Analisis Pengaruh Variabel Makro terhadap
01(01), 71–85.
Zulfikar, R., & Mayvita, P. A. (2017). The Effects of Political Events Against
Abnormal Return and Total Volume Sharia Shares Activity That Listed in
52