Anda di halaman 1dari 35

USULAN PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL


TECHNOLOGY TERHADAP MINAT INVESTASI
MAHASISWA

NAMA : INDAH PERTIWI

NIM : 1915644002

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI

2022
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Daftar Tabel.......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 6
A. Kajian Teori ................................................................................................. 6
B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 11
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 13
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 19
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 19
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 19
D. Variabel Penelitian dan Definisi ................................................................ 21
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 22
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................... 24
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Bobot Skor Pilihan Respon .................................................................. 23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir.................................................................................. 15


Gambar 2. 2 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Investasi sekarang ini menjadi semakin mudah dengan adanya

perkembangan teknologi digital dan industri 4.0 yang menciptakan teknologi di

bidang finansial untuk kepentingan berinvestasi. Beragam layanan keuangan

yang memanfaatkan teknologi telah menjadi hal yang umum dimasyarakat baik

yang ditawarkan oleh lembanga keuangan yang diawasi langsung oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) maupun yang ditawarkan oleh perusahaan yang belum

terdaftar di OJK (Sari et al., 2020). Kemudahan teknologi pada bidang finansial

ini sangat dirasakan oleh masyarakkat Indonesia. Tidak terkecuali para

mahasiswa.

Mahasiswa merupakan individu pada usia produktif dan melek akan

terknologi, sehingga perkembangan teknologi di bidang finansial tentunya

memberikan keuntungan tersendiri bagi individu ini. Secara tidak langsung,

mahasiswa mempunyai dorongan dan semangat yang kuat untuk melakukan hal

baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini guna memfasilitasi

pengembangan dirinya dalam bidang pengelolaan keuangan dengan melakukan

kegiatan investasi. Mahasiswa secara umum yang melek akan teknologi

khususnya pada bidang finansial tentunya memiliki dorongan dari dalam diri

untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi tersebut salah satunya

dengan melakukan kegiatan investasi. Hal tersebut memiliki kemungkinan yang

lebih besar saat mahasiswa terkait merupakan mahasiswa yang memiliki

1
2

kemampuan dan mendalami ilmu keuangan atau dalam kata lain merupakan

mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang mempelajari ilmu keuangan.

Oleh karena itu, mahasiswa dengan latar belakang ilmu keuangan yang telah

mempunyai bekal pengetahuan keuangan dan pemahaman tentang investasi

seharusnya lebih memiliki minat untuk melakukan kegiatan investasi (Larasati

dan Yudiantoro, 2022).

Minat dalam melakukan kegiatan investasi tentunya harus didukung dengan

pengetahuan dan kemampuan mahasiswa terkait pengelolaan keuangan.

Pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan tersebut kemudian

disebut sebagai literasi keuangan. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan

(SNLIK) pada tahun 2019 menyatakan bahwa indeks literasi keuangan hanya

sebesar 38,03% artinya masyarakat Indonesia secara umum belum memahami

dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang

ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal.

Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan et al. (2019) menyatakan bahwa

minat seseorang untuk berinvestasi secara signifikan dipengaruhi oleh literasi

keuangan, minat investasi pada mahasiswa depengaruhi oleh pengetahuan yang

mereka miliki tentang keuangan sehingga dapat mengelola dan memprioritaskan

kebutuhan keuangan secara efektif dan efisien. Pernyataan tersebut didukung

oleh penelitian yang dilakukan Faidah (2019) yang menyatakan bahwa literasi

keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi

mahasiswa. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang, maka

kemampuan untuk mengelola keuangan dan munculnya minat untuk melakukan


3

kegiatan investasi semakin tinggi pula. Hal tersebut bertolak belakang dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Taufiqoh et al. (2019) yang menyatakan

bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa.

Dimana, dalam berinvestasi di pasar modal seseorang tidak hanya membutuhkan

tingkat literasi keuangan yang bagus.

Selain literasi keuangan, munculnya teknologi pada bidang finansial atau

sering disebut Fintech merupakan hal yang urgen dalam melakukan kegiatan

investasi. Fintech merupakan salah satu sarana pendukung yang dapat digunakan

untuk melakukan kegiatan investasi bagi masyarakat umum, khususnya para

mahasiswa. Pentingnya perkembangan teknologi dalam bidang finansial ini

tentunya dalam hal penyedia platform atau aplikasi dan melakukan transfer dana

untuk kepentingan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Cahya dan W

(2019) menyatakan bahwa kemajuan teknologi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap minat investasi. Yaitu dengan semakin berkembangnya

teknologi maka akan memudahkan akses terhadap informasi pasar modal,

sehingga dengan kemudahaan yang diberikan dapat memunculkan minat

investor atau calon investor untuk berinvestasi. Penelitian tersebut didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2019) yang menyatakan bahwa

kemajuan teknologi di bidang keuangan berpengaruh terhadap minat investasi

mahasiswa. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari et

al. (2020) yang menyatakan bahwa perkembangan financial technology tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap minat investasi mahasiswa.


4

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penelitian ini penting

untuk dilakukan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat

investasi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Bali. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial Technology terhadap Minat Investasi

Mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah:

1. Apakah Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Minat Investasi

Mahasiswa?

2. Apakah Financial Technology berpengaruh terhadap Minat Investasi

Mahasiswa?

C. Batasan Masalah

Dilihat dari luasnya ruang lingkup bahasan mengenai kegiatan investasi dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka peneliti membatasi pembahasan

dari penelitian ini mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya. Penelitian

ini dibatasi pembahasannya mengenai pengaruh literasi keuangan dan financial

technology terhadap minat investasi mahasiswa. Ruang lingkup literasi

keuangan yang diteliti dibatasi pada lima indikator literasi keuangan, ruang

lingkup financial technology yang akan diteliti dibatasi pada aplikasi investasi

onlinetrading dan minat investasi dibatasi pada ketertarikan mahasiswa

Politeknik Negeri Bali untuk melakukan kegiatan investasi.


5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh Literasi Keuangan terhadap Minat

Investasi Mahasiswa.

b. Untuk mengetahui pengaruh Financial Technology terhadap Minat

Investasi Mahasiswa

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti selanjutnya baik

bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun referensi yang

berhubugan dengan pengaruh literasi keuangan dan financial

technology terhadap minat investasi mahasiswa.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat secara umum dan mahasiswa secara khusus terkait

wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh literasi keuangan dan

financial technology terhadap minat investasi mahasiswa.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)

Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)

merupakan sebuah model penelitian yang dilakukan untuk menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan teknologi

informasi (Purwanto, 2020). Teori ini dibuat khusus untuk memodelkan

efek sebuah penerimaan yang dirasakan oleh pengguna terhadap munculnya

sebuah teknologi informasi. Tujuan dari teori ini adalah memberikan acuan

untuk menganalisa pengaruh dari luar yang dapat berupa faktor keyakinan,

intention dan tujuan pengguna.

Teori Technology Acceptance Model menggambarkan bahwa

terdapat dua faktor dominan yang mempengaruhi acceptance atau

penerimaan terhadap teknologi informasi diantaranya adalah persepsi

pengguna terhadap manfaat yang dirasakan saat menggunakan teknologi

tersebut dan persepsi pengguna tentang kemudahan dalam menggunakan

teknologi tersebut. Faktor-faktor ini yang dapat mempengaruhi keinginan

dan minat pengguna untuk menggunakan teknologi informasi.

2. Teori Perilaku Berencana (Theory of planed Behavior)

Teori Perilaku Berencana (Theory of planed Behavior) merupakan

pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action)

yang menjelaskan terkait hubungan keyakinan dan perilaku, dimana konsep

6
7

ini dikembangkan agar dapat memprediksi niat seseorang untuk terlibat

dalam perilaku pada waktu dan tempat tertentu (Yusuf, 2019).

Teori Perilaku Berencana (Theory of planed Behavior) memiliki

dasar terhadap perspektif kepercayaan yang mampu mempengaruhi

seseorang untuk melakukan tingkah laku yang spesifik, dimana perspektif

kepercayaan ini dilaksanakan dengan penggabungan karakteristik, kualitas

dan atribut atas informasi tertentu yang kemudian dapat membentuk

kehendak dalam bertingkah laku. Niat merupakan sebuah keputusan dalam

berprilaku yang dikehendaki dengan cara-cara tertentu untuk melaksanakan

perbuatan baik secara sadar maupun tidak. Niat ini yang kemudian menjadi

awal terbentuknya perilaku seseorang. Teori Perilaku Berencana (Theory of

planed Behavior) ini cocok digunakan untuk mendeskripsikan suatu

perilaku yang memerlukan perencanaan (Cahya dan W, 2019). Dalam

penelitian ini Theory of planed Behavior menunjukkan perilaku mahasiswa

dalam melakukan kegiatan investasi yang memerlukan sebuah perencanaan

yang baik sebelum memulainya.

3. Literasi Keuangan

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76

/POJK.07/2016 Tentang Peningkatan Literasi Dan Inklusi Keuangan Di

Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau Masyarakat Pasal 1 (6)

menyatakan bahwa “Literasi Keuangan adalah pengetahuan, keterampilan,

dan keyakinan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan

kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka


8

mencapai kesejahteraan”. Literasi keuangan merupakan sebuah

keterampilan dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengelola

keuangan pribadinya atau dalam hal usaha sehingga literasi keuangan ini

berfokus pada pengetahuan, kemampuan, dan sikap terhadap pengelolaan

finansial individu secara baik dan mandiri dimana tingkat literasi keuangan

seseorang mempengaruhi perilaku keuangannya dalam merencanakan dan

mengelola keuangan pribadi, terlebih kaitannya dengan pengambilan

keputusan yang tepat (Larasati & Yudiantoro, 2022).

Darmawan et al. (2019) menyatakan bahwa literasi keuangan

merupakan pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep-konsep

keuangan pribadi sehingga dapat menghasilkan kemampuan utuk membuat

suatu keputusan yang efektif dan efisien mengenai masalah keuangan.

Selain itu, literasi keuangan tidak hanya berhubungan dengan dengan

kemampuan individu saja tetap juga memiliki hubungan dengan pihak lain

karena ada domain untuk dapat berkomunikasi tentang konsep keuangan.

Kemampuan berkomunikasi tentang konsep keuangan memiliki arti bahwa

sebagai kemampuan untuk dapat mendapatkan akses kepada lembaga jasa

keuangan maupun mampu mencari akses dan menjalin hubungan dengan

lembaga keuangan (Shofwa, 2017). Deviyanti et al. (2017) menyatakan

bahwa literasi keuangan sangat penting dan sangat diperlukan jika

seseorang menginginkan hasil investasi yang optimal. Maka dari itu literasi

keuangan yang baik sangat diperlukan khususnya bagi calon investor dalam

hal ini mahasiswa yang akan berinvestasi.


9

4. Teknologi Finansial (Financial Technologi)

Teknologi Finansial (Financial Technologi) merupakan sebuah

invovasi pada industri servis keuangan dengan memanfaatkan teknologi

yang biasannya berupa suatu sistem yang dirancang agar bisa menjalankan

mekanisme transaksi keuangan dengan lebih spesifik (Santoso dan Edwin,

2020). Adanya teknologi finansial sangat membantu masyarakat dalam

mengakses produk-produk keuangan dan melakukan trasaksi dengan mudah

melalui telepon pintar kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang

langsung ke perusahaan finansial (Khadijah dan Janros, 2022)

Teknologi Finansial (Financial Technologi) atau sering disebut

dengan TekFin (Fintech) dalam peraturan Bank Indonesia Nomor

19/12/PBI/2017 merupakan penggunaan teknologi sistem keuangan yang

menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta

dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,

efesiensi, kelancaran, keamanan dan keandalan sistem pembayaran.

Penyelenggara teknologi finansial yakni meliputi sistem pembayaran,

pendukung pasar, manajemen investasi dan manajemen resiko, pinjaman,

pembiayaan dan penyedia modal, dan jasa finansial lainnya. Bank Indonesia

mengklasifikasikan teknologi finansial (financial technology) menjadi

empat, diantaranya: Crowdfunding and Pear to Pear Lending, Market

Aggregators, Risk and Investment Management, dan Payment, Settlement

and Clearing.
10

Tandio dam Widanaputra (2016) menyatakan bahwa sikap atau

pandangan serta niat untuk berinvestasi tidak dapat berjalan baik tanpa

adanya sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan investasi. Teknologi

diharapkan dapat membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi

khususnya mahasiswa. Perusahaan sekuritas saat ini sudah memberikan

kemudahan bagi calon investor dengan memfasilitasi kegiatan investasi

dengan menyediakan sistem onlinetrading. Kedekatan kalangan muda

dengan teknologi dapat memudahkan mereka sebagai pengguna

onlinetrading system.

5. Minat Investasi

Minat investasi adalah sebuah dorongan atau keinginan untuk

melakukan kegiatan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan (Sari et al., 2020). Minat investasi merupakan sebuah

keinginan, kecenderungan, ketertarikan atau dorongan yang kuat untuk

berinvestasi disertai dengan perasaan senang dengan menanamkan modal

satu atau lebih aktiva yang dimiliki di masa sekarang dengan harapan

mendapat keuntungan di masa yang akan datang (Darmawan et al., 2019).

Cahya dan W (2019) mengungkapkan bahwa ciri-ciri seseorang

yang memiliki minat untuk melakukan kegiatan investasi dapat diketahui

dengan seberapa keras usaha yang dilakukan untuk mencari tahu hal-hal

yang berkaitan dengan kegiatan investasi dan bagaimana seseorang

meluangkan waktu yang dimilikinya untuk mempelajari kemudian mencoba

mempraktikkan kegiatan investasi tersebut.


11

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Adapun kajian penelitian yang relevam terhadap penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Larasati dan Yudiantoro (2022) meneliti Pengaruh Literasi Keuangan,

Kemajuan Teknologi Informasi, dan Modal Minimal Teradap Minat Investasi

di Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah literasi keuangan

berpengaruh signifikan terhadap minat investasi di pasar modal.

Hikmah dan Rustam (2020) meneliti Pengetahuan Investasi, Motivasi

Investasi, Literasi Keuangan dan Persepsi Resiko Pengaruhnya Terhadap

Minat Investasi pada Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah

literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi.

Sari et al. (2020) meneliti Pengaruh Literasi, Inklusi Keuangan dan

Perkembangan Financial Technology Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi

di Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah literasi keuangan

berpengaruh signifikan terhadap minat investasi mahasiswa dan perkembangan

financial technology tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

investasi mahasiswa.

Cahya et al. (2019) meneliti Pengaruh Motivasi dan Kemajuan Teknologi

Terhadap Minat Investasi Saham. Hasil penelitian yang diperoleh adalah

kemajuan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

investasi mahasiswa.

Darmawan et al. (2019) meneliti Pengetahuan Investasi, Motivasi

Investasi, Literasi Keuangan dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap


12

Minat Investasi di Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah literasi

keuangan secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap minat investasi

di pasar modal.

Faidah (2019) meneliti Pengaruh Literasi Keuangan dan Faktor

Demografi Terhadap Minat Investasi Mahasiswa. Hasil penelitian yang

diperoleh adalah literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat investasi mahasiswa.

Pangestika dan Rusliati (2019) meneliti Pengaruh Literasi dan Efikasi

Keuangan Terhadap Minat Berinvestasidi Pasar Modal. Hasil penelitian yang

diperoleh adalah secara parsial literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan

terhadap minat investasi mahasiswa.

Taufiqoh et al. (2019) meneliti Pengaruh Norma Subjektif, Motivasi

Investasi, Pengetahuan Investasi, Persepsi Return, dan Literasi Keuangan

Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi Saham di Pasar Modal. Hasil

penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak

berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa.

Yusuf (2019) meneliti Pengaruh Kemajuan Teknologi dan Pengetahuan

terhadap Minat Generasi Milenial dalam Berinvestasi di Pasar Modal. Hasil

penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemajuan teknologi

berpengaruh terhadap minat generasi milenial untuk berinvestasi di pasar

modal.

Deviyanti et al. (2017) meneliti Pengaruh Norma Subjektif, Persepsi

Return, dan Literasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi


13

Saham di Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah literasi

keuangan berpengaruh positif dan signifikan secara individu terhadap minat

mahasiswa untuk berinvestasi saham di pasar modal.

Shofwa (2017) meneliti Pengaruh Motivasi dan Literasi Keuangan

Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal. Hasil penelitian yang diperoleh

adalah variabel literasi keuangan secara parsial berpengaruh terhadap variabel

minat berinvestasi.

Tandio dan Widanaputra (2016) meneliti Pengaruh Pelatihan Pasar

Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender, dan Kemajuan Teknologi pada Minat

Investasi Mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa

kemajuan teknologi tidak berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa.

C. Kerangka Pikir

Munculnya kemudahan dalam melakukan kegiatan investasi didukung

oleh berkembangnya teknologi pada bidang keuangan. Fintech merupakan

perwujudan dari perkembangan teknologi dalam bidang keuangan tersebut.

Munculnya Fintech mendukung kegiatan investasi dengan menyediakan

sarana investasi berupa platform dan kemudahan dalam melakukan transaksi

keuangan yang berhubungan dengan kegiatan investasi. Munculnya teknologi

finansial merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung

penyaluran minat mahasiswa untuk melakukan kegiatan investasi. Selain

fintech, pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan yang

dimiliki merupakan faktor yang penting untuk mendukung minat investasi

mahasiswa. Pengetahuan dan kemampuan tersebut kemudian disebut sebagai


14

literasi keuangan. Dengan literasi keuangan yang memadai, maka kegiatan

investasi bagi seorang mahasiswa bukanlah hal yang sulit untuk direalisasikan.

Dengan literasi keuangan yang baik mahasiswa akan dengan mudah melakukan

kegiatan investasi dan mengelola keuangan yang dimilikinya guna kepentingan

dimasa depan.

Kedua faktor yang mempengaruhi minat investasi mahasiswa tersebut

sesuai dengan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of

planed Behavior (TPB). Technology Acceptance Model menjelaskan bahwa

terdapat dua faktor dominan yang mempengaruhi penerimaan terhadap

teknologi diantaranya adalah persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dalam

menggunakan teknologi tersebut. Faktor-faktor ini yang kemudian

mempengaruhi keinginan dan minat pengguna untuk menggunakan teknologi

informasi. Theory of planed Behavior menjelaskan terkait hubungan keyakinan

dan perilaku, dimana konsep ini dikembangkan agar dapat memprediksi niat

seseorang untuk terlibat dalam perilaku pada waktu dan tempat tertentu yang

kemudian memunculkan niat dan menjadi pemicu seseorang untuk melakukan

sebuah perilaku. Mengacu pada teori-teori tersebut diatas, maka minat dalam

berinvestasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yakni penerimaan terhadap

munculnya sebuah teknologi dalam hal ini fintech dan adanya alasan atau

pendorong untuk melakukan sebuah tindakan yang kemudian di dukung

dengan perencanaan dalam hal ini kegiatan investasi yang didukung dengan

literasi keuangan yang baik.


15

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir ini dapat ditunjukkan

pada Gambar 2.1 berikut ini:

Kajian Teoritis Fenomena Kajian Empirik


• Model Munculnya Financial Technology • Larasati dan
Penerimaan sebagai sarana yang mempermudah Yudiantoro
Teknologi kegiatan investasi mahasiswa. (2022)
(Technology • Hikmah dan
Acceptance Rustam
Model) (2020)
• Teori • Sari et al.
Perilaku Research Gap (2020)
Berencana • Cahya et al.
(Theory of (2019)
planed • Darmawan
Behavior) Apakah Literasi Keuangan dan et al. (2019)
• Literasi Financial Technology berpengaruh • Faidah
Keuangan terhadap Minat Investasi Mahasiswa? (2019)
• Teknologi • Pangestika
Finansial dan Rusliati
(Financial (2019)
H1: Literasi Keuangan berpengaruh
Technology)
terhadap Minat Investasi Mahasiswa • Taufiqoh et
• Minat al. (2019)
H2: Financial Technology
Investasi
berpengaruh terhadap Minat Investasi • Yusuf
Mahasiswa (2019)
• Deviyanti et
al. (2017)
• Shofwa
Teknik Analisis Data
(2017)
• Tandio dan
Widanaputr
Pembahasan a (2016)

Simpulan, Implikasi, Saran

Sumber: Hasil pemikiran peneliti, tahun 2022

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir


16

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan hipotesis yang memuat pertanyaan

mengenai hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel yang

disesuaikan dengan teori. Adapun hubungan variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y) adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Memiliki tingkat literasi keuangan yang baik merupakan hal yang

penting dilakukan oleh mahasiswa sebagai calon investor yang akan

melakukan kegiatan investasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Darmawan et al. (2019) menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh

terhadap minat investasi mahasiswa. Pernyataan tersebut di dukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Faidah (2019) yang menyatakan bahwa

literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

investasi mahasiswa. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang,

maka kemampuan tuntuk mengelola keuangan dan munculnya minat untuk

melakukan kegiatan investasi semakin tinggi pula. Berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Taufiqoh (2019) yang menyatakan bahwa

liteasi keuangan tidak berpengaruh terhadap minat invesasi mahasiswa.

Pada penelitian ini literasi keuangan adalah variabel (X1).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Literasi keuangan berpengaruh terhadap minat investasi

mahasiswa
17

2. Pengaruh Financial Technology Terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Mudahnya melakukan kegiatan investasi saat ini sangat didukung

oleh pesatnya perkembangan teknologi khususnya di bagian finansial.

Perkembangan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat luas tidak

terkecuali mahasiswa untuk melakukan sebuah transaksi investasi. Platform

aplikasi investasi online trading yang populer digunakan saat ini didukung

dengan kemudahan yang ditawarkan mendororng individu untuk

melakukan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Cahya dan W (2019)

menyatakan bahwa kemajuan teknologi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap minat investasi. Yaitu dengan semakin berkembangnya

teknologi maka akan memudahkan akses terhadap informasi pasar modal,

sehingga dengan kemudahaan yang diberikan dapat memunculkan minat

investor atau calon investor untuk berinvestasi. Penelitian tersebut didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2019) yang menyatakan bahwa

kemajuan teknologi di bidang keuangan berpengaruh terhadap minat

investasi mahasiswa. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sari et al. (2020) yang menyatakan bahwa perkembangan

financial technology tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

investasi mahasiswa.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H2: Financial Technology berpengaruh terhadap minat investasi

mahasiswa
18

Hadirnya teknologi finansial sangat mendukung kegiatan investasi

terutama dalam memfasilitasi sarana untuk melakukan kegiatan investasi

dan melakukan transaksi keuangan sehubungan dengan kegiatan investasi.

Selain itu, tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh mahasiswa juga

merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan kegiatan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat

ditunjukkan pada Gambar 2.2 berikut ini.

Literasi Keuangan
(X1) H1

Minat Investasi
(Y)
Financial
Technology H2
(X2)

Sumber: Hasil pemikiran peneliti, tahun 2022

Gambar 2. 2 Hipotesis Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif yang

dalam penelitiannya menanyakan terkait hubungan antara dua variabel atau

lebih. Di dalam penelitian ini terdapat variabel independen atau variabel yang

mempengaruhi yaitu Literasi Keuangan dan Financial Technology dan variabel

dependen atau variabel yang dipengaruhi yaitu Minat Investasi Mahasiswa.

Jenis penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara

variabel literasi keuangan dan financial technology terhadap minat investasi

mahasiswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Bali yang berlokasi di Jl.

Raya Uluwatu, No. 45, Jimbaran, Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali (8036)

dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Desember tahun 2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah mahasiswa

jurusan akuntansi Program Studi D4 Akuntansi Manajerial Politeknik

Negeri Bali yang sudah terdaftar dan aktif mengikuti perkuliahan. Jumlah

mahasiswa Program Studi D4 Akuntansi Manajerial Politeknik Negeri Bali

19
20

adalah sebanyak 721 mahasiswa, maka penelitian ini dilakukan dengan

mengambil sampel dari populasi tersebut.

3. Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sumber data dengan pertimbangan atau karakteristik tertentu.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan

akuntansi Politeknik Negeri Bali semester 6-8 D4 Akuntansi Manajerial

yang sudah pernah mendapatkan mata kuliah pasar modal dan investasi

serta berminat menggunakan aplikasi online trading untuk berinvestasi.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan

multivariate atau dengan menggunakan beberapa variabel, maka jumlah

anggota sampel minimal yang digunakan adalah 10 kali jumlah variabel

yang diteliti. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu

literasi keuangan dan financial technology, serta menggunakan satu variabel

dependen yaitu minat investasi mahasiswa sehingga diperoleh jumlah

variabel keseluruhan adalah 3 variabel. Maka peneliti menetapkan jumlah

anggota sampel yang akan digunakan adalah 30 kali jumlah variabel yang

digunakan sehingga dipilih anggota sampel sebanyak 90 mahasiswa.

Pengambilan anggota sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

acak dengan menyebarkan angket atau kuesioner menggunakan google form

yang kemudian diisi oleh responden yang memiliki kriteria tersebut diatas.
21

D. Variabel Penelitian dan Definisi

1. Definisi Operasional Variabel

a. Literasi Keuangan (Financial Literacy)

Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan dan

keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam

rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan

keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Adapun indikator yang

digunakan dalam literasi keuangan adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan tentang konsep keuangan

2) Kemampuan untuk mengkomunikasikan konsep keuangan

3) Kecerdasan dalam mengelola keuangan pribadi

4) Keahlian dalam membuat keputusan terkait keuangan dengan tepat

5) Kepercayaan dalam merencanakan keuangan yang efektif untuk

kebutuhan di masa yang akan datang.

b. Teknologi Finansial (Financial Technology)

Finansial teknologi merupakan trasnsformasi layanan keuangan

melalui sebuah teknologi yang dapat menghasilkan model bisnis baru,

aplikasi, proses dan produk dengan efek material yang terkait degan jasa

keuangan. Adapun indikator yang digunakan dalam fintech adalah:

1) Ketersediaan sarana aplikasi onlinetrading.

2) Kemampuan mobiletrading system.


22

c. Minat Investasi Mahasiawa

Minat investasi adalah sebuah dorongan atau keinginan untuk

melakukan kegiatan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan. Adapun indikator yang digunakan dalam minat invetasi

mahasiswa adalah

1) Adanya motivasi dalam diri

2) Adanya motivasi sosial

3) Adanya dorongan emosional individu untuk berinvestasi.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah sebagai berikut

a. Kuisioner (Angket)

Kuisioner (angket) yang disebarkan berupa pertanyaan atau

pernyataan terbuka atau tertutup serta dapat diberikan kepada responden

sesuai dengan kriteria yang dimuat dalam sampel penelitian. Untuk

memperoleh data primer, peneliti menyebarkan kuisioner secara

langsung dengan membagikan google form kepada responden.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini pengumpulan data dokumentasi dilakukan

dengan pencarian data sekunder dengan mengumpulkan jurnal

penelitian terdahulu serta data-data yang relevan dengan judul

penelitian.
23

2. Instrumen Pengumpulan Data

Pengukuran instrument atau alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah menggunakan Skala Likert.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur akan dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Jawaban dari setiap item instrument yang diukur menggunakan

skala Likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak

setuju. Penentuan penilaian tersebut dilakukan dengan mengkualifikasi

respon seseorang terhadap pernyataan atau pertanyaan yang diberikan.

Berikut pilihan respon dengan tingkat penilaian yang diberikan:

Tabel 3. 1
Bobot Skor Pilihan Respon

No Pilihan Respon Skor


1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2020
24

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki data yang dapat

dikatakan valid dan reliabel. Valid maka harus sesuai dengan yang

sesungguhnya sedangkan reliabel adalah data konsisten yang dapat dipercaya.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Bivariate

Pearson. Cara analisisnya dengan mengkorelasikan masing-masing skor

item dengan skor total item. Koefisiensi korelasi yang diperoleh masih harus

diuji signifikansinya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taraf

signifikansi 0,05. Dengan asumsi sebagai berikut:

a. Jika r hitung > dari r tabel, maka insrumen dianggap valid atau jika

koefisien korelasi r > 0,05 maka instrumen yang digunakan dianggap

valid.

b. Jika r hitung < dari r tabel, maka instrumen dianggap tidak valid atau

jika koefisien korelasi r < 0,05 maka instrumen yang digunakan

dianggap tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha

dengan ketentuan nilai:

a. Jika Cronbach Alpha atau a > 0,60 maka instrumen dianggap reliabel.

b. Jika Cronbach Alpha atau a < 0,60 maka instrumen dianggap tidak

reliabel.
25

G. Teknik Analisis Data

Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

Adapun analisis data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji one

sample kolmogrov-smirnov test, taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05 maka

distribusi dianggap normal.

2) Jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05 maka

distribusi dianggap tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala

multikoinearitas, peneliti menggunakan teknik Variance Inflation

Factor (VIF) dan nilai Tolerance, dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai VIF < 10 maka dinyatakan tidak terdapat masalah

multikolinearitas, jika nilai VIF > 10 maka dinyatakan terdapat

masalah multikolinearitas.
26

2) Jika nilai Tolerance > 0,1 maka dinyatakan tidak terdapat masalah

multikolinearitas, jika nilai Tolerance < 0,1 maka dinyatakan

terdapat masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk melakukan uji heterokedastisitas,

peneliti menggunakan Uji Glejser dengan meregresikan model regresi

yang digunakan pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi

antara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05

maka dapat dinyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini menghasilkan nilai Durbin Watson hitung (d) dan nilai

Durbin Watson tabel (dl dan du). Adapun aturan pengujianya adalah

sebagai berikut:

1) 0 < d < dl: Tidak ada autokorelasi positif

2) dl ≤ d ≤ du: Tidak ada autokorelasi positif

3) 4 – dl < d < 4: Tidak ada autokorelasi negatif

4) 4 – du ≤ d ≤ 4: Tidak ada autokorelasi negatif

5) dl < du < 4-du: Tidak ada autokorelasi negatif maupun positif

2. Analisis Data Deskriptif

Pada penelitian ini, uji data dengan analisis data deskriptif

digunakan untuk mennganalisis data kuantitatif sehingga diperoleh

gambaran atau deskripsi umum dari variabel penelitian yang meliputi nilai

minimum, nilai maksimum nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi


27

dimana pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam hal memahami

variabel-variabel dalam penelitian.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan melalui analisis regresi linier berganda, uji

koefisien determinasi, dan uji regresi secara parsial (uji t).

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda dimana model persamaan regresi yang digunakan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + ɛ

Keterangan:
Y = Minat Investasi
α = Konstanta
X1 = Variabel Literasi Keuangan
X2 = Variabel Financial Technology
β1, β2 = Koefisien Regresi Variabel Independen
ɛ = Standar error, 5%.

b. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar

variabel independen mampu menjelaskan perubahan variabel

dependennya. Bagian ini dapat dicermati pada output model summary

dalam program SPSS pada bagian adjusted R Square. Basarnya nilai

adjusted R Square berada pada rentangan 0-1 (0 ≤ R² ≤ 1) yang

menunjukkan seberapa besar variabel indepenen mampu menjelaskan

variabel dependennya. Adapun kriteria untuk analisis koefisien

determinasi adalah:
28

1) Jika Kd mendekati nol (0) berarti pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen tidak kuat.

2) Jika Kd mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen kuat.

c. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menunjukkan pengaruh suatu variabel

independen secara individu atau parsial dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Penetapan untuk mengetahui hipotesis diterima atau

ditolak dapat dilakukan cara-cara berikut:

1) Membandingkan t hitung dengan t tabel

a) Jika t hitung > t tabel maka hipotesis diterima (adanya pengaruh

siginifikan dari variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen)

b) Jika t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak (tidak ada pengaruh

siginifikan dari variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen)

2) Melihat Probabilities Values berdasarkan nilai probabilitas dengan

α = 0,05:

a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak

b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima

c) Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan arah hipotesis (positif

atau negatif) walaupun berada di bawah tingkat signifikan, maka

hipotesis ditolak.
DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. (2017). Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017.


Jakarta.

Cahya, B. T., & W., N. A. (2019). Pengaruh motivasi dan kemajuan teknologi
terhadap minat investasi saham. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman, 7(2),
192-207.

Darmawan, A., Kurnia, K., & Rejeki, S. (2019). Pengetahuan investasi, motivasi
investasi, literasi keuangan dan lingkungan keluarga pengaruhnya terhadap
minat investasi di pasar modal. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan,
8(2), 44-56. doi:https://doi.org/10.32639/jiak.v8i2.297Faidah

Deviyanti, L. P., Purnamawati, I. G., & Yasa, I. N. (2017). Pengaruh norma


subjektif, persepsi return, dan literasi keuangan terhadap minat mahasiswa
untuk berinvestasi saham di pasar modal (Studi pada mahasiswa Jurusan
Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha). JIMAT (Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 8(2).
doi:http://dx.doi.org/10.23887/jimat.v8i2.14298

Faidah, F. (2019). Pengaruh literasi keuangan dan faktor demografi terhadap minat
investasi mahasiswa. Journal of Applied Business and Economic, 5(3), 251-
263. doi:https://doi.org/10.30998/jabe.v5i3.3484

Hikmah, & Rustam, T. A. (2020). Pengetahuan investasi, motivasi investasi, literasi


keuangan dan persepsi resiko pengaruhnya terhadap minat investasi pada
pasar modal. Jurnal Manajemen dan Keuangan, 8(2), 131-140.
doi:https://doi.org/10.37403/sultanist.v8i2.210

Khadijah, & Janros, V. S. (2022). Pengaruh persepsi manfaat dan persepsi


kemudahan terhadap fintech menggunakan TAM (Technology Acceptance
Model) di kota batam. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, 8(1), 48-55.
doi:https://doi.org/10.38204/jrak.v8i1.663

29
30

Larasati, R. K., & Yudiantoro, D. (2022). Pengaruh literasi keuangan, kemajuan


teknologi informasi, dan modal minimal terhadap minat investasi pasar
modal (studi pada mahasiswa manajemen keuangan syariah angkatan 2018-
2020 UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung). Jurnal Investasi, 8(2),
55-64.

OJK. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76 /POJK.07/2016.


Jakarta.

Pangestika, T., & Rusliati, E. (2019). Literasi dan efikasi keuangan terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen,
12(1), 37-42. doi:http://dx.doi.org/10.23969/jrbm.v12i1.1524

PDDikti. (2020, December 31). Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Retrieved


from Pangkalan Data Pendidikan Tinggi:
https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/RTkyNzY0NjQtNUJBMi00MjEw
LUI5NzItOTY2NzY5QzlBRjE1

Purwanto, E. (2020). Model konseptual minat penggunaan e-wallet: technology


acceptance model (TAM). Technology Adoption: A Conceptual
Framework, 31-50.

Santoso, B., & E. Z. (2020). Analisis persepsi pengguna aplikasi payment berbasis
fintech menggunakan technology acceptance model (TAM). Jurnal
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 11(1), 49-54.
doi:https://doi.org/10.51903/jtikp.v11i1.150

Sari, Y. W., Suyanto, & Darmayanti, E. F. (2020). Pengaruh lterasi, inklusi


keuangan dan perkembangan financial technology terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal (studi empiris pada mahasiswa
fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah metro). Jurnal
DINAMIKA, 6(2), 129-140.

Shafrani, Y. S. (2017). Pengaruh motivasi dan literasi keuangan terhadap minat


berinvestasi di pasar modal (studi kasus mahasiswa Universitas
31

Muhammadiyah Purwokerto). El-Jizya: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1), 290-


301. doi:https://doi.org/10.24090/jpa.v18i2.2017.pp290-301

Sugiyono, P. D. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi


(mixed methods). Bandung: ALVABETA, cv.

Tandio, T., & Widanaputra, A. A. (2016). Pengaruh pelatihan pasar modal, return,
persepsi risiko, gender, dan kemajuan teknologi pada minat investasi
mahasiswa. E-Jurnal Akuntansi, 16(3), 2316-2341.

Taufiqoh, E., Diana, N., & Junaidi, J. (2019). Pengaruh norma subjektif, motivasi
investasi, pengetahuan investasi, persepsi return dan literasi keuangan
terhadap minat mahasiswa berinvestasi saham di pasar modal (studi empiris
pada mahasiswa akuntansi Feb Unisma dan Unibraw Di Malang). Jurnal
Ilmiah Riset Akuntansi, 8(5), 9-19.

Yusuf, M. (2019). Pengaruh kemajuan teknologi dan pengetahuan terhadap minat


generasi milenial. Jurnal Dinamika Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 86-94.
doi:https://doi.org/10.21009/JDMB.02.2.3

Anda mungkin juga menyukai