Anda di halaman 1dari 12

PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015

“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan


Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

UJI KUAT TARIK CARBON FIBER REINFORCED POLYMER


(CFRP) SEBAGAI ALTERNATIVE PENGGANTI TULANGAN
LENTUR PADA STRUKTUR BETON
Made Dharma Astawa1), Nyoman Dita P. Putra 2), Eddy Pornomo3)
1), 2)
Dosen Teknik Sipil-FTSP, UPN “Veteran” Jawa Timur
3)
Dosen FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
E-Mail : 1)masdawa@yahoo.com,

ABSTRAK
Sebagai inovasi dalam disain struktur bangunan adalah menggunakan alternative material komponen
pembentuk struktur bangunan itu. Material alternative yang dipakai ini adalah Carbon Fiber Reinforced
Polymer palte (CFRP plate) sebagai tulangan beton. Material ini dipilih sebagai pengganti sebagaian atau
seluruh baja tulangan beton, khususnya struktur beton yang membutuhkan untuk memikul beban relative
lebih besar dari beban normal, sehingga membutuhkan material dengan kuat Tarik lentur yang lebih tinggi
daripada kuat Tarik baja tulangan yang biasa dipakai. Dari hasil uji kuat Tarik CFRP dan besi beton
dilaboratorium, ternyata CFRP jauh lebih baik daripada besi beton yang biasa dipakai sebagi tulangan pada
konstruksi beton. Kuat Tarik leleh CFRP rata-rata mencapai 3000MPa, sedangkan besi beton polos hanya
mencapai rata-rata 300 MPa dan untuk besi beton diprofilkan mencapai rata-rata 600 MPa. Oleh karena itu
pada waktu kedepan, CFRP sangat layak dipakai sebagai alternative tulangan dari struktur beton.

Kata Kunci : CFRP plate, kuat Tarik, tulangan beton.

PENDAHULUAN
Dalam Struktur Beton Bertulang, yang umum diprgunakan untuk perkuatan lentur
adalah baja tulanganyang dipasaran biasa disebut Besi Beton. Namun dalam kurun waktu
kedepan tidak menutup kemungkinan tambang logam yang menghasilkan bijih besi
sebagai bahan dasar membuat baja tulangan akan semakin menipis. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, maka dalam penelitian ini mencoba melakukan penelitian alternatif, yaitu
material Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP plate) yang diproduksi oleh produsen
pabrik berbentuk lempeng plat.
Hasil Penelitian diharapkan CFRP plate ini dapat sebagai alternatif tulangan lentur
pada Struktur Beton.

STUDI LITERATUR
Sebagai referensi, berikut akan merujuk beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh para Peneliti terdahulu.

Analisa Kolom Beton Bertulang yang diperkuat dengan CFRP.


Marolop Tua Sianipar (2009), melakukan penelitian kolom beton dengan dimensi
penampang persegi 400/400 mm, menggunakan tulangan utama memanjang 8 D 20 dengan
sengakang 10, yang diperkuat dengan material CFRP dengan tebal=0,3 mm, yang
dibalutkan pada sisi luar kolom sebagai pengekang. Menggunakan material beton dengan
Kuat tekan fc’= 25 MPa, tegangan leleh baja tulangan fy = 400 MPa, lalu kolom diberi
beban aksial dan lentur. Hasilnya, kuat tekan beton yang dibalut CFRP mencapai fc’ =
29,364MPa, berarti kuat tekan beton meningkat sebesar 17,456 %. Kapasitas beban aksial
meningkat sebesar 23,906 % dan kapsitas momen lentur meningkat sebesar 33,198 %.

18
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

Eksperimental Perilaku lembar CFRP yang dilekatkan pada permukaan beton


menggunakan jangkar CFRP.
Penelitian oleh Niemitz C. dkk (2010), melakukan Pabrikasi dan jangkar ikatan FRP
selama penyerapan lembar FRP dan menanamkan mereka ke dalam lubang yang telah
dibor di media beton. Makalah ini menyajikan hasil eksperimen menyoroti perilaku yang
kompleks antara lembaran FRP dan jangkar. Mode kegagalan utama sistem lembar-jangkar
bahwa menurut pengalaman dapat diidentifikasi. Percobaan mengidentifikasi variabel
utama yang mempengaruhi perilaku sisem FRP jangkar-lembar. Penelitian ini memberikan
kontribusi ke database eksperimental diperlukan yang akan membantu dalam
pengembangan masa depan rekomendasi desain sistem anchorage ini.

Perilaku Struktur Balok Beton Bertulang Komposit dengan Pembalut CFRP


dibagian luar.
Dlakukan oleh G. Spadea dkk (1998). Tujuannya adalah untuk membentuk perilaku
struktur balok beton bertulang diperkuat dengan balutan lembar plastik eksternal serat
karbon (CFRP). Terdiri dari empat balok, tiga dengan lembar CFRP dibalut pada bidang
tarik, dan dua di antaranya dilengkapi dengan jangkar eksternal di ujung lembaryang
dirancang secara cermat pada sepanjang bentang, diuji di bawah empat poin beban
lentursepanjang rentang 4,8 m. Tes dilakukan di bawah kontrol perpindahan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ikatan lembar CFRP pada bidang tarikbalok beton
bertulang, tanpa pertimbangan tekanan ujung jangkar dan slip lekatan antara bidang dan
media beton. Jangkar eksternal yang didesain dengan cermat, dapat menyebabkan
pengawetan kerja komposit dari kegagalan memikul beban, dan dapat meningkatkan
kapasitas beban hingga 70%, cukup besar untuk mengembalikan daktilitas struktur, dan
transformasi kegagalan getas untuk lebih daktil dalam melawan kegagalan.

CFRP sebagai Penguat untuk Balok Beton.


Penelitian ini dilakukan oleh Norazman Mohammad Nor dkk, (2013). Dalam
penelitian ini, bahan utama yang akan digunakan sebagaitulangan beton CFRP. Enam
jenis sampel CFRP Stripdengan orientasi nol derajat yang dibuat dandiuji menggunakan
uji kekuatan tarik sesuai dengan ASTM D 638.Proses ini diperlukan untuk menentukan
mekaniksifat strip CFRP. Langkah selanjutnya adalah persiapansampel beton. Ada tiga
jenis sampel beton
dibuat. Delapan sampel beton diperkuat dari CFRP dengan dan tanpa dipersiapkan
penutup. Empat sampel lain beton bertulangan baja konvensional yang
disiapkan sebagai sampel kontrol. Kubus beton disiapkan untuk setiapcampuran untuk
memastikan kelas beton. Rincian benda uji seperti tercantum dalam Tabel 1.

Type Sampel Jumlah


Balok Kubus
1 Beton Bertulang baja 4 4
Konvensionsl (sebagi control)
2 Beton bertulang CFRP strip 4 4
dengan penutup
3 Beton bertulang CFRP tanpa 4 4
penutup

19
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidikikinerja dan perilaku yang dicapai
balok beton berulang CFRP dibandingkan dibawah beban lentur balok beton bertulang
baja dibawah beban lenturSeperti yang diharapkan, sampelTipe 3 dapat mendukung
beban tertinggi, meskipun penguatan frp meleset. Namun, pola kegagalan adalahTitik
perhatian, di mana ia hanya tiba-tiba seperti terkunci dan perilaku kegagalan tidak baik
untuk struktur.

Gambar : 1. Balok Beton Bertulang baja (type 1),


Norazman dkk (2013)

Gambar : 2. Balok Beton Bertulang CFRP


(type 1 & 2), Norazman dkk. (2013)

Sampel tipe 2 menunjukkan pola retak mirip dengan Jenis 1. Oleh karena itu, jenis
sampel, diperkuat denganCFRP dengan cover, dapat dianggap dimanfaatkan di
manapernah tulangan baja yang tidak disukai. Namun,pertanyaan tentang daya tahan
masih perlu dikembangkan.

Gambar : 3. Grafik Kuat Lentur Balok


(Norazman dkk. 2013)

20
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

Lekatan Laminasi Fiber-Reinforced Polymer untuk Beton (Laura De


Lorenzis,dkk,2001).
Spesimen yang digunakan untuk proyek ini adalah balok beton polosdengan bentuk
T-terbalik, seperti ditunjukkan pada Gambar. 1. Balokitu hanya ditumpu, dengan rentang
42” (1067 mm) dantotal panjang 48” (1219 mm). Sebuah engsel baja di bagian atasdan
gergaji memotong di bagian bawah, keduanya terletak di tengah bentang, yangdigunakan
untuk mengontrol distribusi kekuatan internal. Selama pembebanan, gergaji potong
menyebabkan retak untuk dikembangkan ke pusatbalok dan memperpanjang sampai
engsel. Oleh karena itu, beban tekn pada tengah bentang balok terletak di pusat engsel
dan lengan momen internal diketahui saat beban yang dikerjakan secara konstan dan
stabil saat diatas beban retak dikerjakan. Perhitungan ini diperbolehkan dengan akurasi
tegangan tarik dalam FRP tersebut.Lebar CFRP 2” (51 mm) berbagai strip itu terikat pada
bidang Tarik balok. Lembartransversal ditempatkan pada satu sisi untuk menahan
kegagalan yang terjadi di ujung lain. Selain itu,lembaryang tersisa tak terikat selama
kurang lebih 2”(51 mm) padasetiap sisi tengah bentang. Pilihan desain dibuat untuk
memastikanbahwa tidak ada retak akan terjadi dalam kawasan yang terikat.
Tiga seri spesimen yang diuji. Setiap seri terdirienam spesimen dengan tiga
panjang ikatan yang berbeda. Salah satu
kekuatan beton atau jumlah lapisan CFRP bervariasi antara masing-masing seri. Diskripsi
model diperlihatkan dalam gambar berikut.

Gambar : 4. Model Spesimen test (Laura &


Brian, 2001)

Spesimen diuji lentur untuk mengevaluasi beberapa faktor kunciyang mempengaruhi


ikatan laminasi FRP untuk beton. Kegagalanterjadi pada antarmuka perekat betonsangat
sedikit atauada tanda-tanda kerusakan di permukaan beton. Panjang Ikatan tidak
mempengaruhi beban ultimate, sehingga mengkonfirmasikan adanya panjang efektif
yang di luar tegangan tidak sampai ditransfer, sampai pengelupasan terjadi.
Akhirnya, ekspresi dari beban hingga panjang lekatan efektif mengelupas disajikan.
Persamaan desain diusulkanuntuk menghitung regangan utama efektif FRP yang akan
digunakandalam desain untuk memperhitungkan kontrol kegagalan lekatan.

21
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Spesimen dan Pengujian Laboratorium.
1. Spesimen Besi Beton.
Spesimen terdiri dari besi beton D16, D13, 10 dan 8, masing-masing 3 potong
benda uji dengan panjang 60 Cm. Pelaksanaan pengujian dilaboratorium mereferensi pada
ketentuan ASTM. A-370-03a dan A-706/A-706M-04a. Uji Tarik ini bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1.1. Dengan pengerjaan panas.
Grafik hasil uji terik cara panas besi beton dilaboratorium secara ideal dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar : 7. CurvaModel benda uji Tarik Besi Beton cara


panas (ASTM, 2000)

Dari grafik diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1). Pada awal (0 – fy) hubungan teganyan-regangan, Es baja konstan yaitu sebesar : 2X105
MPa, atau 2X10,6 N/mm2.
2) Sampai pada batas fy, garis grafiknya horizontal tidak beraturan, titikini disebut batas
leleh, dimana regangan bertambah, tegangan konstan.
3) Setelah titik leleh dilewati, garis curva naik lagi sampai melewati titik maksimal,
tegangan (fu) mencapai batas (Ultimate)
4) Bila ditarik terus, kondisi baja melemah, tegangan menurun terus, kemudian putus.
1.2. Dengan pengerjaan dingin :

Gambar : 8. CurvaModel benda uji Tarik


Besi Beton cara dingin (ASTM, 2000)

Dari grafik diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Baja mengalami regangan melampaui regangan leleh akibat pengerjaan cara dingin.
2) Bagian awal diagram tegangan-regangan yang linier bertambah panjang (fy) mencapai
lebih tinggi.
3) Tidak dapat suatu titikleleh yang jelas.

22
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

4) Pada suatu tegangan dengan regangan 0,20 % yang tetap, kemudian beban Tarik
ditiadakan, garis diagram akan turun // dengan garis lurus. Tegangan ini disebut
tegangan uji, dapat dianggap sebagai batas leleh (yield-point) yang sebenarnya (= fy).

2. Spesimen CFRP.
Benda uji (Spesimen) adalah berupa material Carbon Fiber Reinforce Polymer
(CFRP) sebagai pengganti baja tulangan, dibuat untuk diuji kuat tariknya. Metode
pengujian mengikuti ketentuan American Standard Testing Materials (ASTM) D 3039/
D3039M-00 : Standard Test Method for Tensile Properties of Polymer Matrix Composite
Materials.
Cara pembentukan sesuai ketentuan ditunjukkan seperti gambar 5 berikut, dan ukuran
standard ditunjukkan dalam tabel 2 dibawah ini.

Tabel : 2. Standard dimensi benda uji CFRP.


Nama Material Tebal (mm) Lebar (mm) Panjang (mm)
Carbon Fiber Polymer 1,20 15,00 250,00

Gambar : 5. Model benda uji Tarik CFP


(ASTM, 2000)

Prosedur dan persyaratan pelaksanaan uji tarik, dijelaskan dengan visualisasi gammbar
sebagai syarat pengujian :
1) Gambar 6 adalah prosedur pengujian yang salah, dimana specimen tidak terjepit dengan
sempurna pada alat uji Tarik yang menimbulkan slip, specimen tidak putus sempurna,
sehingga tidak menghasilkan kuat Tarik yang akurat.
2) Gambar 7 adalah prosedur pengujian yang benar dan specimen putus sempurna
sehingga menghasilkan kuat Tarik yang actual.

Gambar : 6.Pelaksanaan pengujian specimen


yang salah (ASTM, 2000)

23
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

Gambar : 8. Grafik hubungan Tegangan-


regangan Tarik spesimen (ASTM, 2000)
regangan Tarik spesimen (ASTM, 2000)

Bila metode pengujian specimen benar, maka hasil grafik hubungan tegangan-regangan
Tarik akan seperti gambar 8 berikut.

HASIL PENGUJIAN.
Pembuatan dan uji test Besi Beton.
Pembuatan dan pengujian Baja Tulangan D16, D13, 10, dan 8, masing-masing 3
Spesimen dengan panjang 60 cm.

Uji Tarik baja tulangan.


Tujuan dari melakukan uji tarik ini adalah mendapatkan kuat tarik (strength) dan
regangan (strain) apakah sesuai dengan kuat yang direncanakan, dan strainnya tidak boleh
kurang dari 9 % sesuai ASTM 615 agar memenuhi syarat untuk tulangan struktur. Hasilnya
cukup memuaskan seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 5.2. Hasil Uji Kuat Tarik dan Strain besi beton
No. URUTAN  LUAS GAYA KUAT STRAIN ()
BENDA UJI TULANGAN PENAMPNG TARIK TARIK
(mm) (mm2) (N) LELEH
(fy)(MPa)
1 Batang BJTP 16 179,30 77.009 429,49 17,81 %
tulangan 1
2 Batang BJTP 16 180,83 107.321 593,49 16,28 %
tulangan 2
3 Batang BJTP 16 178,09 106.929 600,42 17,91 %
tulangan 3
Rata-rata 179,40 97,09 541,13 17,33 %
1 Batang BJTP 13 127,27 68.474 538,02 16,21 %
tulangan 1
2 Batang BJTP 13 128,39 78.284 609,72 19,54 %
tulangan 2
3 Batang BJTP 13 128,18 81.241 633,81 12,84 %
tulangan 3
Rata-rata 127,95 76.000 593,85 16,20 %
1 Batang BJ TD 10 74,45 22.955 308,35 26,23 %
tulangan 1
2 Batang BJTD 10 74,46 24.231 325,41 26,00 %

24
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

tulangan 2
3 Batang BJTD 10 74,56 23.054 309,18 14,70 %
tulangan 3
Rata-rata 74,49 23,413 314,31 22,34 %
1 Batang BJTD 8 49,97 15.598 312,17 15,25 %
tulangan 1
2 Batang BJTD 8 49,97 15.696 314,13 7,90 %
tulangan 2
3 Batang BJTD 8 50,74 15.500 305,47 12,90 %
tulangan 3
Rata-rata 50,23 15.598 310,59 12,02 %

Hasil Uji kuat Tarik dari Spesimen baja tulangan tersebut dapat disajikan dalam kurva
sebagai berikut :

a. Baja tulangan D16 :

Gambar : 9. Kurva hubungan


Tensile Force-Strain dai 3 besi D16

b. Baja tulangan D13 :

Gambar : 10. Curva hubungan


Tensile Force-Strain dari 3 besi D13

25
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

c. Baja tulangan D10 :

Gambar : 12.Plat CFRP ukuran 1,20 X 50,00 X 1000 mm

Gambar : 11. Curva hubungan


Tensile Force-Strain dari 3 besi 10

d. Baja tulangan D8 :

Gambar : 12. Curva hubungan


Tensile Force-Strain dari 3 besi  8
Pembuatan Spesimen CFRP.
Prosedur pembuatannya mengikuti ketentuan American Standard Testing Materials
(ASTM) D 3039/D 3039M-00, dengan jumlah ganjil minimum 3 (tiga sampel).Dalam
penelitian ini dibuat 7 buah sampel dengan ukuran seperti tercantum dalam tabel berikut.

Tabel : 3. Dimensi dan jumlah Spesimen CFRP.


No. Nama/Jenis Fungsi Tebal Lebar Panjang
Spesimen (mm) (mm) (mm)
1 Carbon Fiber Sebagai 1,20 15,40 250,00
2 Reinforcement pengganti 1,20 15,00 250,00
3 Polymer (CFRP) tulangan tarik/ 1,20 15,25 250,00
4 lentur 1,20 14,70 250,00
5 1,20 15,00 250,00
6 1,20 14,50 250,00
7 1,20 14,90 250,00

Standard dimensi sebenarnya 1,20 X 15,00 X 250,00 mm, tetapi ukuran yang tertera dalam
daftar table tidak bias tepat sesuai standard. Penyebabnya adalah kesulitan membentuk
secara tepat karena lempengan plat terdiri dari serat, maka serat tepi lempeng plat sering

26
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

terlepas sehingga lebarnya tidak bisa tepat selebar 15,00 mm, namun demikian ukuran
lebarnya masih dalam toleransi.

Gambar : 14. Spesimen CFRP yang sudah terbentuk (7 buah)

Test Spesimen CFRP dilaboratorium.


Melakukan pengujian specimen secara satu persatu menggunakan mesin uji Tarik
Universal Testing Machine (UTM) dengan kapasitas 500 kN. Dari 7 Spesimen yang diuji
yang berhasil dengan baik sebanyak 5 Spesimen, sedangkan yang 2 Spesimen mengalami
kegagalan karena terjadi slip pada jepitan ujung Spesimen.
Meskipun ada 2 Spesimen yang mengalami kegagalan, namun masih tetap memenuhi
persyaratan jumlahnya karena sudah lebih dari 3 Spesimen dan jumlahnya ganjil.
Dokumen proses pengujian ditampilkan dalam gambar 11 dan 12.
Setelah Spesimen dilepas dari mesin uji UTM, konfigurasi kembali dalam kondisi telah
putus, sreabut-serabut pembentuk dari CFRP tersebut dapat terlihat dengan jelas, dan
dokumentasinya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

Gambar : 16.Arsip Spesimen CFRP yang sudah putus

Gambar :15. Proses uji Tarik Spesimen CFRP

Dari Gambar dapat terbaca proses kerja Tarik yang diberikan pada Spesimen mulai dari
awal sampai putus, setelah putus terlihat material Spesimen kmbali membentuk serat. Hasil
uji Tarik disusn dalam table 4 sebagai berikut.

27
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

Tabel : 4. Hasil test Tarik 5 Spesimen


No. Dimensi Spesimen Luas Kuat Tarik max. Kuat Kuat Tarik Regan
Penam (fs) Tarik Leleh g-an
Tebal Lebar Pan- -pang Gaya Kg/ N/ leleh (fy) Maxi-
(mm) (mm) jang (mm2) Tarik mm2 mm2 (fy) Standard mum
(mm) max. (MPa) (MPa) Produsen (%)
(kg) (MPa)
1 1,20 15,00 250,00 18,00 5970,12 331,67 3253,72 3111 - 4,6133
2 1,20 15,25 250,00 18,30 6491,13 354,71 3479,67 3005 4,7000
3 1,20 14,70 250,00 17,64 5829,91 330,49 3242,14 3231 4,4807
4 1,20 15,00 250,00 18,00 5743,87 319,10 3130,41 2889 4,6240
5 1,20 14,90 250,00 17,88 6143,79 343,61 3370,84 3132 4,6513
Kuat Rata-rata 6035,76 335,92 3295,36 3073,60 2520,00 4,6140

Gambar : 13. Grafik Kuat Tarik Spesimen


gabungan 1 s/d 5

gabungan 1 s/d 5
Melihat kuat Tarik dari Spesimen CFRP dari hasil uji Tarik leleh dilaboratorium
rata-rata sebesar fy = 3073,60 N/mm2, maka kenaikan dari standard produsen cukup
sgnifikan yang nilainya sebesar fy = 2520 N/mm2. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa CFRP yang digunakan dilapangan sangat kuat karena mempunyai
kapasitas diatas dari hasil analisa yang telah dilakukan.
Yang kurang memnuhi syarat adalah regangan (strain) yang hanya mencapai rata-rata
4,614 % masih dibawah 9,00 % sesuai ketentuan dari ASTM 615-2000.

KESIMPULAN
Hasil ujiTarik rata-rata dari besi beton secara berturut-turut adalah: D16fy = 541,13
MPa,D13fy =593,85 MPa,10fy = 314,31 MPa, dan 8 = 310,39 MPa. Hasil uji Tarik
CFRP rata-rata fy = 3073,60 MPa, diatas ketentuan standard Produsen yang hanya
menentukan fy = 2520 MPa.
Melihat hasil uji tersebut, meskipun Strain dari CFRP cukup signifikan dibawah standard
ASTM 615-2000, namun dari Kuat Tarik yang begitu tinggi, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa CFRP. S-512 memenuhi syarat sebagai alternative pengganti besi
beton untuk tulangan Struktur Beton.

DAFTAR PUSTAKA
ACI 201.1R, “Guide for Making a Condition Survey of Concrete in Service”, 1992.

28
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8

ACI 364.1R, “Guide for Evaluation of Concrete Structures Prior to Rehabilitation”,


1993
ACI 440, “Guide For Design and Construction of Externally Bonded FRP Systems For
Strengthening Concrete Structures”, January 2000.
American Concrete Institut(ACI 318M-08) , 2008 ”Building Code Requirements for
Structural Concrete and Commentary” First Printing June 2008.
ASTM Desgnation D 3039/D 3039M-00, 2000, “Standard Test Method for Tensile
Properties of Polymer Matrix Composite Materials”, ASTM Commities D-30 on
Compsite Materials, Published July 2000.
ASTM A 615/A 615MM, 2000“Specification for Deformed and Plain Billet-Steel Bars
for Concrete Reinforcement”, ASTM International, Published on Mey 2000.
Dharma Astawa Made, 2006 : “Struktur Beton I”, Modul Ajar, Jurusan Teknik Sipil-
FTSP, UPN “Veteran” Jawa Timur, ISBN: 978-979-1005-21-0.
FIP, “Inspection and Maintenance of Reinforced and Prestressed Concrete Structures”,
London, 1986.
FIP, “Repair and Strengthening of Concrete Structures”, London, 1991.
G Spadia, F Bencardino, R N Swamy, 1998.”Structural Behavior of Composite RC Beam
with Externally Bonded CFRP” American Society of Civil Engineers, ISSN (online)
1943-5614, published 01 August 1998.
Hartono (2008), “Perbaikan dan Perkuatan Struktur Beton”, makalah Seminar Teknik
Sipil UPN”Veteran” Jawa Timur, tahun 2008
Lawrence C Bank, 2006. “Composites for Constrution (Structural Design with FRP
Materials)”, Published by John Willy & Sons.Inc, Hoboken-NewJersey.
Laura De Lorenzis dkk, 2001, “Bond of Fiber- Reinforced Polymer Laminates to
Concrete” ACI Materials Journal, May-June 2001.
Marwan Bikasem S A, Abdul Aziz bin A S, dkk, 2014. “Shear Strengthening of
Reinforced Concrete Beams Using Carbon Fiber Reinforced Polymer Laminate”,
American Journal of Civil Engineering (AJCE), Vol.2, No. 1, Published, June 2014.
Niemitz C, James R, Brena S, 2010. “Experimental Behavior of Carbon Fiber Reinforced
Polymer (CFRP) Attached to Concrete using CFRP Anchors”, Journal of Composites for
Construction, Volume 14, Issue 2, April 2010.
Norazman M Nor, Moch. Hanif Achmad Boestamam, Mohammed Alias Yusof, 2013.
“Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) as Reinforcement for Concrete Beam”,
International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering Website:
www.ijetae.com, ISSN. 2250-2459, Volume 3, Issue 2, February 2013.
Mohsen Shahawy dkk (2001),“Flexural Strengthening with Carbon Fiber-Reinforced
Polymer Composites of Preloaded Full-Scale Girders” ACI Structural Journal/
September-Oktober 2001
Meier U., Erki M.A., “Advantages of Composite Materials in the Post Strengthening
Technique For Developing Countries, Sixth International Colloquium on Concrete in
Developing Countries”, Pakistan, January 1997.
Reference of Sika’s, “Strengthening and Repair Projects” seluruh proyek dari tahun
2000-2013.
SNI-03-2847-2002, “Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”,
Badan Standardisasi Nasional (BSN), Jakarta.
The Concrete Society, Technical Report No. 55, “Design Guidance For Strengthening
Concrete Structures Using Fibre Composite Materials”, tahun 2000.
Technical Data of Sika’s Product, dari tahun 2000 – 2014.

29

Anda mungkin juga menyukai