ABSTRAK
Sebagai inovasi dalam disain struktur bangunan adalah menggunakan alternative material komponen
pembentuk struktur bangunan itu. Material alternative yang dipakai ini adalah Carbon Fiber Reinforced
Polymer palte (CFRP plate) sebagai tulangan beton. Material ini dipilih sebagai pengganti sebagaian atau
seluruh baja tulangan beton, khususnya struktur beton yang membutuhkan untuk memikul beban relative
lebih besar dari beban normal, sehingga membutuhkan material dengan kuat Tarik lentur yang lebih tinggi
daripada kuat Tarik baja tulangan yang biasa dipakai. Dari hasil uji kuat Tarik CFRP dan besi beton
dilaboratorium, ternyata CFRP jauh lebih baik daripada besi beton yang biasa dipakai sebagi tulangan pada
konstruksi beton. Kuat Tarik leleh CFRP rata-rata mencapai 3000MPa, sedangkan besi beton polos hanya
mencapai rata-rata 300 MPa dan untuk besi beton diprofilkan mencapai rata-rata 600 MPa. Oleh karena itu
pada waktu kedepan, CFRP sangat layak dipakai sebagai alternative tulangan dari struktur beton.
PENDAHULUAN
Dalam Struktur Beton Bertulang, yang umum diprgunakan untuk perkuatan lentur
adalah baja tulanganyang dipasaran biasa disebut Besi Beton. Namun dalam kurun waktu
kedepan tidak menutup kemungkinan tambang logam yang menghasilkan bijih besi
sebagai bahan dasar membuat baja tulangan akan semakin menipis. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, maka dalam penelitian ini mencoba melakukan penelitian alternatif, yaitu
material Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP plate) yang diproduksi oleh produsen
pabrik berbentuk lempeng plat.
Hasil Penelitian diharapkan CFRP plate ini dapat sebagai alternatif tulangan lentur
pada Struktur Beton.
STUDI LITERATUR
Sebagai referensi, berikut akan merujuk beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh para Peneliti terdahulu.
18
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
19
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidikikinerja dan perilaku yang dicapai
balok beton berulang CFRP dibandingkan dibawah beban lentur balok beton bertulang
baja dibawah beban lenturSeperti yang diharapkan, sampelTipe 3 dapat mendukung
beban tertinggi, meskipun penguatan frp meleset. Namun, pola kegagalan adalahTitik
perhatian, di mana ia hanya tiba-tiba seperti terkunci dan perilaku kegagalan tidak baik
untuk struktur.
Sampel tipe 2 menunjukkan pola retak mirip dengan Jenis 1. Oleh karena itu, jenis
sampel, diperkuat denganCFRP dengan cover, dapat dianggap dimanfaatkan di
manapernah tulangan baja yang tidak disukai. Namun,pertanyaan tentang daya tahan
masih perlu dikembangkan.
20
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
21
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Spesimen dan Pengujian Laboratorium.
1. Spesimen Besi Beton.
Spesimen terdiri dari besi beton D16, D13, 10 dan 8, masing-masing 3 potong
benda uji dengan panjang 60 Cm. Pelaksanaan pengujian dilaboratorium mereferensi pada
ketentuan ASTM. A-370-03a dan A-706/A-706M-04a. Uji Tarik ini bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1.1. Dengan pengerjaan panas.
Grafik hasil uji terik cara panas besi beton dilaboratorium secara ideal dapat
digambarkan sebagai berikut.
22
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
4) Pada suatu tegangan dengan regangan 0,20 % yang tetap, kemudian beban Tarik
ditiadakan, garis diagram akan turun // dengan garis lurus. Tegangan ini disebut
tegangan uji, dapat dianggap sebagai batas leleh (yield-point) yang sebenarnya (= fy).
2. Spesimen CFRP.
Benda uji (Spesimen) adalah berupa material Carbon Fiber Reinforce Polymer
(CFRP) sebagai pengganti baja tulangan, dibuat untuk diuji kuat tariknya. Metode
pengujian mengikuti ketentuan American Standard Testing Materials (ASTM) D 3039/
D3039M-00 : Standard Test Method for Tensile Properties of Polymer Matrix Composite
Materials.
Cara pembentukan sesuai ketentuan ditunjukkan seperti gambar 5 berikut, dan ukuran
standard ditunjukkan dalam tabel 2 dibawah ini.
Prosedur dan persyaratan pelaksanaan uji tarik, dijelaskan dengan visualisasi gammbar
sebagai syarat pengujian :
1) Gambar 6 adalah prosedur pengujian yang salah, dimana specimen tidak terjepit dengan
sempurna pada alat uji Tarik yang menimbulkan slip, specimen tidak putus sempurna,
sehingga tidak menghasilkan kuat Tarik yang akurat.
2) Gambar 7 adalah prosedur pengujian yang benar dan specimen putus sempurna
sehingga menghasilkan kuat Tarik yang actual.
23
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
Bila metode pengujian specimen benar, maka hasil grafik hubungan tegangan-regangan
Tarik akan seperti gambar 8 berikut.
HASIL PENGUJIAN.
Pembuatan dan uji test Besi Beton.
Pembuatan dan pengujian Baja Tulangan D16, D13, 10, dan 8, masing-masing 3
Spesimen dengan panjang 60 cm.
Tabel 5.2. Hasil Uji Kuat Tarik dan Strain besi beton
No. URUTAN LUAS GAYA KUAT STRAIN ()
BENDA UJI TULANGAN PENAMPNG TARIK TARIK
(mm) (mm2) (N) LELEH
(fy)(MPa)
1 Batang BJTP 16 179,30 77.009 429,49 17,81 %
tulangan 1
2 Batang BJTP 16 180,83 107.321 593,49 16,28 %
tulangan 2
3 Batang BJTP 16 178,09 106.929 600,42 17,91 %
tulangan 3
Rata-rata 179,40 97,09 541,13 17,33 %
1 Batang BJTP 13 127,27 68.474 538,02 16,21 %
tulangan 1
2 Batang BJTP 13 128,39 78.284 609,72 19,54 %
tulangan 2
3 Batang BJTP 13 128,18 81.241 633,81 12,84 %
tulangan 3
Rata-rata 127,95 76.000 593,85 16,20 %
1 Batang BJ TD 10 74,45 22.955 308,35 26,23 %
tulangan 1
2 Batang BJTD 10 74,46 24.231 325,41 26,00 %
24
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
tulangan 2
3 Batang BJTD 10 74,56 23.054 309,18 14,70 %
tulangan 3
Rata-rata 74,49 23,413 314,31 22,34 %
1 Batang BJTD 8 49,97 15.598 312,17 15,25 %
tulangan 1
2 Batang BJTD 8 49,97 15.696 314,13 7,90 %
tulangan 2
3 Batang BJTD 8 50,74 15.500 305,47 12,90 %
tulangan 3
Rata-rata 50,23 15.598 310,59 12,02 %
Hasil Uji kuat Tarik dari Spesimen baja tulangan tersebut dapat disajikan dalam kurva
sebagai berikut :
25
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
d. Baja tulangan D8 :
Standard dimensi sebenarnya 1,20 X 15,00 X 250,00 mm, tetapi ukuran yang tertera dalam
daftar table tidak bias tepat sesuai standard. Penyebabnya adalah kesulitan membentuk
secara tepat karena lempengan plat terdiri dari serat, maka serat tepi lempeng plat sering
26
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
terlepas sehingga lebarnya tidak bisa tepat selebar 15,00 mm, namun demikian ukuran
lebarnya masih dalam toleransi.
Dari Gambar dapat terbaca proses kerja Tarik yang diberikan pada Spesimen mulai dari
awal sampai putus, setelah putus terlihat material Spesimen kmbali membentuk serat. Hasil
uji Tarik disusn dalam table 4 sebagai berikut.
27
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
gabungan 1 s/d 5
Melihat kuat Tarik dari Spesimen CFRP dari hasil uji Tarik leleh dilaboratorium
rata-rata sebesar fy = 3073,60 N/mm2, maka kenaikan dari standard produsen cukup
sgnifikan yang nilainya sebesar fy = 2520 N/mm2. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa CFRP yang digunakan dilapangan sangat kuat karena mempunyai
kapasitas diatas dari hasil analisa yang telah dilakukan.
Yang kurang memnuhi syarat adalah regangan (strain) yang hanya mencapai rata-rata
4,614 % masih dibawah 9,00 % sesuai ketentuan dari ASTM 615-2000.
KESIMPULAN
Hasil ujiTarik rata-rata dari besi beton secara berturut-turut adalah: D16fy = 541,13
MPa,D13fy =593,85 MPa,10fy = 314,31 MPa, dan 8 = 310,39 MPa. Hasil uji Tarik
CFRP rata-rata fy = 3073,60 MPa, diatas ketentuan standard Produsen yang hanya
menentukan fy = 2520 MPa.
Melihat hasil uji tersebut, meskipun Strain dari CFRP cukup signifikan dibawah standard
ASTM 615-2000, namun dari Kuat Tarik yang begitu tinggi, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa CFRP. S-512 memenuhi syarat sebagai alternative pengganti besi
beton untuk tulangan Struktur Beton.
DAFTAR PUSTAKA
ACI 201.1R, “Guide for Making a Condition Survey of Concrete in Service”, 1992.
28
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “RESEARCH MONTH” 2015
“Sinergi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Menumbuhkan
Kapasitas Inovasi di bidang Teknologi, Pertanian, Sosial dan Ekonomi”
ISBN:978-602-0856-43-8
29