Anda di halaman 1dari 6

PENITIPAN SEMENTARA

BAYI RAWAT INAP TANPA KELUARGA


No. Dokumen No Revisi Halaman

3/LOGISTIK 0 1/1
/
SPO.RSU/I/
2020

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR Direktur RSUD Andi Makkasau
OPERASIONAL

dr. Hj. Renny Anggraeny Sari, M.Kes


NIP : 19760207 200312 2 006
Pengertian Proses penitipan yang dilakukan oleh keluarga bayi baru
lahir dalam rangka perawatan, pengobatan, pemeriksaan
penunjang atau tindakan yang dilakukan pada ibu pasca
salin
Tujuan Untuk menjaga keamanan bayi selama Ibu dan keluarga
meninggalkan ruangan perawatan
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
Nomor 12b Tahun 2019 tentang Kebijakan Program
Nasional Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare
Prosedur 1. Melakukan edukasi kepada keluarga bayi;
2. Identifikasi bayi yang akan dititip;
3. Identifikasi keluarga terdekat yang akan mendampingi di
ruang penitipan;
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi yang akan
dititip;
5. Mengisi form penitipan bayi;
6. Petugas menyiapkan box bayi;
7. Bayi dititip dengan didampingi oleh pihak keluarga
terdekat; dan
8. Menyerahkan bayi pada Ibu dan keluarga saat kembali
ke ruang rawat inap.
Unit terkait - Instalasi rawat inap
- Unit Kebidanan dan Kandungan
- Instalasi Pemeriksaan Penunjang
- Instalasi Bedah Sentral
PENERBITAN SURAT KETERANGAN LAHIR
No. Dokumen No Revisi Halaman

3/LOGISTIK 0 1/1
/
SPO.RSU/I/
2020

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR Direktur RSUD Andi Makkasau
OPERASIONAL

dr. Hj. Renny Anggraeny Sari, M.Kes


NIP : 19760207 200312 2 006
Pengertian Proses penerbitan surat keterangan yang berisi penjelasan
tentang bayi yang dilahirkan diRSUD Andi Makkasau
Tujuan Agar semua bayi yang lahir di RSUD Andi Makkasau
langsung mendapatkan surat kelahiran sebelum pulang
dari rumah sakit
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
Nomor 12b Tahun 2019 tentang Kebijakan Program
Nasional Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare
Prosedur 1. Pastikan bayi lahir di RSUD Andi Makkasau dengan
melihat buku register partus;
2. Mengisi form surat keterangan lahir;
3. Form surat keterangan lahir ditanda tangani oleh bidan
atau dokter penolong persalinan;
4. Penomoran dan stempel legalitas surat keterangan lahir
yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit
dibagian tata usaha;
5. Menyerahkan surat keterangan lahir pada ibu atau
keluarga; dan
6. Menyimpan arsip surat keterangan lahir direkam medis
ibu.
Unit terkait - Instalasi rawat inap
- Unit Kebidanan dan Kandungan
- Bagian Tata Usaha
- Komite Staf Medik Obstetri Gynekologi
PEMULANGAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No Revisi Halaman

3/LOGISTIK 0 1/1
/
SPO.RSU/I/
2020

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR Direktur RSUD Andi Makkasau
OPERASIONAL

dr. Hj. Renny Anggraeny Sari, M.Kes


NIP : 19760207 200312 2 006
Pengertian Suatu kondisi dimana pasien sudah menjalani perawatan
Tujuan Agar semua bayi yang lahir di RSUD Andi Makkasau
langsung mendapatkan surat kelahiran sebelum pulang
dari rumah sakit
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
Nomor 12b Tahun 2019 tentang Kebijakan Program
Nasional Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare
Prosedur 1. Pastikan bayi lahir di RSUD Andi Makkasau dengan
melihat buku register partus;
2. Mengisi form surat keterangan lahir;
3. Form surat keterangan lahir ditanda tangani oleh bidan
atau dokter penolong persalinan;
4. Penomoran dan stempel legalitas surat keterangan lahir
yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit
dibagian tata usaha;
5. Menyerahkan surat keterangan lahir pada ibu atau
keluarga; dan
6. Menyimpan arsip surat keterangan lahir direkam medis
ibu.
Unit terkait - Instalasi rawat inap
- Unit Kebidanan dan Kandungan
- Bagian Tata Usaha
- Komite Staf Medik Obstetri Gynekologi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN EKLAMSIA
No. Dokumen No Revisi Halaman

3/LOGISTIK 0 1/2
/
SPO.RSU/I/
2020
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR Direktur RSUD Andi Makkasau
OPERASIONAL

dr. Hj. Renny Anggraeny Sari, M.Kes


NIP : 19760207 200312 2 006
Pengertian KLINIS
- Kejang dalam kehamilan, persalinan atau post partum.
- Tekanan darah umumnya > 160/100 mmHg
- Pasca kejang tidak sabar/ngorok
Tujuan - Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berat
akibat kejang.
- Agar dapat memberikan pertolongan dengan segera.
- Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami
dan keluarga.
- Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Andi Makkasau Kota Parepare


Nomor 12b Tahun 2019 tentang Kebijakan Program
Nasional Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare
Prosedur 1. Persiapan alat dan obat : Trolley Emergency lengkap
2. Persiapan petugas : Tim Emergency yang selalu siap
3. Persiapan pasien :
- Suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan
dilakukan tindakan.
- Suami dan keluarga diberi penjelasan tentang
langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan.
4. Pasang infuse dan berikan obat anti kejang MgSO4 4 gr
bolus i.v/10 menit, bila kejang berulang dapat diberikan
magnesium sulfat 2 gr bolus i.v selama 10 menit. Bila
kejang berulang dapat diberikan injeksi diazepam 10 mg
iv atau Luminal 125 mg / i.m, lanjutkan dosis
magnesium sulfat maintenance 2 gr/jam;
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN EKLAMSIA
No. Dokumen No Revisi Halaman

3/LOGISTIK 0 2/2
/
SPO.RSU/I/
2020
5. Pemberian MgSO 4, 40 % (6 gr dalam infuse RL 500 cc
28 tts / mnt), 4 grm 30 mnt pelan pelan atau 4 grm
di masukkan kedalam larutan cairan nacl 0,9%
dengan isi 100 ml ( peggy bag ) selama 30 mnt;
6. Jaga jalan nafas agar tetap baik. Mulut diganjal dengan
spatel/gudel agar bebas, mudah menghisap lender.
Bahu pasien diganjal dengan kain setebal 5cm agar
leher defleksi sedikit, tetapi kepala harus tetap lebih
tinggi;
7. Beri oksigen 4-6 ltr/mnt.
8. Berikan nifedipin 10 mg oral bila pasien sadar yang
dapat diulang tiap 3-6 jam agar TD diastolik 110
mmHg. Bila pasien tidak sadar dan tekanan darah
>160 mmHg beri Nicardipine sesuai protokol.
9. Koreksi Asidosis;
10. Pemeriksaan Neurologik dan reflek pupil untuk
menentukan kerusakan atau perdarahan otak.
11. Dalam waktu < 6 jam kehamilan harus diakhiri baik
per Abdominal maupun per vaginam;
12. Penjelasan kepada keluarga tentang keadaan pasien
dan rencana tindakan;
13. Surat ijin tindakan.
Unit Terkait - UGD, KB, OK, Ruangan Rawat Inap dan Poliklinik.

Anda mungkin juga menyukai