B. Pelaksanaan :
1. Petugas pendaftaran mencetak gelang identifikasi pasien
pada program registrasi pendaftaran menyesuaikan warna
dengan jenis kelamin pasien.
2. Petugas pendaftaran menyerahkan gelang identitas pasien
beserta berkas rekam medik ke bagian IGD.
3. Petugas IGD memeriksa kembali kesesuaian data pada
gelang dengan identitas pasien (nama dan tanggal lahir).
4. Ucapkan salam
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi / siang / sore / malam,
Bapak/Ibu“
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
No Dokumen No Revisi Halaman
015/RSU- - 2/3
RSU PKU PKUM/SKP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH SRAGEN
NOMOR : 05.026/SK-DIR/PEM/RSU-PKUM/XII/2017
TENTANG
PEMBERLAKUAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAYANAN HEMODIALISA
DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH SRAGEN
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PKU
MUHAMMADIYAH SRAGEN TENTANG PEMBERLAKUAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PELAYANAN
HEMODIALISA.
KESATU : Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan Hemodialisa sebagaimana
diktum kesatu terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan Hemodialisa digunakan
sebagai acuan pelaksanaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal 25 Desember 2017 sampai
dengan 25 Desember 2020 dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuain sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Sragen
Pada tanggal : 25 Desember 2017
Direktur,
RSU PKU Muhammadiyah Sragen
Tembusan :
1. Bagian Yang Bersangkutan
2. Arsip INDRA AGUS SETYAWAN
ADMINISTRASI HEMODIALISA (HD)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
052/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Pengertian Tata cara dan aturan yang diberlakukan pasien yang akan melakukan
tindakan Hemodialisa di RSU PKU Muhammmadiyah Sragen
Standart
Prosedur
Operasional
2. PENATALAKSANAAN
a. Untuk mesin Wesley
Menyalakan aliran listrik
Membuka kran air RO
Mesin dihidupkan dengan menekan tombol
1
PERSIAPAN MESIN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
054/RSU- 0 2/5
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
5
PEMASANGAN BLOODLINE
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
055/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Pemasangan alat berupa selang khusus ( Blood Line) yang digunakan
untuk melakukan sirkulasi darah diluar tubuh pasien (ekstracorporeal)
saat hemodialysis berlangsung.
Tujuan Selang darah terpasang dengan tepat, rapi dan tetap steril pada mesin
hemodialisis.
2
PERSIAPAN PASIEN HEMODIALISA : PASIEN
BARU
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
056/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Pasien baru adalah pasien yang datang untuk pertama kalinya ke unit
Hemodialisa untuk dilakukan tindakan inisiasi hemodialisis atas
rujukan nefrologist atau dokter yang bertanggung jawab.
2
PERSIAPAN PASIEN HEMODIALISA : PASIEN
RUTIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
057/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Pengertian Pasien rutin adalah pasien penderita CKD stage V yang telah
menjalani hemodialysis secara rutin, yaitu 1x/minggu atau 2x/minggu.
1
PERSIAPAN PASIEN HEMODIALISA : PASIEN
RUTIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
057/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2
PASIEN RAWAT JALAN YANG DILAKUKAN
TINDAKAN HD
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Tata cara dan aturan untuk pasien rawat jalan yang akan dilakukan
tindakan HD.
Unit Terkait
1. Kasir
2. Tim pengendali BPJS.
3. TPPRJ
1
PASIEN RAWAT INAP YANG DILAKUKAN
TINDAKAN HD
Pengertian Tata cara dan aturan untuk pasien rawat inap yang akan dilakukukan
tindakan HD.
Unit Terkait
1. Ruang rawat inap yang ditempati.
2. Laboratorium.Kasir
1
PASIEN RAWAT INAP DARI RAWAT JALAN YANG
DILAKUKAN TINDAKAN HD
Unit Terkait
1. TPPRJ
2. TPPRI
3. Tim Pengendali BPJS
4. Ruangan Rawat Inap yang ditempati
5. Rekam Medik
1
PEMBERIAN HEPARIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
063/RSU- 0 1/3
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
b. Heparin minimal
Pemberian heparin diberikan secara ketat (minimal heparin)
Dilakukan untuk pasien beresiko sedang ( moderat) untuk
mengalami perdarahan.
Heparinisasi minimal dilakukan dengan cara :
- Bolus heparin 500 unit dalam waktu 30 menit
- Lebih disukai dengan cara infuse heparin 250-2000
unit/jam (biasanya 500 unit/jam) setelah bolus
dikurangi atau tidak diberikan bolus awal
- Monitor tiap 30 menit
- Pemberian heparin dilakukan sampai akhir dialisis
2
PEMBERIAN HEPARIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
063/RSU- 0 3/3
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
3
AKSES VASKULER PADA AV FISTULA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
064/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian 1. Melakukan tindakan insersi pada vaskuler akses vena untuk pasien
yang telah dilakukan operasi AV Shunt (cimino).
2. AV Shunt adalah jenis operasi yang menggabungkan vena dan
arteri untuk memperbesar aliran darah pada pembuluh darah vena
dilengan pasien.
Tujuan 1. Proses hemodialisis dapat berjalan lancar
2. Mendapatkan aliran darah yang cukup, sesuai dengan standar
kecepatan pompa darah. (150 – 300 ml/mt)
Kebijakan Keputusan Direktur No.05.009/SK-DIR/PED/RSU-PKUM/XII/2017
tentang Pedoman Pelayanan Hemodialisa Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen.
Prosedur 1. Persiapaan alat
- Fistula 16 G
- NaCl 0,9 %
- Heparin
- Spuit 1cc, 5cc, 20 cc
- Kassa steril
- Desinfektan ( betadin dan alkohol )
- Bak instrument
- Duk steril
- Sarung tangan steril
- Plester
- Perlak
- Gelas ukur
- Botol pemeriksaan darah
- Torniquet
1
AKSES VASKULER PADA AV FISTULA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
064/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2. Penatalaksanaan
a. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
kepada pasien.
b. Perawat melakukan identifikasi dan identifikasi dializer
pasien dengan menanyakan nama,tanggal lahir dan alamat
pasien dengan pertanyaan terbuka.
c. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
d. Perawat cuci tangan, pakai masker, dan sarung tangan.
e. Perawat mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
f. Perawat melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital pasien
g. Perawat mengkaji kepatenan AV Fistula dengan
mempalpasi area yang akan diakses
h. Perawat melakukan prosedur :
- Tentukan lokasi akses baik inlet maupun outlet dan
diusahakan jarak inlet dan outlet minimal 7 cm untuk
menghindari resirkulasi darah.
- Desinfeksi lokasi yang akan diakses
- Buka bak instrumen
- Buka fistula, spuit 1cc, spuit 10cc, dan spuit 20 cc,
sarung tangan steri
- Pakai sarung tangan steril
- Isi fistula ke -1 dan ke -2 dengan Nacl 0.9% dengan
spuit 10 cc
- Isi spuit 20cc dengan Nacl 0,9%
- Pasang perlak,
- Siapkan plester
- Lakukan akses outlet dan cek apakah aliran darah lanca
dengan cara mengaspirasi darah pada area akses.
- Lepaskan spuit 10 cc dari fistula outlet kemudian tutup
ujung fistula.
- Lakukan akses inlet dan cek apakah aliran darah lancar
dengan cara mengaspirasi.
- Fiksasi wing fistula dan ekor fistula outlet dan inlet
masing – masing dengan plester.
- Rapikan alat
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
2
AKSES VASKULER PADA AV FISTULA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
064/RSU- 0 3/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
3
AKSES VASKULER PADA FEMORALIS
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
066/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Melakukan tindakan insersi pada vena femoralis untuk pasien yang
tidak tersedia akses lain ( AV Shunt maupun cateter double lumen )
1
AKSES VASKULER PADA FEMORALIS
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
066/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2. Penatalaksanaan
a. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
kepada pasien.
b. Perawat melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
nama,tanggal lahir dan alamat pasien dengan pertanyaan
terbuka.
c. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
d. Perawat cuci tangan, pakai masker, dan sarung tangan.
e. Perawat mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
f. Perawat melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital pasien
g. Perawat mengkaji area yang akan diakses
h. Tentukan lokasi akses baik inlet maupun outlet
i. Desinfeksi lokasi yang akan diakses
j. Buka bak instrumen
k. Buka fistula, spuit 1cc, spuit 10cc, dan spuit 20 cc, sarung
tangan steril.
l. Pakai sarung tangan steril
m. Isi fistula ke -1 dan ke -2 dengan Nacl 0.9% dengan spuit
10 cc.
n. Isi spuit 20cc dengan Nacl 0,9%
o. Pasang perlak,
p. Siapkan plester
q. Lakukan akses outlet dan cek apakah aliran darah lanca
dengan cara mengaspirasi darah pada area akses.
r. Lepaskan spuit 10 cc dari fistula outlet kemudian tutup
ujung fistula.
s. Lakukan akses inlet pada femoral dan cek apakah aliran
darah lancar dengan cara mengaspirasi.
t. Fiksasi wing fistula dan ekor fistula outlet dan inlet masing
– masing dengan plester.
u. Rapikan alat
v. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
2
AKSES VASKULER PADA FEMORALIS
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
066/RSU- 0 3/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
3
MENGAKHIRI HD PADA AKSES VASKULER : AV-
FISTULA DAN FEMORALIS
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
067/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Standart
Prosedur
Operasional
2
REUSE DIALIZER MANUAL
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
068/RSU- 0 1/3
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
h. Spuit 50 cc
i. Perhidrol 4 %
j. Gelas ukur
k. Selang potongan blood line 75 cm
l. Dializer bekas pakai
m. Sodium Hipoklorid 1 %
n. Pompa tensi
2. Pelaksanaan
a. Petugas reuse menggunakan perlengkapan APD
b. Nyalakan exhaust fan, kipas angina serta aliran RO
c. Pastikan penerangan dan ventilasi ruangan memadai
d. Setiap dialyzer yang direuse sudah diberi label identitas
dan tanggal (dializer baru )
e. Segera setelah HD selesai, dialyzer dilepaskan dari
blood line dengan membuka arterial line dan memotong
selang venous line 75 cm untuk dipakai sebagai saluran
membuang renalin saat rinsing.
f. Melakukan reuse dialyzer dengan cara :
1) Bilas kompartemen darah dan dialisat dengan
menggunakan air RO pada tekanan pompa 2
bar.
2) Rendam kompartemen darah dengan cara
memasukkan H2O2 4% dengan posisi 15 -30
derajat menggunakan spuit 50 cc dengan
tekanan yang cukup.
3) Masukkan H2O2 4% kedalam kompartemen
dialisat dengan posisi horisontal.
4) Biarkan 10-15 menit, kemudian bilas dengan air
RO
5) Pastikan kedua kompartemen dializer bersih
dari bekuan darah, apabila masih tampak
bekuan darah ulangi langkah 3,4,5 (maksimal
2x).
6) Keringkan dengan menggunakan pompa tensi
7) Ukur total cell volume dengan cara :
- Tutup kompartemen dialisat dengan tutup
2
REUSE DIALIZER MANUAL
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
068/RSU- 0 3/3
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
dialyzer
- Isi kompartemen darah dengan air RO
sampai bebas udara.
- Tutup salah satu ujung kompartemen darah
dengan menggunakan satu jari.
- Pegang dialyzer dengan posisi vertical diatas
gelas ukur kosong.
- Lepaskan jari dari ujung kompartemen darah
dan biarkan air RO mengalir secara gravitasi
kedalam gelas ukur.
- Setelah air RO habis, dorong dengan
menggunakan pompa tensi bertekanan
cukup kompartemen darah kosong sama
sekali.
- Hitung jumlah air RO yang ada didalam
gelas ukur sebagai volume priming, bila
hasil < dari 80 % dari volume awal, dialyzer
tidak bolah digunakan lagi.
3
CARA REUSE DIALIZER DENGAN MESIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
069/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Dializer proses ulang adalah penggunaan ulang dialyzer yang telah
diproses secara baku untuk proses yang sama.
1
CARA REUSE DIALIZER DENGAN MESIN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
069/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2
PENYIMPANAN DIALIZER REUSE
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
070/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
1
PEMERIKSAAN RUTIN LABORATORIUM PASIEN
KRONIK HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
071/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
1
CARA PEMBERIAN EPO
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
072/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
HIPERTENSI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
073/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi,
dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 220 mmHg
dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 120
mmHg.
Tujuan Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan akut organ target pada
pasien hipertensi.
Kebijakan Keputusan Direktur No.05.009/SK-DIR/PED/RSU-PKUM/XII/2017
tentang Pedoman Pelayanan Hemodialisa Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen.
Prosedur 1. Bia pasien dalam keadaan overhidrasi ( hipertensi karena
volume dependent ), program hemodialisis diteruskan dengan
observasi yang lebih ketat.
2. Bila pasien dipastikan tidak dalam keadaan overhidrasi, blood
flow ( QB ) diturunkan sampai 150 ml/menit, ultrafiltrasi
dihentikan atau seminimal mungkin,
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Bila obat hipertensi rutin belum diminum, segera berikan.
5. Kolaborasi dengan dokter jaga untuk pemberian terapi.Bila
tidak ada kerusakan organ target , berikan obat antihipertensi
oral : Amlodipin 10 mg per oral atau amlodipin 5 mg per oral.
6. Observasi tekanan darah , nadi, kesadaran setiap 30 menit
7. Bila sampai hemodialisis selesai tekanan darah tidak turun,
maka dilakukan observasi atau perawatan lebih lanjut dengan
dokter penanggung jawab HD.
8. Bila ada gejala kerusakan organ target atau tekanan darah
cenderung naik terus, maka hemodialisis segera dihentikan
untuk obsevasi dan perawatan lebih lanjut diruangan rawat
inap.
9. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
HIPERTENSI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
073/RSU- 0 3/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
3
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS
:DISEUQILIBRIUM SYNDROME
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
075/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
1
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS
:DISEUQILIBRIUM SYNDROME
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
075/RSU- 0 2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
NYERI DADA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
076/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Iskemik adalah timbulnya keluhan nyeri dada pada pasien yang sedang
menjalani hemodialisis.
1
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
EMBOLI UDARA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
081/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
KRAM OTOT
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
077/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
CLOTHING DIALIZER
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
078/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Keadaan dimana tekanan darah systole < 90 mmHg dan atau diastole <
60 mmHg, atau terjadinya penurunan tekanan darah lebih daria atau
sama dengan 30 mmHg dari tekanan darah sebelumnya.
Penyebab hipotensi
1. Etiologi paling sering ditemukan
a. Penurunan volume plasma
- Fluktuasi ultrafiltrasi rate
- Ultrafiltrasi rate tinggi untuk mengatasi interdialitic weight
gain sangat berlebihan.
- Sasaran untuk mencapai berat badan kering terlalu rendah
- Konsentrasi natrium dalam dialisat rendah.
b. Kegagalan efek vasokonstriksi
- Dialisat asetat
- Larutan dialisat terlalu panas
- Makanan selama hemodialysis terlalu banyak protein
hewani
- Iskemia jaringan dipercepat penurunan hematocrit
- Neuropati otonom (Pasien nefropati diabetic)
- Ketidaksanggupan untuk meningkatkan cardiac output
disebabkan penurunan kontraktilitas miocard, seperti pada
usia lanjut, hipertensi, arterosklerosis dan kalsifikasi
miokard
2. Etiologi yang jarang ditemukan
a. Kardiovaskuler
1. Tamponade jantung
2. Infark miokard
3. Aritmia jantung
1
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
HIPOTENSI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
079/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
b. Septikemia
c. Reaksi terhadap dialyzer
1. Hemolisis
2. Emboli udara
Tanda dan Gejala :
1. Bisa tanpa keluahn
2. Pusing, keringat dingin dan tampak pucat
3. Akral dingin, gelisah sampai penurunan kesadaran
4. Mual muntah
5. Kram otot
6. Penglihatan gelap
7. Tekanan darah < 90 /60 mmHg
8. Nadi cepat dan kecil sampai tidak teraba atau normal.
2
INFORMED CONSENT UNTUK TINDAKAN
HEMODIALISA (HD)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
053/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
1
INFORMED CONSENT UNTUK TINDAKAN
HEMODIALISA (HD)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
053/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
2
PASIEN PINDAHAN DARI UNIT LAIN HD YANG
DILAKUKAN TINDAKAN HD
Standart
Prosedur
Operasional
Pengertian Tata cara dan aturan untuk pasien pindahan dari unit HD lain yang
akan dilakukukan tindakan HD
1
PASIEN PINDAHAN DARI UNIT LAIN HD YANG
DILAKUKAN TINDAKAN HD
2
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 1/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
1
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 2/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
b. Persiapan Mesin
Listrik
Air yang sudah diubah dengan cara : filtrasi,
softenig,deionisasi, reverse osmosis.
System sirkulasi dialisat : asetat/bikarbonat
Sirkulasi darah : dialyser.
c. Persiapan Alat
Dialyzer
AV blood line
AV fistula
Nacl 0,9 %
Infus set
Spuit 1cc, 10cc, 20cc
Heparin
Kasa steril
Plester
Duk
Perlak
Sarung tangan
Mangkuk kecil
Desinfektan (alkohol, betadine)
Gelas ukur
Timbangan
Tensimeter
Thermometer
Torniquet
d. Langkah-langkah
Mesin dihidupkan
Lakukan setting dengan cara:
- Keluarkan Dialyser dan blood line dari bungkusnya,
juga selang infus set dan NaClnya ( perhatikan
Sterilitasnya)
- Dengan teknik aseptik hubungkan ujung AV blood line
pada dialyzer.
- Pasang alat tersebut pada mesin sesuai dengan
tempatnya.
- Hubungkan NaCl melalui infus set bebas dari udara
dengan mengisinya terlebih dahulu.
- Tempatkan ujung V blood line dalam gelas ukur,
hindarkan kontaminasi dengan penampung dan jangan
2
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 3/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
3. MEMULAI HEMODIALISIS
Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan pompa
dimatikan, ujung AV blood line diklem.
Sambungan AV blood line dilepas, kemudian A blood line
dihubungkan denagn inlet. Ujung V blood line ditempatkan
di dalam gelas ukur.
Buka semua klem dan putar pompa perlahan-lahan sampai
kurang lebih 100cc/menit untuk mengalirkan darah, awasi
apakah ada penyulit.
Biarkan darah memasuki sirkulasi sampai pada bublle trap
V blood line, kemudian pompa dimatikan dan V blood line
diklem.
3
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 4/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
4
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 5/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
5. MENGAKHIRI HEMODIALISIS
a. Persiapan Alat
Tensimeter
Kasa, betadine, alkohol
Band aid
Verban gulung
Plester
Ember tempat pembuangan
Alat penekan
b. Pelaksanaan
Lima menit sebelum hemodialisis berakhir QB diturunkan
Ukur tekanan darah dan nadi
QB dimatikan, ujung arteri line dan fistula punksi diklem,
kemudian sambungan dilepas
Fistula dihubungkan dengan spuit, darah didorong masuk
memakai udara
Ujung arteri line dihubungkan dengan NaCl 0,9 %, klem
dibuka dan QB diputar 150 cc/menit untuk mendorong
darah dalam blood line masuk kedalam tubuh
Pompa dimatikan, ujung venous line dan fistula diklem,
sambungan dilepas
Jarum punksi dicabut, bekas punksi ditekan dengan kasa
betadine ± 10 menit
Apabila darah sudah tidak keluar, tutup denagn plester
Pasang balutan dengan verban gulung sebagai penekan
(jangan terlalu kencang)
Timbang berat badan
Isi formulir hemodialisis
Rapikan tempat tidur dan alat-alat
Perawat cuci tangan
Mesin dibersihan dan didesinfektan
Setelah proses pembersihan selesai, mesin dimatikan
Bersihkan ruangan hemodialisis
5
TINDAKAN HEMODIALISA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
062/RSU- 0 6/6
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
6
AKSES VASKULER PADA CATHETER DOUBLE
LUMEN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
065/RSU- 0 1/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.222222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 2222 22222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 22222 2222 222222222222222222 2222 22222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 22222 2222 22
Standart
Prosedur
Operasional
2. Penatalaksanaan
1
AKSES VASKULER PADA CATHETER DOUBLE
LUMEN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
065/RSU- 0 2/2
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.222222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 2222 22222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 22222 2222 222222222222222222 2222 22222 2222 22222 2222 22222222222222 2222 22222 2222 22
2
PENANGANAN KOMPLIKASI INTRA DYALISIS :
MENGGIGIL
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
074/RSU- 0 1
RSU PKU PKUM/PAP/SPO/XII/2017
MUHAMMADIYAH
SRAGEN
.
Standart
Prosedur
Operasional
3. Farmasi
4. Ruang Rawat Inap