Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa aulia Zahra

Nim : 20180317
Tugas perilaku kesehatan
1. Faktor yang Memengaruhi Kecerdasan
•Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran besar dalam kecerdasan
seseorang. Anak yang terlahir dari orang tua dengan tingkat kecerdasan yang tinggi lebih
mungkin untuk menjadi anak yang cerdas, asalkan anak tersebut dibesarkan dengan pola asuh
yang tepat.
•Lingkungan
Selain faktor genetik, interaksi dan hubungan keluarga, pendidikan, lingkungan sosial, dan
lingkungan pergaulan juga turut memengaruhi IQ seseorang.
•ASI
Anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif dipercaya memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding
mereka yang tidak. Kandungan nutrisi pada ASI diduga dapat meningkatkan perkembangan otak,
sistem saraf, dan kemampuan kognitif. Namun, pernyataan ini masih membutuhkan bukti dan
penelitian lebih lanjut.
•Kreativitas
Meskipun tes IQ tidak selalu dapat menilai komponen ini, penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kreativitas juga turut berpengaruh pada kecerdasan seseorang. Dari studi tersebut terlihat bahwa
orang yang memiliki tingkat kreativitas tinggi memiliki kecenderungan untuk berpikiran terbuka
dan senang belajar.
2. 5 aspek kecerdasan emosi
1. Mengenali emosi diri
2. Mengelola emosi
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Membina hubungan
3. pengertian bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan
tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu
dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa.
Pengertian Kecerdasan Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan
membaca, menulis, berhitung, sebagai jalur sempit ketrampilan kata dan angka yang menjadi
fokus di pendidikan formal (sekolah), dan sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk
mencapai sukses di bidang akademis (menjadi professor).
Pengertian Kepribadian
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun
perbuatan.
4. 3 teori ke pribadian
1. Teori Kepribadian Psikoanalisis , Dalam mencoba mamahami sistem kepribadian manusia,
Freud membangun model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan
satu sama lain. Konflik dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan energi psikis
individu. Energi dasar ini menjadi kebutuhan instink individu yang menuntut pemuasan. Tiga
sistem tersebut adalah id, ego, dan superego.
2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)
Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories) yang menekankan aspek kepribadian
yang bersifat relatif stabil atau menetap. Tepatnya, teori-teori ini menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk bertingkah laku dengan
cara tertentu. Sifat-sifat yang stabil ini menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari
situasi ke situasi.

3. Teori Kepribadian Behaviorisme


Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya
melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau
suatu poin yang faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama-sama
menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas pula pada individu tersebut.

5. jelaskan tentang IQ, EQ, SQ, CQ.


IQ => Kecerdasan intelektual (bahasa Inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) istilah umum
yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti
kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami
gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki oleh individu.
EQ => Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient, disingkat EQ) kemampuan
untuk mengenali perasaan sendiri , perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola
emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain.
SQ => Kecerdasan spiritual (bahasa Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan
jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan
kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.
CQ => Creativity adalah potensi seorang untuk memunculkan suatu yang merupakan penemuan
baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang lainnya.

6. 4 proses pembentukan prilaku :


Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning ini menurut Skinner adalah sebagai
berikut :

1. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer     


berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan dibentuk.
2. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang    
membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen-komponen     tersebut
disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang
dimaksud.
3. Dengan menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuan-    tujuan
sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing     komponen
tersebut.
4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang     telah
tersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan maka hadiahnya     diberikan.
Hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku (tindakan)     tersebut cenderung
akan sering dilakukan. Kalau perilaku ini sudah terbentuk kemudian dilakukan komponen
(perilaku) yang kedua, diberi hadiah (komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi),
demikian berulang-ulang sampai komponen kedua terbentuk. Setelah itu dilanjutkan
dengan komponen ketiga,keempat, dan selanjutnya sampai seluruh perilaku yang
diharapkan terbentuk.

7. Faktor Lingkungan Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik fisik, biologis maupun sosial.

 Pendidikan Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak
dalam ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik
secara formal maupun informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.

 Agama Merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Agama
sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang
sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu.

 Sosial ekonomi Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial
dapat menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi.

 Kebudayaan Merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir,
pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama , rekreasi dan hiburan.
8. Perilaku pasif (respons internal), perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri
individu dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan
yang nyata. Contohnya : berpikir, berfantasi, berangan-angan,dll.

Perilaku aktif (respon eksternal), perilaku yang sifatnya terbuka.Perilaku aktif adalah perilaku
yang dapat diamati langsung, berupatindakan yang nyata seperti mengerjakan soal, melakukan
aktifitas dll

9. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang
mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

10. faktor yang mempengaruhi perilaku dari faktor pendidikan dan budaya

1 .Faktor Belajar Yang dimaksud dengan faktor belajar adalah semua segi kegiatan belajar,
misalnya kurang dapat memusatkan perhatian kepada pelajaran yang sedang dihadapi, tidak
dapat menguasai kaidah yang berkaitan sehingga tidak dapat membaca seluruh bahan yang
seharusnya dibaca. Termasuk di sini kurang menguasai cara-cara belajar efektif dan efisien.

2. Faktor Kecerdasan Yang dimaksud dengan kecerdasan ialah kemampuan seseorang untuk
melakukan kegiatan berfikir yang bersifat rumit dan abstrak. Tingkat kecerdasan dari masing-
masing tidak sama. Ada yang tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang rendah. Orang yang
tingkat kecerdasannya tinggi dapat mengolah gagasan yang abstrak, rumit dan sulit dilakukan
dengan cepat tanpa banyak kesulitan-kesulitan dibandingkan dengan orang yang kurang
cerdas.Orang yang cerdas itu dapat memikirkan dan mengerjakan lebih banyak, lebih cepat
dengan tenaga yang relatif sedikit..

3. Faktor Sikap Banyak pengaruh faktor sikap terhadap kegiatan dan keberhasilan siswa dalam
belajar. Sikap dapat menentukan apakah seseorang akan dapat belajar dengan lancar atau tidak,
tahan lama belajar atau tidak, senang pelajaran yang di hadapinya atau tidak dan banyak lagi
yang lain. Diantara sikap yang dimaksud di sini adalah minat, keterbukaan pikiran, prasangka
atau kesetiaan. Sikap yang positif terhadap pelajaran merangsang cepatnya kegiatan belajar.

(.) Faktor Kebudayaan. Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
pembelian konsumen dalam faktor kebudayaan ini terdapat beberapa komponen antara lain:
Budaya, budaya merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari segi keinginan dan
perilaku seseorang karena kebudayaan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Menurut
kotler (2005:224) kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku
konsumen. Sub-budaya, sub budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah
geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting,dan pemasar sering
merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai