PENDAHULUAN
peningkatan frekuensi pergerakan dan bising usus, feses encer dan nyeri perut. Diare
dapat terjadi secara akut atau kronik. Diare akut kebanyakan disebabkan oleh agen
infeksius atau reaksi inflamasi akut. Rotavirus merupakan penyebab utama diare akut,
norovirus), bakteri (Escherichia coli, Salmonella sp. Shigella sp. Camphylobacter dan
Vibrio cholerae) dan parasit (Cryptosporidum dan Giardia) merupakan agen patogen
yang penting.7 Oral rehydration therapy (ORT) merupakan kunci utama dalam
menurunkan mortalitas pada anak akibat diare, tetapi ORT tidak menurunkan volume
atau durasi diare. Sedangkan antibiotik dan agen penekan motilitas usus menyediakan
alternatif lain, selain mencegah dehidrasi, juga berguna untuk mempersingkat durasi
Faktor–faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak ada tiga. Faktor
yang pertama adalah faktor lingkungan. Diare dapat terjadi karena seseorang tidak
optimum sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap status kesehatan yang
pembuangan air kotor (limbah). (Nurul Utami & Nabila Luthfiana, 2016).
Diare dapat tertular pada balita melalui perantara pengasuh, hal ini
disebabkan karena balita masih banyak bergantung pada pengasuh dan memiliki
intensitas waktu yang lama dibanding dengan orang lain. Pengasuh adalah seseorang
kepada anak untuk menggantikan peran orang tua yang sedang bekerja/mencari
nafkah. Pengasuh dalam hal ini dapat berupa orang tua (ibu), nenek atau pun
diare pada balita karena PHBS yang masih kurang yaitu kebiasaan mencuci tangan
telah berkontribusi dalam menemukan bentuk bahan kimia baru, sebagai contoh
antara tahun 1981 sampai 2002, 28% dari bentuk bahan kimia baru adalah produk
alami atau turunannya. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan adalah pisang
Tanaman ini termasuk ke dalam famili Musaceae dan genus Musa. Buah dari
Musa paradisiaca digunakan secara tradisional untuk mengobati diare (buah mentah),
disentri, lesi intestinal pada kolitis ulseratif, diabetes (buah mentah), uremia, nefritis,
gout, hipertensi, penyakit jantung. (Dyah Ragil WL & Yunita Dyah PS/ Journal of
Penelitian di Bangladesh terhadap 2968 anak dengan diare akut (< 7 hari)
diberikan diet dengan pisang ambon (Musa oaradisiaca) dan diobservasi selama
seminggu penuh, diantaranya terdapat 198 anak yang tidak diberikan diet dengan
pisang ambon dan diare berlangsung lebih dari 7 hari (10,7%), dimana memasuki fase
diare kronik. Hasil penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa Musa paradisiaca tidak hanya berguna dalam tatalaksana pasien diare yang
dirawat di rumah sakit, tapi efektif untuk tatalaksana terhadap pasien diare akut dan
kronik yang dirawat jalan.10 Pada penelitian ini, efek dari Musa paradisiaca telah
terlihat dalam hari ketiga pemberian Musa paradisiaca. Pada pengamatan hari ketiga
hampir 80% anak yang mengonsumsi Musa paradisiaca mengalami perbaikan dari
Menurut World Helath Organization (WHO) diare adalah kejadian buang air
besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau
lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan
penularannya secara fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok umur baik
diare pada balita dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015, diare menyebabkan sekitar
688 juta orang sakit dan 499.000 kematian di seluruh dunia tejadi pada anak-anak
dibawah 5 tahun.Data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi
pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap tahunnya.
yang ditangani instansi kesehatan di Indonesia menurun tiap tahunnya. Pada tahun
tahun 2015, jumlah kasus yang ditangani 4.017.861 orang, sedangkan pada tahun
2014 jumlah penangan kasus diare oleh instansi kesehatan adalah 8.490.976 orang.
Pada tahun 2018 jumlah penderita diare di DKI Jakarta disemua kalangan
282.626 orang, jumlah kasus yang ditangani 305.638 orang. Sedangkan jumlah
penderita diare DKI Jakarta pada balita152.742 orang, jumlah kasus yang ditangani
bahwa penyakit terbanyak yang dialami oleh anak di Ruang tahun 2019 yang pertama
adalah (Semua penyakit yang dialami anak tersebut bisa mengakibatkan demam
RS PMI bogor
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berminat untuk
B. Rumusan masalah
peningkatan frekuensi pergerakan dan bising usus, feses encer dan nyeri perut. Diare
dapat terjadi secara akut atau kronik. Diare akut kebanyakan disebabkan oleh agen
infeksius atau reaksi inflamasi akut. Rotavirus merupakan penyebab utama diare akut,
norovirus), bakteri (Escherichia coli, Salmonella sp. Shigella sp. Camphylobacter dan
Vibrio cholerae) dan parasit (Cryptosporidum dan Giardia) merupakan agen patogen
yang penting.7 Oral rehydration therapy (ORT) merupakan kunci utama dalam
menurunkan mortalitas pada anak akibat diare, tetapi ORT tidak menurunkan volume
atau durasi diare. Sedangkan antibiotik dan agen penekan motilitas usus menyediakan
alternatif lain, selain mencegah dehidrasi, juga berguna untuk mempersingkat durasi
bahwa penyakit terbanyak yang dialami oleh anak di Ruang tahun 2019 yang pertama
adalah (Semua penyakit yang dialami anak tersebut bisa mengakibatkan demam
RS PMI bogor
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berminat untuk
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2.Tujuan Khusus
1. Mengetahui efektifitas pisang musa paradisiaca terhadap penurunan
frekuensi diare
D. Manfaat penelitian
1.Manfaat Aplikatif
a) Bagi Penulis
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan menjadi
frekuensi diare
3.Manfaat Metodologis
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pengertian Diare
dengan peningkatan volume dan keenceran feses serta frekuensi buang air
besar lebih dari 3 kali sehari (pada neonatus lebih dari 4 kali sehari) dengan
atau tanpa lendir darah.9 Jenis diare ada dua, yaitu diare akut dan diare
kronik. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari,
sementara diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.10
Gejala yang paling berbahaya dari diare infeksi adalah dehidrasi, yang
Penyebab paling umum diare adalah infeksi virus, bakteri, dan parasit. Infeksi
virus Viral Gastrointeritis (infeksi virus dari lambung dan usus kecil) adalah
penyebab paling umum diare akut diseluruh dunia. Gejala gastrienteritis virus
(mual, muntah, kram perut, dan diare) biasanya berlangsung hanya 48-72 jam.
Tidak seperti bakteri enterecolitis (infeksi bakteri dari usus kecil dan usus
Bambang dan Nurtjahjo, (2011) dalam penelitian Wati tahun 2016 judul
kemangkon. Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal-oral yaitu
tercemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat (melalui 4F = finger,
files, fluid, Menurut Juffrie dan Mulyani (2011) dalam penelitian Wati tahun
2016 judul hubungan persepsi, tingkat pendidikan, dan sosial ekonomi ibu
enteropatogen antara lain: tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6
yang tidak higenis dan cara penyapihan yang tidak baik. Selain hal-hal
faktor genetik. memiliki darah atau nanah dalam tinja mereka dan kadang
Faktor resiko yang dapat menyebabkan diare karena faktor infeksi misalnya
Sumber air bersih yang digunakan untuk minum merupakan salah satu sarana
Sebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fekal oral.
benda yang tercemar oleh tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan makanan,
dan makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air yang
tercemar (Depkes RI, 2000). Menurut Depkes RI (2000), hal - hal yang perlu
b) Mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup
c) Memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang, anak-
anak, dan sumber pengotoran. Jarak antara sumber air minum dengan sumber
e) Mencuci semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih dan
melalui tinja antara lain penyakit diare. Syarat pembuangan kotoran yang
d) Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur
(Asnidar, 2015).
Beberapa perilaku yang tidak sehat dalam keluarga adalah kebiasaan tidaak
kebiasaan mencuci tangan dapat dilakukan pada saat sesudah membuang air
besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyuapi makanan pada anak,
membaung tinja juga dapat beresiko terhadap diare misalnya membuang tinja
(termasuk tinja bayi) harus dilakukan secara bersih dan benar. Banyak orang
1. Keracunan makanan
yang dihasilkan oleh bakteri. Racun menyebabkan sakit perut (kram) dan
dalam usus setelah makanan dimakan. Gejala biasanya muncul dalam waktu
terbentuk dalam makanan sebelum dimakan. Perlu waktu lebih lama untuk
butuh waktu bagi bakteri untuk menghasilkan racun). Oleh karena itu, dalam
kasus terakhir, gejala biasanya muncul setelah 7-15 jam (Asnidar, 2015)..
dan bayi, belum pernah dilaporkan bahwa ASI sebagai sumber infeksi
Escheria coli.
5. Faktor musim Variasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak
geografis. Didaerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi
C. Klasifikasi Diare
a. Diare sekretorik
b. Diare osmotik
badan) lemah,letargis/tidak
sadar
cekung
minum
lambat
(>2 detik)
cekung
lahap
Jilid I
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah : darah lengkap, serum elektrolit, glukosa darah, analisa gas darah,
a. Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan
lendir, adanya darah dan adanya busa. Tinja yang berbusa menunjukkan
adanya gas dalam tinja akibat fermentasi bakteri. Tinja yang berminyak,
lengket dan berkilat menunjukkan adanya lemak dalam tinja. Lendir dalam
untuk menentukan adanya kejadian asam dan basa dalam tinja. Asam dalam
tinja tersebut adalah asam lemak rantai pendek yang dihasilkan karena
fermentasi laktosa yang tidak diserap di usus halus sehingga masuk ke usus
besar yang banyak mengandung bakteri komensial. Bila Ph tinja <6 dapat
b. Pemeriksaan mikroskopik.
tinja dengan cara mengambil bagian tinja yang berlendir seujung lidi dan
diberi ½ tetes eosin atau NaCl kemudian diperiksa dengan mikroskop cahaya.
2. Pisang
Buah pisang mengandung gizi cukup tinggi, kolesterol rendah serta vitamin
B6 dan vitamin C tinggi. Zat gizi terbesar pada buah pisang masak adalah
kalium sebesar 373 miligram per 100 gram pisang, vitamin A 250-335 gram
per 100 gram pisang dan klor sebesar 125 miligram per 100 gram pisang.
Komponen karbohidrat terbesar pada buah pisang adalah pati pada daging
buahnya, dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa dan fruktosa pada saat
Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 6.279.290 ton atau
tahun 2012. Sementara itu produksi pisang di Provinsi Sumatera Utara pada
tahun 2013 yaitu sebesar 342.298 ton. Sumatera Utara merupakan provinsi
paling tinggi dibanding tanaman buah lainnya (Badan Pusat Statistik, 2015).
yang bermanfaat untuk sumber vitamin dan mineral, dan untuk keperluan
akan potassium. Potassium berperan dalam menjaga kerja otot dalam keadaan
normal, mencegah spasme otot, dan menurunkan tekanan darah. Musa
tulang dan jaringan lunak), vitamin B6 (berperan dalam sistem imun), vitamin
paradisiaca dalam kesehatan antara lain sebagai agen laxative bila dikonsumsi
di pagi hari dan sebagai antidiare dan antidisentri. Kandungan pectin dalam
(Larasati, 2016)
Pisang dapat ditanam didataran rendah bersuhu 21-32 derajat celcius dan
datar dengan kemiringan 8 derajat. Lahan itu terletak didaerah tropis antara 16
derajat LU – 12 derajat LS. Apabila suhu udara kurang dari 13 derajat celcius
atau lebih dari 38 derajat celcius maka pisang akan berhenti tumbuh dan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Famili : Musaceae
Genus : Musa
dari dua genus, yaitu genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi dalam
yang dapat dikonsumsi, baik segar maupun olahan. Buah pisang yang
dimakan segar sebagian besar berasal dari golongan Emusa, yaitu Musa
3. Iklim
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun
demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air,
pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi
b. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan
mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan
2. Media Tanam
a) Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah
berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah
b) Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang
harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm,
di daerah setengah basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 - 150 cm. Tanah yang
telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yang baik. Tanah harus
mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam
0,07%.
3. Ketinggian Tempat
Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat
tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon,
Tanaman pisang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni
sebagai berikut:
2. Pisang hutan atau pisang liar atau dijadikan sebagai tanaman hias misalnya pisang
lilin (M. zebrina Van Hautte), pisang pisangan (Heliconia indica Lamk).
3. Pisang diambil pelepahnya sebagai bahan serat seperti pisang manila atau disebut
Menurut jenisnya, tanaman pisang yang selama ini dikenal oleh masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu Musa acuminatae, Musa balbisiana dan
hasil persilangan alami maupun buatan antara Musa acuminatae dan Musa balbisiana.
a. Musa acuminata
Jenis tanaman pisang dari kelompok ini memiliki ciri umum yang mudah dikenali
yaitu tidak ada biji dalam buahnya, batang semunya memiliki banyak bercak melebar
kecoklatan atau kehitaman, saluran pelepah daunnya membuka, tangkai daun ditutupi
lapisan lilin, tankai buah pendek, kelopak bunga melengkung ke arah bahu setelah
membuka, bentuk daun bunga meruncing seperti tombak, warna bunga jantan ptih
krem. Musa acuminata disandikan AA, sedangkan untuk triploid disandikan AAA
(Suhardiman, 1997 :15). Contoh kultivar pisang yang termasuk dalam kelompok
pisang ini adalah pisang Ambon (AAA), Barangan (AAA), dan Mas (AA). Jenis
pisang liar Musa acuminata banyak mengandung biji yang berwarna hitam dalam
b. Musa balbisiana
Contoh dari jenis ini yang cukup populer di masyarakat diantaranya adalah pisang
Kluthuk Awu dan pisang Kluthuk Wulung. Pisang jenis ini mengandung banyak biji
dalm buahnya, ciri umum lain yang mudah dikenali yaitu pada batang semu bercak
melebar sangat jarang dan tidak tampak jelas, saluran pelepah daunnya menutup,
tankai buah panjang, bentuk daun bunga membulat agak meruncing, ujung daun
membuka, warna bunga jantan bersemu pink bervariasi, tangkai buah tidak berbulu.
diploid, BBB yang triploid dan BBBB tetraploid. (Suhardiman, 1997 : 15)
c. Persilangan alami maupun buatan dari Musa acuminata dengan Musa balbisiana
Ciri dari kelompok pisang ini adalah gabungan dari Musa acuminata dan Musa
balbisiana atau bisa disebut Musa paradisiaca. karena merupakan pisang persilangan,
jadi ciri yang mudah dikenali terdapat ciri dari Musa acuminata dan Musa balbisiana.
Kelompok pisang jenis ini biasanya dimanfaatkan sebagai pisang yang dikonsumsi
segar dan pisang olahan. Kultivar pisang yang dapat langsung dikonsumsi segar
misalnya pisang Raja Sere (AAB), sedangkan yang termasuk pisang olahan misalnya
pisang Nangka (AAB), Kepok (AAB) Awak atau Siam. Jenis pisang olahan yang
genom AAB mempunyai bentuk buah yang ramping, tidak beraturan dan rasanya
agak renyah. Pisang yang termasuk dalam kelompok ini adalah pisang Tanduk
atau pisang Candi. (Sutanto dan Edison, 2001 : 16) Menurut Rukmana (1999 : 20),
a) Tinggi pohon 2,5-3 m dengan lingkar batang 0,4-0,6 m (kecuali pisang Badak)
b) Panjang daun 2,1-3 m dengan lebar 40-65 cm dan kadang-kadang berlapis lilin
tipis.
e) Sisir buah berjumlah 7-10 sisir dan tiap terdiri dari 10-16 buah (uler).
h) Warna daging buah putih atau putih kekuning-kuningan, rasanya manis, lunak
i) Berbunga pada umur 11-12 bulan dan masak 4-5 bulan setelah berbunga.
j) Contoh dari pisang Ambon antara lain Ambon Putih, Ambon Kuning, Ambon
Hijau, Ambon Lumut, Ambon Badak, Ambon Angleng dan Ambon Cavendish.
sebagai berikut.
a) Buah mirip dengan pisang Ambon tetapi kulit lebih tebal. Warna buah beraneka
b) Tinggi pohon 2,6-3 m dengan lingkar batang 0,4-0,5 m (kecuali pisang raja sere)
e) Jantung berbentuk telur, kelopak luar berwarna ungu dan merah sebelah dalam.
f) Sisir buah berjumlah 6-8 sisir dan tiap sisir berjumlah 12-13 buah
merahan, tidak berbiji, rasa agak manis sampai manis, agak keras,
kurang beraroma.
i) Berbunga pada umur 14 bulan dan masak sekitar 150-160 hari setelah
berbunga.
a) Tinggi pohon 2 m dengan lingkar batang 20-28 m dengan bercak coklat tua
kemerah-merahan.
b) Panjang daun 90-110 cm, lebar 20-27 cm berwarna hijau.
d) Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam
berwarna merah.
e) Sisir buah berjumlah 4-6 sisir dan tiap sisir berjumlah 6-8 buah.
g) Daging buah krem, rasa manis sampai agak kesat, kurang beraroma
h) Berbunga pada umur 12 bulan dan masak sekitar 3,5 bulan setelah
berbunga.
a) Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 40-50 m berwarna hijau dengan sedikit
sebelah bawah.
c) Tandan buah mencapai panjang 30-60 cm, merunduk, tidak berbulu halus.
d) Jantung berbentuk bulat telur, agak melebar, kelopak luar berwarna ungu dan
e) Sisir buah berjumlah 5-9 sisir dan tiap sisir berjumlah 10-14 buah berpenampang
g) Termasuk dalam kelompok pisang kepok adalah pisang Kepok Kuning, Gajih
a) Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 63-69 cm, berwarna coklat muda dengan
b) Panjang daun 190-210 cm, lebar 70-85 cm dengan tangkai daun berwarna merah
muda.
berwarna merah.
e) Sisir buah berjumlah 1-5 sisir dan tiap sisir berjumlah 10-12 buah berpenampang
segi tiga atau segi empat atau bulat berbentuk silinder panjang 23-28 cm berkulit
tebal.
f) Daging buah putih atau kekuning-kuningan, rasa tidak manis sampai agak masam.
Byar, Galek (2-3 sisir), Karayunan (3-5 sisir), Candi, Kapas dan pisang Nangka.
a) Tinggi pohon 2-2,5 m dengan lingkar batang 25-35 cm dengan warna hijau pucat
atau kemerah-merahan.
b) Panjang daun 180-200 cm, berwarna hijau dengan tangkai daun kadang-kadang
nerah muda.
d) Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam
berwarna merah.
g) Daging buah krem, rasa manis sampai agak kesat, kurang beraroma
h) Termasuk dalam kelompok pisang Uli adalah pisang Janten, Lidi, jari Buaya, Kayu
a) Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 60-70 cm berwarna hijau dengan atau
b) Panjang daun 60-200 cm, kadang-kadang berlapis lilin dan sulit sobek.
d) Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam
berwarna merah.
e) Sisir buah berjumlah 5-7 sisir dan tiap sisir berjumlah 12-18 buah
yang tersusun rapat, berpenampang segi tiga atau segi empat, berkulit tebal.
f) Daging buah putih atau kekuning-kuningan, rasa kurang manis, tekstur agak kasar.
g) Termasuk dalam kelompok pisang klutuk adalah pisang Batu, Klutuk Wulung dan
pisang Menggala.
B.Penelitian terkait
1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (TA larasati, 2016) dengan judul
penelitian “Aktivitas Musa paradisiaca dalam Terapi Diare Akut pada Anak ‘
efek dari Musa paradisiaca telah terlihat dalam hari ketiga pemberian Musa
2. Penelitian di Bangladesh terhadap 2968 anak dengan diare akut (< 7 hari)
selama seminggu penuh, diantaranya terdapat 198 anak yang tidak diberikan
diet dengan pisang ambon dan diare berlangsung lebih dari 7 hari (10,7%),
Kerangka teori
Diare
Bakteri
Anak
Faktor Anak
1.Usia
2.Jenis
Kelamin
3.Asi Ekslusif
4.Kebersihan
kuku dan
tangan
5.Imunisasi
Pisang
1.Menurun
2. Meningkat
3.Hilang
Mengurangi
konstipasi
(Larasati, 2016