I. Dasar Percobaan :
Co Berasal Dari Proses Pembakaran Yang Tidak Sempurna. Pada Skala Kecil, Co Murni Dapat
Dihasilkan Dengan Pemanasan Formiat Yang Di Reaksikan Dengan H2so4 Pekat, Suatu
Dehidrator Yang Kuat.
H2so4(Pekat)
Pemanasan
Membuktikkan Bahwa Hb Dapat Mengikat Co Yang Ikatannya Lebih Kuat Dari Hb Dengan 02
Encerkan 2 ml darah dengan 8 ml air. Bagilah dua cairan ini. Alirkan dari alat pembentuk CO
( hati – hati toksik) ke dalam salah satu tabung. OksiHb akan berubah menjadi
karbonmonoksiHb. Bandingkan warna pada kedua tabung tadi.
1. Tambahkan pereaksi Stokes pada kira – kira 1 ml masing – masing larutan tersebut di atas.
Jelaskan hasil yang di dapat.
2. Encerkan 1 ml dari masing – masing larutan di atas dengan 4 ml air. Bandingkan warna kedua
cairan tadi.
CATATAN :
● Darah yang mengikat CO tidak dapat dipengaruhi oleh reaksi apapun, sehingga tidak
terjadi perubahan warna setelah ditetesi pereaksi Stokes. Ini karena ikatan HbCO 200x
lebih kuat daripada HbO2.
● Oleh karena itu, zat ini mengurangi jumlah hemoglobin saat berkombinasi dengan O2.
Hal tersebut membuat darah tidak mampu memasok O2 ke dalam jaringan dan
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Pasien bisa teracuni CO karena menghirup asap
dari kebakaran. Sumber-sumber lain termasuk asap tembakau, bensin & asap bahan bakar
gas alam, knalpot mobil, gas perapian, pembakaran yang tidak berventilasi & kompor gas
yang rusak. Untuk mengobati keracunan CO, dokter memberi pasien dosis O2 tinggi
untuk mengurangi jumlah COHb.
● Pada Hemoglobin ( heme dan globin ), CO berikatan dengan Globin dikarenakan globin
memiliki ikatan residu khusus. Dan disaat kita bernapas seperti biasa kita tidak sesak
padahal di udara juga terdapat CO, dikarenakan ada batas toleransi ( karena tubuh
memiliki kapasitas CO dan CO yang berada dekat dengan kita bukan CO yang pekat atau
tebal seperti dari asap motor. Asap kebakaran, dan lainnya.
V. Daftar Pustaka
1. Damin S. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran, Jakarta
EGC: 2009.