Anda di halaman 1dari 3

RM sk 4 blok 10

1. Mengapa pasien tsb mengalami Tremor dan berdebar debar?

Berdebar-debar berarti adanya peningkatan dari denyut jantungnya sehingga pasien ini merasakan
sensasi berdebar-debar atau bisa dibilang deg-degan. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya
kelebihan hormone tiroid (T3 dan T4) (karena disini kita ada curiga ada benjolan pada kedua sisi
leher dan mata agak melotot merupakan manifestasi klinis dari graves). Dimana yang normalnya
regulasi sekresi t3 dan t4 diatur oleh TRH (Tiroid Releasing Hormone) dan TSH (Tiroid Stimulating
Hormone). namun pada graves, TSI(thyroid stimulating immunoglobulin) meniru TSH dan berikatan
dengan reseptor TSH dikelenjar tiroid yang sifatnya long-acting thyroid stimulator (LATS). Hal ini
merangsang sekresi hormone tiroid secara berlebihan tanpa terkontrol oleh mekanisme umpan balik
(negative feedback mechanism) Oleh TSH atau TRH. Hal ini pula menjelaskan bahwa pada kasus
hipertiroid TSH menurun sebagai bentuk negative feedback.

Kelebihan T4 dan T3 dalam darah menyebabkan masalah klinis yang nyata pada organ
jantung, metabolisme tubuh, paru paru, gastrointestinal. Hipertensi dan palpitasi
disebabkan  dari beberbagai mekanisme dalam hipertiroid.
T3 merupakan regulasi dari beberapa senyawa kimia penting misalnya Phospholamban
yang berperan dalam proses aktivasi pompa kalsium ATPase di reticulum sarkoplasma
untuk meningkatkan kontraksi miokart dan denyut jantung.
hormone T3 & T4 meningkatkan sensivitas dan aktivasi simpatis seperti epinefrin dan
norepinefrin meningkatkan aktivasi cAMP selanjutnya meningkatkan denyut jantung dan
kontraksi miokart, hasil akhir dari ketiga proses ini adalah takikardi,
Selain itu pengaktifan epinefrin dan norepnefrin menyebabkan kondisi tremor dan
kecemasan pada pasien.
Peningkatan curah jantung yang disebabkan oleh efek kombinasi dari hormone tiroid dan
katekolamin pada jantung; peningkatan kontraksi jantung karena hormone tiroid berikatan
dengan myosin (otot jantung) dan mengaktifkan kontraksi.
Dikenal juga sebagai tremor, tremor pada hipertiroid biasanya adalah Tremor halus. Tremor ini
disebabkan karena fungsi normal dari tiroid Adalah meningkatkan proses mental dengan
mempengaruhi persarafan, Namun pada pasien hipertiroid, proses ini mental mengalami
peningkatan Sehingga timbul kegelisahan (ansietas). Tremor juga merupakan efek dari Persarafan
yang dipengaruhi oleh hormon tiroid, yaitu terjadinya reflex Regang yang sangat cepat (durasi reflex
regang otot meningkat).

2. Mengapa pasien tersebut mengalami penurunan BB walaupun makan banyak?

Kondisi ini bisa dikatakan hiperfagia (makan berlebih). Perasaan mudah lapar timbul karena efek
hipertiroid pada penghancuran lemak dan protein tubuh secara berlebihan sehingga timbul
mekanisme pemenuhan kebutuhan akan lemak dan protein tadi, namun dalam kondisi ini berat
badan tidak meningkat bahkan cenderung menurun karena masukan makanan (meskipun
berlebihan) akan dihancurkan pula dengan cepat (hipermetabolisme).

Hormone tiroid juga berperan pada proses metabolism tubuh. Kondisi hipertiroid
meningkatkan metabolisme basal tubuh  melalui proses aktifasi Na+/K+ ATPase. Dalam
metabolism membutuhkan sumber energy seperti lemak, karbohidrat dan protein.
Senyawa-senyawa ini di ambil dari makanan atau dari hati dan otot melalui proses
proteolisis(untuk protein), lipolisis(Lemak) dan glukoneogenolisis dan
glikogenolisis(karbohidrat), katabolisme terus menerus menyebakan penurunan sumber
energy yang bermanifestasi sebagai penurunan berat badan dan masa otot.

3. Mengapa pada pemfis pasien ditemukan exofthalmus?

4. Apa hubungannya antara benjolan di leher pasien dengan fenomena pada pasien tsb?

5. Adakah hubungan antara keluhan ibu pasien yang sama dengan pasien tsb?

6. Apa tujuan pemeriksaan darah?


Diagnosis pasti ditegakkan dengan memeriksa kadar hormon tiroid dan TSHs fT4 dan T3 total
serta TSH sensitif)

Untuk menegakkan diagnosis hipertiroidisme ini dan sekaligus menghilangkan diagnosis banding
yang lain perlu adanya pemeriksaan penunjang yang dapat berupa pemeriksaan kimi
darah dengan hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan kadar Free T4 (bisa juga
dilengkapi dengan kadar T3) yang meningkat dan kadar TSH yang menurun. Hasil ini adalah hasil
spesifik untuk diagnosis hipertiroidisme. Pemeriksaan kimia darah pun sekaligus dapat
digunakan untuk menentukan apakah pasien menderita hipertiroidisme akibat autoimun atau
keganasan. Untuk hal itu diperlukan adanya hasil berupa peningkatan titer
immunoglobulin (IgG) untuk mengekkan diagnosis hipertiroidisme akibat autoimun dan kadar
immunoglobulin yang rendah untuk keganasan. Untuk lebih memastikan keganasan dapat dilakukan
MRI atau CT-scan glandula tyroid (tetapi hal ini hanya bersifat optional. Apabila
pemeriksaan kimia darah sudah dapat meyakinkan bahwa ini adalah keganasan maka pemeriksaan
MRI / CT scan tidak perlu dilakukan).

7. Apa yang terjadi pada pasien tersebut?


Terdapat tiga tipe hipertiroidisme yang sering dijumpai, yaitu :

1. Penyakit Graves
o Penyakit ini merupakan penyebab hipertiroidisme yang paling sering ditemukan. Karena
hiperfungsi kelenjar ini berasal dari seluruh bagian kelenjar maka bentuk gondok
umumnya rata. Biasanya terjadi pada usia sekitar 30-40 tahun dan lebih sering
ditemukan pada perempuan daripada laki2.
o Terdapat predisposisi familial terhadap penyakit ini dan sering berkaitan dengan
bentuk2 endokrinopati autoimun lainnya. Dalam serum pasien ditemukan antibodi IgG,
antibodi ini bereaksi dengan reseptor TSH atau membran plasma tiroid
o Terdapat dua gambaran utama yaitu tiroidal dan ekstratiroidal. Gambaran tiroidal
berupa Goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi
hormon tiroid yang berlebihan, sedangkan gambaran ekstratiroidal berupa oftalmopati
dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah.
2. Nodul otonom toksik (Plummer)
o Kasus ini disebabkan karena adanya satu daerah kelenjar tiroid tertentu yang
membesar, fungsinya hiperaktif dalam membuat hormon yang tidak seperti
biasanya,sama sekali diluar kelenjar hipofisis. Nodul ini bersifat otonom. Penyakit ini
tidak disertai gejala mata yang menonjol.
3. Goiter Multinodular Toksik (GMT)
o Paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular
kronik
o Pada pasien ini, hipertiroid timbul secara lambat dan menifestasi klinisnya lebih ringan
daripada penyakit graves

Anda mungkin juga menyukai