Anda di halaman 1dari 51

No No SNI JUDUL RUANG LINGKUP

1 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil
Drainase Perkotaan perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan

2 SNI 03 - 2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir
rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan
bangunan air.
3 SNI 03 - 2526-1991 Metode Pemilihan Lokasi Pos Duga Metode ini digunakan dalam pemilihan lokasi pos duga air
Air di Sungai. di sungai yang tidak terpengaruh oleh aliran yang dapat
mempengaruhi kecermatan hubungan antara tinggi muka
air dan debit dengan memperhatikan jenis tipe dan ukuran
bangunan pos duga air yang akan dipakai.

4 SNI 03- 2402-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi Tambak
Tambak Udang. Udang dalam mema-sok air baku berhasil dengan baik
sesuai dengan keperluan budidaya udang.
5 SNI 03- 2414-1991 Metode Pengukuran Debit Sungai dan Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai dan
Saluran Terbuka. saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik atau
aliran lahar pada saat muka air rendah sampai tinggi, yang
masih tertampung di dalam alur sungai atau saluran
terbuka.
6 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan
persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh,
syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan
bronjong kawat.

7 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembuatan,
Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal
Kayu Untuk Bangunan Rumah dan
Gedung
8 SNI 03-1724 -1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan
dan Hidraulik untuk Bangunan di disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan silang)
Sungai. agar memenuhi persyaratan persyaratan hidrologi dan
hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan
meningkatkan keandalan bangunan di sungai dan
sungainya sendiri.
9 SNI 03-1725-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata Cara ini digunakan dalam menen-tukan beban-beban
Jembatan Jalan Raya. gaya-gaya untuk perhitungan tegangan-tegangan yang
terjadi pada setiap bagian jembatan jalan raya.
Penggunaan pedoman ini dimaksudkan untuk mencapai
perenca-naan ekonomis sesuai kondisi setempat, tingkat
keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis
lainnya, sehingga proses perencanaan menjadi efektif.

10 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk menentukan syarat-syarat
Gempa Untuk Rumah dan Gedung. perencanaan struktur gedung secara umum dan untuk
penentuan pengaruh gempa rencana untuk struktur-
struktur bangunan rumah dan gedung
11 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang
Untuk Rumah dan Gedung diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban
hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan
landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana
parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat
praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa
dioperasikan. Termasuk reduksi beban hidup untuk
perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan
gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan,
terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi
atau unsur konstruksi yang ditinjau.

12 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan dalam
Bangunan Gedung membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di
masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan
bentuk dan isi dari peraturan-peraturan bangunan yang
akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia

13 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya
Baja Untuk Gedung pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang
memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil
pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi

14 SNI 03-1730-1991 Tata Cara Perencanaan Gedung Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, struktur
(2002) Sekolah Menengah Umum / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan
sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan
sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah
menengah umum.

15 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan
desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta
penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin
keamanan bendungan dan lingkungannya.

16 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal
Perkerasan Lentur Jalan Raya perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya.
dengan Analisa Metode Komponen
17 SNI 03-1733-1989 Tata Cara Perencanaan Kawasan Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
Perumahan Kota. lingkungan perumahan yang fungsional sekurang-
kurangnya bagi masyarakat penghuni
18 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu
Bertulang dan Struktur Dinding perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan
Bertulang Untuk Rumah dan Gedung menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk
rumah dan gedung yang berlaku

19 SNI 03-1735- Tata Cara Perencanaan Akses Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan
1989(2000) Bangunan dan Akses Lingkungan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan
Untuk Pencegahan Bahaya terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan
Kebakaran Pada Bangunan Rumah penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan
dan Gedung. kelangsungan fungsi bangunan

20 SNI 03-1736-1989 Tata Cara Perencanaan Struktur Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada
Kebaka-ran pada Bangunan Rumah bangunan rumah dan gedung
dan Gedung

21 SNI 03-1737-1989 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Tata cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu
Beton (LASTON) untuk Jalan Raya permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya
yang mampu memberikan sumbangan daya dukung yang
terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang
dapat melindungi konstruksi di bawahnya.

22 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR
(California Bearing Ratio) langsung di tempat (in place)
atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil
contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb).

23 SNI 03-1739-1989 Metode Pengujian Jalar Api Pada Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan
Permukaan Bahan Bangunan untuk bangunan dalam kelompok sukar terbakar (semi non-
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada combustible), menahan api (fire retardant), agak menahan
Rumah dan Gedung. api (semi fire retardant) dan mudah terbakar (easilytible)
24 SNI 03-1740-1989 Metode Pengujian Bakar Bahan Metode ini digunakan untuk menentukan sifat bahan
Bangunan Untuk Pencegahan bangunan yang tidak terbakar dan yang dapat terbakar
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan pada bangunan rumah dan gedung
Rumah dan Gedung

25 SNI 03-1741-1989 Metode Pengujian Tahan Api Metode ini digunakan untuk menentukan klasifikasi
Komponen Struktur Bangunan untuk ketahanan api dari komponen bangunan yang dinyatakan
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada dalam satuan waktu 1/2 jam, 1 jam, 2 jam dan 3 jam
Bangunan Rumah dan Gedung

26 SNI 03-1742-1989 Metode Pengujian Kepadatan Ringan Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan kadar
untuk Tanah air dan berat isi tanah dengan cara memadatkan tanah di
dalam cetakan silinder berukuran tertentu menggunakan
alat penumbuk 2,5 kg (5,5 lb) dan tinggi jatuh 30 cm (12
inci).
27 SNI 03-1743-1989 Metode Pengujian Kepadatan Berat Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan kadar
untuk Tanah air dan berat isi tanah dengan memadatkan tanah di dalam
cetakan silinder berukuran tertentu menggunakan alat
penumbuk 4,5 kg (10 lb) dan tinggi jatuh 45,7 cm (18 inci).

28 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Laboratorium Metode ini digunakan untuk menentukan CBR (California
Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang
dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
29 SNI 03-1745-1989 Tata Cara Pemasangan Sistem Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam
Hidran untuk Pencegahan Bahaya pemasangan sistem hidran untuk memberikan persyaratan
Kebakaran pada Bangunan Rumah minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya
dan Gedung. pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan
gedung
30 SNI 03-1746-2000 Tata Cara Perencanaan dan Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi dalam
Pemasangan Sarana Jalan Keluar upaya penyelamatan manusia dan meningkatkan
untuk Penyelamatan Terhadap keamanan terhadap bahaya kebakaran
Bahaya Kebakaran pada Gedung

31 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan detail
Balok T Bentang s/d 25 meter untuk gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas Beban BM 70
BM 70. (70 % pembebanan BM)
32 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan
Balok T Bentang s/d 25 meter untuk teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T"
BM 100 kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ).
33 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran
Penanggulangan Longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang luas
pada umumnya.
34 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam
untuk Perancangan Bangunan merencana rumah dan gedung menggunakan koordinasi
Rumah dan Gedung modular. Tujuannya untuk mewujudkan rencana teknis
bangunan rumah dan gedung yang optimal

35 SNI 03-1964-1990 Metode Pengujian Berat Jenis Tanah Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya berat
jenis (specific gravity ) tanah
36 SNI 03-1965-1990 Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar air
(water content) yang terdapat di dalam tanah.
37 SNI 03-1965.1-2000 Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air tanah
dengan Alat Speedy menggunakan alat speedy
38 SNI 03-1966-1990 Metode Pengujian Batas Plastis Metode ini digunakan untuk menentukan batas plastis
Tanah tanah dalam perencanaan jalan.
39 SNI 03-1967-1990 Metode Pengujian Batas Cair dengan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya batas
Alat Casagrande cair tanah menggunakan alat Casagrande
40 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Metode ini digunakan untuk menen-tukan pembagian butir
Saringan Agregat Halus dan Kasar (gradasi) agregat halus dan agregat kasar menggunakan
saringan.
41 SNI 03-1969-1990 Metode Pengujian Berat Jenis dan Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah,
Penyerapan Air Agregat Kasar berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari
agregat halus serta angka penyerapan dari agregat kasar.
42 SNI 03-1970-1990 Metode Pengujian Berat Jenis dan Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah,
Penyerapan Air Agregat Halus berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, dan
angka penyerapan dari pada agregat halus.
43 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
agregat.
44 SNI 03-1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya slump
beton (concrete slump ).
45 SNI 03-1973-1990 Metode Pengujian Berat Isi Beton Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi (unit
weight) beton segar (fresh concrete) serta banyaknya
semen per meter kubik beton.
46 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
(compressive Strength) beton dengan benda uji berbentuk
silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di
laboratorium maupun di lapangan.

47 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh tanah
Tanah dan Tanah mengandung dan tanah mengandung agregat secara kering untuk
Agregat memperoleh benda uji sebagai penyiapan pengujian
selanjutnya.
48 SNI 03-1976-1990 Metode Koreksi untuk Pengujian Metode ini digunakan untuk mengoreksi nilai kepadatan
Pemadatan Tanah yang Mengandung maksimum yang didapat dari pengujian pemadatan yang
Butir Kasar dilakukan berdasarkan: SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-
1741-1989, yaitu jika bahan berbutir kasar yang tertahan
saringan No. 4 berbeda dengan pengujian kepadatan di
lapangan
49 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan,
komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk
memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk
bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk
menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta
waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.

50 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan,
komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk
memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan
rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan,
komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan
dan penggunaan tenaga kerja

51 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai
Rumah dan Gedung acuan matra ruang minimum dalam perencanaan teknis
rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular. Tujuannya
efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan.

52 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi semen
Semen Pada Batuan pada batu yang bertujuan untuk memperkecil kelulusan air
dan meningkatkan kekuatan batu sebagai upaya dalam
perbaikan batu pondasi suatu bangunan.

53 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan
Perancangan Bangunan Kedokteran merancang bangunan radiasi khususnya untuk bangunan
Nuklir di Rumah Sakit kedokteran nuklir
54 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Perancangan Bangunan Radiologi di perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit
Rumah Sakit
55 SNI 03-2396-1991 Tata Cara Perancangan Penerangan Tata cara ini digunakan untuk memberikan dasar-dasar
Alami Siang Hari Untuk Rumah dan ilmiah yang secara praktis dapat digunakan sebagai
Gedung pedoman dalam merancang sistem penerangan alami
siang hari di dalam ruangan
56 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan
Pencahayaan Alami pada Bangunan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai
Gedung pedoman bagi para perancang dan pelaksana
pembangunan gedung di dalam merancang sistem
pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar
diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. " Standar
ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan
alami siang hari dalam bangunan gedung.

57 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan rumah
Sederhana Tahan Angin. sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis untuk
memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat penghuni
rumah sederhana di daerah rawan angin

58 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan tangki
Septik Dengan Sistem Resapan septik dan sistem resapan yang berlaku bagi pembuangan
air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan
jumlah pemakai maksimal 10 Kepala keluarga (1 KK = 5
jw)
59 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan yang
MCK Umum berlaku untuk sarana ruangan MCK yang terletak di lokasi
permukiman padat, dengan beban pemakai maksimum 200
orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang
unan atau terpisah-pisah untuk mandi, cuci dan kakus.

60 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi kerusakan
di Sungai. Sungai akibat arus dan dapat melestarikan bangunan di
sungai.
61 SNI 03-2401-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain
Bendung. bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan struktur
serta persyaratan pelaksanaan secara benar dan aman
sesuai pola pembangunan berwawasan lingkungan.

62 SNI 03-2403-1991 Tata Cara Pemasangan Blok Beton Tata cara ini bertujuan untuk menda-patkan hasil lapis
Terkunci untuk Permukaan Jalan perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat
sebagai lapis perkerasan.
63 SNI 03-2404-1991 Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan rumah
Pembuatan Bangunan Rumah dan dan gedung yang akan didirikan terhadap serangan rayap,
Gedung agar keseragaman dan upaya efektifitas dapat tercapai
64 SNI 03-2405-1991 Tata Cara Penanggulangan Rayap Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam perlakuan
Pada Bangunan Rumah dan Gedung penanggulangan rayap, untuk melindungi bangunan rumah
dengan Termitisida dan gedung
65 SNI 03-2407-1991 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Tata cara ini memuat cara-cara pengecatan kayu yang
Rumah dan Gedung berhubungan dengan udara luar dan penanggulangan
kegagalan dalam pengecatan.
66 SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara pengecatan
logam yang baik dan benar serta cara penanggulangannya
bila terjadi kegagalan dalam pengecatan
67 SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tata cara ini memuat cara pencatan pada dinding tembok
Tembok Dengan Cat Emulsi dan penanggulangan kegagalan dalam pengecatan.
68 SNI 03-2411-1991 Metode Pengujian Lapangan Tentang Metode ini digunakan untuk menentukan nilai koefisien
Kelulusan Air Bertekanan kelulusan air dan nilai Lugeon batu dan tanah.
69 SNI 03-2416-1991 Metode Pengujian Lendutan Metode ini digunakan untuk mendapatkan data lapangan
Perkerasan Lentur dengan Alat yang akan digunakan dalam penilaian struktur perkerasan,
Benkelman Beam peramalan perwujudan perkerasan, perencanaan teknik
perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan.

70 SNI 03-2417-1991 Metode Pengujian Keausan Agregat Metode ini digunakan untuk mengetahui angka keausan
dengan Mesin Abrasi Los Angeles yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan
aus lolos saringan No.12 terhadap berat semula (%).
71 SNI 03-2435-1991 Metode Pengujian Laboratorium Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
Tentang Kelulusan Air untuk Contoh koefisien kelulusan air dengan tekanan konstan pada
Tanah contoh tanah.
72 SNI 03-2436-1991 Metode Pencatatan dan Inter-pretasi Metode ini digunakan dalam pencatatan dan interpretasi
Hasil Pemboran Inti hasil pemboran inti untuk memperoleh data akurat
sehingga dapat diinterpretasikan secara benar oleh ahli
geologi teknik atau geoteknik.

73 SNI 03-2437-1991 Metode Pengujian Labora-torium Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisika
untuk Menentukan Parameter Sifat contoh batu, antara lain yaitu kepadatan asli, kadar air asli,
Fisika Pada Contoh Batu. kepadatan jenuh, penyerapan kepadatan kering, derajat
kejenuhan, porositas, berat jenis semu, berat jenis
sebenarnya dan angka pori berdasarkan hasil pengkajian
dan perhitungan laboratorium.

74 SNI 03-2439-1991 Metode Pengujian Kelekatan Agregat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya angka
terhadap Aspal kelekatan agregat terhadap aspal.
75 SNI 03-2442-1991 Spesifikasi Kurb Beton untuk Jalan Spesifikasi ini digunakan dalam memilih bentuk dan ukuran
kurb beton arah horizontal dan vertikal serta
penempatannya di lapangan.
76 SNI 03-2443-1991 Spesifikasi Trotoar Spesifikasi ini digunakan dalam peren-canaan teknis,
pelaksanaan, dan pengawasan lapangan dalam
menentukan dimensi, kemiringan, elevasi, dan bentuk
trotoar.
77 SNI 03-2444-2002 Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur Spesifikasi ini digunakan bagi perencana-an teknis,
pelaksana, dan pengawas lapang-an dalam hal
penggunaan pemisah jalur yang ada kaitannya dengan
kelancaran arus lalulin-tas terutama pada jalan-jalan
perkotaan yang jenis kendaraannya sangat bervariasi.

78 SNI 03-2445-1991 Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Spesifikasi ini digunakan untuk menentukan ukuran kayu
Bangunan Rumah dan Gedung gergajian di pasaran sehingga memudahkan dalam
pengerjaan dan menghemat pemakaian kayu bagi pemakai
79 SNI 03-2446-1991 Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Spesifikasi ini digunakan dalam membuat bangunan
Jalan pengaman tepi jalan agar kenda-raan tidak keluar dari
jalurnya, dan menghin dari kemungkinan terjadinya
tabrakan frontal antara sesama kendaraan dari arah
berlawanan
80 SNI 03-2447-1991 Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Spesifikasi ini digunakan dalam pembangunan rumah
Beratap dengan Komponen Beton. tumbuh di atas tanah matang dengan tujuan untuk
membuat rumah tumbuh rangka beratap tanpa dinding
pengisi yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan

81 SNI 03-2448-1991 Spesifikasi Komponen Beton Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Pracetak Untuk Rumah Tumbuh perencana, produsen dan pelaksanan dalam
Rangka Beratap. merencanakan, memproduksi komponen dan
melaksanakan bangunan. Tujuannya untuk keseragaman
mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan.

82 SNI 03-2449-1991 Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi
Paku Tipe 15/6 dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk
menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat
bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan
pelaksanaan
83 SNI 03-2450-1991 Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi
Paku Tipe 30/6 dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk
menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat
bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan
pelaksanaan
84 SNI 03-2451-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 10 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 10 m.
Pancang
85 SNI 03-2452-1991 Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Beratap RTRB Kayu perencana, produsen dan pelaksana dalam merencanakan,
memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan.
Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan,
biaya dan waktu pelaksanaan

86 SNI 03-2453-2002 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam
Sumur Resapan Air Hujan Untuk merencanakan teknik sumur resapan air hujan serta
Lahan Pekarangan persyaratannya, antara lain mengurangi limpasan
permukaan yang sangat berlebihan dan sekaligus untuk
menambah potensi air tanah
87 SNI 03-2455-1991 Metode Pengujian Triaxial A Metode ini digunakan sebagai acuan dalam uji geser
trisumbu tekan terkonsolidasi tanpa drainase untuk tanah
berkohesi
88 SNI 03-2457-1991 Metode Pengujian Agregat untuk Metode ini digunakan untuk menentukan mutu agregat
Beton Penahan Radiasi yang akan digunakan untuk beton penahan radiasi
89 SNI 03-2458-1991 Metode Pengujian Pengam-bilan Metode ini digunakan untuk mendapatkan contoh beton
Contoh untuk Campuran Beton Segar segar yang dapat mewakili seluruh adukan beton
90 SNI 03-2460-1991 Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memberikan
Bahan Tambahan Untuk Campuran persyaratan mutu abu terbang sebagai bahan tambahan
Beton dalam campuran beton sehingga didapatkan sifat-sifat
khusus dari beton
91 SNI 03-2461-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Standar ini dimaksudkan utk digunakan sebagai pegangan
Beton Ringan Struktur bagi produsen perencana dan pelaksanaan pekerjaan
beton dlm menilai mutu agregat ringan yang memenuhi
persyaratan. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai
agregat ringan yang digunakan dlm pembuatan beton
struktural dgn pertimbangan utamanya adl ringannya bobot
dan tingginya kekuatan, yg meliputi persyuaratan mengenai
komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam.
Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan
sebagai standar.

92 SNI 03-2491-1991 Metode Pengujian Kuat Tarik Belah 1) Metode pengujian ini mencakup cara penentuan kuat
Beton tarik belah benda uji yang dicetak berbentuk silinder atau
beton inti yang diperoleh dengan cara pengeboran
termasuk ketentuan peralatan dan prosedur pengujiannya
serta perhitungan kekuatan tarik belah; 2) Pengujian kuat
tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan geser
dari komponen struktur yang terbuat dari beton yang
menggunakan agregat ringan.
93 SNI 03-2492-1991 Metode Pengambilan dan Pengujian Metode ini mencakup cara pengambilan beton inti,
Beton Inti persiapan pengujian dan penentuan kuat tekannya; 2)
Metode ini tidak memberikan panduan penentuan
pemboran beton inti atau lokasi pengeboran; 3) Metode ini
tidak dilengkapi prosedur interpretasi hasil kuat tekan beton
inti..
94 SNI 03-2493-1991 Metode Pembuatan dan Perawatan Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan
Benda Uji Beton di Laboratorium benda uji beton di laboratorium agar memenuhi syarat
95 SNI 03-2494-1991 Spesifikasi Agregat Untuk Beton Spesifikasi ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi dan
Penahan Radiasi persyaratan teknis agregat yang digunakan untuk
keperluan beton penahan radiasi.
96 SNI 03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Spesifikasi ini memuat persyaratan mutu bahan tambahan
Beton yang digunakan sebagai bahan tambahan campuran beton,
sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton yaitu
kemudahan pengerjaan, pengerasan, kekedapan dan
keawetan

97 SNI 03-2496-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan tambahan
Pembentuk Gelembung Udara Untuk pembentuk gelembung udara, yang digunakan sebagai
Beton bahan tambahan dalam campuran beton sehingga
didapatkan sifat-sifat khusus dari beton

98 SNI 03-2527-1991 Metode Pengujian Karakteris-tik Metode ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik akifer
Akifer Tertekan dengan Uji tertekan dan produktivitas suatu sumur.
Pemompaan Jacob I.
99 SNI 03-2528-1991 Metode Eksplorasi Awal Air Tanah Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis
dengan Cara Geolistrik Wenner. perlapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah
dengan susunan elektroda Wenner.
100 SNI 03-2532-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 11 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 11 m
Pancang
101 SNI 03-2533-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 12 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 12 m
Pancang
102 SNI 03-2534-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 13 dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 13 m
Pancang.

103 SNI 03-2535-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 14 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 14 m
Pancang
104 SNI 03-2536-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 15 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 15 m
Pancang
105 SNI 03-2537-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 16 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 16 m
Pancang
106 SNI 03-2538-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 17 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 17 m
Pancang
107 SNI 03-2539-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memu-dahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 18 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghe-
meter dengan Pondasi Tiang matan pada jembatan sederhana bentang 18 m
Pancang
108 SNI 03-2540-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 19 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 19 m
Pancang
109 SNI 03-2541-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 20 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 20 m
Pancang
110 SNI 03-2542-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 21 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 21 m
Pancang
111 SNI 03-2543-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 22 dan pelaksanaan pembangunanjembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhan bentang 22 m
Pancang
112 SNI 03-2544-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudah-kan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 23 dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 23 m
Pancang
113 SNI 03-2545-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 24 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghe-
meter dengan Pondasi Tiang matan pada jembatan sederhana bentang 24 m
Pancang
114 SNI 03-2546-1991 Spesifikasi Pilar dan Kepala Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan
Jembatan Sederhana Bentang 25 dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta
meter dengan Pondasi Tiang penghematan pada jembatan sederhana bentang 25 m
Pancang
115 SNI 03-2812-1992 Metode Pengujian Konsolidasi Tanah Metode ini digunakan dalam pengujian beban titik pada
Satu Dimensi. benda uji batu berben-tuk silinder, balok dan tak teratur.
Tujuan untuk mendapatkan indek kekuatan batu dengan
beban titik untuk menentukan klasifikasi batu secara cepat.

116 SNI 03-2813-1992 Metode Pengujian Geser Langsung Metode pengujian ini digunakan sebagai pegangan dan
Tanah Terkonsolida- si dengan acuan dalam pengujian laboratorium triaksial tekan pada
Drainase batu tanpa konsolidasi dan tanpa drainase (Triaksial B),
hasil yang diperoleh adalah parameter kekuatan geser
(sudut geser dalam, kohesi) dan modulus elastisitas batu
(modulus young)
117 SNI 03-2814-1992 Metode Pengujian Indek Kekuatan Metode ini digunakan dalam uji konsolidasi satu dimensi
Batu dengan Beban Titik. pada benda uji tanah, yang bertujuan untuk mendapatkan
parameter kompressibilitas dan kecepatan konsolidasi
tanah.
118 SNI 03-2815-1992 Metode Pengujian Triaxial B Metode ini digunakan dalam pengujian laboratorium geser
dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase
pada benda uji tanah. Hasil yang diperoleh adalah
parameter kekuatan geser tanah terganggu yang
terkonsolidasi
119 SNI 03-2816-1992 Metoda Pengujian kotoran organik Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam tanah dengan pembakaran. bahan organik dalam tanah dengan pembakaran.
120 SNI 03-2816.1-1992 Metode Pengujian Kotoran Organik Metode ini digunakan dalam pekerjaan pengendalian mutu
Dalam Pasir Untuk Campuran Mortar agregat.
Dan Beton.
121 SNI 03-2817-1992 Metode Pengujian Akifer Tertekan Metode ini digunakan untuk menetapkan karakteristik
dengan Pemom-paan Papadopulos hidrolik akifer serta produktifitas suatu sumur, dengan
Cooper. memper-gunakan uji pemompaan Papadopulos-Cooper.
122 SNI 03-2818-1992 Metode Eksplorasi Air Tanah dengan Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis
Geolistrik Susunan Schlumberger. pelapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah
dengan susunan elektroda Schlumberger, khususnya untuk
eksplorasi awal air tanah dengan geologi bawah
permukaan dan menduga air tanahnya berdasarkan
anomali tahapan jenis.
123 SNI 03-2819-1992 Metode Pengukuran Debit Sungai dan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit
Saluran Terbuka dengan Alat Ukur sungai/saluran terbuka dan lokasi yang tidak terpengaruh
Arus Tipe Baling-Baling. arus balik aliran lahar.
124 SNI 03-2820-1992 Metode Pengukuran Debit Sungai dan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit
Saluran Terbuka dengan Pelampung sungai dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh
Permukaan. peninggian muka air langsung di lapangan.
125 SNI 03-2821-1992 Metode Perhitungan Evapot- Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya
ranspirasi Potensial Dengan Panci Evapotranspirasi potensial menggunakan panci penguapan
Penguapan Kelas A kelas A.
126 SNI 03-2822-1992 Metode Pembuatan Lengkung Debit Metode ini digunakan untuk pembuatan lengkung debit
dan Tabel Sungai / Saluran Terbuka sungai / saluran terbuka dengan analisis grafis untuk
dengan Analisa Grafis. mendapatkan gambaran hubungan antara tinggi muka air
dengan debit sungai / saluran terbuka.

127 SNI 03-2823-1992 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat
Memakai Gelagar Sederhana Dengan lentur dari hasil pengujian di Laboratorium.
Sistem Beban Titik Di Tengah.
128 SNI 03-2824-1992 Metode Pengujian Geser Langsung Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat
Batu. geser batu.
129 SNI 03-2825-1992 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kuat
Uniaxial Batu tekan uniaxial suatu contoh batu dan untuk mengetahui
nilai kuat tekan benda uji batu.
130 SNI 03-2826-1992 Metode Pengujian Modulus Elastisitas Metode ini digunakan dalam pengujian modulus elastis
Batu pada Tekanan Sumbu Tunggal. benda uji pada tekanan sumbu tunggal dan untuk
mengetahui harga modulus elastisitas benda uji statik.
131 SNI 03-2827-1992 Metode Pengujian Lapangan dengan Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter-
Alat Sondir parameter perlawanan konus (qc), perlawanan geser (rf),
dari suatu lapisan tanah di lapangan
132 SNI 03-2828-1992 Metode Pengujian Kepadatan Metode ini digunakan untuk menentukan angka kepadatan
Lapangan Dengan Alat Konus Pasir lapangan dengan alat konus pasir
133 SNI 03-2829-1992 Metode perhitungan tiang pancang Metode ini digunakan untuk mendesain tiang pancang
beton pada krib di sungai. beton pada krib di sungai yang aman dan berfungsi
semestinya.
134 SNI 03-2830-1992 Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Metode ini digunakan untuk menghitung tinggi muka air
Sungai Dengan Cara Pias sungai sepanjang daerah hitungan tertentu dengan cara
Berdasarkan Rumus Manning. pias berdasarkan rumus Manning
135 SNI 03-2831-1992 Metode Pengujian Kadar Bahan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Organik Dalam Tanah Dengan bahan organik dalam tanah dengan pembakaran.
Pembakaran
136 SNI 03-2832-1992 Metode Pengujian untuk Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Mendapatkan Kepadatan Tanah kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum,
Maksimum dengan Kadar Air untuk memperoleh kepadatan tanah basah maksimum dan
optimum selisih kadar kadar air secara cepat serta dipakai sebagai
standar kualitas kepadatan di lapangan.

137 SNI 03-2833-1992 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk mewujudkan rencana teknis
Gempa untuk Jembatan Jalan Raya jembatan Jalan Raya yang mempunyai ketahanan
terhadap Gempa.
138 SNI 03-2834-1992 Tata Cara Pembuatan Rencana Tata cara ini digunakan untuk merencanakan proporsi
(2000) Campuran Beton Normal campuran beton tanpa menggunakan bahan tambahan dan
bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang
dapat menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana

139 SNI 03-2835-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Pekerjaan Tanah sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud
adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan
gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan,
kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat
indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.

140 SNI 03-2836-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Pekerjaan Pondasi Batu Bel;ah untuk sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
bangunan Sederhana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : 1)
pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, dalam berbagai
komposisi spesi; 2) pemasangan anstamping / batu
kosong; 3) pembuatan pondasi sumuran; 4) pembuatan
tiang pancang. * Pelaksana pembangunan gedung dan
perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait
dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para
perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan
dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara
perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan
indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang
bersangkutan.

141 SNI 03-2837-2002 Analisa Biaya Konstruksi (ABK) * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Bangunan gedung dan Perumahan sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
Pekerjaan Plesteran. pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : a)
Pembuatan plesteran dalam berbagai ketebalan dan
campuran; b) Pekerjaan berapen pondasi dan plesteran
kedap air menggunakan tambahan bahan kimia. *
Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang
dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam
pembangunan gedung dan perumahan yaitu para
perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan
dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara
perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan
indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang
bersangkutan.

142 SNI 03-2838-1992 Tata Cara Perencanaan Teluk Bis Tata cara ini digunakan untuk menyera-gamkan bentuk,
ukuran dan lokasi teluk bis, sehingga dapat menjamin
kelancaran lalu lintas, keselamatan dan kenyamanan bagi
pemakai jalan.
143 SNI 03-2839-2002 Analisa Biaya Konstruksi (ABK) * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Bangunan Gedung dan Perumahan sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
Pekerjaan Langit-Langit. pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud
adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan
gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan,
kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat
indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.

144 SNI 03-2840-1992 Tata Cara Pengerjaan Lem-baran Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari
Asbes Semen Untuk Penutup Atap dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu
Pada Bangunan Rumah dan Gedung pengerjaan pemasangan penutup atap
145 SNI 03-2841-1992 Tata Cara Pengerjaan Lem-baran Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari
Asbes Semen Untuk Dinding Pada dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu
Bangunan Rumah dan Gedung. pengerjaan pemasangan dinding
146 SNI 03-2842-1992 Tata Cara Pelaksanaan Survai Titik Tata cara ini digunakan untuk menda-patkan data
Referensi Jalan mengenai lokasi jenis dan jarak antara titik-titik referensi
pada suatu ruas jalan serta menentukan titik awal dan titik
akhir dari ruas jalan tersebut yang akan digunakan pada
survai-survai jalan berikutnya atau untuk keperluan lain
dalam pembinaan jaringan jalan.

147 SNI 03-2843-1992 Tata Cara Pelaksanaan Survai Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan data jenis dan
Kondisi Jalan Tanah / Kerikil tingkat kerusakan yang terjadi pada perkerasan, bahu,
saluran samping dan lereng untuk segmen jalan tanah dan
kerikil.
148 SNI 03-2844-1992 Tata Cara Pelaksanaan Survai Tata Cara ini digunakan untuk mendapatkan data jenis dan
Kondisi Jalan Beraspal tingkat kerusakan yang terjadi pada perkerasan, bahu,
trotoar, saluran samping dan lereng pada jalan beraspal.
149 SNI 03-2845-1992 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini bertujuan untuk memberikan landasan
Susun Modular perencanaan desain agar dapat diperoleh suatu
perancangan bangunan rumah susun yang optimal dan
memenuhi syarat bagi kelayakan suatu hunian

150 SNI 03-2846-1992 Tata Cara Perencanaan Kepadatan Tata cara ini digunakan dalam perencanaan penggunaan
Bangunan Ling-kungan Bangunan lahan secara optimum yang bertujuan untuk merencanakan
Rumah Susun Hunian kepadatan lingkungan perumahan rakyat
151 SNI 03-2847-1992 Tata Cara Penghitungan Struktur Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Beton Untuk Bangunan Gedung pelaksanaan struktur beton untuk bangunan gedung, atau
struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan
karakter dengan struktur bangunan gedung

152 SNI 03-2848-1992 Tata Cara Pembuatan Benda Uji Tata cara ini digunakan dalam pembuatan benda uji untuk
Untuk Pengujian Labora-torium pengujian laboratorium mekanika batuan dan untuk
Mekanika Batuan mendapatkan benda uji dengan bentuk dan dimensi yang
benar, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan tiap jenis
pengujian laboratorium mekanika batuan yang akan
dilakukan.
153 SNI 03-2849-1992 Tata Cara Pemetaan Geologi Teknik Tata cara ini digunakan sebagai Pegangan dalam
Lapangan. pelaksanaan pemetaan geologi untuk kepentingan teknik
sipil dan memberikan gambaran cara memperoleh data
geologi teknik untuk parameter perencanaan teknis.

154 SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas di Tata cara ini menjelaskan cara pelaksanaan/pemasangan
Jalan yang memenuhi persyaratan-persyaratan, baik teknik
maupun non teknik yang berkaitan dengan pemasangan
utilitas di jalan.
155 SNI 03-2851-1991 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata Cara ini digunakan dalam pelak-sanaan pemantauan
Bendung Penahan Sedimen. gerakan horisontal batuan dan bangunan dengan alat
Inklinometer
156 SNI 03-2852-1992 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara
Asbuton Agregat (Lasbutag) pelaksanaan LASBUTAG agar diperoleh penggunaan
bahan dan waktu yang efisien serta memenuhi mutu yang
ditentukan.
157 SNI 03-2854-1992 Spesifikasi Kadar Ion Klorida Dalam Spesifikasi ini digunakan dalam merencanakan dan
Beton melaksanakan konstruksi beton untuk mencegah korosi
tulangan dan pelapukan beton
158 SNI 03-2855-1992 Spesifikasi Satuan Rumah Susun Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan landasan
Modular ukuran dan batasan dalam usaha menentukan kebutuhan
minimum dalam pembangunan rumah susun
159 SNI 03-2914-1992 Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan persyaratan-
persyaratan teknis beton kedap air
160 SNI 03-2915-2002 Spesifikasi Beton Tahan Sulfat " Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk beton
yang berhubungan dengan lingkungan yang mengandung
sulfat. " Spesifikasi ini dapat digunakan sebagai pegangan
bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan
dan melaksanakan konstruksi beton yang dalam masa
layannya berhubungan dengan lingkungan yang
mengandung sulfat. " Spesifikasi ini bertujuan untuk
mendapatkan beton yang mempunyai ketahanan dan
keawetan terhadap sulfat.

161 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi Sumur Gali Untuk Sumber Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan teknis
Air Bersih sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang
terlindung dari pencemaran
162 SNI 03-2917-1992 Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Spesifikasi ini bertujuan untuk men- dapatkan instalasi air
Cikapayang 5 bersih dengan kapasitas 5 Liter/detik
163 SNI 03-3233-1998 Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Digunakan untuk meningkatkan keawetan kayu melalui
Bangunan Rumah dan Gedung pengawetan dengan cara pemulasan, pencelupan atau
rendaman ke dalam larutan kimia
164 SNI 03-3241-1994 Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Tata cara ini digunakan untuk menentukan lokasi tempat
Pembuangan Akhir Sampah pembuangan akhir sampah
165 SNI 03-3242-1994 Tata Cara Pengelolaan Sampah di Tata cara ini digunakan untuk menentukan pengelolaan
Permukiman sampah di daerah permukiman.
166 SNI 03-3399-1994 Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat tarik
Laboratorium sejajar serat dan tegak lurus serat kayu
167 SNI 03-3400-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat geser
di Laboratorium sejajar serat kayu
168 SNI 03-3401-1994 Metode Pengujian Jenis dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh jenis dan jumlah
Hewan Bentos. individu hewan Bentos pada suatu perairan.
169 SNI 03-3402-1994 Metode Pengujian Berat Isi Beton Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi dari
Ringan Struktural beton ringan struktural
170 SNI 03-3403-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya nilai
Inti Pemboran kuat tekan beton inti pemboran
171 SNI 03-3404-1994 Metode Pemasangan Inklinometer. Metode ini digunakan untuk melaksanakan pemasangan
inklinometer secara benar di lapangan, sehingga akan
diperoleh data yang teliti dari daerah yang ditinjau.
172 SNI 03-3405-1994 Metode Pengujian Sifat Dispersif Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat dispersi
Tanah dengan Alat Pinhole. tanah.
173 SNI 03-3406-1994 Metode Pengujian Sifat Tahan Metode ini digunakan untuk memperoleh indek tahan
Lekang Batu. lekang batu.
174 SNI 03-3407-1994 Metode pengujian Sifat Kekekalan Metode ini digunakan untuk memperoleh indek kekekalan
Bentuk Agregat Terhadap Larutan agregat.
Natrium Sulfat Dan Magnesium
Sulfat.
175 SNI 03-3408-1994 Metode Pengukuran Kecepa-tan Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan aliran
Aliran pada Model Fisik dengan Alat pada model fisik dengan dasar tetap menggunakan alat
Ukur Arus Tipe Baling-Baling. ukur arus tipe baling-baling.
176 SNI 03-3409-1994 Metode Pengukuran Kecepa-tan Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan aliran
Aliran Pada Model Fisik Dengan pada model fisik dengan dasar tetap menggunakan tabung
Tabung Pitot. Pitot
177 SNI 03-3410-1994 Metode Pengukuran Pola Aliran Pada Metode ini digunakan untuk mengetahui pola aliran pada
Model Fisik. model fisik menggunakan zat pena dan pelampung pada
model fisik
178 SNI 03-3411-1994 Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Metode ini digunakan untuk mengetahui tinggi muka air
Pada Model Fisik pada model fisik
179 SNI 03-3412-1994 Metode Perhitungan Debit Sungai Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya debit
Harian sungai harian pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh
peninggian muka air atau aliran lahar.
180 SNI 03-3413-1994 Metode Pengukuran Debit Puncak Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya debit
Sungai dengan Cara Tidak Langsung. puncak sungai pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh
peninggian muka air atau aliran lahar.
181 SNI 03-3414-1994 Metode Pengambilan Contoh Muatan Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh muatan
Sedimen Melayang di Sungai Dengan sedimen layang di sungai untuk memperoleh contoh air
Cara Integ-rasi Kedalaman yang mengandung muatan sedimen melayang di sungai
Berdasarkan Pembagian Debit

182 SNI 03-3416-1994 Metode Pengujian Partikel Ringan Metode ini untuk menentukan besarnya kadar partikel
Dalam Agregat ringan dalam agregat.
183 SNI 03-3417-1994 Metode Penentuan Posisi Titik Perum Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik perum
Menggunakan Alat Penyipat Ruang. di perairan pantai, sungai, danau, muara dan saluran
navigasi menggunakan dua buah alat penyipat ruang
184 SNI 03-3418-1994 Metode Pengujian Kandungan Udara Metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai kandungan
Pada Beton Segar. udara pada beton segar dalam persentase (%) volume.
185 SNI 03-3419-1994 Metode pengujian abrasi beton di Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien
Laboratorium. abrasi beton di Laboratorium yang akan dipakai sebagai
pembanding dengan nilai abrasi pada bangunan air akibat
aliran nilai sedimen.

186 SNI 03-3420-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh data parameter
Langsung Tanah Tidak terkonsolidasi mengenai kuat geser langsung tanah yang tidak
tanpa Drainase terkonsolidasi tanpa drainase.
187 SNI 03-3421-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan beton
Isolasi Ringan di Lapangan isolasi ringan di lapangan
188 SNI 03-3422-1994 Metode Pengujian Batas Susut Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
Tanah. nilai batas susut tanah pada klasifikasi tanah di lapangan.
189 SNI 03-3423-1994 Metode Pengujian Analisis Ukuran Metode ini digunakan untuk memperoleh gradasi tanah
Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer. pada klasifikasi tanah.
190 SNI 03-3424-1994 Tata Cara Perencanaan Drainase Tata cara ini digunakan dalam merencanakan struktur
Permukaan Jalan. Drainase permukaan jalan
191 SNI 03-3425-1994 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tipis Tata cara ini bertujuan menyeragamkan cara pelaksanaan
Beton Aspal untuk Jalan Raya. Lataston serta menghemat waktu pelaksanaan dan
pemakaian bahan
192 SNI 03-3426-1994 Tata Cara Survai Kerataan Tata cara ini digunakan untuk pelaksanaan survai
Permukaan Perkerasan Jalan dengan permukaan perkerasan jalan untuk mendapatkan
Alat Ukur Kerataan NAASRA keseragaman nilai kerataan.
193 SNI 03-3427-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan kolam
Bangunan Kolam Renang renang untuk mendapatkan perencanaan teknis yang
memenuhi ketentuan minimum
194 SNI 03-3428-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-dasar
Jembatan Gantung untuk Pejalan perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk lalu lintas
Kaki. pejalan kaki.
195 SNI 03-3429-1994 Tata Cara Pelaksanaan Jembatan Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan pelaksanaan
Gantung untuk Pejalan Kaki. teknik Jembatan Gantung untuk lalulintas pejalan kaki.
196 SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Struktur Pasangan Blok Beton pelaksanaan bangunan yang menggunakan struktur
Berongga Bertulang Untuk Bangunan pasangan blok beton berongga bertulang
Rumah dan Gedung

197 SNI 03-3431-1994 Tata Cara Pemantauan Gera-kan Tata Cara ini digunakan sebagai pegangan penghitungan
Horizontal Batuan dan Bangunan dan pembuatan peta kemiringan lereng pada permukaan
Dengan Alat Inklinometer. tanah atau batuan menggunakan rumus Horton.
198 SNI 03-3432-1994 Tata Cara Penetapan Banjir Desain Tata Cara ini digunakan untuk merencanakan pelindung
dan Kapasitas Pelimpah Untuk tebing sungai dari pasangan batu agar tahan terhadap
Bendung. serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan
kerusakan tebing
199 SNI 03-3433-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng " Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara
Keramik pengerjaan pengecatan genteng keramik, serta cara
penanggulangan bila terjadi kegagalan; " Tata cara ini
dapat digunakan sebagai pegangan bagi para pelaksana
dalam melaksanakan pengecatan genteng keramik sebagai
penutup atap pada bangunan gedung dan perumahan; "
Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil
pengecatan yang mempunyai ketahanan dan keawetan
terhadap cuaca.

200 SNI 03-3434-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Pekerjaan Kayu sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud
adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan
gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan,
kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat
indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.

201 SNI 03-3435-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman
Pekerjaan Penutup Langit-langit dasar perhitungan harga satuan pekerjaan penutup langit-
Untuk Bangunan dan Gedung langit
202 SNI 03-3436-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman
Pekerjaan Atap Untuk Bangunan dan dasar perhitungan harga satuan pekerjaan penutup atap
Gedung
203 SNI 03-3437-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana Tata Cara ini digunakan dalam pembuatan rencana
Stabilisasi Tanah dengan Kapur untuk komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur sesuai
Jalan. dengan ketentuan yang berlaku.
204 SNI 03-3438-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana Tata cara ini digunakan dalam pembuatan rencana
Stabilisasi Tanah dengan Semen komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan semen sesuai
Portland untuk Jalan. dengan ketentuan yang berlaku.
205 SNI 03-3439-1994 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil
Tanah dengan kapur untuk Jalan pelaksanaan stabilisasi tanah dengan kapur di lapangan
yang sesuai dengan perencanaan.
206 SNI 03-3440-1994 Tata Cara Pelaksanaan Sta-bilisasi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil
Tanah dengan Semen Portland untuk pelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen di lapangan
Jalan. yang sesuai dengan perencanaan.
207 SNI 03-3441-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk merencanakan pelindung
Pelindung Tebing Sungai Dari tebing sungai dari pasangan batu agar tahan terhadap
Pasangan batu. serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan
kerusakan tebing.
208 SNI 03-3442-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini digunakan dalam pemasangan pisometer pipa
Pipa Terbuka Casagrande terbuka Casagrande secara benar sehingga diperoleh data
pengamatan yang cukup teliti tentang perilaku tekanan air
por
209 SNI 03-3443-1994 Tata Cara Pemantauan Teka-nan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara dan
Pori Dengan Pisome-ter Pipa Terbuka prosedur pemantauan tekanan air pori untuk mendapatkan
Casagrande nilai air pori menggunakan pisometer pipa terbuka
Casagrande.
210 SNI 03-3444-1994 Tata cara perhitungan tinggi muka air Tata cara ini digunakan dalam menghitung tinggi muka air
sungai tampang ganda dengan cara sungai sepanjang daerah hitungan tertentu berdasarkan
pias berdasarkan rumus manning. debit yang telah ditentukan.
211 SNI 03-3445-1994 Tata Cara Pemasangan Panel Beton Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panel beton
Ringan Berserat. ringan berserat non struktural sesuai perencanaan yang
mengacu pada koordinasi modular.
212 SNI 03-3446-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan
Pondasi Langsung Untuk Jembatan. perencanaan pondasi langsung untuk jembatan sehingga
memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan
effisiensi.
213 SNI 03-3447-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan
Pondasi Sumuran Untuk Jembatan. perencanaan pondasi sumuran untuk jembatan sehingga
memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan
effisiensi.
214 SNI 03-3448-1994 Tata Cara Penyambungan Tiang Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman
Pancang Beton Pracetak Penampang dalam pelaksanaan penyambungan tiang pancang beton
Persegi Dengan Sistem Monolit pracetak serta mendapatkan mutu sambungan yang
Bahan Epoxy bersifat monolitik.

215 SNI 03-3449-2002 Spesifikasi Agregat Beton Penahan Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagi produsen
Radiasi agregat / perencana dan pelaksana pekerjaan beton dalam
menilai mutu agregat yang memenuhi persyaratan untuk
keperluan beton penahan radiasi. Spesifikasi ini mencakup
ketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratan teknis
agregat untuk pembuat beton penahan radiasi. Agregat
untuk beton penahan radiasi ini meliputi, golongan agregat
tertentu untuk beton penahan radiasi pengion, golongan
agregat untuk beton penahan radiasi neutron dengan
pertimbangan utama adalah komposisi atau berat jenis
atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang
digunakan sebagai standar.

216 SNI 03-3449.1-2002 Tata Cara Perancangan Campuran Tata cara pembuatan rancangan campuran beton ringan
Beton Ringan Dengan Agregat dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk digunakan
Ringan. sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan
pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton
ringan dengan menggunkan agregat ringan dengan tujuan
untuk mendapatkan proporsi campuran bahan-bahan yang
dapat menghasilkan beton ringan yang sesuai dengan
rencana penggunaannya pada kontruksi struktural,
struktural ringan dan sagat ringan. Tata cara ini meliputi
persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran,
tugas penanggung jawab pembuatan rancangan
campuran, bahan yang dipergunakan, pemilihan proporsi
campuran beton ringan, perhitungan proporsi campuran,
koreksi proporsi campuran dan prosedur pengerjaan
pembuatan rancangan campuran beton ringan.

217 SNI 03-3452-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan
Penumatik dalam pemasangan pisometer penumatik untuk
memperoleh data pengamatan tentang perilaku tekanan air
pori.
218 SNI 03-3453-1994 Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyera-gamkan cara dan
Pori Dengan Alat Pisometer prosedur pemantauan tekanan air pori untuk mendapatkan
Penumatik nilai air pori menggunakan alat pisometer penumatik.
219 SNI 03-3454-1994 Tata Cara Pemasangan Instrumen Tata cara ini digunakan dalam pemasangan instrumen
Magnetis Untuk Mengukur Gerakan magnetis agar berfungsi dengan baik dan menghasilkan
Vertikal Tanah. data gerakan tanah bagi keperluan pengawas lapangan
220 SNI 03-3455-1994 Tata Cara Pemantauan Gera-kan Tata cara ini digunakan dalam melakukan pemantauan
Vertikal Tanah Dengan Menggunakan gerakan vertikal tanah.
Instrumen Magnetis.
221 SNI 03-3456-1994 Spesifikasi Bahan Elastis Perapat Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan persyaratan
Celah Sambungan mutu bahan yang digunakan sebagai perapat celah
sambungan antara komponen maupun pada elemen
bangunan untuk penanggulangan kebocoran pada
bangunan rumah dan gedung.

222 SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi tanah
Berbutir Halus dengan Cetakan halus dengan cetakan benda uji.
Benda Uji
223 SNI 03-3638-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan bebas
Tanah Kohesif tanah kohesif.
224 SNI 03-3639-2002 Metode Penentuan Kadar Parafin Lilin Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar parafin lilin
Dalam Aspal dalam aspal berdasarkan pemisahan dengan pelarut-
pelarut tertentu.
225 SNI 03-3640-1994 Metode Pengujian Kadar Ber-aspal Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan aspal dalam campuran beraspal dengan cara ekstraksi
Alat Soklet menggunakan alat soklet.
226 SNI 03-3641-1994 Metode Pengujian Kadar Air Aspal Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Emulsi. air aspal emulsi.
227 SNI 03-3642-1994 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase kadar
Aspal Emulsi Dengan Penyulingan. residu aspal emulsi
228 SNI 03-3643-1994 Metode Pengujian Aspal Emulsi Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal
Tertahan Saringan No.20. emulsi yang tertahan saringan No. 20.
229 SNI 03-3644-1994 Metode Pengujian Jenis Muatan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya partikel
Partikel Aspal Emulsi. aspal emulsi.
230 SNI 03-3645-1994 Metode Pengujian Pelekatan Dan Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase
Ketahanan Aspal Emulsi Terhadap pelekatan aspal emulsi terhadap agregat dan ketahanan
Air. terhadap air.
231 SNI 03-3646-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan
Bangunan Stadion stadion untuk mendapatkan peren-canaan teknis yang
memenuhi ketentuan minimum
232 SNI 03-3647-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan gedung olah
Bangunan Gedung Olah Raga raga untuk mendapatkan perencanaan teknis yang
memenuhi ketentuan minimum
233 SNI 03-3958-1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat tekan
di Laboratorium kayu
234 SNI 03-3959-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan kuat lentur kayu
di Laboratorium
235 SNI 03-3960-1995 Metode Pengujian Modulus Elastisitas Metode ini digunakan untuk menentukan modulus
Lentur Kayu di Laboratorium elastisitas kayu
236 SNI 03-3961-1995 Metode Pengujian Kadar Sedimen Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar sedimen
Layang Secara Gra-vimetri Dengan layang dalam air secara Gravimetri dengan pengendapan
Pengendapan
237 SNI 03-3962-1995 Metode Pengujian Distribusi Butir Metode ini digunakan untuk mengetahui distribusi butir
Sedimen Layang Secara Gravimetri sedimen layang dalam air secara gravimetri dengan
Dengan Ayakan ayakan
238 SNI 03-3965-1995 Metode pembuatan model fisik sungai Metode ini digunakan untuk pembuatan model fisik sungai
dengan dasar tetap. berdasarkan data dan skala yang ditentukan.
239 SNI 03-3966-1995 Metode Pengujian Kekakuan Tekan Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan tekan
dan Kekakuan Geser Bantalan Karet dan kekakuan geser bantalan karet jembatan.
Jembatan
240 SNI 03-3967-2002 Metode Pengujian Regangan Tekan Metode ini untuk menentukan be-sarnya regangan tekan,
dan Tegangan Geser Bantalan Karet dan tegangan geser bantalan karet jembatan .
Jembatan
241 SNI 03-3968-1995 Metode Pengukuran Kelulu-san Air Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai
pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan kelulusan air pada tanah zone tak jenuh.
Lubang Auger
242 SNI 03-3969-1995 Metode Pemboran Air Tanah Dengan Metode ini digunakan untuk melaksanakan pembuatan
Alat Bor Putar Sistem Sirkulasi suatu lubang bor yang baik untuk mendapatkan air tanah
Langsung dengan alat bor putar, sistem sirkulasi langsung.
243 SNI 03-3970-1995 Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Metode ini digunakan untuk memperoleh data tinggi muka
Tanah Bebas di Sumur. air tanah bebas sesaat di sumur.
244 SNI 03-3972-1995 Metode Pengujian Modulus Elastisitas Metode ini digunakan untuk menentukan nilai modulus
Lentur Kayu Kons-truksi Berukuran elastisitas lentur dan kelas kuat kayu
Struktural
245 SNI 03-3973-1995 Metode Pengujian Modulus Elastisitas Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan dan
Tekan dan Kuat Tekan Sejajar Serat modulus elastisitas tekan kayu konstruksi yang dipakai
Kayu Konstruksi Berukuran Struktural untuk komponen struktur bangunan
246 SNI 03-3974-1995 Metode Pengujian Modulus Geser Metode ini digunakan untuk menentukan nilai modulus
Kayu Konstruksi Berukuran Struktural geser dan kelas kuat kayu
247 SNI 03-3975-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat lentur
Konstruksi Berukuran Struktural dari kayu konstruksi berukuran struktural
248 SNI 03-3976-1995 Tata Cara Pengadukan Pengecoran Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu pekerjaan
Beton beton sesuai dengan yang direncanakan
249 SNI 03-3977-1995 Tata Cara Pembuatan Peta Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dalam
Kemiringan Lereng Menggu-nakan penghitungan dan pembua-tan peta kemiringan lereng
Rumus Horton. pada permukaan tanah atau batuan menggunakan rumus
Horton.
250 SNI 03-3978-1995 Tata Cara Pelaksanaan Beton Aspal Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkan cara
Campuran Dingin dengan Aspal pelaksanaan campuran dingin dengan aspal emulsi agar
Emulsi untuk Perkerasan Jalan diperoleh lapis perkerasan yang memenuhi persyaratan
dan ketentuan serta dapat menghemat waktu pelaksanaan
dan pemakaian bahan.

251 SNI 03-3979-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragamkan
Aspal Satu Lapis (Burtu) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan laburan
Permukaan Jalan. aspal Satu Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi
persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu
pelaksanaan dan pemakaian bahan.

252 SNI 03-3980-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragam-kan
Aspal Dua Lapis (Burda) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan laburan
Permukaan Jalan. aspal Dua Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi
persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu
pelaksanaan dan pemakaian bahan.

253 SNI 03-3981-1995 Tata Cara Perencanaan Instalasi Tata cara ini digunakan untuk men-dapatkan Instalasi
Saringan Pasir Lambat. Saringan Pasir Lambat yang dapat mengolah air baku
menjadi air bersih.
254 SNI 03-3982-1995 Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lama masa
Perawatan Instalasi Saringan Pasir operasi saringan yang optimum, kuantitas dan kualitas air
Lambat. olahan sesuai perencanaan
255 SNI 03-3984-1995 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Spesifikasi ini mencakup ketentuan gradasi dan berat isi
Beton isolasi agregat ringan dan konduktifitas panas beton isolasi yang
digunakan khusus untuk bagian dalam bangunan
256 SNI 03-3985-1995 Tata Cara Perencanaan Pemasangan Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada
Sistem-Deteksi Alarm untuk pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran sehingga
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada bila terjadi kebakaran dapat diketahui secara cepat dan
Bangunan Rumah dan Gedung tepat

257 SNI 03-3989-1995 Instalasi Sprinkler Untuk Pencegahan Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan pemasangan springkler dalam upaya pencegahan bahaya
Rumah dan Gedung kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
258 SNI 03-3990-1995 Tata Cara Instalasi Petir Untuk Pedoman ini bertujuan untuk membentuk sistem yang baik
Bangunan. dan aman tanpa menimbulkan bahaya bagi manusia dan
benda lain yang berada di dalam, di luar atau di sekitar
bangunan
259 SNI 03-4137-1996 Metode Pengujian Tebal dan Panjang Metode ini digunakan untuk memperoleh bentuk agregat
Rata-rata Agregat yang seragam
260 SNI 03-4141-1996 Metode Pengujian Gumpalan Metode ini digunakan untuk meng-hitung besarnya
Lempung dan Butir-butir Mu-dah persentasi jumlah gumpalan lempung dan butir-butir mudah
Pecah Dalam Agregat. pecah dalam agregat halus maupun kasar.
261 SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan Metode ini digunakan untuk menghi-tung besarnya
Dalam Agregat Yang Lolos Saringan persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos
No. 200 (0,075 MM); saringan No. 200 (0,075 mm).
262 SNI 03-4143-1996 Metode Pengujian Susut Linier. Metode ini digunakan untuk pengujian susut linier tanah.
263 SNI 03-4144-1996 Metode Pengujian Perubahan Volume Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Susut Tanah. perubahan volume susut tanah.
264 SNI 03-4145-1996 Metode Pengujian Berat Jenis Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis
Sedimen Layang Dengan Piknometer sedimen layang
265 SNI 03-4146-1996 Metode Pengujian Kadar Nitrogen Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Total Sedimen Layang Dengan Alat nitrogen total sedimen layang dalam air
Destilasi Kjeldahl Secara Titrasi
266 SNI 03-4147-1996 Spesifikasi Kapur Untuk Stabilisasi Spesifikasi ini mencakup mutu dan persyaratan kapur yang
Tanah harus dipenuhi untuk pekerjaan stabilisasi tanah
267 SNI 03-4148-1996 Spesifikasi Tabung Dinding Tipis Standar ini mencakup persyaratan Tabung Dinding tipis
Untuk Pengambilan Contoh Tanah yang akan digunakan untuk pengambilan contoh tanah
Berkohesi Tidak Terganggu. berkohesi tidak terganggu.
268 SNI 03-4148.1-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup prosedur penggunaan tabung
Tanah dengan Tabung Dinding Tipis logam dinding tipis dalam pengambilan contoh tanah tak
terganggu untuk pengujian sifat fisik dan mekanik di
laboratorium
269 SNI 03-4151-1996 Metode Pengujian Kadar Fosfat Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar fosfat
Dalam Sedimen Mela-yang Dengan dalam sedimen melayang menggunakan alat
Asam Klorida Menggunakan spektrofotometer yang berguna bagi semua pihak yang
Spektrofoto-meter Secara Amonium lingkup tugasnya meliputi pengukuran kualitas sedimen
Molibdate
270 SNI 03-4152-1996 Metode Pengujian Kadar Kalium Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar kalium
Dalam Sedimen Mela-yang Dengan dalam sedimen melayang yang berguna bagi semua pihak
Asam Klorida Menggunakan Alat yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran
Spektrofo-tometer Serapan Atom kualitas sedimen

271 SNI 03-4153-1996 Metode pengujian penetrasi dengan Metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan
SPT terhadap penetrasi dari splitbarrel sampler dan untuk
keperluan identifikasi tanah.
272 SNI 03-4154-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lentur beton
Dengan Balok Uji Sederhana Yang untuk keperluan perencanaan struktur
Dibebani Terpusat Langsung
273 SNI 03-4155-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan
Dengan Benda Uji Patahan Balok relatif sebagai pembanding terhadap kuat lentur guna
Bekas Uji Lentur keperluan perencanaan dan pengendalian mutu beton
274 SNI 03-4156-1996 Metode Pengujian Bliding dari Beton Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat bliding dari
Segar beton segar untuk keperluan perencana dan pelaksana
dalam pengendalian mutu beton
275 SNI 03-4164-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan
Dinding Pasangan Bata Merah di- dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai
Laboratorium dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
276 SNI 03-4165-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur
Dinding Pasangan Bata Merah di dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai
Laboratorium dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
277 SNI 03-4166-1996 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat geser
Dinding Pasangan Bata Merah di dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai
Laboratorium dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
278 SNI 03-4168-1996 Metode Pengujian Hilang Pijar Bahan Metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai hilang
Belerang Untuk Kaping pijar guna menentukan pemenuhan mutu bahan belerang
untuk kaping guna meratakan bidang tekan benda uji
279 SNI 03-4169-1996 Metode Pengujian Modulus Elastisitas Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilai modulus
Statis dan Rasio Poison Beton elastisitas dan rasio poison untuk keperluan perencanaan
Dengan Kompresor Ekstensometer struktur beton
280 SNI 03-4426-1997 Metode Pengujian Ketahanan Agregat Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau
Dengan Alat Tumbuk angka ketahanan agregat terhadap benturan atau
tumbukan, sehingga berguna bagi perencana dalam
memilih bahan yang bermutu.

281 SNI 03-4427-1997 Metode Pengujian Kekesatan Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau
Permukaan Perkerasan Jalan dengan angka kekesatan permukaan perkerasan beraspal atau
Alat Pendulum perkerasan beton semen yang sudah dipadatkan.
282 SNI 03-4428-1997 Metode Pengujian Agregat Halus Metode ini digunakan untuk menyera-gamkan cara
Atau Pasir Yang Mengandung Bahan pengujian pasir atau agregat halus yang plastis dengan
Plastis Dengan Cara Setara Pasir cara setara pasir yang bertujuan untuk mengetahui kualitas
pasir atau agregat halus yang lolos saringan nomor 4 (4,76
mm).
283 SNI 03-4429-1997 Metode Pengujian Karet Spon Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada mutu
Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai
Pada Konstruksi Beton konstruksi beton.
284 SNI 03-4430-1997 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperkira-kan nilai kuat
Elemen Struktur Beton Dengan Alat tekan beton pada suatu elemen struktur untuk keperluan
Palu Beton Tipe N dan NR pengendalian mutu beton dan atau pengawas pelaksanaan
pekerjaan

285 SNI 03-4431-1997 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur
Normal Dengan Dua Titik beton normal guna keperluan perencanaan dan
Pembebanan pelaksanaan.
286 SNI 03-4432-1997 Spesifikasi Karet Spon Sebagai Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu karet spon
Bahan Pengisi Siar Muai Pada dan bertujuan untuk mendapatkan mutu karet spon yang
Perkerasan Beton dan Konstruksi memenuhi persyaratan fisik yang digunakan sebagai bahan
Bangunan pengisi siar muai pada perkerasan beton dan konstruksi
bangunan.
287 SNI 03-4433-1997 Spesifikasi Beton Siap Pakai Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu beton siap
pakai yang akan diserahkan dalam bentuk beton segar dari
produsen kepada konsumen yang bertujuan untuk
mendapatkan mutu beton siap pakai yang memenuhi
persyaratan teknis

288 SNI 03-4434-1997 Spesifikasi Tiang Pancang Beton Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasi tiang
Pracetak Untuk Ponda-si Jembatan, pancang beton untuk pondasi jembatan yang bertujuan
Ukuran (30x30, 35x35, 40x40) cm2 untuk memudahkan bagi perencana dan pelaksana
Panjang 10-20 meter Dengan Baja pembangunan jembatan sehingga tercapai efisiensi waktu,
Tulangan Bj 24 dan BJ 40 bahan dan keseragaman mutu konstruksi.

289 SNI 03-4797-1998 Metode Pengujian Pemulihan Aspal Metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan
Dengan Alat Penguap Putar. pelarut, sehingga dapat digunakan kembali.
290 SNI 03-4798-1998 Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi
kationik yang memenuhi persyaratan fisis untuk
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
291 SNI 03-4799-1998 Spesifikasi Aspal Cair Pengu-apan Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal cair
Sedang penguapan sedang yang memenuhi persyaratan fisis untuk
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
292 SNI 03-4800-1998 Spesifikasi Aspal Cair Pengu-apan Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal yang
Cepat memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan jalan
293 SNI 03-4801-1998 Metode Pengujian Bantalan Karet Metode ini digunakan untuk pengujian bantalan karet
Untuk Perletakan Jembatan jembatan yang polos maupun berlapis.
294 SNI 03-4802-1998 Metode Pengujian Kecepatan Pulsa Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan pulsa
Melalui Beton perambatan gelombang tekan dalam beton.
295 SNI 03-4803-1998 Metode Pengujian Angka Pantul Metode ini digunakan untuk menentukan angka pantul
Beton Yang Sudah Mengeras beton yang sudah mengeras menggunakan palu baja yang
gerakannya dikendalikan oleh pegas .
296 SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Bobot Isi Dan Metode ini digunakan dalam menghitung bobot isi dan
Rongga udara Dalam Agregat rongga udara dalam agregat
297 SNI 03-4805-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen
Portland Dalam Beton Keras Yang portland dari beton keras menggunakan semen hidrolik
Memakai Semen Hidrolik
298 SNI 03-4806-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen
Portland Dalam Beton Segar Dengan portland dalam beton segar menggunakan titrasi volumetri
Cara Titrasi Volumetri
299 SNI 03-4807-1998 Metode Pengujian Untuk Menentukan Metode ini digunakan dalam menentukan suhu dari beton
Suhu Beton Segar Semen Portland segar yang menggunakan semen portland
300 SNI 03-4808-1998 Metode Pengujian Kadar Air Dalam Metode ini digunakan dalam penentuan kadar air dalam
Beton Segar Dengan Cara titrasi beton segar dengan cara titrasi volumetri
Volumetri
301 SNI 03-4809-1998 Metode Pengujian Untuk Metode ini digunakan dalam menentukan perbandingan
Membandingkan Berbagai Beton antara berbagai macam beton berdasarkan kuat lekat yang
Berdasarkan Kuat Lekat Yang Timbul timbul terhadap baja tulangan
Terhadap Tulangan
302 SNI 03-4810-1998 Metode Pembuatan dan Perawatan Metode ini digunakan untuk membuat dan merawat benda
Benda Uji Beton di Lapangan uji di lapangan
303 SNI 03-4811-1998 Metode Pengujian Rangkak Pada Metode ini digunakan dalam menentukan rangkak pada
Beton Yang Tertekan beton yang dicetak dalam bentuk silinder dan dibebani
dengan gaya tekan aksial sentris yang besarnya tetap
secara terus menerus

304 SNI 03-4812-1998 Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Metode ini digunakan dalam menentukan nilai kuat tarik
Secara Langsung beton untuk keperluan perencanaan komponen struktur
berdasarkan penampang benda uji berdiameter 1500 mm
305 SNI 03-4813-1998 Metode Pengujian Triaksial Untuk Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan contoh
Tanah Kohesif Dalam Keadaan uji berbentuk silinder dalam keadaan tanpa konsolidasi dan
Tanpa Konsolidasi dan Drainase drainase dari tanah kohesif baik tidak terganggu, cetak
ulang maupun yang dipadatkan pada kecepatan deformasi
yang tetap dari beban kompresi dimana benda uji tersebut
diberi tekanan cairan semua arah di dalam sel triaksial.

306 SNI 03-4814-1998 Spesifikasi Bahan Penutup Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutup
Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang sambungan beton tipe elastis tuang panas yang digunakan
Panas untuk menutup celah sambungan pada jalan beton,
jembatan, dan bangunan lainnya.

307 SNI 03-4815-1998 Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siap pakai, ukuran
Pakai Untuk Perkerasan Dan dan toleransi, dan sifat fisik.
Bangunan Beton
308 SNI 03-4816-1998 Spesifikasi Bantalan Karet Untuk Spesifikasi ini membahas persyaratan untuk bantalan karet
Perletakan Jembatan jembatan, baik yang polos maupun yang berlapis dengan
pelat penguat dan harus memiliki kemampuan untuk
memuai dan menyusut akibat temperatur, berputar sudut,
perubahan lawan lendut, rangkak dan susut.

309 SNI 03-4817-1998 Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Spesifikasi ini membahas bahan penutup berupa lembaran
Untuk Perawatan Beton yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen
guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan
dan dalam material tipe pemantul putih, juga berfungsi
untuk mengurangi naiknya temperatur beton yang
permukaannya secara langsung terkena sinar matahari.

310 SNI 03-4818-1998 Spesifikasi Pipa Beton Berlubang Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipa drainase
Untuk Saluran Drainase Dalam Tanah dalam tanah untuk mendapatkan pipa beton berlubang
yang memenuhi syarat ukuran sebagai pipa drainase.
311 SNI 03-4819-1998 Tata Cara Pembuatan Ekstrak Tata cara ini digunakan untuk pembuatan ekstrak sedimen
Sedimen Untuk Pengujian Sifat Kimia untuk pengujian sifat kimia sedimen sehingga dapat diuji
Sedimen dengan standar pengujian air
312 SNI 03-4820-1998 Tata Cara Penggunaan Peralatan Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan benda uji untuk
Untuk Penentuan Perubahan menentukan perubahan panjang pada pasta, mortar dan
Panjang, Pasta, Mortar dan Beton beton semen yang sudah mengeras, serta peralatan yang
Semen Yang Sudah Mengeras. digunakan untuk menentukan perubahan panjang tersebut,
dan cara-cara penggunaannya.

313 SNI 03-6367-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang
Buangan, Saluran Pelua-pan dari digunakan sebagai pembuangan air kotoran, limbah pabrik,
Gorong-gorong air luapan dan bangunan gorong-gorong
314 SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak bertulang
Air Limbah, Saluran Air Hujan dan untuk mengalirkan air limbah rumah tangga, limbah
Gorong-Gorong industri, air hujan dan untuk gorong-gorong
315 SNI 03-6369-2000 Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Tata cara ini meliputi peralatan, bahan an prosedur untuk
Benda Uji Silinder Beton pembuatan kaping untuk silinder beton segar dengan
semen murni, adukan semen dan silinder keras serta beton
inti dengan adukan gypsum berkekuatan tinggi atau
adukan belerang.

316 SNI 03-6370-2000 Tata Cara Evaluasi Batuan Yang Tata cara ini mencakup evaluasi batuan yang akan
digunakan untuk Pengendalian Erosi digunakan untuk pengendalian erosi
317 SNI 03-6371-2000 Tata Cara Pengklasifikasian Tanah Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanah mineral
Dengan Cara Unifikasi Tanah dan mineral organik untuk keperluan teknik. Klasifikasi ini
berdasarkan hasil pengujian laboratorium tentang
penentuan karakteristik ukuran butir, batas cair dan indeks
plastisitas
318 SNI 03-6372-2000 Tata Cara Pengkondisian Kelengasan Tata cara ini mencakup prosedur untuk mengkondisikan
Kayu Dan Bahan Berkayu dan menyeimbangkan tingkat kadar air konstan pada kayu
dan bahan berkayu, bahan-bahan dan papan buatan
(panel) yang mengandung serat keyu dan partikel kayu,
serat barang-barang dari kayu yang menggunakan perekat.
319 SNI 03-6374-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan alat pengukur
Pemantauan Sel Tekanan Total tekanan total dari jenis sel tekanan total peneumatik yang
Peneumatik dipasang pada bangunan teknik sipil antara lain pada tubuh
bendungan, dinding tembok penahan tanah, pondasi
bangunan gedung dan lainnya

320 SNI 03-6376-2000 Tata Cara Pembuatan Sumur Uji dan Tata cara ini mencakup cara-cara pelaksanaan pembuatan
Paritan Uji secara Manual sumuran uji dan paritan uji secara manual di dalam tanah
321 SNI 03-6377-2000 Tata Cara Pencucian Sumur Tata cara ini membahas tentang prosedur pekerjaan
pencucian sumur, untuk menghilangkan atau melepaskan
material halus seperti lanau, pasir halus dan lumpur
pemboran yang melekat pada dinding sumur, selimut kerikil
dan saringan
322 SNI 03-6378-2000 Spesifikasi Kapur Hidrat untuk Spesffikasi ini meliputi empat tipe kapur hidrat (tipe N, S,
keperluan Pasangan Bata. NA dan SA), tipe N dan S adalah cocok digunakan dalam
adukan, pada siar dan plesteran semen, tambahan dinding
dan sebagai bahan tambah untuk beton semen. Tipe NA
dan SA adalah kapur hidrat mengandung "bahan
pembentuk gelembung udara".

323 SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Spesifikasi ini mengatur mengenai bahan dan pemasangan
Pemasangan Perangkap Bau dari unit perangkap, pencegat dan pemisah
324 SNI 03-6380-2000 Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalam beton
Mortar Epoksi semen portland yang telah mengeras dengan mortar
epoksi yang dicampur pasir
325 SNI 03-6381-2000 Spesifikasi Bangunan Ukur Debit Spesifikasi ini membahas tentang bentuk dan ukuran,
Cippoletti fungsi, struktur dan persyaratan, kinerja dan debit
persatuan lebar dari bangunan ukur debit cipoletti
326 SNI 03-6382-2000 Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan kelas
Basah hidran kebakaran tabung basah, untuk dipasang pada
jaringan sistem pelayanan air minum di kawasan
permukiman
327 SNI 03-6383-2000 Spesifikasi Peralatan Pengolah Udara Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan
Individual sebagai Sistem peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem
Pengendalian Asap Terzona dalam pengendalian asap terzona di dalam bangunan gedung
Bangunan Gedung
328 SNI 03-6384-2000 Spesifikasi Panel atau Papan Spesifikasi ini meliputi panel atau papan gipsum,
Gypsum penggunaannya dirancang untuk dinding, langit-langit atau
dinding penyekat dan mempunyai permukaan yang dapat
didekorasi

329 SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Spesifikasi ini memberikan kriteria desain kondisi
Dengung dalam Bangunan Gedung lingkungan akustik di dalam ruang hunian, digunakan untuk
dan Perumahan (Kriteria Desain yang bunyi mantap atau seolah-olah mantap seperti bising yang
Direkomendasikan) berasal dari sistem tata udara dan lalu lintas kendaraan
yang kontinu
330 SNI 03-6387-2000 Spesifikasi Kapur Kembang untuk Spesifikasi ini meliputi semua jenis kapur kembang seperti
Bahan Bangunan kapur pecah, kapur butir, kapur bongkah, kapur gumpal
dan kapur bubuk untuk bahan bangunan
331 SNI 03-6388-2000 Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran
Bawah, Lapis Pondasi Atas dan Lapis lempung berpasir, kerikil, batu atau slag hasil penyaringan,
Permukaan atau pasir, sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah
atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat atau
kombinasi dari bahan tersebut untuk digunakan pada
bahan lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis
permukaan
332 SNI 03-6395-2000 Spesifikasi Alat Ukur Debit Orifice Spesifikasi ini memuat persyaratan-persyaratan dimensi,
pemasangan, persyaratan umum dan ketentuan dari pelat
orifice serta penyimpangan pengukuran debit dalam pipa
dengan diameter dari 50 mm sampai 1200 mm dan
bilangan Reynold untuk pipa kurang dari 3.150

333 SNI 03-6399-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di
Pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman
334 SNI 03-6405-2000 Tata Cara Pengelasan Pipa Baja Tata cara ini memuat pengelasan di lapangan secara
untuk Air di Lapangan manual, semi otomatik dan otomatik dengan proses
pengelasan busur logam pada pipa baja yang dibuat di
pabrik
335 SNI 03-6412-2000 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk penentuan kadar semen dalam
Dalam Campuran Segar Semen- contoh campuran segar tanah semen
Tanah
336 SNI 03-6414-2002 Spesifikasi Timbangan yang Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbangan dan anak
digunakan pada pengujian bahan timbangan, yang digunakan untuk keperluan pengujian
bahan-bahan konstruksi.
337 SNI 03-6415-2000 Spesifikasi Proteksi untuk Bukaan Spesifikasi ini mencakup persyaratan proteksi bukaan pada
pada Konstruksi Tahan Api konstruksi tahan api yang dibuat untuk tempat
penembusan sistem cerobong
338 SNI 03-6416.1-2000 Spesifikasi Bahan Sambungan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum tentang sifat-
Bendungan Beton Bagian 1 : sifat, jenis-jenis sambungan, pemilihan jenis dan bahan,
Pemilihan Bahan Penahan Air serta spesifikasi bahan penahan air untuk sambungan
pada bendungan beton

339 SNI 03-6416.2-2000 Spesifikasi Bahan Sambu-ngan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum, jenis-jenis
Bendungan Beton Bagian 2 : sambungan, persiapan dan pemasangan penahan air dari
Pelaksanaan, Pemasangan Penahan PVC dan karet logam, serta pertimbangan umum,
Air untuk Sambungan campuran bitumen dan jenis penahan air permukaan, serta
pengujian praktis penahan air untuk sambungan

340 SNI 03-6417-2000 Spesifikasi Semen-Tanah untuk Spesifikasi ini membahas ketentuan-ketentuan sifat-sifat
Bendungan Urugan bahan dan uji laboratorium, konsep desain &
pertimbangan, metode konstruksi&prosedur pengawasan
konstruksi serta evaluasi kinerja

341 SNI 03-6418-2000 Spesifikasi Pengencer Graut untuk Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer graut yang
Beton dengan Agregat Praletak digunakan untuk beton dengan agregat praletak
342 SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm sampai
Berdiameter 110-315 mm untuk Air 315 mm untuk air bersih, yang dibuat sesuai dengan
Bersih ketentuan pada SNI yang berlaku
343 SNI 03-6420-2000 Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk
di Dapur dan Ruang Parkir sebagai jenis-jenis sistem pengolahan udara
Pengendali Asap Kebakaran Dalam
Bangunan

344 SNI 03-6429-2000 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk penentuan kuat tekan benda
Silinder dengan Cetakan Silinder di uji silinder beton menggunakan teknik pemasangan
dalam Tempat Cetakan cetakan uji pada pelat beton pada waktu pengecoran dan
dibatasi untuk tebal beton dari 125 mm sampai 300 m

345 SNI 03-6430.1-2000 Metode Pengujian Kuat Tekan Graut Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan graut
untuk Beton dengan Agregat Praletak semen hidrolik untuk beton dengan agregat praletak
di Laboratorium
346 SNI 03-6430.2-2000 Metode Pengujian Waktu Pengikatan Metode ini digunakan untuk penentuan waktu pengikatan
Graut untuk Beton dengan Agregat campuran graut semen hidraulik yang dipakai untuk beton
Praletak di Laboratorium dengan agregat praletak memakai alat vicat. Metode ini
digunakan untuk penentuan waktu pengikatan campuran
graut semen hidraulik yang dipakai untuk beton dengan
agregat praletak memakai alat vicat

347 SNI 03-6431-2000 Metode Pengujian Waktu Alir Beton Metode ini digunakan untuk penentuan waktu alir beton
Berserat dengan Kerucut Uji Slump berserat menggunakan kerucut slump yang dibalik dapat
yang Dibalik dilakukan di Lapangan dan di Laboratorium dan dipakai
untuk campuran beton segar yang mempunyai agregat
kasar yang lolos saringan 1 ½ inchi, tidak dapat dipakai
untuk beton yang mengalir bebas

348 SNI 03-6432-2000 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk penentuan dengan cara
Panjang Beton Akibat Reaksi Alkali- pengukuran perubahan panjang prisma beton, kerantanan
Batuan Karbonat dari kombinasi semen agregat terhadap reaksi alkali-
karbonat yang mengembang dengan melibatkan ion-ion
hidroksida
349 SNI 03-6433-2000 Metode Pengujian Kerapatan, Metode ini mencakup penentuan kerapatan, persentase
Penyerapan dan Rongga dalam penyerapan dan persentase rongga dalam beton yang
Beton yang telah Mengeras telah mengeras
350 SNI 03-6434-2000 Metode Pengujian Fisik Panel Gipsum Metode ini digunakan untuk pengujian fisik dari panel dan
dan Papan Gipsum papan gipsum
351 SNI 03-6435-2000 Metode Pengujian Kedataran dan Metode ini digunakan untuk pengukuran profil permukaan
Kerataan Lantai Menggu-nakan lantai untuk memperoleh perkiraan karakteristik kedataran
Sistem Bilangan F dan perataan permukaan lantai menggunakan sistem
bilangan -F dalam satuan metrik (SI)

352 SNI 03-6436-2000 Metode Pengujian Sumur Injeksi dan Metode ini digunakan untuk memilih lokasi sumur,
Pemompaan untuk Penentuan Sifat pengendalian laju debit keluar atau laju debit injeksi dan
Hidraulik untuk Sistem Akuifer pengukuran muka air untuk menganalisis sifat hidraulik
(Prosedur Lapangan) suatu akuifer atau beberapa akuifer dan lapisan-lapisan
pengukurannya
353 SNI 03-6438-2000 Metode Pengujian Bakteri Besi dalam Metode ini digunakan untuk penentuan bakteri besi dengan
Air dan Dalam Endapan yang pemeriksaan menggunakan mikroskup juga dapat untuk
Dibentuk oleh Air. mengidentifikasikan jenis bakteri yang terdapat dalam air
dan endapan yang dibentuk oleh air

354 SNI 03-6439-2000 Metode Pengujian Ion Khlorida dalam Metode pengujian ini mencakup penentuan ion klorida
Air dalam air, air limbah dan air laut menggunakan filtrasi
dengan merkuri, perak nitrat, dan metode elektroda selektif
ion
355 SNI 03-6440-2000 Metode Pengujian Kekuatan Aspal Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalan aspal
dengan Viskometer Pipa Kapiler menggunakan viskometer pipa kapiler hampa pada suhu
Hampa 60 C dan dapat digunakan untuk bahan-bahan lain yang
memiliki kekentalan dalam rentang 0,036 poises hingga
lebih dari 200.000 poises

356 SNI 03-6442-2000 Metode Pengujian Sifat Reologi Aspal Metode ini digunakan untuk penentuan modulus geser
dengan Alat Reometer Geser Dinamis dinamis dan sudut phase aspal dengan alat penguji geser
(RGD) dinamis menggunakan pelat uji pararel untuk aspal yang
mempunyai nilai modulus geser dinamis dari 100 Pa
sampai 10 Mpa pada suhu 5 sampai 85 C

357 SNI 03-6444-2000 Metode Pengujian untuk Potensial Metode ini digunakan untuk pengujian estimasi potensial
Setengah Sel Baja Tulangan yang elektrikal setengah sel baja tulangan yang tidak dilapisi
Tidak Dilapisi Bahan Dielektrik dalam pada beton di Lapangan dan di Laboratorium, dengan
Beton. tujuan untuk menentukan aktifitas korosi pada tulangan

358 SNI 03-6448-2000 Metode Pengujian Kuat Tarik Panel Metde ini digunakan untuk penentuan sifat tarik panel
Kayu Struktural struktural dan dipakai untuk kayu lapis, papan wapel,
papan bahan serat teratur dan komposit venir, dan kayu
lapis yang berbahan dasar kayu lainnya.

359 SNI 03-6450-2000 Metode Pengujian Bahan Metode ini digunakan untuk pengujian bahan termoplastik
Termoplastik untuk Marka Jalan untuk marka jalan antara lain kadar manik-manik kaca dan
analisa saringan, daya pantul dan indeks kekuningan,
kadar titanium dioksida (TiO2), kemampuan alir (% sisa)
dengan pemanasan yang lebih lama

360 SNI 03-6451-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur adukan
Adukan Semen Hidraulik. semen hidrolik
361 SNI 03-6453-2000 Metode Pengujian Kelulusan Air untuk Metode ini digunakan untuk pengujian kelulusan air untuk
Lapisan Tanah Pondasi dengan Cara lapisan tanah pondasi menggunakan peralatan pompa di
Pemompaan di Lapangan lapangan
362 SNI 03-6454-2000 Metode Pengujian Ketegak-lurusan Metode ini digunakan untuk pemeriksaan ketegaklurusan
Sumur. sumur
363 SNI 03-6455.1-2000 Metode Pengukuran Debit pada Metode ini meliputi pemilihan tipe flum, pemasangan,
Saluran Terbuka dengan Bangunan pemeliharaan, persyaratan umum dan ketentuan dari
ukur Parshall Flum dan Saniiri Flum Parshall flum dan Saniiri Flum serta penyimpangan pada
pengukuran debit untuk menentukan cara pengukuran
debit pada saluran terbuka (khususnya saluran irigasi)
pada kondisi aliran berubah lambat laun atau aliran
langgeng/tuna, menggunakan Parshall Flum dan Saniiri
Flum
364 SNI 03-6455.2-2000 Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk pengukuran debit di sungai
Saluran Terbuka Bangunan ukur atau saluran buatan pada kondisi aliran katup atau berubah
Ambang V-rata perlahan menggunakan Ambang V-rata
365 SNI 03-6455.3-2000 Metode Pengujian Aliran pada Metode ini digunakan untuk pengukuran aliran sempurna
Saluran Terbuka dengan Bangunan pada saluran terbuka dengan bangunan ukur ambang lebar
Ukur Empat Persegi empat persegi
366 SNI 03-6455.4-2000 Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk mengukur debit dan air limbah.
Saluran Terbuka dengan Ambang Metode ini meliputi : bentuk dan ukuran, konstruksi,
Tajam Segi Tiga ambang tajam segi tiga, debit, batas pemakaian rongga
udara, saluran masuk/pengarah, ambang pada aliran tidak
sempurna, tabung pengukur muka air dan penghubung,
kalibrasi dan prosedur
367 SNI 03-6455.5-2000 Metode Pengukuran Debit Saluran Metode ini digunakan untuk mengukur debit air dan air
Terbuka dengan Ambang Tajam limbah. Metode ini meliputi : penggunaan, gangguan dan
Persegi Panjang peralatan, bentuk dan ukuran, kontraksi ambang, lokasi
pengukuran tinggi muka air, debit dan batasan penerapan,
rongga udara, saluran masuk/pengarah, aliran tidak
sempurna, tabung pengukur dan penghubung, kalibrasi

368 SNI 03-6456.1-2000 Metode Pengontrolan Sungai selama Metode ini membahas tentang metode pengendalian
Pelaksanaan Kons truksi Bendungan sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan untuk
Bagian 1 : Pengendalian Sungai memberikan ruangan kerja yang bebas dari air dan aman
selama Pelaksanaan Konstruksi terhadap banjir
Bendungan
369 SNI 03-6456.2-2000 Metode Pengontrolan Sungai Selama Metode ini membahas tentang metode pengontrolan sungai
Pelaksanaan Kons-truksi Bendungan selama pelaksanaan bendungan untuk memberikan
Bagian 2 : Penutupan Alir Sungai dan ruangan kerja yang bebas dari air dan aman terhadap
Bendungan Pengelak banjir. Metode ini mencakup penutupan alur sungai dan
tipe-tipe bendungan pengelak yang berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi dan pengoperasiannya

370 SNI 03-6458-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Tanah Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur tanah-
Semen Menggunakan Balok semen menggunakan balok sederhana dengan
Sederhana dengan Pembebanan Titik pembebanan titik ketiga
ke tiga
371 SNI 03-6460.1-2000 Tata Cara Keamanan Pene-rowongan Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk
untuk Konstruksi Sipil Bagian 1 : praktis mengenai penerowongan yang memenuhi syarat-
Perencanaan dan Organisasi syarat keamanan penerowongan, tidak termasuk
rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan
dan penutupan ataupun penerowongan dengan pipa yang
dibenamkan maupun yang diterapkan dalam konstruksi
dengan tujuan penambangan

372 SNI 03-6460.2-2000 Tata Cara Keamanan Pene-rowongan Tata cara ini digunakan sebagai pedoman dalam
Bagian 2 : Bahaya Darurat dan melakukan kegiatan pekerjaan terowongan, terutama yang
Lingkungan Kerja menggunakan peralatan mekanis dengan memperhatikan
keselamatan dan keamanan kerja

373 SNI 03-6460.3-2000 Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini menguraikan dan memberikan rekomendasi
Bagian : 3 Komunikasi, Kebisingan supaya penerowongan dapat dilaksanakan dengan aman
dan Transportasi
374 SNI 03-6461-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan dan pemantauan
Pemantauan Pisometer Kawat pisometer kawat bervibrasi yang meliputi pemasangan alat
Bervibrasi pisometer tipe kawat bervibrasi
375 SNI 03-6464-2000 Tata Cara Penanggulangan Keadaan Tata cara ini mengatur prosedur yang direkomendasikan
Darurat untuk Bangunan untuk keselamatan manusia atau penghuni saat terjadi
keadaan darurat dalam bangunan gedung
376 SNI 03-6465-2000 Tata Cara Pengendalian Mutu Tata cara ini memuat pedoman untuk melaksanakan
Bendungan Urugan program mutu selama konstruksi di lokasi konstruksi
bendungan urugan (tanah atau batu) terutama untuk
material urugan
377 SNI 03-6467.1-2000 Tata Cara Pengukuran Aliran Benda Tata cara ini mencakup pengukuran aliran langgeng di
Cair pada Saluran Terbuka dengan sungai dan saluran terbuka menggunakan ambang lebar
Bangunan Ukur Ambang Lebar horizontal ujung hulu bulat
Horizontal dan Ujung Hulu Bulat.

378 SNI 03-6467.2-2000 Tata Cara Pengukuran Aliran Air pada Tata cara ini meliputi perhitungan debit (laju volume aliran)
Saluran Terbuka secara Tidak air pada saluran terbuka atau sungai menggunakan
Langsung dengan Metode Kemiringan karakteristik penampang yang representatif, kemiringan
Luas muka iar dan koefisien kekasaran saluran sebagai
masukan pada perhitungan aliran berubah lambat laun
379 SNI 03-6468-2000 Tata Cara Perencanaan Campuran Tata cara ini digunakan untuk perencanaan campuran
tinggi dengan Semen Portland beton kekuatan tinggi dengan semen portland dan abu
dengan Abu Terbang terbang dan dapat digunakan untuk menentukan proporsi
campuran beton kekuatan tinggi dan untuk mengoptimasi
proporsi campuran tersebut berdasarkan campuran coba

380 SNI 03-6469-2000 Tata Cara Pembangunan Sumur Tata cara ini membahas tentang ketentuan dan prosedur
Produksi pengerjaan, pelaporan hasil pemboran dan pembangunan
sumur produksi
381 SNI 03-6476-2000 Metode Penentuan Sifat Regangan Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasi respon
Tekan Permanen Campuran Beraspal deformasi aksial campuran beraspal pada kondisi
dengan Pengujian Rangkak Dinamis pengujian standar dapat dipakai untuk benda uji yang
dipadatkan di Laboratorium atau benda uji contoh inti yang
didapat dari lapisan beraspal

382 SNI 03-6477-2000 Metode Penentuan 10 % Kehalusan Metode ini digunakan untuk menentukan nilai sepuluh
untuk Agregat persen kehalusan bahan agregat yang memberikan suatu
ukuran relatif dari ketahanan suatu bahan agregat terhadap
keremukan yang disebabkan oleh beban tekan yang
meningkat secara berangsur-angsur, agregat diuji dalam
keadaan kering dan dalam keadaan sudah direndam

383 SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing Standar sistem plambing ini berlaku bagi sistem plambing
yang baru dan bagian dari padanya yang dipasang setelah
standar ini dinyatakan efektif berlaku.
384 SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap Standar ini berhubungan dengan pemilihan dan instalasi
untuk Proteksi Kebakaran pompa yang memasok air untuk proteksi kebakaran pada
bangunan gedung. Hal-hal yang dipertimbangkan termasuk
: Pasokan air, pelepasan, dan peralatan pelengkap,
Pasokan daya, penggerak elektrik dan kontrol, turbin uap
penggerak dan kontrol, uji serah terima dan pengoperasian
standar ini tidak mencakup kapasitas sistem pasokan air
dan persyaratan tekanan (lihat A.2.1.1) maupun
persyaratan yang mencakup pemeriksaan berkala,
pengujian dan pemeliharaan sistem pompa kebakaran.
Standar ini juga tidak mencakup persyaratan untuk instalasi
pengkabulan unit pompa kebakaran.

385 SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap " Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan
Kebakaran pada Bangunan Gedung perlindungan harta benda terhadap bahaya kebakaran. "
Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi,
pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem
pengolah udara mekanik baru atau perbaikan yang juga
digunakan sebagai sistem pengendalian asap. " Standar ini
menetapkan kriterial minimal untuk perancangan sistem
pengendalian asap, sehingga memungkinkan penghuni
menyelamatkan diri dengan aman dari dalam bangunan,
atau bila dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam
bangunan; " Tujuan dari standar ini adalah sebagai
pedoman dalam menerapkan sistem yang menggunakan
perbedaan tekanan dan aliran udara untuk
menyempurnakan satu atau lebih.

386 SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar "Tata cara perancangan sistem ventilasi dan
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pengkondisian udara pada bangunan gedung" ini
pada Bangunan Gedung dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak
yang terlibat dalam perancangan, pembangunan dan
pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh
kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang
berada maupun yang menempati gedung tersebut. "
Standar ini diberlakukan terhadap kinerja peralatan
(equipment) dan komponen sesuai kriteria penggunaan
energi yang efektif untuk instalasi baru dan penggantian
peralatan dan komponen sistem ventilasi dan
pengkondisian udara, tidak termasuk dalam standar ini
peralatan refrigerasi yang tidak dipakai untuk ventilasi atau
pengkondisian udara dalam gedung.
387 SNI 03-6573-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar Tata cara perancangan sistem transportasi
Transportasi Vertikal dalam Gedung dalam gedung (Lif) ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
(lif) perencana, pelaksana dan pengelola bangunan gedung
dalam penggunaan Lif kelengkapan-kelengkapannya. "
Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem
transportasi dalam gedung (Lif) untuk dapat terwujudnya
pemakaian Lif yang nyaman, aman dan handalan.

388 SNI 03-6574-2001 Tata Cara Perancangan " Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem
Pencahayaan Darurat, Tanda Arah peringatan bahaya pada bangunan gedung ini
dan Sistem Peringatan Bahaya pada dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua pihak
Bangunan Gedung yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan
pemeliharaan gedung. " Dengan mengikuti standar ini
diharapkan diperoleh bangunan gedung yang memenuhi
syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk
bangunan.
389 SNI 03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan
Pencahayaan Buatan Pada untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang
Bangunan Gedung dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang
sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi
para pemilik / pengelola gedung di dalam mengoperasikan
dan memelihara sistem pencahayaan buatan. " Agar
diperoleh sistem pencahayaan buatan yang sesuai dengan
syarat kesehatan, kenyamanan, dan memenuhi ketentuan
yang berlaku untuk bangunan gedung. " Standar ini
mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan
buatan dalam bangunan gedung.

390 SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Standar ini emnetapkan suatu tata cara perencanaan
Bangunan dan Peralatan terhadap proteksi bangunan dan peralatan instalasi SPP untuk
Sambaran Petir bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus berikut
adalah di luar lingkup standar ini : a. Sistem rel kereta api;
b. Sistem transmisi, distribusi, dan pembangkit listrik di luar
bangunan; c. Sistem telekomunikasi di luar bangunan; d.
Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat udara, dan lepas
pantai.
391 SNI 03-6719-2002 Spesifikasi pipa baja bergelombang Spesifikasi ini berlaku untuk pipa pembuangan air, drainase
dengan lapis pelindung logam untuk bawah tanah, gorong-gorong dan bukan untuk pipa air
pembuangan air dan drainase bawah limbah rumah tangga atau pembuangan limbah industri;
tanah lembaran baja yang digunakan dalam pembuatan pipa
memiliki lapis pelindung seng galvanis, aluminium atau
campuran logam seng-alumunium. Spesifikasi ini
tidaktermasuk ketentuan untuk dudukan pipa, timbunan
kembali atau hubungan antara beban timbunan dan tebal
lembaran pipa baja.

392 SNI 03-6720.1-2002 Geotekstil-Bagian 1 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara desain geotekstil yang
Desain Geotekstil sebagai Filter dan digunakan sebagai filter dan transisi dalam bendungan
Transisi dalam Bendungan Urugan urugan dan meliputi uraian tentang penggunaan geotekstil
secara umum, geotekstil sebagai filter dan transisi dalam
bendungan urugan, prinsip-prinsip filtrasi, kriteria dan
penggunaan geotekstil sebagai bidang permukaan geser.

393 SNI 03-6720.2-2002 Geotekstil-Bagian 2 : Tata Cara Tata cara ini mencakup pengukuran diameter lubang dan
Pengukuran Lubang dan permeabilitas geotekstil sebagai filter dan transisi dalam
Permeabilitas Geotekstil sebagai bendungan urugan untuk memenuhi persyaratan
Filter dan Transisi dalam Bendungan permeabilitas geotekstil sebagai filter
Urugan
394 SNI 03-6720.3-2002 Geotekstil-Bagian 3 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara pemasangan geotekstil
Pemasangan Geotekstil sebagai Filter sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan dan
dan Transisi dalam Bendungan meliputi permasalahan konstruksi geotekstil dan
Urugan persyaratan kekuatan serta ketahanan geotekstil

395 SNI 03-6721-2002 Metode pengujian kekentalan aspal Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara
cair dengan alat saybolt pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi dengan
alat saybolt. Lingkup pengujin mencakup : persiapan
contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
396 SNI 03-6722-2002 Metode pengujian titik nyala aspal cair Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara
dengan alat tag open cup pengujian titik nyala aspal cair dengan Tag Open Cup.
Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji,
persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.

397 SNI 03-6723-2002 Spesifikasi bahan pengisi untuk Spsifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus
campuran beraspal dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada
campuran beraspal.
398 SNI 03-6728-2002 Metode Pengujian Penge-ndapan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Aspal Emuls. persentase aspal emulsi yang mengendap (jenis anionik
dan kationik dan tidak mengandung minyak).
399 SNI 03-6737-2002 Metode Perhitungan Awal Laju Metode ini digunakan untuk meng-hitung besarnya laju
Sedimentasi Waduk. sedimentasi waduk.
400 SNI 03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan dalam merencanakan suatu
Pondasi Tiang untuk Jembatan pondasi tiang untuk jembatan
401 SNI 03-6748-2002 Metode pengujian kekesatan Metode ini meliputi ketentuan teknik peralatan, dan cara
permukaan jalan dengan MU-meter pengujian perkerasan jalan beraspal, baik campuran panas
atau dingin, dan perkerasan beton semen dalam keadaan
basah.

402 SNI 03-6749-2002 Spesifikasi bahan lapis tipis aspal Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang
pasir (latasir) akan digunakan untuk lapis tipis aspal pasir.
403 SNI 03-6750-2002 Spesifikasi Bahan Laburan Aspal Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal dan
Satu Lapis (Burtu) Dan Bahan agregat yang digunakan yang bertujuan untuk menjamin
Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) keseragaman dan keawetan laburan aspal satu lapis
(BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).

404 SNI 03-6751-2002 Spesifikasi Bahan Lapis Penetrasi Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal dan
Makadam mutu agregat yang akan digunakan yang bertujuan untuk
menjamin keseragaman kekuatan dan keawetan lapis
penetrasi makadam.

405 SNI 03-6752-2002 Metode Pengujian Kadar Air Dan Metode ini membahas ketentuan persiapan dan tata cara
Kadar Fraksi Ringan Dalam pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan dalam
Campuran Perkerasan Beraspal campuran perkerasan beraspal
406 SNI 03-6753-2002 Metode Pengujian Pengaruh Air Metode ini berisi cara pengukuran penurunan kuat tekan
Terhadap Kuat Tekan Campuran yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena pengaruh
Beraspal Yang Dipadatkan air pada campuran beraspal yang telah dipadatkan
407 SNI 03-6754-2002 Metode Pengujian Rongga Udara Metode ini meliputi penentuan persentase rongga udara
Dalam Campuran Perkerasan pada campuran perkerasan beraspal rapat dan terbuka
Beraspal Gradasi Rapat Dan Terbuka yang dipadatkan
Yang Dipadatkan
408 SNI 03-6755-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode ini meliputi penentuan berat jenis nyata campuran
Campuran Beraspal Yang Dipadatkan beraspal yang dipadatkan dan harus digunakan untuk
Dengan Menggunakan Benda Uji benda uji yang mempunyai rongga udara terbuka atau
Berlapiskan Parafin saling berhubungan, atau mempunyai penyerapan air lebih
dari 2 % terhadap isi. Berat jenis nyata dari campuran
beraspal yang dipadatkan mungkin digunakan untuk
menghitung satuan berat dari campuran itu

409 SNI 03-6756-2002 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat kepadatan
Tingkat Kepa-datan Perkerasan perkerasan beraspal yang dibandingkan terhadap benda uji
Beraspal standar dari material yang sama dan berada dalam
toleransi perencanaan campuran

410 SNI 03-6757-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis nyata
Campuran Beraspal di Padatkan campuran beraspal dipadatkan, prosedur dan untuk
Menggunakan Benda Uji Kering digunakan dalam menghitung berat volume campuran
Permukaan Jenuh

411 SNI 03-6758-2002 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat
Campuran Beraspal tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk Lapis
permukaan dan lapis Pondasi Jalan
412 SNI 03-6759-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan untuk perencanaan suatu
Konservasi Energi Pada Bangunan bangunan gedung yang pengoperasian dan
Rumah dan Gedung pemeliharaannya dapat menghemat energi
413 SNI 03-6760-2002 Metode Pengujian Pembebanan Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai lendutan
Lantai Beton Bertulang Pada nyata, derajat pemulihan dan kapasitas nyata dari nilai
Bangunan Bertingkat dengan Beban setelah diberi beban uji
Air
414 SNI 03-6761-2002 Metode Pengujian untuk Tiang Metode ini digunakan untuk menentukan response tiang
Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial atau tiang-tiang dalam kelompok tiang terhadap beban
Statis aksial tarik dan dapat digubnakan untuk semua kedalaman
tiang.
415 SNI 03-6762-2002 Metode Pengujian Bahan Lateral Metode ini digunakan untuk pengujian tiang vertical dan
pada Pondasi Tiang tiang miring, baik tiang pancang atau kelompok tiang untuk
menentukan hubungan beban lendutan pada saat
menerima bebanb lateral

416 SNI 03-6763-2002 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibentuk dalam
Struktural yang Dibentuk Dalam keadaan panas dengan dilas dan tanpa kampuh untuk
Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa tabung baja karbon berbentuk bujur sangkar, bulat, empat
Kampuh persegi atau tabung struktur berbentuk khusus untuk
konstruksi jembatan, bangunan gedung dan bangunan umu
lainnya yang dilas, dipaku keeling atau baut

417 SNI 03-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural 1. Spesifikasi ini mencakup penampang baja karbon, pelat
dan tulangan berkualitas struktural untuk digunakan dalam
konstruksi baja dan bangunan dengan paku keling, baut
atau las dan untuk tujuan struktural umum 2. Pemakai
harus mnempertimbangkan persyaratan tambahan, seperti
ukuran kehaluran austenitic dan persyaratan, charpy V -
Notch Impact, bila kelompok 4 atau 5 profil bersayap lebar
disyaratkan untuk digunakan selain kolom atau batang
tekan lainnya.

418 SNI 03-6767-2002 Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan umum yang
Mekanis dan Sistem Tata Udara berlaku untuk semua sistem pengolahan udara, termasuk
sebagai Pengendali Asap Kebakaran sistem prakiraan tekanan udara tidak termasuk unit
Dalam Bangunan (Damper individual yang memiliki laju aliran udara kurang dari 1000
Kebakaran) liter/detik dalam semua ruang tertutup

419 SNI 03-6768-2002 Spesifikasi Umum Sistem Pengolahan Spesifikasi ini menjelaskan sasran dari pengendalian asap
Udara sebagai Pengendali Asap dan persyaratan umum sistem pengolahan udara yang
Kebakaran Dalam Bangunan dapat digunakan untuk pengendalian asap.
420 SNI 03-6769-2002 Spesifikasi Sistem Pengola-han Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenai sistem
Udara Sentral Sebagai Pengendali pengolahan udara sentral sebagai pengendali asap
Asap Kebakaran Dalam Bangunan kebakaran dalam bangunan gedung dan dilakukan dengan
dua cara yaitu : Pengendalian asap cara pembersihan dan
Pengendalian asap terzona.

421 SNI 03-6770-2002 Metode Pengujian Cat Penghambat Metode ini digunakan untuk menentukan secara kuantitatif
Api sifat-sifat penghambat api pada bahan lapisan cat atau
sistem lapisan cat pada kayu
422 SNI 03-6771-2002 Metode Pengujian Sifat Penyalaan Metode ini digunakan untuk menentukan sifat nyala pada
Bahan Bangunan suatu permukaan rata, kaku maupun semi kaku dari suatu
bahan bangunan atau komposit yang diuji pada posisi
tegak
423 SNI 03-6785-2002 Spesifikasi Pipa Resin Termoseting Spesifikasi ini meliputi pembuatan dan pengujian pipa resin
Bertekanan Berpenguat Fiber-Glass termoseting bertekanan berpenguat fiberglass (RTRP)
diameter 1 inch (25 mm) sampai 144 inch (3700 mm), pipa
adukan plastik berpenguat fiberglass (RPMP) dan sistem
penyambungannya untuk penggunaan dalam jaringan air
baik di atas maupun di bawah permukaan tanah.

424 SNI 03-6787-2002 Metode Pengujian pH Tanah Dengan Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan,
Alat pH Meter dan prosedur pengujian pH tanah sesuai penggunaannya
meliputi: peralatan, bahan, cara pengujian dengan alat pH
meter serta meliputi pengukuran pH tanah untuk keperluan
pertanian, lingkungan dan sumber alam, kecuali korosi.
Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat
keasaman atau kebasaan tanah yang tersuspensi dalam
air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaCl2) 0,01 M
425 SNI 03-6788-2002 Metode Pengujian pH Bahan Gambut Metode ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan, dan
Dengan Alat pH Meter prosedur pengukuran pH secara elektrokimia dari bahan
gambut. Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat
keasaman atau kebasaan bahan gambut, yang tersuspensi
dalam air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaCl2) 0,01
M
426 SNI 03-6789-2002 Metode Pengukuran Tebal Endapan Metode ini mencakup cara pengukuran menggunakan
Gambut teknik pendugaan stang baja untuk memperkirakan tebal
endapan gambut di permukaan yang menutupi tanah
mineral atau lapisan batuan dasar. Hasil pengukuran ini
dapat digunakan untuk maksud energi, hortikultura, atau
geoteknik.
427 SNI 03-6790-2002 Metode Penyiapan Benda Uji dari Metode ini mencakup tentang ketentuan dan cara
contoh Tanah Terganggu pengerjaan penyiapan benda uji dari contoh tanah
terganggu dengan ukuran butir kurang dari 75 mm untuk uji
tanah di laboratorium.
428 SNI 03-6791-2002 Metode Pengujian Kadar Semen pada Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian
Campuran Semen Tanah dengan untuk mengetahui kadar semen dari semen tanah yang
Analisis Kimia sudah mengeras, dengan cara Analisis Kimia di
laboratorium yang dapat digunakan untuk kendali mutu
pada waktu pelaksanaan konstruksi.

429 SNI 03-6792-2002 Metode Pengujian Kepadatan Tanah Metode ini meliputi : 1. Pengujian kepadatan tanah di
di Lapangan dengan cara Selongsong lapangan; 2. Penentuan kepadatan tanah tidak berkohesi,
granular yang cara lainnya tidak praktis dan digunakan
untuk tanah yang sebagian besar terdiri dari tanah berbutir
kasar yang mengandung butiran halus maksimum 5 % dan
ukuran butiran maksimum 19 mm;

430 SNI 03-6793-2002 Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Metode Pengujian ini meliputi penentuan kadar air, kadar
Abu dan Bahan Organik dari Tanah abu dan bahan organik dalam tanah gambut serta tanah
Gambut dan Tanah Organik Lainnya organik lainnya seperti lempung organik, lanau dan lumpur.
431 SNI 03-6794-2002 Metode Pengujian untuk Penentuan Metode Pengujian ini : - Meliputi penentuan kadar serat
Kadar Serat dari contoh Gambut dari contoh gambut (sesuai dengan pengertian klasifikasi
dengan Cara Kering di Laboratorium gambut dalam ASTMD 4422), dapat pula digunakan untuk
tanah organik bahan gambut. - Mengingat cukup
sederhana serta pelaksanaannya tidak memerlukan
peralatan yang rumit, maka disarankan untuk digunakan
pada pekerjaan pendahuluan yang bersifat rutin, dimana
jumlah contoh yang dibutuhkan untuk diuji cukup banyak
serta kadar mineralnya rendah.

432 SNI 03-6795-2002 Metode Pengujian Untuk Menentukan Metode pengujian ini untuk menentukan tanah yang
Tanah Ekspansif ekspansif dan untuk memperkirakan besarnya
pengembangan.
433 SNI 03-6796-2002 Metode Pengujian Untuk Menentukan Metode pengujian ini untuk memperkirakan daya dukung
Daya Dukung Tanah Dengan Beban tanah dengan cara uji pembebanan di lapangan, dan
Statis Pada Pondasi Dangkal. merupakan bagian dari prosedur penyelidikan tanah yang
diperlukan untuk desain pondasi. Pekerjaan ini
memberikan informasi tentang tanah hanya sampai
kedalaman hingga sekitar dua kali diameter pelat dukung.

434 SNI 03-6797-2002 Tata Cara Klasifikasi Tanah Dan Tata cara ini menjelaskan prosedur untuk
Campuran Tanah Agregat Untuk mengelompokkan tanah ke dalam tujuh kelompok
Konstruksi Jalan. berdasarkan distribusi ukuran butir, batas cair dan indeks
plastis. Evaluasi sifat-sifat tanah yang berada dalam satu
kelompok atau sub kelompok dilakukan menggunakan grup
indek yaitu suatu nilai hitung menggunakan rumus empiris.

435 SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan
Perawatan Benda Uji Kuat Tekan Dan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan lentur tanah
Lentur Tanah Semen Di semen di laboratorium dengan persyaratan bahan dan
Laboratorium. kondisi penge-tesan yang disyaratkan. Dan sesuai ASTM D
1632-87 (1994), SNI 03-3437-1994, dan SNI 03-3438-
1994.
436 SNI 03-6799-2002 Spesifikasi Pipa Saluran Dari Tanah Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluran yang
Lempung. dibuat dari tanah lempung, batu serpih, tanah lempung
yang dibakar, atau campuran dari bahan tersebut lalu
dibakar.
437 SNI 03-6800-2002 Metode Uji Kelulusan Hidraulik Metode ini digunakan untuk penentuan kelulusan hidraulik
Khususnya Gambut Jenuh Air (Tinggi (permeabilitas) pada benda uji gambut dalam keadaan
Tekan Tetap) jenuh air (benda uji gambut berbentuk silinder untuk
dengan kelulusan hidrauliknya lebih besar dari 1 x 10 -5
cm/detik
438 SNI 03-6801-2002 Metode Pengujian Berat Volume Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sifat, terasi,
Kapasitas Mengikat Air dan Kapasitas penetrasi air, kemampuan menahan air dari bahan gambut
Udara Bahan Gambut Jenuh Air sesuai kondisi lapangan dalam keadaan jenuh air
439 SNI 03-6802-2002 Tata Cara Penyelidikan dan Tata cara ini digunakan untuk identifikasi dan penentuan
Pengambilan Contoh Uji Tanah dan jenis tanah dan batuan serta penentuan jenis tanah dan
Bahan Untuk Keperluan Teknik batuan serta penentuan keberadaan air tanah baik secara
horisontal maupun vertikal dalam suatu daerah
penyelidikan serta penentuan karakteristik tanah dan
batuan bawah permukaan dengan melakukan pengambilan
contoh uji dan pengujian di Lapangan

440 SNI 03-6803-2002 Metode Pengujian Kadar Kapur dalam Metode ini digunakan untuk penentuan kadar kapur dalam
Tanah Stabili-sasi Kapur secara % yang terdapat dalam tanah atau agregat yang telah
Titrasi diolah dengan kapur padam
441 SNI 03-6804-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanah yang
Tanah yang di Graut Bahan Kimia di digraut dengan bahan kimia di laboratorium untuk
Laboratorium untuk mendapatkan digunakan pada uji laboratorium guna menentukan
Parameter Kuat Desain parameter kuat desain

442 SNI 03-6805-2002 Metode Pengujian Untuk Mengukur Metode ini mencakup : " prosedur untuk membuat,
Nilai Kuat Tekan Beton Pada Umur memelihara dan menguji benda uji beton keras pada umur
Awal Dan Memproyeksikan Kekuatan awal. " benda uji dipelihara dalam kondisi perawatan
Pada Umur Berikutnya standar dan diukur riwayat temperaturnya untuk digunakan
dalam menghitung indeks kematangan yang dihubungkan
dengan kenaikan kekuatannya " prosedur cara
menggunakan hasil kuat tekan pada umur awal untuk
memproyeksikan kekuatan potensial pada umur berikutnya

443 SNI 03-6806-2002 Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Tata Cara Mencakup : " Beton tidak bertulang struktural
Bertulang Struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan dari
persyaratan-persyaratan standard ini untuk kondisi-kondisi
lingkungan yang khusus sesuai SNI 03-2854-1992. "
Perencanaan dan konstruksi pelat yang didukung oleh
tanah, misalnya jalan setapak dan pelat di atas tanah, tidak
harus mengikuti standar ini kecuali pelat yang meneruskan
beban vertikal dari bagian struktur lain ke tanah. " Untuk
struktur khusus, misalnya struktur pelengkung, struktur
utilitas bawah tanah, dinding gravitasi, dan dinding
pelindung, ketentuan dalam standar ini berlaku bila bersifat
menentukan.

444 SNI 03-6807-2002 Metode Pengujian Kemam-puan Metode Pengujian ini untuk menentukan kemampuan
Mempertahankan Air pada Campuran mempertahankan air dari campuran graut semen hidrolis
Graut untuk Beton Agregat Praletak di segar untuk beton agregat praletak
Laboratorium.

445 SNI 03-6808-2002 Metode Pengujian Kekenta-lan Graut Metode Pengujian ini : - Untuk digunakan di laboratorium
untuk Beton Agregat Praletak dan lapangan, untuk menentukan waktu alir dari volume
(Metode Pengujian Corong Alir) cairan graut semen hidrolis yang ditentukan melalui corong
alir standar dan digunakan untuk beton agregat praletak ;
dapat juga digunakan untuk graut lainnya - Menggunakan
graut murni dan graut bercampur agregat halus lolos
saringan ukuran 2,36 mm (No. D) - Dimaksudkan untuk
penggunaan graut yang mempunyai waktu alir tidak lebih
dari 35 detik.

446 SNI 03-6809-2002 Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton Tata cara ini mencakup : 1. Prosedur untuk mengestimasi
dengan Metode Maturity kekuatan beton menggunakan metode maturity indeks
maturity dinyatakan dengan faktor suhu waktu atau umur
ekivalen pada suatu suhu yang disyaratkan; 2. Penurunan
hubungan kekuatan maturity dari campuran beton di
laboratorium dan pencatatan riwayat suhu beton yang akan
disetimasi kekuatannya yang diperlukan untuk estimasi.
447 SNI 03-6810-2002 Metode Pengujian Kadar Bahan Metode ini membahas tentang ketentuan cara pengujian
Padat Total Dan Bahan Anorganik kadar bahan padat dalam air untuk campuran beton dan
Dalam Air Untuk Campuran Beton. juga mencakup persiapan contoh uji, persiapan peralatan,
cara uji dan pelaporan

448 SNI 03-6811-2002 Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akan
Beton Semprot ditambahkan pada campuran beton semprot dari semen
portland untuk mengubah sifat campuran.
449 SNI 03-6812-2002 Spesifikasi Anyaman Kawat Baja Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polos yang
Polos Yang Dilas Untuk Tulangan dilas untuk digunakan sebagai tulangan beton.
Beton
450 SNI 03-6813-2002 Tata Cara Pembuatan Silinder dan Tata cara ini mencakup prosedur pembuatan silinder uji
Prisma Uji untuk Menen-tukan standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas beton
Kekuatan dan Densitas Beton agregat praletak
Agregat Praletak di Laboratorium

451 SNI 03-6814-2002 Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe-tipe
Mekanis untuk Tulangan Beton sambungan mekanis yang beredar di Indonesia sewaktu
standar ini disusun, Diuraikan juga persyaratan-
persyaratan perencanaan dan penggunaannya, termasuk
kapabilitas dan tipe-tipe sambungan mekanis tertentu.

452 SNI 03-6815-2002 Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatan beton.
Kekuatan Beton Contoh uji beton tergantung pada mutu material,
pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya, perbedaan
kekuatan dapat ditemukan dari dua penyebab utama yang
berbeda. - perbedaan dalam perilaku kekuatan yang
terbentuk dari campuran beton dan bahan penyusunnya -
perbedaan jelas dalam kekuatan yang disebabkan oleh
perpaduan variasi dan pengujian

453 SNI 03-6816-2002 Tata Cara Pendetailan Penulangan Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan
Beton tanggung jawab antara perencanaan struktur beton dan
pembuat detail baja penulangan, perencanaan detail dan
pendetailan penulangan beton untuk pabrikasi dan
pemasangan batang-batang tulangan

454 SNI 03-6817-2002 Metode Pengujian Mutu Air untuk Metode ini mencakup pengujian meter air yang digunakan
Digunakan dalam Beton dalam campuran beton dengan cara : 1) menggunakan
metode A dan metode B untuk keasaman dan kelindian; 2)
bahan padat total dan bahan organik

455 SNI 03-6818-2002 Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan
Semen, Cepat Mengeras, dalam bersifat semen dari mortar atau beton yang cepat
Kemasan untuk Perbaikan Beton mengeras untuk perbaikan lapisan beton semen hidrolis
dan struktur yang telah mengeras. Bahan-bahan yang
mengandung senyawa organis seperti bitumen, epoksi
resin, dan polyester tidak termasuk sebagai bahan pengikat

456 SNI 03-6819-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Spesifikasi ini digunakan untuk memperoleh susunan
Campuran Perkerasan Beraspal gradasi agregat halus.
457 SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Standar ini mencakup spesifikasi dari agregat halus yang
Pekerjaan Adukan dan Plesteran akan digunakan untuk pekerjaan adukan dan plesteran
Dengan Bahan Dasar Semen dengan bahan dasar semen
458 SNI 03-6821-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat
Batu Cetak Beton Pasangan Dinding. ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak beton
ringan untuk untuk pasangan dinding dan persyaratan yang
meliputi komposisi kimia dan sifat-sifat fisis agregat ringan.

459 SNI 03-6822-2002 Metode Pengujian Analisis Saringan Metode Pengujian ini mencakup prosedur untuk penentuan
Agregat Hasil Ekstraksi distribusi ukuran butir agregat halus dan kasar dari hasil
ekstraksi campuran beraspal, menggunakan saringan
dengan lubang persegi.

460 SNI 03-6823-2002 Metode Pengujian Susut Kering Metode ini digunakan untuk penentuan pengaruh semen
Mortar yang Mengandung Semen portland pada susut kering mortar menggunakan pasir
Portland yang bergradasi standar, yang diakibatkan oleh kondisi
suhu, kelembaban relatif, dan laju penguapan
lingkungannya
461 SNI 03-6824-2002 Metode Pengujian Penentuan Kadar Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk menentukan
Semen dalam Agregat Bersemen kadar semen berdasarkan netralisasi menerus suatu
Secara Titrasi larutan dari benda uji dalam air berupa agregat yang telah
bercampur semen untuk jangka waktu tertentu. Netralisasi
ini dilakukan dengan jalan menambahkan larutan asam
secukupnya untuk menetralkan OH yang secara menerus
akan terbebaskan selama berlangsungnya proses hidrasi
dari semen. Jumlah asam yang digunakan berbanding
lurus dengan kadar semen dalam contoh yang diuji.

462 SNI 03-6825-2002 Metode Pengujian Kekuatan Tekan Metode ini digunakan untuk menen-tukan nilai kekuatan
Mortar Semen Portland untuk tekan mortar pada umur tertentu yang digunakan untuk
Pekerjaan Sipil menentukan mutu semen portland.
463 SNI 03-6826-2002 Metode Pengujian Konsis-tensi Metode ini digunakan untuk menentukan nilai konsistensi
Normal Semen Portland dengan Alat normal semen portland yang digunakan untuk
Vicat untuk Pekerjaan Sipil mencantumkan mutu semen portland.
464 SNI 03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu ikat Awal Metode ini digunakan untuk menentukan nilai waktu ikat
Semen Port land dengan awal semen Portland yang digunakan untuk menentukan
Menggunakan Alat Vicat untuk mutu semen Portland.
Pekerjaan Sipil
465 SNI 03-6829-2002 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Aspal Emulsi Dengan Cara residu aspal emulsi (aspal yang diuji jenis kationik dan
Penguapan. anionik)
466 SNI 03-6830-2002 Metode Pengujian Kerusakan Metodeini digunakan untuk menentukan besarnya
Campuran Aspal Emulsi Dengan persentase kerusakan campuran aspal emulsi dengan
Semen. semen (aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat
mengendap CSS dan SS)

467 SNI 03-6831-2002 Metode Pengujian Pelekatan Aspal Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Emulsi Terhadap Agregat M - 50. persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat (aspal
emulsi yang diuji adalah tipe lambat mengendap, tipe
mengendap sedang)
468 SNI 03-6832-2002 Spesifikasi Aspal Emulsi Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknis aspal emulsi
anionik yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan.
469 SNI 03-6833-2002 Metode Pengujian Kandungan Bahan Metode pengujian ini untuk menentukan kandungan bahan
An-Organik atau Abu dalam Aspal mineral dalam aspal padat, semi padat atau cair.
470 SNI 03-6834-2002 Metode Pengujian Konsistensi Aspal Metode Pengujian ini membahas ketentuan dan cara
dengan cara Apung pengujian untuk menentukan konsistensi aspal dengan
cara apung.
471 SNI 03-6835-2002 Metode Pengujian Pengaruh Panas Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh panas dan
dan Udara terhadap Lapisan Tipis udara pada lapis tipis aspal semi padat yang diputar
Aspal yang diputar
472 SNI 03-6836-2002 Metode Penentuan Modulus Resilien Metode ini digunakan untuk penentuan modulus resilien
Campuran Beraspal dengan cara campuran beraspal di Laboratorium dengan cara tarik tak
Tarik Tak Langsung langsung dengan pembebanan berulang
473 SNI 03-6837-2002 Tata Cara Mempercepat Pelapukan Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan (oksidasi)
Aspal dengan menggunakan Tabung aspal oleh tekanan udara dan suhu yang ditingkatkan
Pelapuk Bertekanan dalam tabung pelapuk bertekanan, dan dimaksudkan untuk
mensimulasi proses pelapukan akibat oksidasi bahan
pengikat aspal selama masa pelayanan

474 SNI 03-6838-2002 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Tata cara ini mencakup pemadatan benda uji campuran
Pemadatan Benda Uji Campuran beraspal menggunakan alat pemadat Gyratori
Beraspal dengan Menggunakan Alat
Pemadat Gyratori

475 SNI 03-6839-2002 Spesifikasi kayu awet untuk Spesifikasi ini mencakup persyaratan dan ketentuan kayu
perumahan dan gedung dan bahan pengawet kayu, serta persyaratan kayu awet.
Spesifikasi ini berlaku hanya untuk kayu yang akan
digunakan untuk bangunan perumahan dan gedung, baik di
bawah atap maupun di luar naungan atap, tetapi tidak
berhubungan langsung dengan tanah.

476 SNI 03-6840-2002 Metode Pengujian Kuat Cabut Paku Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabut paku,
Di Laboratorium dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering
udara dan hasilnya digunakan oleh perencana
477 SNI 03-6841-2002 Metode Pengujian Kuat Belah Kayu Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belah kayu
Di Laboratorium tegak lurus serat, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk
jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh
perencana
478 SNI 03-6842-2002 Metode Pengujian Kekerasan Kayu Di Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji kekerasan
Laboratorium kayu dalam arah radial dan tangensial , dengan benda uji
kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan
hasilnya digunakan oleh perencana.

479 SNI 03-6843-2002 Metode Pengujian Susut Radial Dan Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susut arah
Tangensial Kayu Di Laboratorium radial dan tangensial, dengan benda uji kecil bebas cacat
untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh
perencana
480 SNI 03-6844-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
dan Bahan dari Kayu dengan cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pengukuran pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur
volume benda uji yang berbentuk teratur.

481 SNI 03-6845-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pencelupan Dalam Air Raksa. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur
volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa
pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun
kadar airnya.
482 SNI 03-6846-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Dan Bahan Dari Kayu Dengan dipenuhi baik secar umum maupun teknis serta cara
Tabung Pengambang. pengujian perkiraan berat jenis yang dilakukan yang
dilakukan dengan mengukur secara cepat berat jenis
benda uji yang berbentuk memanjang dengan penampang
melintang yang seragam dan diketahui kadar airnya, berat
jenis ditentukan berdasarkan berat kering.

483 SNI 03-6847-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pencelupan Dalam Air. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur
volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa
pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun
kadar airnya.
484 SNI 03-6848-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Batang Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Kayu Dan Kayu Struktur Bangunan. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara
mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang
sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan
perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume
pada saat pengujian.
485 SNI 03-6849-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Serpih Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Kayu. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
pengujian berat jenis serpih kayu berdasarkan volume
basah dan berat kering oven.

486 SNI 03-6850-2002 Metode Pengujian Pengukuran Kadar Metode ini digunakan untuk penentuan kadar air kayu, vinir
Air Kayu dan Bahan Berkayu. dan bahan berkayu, termasuk didalamnya yang
mengandung perekat dan bahan-bahan kimia aditif
487 SNI 03-6851-2002 Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel atau
Struktural panel struktural yang berukuran sampai dengan (122 x
244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis, papan serat
teratur, venir komposit dan lapisan kayu

488 SNI 03-6852-2002 Metode Perhitungan Natrium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Karbonat Residu Dalam Air. Natrium Karbonat Residu (NKR) dalam air.
489 SNI 03-6853-2002 Metode Perhitungan Perban-dingan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya angka
Adsorpsi Natrium Dalam Air. perbandingan Adsorpsi Natrium (PAN) dalam air.
490 SNI 03-6854-2002 Metode Pengujian Kadar Besi (Fe) Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Dalam Air Secara Kolo-rimetri besi (Fe) dalam air
Dengan Thiocyanat
491 SNI 03-6855-2002 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
(Mn) Dalam Air Secara Kolorimetri Mangan (Mn) dalam air
Dengan Persulfat
492 SNI 03-6856-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrat Dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air Secara Kolorimetri Dengan Nitrat dalam air
Pereaksi Nessler
493 SNI 03-6857-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrit Dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air Secara Kolorimetri Dengan Nitrit dalam air
Pereaksi Gries Romeyer
494 SNI 03-6858-2002 Metode Pengujian Kadar Bakteri Koli Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah bakteri koli
Total Dalam Air Dengan Saringan total dalam air
Membran.
495 SNI 03-6859-2002 Metode Pengujian Angka Rasa Dalam Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan,
Air cara uji dan laporan uji, dapat digunakan untuk menguji
angka rasa dalam benda uji air yang memenuhi ketentuan
yang di isyaratkan dalam pengujian ini dan tidak berlaku
untuk benda uji air limbah.

496 SNI 03-6860-2002 Metode Pengujian Angka Bau Dalam Metode Pengujian ini dapat digunakan untuk menganalisa
Air angka bau dalam air alami sampai air limbah
497 SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
A (Bahan Bangunan Bukan Logam) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan bukan logam yang akan digunakan
dalam perkerjaan konstruksi

498 SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan dari besi/baja yang akan digunakan
dalam perkerjaan konstruksi

499 SNI 03-6861.3-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
C (Bahan Bangunan Dari Logam perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
Bukan Besi) berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan dari logam bukan besi yang akan
digunakan dalam perkerjaan konstruksi

500 SNI 03-6862-2002 Spesifikasi Peralatan Pema-sangan Standar ini mencakup spesifikasi peralatan yang diperlukan
Dinding Bata Dan Plesteran. dalam pekerjaan pemasangan dinding bata.
501 SNI 03-6863-2002 Metode Pengambilan Contoh Dan Metode ini mencakup prosedur pengambilan contoh dan
Pengujian Abu Terbang Atau Pozolan pengujian abu terbang dan pozolan alam atau pozolan
Alam Sebagai Mineral Pencampur buatan yang digunakan sebagai mineral pencampur dalam
Dalam Beton Semen Portland beton semen portland. Prosedur tersebut mengikuti urutan
sebagai berikut: analisis kimia dan pengujian fisik serta
pengambilan contoh

502 SNI 03-6864-2002 Spesifikasi Kapur untuk Campuran Spesifikasi ini meliputi persyaratan dan kekuatan kapur
Beraspal. yang akan digunakan untuk mengurangi pengaruh air yang
terdapat dalam campuran aspal.
503 SNI 03-6865-2002 Tata Cara Pelaksanaan Prog-ram Uji Tata Cara ini mencakup merencanakan, melaksanakan,
antar Laboratorium untuk Penentuan dan menganalisis hasil-hasil studi metode uji antar
Presisi Metode Uji Bahan Konstruksi laboratorium.
504 SNI 03-6866-2002 Spesifikasi Saringan Anyaman Kawat Spesifikasi ini meliputi saringan yang terbuat dari anyaman
untuk Keperluan Pengujian kawat yang dipasang pada suatu bingkai untuk pengujian
yang teliti dalam pengklasifika-sian material sesuai dengan
ukuran butiran nominal

505 SNI 03-6867-2002 Spesifikasi Abu terbang Dan Pozolan Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolan lainnya
Lainnya Untuk Digunakan Dengan untuk digunakan bersama dengan kapur didalam adukan
Kapur plastis, dan campuran lain yang berpengaruh terhadap
reaksi sifat pozolan kapur.

506 SNI 03-6868-2002 Tata Cara Pengambilan contoh Uji Tata cara ini meliputi penentuan lokasi atau waktu yang
Secara Acak untuk Bahan Konstruksi tepat secara acak, dimana pengambilan contoh bahan
untuk konstruksi dapat dilakukan. Prosedur yang tepat
untuk mengamankan contoh uji seperti diskripsi alat
pengambilan contoh uji, harus merujuk pada metode
standar yang sesuai
507 SNI 03-6869-2002 Metode Pengambilan Contoh Uji, Metode ini digunakan untuk menentukan sifat-sifat ukuran
Bentuk, Ukuran dan Klasifikasi dan bentuk agregat termasuk tanah lempung, lanau dan
debu
508 SNI 03-6870-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini mencakup cara uji kelulusan air di laboratorium
untuk tanah berbutir halus dengan untuk tanah berbutir halus yang mempunyai kelulusan air
tinggi tekan menurun sedang sampai dengan rendah, misalnya tanah lanauan
atau lempengan, baik contoh tanah tidak terganggu
maupun contoh yang dipadatkan kembali.

509 SNI 03-6871-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini meliputi penentuan koefisien kelulusan air
untuk tanah berbutir kasar dengan dengan metode tinggi tekan tetap untuk aliran laminar dari
tinggi tekan tetap air tanah yang melalui lapisan tanah berbutir kasar.
Prosedur ini menetapkan koefisien kelulusan yang mewakili
tanah berbutir kasar yang mungkin terjadi di dalam alam
seperti timbunan atau apabila digunakan sebagai pondasi
perkerasan. Untuk membatasi pengaruh konsolidasi
selama pengujian, prosedur ini dibatasi untuk tanah
berbutir kasar terganggu tidak lebih dari 10 % yang
melewati

510 SNI 03-6872-2002 Cara uji kepadatan tanah dan batuan o Cara uji ini mencakup penentuan kepadatan tanah dan
di lapangan dengan cara penggantian batuan di lapangan dengan cara menghitung berat isi
volume air pada sumur uji material yang menggunakan air dalam mengisi sumur uni
untuk menentukan volume sumur uji; o Cara uji ini dipakai
untuk menentukan berat isi material di lapangan yang
dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah, urugan jalan
dan urugan bangunan. Untuk mengontrol konstruksi,
metode ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai
material yang telah dipadatkan untuk mencapai berat isi
tertentu atau prosentase berat isi maksimum yang telah
ditentukan oleh cara uji di laboratorium; o Cara uji ini dapat
digunakan untuk menentukan berat isi material di lapangan
dari endapan tanah alami, agregat, campuran tanah, atau
material lain yang serupa; o Cara uji ini mencakup dua
prosedur yaitu prosedur - A (berat isi total material), dan
prosedur - B (berat isi fraksi kontrol dan fraksi yang berbutir
lebih besar).

511 SNI 03-6873-2002 Cara uji penentuan persen-tase Cara uji ini menjelaskan mengenai prosedur penentuan
kepadatan secara cepat persentase kepadatan secara cepat dan variasinya
terhadap kadar air optimum dari tanah untuk digunakan
dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan kepadatan
tanah di lapangan. Nilai dari persentase kepadatan
didapatkan dari pembuatan kurva kepadatan yang mlealui
tiga titik pada kadar air yang sama dari tanah di lapangan
tanpa harus mengetahui nilai kadar airnya. Contoh tanah
yang digunakan untuk pembuatan kurva kepadatan
biasanya sama dengan contoh tanah yang digunakan pada
uji kepadatan di lapangan.

512 SNI 03-6874-2002 Cara uji sifat dispersif tanah lempung Cara uji ini berkaitan dengan cara uji SNI 03-3423-
dengan hidrometer ganda. 1994,dengan contoh tanah yang sama untukmemperoleh
indikasi karakteristik alami tanah dispersif. Cara uji ini
hanya berlaku untuk tanah dengan indeks plastisitas lebih
besar dari 4 dan lebih dari 12 % fraksi tanah lebih kecil dari
5mu.
513 SNI 03-6876-2002 Cara uji kadar amoniak dalam air Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadar amoniak,
dengan elektrode selektif ion NH4-N terlarut dalam air dengan elektrode selektif ion.
Standar ini digunakan untukmengukur kadar amoniak pada
rentang kadar antara 0,03 mg/L NH3-N sampai dengan
1400 mg/L NH3-N dalam air minum, air permukaan, air
limbah domestik dan air limbah industri, baik yang keruh
maupun yang warna
514 SNI 03-6877-2002 Metode Pengujian Kadar Rongga Metode ini adalah untukmenentukan kadar rongga agregat
Agregat Halus yang Tidak Dipadatkan halus dalam keadaan lepas (tidak dipadatkan). Bila
pengujian dilakukan pada agregat yang gradasinya
diketahui, kadar rongga dapat menjadi indikator
angularitas, bentuk butir dan tekstur permukaan relatif
terhadap agregat halus lain dengan gradasi yang sama.
Bila pengujian permukaan terhadap agregat halus sesuai
gradasi yang akan digunakan di lapangan, kadar rongga
merupakan indikator terhadap kemudahan pengerjaan
suatu campuran.

515 SNI 03-6879-2002 Metode pengujian pH tanah untuk 1. Metode ini meliputi penentuan pH tanah. Penggunaan
korosi logam utama pengujian ini adalah untuk melengkapi pengukuran
tahapan jenis kelistrikan tanah, sehingga metode ini dapat
mengidentifikasikan kondisi korosi logam dalam tanah
dengan baik. 2. Standar ini tidak dimaksudkan untuk
semua permasalahan keamanan yang berkaitan dengan
penggunaannya. Merupakan tanggung jawab pengguna
standar ini untuk menerapkan tindakan-tindakan yang
sesuai dengan keamanan dan kesehatan, dan menentukan
penerapan dari batas-batas yang harus ditaati sebelum
menggunakan standar ini.

516 SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural Spesifikasi ini mencakup bahan dan proporsi beton, baja
tulangan dan prategang, produksi pengecoran dan
perawatan beton serta konstruksi cetakan. Ditetapkan pula
perlakuan siar dan bagian-bagian tertanam, perbaikan
permukaan beton, dan finising permukaan yang tercetak.
Dalam beberapa pasal terpisah dibahas untuk konstruksi
pelat dan finisingnya, beton arsitektural, beton masif, dan
bahan beserta cara pelaksanaan konstruksi beton pasca
tarik. Termasuk pula ketentuan mengenai pengujian,
evaluasi dan penerimaan beton beserta strukturnya.

517 SNI 03-6881-2002 Tata Cara Evaluasi Besaran Izin Tata cara ini mencakup cara pengambilan contoh dan cara
Untuk Klasifikasi Mutu kayu Struktural analisis untuk penyelidikan populasi tertentu dari kayu
struktural yang dipilih secara mekanis, yang meliputi
metodologi statistik analisis dan penyajian serta cara
penerapannya

518 SNI 03-6882-2002 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan Spesifikasi ini mencakup mortar yang digunakan dalam
pasangan pekerjaan pasangan baik bertulang maupun tidak
bertulang. Terdapat 4 (empat) tipe mortar yang tercakup
dalam setiap spesifikasi berikut ini : 1) spesifikasi
berdasarkan proporsi, dan spesifikasi berdasarkan sifat.

519 SNI 03-6883-2002 Spesifikasi toleransi untuk konstruksi Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atau ahli
dan bahan beton teknik dalam menentukan toleransi untuk bahan dan
konstruksi beton sebagaimana dicantumkan dalam
spesifikasi proyek, kecuali tidak berlaku untuk : 1) struktur
khusus seperti reaktor nuklir, kontainer berbentuk bulat dan
silo-silo; 2) struktur prateken berbentuk bulat; 3) prosedur
konstruksi khusus beton semprot. Spesifikasi ini
mencantumkan daftar kendali sebagai petunjuk bagi arsitek
atau ahli teknik dalam memilih persyaratan yang cocok
antara spesifikasi teknis yang diperlukan dan persyaratan
lain yang ada dalam spesifikasi proyek.

520 SNI 03-6884-2002 Metode pengujian analisis saringan Metode ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara uji dan
bahan pengisi untuk perkerasan jalan laporan hasil uji dari analisis saringan bahan pengisi untuk
perkerasan jalan. Lingkup pengujian mencakup : 1)
persiapan benda uji, 2) persiapan peralatan, 3) cara uji,
dan 4) pelaporan.
521 SNI 03-6885-2002 Metode pengujian noda aspal minyak Metode pengujian ini membahas ketentuan dan prosedur
pengujian noda bahan-bahan aspal yang hanya berlaku
untuk aspal yang dihasilkan dari petroleum dan seharusnya
tidak digunakan terhadap aspal alam yang mengandung
bahan tetap yang tidak larut dalam xylem.
522 SNI 03-6886-2002 Metode pengujian hubungan antara 1. Metode ini meliputi penujian untuk mendapatkan
kadar air dan kepadatan pada hubungan antara kadar airdan kepadatan pada campuran
campuran tanah - semen tanah-semen yang dipadatkan sebelum hidrasi semen; 2.
Metode pengujian terdiri dari metode A dan volume dan
metode B, menggunakan cetakan dengan volume 944 cm3
dan penumbuk sebesar 2,49 kgdengan tinggi jatuh 304,8
mm; 3. Metode A, digunakan untuk material tanah 100 %
lewat saringan No. 4 (4,75 mm), metode B, digunakan
untuk material tanah lewat saringan 19,00 mm tetapi ada
sebagian yang tertahan pada saringan No. 4 (4,75 mm)

523 SNI 03-6887-2002 Metode pengujian kuat tekan bebas Metode pengujian ini meliputi pekerjaan pengujian untuk
campuran tanah-semen mendapatkan nilai kuat tekan benda uji campuran tanah-
semen yang dicetak dalam cetakan silinder setelah benda
uji tersebut diperam.

524 SNI 03-6888-2002 Tata cara pemeriksaan pengolah Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugas
campuran aspal pengawas di lokasi pengolah campuran beraspal. Tugas-
tugas tersebut ditetapkan untuk menjamin pemenuhan
pekerjaan kontraktor terhadap kontrak, pekerjaan dan
sama sekali tidak untuk membebaskan kontraktor dari
tanggung jawabnya dalam menghasilkan campuran yang
sesuai dengan kontrak.
525 SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini meliputi pengambilan contoh (sampling)
Agregat agregat kasar dan halus ini digunakan untuk tujuan : -
Penyelidikan pendahuluan sumber potensial -
Pengendalian produksi pada sumber persediaan -
Pengendalian pelaksanaan lapangan - Penerimaan atau
penolakan bahan (material)
526 SNI 03-6890-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini membahas tentang ketentuan cara
Campuran Beraspal pengambilan contoh campuran beraspal yang digunakan
sebagai bahan perkerasan
527 SNI 03-6891-2002 Spesifikasi bahan graut untuk Spesifikasi ini menjelaskan dua jenis bahan graut halus
pekerjaan pasangan dan kasar, untuk digunakan dalam pelaksanaan struktur
pasangan berdasarkan spesifikasi berikut : a) persyaratan
komposisi campuran, atau b) persyaratan kekuatan.

528 SNI 03-6893-2002 Metode pengujian berat jenis Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan cara
maksimum campuran beraspal pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal yang
tidak dipadatkan. Lingkup pengujin mencakup : persiapan
contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.

529 SNI 03-6894-2002 Metode pengujian kadar aspal dan Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji
campuran beraspal dengan cara pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari
sentrifus campuran beraspal dengan cara sentrifus agregat yang
diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pengujian
analisa saringan menggunakan SNI 03-1968-1990.

530 SNI 03-6895-2002 Tata cara pemulihan aspal dari Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur cara
larutan dengan cara abson pemulihan aspal dari larutan yang berasal dari hasil
ekstraksi dengan cara Abson.
531 SNI 03-6896-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng Tata cara ini memuat persyaratan bahan dan alat,
Beton pelaksanaan pengecatan genteng pada lokasi baru dan
lama, cat tipe A yang memakai pelarut / pengencer organik
dan cat tipe B yang memakai pelarut / pengencer air serta
cara penanggulangan bila ada kegagalan.
532 SNI 03-6897-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan * Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun
Pekerjaan Dinding sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk
bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : a)
Pekerjaan pasangan bata merah berbagai ketebalan dan
spesi; b) Pekerjaan pasangan conblock berbagai dimensi
dan spesi; c) Pekerjaan pemasangan roster atau bata
berongga; d) Pekerjaan pasangan anyaman bambu untuk
dinding rumah sederhana. * Pelaksana pembangunan
gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak
yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan
yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun
perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. *
Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan
dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang
bersangkutan.

533 SNI 03-6898-2002 Tata cara pelaksanaan dan Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian kuat
pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedur pengambilan
tekan beton inti. beton inti; 2) prosedur pengujian kuat tekan beton inti; 3)
perhitungan kuat tekan beton inti.

534 SNI 03-6966-2003 Spesifikasi Saluran air huijan pracetak Spesifikais ini memuat mengenai bentuk dan ukuran,
berlubang untuk lingkungan bahan serta konstruksi saluran air hujan pracetak
permukiman berlubang untuk lingkungan permukiman
535 SNI 03-6967-2003 Sistem jaringan dan geometri jalan Standar ini menguraikan istilah dan definisi yang
perumahan - Persyaratan Umum berhubungan dengan bidang perumahan dan prasarana
jalan, dan menguraikan persyaratan umum maupun teknis
yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan sistem
jaringan jalan perumahan

536 SNI 03-6968-2003 Fasilitas tempat bermain di ruang Spesifikasi ini mencakup uraian tentang bentuk dimensi,
terbuka lingkungan rumah susun fungsi, struktur dan criteria dari komponen dan elemen
sederhana - Spesifikasi fasilitas tempat bermain di runang terbuka untuk rumah
susun sederhana campuran yang disediakan 5 lantai bagi
anak usia 1-5 tahun dan usia 6-12 tahun, pada lingkungan
rumah susunsederhana yang mempunyai KDB 50 % dan
KLB 1,25 atau dengan kepadatan maksimum sama dengan
1.736 jiwa / Ha

537 SNI 03-6969-2003 Metode pengujian untuk pengukuran Metode ini meliputi penentuan panjang beton inti hasil
panjang beton inti hasil pengeboran pengeboran dari struktur beton
538 SNI 03-7565-2002 Spesifikasi Bahan Bangunan Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai ketentuan teknis untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pemilihan dan penggunaan bahan bangunan dalam upaya
Pada Bangunan Rumah dan Gedung mengurangi resiko terhadap bahaya kebakaran, serta
memperkecil resiko timbulnya kebakaran dan
menyebarluasnya api

539 SNI 03-7566-2002 Metode Pengujian Proteksi Metode ini digunakan untuk melaksanakan pengujian
Kebakaran Terhadap Pintu proteksi kebakaran terhadap pintu kebakaran pada
Kebakaran Pada Bangunan. bangunan
540 SNI 05-2418-1991 Metode Pengujian Meter Air Bersih Metode ini digunakan untuk pengujian meter air dengan
(Ukuran 13 mm sampai dengan 40 ukuran 13 mm - 40 mm
mm).
541 SNI 05-2419-1991 Metode Pengambilan Contoh Meter Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh meter air
Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan ukuran 13 mm - 40 mm
dengan 40 mm)
542 SNI 05-2547-1991 Spesifikasi Meter Air Bersih (Ukuran Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu meter air
13 mm sampai dengan 40 mm) yang digunakan untuk keperluan air bersih.
543 SNI 05-6375-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Air Tata cara ini mencakup tentang peralatan dan cara
dari Saluran Tertutup pengambilan contoh air dari saluran tertutup seperti aliran
pada stasiun pembangkit, untuk analisis kimia, fisika,
mikrobiologi dan radiologi
544 SNI 05-6437-2000 Metode Pengujian Kinerja Pompa Metode ini digunakan untuk uji kinerja (termasuk uji
dengan menggunakan Model kavitasi) menggunakan model pompa prototip dan untuk
penentuan klasifikasi pompa sentrifugal berukuran besar,
pompa aliran campur, pompa aliran aksial kecuali pompa
untuk pembangkit tenaga

545 SNI 06- 2465-1991 Metode Pengujian Kadar Kadmium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Kadmium dalam air dengan metode ekstraksi dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom spektrofotometer serapan atom
Secara Ektraksi.
546 SNI 06-2412-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Metode ini digunakan sebagai pegangan dalam
Kualitas Air. pengambilan contoh air di lapangan untuk uji kualitas air.
547 SNI 06-2413-2002 Metode Pengujian Kadar Padatan Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat fisika air
Dalam Air .
548 SNI 06-2420-1991 Metode Pengujian Kelindian dalam Air Metode ini digunakan dalam menentukan kadar kelindian
dengan Titrimetrik. dalam air dengan cara titrasi asam basa dengan alat buret.
549 SNI 06-2421-1991 Metode Pengujian Kelindian dalam Air Metode ini digunakan dalam menentukan besarnya kadar
dengan Potensiometrik. kelindian dalam air dengan metode potensiometrik dengan
alat pH meter.
550 SNI 06-2422-1991 Metode Pengujian Keasaman dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Titrimetrik. keasaman dalam air dengan cara titrasi asam basa dengan
alat buret atau alat titrasi lain.
551 SNI 06-2423-1991 Metode Pengujian Keasaman dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Potensiometrik keasaman dalam air dengan Potensiometrik
552 SNI 06-2424-1991 Metode Pengujian Oksigen Terlarut Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Titrimetrik Oksigen dalam air dengan Titrimetrik.
553 SNI 06-2425-1991 Metode Pengujian Oksigen Terlarut Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Elektrokimia. Oksigen dalam air dengan Elektrometrik
554 SNI 06-2426-1991 Metode Pengujian Sulfat dalam Air Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar
dengan Alat Spektrofotometer. sulfat dalam air dengan Spektrofotometer.
555 SNI 06-2427-1991 Metode Pengujian Kalium dalam Air Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar
dengan Alat Spek-trofotometer Kalium dalam air dengan alat Spektrofotometer.
Serapan Atom.
556 SNI 06-2428-1991 Metode Pengujian Natrium dalam Air Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar
dengan Alat Spek-trofotometer Natrium dalam air dengan alat Spektrofotometer.
Serapan Atom
557 SNI 06-2429-1991 Metode Pengujian Kalsium dalam Air Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar
dengan Titrimetrik EDTA. Kalsium dalam air dengan Titrimetrik EDTA.
558 SNI 06-2430-1991 Metode Pengujian Magnesium dalam Metode ini digunakan untuk memper-oleh besarnya kadar
Air dengan Titrimetrik EDTA. Magnesium dalam air dengan Titrimetrik EDTA
559 SNI 06-2431-1991 Metode Pengujian Klorida dalam Air Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar
dengan Argento-metrik Mohr. Klorida dalam air dengan Alat Argentometrik Mohr
560 SNI 06-2432-1991 Metode Pengujian Daktilitas Bahan- Metode ini digunakan untuk menentukan daktilitas dari
bahan Aspal bahan-bahan aspal.
561 SNI 06-2433-1991 Metode Pengujian Titik Nyala dan Metode ini digunakan untuk menentukan besaran titik nyala
Titik Bakar dengan cleveland Open dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open cup.
Cup.
562 SNI 06-2434-1991 Metode Pengujian Titik Lembek Aspal Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya titik
dan Ter lembek aspal dan ter yang berkisar 30 C s/d 200 C dengan
cara Ring and Ball.
563 SNI 06-2438-1991 Metode Pengujian Kadar Aspal Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian Kadar
Aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal.
564 SNI 06-2440-1991 Metode Pengujian Kehilangan Berat Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian
Minyak dan Aspal dengan Cara A kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara
pemanasan dan tebal tertentu yang dinyatakan dengan
berat semula.
565 SNI 06-2441-1991 Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Metode ini untuk menentukan berat jenis aspal padat dan
Padat ter dengan piknometer.
566 SNI 06-2456-1991 Metode Pengujian Penetrasi Bahan - Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
bahan Bitumen penetrasi bitumen.
567 SNI 06-2459-1991 Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakan dalam
Untuk Lahan Pekarangan memilih, bentuk, ukuran, bahan bangunan dan konstruksi
sumur resapan air hujan di lahan pekarangan.
568 SNI 06-2459-2002 Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakan dalam
Untuk Lahan Pekarangan memilih, bentuk, ukuran, bahan bangunan dan konstruksi
sumur resapan air hujan di lahan pekarangan.
569 SNI 06-2462-1991 Metode Pengujian Kadar Merkuri Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air Atomisasi Dingin Alat kadar merkuri terlarut dan Merkuri total dalam air.
Spektrofotometer Serapan Atom
570 SNI 06-2463-1991 Metode Pengujian Kadar Arsen dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Arsen dalam air dengan metode Perak Dietil Ditio
Secara PDDK Dalam Piridin. Karbamat (PDDK) dalam piridin dengan alat
spektrofotometer
571 SNI 06-2464-1991 Metode Pengujian Kadar Kadmium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Kadmium dalam air dengan metode atomisasi dengan
Spektrofotometer Serapan Atom tungku karbon alat spektrofotometer serapan atom.
Secara Tungku Karbon.
572 SNI 06-2466-1991 Metode Pengujian Kadar Kadmium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Kadmium dalam air dengan alat spektrofotmeter serapan
Spektrofotometer Serapan Atom atom secara langsung.
Secara Langsung.
573 SNI 06-2467-1991 Metode Pengujian Kadar Barium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat barium dalam air dengan alat spektrofotometer serapan
Spektrofotometer Serapan Atom atom secara langsung
Secara Langsung.
574 SNI 06-2468-1991 Metode Pengujian Kadar Barium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Barium dalam air dengan cara atomisasi tungku karbon
Spektrofotometer Serapan Atom dengan alat spektrofotometer serapan atom
Secara Tungku Karbon.
575 SNI 06-2469-1991 Metode Pengujian Kadar Fenol dalam Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Fenol dalam air dengan metode Aminoantipirin dengan alat
Secara Aminoantipirin. spektrofotometer
576 SNI 06-2470-1991 Metode Pengujian Kadar Sulfida Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Ion Selektif Sulfida dalam air dengan metode elektroda dengan alat ion
Meter selektif
577 SNI 06-2471-1991 Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Kobal dalam air dengan alat spektrofotometer serapan
Secara Langsung. atom secara langsung.
578 SNI 06-2472-1991 Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Kobal dalam air dengan cara atomisasi dengan tungku
Serapan Atom Secara Tungku Karbon karbon alat Spektrofotometer serapan atom.
579 SNI 06-2473-1991 Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Kobal dalam air dengan cara ekstraksi dengan alat
Serapan Atom Secara Ekstraksi. spektrofotometer serapan atom
580 SNI 06-2474-1991 Metode Pengujian Kadar Sianida Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Ion Selektif Sianida dalam air menggunakan metode elektroda dengan
Meter. alat ion selektifmeter.
581 SNI 06-2475-1991 Metode Pengujian Kadar Sele -nium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Selenium dalam air menggunakan metode atomisasi
Spektrofotometer Serapan Atom tungku karbon dengan alat spektrofotometer serapan atom.
Secara Tungku Karbon.
582 SNI 06-2476-1991 Metode Pengujian Kadar Detergen Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat detergen dalam air secara biru metilena dengan alat
Spektrofotometer Secara Biru spektrofotometer
Metilena.
583 SNI 06-2477-1991 Metode Pengujian Kadar Silika dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Silika dalam air secara molibdat silikat dengan alat
Secara Molibdatsilikat. spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm.
584 SNI 06-2478-1991 Metode Pengujian Kadar Nitrogen Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Organik dalam Air dengan Alat Nitrogen - organik dalam air secara makro Kjeldahl dengan
Spektrofoto-meter Secara Makro alat spektrofotometer pada kisaran panjang gelombang
Kjeldahl. 400-500 nm.
585 SNI 06-2479-1991 Metode Pengujian Kadar Amonium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat amonium dalam air secara Nessler dengan alat
Spektrofotometer Secara Nessler. spektrofotometer.
586 SNI 06-2480-1991 Metode Pengujian Kadar Nitrat dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Nitrat dalam air secara Brusin dengan alat
Secara Brusin Sulfat. spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm.
587 SNI 06-2481-1991 Metode Pengujian Kadar Boron dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Boron dalam air secara Kurkumin dengan alat
Secara Kurkumin. spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
588 SNI 06-2482-1991 Metode Pengujian Kadar Fluorida Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Fluorida dalam air secara Alizarin merah dengan alat
Spektrofotometer Secara Alizarin spektrofotometer
Merah.
589 SNI 06-2483-1991 Metode Pengujian Kadar Ortofosfat Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dan Fosfat Total dalam Air dengan Ortofosfat terlarut dan Fosfat total dalam air Vsecara asam
Alat Spektrofotometer Secara Asam Askorbat dengan alat spektrofotometer pada panjang
Askorbat. gelombang 880 nm.

590 SNI 06-2484-1991 Metode Pengujian Kadar Nitrit dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Nitrit dalam air secara asam Sulfanilat dengan alat
Secara Asam Sulfanilat. spektrofotometer pada panjang gelombang 543 nm.
591 SNI 06-2485-1991 Metode Pengujian Laborato-rium Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter cepat
Cepat Rambat Ultrasonik dan rambat gelombang ultrasonik serta menentukan konstanta
Konstanta Elastis Benda Uji Batu. elastis batu.
592 SNI 06-2486-1991 Metode Pengujian Laborato-rium Kuat Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter kuat
Tarik Benda Uji Batu dengan Cara tarik dari hasil pengukuran di laboratorium secara cepat
Tidak Langsung. dan mudah
593 SNI 06-2487-1991 Metode Pengujian Lapangan Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter
Kekuatan Geser Baling pada tanah kekuatan geser tanah lembek berkohesi yang jenuh air
berkohesi. pada kondisi tanpa drainase.
594 SNI 06-2488-1991 Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal cair
dengan Cara Penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara
penyulingan.
595 SNI 06-2489-1991 Metode Pengujian Campuran Aspal Metode ini digunakan untuk pengujian campuran aspal
dengan Alat Marshall dengan alat Marshall
596 SNI 06-2490-1991 Metode Pengujian Kadar Air Aspal Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dan Bahan yang mengandung Aspal air aspal dan bahan yang mengandung aspal dengan cara
penyulingan.
597 SNI 06-2497-1991 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Mangan dalam air dengan alat spektrofotometer serapan
Spektrofotometer Serapan Atom atom secara langsung.
Secara Langsung.
598 SNI 06-2498-1991 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Mangan dalam air secara ekstraksi dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom spektrofotometer serapan atom.
Secara Ekstraksi.
599 SNI 06-2499-1991 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Tungku Karbon Mangan dalam air secara atomisasi dengan tungku karbon
Spekt-rofotometer Serapan Atom. alat spektrofotometer serapan atom.
600 SNI 06-2500-1991 Metode Pengujian Kadar Seng dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Seng dalam air secara ekstraksi dengan alat
Serapan Atom Secara Ekstraksi. spektrofotometer serapan atom.
601 SNI 06-2501-1991 Metode Pengujian Kadar Seng dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Seng dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan
Serapan Atom Secara Tungku alat spektrofotometer serapan atom.
Karbon.
602 SNI 06-2502-1991 Metode Pengujian Kadar Minyak dan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Lemak dalam Air Secara Gravimetri. minyak dan lemak dalam air secara gravimetri dengan alat
neraca analitik.
603 SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Metode ini digunakan menentukan besarnya kadar
Oksigen Bioki-miawi dalam Air. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) dalam air
berdasarkan selisih Oksigen terlarut sebelum dan sesudah
pemeraman.
604 SNI 06-2504-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Oksigen Kimiawi dalam Air dengan Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) dalam air dengan
Alat Refluks Tertutup metode refluks tertutup dan cara titrimetrik
605 SNI 06-2505-1991 Metode Pengujian Kadar Karbon Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Organik Total dalam Air dengan Alat Karbon Organik Total (KOT) dalam air dengan pembakaran
KOT-Meter Inframerah. dan analisis inframerah.
606 SNI 06-2506-1991 Metode Pengujian Nilai Permanganat Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai
dalam Air Secara Asam. Permanganat dalam air dengan metode oksidasi dalam
suasana asam.
607 SNI 06-2507-1991 Metode Pengujian Kadar Seng dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Seng dalam air secara langsung dengan alat
Serapan Atom Secara Langsung. spektrofotometer serapan atom.
608 SNI 06-2508-1991 Metode Pengujian Kadar Pes-tisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Klor Organik dalam Air dengan Alat pestisida Klororganik (BHC, PCB's, Dikloran, aldrin,
Kromatograf Gas. Heptaklor, Epoksid Dieldrin, DDT, Endrin, Endosulfan,
Methoksklor) dalam air secara kromatografi gas.

609 SNI 06-2509-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Karbamat dalam Air dengan Alat pestisida Karbamat (Sevin) dalam air secara kromatografi
Kromatograf Gas. gas dengan alat kroma-tograf gas yang dilengkapi dengan
Detektor Alkali Ionisasi Nyala (DAIN).

610 SNI 06-2510-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Fosfat Organik dalam Air dengan Alat pestisida fosfat-organik ( Diazinon, Dimethoate,
Kromatograf Gas. Fosfamidon dan Fenintrotion ) dalam air secara
kromatografi gas dengan alat kromatograf gas yang
dilengkapi dengan detektor fotometrik nyala (DFN) pada
filter optik 526 nm
611 SNI 06-2511-1991 Metode Pengujian Kadar Krom dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Krom dalam air secara langsung dengan alat
Serapan Atom Secara Langsung. spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang
gelombang 357,9 nm
612 SNI 06-2512-1991 Metode Pengujian Kadar Krom dalam Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Krom dalam air secara ekstraksi dengan alat
Serapan Atom Secara Ekstraksi. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
gelombang 357,9 nm.
613 SNI 06-2513-1991 Metode Pengujian Kadar Krom dalam Metode ini digunakan untuk menge-tahui besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Krom dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan
Serapan Atom Secara Tungku alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang
Karbon. gelombang 357,9 nm

614 SNI 06-2514-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Tembaga dalam air secara langsung dengan alat
Spektrofotometer Sera-pan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
Secara Langsung. gelombang 324,7 nm

615 SNI 06-2515-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Tembaga dalam air secara ekstraksi dengan alat
Spektrofotometer Sera-pan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
Secara Ekstraksi. gelombang 324,7 nm.

616 SNI 06-2516-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Tembaga dalam air secara atomisasi tungku karbon
Spektrofotometer Serapan Atom dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang
Secara Tungku Karbon. gelombang 324,7 nm.

617 SNI 06-2517-1991 Metode Pengujian Kadar Timbal Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Timbal dalam air secara langsung dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
Secara Langsung. gelombang 283,3 nm.

618 SNI 06-2518-1991 Metode Pengujian Kadar Timbal Metode ini digunakan untuk menentukan be-sarnya kadar
dalam Air dengan Alat Timbal dalam air secara ekstraksi dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
Secara Ekstraksi. gelombang 283,3 nm.

619 SNI 06-2519-1991 Metode Pengujian Kadar Timbal Metode pengujian ini untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Timbal (Pb) dalam air menggunakan alat Spektro-fotometer
Spektrofotometer Serapan Atom Serapan Atom Tungku Karbon
Secara Tungku Karbon.
620 SNI 06-2520-1991 Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besar-nya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Nikel dalam air secara langsung dengan alat
Serapan Atom Secara Langsung. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
gelombang 232,0 nm.
621 SNI 06-2521-1991 Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Nikel dalam air secara ekstraksi dengan alat
Serapan Atom Secara Ekstraksi. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
gelombang 232,0 nm
622 SNI 06-2522-1991 Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Nikel dalam air secara atomi-sasi tungku karbon dengan
Serapan Atom Tungku Karbon. alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang
gelombang 232,0 nm

623 SNI 06-2523-1991 Metode Pengujian Kadar Besi dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Besi dalam air secara langsung \dengan alat
Serapan Atom Secara Langsung. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
gelombang 248,3 nm.
624 SNI 06-2524-1991 Metode Pengujian Kadar Besi dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Besi dalam air secara Ekstraksi dengan alat
Serapan Atom Secara Ekstraksi. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
gelombang 248,3 nm.
625 SNI 06-2525-1991 Metode Pengujian Kadar Besi dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Besi dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan alat
Serapan Atom Secara Tungku spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang
Karbon. 248,3 nm

626 SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan diameter pipa
PVC Untuk Air Minum Dengan PVC menggunakan jangka sorong
Jangka Sorong.
627 SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan pipa
PVC Untuk Air Minum Terhadap PVC terhadap tekanan hidrostatik
Tekanan Hidrostatik.
628 SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan dinding
Pipa PVC Untuk Air Minum pipa PVC
629 SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dan sifat
Tampak Pipa PVC Untuk Air Minum tampak pipa PVC untuk air minum
630 SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh uji yang
PVC Untuk Air Minum dapat mewakili
631 SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Panjang Pipa PVC Untuk Air Minum perubahan panjang pipa PVC dengan uji tungku
Dengan Uji Tungku
632 SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan ketahanan pipa
PVC Untuk Air Minum Terhadap PVC terhadap metilen klorida
Metilen Khlorida
633 SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC Pada Metode ini digunakan untuk menentukan kadar PVC pada
Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan pipa PVC dengan THF
THF
634 SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan diameter luar
PVC Untuk Air Minum Dengan Pita rata-rata pipa PVC
Meter
635 SNI 06-2909-1992 Metode Pengujian Kadar Arsen dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
Air dengan Alat Spektrofotometer Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan
Serapan Atom Tungku Karbon. Atom Tungku Karbon.
636 SNI 06-2910-1992 Metode Pengujian Kadar Magnesium Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Magnesium dalam air dengan alat Spektrofotometer
Spektrofotometer Serapan Atom. Serapan Atom.
637 SNI 06-2911-1992 Metode Pengujian Kadar Kalsium Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Kalsium dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan
Spektrofotometer Serapan Atom. Atom.
638 SNI 06-2912-1992 Metode Pengujian Kadar Merkuri Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
dalam Air dengan Alat Merkurimeter Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter.
639 SNI 06-2913 -1992 Metode ini digunakan untuk Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar
menentukan besarnya kadar Merkuri Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan
dalam air dengan alat Merkurimeter. Atom Secara Natrium Borohidrida.
640 SNI 06-3415-1994 Metode Pengujian Kadar Sulfit Dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar sulfit (SO3)
Air Dengan Titrimetrik. dalam air dengan Titrimetrik.
641 SNI 06-3685.1-2000 Spesifikasi Cat Merah Timbal Siap Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merah timbal siap
pakai pakai yang berfungsi sebagai lapis dasar, atau lapis
penutup atau lapis pemelihara permukaan rangka jembatan
dan struktur baja lainnya

642 SNI 06-3822.1-2000 Spesifikasi Poli-Aluminium Khlorida Spesifikasi ini menjelaskan polialumunium klorida cair
Cair untuk Pengolahan Air untuk pengelolaan air beserta cara pengujian yang
berkaitan
643 SNI 06-3956-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri Koli Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya jumlah
Tinja Dalam Air Dengan Saringan bakteri koli tinja dalam air dengan Saringan membran.
Membran.
644 SNI 06-3957-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri Koli Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah bakteri koli
Tinja Dalam Air Dengan Tabung tinja dalam air dengan Tabung Fermentasi
Fermentasi.
645 SNI 06-3963-1995 Metode Pengujian Jenis Dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh komposisi jenis
Plankton Dalam Air dan jumlah individu plankton dalam air.
646 SNI 06-3971-1995 Metode Pengujian Kadar Sulfit Dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar sulfit (SO3)
Air Dengan Alat Spektrofotometer. dalam air dengan alat Spektrofotometer.
647 SNI 06-4138-1996 Metode Pengujian Besi Terlarut Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Dalam Air Dengan Alat besi (Fe) terlarut dalam air.
Spektrofotometer Meng-gunakan
Fenantrolin.
648 SNI 06-4139-1996 Metode Pengujian Kadar Karbon Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar
Dioksida Agresif Dalam Air Secara Karbon Dioksida Agresif dalam air.
Titrimetrik.
649 SNI 06-4140-1996 Metode Pengujian Produktivitas Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai
Primer Dalam Air Dengan produktivitas primer pada sumber air permukaan.
Pengukuran Oksigen Terlarut
650 SNI 06-4157-1996 Metode pengujian kadar khlorofil a Metode ini untuk memperoleh kadar khlorofil a fitoplankton
fitoplakton dalam air dengan dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup
spektrofotometer. tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
651 SNI 06-4158-1999 Metode Pengujian Jumlah Total Metode ini adalah untuk menguji jumlah total bakteri
Bakteri Golongan Koli Dalam Air golongan koli dalam air yang berguna bagi semua pihak
dengan Tabung Fermentasi yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran
kualitas air
652 SNI 06-4159-1996 Metode pengujian kadar karbon Metode ini adalah untuk memperoleh kadar karbon
kloroform ekstrak dalam air secara klorofom ekstrak dalam air yang berguna bagi semua pihak
gravimetri.` yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran
kualitas air.
653 SNI 06-4160-1996 Metode pengujian kadar aluminium Metode ini adalah untuk menguji kadar aluminium terlarut
terlarut dalam air dengan alat dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup
spektrofotometer secara tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
eriokromsianin-R.

654 SNI 06-4161-1996 Metode pengujian kadar kesadahan Metode ini adalah untuk memperoleh kesadahan total yang
tootal dalam air dengan titrimetrik berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi
EDTA. penelitian dan pengukuran kualitas air.
655 SNI 06-4162-1996 Metode pengujian kadar perak dalam Metode ini adalah untuk memperoleh kadar perak dalam air
air dengan alat spektrofotometer yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya
serapan atom secara tungku karbon. meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
656 SNI 06-4163-1996 Metode pengujian kadar aluminium Metode ini adalah untuk memperoleh kadar aluminium
dalam air dengan alat dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup
spektrofotometer secara tungku tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
karbon.
657 SNI 06-4167-1996 Metode Pengujian Kekentalan Cat Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kekentalan
Dengan Alat Viscometer Stometer cat, guna keperluan pelaksanaan pengecatan di lapangan.
658 SNI 06-4170-1996 Spesifikasi Kalsium Khlorida untuk Spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan teknis
mempercepat penegrasan beton kalsium kholorida sebagai bahan pencampur untuk
mempercepat pengerasan beton.
659 SNI 06-4821-1998 Metode Pengujian Dimensi Pipa Metode ini membahas cara uji untuk menentukan diameter
Polietilen (PE) Untuk Air Minum luar dan tebal dinding pipa PE
660 SNI 06-4822-1998 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Mangan
Dalam Air Dengan Spektrofotometer (0,042-15) mg/L Mn dalam air baku dan air limbah
Secara Persulfat spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
661 SNI 06-4823-1998 Metode pengujian kadar timah dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar timah pada
air dengan alat spektrofotometer atom daerah konsentrasi (20-300) g/L Sn spektrofotometer
secara tungku karbon serapan atom dengan tungku karbon 224,6 nm.
662 SNI 06-4824-1998 Metode pengujian klorin bebas dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Klorin
air dengan Spektrofotometer sinar (0,011-4,0) mg/L Mn dalam air minum menggunakan sinar
tampak secara dietil fenilindiamin tampak pada panjang gelombang 515 nm.
(DFD)
663 SNI 06-4825-1998 Spesifikasi Campuran Cat Marka Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis cat marka
Jalan Siap Pakai Warna Putih dan jalan yang siap pakai warna putih dan kuning dari jenis
Kuning alkyd resin sebagai bahan untuk membuat marka jalan
pada perkerasan aspal dan beton semen

664 SNI 06-4826-1998 Spesifikasi Cat Termoplastik Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis cat
Pemantul Warna Putih dan Warna termoplastik pemantul, berwarna putih dan warna kuning
Kuning Untuk Marka Jalan (Bentuk yang digunakan sebagai bahan untuk marka jalan.
Padat )
665 SNI 06-4827-1998 Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis campuran cat
Berbahan Dasar Minyak siap pakai berbahan dasar minyak warna putih dan warna
lain dari jenis alkyd resin untuk digunakan sebagai lapis
penutup pada permukaan kayu dan logam di dalam dan di
luar ruangan.
666 SNI 06-4828-1998 Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang
Pipa Air Minum, Air Limbah dan Air bentuk dasar, ukuran, bahan dan kekuatan
Hujan
667 SNI 06-4829-1998 Spesifikasi Pipa Polietilen (PE) dan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang
Sambungannya Untuk Air Minum bahan, ukuran, kekuatan hidrostatik, perubahan panjang
dan densitas
668 SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan
Pemasangan Ven pada sistem pemasangan perpipaan, pipa dan perlengkapannya untuk
Plambing sistem ven juga mengatur diameter minimum pipa ven,
panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven pipa
tegak
669 SNI 06-6396-2000 Spesifikasi Soda Abu untuk Standar ini meliputi penggunaan soda abu untuk
Pengolahan Air Bersih pengolahan air dalam penyediaan air bersih dan air industri
ini mencakup persyaratan umum, spesifikasi bahan,
pengambilan contoh, pengemasan, pengiriman dan
penandaan serta pengujian
670 SNI 06-6397-2000 Spesifikasi Cat Jembatan Warna Spesifikasi ini mencakup dua tipe cat, tipe I dan II dari cat
Hijau Daun warna hijau daun yang digunakan sebagai lapis penutup
akhir pada jembatan baja tipe II digunakan pada daerah
yang bercurah hujan rendah karena dapat menghambat
pengapuran pada pigmen dasar putih timbal karbonat yang
tidak diharapkan
671 SNI 06-6400-2000 Tata Cara Penentuan Koreksi Volume Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksi volume
Aspal Terhadap Volume pada aspal yang dapat mengkonversikan volume aspal pada
Temperatur Standar berbagai temperatur ke volume temperatur standar, berlaku
untuk berbagai jenis aspal kecuali aspal emulsi

672 SNI 06-6428-2000 Metode Pengujian Ketahanan Abrasi Metode ini digunakan untuk penentuan ketahanan baik
Permukaan Beton atau Mortar untuk beton atau mortar terhadap abrasi
dengan Metode Pemotong Berputar
673 SNI 06-6430-2000 Metode Pengujian Ekspansi dan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Bliding campuran graut segar untuk ekspansi dan akumulasi air bliding pada permukaan
beton dengan agregat praletak di campuran graut semen hidrolik yang dipakai untuk
laboratorium. memproduksi beton dengan agregat praletak

674 SNI 06-6441-2000 Metode Pengujian Viskositas Aspal Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas
Minyak dengan Alat Brookfield apparen aspal minyak pada temperatur 38 0 C sampai 260
Termosel 0 C, menggunakan alat Brookfield Termosel
675 SNI 06-6443-2000 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode ini digunakan untuk penentuan daerah paling tipis
Daerah Lapisan Seng Paling Tipis dari lapisan seng yang ada pada besi atau baja dengan
dengan Cara Dreece Pada Besi atau pencelupan pada tembaga sulfat untuk baja berbentuk
Baja Digalvanis tabung, baja berbentuk pipa pelindung kabel listrik kaku,
baja cor, baja tempa dan struktur baja lainnya dan
perangkat keras pada pekerjaan pertanian
676 SNI 06-6445-2000 Metode Pengujian Volume Bahan Metode ini digunakan untuk menentukan volume bahan
Padat pada Lapisan Cat Bening atau padat dalam berbagai jenis lapisan
Berpigmen
677 SNI 06-6446.1-2000 Metode Pengujian Berat Jenis Epoksi- Metode ini untuk menentukan berat jenis epoksi resin dan
Resin dan Bahan Pengeras bahan pengeras
678 SNI 06-6446.2-2000 Metode Pengujian Viskositas Epoksi- Metode ini digunakan untuk menentukan viskositas epoksi
Resin dan Bahan Pengeras resin dan bahan pengeras dalam keadaan cair pada suhu
kamar atau dilarutkan dalam pelarut
679 SNI 06-6452-2000 Metode Pengujian Cat Bitumen Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh uji dan
sebagai Lapis Pelindung pengujian cat emulsi bitumen yang digunakan sebagai cat
pelindung dengan ketebalan yang cukup pada logam dan
penutup atap

680 SNI 06-6472-2000 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Tata cara ini mencakup penyiapan contoh uji campuran,
Pencampuran Pembagian Cara pembagian cara perempatan dan pengkondisian campuran
Perempatan dan Peng-kondisian beraspal di laboratorium sebelum pengujian berdasarkan
Campuran Beraspal di Laboratorium kinerja
untuk Pengujian Berdasarkan Kinerja

681 SNI 06-6875-2002 Cara uji kadar sulfida dalam air Standar ini merupakan cara untuk menguji kadar sulfida
dengan iodometri dalam air dengan cara iodometri serta sumber berasal dari
air dan air limbah. Standar ini digunakan untuk menguji
sulfida dalam contoh air yang kadarnya lebih besar dari 0,1
mg/L
682 SNI 07-0242.1-2000 Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Spesifikasi ini meliputi pipa baja untuk pengguna umum
Tanpa Sambungan dengan Lapis yang dilas tanpa sambungan dengan lapisan hitam dan
Hitam dan Galvanis Panas galvanis panas dalam ukuran tipikal 1/8 inci (3,175 mm)
sampai 16 inci (406,40 mm), untuk tiga ukuran tipikal pipa
baja dengan berat standar ujung polos, galvanis secara
panas, dilas untuk penggunaan dengan hubungan tipe
solder dalam penerapan umum

683 SNI 07-2529-1991 Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya nilai
Beton kuat tarik baja beton dan parameter lainnya yang dapat
digunakan dalam pengendalian mutu baja.
684 SNI 07-6398-2000 Tata Cara Pelapisan Epoksi Cair Standar ini mencakup bahan dan persyaratan pelaksanaan
untuk Bagian dalam dan Luar pada pada sisitem pelapisan epoksi cair, hal ini sesuai untuk
Perpipaan air dari Baja digunakan pada air bersih dan akan melindungi perpipaan
terhadap korosi pada bagian dalam dan luar pada pipa
baja, bagian khusus, sambungan las, dan sambungan yang
dipasang di bawah tanah atau atau terendam air, pada
kondisi konstruksi normal. Sistem Pelapisan ini tidak
digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan terpasang.
Sistem pelapisan terdiri dari satu lapisan dasar berupa dua
lapisan epoksi, dan satu atau lebih lapisan penutup berupa
dua lapis epoksi. Lapisan penutup ini dapat menggunakan
ter batu bara sebagai pelapis epoksi, atau menggunakan
pelapis epoksi yang tidak mengandung ter batu bara, tetapi
memenuhi persyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapat
terdiri dari dua atau lebih lapisan epoksi yang sama tanpa
menggunakan lapisan daasar. Sisitem pelapisam harus
disesuai kan dengan persyaratan kinerja dalam standar ini.
Sistem pelapisan dapat dilakukan di pabrik atau di
lapangan, sedangkan untuk pengelasan sambungan dan
kerusakan permukaan dilakukan di lapangan. Sistem
pelapisan ini pada umumnya dilakukan untuk perpipaan air
bersih
685 SNI 07-6401-2000 Spesifikasi Kawat Baja dengan Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diproses dengan
Proses Canay Dingin untuk Tulangan canay dingin, ditarik dan digalvanisasi untuk digunakan
Beton secara langsung, atau dalam bentuk jaring kawat baja yang
dilas, sebagai tulangan beton, dengan ukuran diameter
nominal tidak lebih kecil dari 2,03 mm

686 SNI 07-6402-2000 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibuat dalam
Struktural Berbentuk Bulat dan keadaan dingin dengan dilas dan tanpa kampuh berbentuk
Lainnya yang Dibentuk Dalam bulat, bujursangkar, empat persegi atau tabung structural
Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa berbentuk khusus untuk konstruksi jembatan, bangunan
Kampuh gedung dan bangunan umum lainnya yang dilas, dipaku
keling atau bulat
687 SNI 07-6403-2000 Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Spesifikasi ini ditujukan untuk pelat baja karbon struktural -
Kuat Tarik Rendah dan Medium bermutu A,B,C dan D
688 SNI 07-6404-2000 Spesifikasi Flensa Pipa Baja untuk Spesifikasi ini mencakup dua tipe flensa yang dapat
Penyediaan Air Bersih Ukuran (110- digunakan saling tukar bila dimensi yang digunakan sesuai
366) mm standar yang ditentukan
689 SNI 07-6892-2002 Spesifikasi pagar anyaman kawat Spesifikasi ini mencakup pagar anyaman kawat baja
baja berlapis seng berlapis seng yang digunakan pada tanah pertanian, jalan
kereta api, dan pagar sejenisnya yang mempunyai pola
anyaman kawat horisontal dan vertikal atau lilitan yang
membentuk pola segi empat terbuka. Spesifikasi ini
meliputi berbagai desain anyaman, tiga jenis tingkat
kekuatan tarik, dan klasifikasi berat pelapisan seng yang
sesuai untuk pagar anyaman kawat.
690 SNI 12-6423-2000 Metode Pengujian Potensi Metode ini digunakan untuk menentukan kelulusan air dan
Penyumbatan Sistem Tanah potensi penyumbatan sistem tanah geotekstil dengan
Geotekstil dengan Menggunakan kondisi aliran satu arah
Rasio-Gradien
691 SNI 13-6424-2000 Metode ini digunakan untuk Metode ini mencakup 3 alternatif metode pengujian
menentukan kelulusan air dan potensi laboratorium untuk penentuan besarnya pengembangan
penyumbatan sistem tanah geotekstil atau penurunan tanah kohesif yang relatif tak terganggu
dengan kondisi aliran satu arah atau yang dipadatkan

692 SNI 13-6425-2000 Metode Pengujian Indeks Metode ini digunakan untuk menetapkan suatu indeks
Pengembangan Tanah potensi pengembangan tanah yang dipadatkan apabila
digenangi dengan air suling dan untuk mengontrol variabel-
variabel yang mempengaruhi sifat-sifat pengembangan
tanah
693 SNI 13-6427-2000 Metode Pengujian Uji Basah dan Metode ini meliputi prosedur penentuan kehilangan
Kering Campuran Tanah Semen campuran tanah semen, perubahan kadar air dan
Dipadatkan perubahan volume (kembang dan susut) yang disebabkan
oleh proses pembasahan dan pengeringan berulang pada
benda uji campuran tanah semen yang telah mengeras

694 SNI 13-6474-2000 Metode Uji Penentuan Indeks Kuat Metode ini mencakup metode uji untuk menentukan indeks
Tekan Bebas dari Tanah yang di kuat tekan-bebas jangka pendek atau tanah yang digraut
Graut dengan Bahan Kimia dengan bahan kimia, menggunakan aplikasi kendali
regangan terhadap beban uji

695 SNI 13-6717-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji dari Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan
Contoh Agregat benda uji agregat dari suatu contoh agregat benda uji yang
dihasilkan mempunyai sifat sama dengan contohnya
696 SNI 15-2530-1991 Metode Pengujian Kehalusan Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kehalusan semen
Portland portland dengan cara penyaringan.
697 SNI 15-2531-1991 Metode Pengujian Berat Jenis Semen Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi semen
Portland portland.
698 SNI 15-4839-1998 Spesifikasi Manik-manik Kaca (Glass Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis manik-manik
Bead) Untuk Marka Jalan kaca untuk dicampurkan di dalam cat, ditabur atau
disemprotkan pada cat marka jalan sehingga mampu
memantulkan cahaya.
699 SNI 16-6421-2000 Spesifikasi Standar Termometer Spesifikasi ini mencakup termometer gelas berisi cairan
dengan satuan derajat celsius atau fahrenheit yang sering
digunakan pada metode pengujian untuk produk minyak
bumi juga mencakup termometer skala pembanding yang
rentangnya dapat diatur dalam satuan derajat celsius yang
disyaratkan dalam metode pengujian

700 SNI 16-6485-2000 Spesifikasi Terak Besi Tanur Tinggi Spesifikasi ini meliputi tiga kelas kekuatan terak besi tanur
Granular untuk diguna-kan Dalam tinggi granular halus sebagai bahan yang bersifat semen
Beton dan Mortar untuk digunakan pada beton dan mortar.
701 SNI 19-1746-2002 Metode Penentuan Posisi Titik Perum Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik-titik
Menggunakan Dua Buah Sextant perum di perairan lepas pantai dan muara sungai.
702 SNI 19-2454-2002 Tata Cara Pengelolaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistem
Sampah Perkotaan pengelolaan sampah di daerah perkotaan
703 SNI 19-3964-1994 Metode Pengambilan dan Metode ini digunaknan untuk mendapatkan besaran
Pengukuran Contoh Timbulan dan timbulan sampah yang digunakan untuk perencanaan dan
Komposisi Sampah Perkotaan. pengelolaan sampah
704 SNI 19-3983-1995 Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria
Kota Kecil dan Sedang di Indonesia perencanaan persampahan untuk kota sedang dan kota
kecil di Indonesia.
705 SNI 19-4840-1998 Metode Pengujian Kadar Partikel Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya partikel
Debu di Udara Secara Gravimetri debu di udara.
dengan Menggunakan High Volume
Air Sampler (HVS).

706 SNI 19-4841-1998 Metode Pengujian Kadar NOx Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
diUdara dengan Menggunakan Alat kandungan Gas NOx di Udara
Spektrofotometer
707 SNI 19-4842-1998 Metode Pengujian kandungan Gas Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
O3 di Udara dengan Menggunakan kandungan Gas O3 di Udara
Alat Spektrofotometer.
708 SNI 19-4843-1998 Metode Pengujian Kandu-ngan Gas Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
Hidrokarbon (HC) di Udara dengan kandungan Gas Hidrokarbon (HC) di Udara
Alat Gas Kromatograp.
709 SNI 19-4844-1998 Metode Pengujian Konsen-trasi Metode ini digunakan untuk mengukur Kandungan
Hidrogen Sulfida (H2S) Dalam Udara partikulat mengenai pencemaran udara oleh H2S.
dengan Alat Spektrofoto-meter.
710 SNI 19-4845-1998 Metode Pengujian Kandung-an Gas Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
CO di Udara dengan Menggunakan kandungan Gas CO di udara.
NDIR
711 SNI 19-6406-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh uji
Kapur Hidrat kapur hidrat dari berbagai ban berjalan (konveyor), tempat
pengiriman dan gudang penyimpanan
712 SNI 19-6407-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji, Tata cara ini meliputi pengambilan contoh uji, pemeriksaan,
Pemeriksaan, Pengemasan dan penolakan, pengujian ulang, pengemasan dan penandaan
Penandaan Batu Gamping, Kapur batu gamping, kapur serta produk kapur yang digunakan
serta Produk Kapur dalam industri kimia, pertanian dan dalam industri
pemrosesan
713 SNI 19-6408-2000 Tata Cara Penentuan Suku Bilangan Tata cara ini bertujuan untuk menjelaskan metode-metode
yang Signifikan terhadap Nilai Batas untuk mengklarifika-sikan maksud dari nilai batas yang
yang Dipersyaratkan disyaratkan, dengan membandingkan nilai observasi atau
nilai perhitungan dari sejumlah pengujian terhadap nilai
batas yang disyaratkan untuk menentukan kesesuaiannya
dengan spesifikasi

714 SNI 19-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup beberapa metode untuk
Limbah Tanpa Pemadatan dari Truk pengambilan contoh limbah dari truk, khusus untuk
pengambilan contoh limbah tanpa pemadatan dari
tumpukan limbah menggunakan beberapa macam
peralatan pengambilan contoh
715 SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah untuk Tata cara ini mencakup bidang perencanaan dan
Bidang Resapan pada Pengolahan pelaksanaan sistem penimbunan tanah untuk bidang
Air Limbah RT. resapan pada pengolahan air limbah rumah tangga
716 SNI 19-6411-2000 Tata Cara Pencatatan Pemeliharaan Tata cara ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pengelola fasilitas pengolah sampah yang bertanggung
pada Fasilitas Pengolahan Sampah jawab untuk membuat catatan kondisi kesehatan dan
keselamatan para pekerja

717 SNI 19-6413-2000 Metode Pengujian Kepadatan Berat Metode ini digunakan untuk penentuan kepadatan dan
Isi Tanah di Lapangan dengan Balon berat isi tanah hasil pemadatan di Lapangan atau lapisan
Karet tanah yang teguh menggunakan alat balon karet
718 SNI 19-6426-2000 Metode Pengujian Penguku-ran pH Metode ini digunakan untuk pengukuran pH pasta tanah-
Pasta Tanah-Semen untuk Stabilisasi semen untuk mendeteksi keberadaan bahan organik dalam
tanah yang dapat mempengaruhi proses hidrasi semen
portland
719 SNI 19-6447-2000 Metode Pengujian Kinerja Pengolah Metode ini digunakan untuk memisahkan benda
Lumpur Aktif tersuspensi dan benda terlarut yang sukar mengendap
menjadi hasil olahan lumpur yang yang mudah
mengendap, dengan pencampuran air buangan dan lumpur
aktif yang merupakan agregat mikro organik aerobik
melalui absorpsi bio-kimia, oksidasi atau asimilasi
720 SNI 19-6449-2000 Metode Pengujian Koagulasi Flokulasi Metode ini digunakan untuk mengevaluasi pengolahan
dengan Cara jar dalam rangka mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid dan
yang tidak dapat mengendap dalam air dengan memakai
bahan kimia dalam proses koagulasi flokulasi yang
dilanjutkan dengan pengendapan secara gravitasi

721 SNI 19-6457-2000 Metode Dasar Pengukuran Tubuh Metode ini meliputi suatu desteripsi ukuran-ukuran
Manusia untuk Rancangan Teknologi anthropometri yang dapat dipakai sebagai dasar
pembandingan berbagai kelompok populasi. Hal ini
dibutuhkan untuk menentukan pengertiannya pada desain
geometri untuk tempat-tempat manusia bekerja dan tinggal

722 SNI 19-6459-2000 Tata Cara Pengontrolan Sedi-mentasi Tata cara ini menguraikan segi-segi utama tentang
pada Waduk pengendalian sedimentasi pada waktu berhubungan
dengan desain bendungan, pengelolaan, pemeliharaan
bendungan, yang mencakup serahan sedimen,
pengendapan sedimen, pengendalian sedimen, pengaruh
sekunder
723 SNI 19-6463-2000 Tata Cara Kalibrasi Manome-ter Tata cara ini meliputi petunjuk pelaksanaan dalam
Bourdon dengan Alat Dead Weight melakukan kalibrasi alat pengukur tekanan (manometer)
Tester jenis Bourdon, manometer yang telah dikalibrasi akan
memberikan koreksi terhadap pembacaan/pengukuran
yang dilakukan
724 SNI 19-6466-2000 Tata Cara Evaluasi Lapangan untuk Tata Cara ini mengatur tentang cara evaluasi lapangan
Sistem Peresapan Pembuangan Air untuk sistem peresapan pembuangan limbah air rumah
Limbah RT. tangga .
725 SNI 19-6470-2000 Tata Cara Perencanaan Sistem Tata cara ini mencakup tujuan, kriteria kinerja dan
Udara Bertekanan untuk Sarana ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dalam
Jalan Keluar Kedap Api sistem udara bertekanan untuk sarana jalan keluar kedap
udara
726 SNI 19-6471.1-2000 Tata Cara Pengerukan Muara Sungai Tata cara ini meliputi ketentuan-ketentuan survei dan
dan Pantai Bagian 1 : Survei Lokasi investigasi untuk keperluan kegiatan pengerukan muara
dan Investigasi sungai dan pantai yang dilakukan dengan bantuan wahana
apung
727 SNI 19-6471.2-2000 Tata Cara Pengerukan Muara Sungai Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuan tentang
dan Pantai Bagian 2 : Pertimbangan pemilihan jenis kapal keruk yang umum digunakan sesuai
yang Mem-pengaruhi Pekerjaan dengan persyaratan kemampuan alat dan modelnya,
Pengerukan mobilisasi alat keruk dan kondisi setempat, serta
pemeliharaan program kerja pengerukan dan
pembiayaannya
728 SNI 19-6471.3-2000 Tata Cara Pengerukan Muara Sungai Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuan tentang
dan Pantai Bagian 3 : Pemilihan pemilihan jenis kapal keruk yang umumnya digunakan
Peralatan sesuai dengan persyaratan kemampuan alat dan
metodenya, mobilisasi alat, kerukan dan kondisi setempat,
serta pemeliharaan program kerja pengerukan dan
pembiayaannya
729 SNI 19-6471.4-2002 Tata Cara Pengerukan Muara Sungai Tata cara ini bertujuan untuk menjaga kedalaman semula
dan Pantai Bagian 4 : Pelaksanaan yang telah mengalami kedangkalan endapan dan
dan Pengawasan dipergunakan dengan alat yang ringan dengan selang
waktu beberapa minggu dan paling lama beberapa tahun.

730 SNI 19-6473-2000 Metode Uji Kelulusan Air dengan Metode ini meliputi petunjuk pelaksanaan praktis dalam
Perumusan Tinggi Tekan Air melakukan pengujian kelulusan air dengan cara penurunan
tinggi tekan air yang dilakukan di Laboratorium sehingga
nilai kelulusan air (k) contoh tanah yang diuji dapat
diketahui
731 SNI 19-6718-2002 Spesifikasi Damper Kebakaran Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan, rancangan,
pembuatan, kinerja pengujian dan penandaan damper
kebakaran yang dapat berbentuk persegi atau bulat, sudu
penutup tunggal atau ganda dan mempunyai cara kerja
engsel atau buka tutup tirai

732 SNI 19-6738-2002 Metode Perhitungan Debit Andal Air Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya laju
Sungai Dgn Analisis Lengkung sedimentasi waduk.
Kekerapan.
733 SNI 19-6739-2002 Metode Pengujian Untuk Penentuan Metode ini untuk menentukan angka kapasitas jenis sumur
Kapasitas Jenis Dan Penaksiran uji dan menaksir angka transmisivitas pada sekitar tempat
Transmisivitas Pada Sumur Uji. sumur uji tersebut.
734 SNI 19-6740-2002 Metode Pengujian Untuk Penentuan Metode ini membahas prosedur analitis untuk penentuan
Transmisivitas Akuifer Tertekan transmi-sivitas akuifer tertekan dengan cara pemulihan
Dengan Cara Pemulihan Theis. theis (dari data pemulihan muka air sebagai akibat
pemompaan atau injeksi yang berlaju tetap)

735 SNI 19-6741-2002 Metode Pengujian Untuk Penentuan Metode ini membahas penentuan transmisivitas akuifer
Transmisivitas Akuifer Tertekan tertekan akibat suatu perubahan muka air di dalam sumur
Dengan Cara Uji Kolom Air. secara tiba-tiba
736 SNI 19-6742-2002 Metode Pengujian Kolom Air Di Metode ini membahas Prosedur Lapangan untuk
Lapangan Untuk Penentuan Sifat- melakukan pengujian kolom air serta sifat hidraulik akuifer
Sifat Hidraulik Akuifer. yang ada hubungannya dengan prosedur analitis
737 SNI 19-6743-2002 Metode Pengujian Sifat Hidraulik Standar ini meliputi ketentua, cara pengerjaan, dan
Akuifer Dengan Cara Theis. laporan. Penentuan sifat hidraulik yaitu transmisivitas T dan
koefisien kandungan S dari akuifer tertekan tunggal, yang
tersusun dari batuan atau media berbutir yang tak padu
dan bersifat menerus, dengan cara analisis Jacob (yang
merupakan modifikasi dari cara Theis) terhadap data uji
pemompaan atau data uji penginjeksian di lapangan.

738 SNI 19-6744-2002 Tata Cara Pemilihan Metode Uji Sifat Tata cara ini meliputi ketentuan, cara pemilihan, dan
Hidraulik Akuifer Dengan Teknik laporan. Pemilihan metode penentuan sifat hidraulik dari
Sumur. akuifer (yakni transmisivitas T dan koefisien kandungan S)
dengan memakai data uji pemompaan dan data uji kolom
air di lapangan.
739 SNI 19-6745-2002 Metode Penentuan Posisi Titik Perum Metode ini digunakan untuk memperoleh data kedalaman
Menggunakan Dua Buah Sextant. dan informasi tentang konfigurasi dasar perairan
740 SNI 19-6746-2002 Metode Penentuan Posisi Titik Perum Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik-titik
Menggunakan Tris-ponder. perum di perairan lepas pantai dan muara sungai.
741 SNI 19-6772-2002 Tata Cara Perencanaan Sistem Tata cara ini memuat persyaratan yang harus dipenuhi
Pemadam Api FM 200 (hfc-227ea) sistem pemadam api dengan bahan HFC - 227 ea (FM-
200) yang digunakan pada ruang tertutup bangunan
gedung dan berlaku untuk sistem catu tunggal dan sistem
catu terdistribusi
742 SNI 19-6773-2002 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Spesifikasi ini berisikan penjelasan mengenai persyaratan
Penjernihan Air Sistem Konvensional teknis dari unit Paket Instalasi Penjernihan Air dengan
Dengan Struktur Baja sistem konvensional.
743 SNI 19-6774-2002 Tata Cara Perencanaan Unit Paket Tata cara ini digunakan untuk meren-canakan suatu unit
Instalasi Penjernihan Air paket Instalasi Penjernihan Air yang optimal
744 SNI 19-6775-2002 Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini digunakan untuk peng-operasian dan
Pemeliharaan Unit Paket Instalasi pemeliharaan unit paket IPA agar diperoleh kontinuitas,
Penjernihan Air Kapasitas 5 Liter/detik kualitas dan kuantitas air hasil olahan yang sesuai dengan
Ke atas. perencanaan

745 SNI 19-6776-2002 Tata Cara Pengawasan Pemasangan Tata cara ini digunakan untuk penga- wasan pelaksanaan
Unit Paket Instalasi Penjernihan Air pemasangan unit Instalasi Penjernihan Air yang sesuai
dengan perencanaan
746 SNI 19-6777-2002 Metode Pengujian Kinerja Unit Paket Metode ini digunakan untuk menentukan mutu dari Paket
Instalasi Penjernihan Air Kapasitas di Unit Instalasi Penjernihan Air
Bawah 5 Liter per Detik
747 SNI 19-6778-2002 Metode Pengujian Tekanan Internal Cara pengujian ini pada sambungan fiting berulir dan pipa
Rendah Sambun-gan Mekanik Pipa PE bertekanan dengan diameter nominal maksimal 63 mm
Polietilena (PE) dilaksanakan dua tahap yang berbeda antara tekanan
external dan internal 0,01 Mpa dan 0,08 Mpa minimal 1 jam
tidak bocor
748 SNI 19-6779-2002 Metode Pengujian Perubahan Met Periode ini mencakup : Menentukan perubahan
Panjang Pipa Polietilena (PE) panjang dari pipa polietilena baik low density (LDPE),
medium density (MDPE), dan high density (HDPE) dengan
uji rendam maupun uji oven dan menetapkan nilai
maksimum perubahan panjang untuk semua pipa
polietilena.
749 SNI 19-6780-2002 Metode Penentuan Densitas Metode ini mencakup : Cara pengujian menentukan
Referensi Polietilena (PE) Hitam dan densitas referensi pipa PE serta sambungannya yang
PE tidak berwarna pada Pipa PE dan mengandung anti oksida atau stabiliser, juga dengan
Sambungan penambahan karbon hitam serta menentukan densitas
nominal.
750 SNI 19-6781-2002 Metode Pengujian Kehilangan Metode Pengujian ini mencakup tentang : Cara pengujian
Tekanan pada Sistem Sambungan turunnya tekanan pada sistem pengembangan pipa PE
Mekanik Pipa Polietilena (PE) secara mekanik dan persyaratan kehilangan tekanan
maksimum yang diperbolehkan pada sistem sambungan
Pipa PE.
751 SNI 19-6782-2002 Tata Cara Pemasangan Perpipaan Tata cara ini mencakup cara pemasangan perpipaan besi
Besi Daktil dan Perlengkapannya daktail dan perlengkapannya untuk pelayanan air bersih
752 SNI 19-6783-2002 Spesifikasi Desinfeksi Perpipaan Air Standar ini meliputi prosedur untuk desinfeksi pipa PVC
Bersih yang baru dan yang perlu diperbaiki. Semua perpipaan
baru harus didesinfeksi sebelum dipasang
753 SNI 19-6784-2002 Metode Pengujian Koagulasi Flokulasi Metode ini meliputi prosedur yang digunakan untuk
dan Filtrasi Bertekanan melaksanakan prakiraan tekanan dalam rangkaian
koagulasi flokulasi filtrasi air baku dan air limbah dalam
pipa yang bertekanan, yang mengandung padatan terlarut
relatif rendah ( 30mg/l), untuk setiap ukuran diameter filter
lebih besar dari 100 mm. Metode ini digunakan untuk
menentukan efektifitas flokulasi atau koagulasi, dan atau
keduanya serta media filter dalam memisahkan padatan
terlarut dan koloid dari air baku dan air limbah

754 SNI 19-6786-2002 Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Spesifikasi ini menetapkan simbol-simbol gambar untuk
Penyediaan Air dan Sistem Drainase saluran-saluran perpipaan dan parit termasuk simbol-
di dalam Tanah simbol bagian dan peralatan yang dibuat dipabrik untuk
dipergunakan pada gambar dan perencanaan sistem
penyediaan air dan sistem drainase. Untuk suatu gambar
yang lebih detail, simbol-simbol dasar ini dapat dilengkapi
dengan petunjuk-petunjuk yang disyaratkan dalam satu
sistem simbol-simbol yang lebih rinci pada penggambaran
atau pada penjelasan yang diuraikan secara terpisah
simbol-simbol digambarkan pada potongan-potongan
galian dan elevasi.

755 SNI 19-6878-2002 Metode uji tingkat kebisingan jalan Metode uji ini menjelaskan suatu prosedur untuk
L10 dan Leg penentuan tingkat kebisingan L10 dan Leg jalan secara
langsung dengan alat SLM yang memenuhi standar ANSI
tipe 2.
756 SNI03-2853-1992 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan lapis pondasi
Pondasi Jalan dengan Batu Pecah jalan menggunakan batu pecah yang memenuhi syarat
sebagai lapis pondasi

Anda mungkin juga menyukai