LATIHAN SOAL

LAB POTPUT PPh

PT Komet bergerak di bidang kerajinan dengan bahan baku emas dan perak beralamat di
Jalan TB Simatupang Kav.30 Cilandak, Jakarta Selatan. Perusahaan telah memiliki NPWP
(02.222.333.3-016.000) dan Angka Pengenal Impor (API). PT Komet dipimpin oleh Chairul
Umar (NPWP 07.777.888.8-016.000) sebagai direktur utama.
Saham perusahaan dimiliki oleh Tuan Angin (30%), PT Taifun (30%), Koperasi Bersama Kita
Bisa (20%), dan Mr. Starr, Warga Negara Argentina (20%).
Kurs Menteri Keuangan yang berlaku adalah Rp14.100/USD dan Kurs Bank Indonesia adalah
Rp14.150.
Berikut merupakan sebagian transaksi perusahaan selama bulan Februari 2019.
1. Membeli bahan baku kerajinan berupa bijih emas dari PT Goldyna, pemegang Kontrak
Karya, sebesar Rp4Miliar dan bijih perak dari PT Argentum, pemegang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) sebesar Rp2Miliar. Bahan baku ini akan diolah untuk memenuhi
pesanan kerajinan emas dari Amerika dan perak dari Perancis.
2. Menjual barang hasil kerajinannya sebagai berikut:
a. Kepada Bendahara Sekretariat Daerah, sebesar Rp15.000.000
b. Kepada PT KCJ, anak usaha BUMN, sebesar Rp15.000.000
c. Kepada Xiu Ping, Co., perusahaan yang berada di China, sebesar Rp800.000.000
d. Kepada PT Kemikal Farma, Industri obat, sebesar Rp50.000.000
3. Membeli madu Rp150.000.000 dari PT Perhutani (BUMN), yang akan diberikan kepada
pegawainya untuk menambah stamina.
4. Melakukan revaluasi aset tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan, dengan hasil
revaluasi sebagai berikut:

Aset Nilai Buku (Rp) Nilai revaluasian (Rp)

Aset A 650.000.000 800.000.000

Aset B 435.000.000 400.000.000
Aset C 150.000.000 50.000.000
Aset D 800.000.000 790.000.000
Aset E 235.000.000 250.000.000

Perusahaan mengajukan izin untuk menggunakan nilai revaluasian untuk tujuan

perpajakan dan dikabulkan oleh Kanwil DJP.
5. Membayar sewa bulanan kendaraan untuk operasional perusahaan sebesar
Rp10.000.000 kepada Tuan Vision (belum ber-NPWP). Jatuh tempo pembayaran sewa
tersebut, sebenarnya adalah di bulan Maret 2019.
6. Membayar bunga pinjaman kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Catur sebesar
Rp5.000.000.
7. Membayar:
 a. biaya tiket pesawat jurusan Jakarta-Pekanbaru milik PT Rio Airlines, Maskapai
penerbangan dalam negeri, dengan harga Rp4.000.000 untuk direksinya dalam
menghadiri pertemuan pengusaha kerajinan emas dan perak.
b. biaya sewa pesawat dari Air Aeisa, perusahaan penerbangan Luar Negeri yang
memiliki BUT di Indonesia, dengan harga Rp7.000.000, untuk mengikuti pameran
kerajinan emas dan perak negara-negara Asia. Pesawat terbang dari Jakarta ke
Kuala Lumpur. Tarif tax treaty adalah 12,5% dan seluruh ketentuan penggunaan tax
treaty terpenuhi.
8. Menjual:
a. sukuk yang dimiliki dengan harga jual Rp90.000.000. Sukuk tersebut dahulu dibeli
dengan harga Rp75.000.000 oleh PT Nabati Farming.
b. saham PT Unicorn Tbk. Dengan harga jual RPI 50.000.000. Saham PT Unicorn
diperdagangkan di Bursa Efek. Saham tersebut dahulu dibeli dengan harga
Rp50.000.000.
9. Menerima pembayaran dari Nyonya Maharani, pengusaha busana udang a, pesanan
khusus berupa bros (jasa maklon). Pesanan bros disepakati dengan harga
Rp100.000.000, dengan Rp50.000.000 adalah bahan baku dan Rp30.000.000 adalah
biaya lain-lain. Tidak ada bukti atas pembelian bahan baku maupun biaya lain-lain.
10. Melakukan impor mesin cetak kerajinan dari India dengan harga mesin USD5,000,
asuransi 1% dari harga barang, dan biaya transportasi sebesar USD100. Bea Masuk atas
barang tersebut adalah sebesar 25%, dan perusahaan membayar PPN Impor. Setelah
barang sampai di udang an, perusahaan menggunakan jasa PT Transporter untuk
membawa barang ke udang perusahaan. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar
Rp35.000.000
11. Menerima penyerahan bangunan dari PT Untung Bareng, yang dibangun dengan skema
Bangun Guna Serah (BGS). Nilai pasar bangunan adalah Rp950.000.000 dan NJOP PBB
tahun pajak 2019 adalah sebesar Rp800.000.000.
12. Membeli bahan bakar gas untuk industrinya sebanyak Rp650.000.000. Solar dibeli dari
PT Pertagas, produsen BBG.
13. Melakukan pembayaran dividen sesuai porsi kepemilikan pemegang saham. Dividen
yang akan dibagikan adalah sebesar Rpl ,5 Miliar dan berasal dari cadangan laba ditahan.
14. Membeli apartemen seluas 200m2 dan harga Rp2Miliar dari PT Hunian Indah untuk
tempat tinggal tenaga ahli perusahaan. Akta Jual beli dibuat pada akhir bulan.
15. Memberikan penghargaan kepada Mr. Lewis Clark Serinox, WN Uzbekistan, sebagai
pegawai asing berkinerja terbaik. Penghargaan diberikan dalam bentuk uang sebesar
USD800. Mr Lewis bekerja di PT Komet selama 5 bulan.

Data lawan transaksi:

Nama Alamat NPWP
Angin Jalan Anggrek No 12 Tebet Jaksel 08.888.777.7-015.000
PT Taifun Gedung Wiguna Jalan Matraman 01.122.333.3-008.000
Raya no.40 Jaktim
Koperasi Bersama Kita Jalan Fatmawati no 401 Jaksel 02.987.987.9-016.000
Bisa
Mr Starr Argentina -
PT Goldyna Jalan Gatot Subroto No.122 Jaksel 11.222.222.2-012.000
PT Argentum Jalan Jend Sudirman No.40 Jaksel 22.333.333.4-011.000
Bendahara Sekretariat Jalan Medan Merdeka Selatan no 8- 02.555.555.5-025.000
Daerah 9 Jakpus
PT KCJ Gedung Wiguna Jalan Cendrawasih 03.333.333.9-026.000
No.33 Jakpus
Xiu Ping, Co. China -
PT Kemikal Farma Jalan Tanjung no 77 Jakarta Utara 05.999.999.8-048.000
PT Perhutani Gedung Manggala Jalan Gatot 06.666.777.7-051.000
Subroto Jaksel
Vision Jalan Anjungan no.98 Depok -
PT Bank Perkreditan Jalan Antasari no.74 Jaksel 12.234.234.4-016.000
Rakyat Catur
PT Rio Airlines Jalan Melati No 89 Cengkareng 43.333.444.4-034.000
Air Aeisa Jalan HR Rasuna Said Kav.10 67.777.666.6-053.000
Jakarta
PT Nabati Farming Gedung Nabati Jakarta Timur 41.111.444.4-002.000
PT Unicorn Tbk Gedung Unicorn Jalan M Hatta 23.234.234.4-054.000
Jakarta
Maharani Jalan Keselamatan Pasar Minggu 11.222.333.4-017.000
Jaksel
PT Transporter Jalan Camar no 23 Jakut 25.255.255.5-042.000
PT Untung Bareng Jalan Pondok Labu Jaksel 54.544.544.4-016.000
PT Pertagas Jakarta Tower Lantai 4 Jakpus 84.444.444.8-028.000
PT Hunian Indah Jalan Damai Tangsel 62.666.222.2-453.000
Lewis Clark Serinox Uzbekistan -