PMK-145/PMK.04/2014
Perubahan Kedua Atas
PMK-145/PMK.04/2007
Tentang Ketentuan
Kepabeanan Di Bidang Ekspor
Capaian
Pembelajaran
1. Mendiversifikasi Peristiwa Hukum
Objek PPN atas Ekspor BKP, BKPTB
dan JKP, serta Impor BKP
2. Mempraktikan pengisian SSP Impor,
Dok Ekspor BKPTB dan JKP
PENGERTIAN PENTING
1. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean.
2. Barang Ekspor adalah barang yang telah diajukan
pemberitahuan pabean untuk diekspor dan telah
mendapatkan nomor pendaftaran.
3. Pemberitahuan Pabean Untuk Diekspor yang selanjutnya
disebut Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah
pernyataan yang dibuat oleh Orang dalam rangka
melaksanakan kewajiban kepabeanan di bidang ekspor
dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data
elektronik.
NEGATIF LIST
Kewajiban untuk menyampaikan Pemberitahuan
Pabean Ekspor tidak berlaku atas ekspor barang
berupa:
1. barang pribadi penumpang;
2. barang awak sarana pengangkut;
3. barang pelintas batas; atau
4. barang kiriman melalui pos dengan berat tidak
melebihi 100 (seratus) kilogram
CONTOH KASUS
PT. Batu Cantik adalah pengusaha di bidang ekspor bongkahan batu
kapur. Pada tahun 2017 mendapat kontrak pemesanan batu kapur
untuk Istana Bhd sebuah perusahaan semen di Malaysia senilai Rp200
milyar. Selama tahun 2017 PT. Batu Cantik wajib memenuhi kuota
ekspor tersebut.
1. Coba kaitkan antara aturan dokumen Kepabeanan di bidang ekspor
dengan perlakukan kegiatan ekspor tersebut dalam UU PPN?
2. Lalu apakah PT. Batu Cantik harus PKP?
EKSPOR
Trend Saat ini EMKL dan PPJK adalah identik. Karena EMKL sekarang sudah pasti memiliki ijin PPJK (domain
DJBC)
UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
Pernyataan ini memberikan penegasan bahwa walaupun barang tersebut telah dimuat di sarana
pengangkut yang akan berangkat keluar daerah pabean, jika dapat dibuktikan barang tersebut
akan dibongkar dalam daerah pabean dengan menyerahkan suatu pemberitahuan pabean ,
barang tersebut tidak dianggap sebagai barang ekspor.
Kegiatan Pelayanan
kegiatan pelayanan
di dalam Daerah
Pabean yang yang melekat pada barang bergerak yang
menyebabkan suatu dikeluarkan untuk dimanfaatkan di luar Daerah
Pabean;
barang, fasilitas,
kemudahan, atau
hak tersedia untuk yang melekat pada barang tidak bergerak yang
dimanfaatkan di berada di luar Daerah Pabean;
luar Daerah penyampaian langsung atau tidak
langsung antara lain melalui pos
Pabean. dan saluran elektronik; atau
atau yang hasilnya diserahkan untuk
dimanfaatkan di luar Daerah Pabean dengan cara:
berupa penyediaan hak untuk
dipakai (akses) di luar Daerah
Pabean
PMK-30/PMK.03/2011 PMK-70/PMK.03/2010
adalah pemberian jasa dalam rangka adalah jasa yang dilakukan untuk
proses penyelesaian suatu barang
tertentu yang proses pengerjaannya menghasilkan barang karena
dilakukan oleh pihak pemberi jasa pesanan atau permintaan dengan
(disubkontrakkan), dan pengguna jasa bahan dan atas petunjuk dari
menetapkan spesifikasi, serta
menyediakan bahan baku dan/atau pemesan
barang setengah jadi dan/atau bahan
penolong/pembantu yang akan diproses
sebagian atau seluruhnya, dengan
kepemilikan atas barang jadi berada
pada pengguna jasa.
Perhatikan Perbedaannya
PMK-30/PMK.03/2011 PMK-70/PMK.03/2010
Atas kegiatan ekspor Barang Kena Atas kegiatan ekspor barang yang
Pajak yang dihasilkan dari dihasilkan dari kegiatan ekspor
kegiatan ekspor Jasa Maklon oleh Jasa Maklon oleh Pengusaha Kena
Pengusaha Kena Pajak eksportir Pajak eksportir Jasa Maklon tidak
Jasa Maklon dilaporkan sebagai dilaporkan sebagai ekspor
ekspor Barang Kena Pajak dalam Barang Kena Pajak dalam SPTM
SPTM PPN PPN.
Perhatikan Perbedaannya
PMK-30/PMK.03/2011 PMK-70/PMK.03/2010
Pajak Pertambahan Nilai atas: Pajak Pertambahan Nilai atas:
1. perolehan Barang Kena Pajak; 1. perolehan Barang Kena Pajak;
2. perolehan Jasa Kena Pajak; 2. perolehan Jasa Kena Pajak;
3. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak 3. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dari luar Daerah Pabean; Berwujud dari luar Daerah Pabean;
4. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar
4. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, dan/atau
Daerah Pabean; dan/atau
5. impor Barang Kena Pajak,
5. impor Barang Kena Pajak,
yang tidak berhubungan langsung dengan
merupakan Pajak Masukan yang dapat kegiatan ekspor Jasa Maklon, merupakan Pajak
dikreditkan sesuai dengan ketentuan Masukan yang tidak dapat dikreditkan
peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (8) huruf
perpajakan. b Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.
Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi melalui uji
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional,
dan/atau standar khusus
Sertifikat Kompetensi Kerja adalah tanda bukti pengakuan kompetensi tenaga kerja konstruksi.
Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut Izin Usaha adalah izin yang diberikan
kepada badan usaha untuk menyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Jasa Konstruksi