Rachmad Utomo,
S.E., Ak., M.Si., C.A
Dosen PKN STAN
CAPAIAN DALAM PEMBELAJARAN
• Mampu membandingkan ciri PKP Biasa,
Pemungut serta membedakan berbagai
metode PM dan konsekuensinya dalam
penghitungan di PPN
• Di masing-masing entitas tersebut
1. badan usaha
2. yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara
3. melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan
BUMN
Persero (Pasal 9 UU No 19 Tahun 2003 Perum
tentang BUMN) seluruh modalnya dimiliki
minimal 51% sahamnya dimiliki
Pemerintah Pemerintah
1. badan usaha milik negara yang dilakukan restrukturisasi oleh
Badan Pemerintah setelah berlakunya Peraturan Menteri ini, dan
restrukturisasi tersebut dilakukan melalui pengalihan saham
milik negara kepada badan usaha milik negara lainnya
Usaha
Tertentu 2. badan usaha yang bergerak di bidang pupuk, yang telah
dilakukan restrukturisasi oleh Pemerintah yaitu
1) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,
2) PT Petrokimia Gresik,
3) PT Pupuk Kujang,
4) PT Pupuk Kalimantan Timur, dan
5) PT Pupuk Iskandar Muda
PMK-37/2015
SMB 01-04-2015
3. badan usaha tertentu yang dimiliki secara langsung oleh
Badan badan usaha milik negara yaitu
1) PT Telekomunikasi Selular,
Pak Zulkifli Liem pedagang mobil bekas. Bulan ini menjual 10 mobil dengan total
harga jual Rp 1 milyar. Barapa PPN yang harus disetor ke Kas Negara?
Pajak masukan yang dapat dikreditkan adalah sebesar : 90% x Rp100 juta = Rp90 juta.
Pajak Keluaran yang harus dipungut : Rp1 milyar x 10% = Rp.100juta
PPN yang terutang (PK-PM) = Rp100 juta – Rp90 juta = Rp10 juta
PM Bagi PKP dengan
Peredaran Usaha Tidak Melebihi
Jumlah Tertentu
Rachmad Utomo S.E., Ak., M.Si., C.A
Untuk Politeknik Keuangan Negara STAN
PMK-74/PMK.03/2010
31 Maret 2010
OMSET Tertentu
1,8 Milyar satu tahun buku
Pengusaha Kena Pajak yang dapat menggunakan
pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan
adalah Pengusaha Kena Pajak yang mempunyai
peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun buku tidak
melebihi Rp 1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus
juta rupiah), dengan syarat:
1. mempunyai peredaran usaha dalam 2 (dua) tahun buku sebelumnya tidak melebihi Rp1,8
milyar (satu miliar delapan ratus juta rupiah) untuk setiap 1 (satu) tahun buku; atau
2. Wajib Pajak yang baru dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
OMSET
Mekanisme Penghitungan:
Tertentu
JKP BKP EFEKTIF PPN