Disusun Oleh :
Rike Safitri 1614083
Satal Lia Azzizah 1614085
Sella Dafita 1614087
Siti Mubarokah 1614089
Venika Atika Furi 1614093
Viona Adelia Andini P 1614095
Winda Ariska 1614097
Yeni Fatimah 1614099
Yuli Nur Asiyah 1614101
Zulaika 1614103
Diah Ayu Lestari 1668001
Neti Fiya 1668010
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, dan Balita
dengan Metode SOAP” dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang
budiman.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1......................................................................................................................... Latar Belakang
........................................................................................................................1
1.2......................................................................................................................... Tujuan
........................................................................................................................1
iii
3.1......................................................................................................................... Kesimpulan
........................................................................................................................37
3.2.........................................................................................................................Saran
........................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSUL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan
informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua
kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. ( A. Aziz Alimul, 2008 ).
Dokumentasi adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
perawat/ bidan dalam melakukan catatan yang berguna untuk kepentingan klien,
bidan dan tim kesehatan. Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksisaan, prosedur tindakan, pengobatan pada pasien, pendidikan, dan
respon pasien terhadap semua asuhan yang di berikan ( A. Aziz Alimul, 2008 ).
2
yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga
( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan,
riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat
penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola
hidup.)
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa.
Pada orang yang bisu, dibagian data dibelakang ” S ” diberi tanda” 0 ”
atau ” X ” ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif menguatkan
diagnosa yang akan dibuat.
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien,
hasil laboratorium, dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung assessment (Apa yang dilihat dan dirasakan oleh
bidan setelah melakukan pemeriksaan ).
Tanda gejala objektif yang diperolah dari hasil pemeriksaan ( tanda
KU, vital sign, fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam,
laboratorium dan pemeriksaan penunjang ). Pemeriksaan dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi
kajian teknologi ( hasil Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-
lain ) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dapat dimasukkan
dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi
komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A : Assesment
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau
informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan
( Kesimpulan apa yang telah dibuat dari data S dan O ).
Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru
baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-
3
pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering
menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti
perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat
diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosa / masalah
- Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai
kondisi klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir .
Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
- Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan
klien terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan /
kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
b. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial
P: Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evalusi
berdasarkan Assesment ( Rencana apa yang akan dilakukan berdasarkan
hasil evaluasi tersebut ). SOAP untuk perencanaan, implementasi dan
evaluasi dimasukkan dalam ” P “ sedangkan Perencanaan membuat
rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan
tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai
kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.
Didalam Planning dapat berisikan tentang :
- Konsul
- Tes diagnostic / laboratorium
- Rujukan
- Pendidikan konseling
- Follow Up
- Pendokumentasian asuhan kebidanan
4
Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau
menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria
tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas
waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai
kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.
Implementasi
Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi
masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak
dilaksanakan akan membahayakan keselamatan klien. Oleh karena itu
klien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Bila
kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau
disesuaikan.
Evaluasi
Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting
untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang
dicapai menjadi fokus dari ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan
tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan.
5
kebutuhan bayi, mengindentifikasikan diagnosis dan masalah potensial, tindakan
segera serta merencanakan asuhan
6
amnionitis, KPD, pendarahan dalam persalinan, prolapsus tali pusat,
ibu hipotensi, asidosis janin, jenis persalianan.
Data objektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan, antara lain:
a. Pemeriksaan fisik
Dalam 24 jam, bila bayi tidak tidak mengalami masalah
apapun, lakukanlah pemeriksaan fisik yang lengkap.
Pemeriksaan umum :
1) Pernapasan . pernapasan BBL, normal 30-60 kali per
menit tanpa rektraksi dada dan tanpa suara merintih pada
fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat rektaksi
dada ringan dan jika bayi terhenti napas secara periodik
selama beberapa detik masih dalam batas normal.
2) Warna kulit. Bayi baru lahir aterm keliatan lebih pucat
dibanding bayi preterm karena kulit lebih tebal.
3) Denyut jantung. Denyut jantung BBL, normal antara 100-
160 kali per menit, tetapi dianggap masih normal jika di
atas 160 kali permenit dalam jangka waktu yang pendek
beberapa kali dalam satu hari selama beberapa hari
pertama kehidupan , terutama bila bayi mengalami
distress. Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung.
4) Suhu aksila 36,50C-37,50C.
5) Postur dan gerakan. Postur normal BBL dalam keadaan
istirahat adalah kepalan tangan longgar, lutut semi fleksi.
Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan
simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat
sedikit gemetar.
6) Tonus otot/ tingkat kesadaran. Rentang normal tingkat
kesadaran BBL adalah mulai dari diam hingga penuh dan
dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika
diam atau sedang tidur.
7) Ekstremitas. Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila
ekstremitas disentuh dan pembengkakan.
7
8) Kulit. Warna kulit dan adanya verniks kaseosa,
pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir/ tanda
mongol.
9) Talipusat, normal warna putih kebiruan pada hari pertama,
mulai kering dan mengkerut/mengecil akhirnya lepas
setelah 7-10 hari.
10) Berat badan normal 2500-400 gram.
Pemeriksaan fisik :
1) Kepala: ubun-ubun , sutura, molase, caput succedaneum,
cephal haematoma hidrasefalus, ubun-ubun besar,ubun-
ubun kecil
2) Muka : tanda-tanda paralisis
3) Mata : keluar nanah , bengkak pada kelopak mata,
pendarahan subkunjungtiva dan kesimetrisan
4) Telinga : kesimetrisan letak dihubungan dengan mata dan
kepala
5) Hidung : kebersihan, palatokisis
6) Mulut : labio/palatokisis, trush , sianosis, mukosa
kering/basah
7) Leher : pembengkakan dan benjolan
8) Klavikula dan lengan tangan : gerakan , jumlah jari
9) Dada : bentuk dada, puting susu , bunyi jantung dan
pernapasan
10) Abdomen: penonjolan sekitar tali pusat pda saat menangis
, pendarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali
pusat, distensi, gastrokisis, omfalokel,
11) Tungkai dan kaki : gerakan , bentuk dan jumlah jari
12) Anus : berlubang / tidak , berfungsi spingter ani
13) Punggung ; spina bifida ,mielomeningokel
14) Refleks : moro, rooting, walking, graphs, sucking,
tonicneck
15) Antrometri : BB, PB, LK, LD, LP, LLA
8
16) Eliminasi : BBL normal biasanya kkencing lebih dari 6
kali per hari. Dicurigai diare apabila frekuensi lebih dari 3
kali atau lebih , tinja hijau .
Langkah 2. Interprestasi Data
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa masalah dan kebutuhan bayi
berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada langkah 1.
Contoh
Diagnosis
1. Bayi cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan, dengan asfiksia sedang
2. Bayi kurang bulan, kecil masa kehamilan dengan hipotermi atau gangguan
pernapasan
Masalah
1. Ibu kurang informasi
2. Ibu menderita PEB
3. Ibu post SC sehingga tidak bisa melakukan skin to skin contact secara
maksimal
Kebutuhan
1. perawatan rutin bayi baru lahir
9
Langkah 4. Identifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Yang Memerlukan
Penanganan Segera
Mengindentifikasikan perlunya tindakan segera oeh bidan/dokter atau
ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi. Contohnya adalah bayi
tidak segera bernapas spontan dalam 30 detik. Segera lakukan resusitasi
10
Obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena clamidia. Obat mata perlu diberikan
pada jam pertama setelah persalinan
3. Memberikan identitas bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identitas bayi perlu dipasang
segera setelah lahir. Tanda pengenal harus mencantumkan nama( bayi
dan ibu ) tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin
4. Memperlihatkan bayi dengan keluarganya
5. Menfasilitasi kontak dini bayi dengan ibu
a. Berikan bayi kepada ibu sesegera mungkin. Kontak dini antara
ibu dan bayi penting untuk: mempertahankan suhu bayi, ikatan
batin bayi terhadap ibu, pemberian ASI
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap.
Jangan paksakan bayi untuk menyusui
c. Bila memungkinkan,jangan pisahkan ibu dengan bayi, biarkan
bayi bersama ibu paling tidak 1 jam setelah bayi lahir
6. Memberikan vitamin K1
Untuk mencegah terjadinya pendarahan karena defisiensi vitamin
K1 pada bayi baru lahir, lakukan hal-hal sebagai berikut .
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi
vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3 hari
b. Bayi resiko tinggi diberikan vitamin K1 parenteral dengan dosis
0,5-1 mg IM
7. Konseling
Ajarkan pada ibu/ orang tua untuk :
a. Menjaga kehangaan bayi
b. Pemberian ASI
c. Perawatan tali pusat
1) Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
2) Lipatlah popok dibawah sisa tali pusat
11
3) Jika tali puasat terkena kotoran atau tinja cuci dengan sabun
dan air bersih dan keringkan
d. Mengawasi tanda-tanda bahaya
8. Imunisasi
Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan, berikan
imunisasi BCG , anti polio oral dan Hepatitis B
Langkah 7. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifitas asuhan yang diberikan,mengulangi kembali
proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah
dilaksanakan tetapi belum efektif
12
2.4.1 CATATAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR/NEONATUS
13
Telp : Telp :
Almt. Kantor :
Telp :
14
Warna :
Jumlah :
Komplikasi persalinan
Ibu :
Bayi :
Jumlah
Tanda 0 1 2
Nilai
Frekwensi jantung [ ] tdk ada [ ] < 100 [ ] > 100
Usaha menangis [ ] tdk ada [ ] lambat [ ] menangis
tidak
teratur Kuat
Tonus obat [ ] lumpuh [ ] ekstremilasi [ ] gerakan
flexi sedikit Aktif
Menit I
15
tangan dan
kaki biru
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
Sidik jempol tangan kiri ibu Sidik jempol tangan kanan ibu
RESUSITASI
Penghisapan lendir : rangsangan
:
Ambu : lamanya :
Massage jantung : lamanya :
Intubasi endutracheal : nomor :
16
Oksigen : lamanya :
Therapy :
Keterangan :
LK :
4. Refleks
Refleks moro :
Refleks walking :
Refleks graph :
Refleks sucking :
Refleks tonic neck :
17
5. Antropometri
Lingkar kepala :
Lingkar dada :
Lingkar lengan atas :
6. Eliminasi
Miksi
Warna :
Tanggal :
Pukul :
Mekonium :
Warna :
Tanggal :
Pukul :
18
2.4.2 CATATAN PENDOKUMENTASIAN SOAP
Tanggal
S :
A :
P :
19
Komunikasi bidan dengan anak merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam menjaga hubungan dengan anak. Melalui komunikasi, bidan bisa lebih
mudah mengumpulkan berbagai data pada anak. Data yang telah dikumpulkan
selanjutnya diinterpretasi dan dirumuskan rencana asuhan yang menyeluruh bagi
anak. Apabila komunikasi dengan anak terjalin, baik, pemberian asuhan juga akan
lebih efektif dan meminimalisir dengan anak usia bawah lima tahun (balita)
menurut umur (Hidayat, 2005, Iyer and Champ, 2005)
20
i. Riwayat kesehatan.
21
haemoglobin, serum protein (albumin dan globulin), hormonal dan lain-
lain.
g. Pemeriksaan radiologi.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai umur tumbuh kembang seperti
umur tulang apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan.
Pemeriksaan fisik secara lengkap pada anak ditujukan untuk melengkapi data
pertumbuhan dan perkembangannya antara lain meliputi:
22
3) Respon motorik: Sesuai perintah (6), terhadap rangsangan nyeri timbul
gerakan normal (5), terhadap rangsangan nyeri fleksi cepat dan
abduksi bahu (4), terhadap rangsangan nyeri fleksi lengan dan adduksi
bahu (3), terhadap rangsangan nyeri ekstensi lengan, adduksi,
endorotasi bahu, pronasi lengan bawah (2), terhadap rangsangan nyeri
tidak ada gerakan (1).
b. Status Gizi
c. Tanda Vital
Pemeriksaan nadi, seharusnya dilakukan pada saat tidur atau istirahat dan
disertai dengan pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya pulsus
defisit. Pemeriksaan nadi ini bertujuan untuk menilai kecepatan dan frekuensi
nadi, irama dan kualitas nadi. Pemeriksaan Tekanan Darah, harus mencantumkan
posisi atau keadaan anak pada saat dilakukan pemeriksaan, apakah tidur, duduk,
berbaring atau menangis. Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan tensimeter. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menilai adanya kelainan pada sistem kardiovaskuler. Pemeriksaan
pernafasan, dilakukan dengan nilai frekuensi, irama, kedalaman, dan tipe atau
pola pernafasan. Pemeriksaan suhu, dapat dilakukan melalui rektal, aksila dan oral
untuk menilai keseimbangan suhu tubuh dan membantu menentukan diagnosis
dini suatu penyakit.
23
1) Pemeriksaan Kulit : Dilakukan untuk menilai pigmentasi, adanya
sianosis, ikterus, ekzema, pucat, purpura, eritema, makula, papula,
vesikula, pustula, ulkus, turgor kulit, kelembaban kulit, tekstur kulit dan
edema.
2) Pemeriksaan Kuku : Dilakukan dengan inspeksi warna, bentuk dan
keadaan kuku.
3) Pemeriksaan Rambut : Untuk menilai warna, kelebatan, distribusi dan
karakteristik lain.
4) Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening : Dengan melakukan palpasi
daerah leher atau inguinal.
3. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1) Kepala : Menilai lingkar kepala dan ubun-ubun.
2) Wajah : Menilai kesimetrisan wajah, adakah paralisis wajah, dan
pembengkakan.
3) Mata : Menilai visus, keadaan palpebra, kelenjar lakrimalis, duktus
nasolakrimalis, sklera, kornea, pupil, lensa, dan bola mata.
4) Telinga :Menilai telinga bagian luar, yaitu bentuk, besar dan posisi
daun telinga, lubang telinga, membran tympani, pembesaran daerah
mastoid dan fungsi pendengaran.
5) Hidung : Menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis.
6) Mulut :Adakah trismus, halitosis, labioskisis, edema dan
peradangan gusi, kelainan pada lidah, ukuran dan adanya tremor
lidah, keadaan gigi dan pengeluaran saliva.
7) Faring :Menilai adanya hiperemia, edema, abses dan adanya
pseudomembran.
8) Laring : Adanya obstruksi laring disertai stridor, batuk dan suara
serak.
9) Leher :Menilai tekanan vena jugularis, massa pada leher dan
pembesaran kelenjar tiroid.
4. Pemeriksaan Dada
24
Untuk menilai bentuk dan besar dada, kesimetrisan, gerakan dada, deformitas
penonjolan, pembengkakan, dan kelainan lain.
a. Payudara : Pemeriksaan payudara untuk menilai perkembangan dan
kelainan payudara anak, adanya ginekomastia patologis, galaktore
sebelum pubertas.
b. Paru : Inspeksi pengembangan paru saat bernafas, adakah kelainan
patologis, palpasi kesimetrisan, fremitus dan krepitasi, perkusi
langsung dan tidak langsung untuk mengidentifikasi suara paru, dan
auskultasi untuk menilai suara nafas dasar dan tambahan.
c. Jantung :Dengan cara inspeksi, palpasi denyut apikal, detak pulmonal,
dan getaran bising. Perkusi pembesaran jantung, auskultasi suara
jantung meliputi suara jantung, irama dan bising.
5. Pemeriksaan Abdomen
Dengan inspeksi ukuran dan bentuk, auskultasi peristaltik usus dan suara
bising, palpasi dinding abdomen, nyeri tekan, pembesaran organ dan
perkusi abdomen. Auskultasi didahulukan, agar tidak terpengaruh
stimulasi dari luar, antara lain palpasi dan perkusi. Periksa organ hati,
ginjal dan lambung. Pemeriksaan dilanjutkan ke organ lain seperti anus
dan rektum.
6. Pemeriksaan Genetalia
Laki-laki perhatikan ukuran dan bentuk penis, testis, kelainan lubang
urethra dan peradangan testis dan skrotum. Perempuan adalah epispadia,
tanda seks sekunder dan pengeluaran cairan.
7. Pemeriksaan Tulang Belakang dan Ekstremitas
Inspeksi adanya kelainan, kelemahan dan nyeri pada tulang belakang.
Periksa tulang, otot dan sendi, jari tubuh, nyeri tekan, gaya berjalan,
ataksia, spasme otot, paralisis, atropi/hipertropi otot, kontraktur dan lain-
lain.
8. Pemeriksaan Neurologis
Pertama, inspeksi kelainan neurologis seperti kejang, tremor, twitching,
korea, parese, paralisis, diplegia, paraplegia, tetraplegia, hemiparese,
hemiplegi. Kedua, pemeriksaan refleks superfisial, tendon dan patologis.
25
Ketiga, tanda meningeal, Brudzinski I dan II. Keempat, pemeriksaan
kekuatan dan tonus otot.
Contoh 2.
Diagnosis :
Anak perempuan 3 tahun, dengan gizi buruk dan perkembangan suspect
ada kelainan.
Masalah :
a. Ganguan makan: pika berupa kebiasaan anak makan kertas.
b. Pengabaian anak karena sosial ekonomi dan pengetahuan keluarga
rendah.
c. Anak tidak pernah mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan.
Kebutuhan :
a. KIE tentang kebutuhan dan pemenuhan gizi anak balita dan
bahaya pika.
b. KIE tentang perkembangan dan stimulasi perkembangan pada
anak.
26
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin
akan terjadi berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi.
Contoh
Diagnosis potensial
a. Gizi buruk dan tidak mendapatkan imunisasi potensial imunitas
tubuh menurun.
Masalah potensial
a. Potensial terjadi masalah ekonomi bagi orang tua yang tidak
mampu, karena anak membutuhkan perawatan intensif dan
lebih lama.
b. Kebiasaan pika potensial menimbulkan anemia dan keracunan.
27
c. Ganguan tidur, dengan melindungi anak dari kecelakaan (cedera),
memberikan kenyamanan, membantu anak tidur dan brkolaborasi
dengan dokter bila ganguan berkepanjangan.
d. Enuresis fungsional, dengan mambatasi pemasukan cairan sebelum
tidur, melatih mengendalikan retensi urine, latihan menahan
kencing, dan berkolaborasi dengan dokter bila perlu.
e. Enkopresis fungsional, dengan melatih anak toiletting saat buang
air besar, psikoterapi dan kolaborasi dengan dokter bila perlu.
f. Gagap, dengan memberikan terapi psikologis pada anak dan
psikoterapi pada keluarga serta kolaborasi dokter bila perlu.
g. Mutisme efektif, dengan memberikan terapi suportif agar anak mau
bicara, dan psikoterapi pada keluarga.
h. Retardasi mental, dengan mencegah terjadinya ganguan kesehatan
lain, selalu memperbaiki status gizi anak, melatih dan membantu
anak melaksanakan tugas dan keterampilan yang minimal dapat
dikuasai anak sesuai tingkat retardasinya, selalu melibatkan ahli
terapi wicara, ahli rehabilitasi medis, psikater, dan lain-lain.
28
2.5.1 Contoh Format Pendokumentasian Manajemen Kebidanan pada
Tumbuh Kembang Balita
Biodata
Nama bayi :
……………………………………………………………
Tanggal lahir : ………………………….. Jam :
……………………
Jenis kelamin : …………………………..
Nama ibu : ………………………….. Ayah :
……………………
Umur :
…………………………………………………………….
Agama :
…………………………………………………………….
29
Suku/ bangsa :
…………………………………………………………….
Pendidikan :
…………………………………………………………….
Pekerjaan :
…………………………………………………………….
Alamat : ...
…………………………………………………………..
No. telepon/ Hp :
…………………………………………………………….
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama (anak/ orang tua)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
2. Riwayat penyakit sekarang
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
3. Respon keluarga
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………….......
4. Riwayat kesehatan yang lau
a. Riwayat prenatal dan perinatal
Masa kehamilan : ……………………………………minggu
Lahir tanggal : ……………………………………jam
………….........
Penolong : …………………………… di
………………………….
30
Lama persalinan : Kala I …………… jam ………….. menit
……………
Kala II ……………. jam ………….
menit…………….
Komplikasi
1) Ibu : hipertensi/ hipotensi, partus lama, penggunaan obat, infeksi/
suhu badan naik, KPD, perdarahan.
2) Janin : premature/ postmatur, malposisi/ malpresentasi, gawat
janin, ketuban campur mekonium, prolaps tali pusat
Keadaan bayi baru lahir
BB/ PB lahir :
…………………………………………………………………….
Nilai APGAR : 1 menit / 5 menit/ 10 menit : …/…/…
b. Riwayat pemberian nutrisi
ASi eksklusif ya/ tidak. Lama pemberian ASI…………………..
bulan/ tahun
PASI sejak umur …………………… Bulan/ tahun, jenis
…………………….
Keluhan
…….................................................................................................
5. Status kesehatan terakhir
a. Riwayai alergi
Jenis makanan :
…………………………………………………………….
Debu :
…………………………………………………………….
Obat :
…………………………………………………………….
b. Imunisasi Dasar
31
BCG
HEPATITIS B
ANTI POLIO
DPT
CAMPAK
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum :
…………………………………………………………….
b. Kesadaran :
…………………………………………………………….
Tekanan darah :
…………………………………………………………….
Nadi :
…………………………………………………………….
Pernafasan :
…………………………………………………………….
Suhu :
…………………………………………………………….
c. Status gizi : TB …… cm, BB ……. kg, LK ..… cm,
LILA ……. cm
32
d. Kulit :
…………………………………………………………….
e. Kuku :
…………………………………………………………….
f. Kelenjar getah bening/ limfe (palpasi leher atau inguinal)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
…………………………………………………………….
Rambut :
…………………………………………………………….
Ubun-ubun :
………………………………………………………….....
Wajah :
…………………………………………………………….
Mata :
…………………………………………………………….
Telinga :
…………………………………………………………….
Hidung :
…………………………………………………………….
Mulut :
…………………………………………………………….
Faring dan Laring :
…………………………………………………………….
b. Leher :
…………………………………………………………….
c. Dada
Bentuk :
…………………………………………………………….
33
Gerakan :
…………………………………………………………….
Payudara :
…………………………………………………………….
Paru :
…………………………………………………………….
Jantung :
…………………………………………………………….
d. Abdomen
Ukuran dan bentuk :
…………………………………………………………….
Gerakan :
…………………………………………………………….
Dinding perut :
…………………………………………………………….
Auskultasi :
…………………………………………………………….
Perkusi : bunyi timpani, obstruksi, dan redup
Palpasi : hepar, limpa, ginjal
e. Anus dan rectum :
…………………………………………………………….
f. Genetalia
Laki- laki : (ukuran, bentuk penis, testis, kelainan/
peradangan)
Perempuan : (epispadia, tanda seks sekunder, cairan)
g. Tulang belakang :
…………………………………………………………….
h. Ekstremitas :
…………………………………………………………….
i. Neurologis : (kejang, tanda meningeal, kekuatan dan
tonus otot)
34
3. Pemeriksaan Penunjang
ASSESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………
2. Masalah
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………
3. Kebutuhan
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………
4. Diagnosis Potensial
............................................................................................................
............................................................................................................
....................
5. Masalah Potensial
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………
6. Kebutuhan Tindakan segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
…………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………
……………….
b. Kolaborasi
…………………………………………………………………
……………….
35
…………………………………………………………………
……………….
c. Merujuk
......................................................................................................
......................................................................................................
......................
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal……………………………………………………….
jam………………………
DATA SUBJEKTIF
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
DATA OBJEKTIF
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………
36
ASESSMENT
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………...
PLANNING
Tanggal …………………………………………… Jam
……………………………….
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat/
bidan dalam melakukan catatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan
tim kesehatan. Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara tenaga
kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksisaan,
prosedur tindakan, pengobatan pada pasien, pendidikan, dan respon pasien
terhadap semua asuhan yang di berikan
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan
yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien, di dalamnya tersirat proses
berfikir bidan yang sistematis dalam menghadapi seorang pasien sesuai langkah-
langkah manajemen kebidanan
3.2 Saran
Berdasarkan makalah ini kami menilai bahwa dokumentasi kebidanan itu
banyak memiliki manfaat dan fungsi, bagi para pembaca hendaknya dapat
memahami isi dari makalah ini dan dapat digunakan dengan baik khususnya untuk
mahasiswa Akademi Kebidanan Panca Bhakti dan bagi lembaga pendidikan
Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung
37
DAFTAR PUSTAKA
38