Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rosa Salsabila

NIM : P17324419031
Jalum : 2B
RESUME
“KALIMAT EFEKTIF”
A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009)
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
secara tepat pula.
B. Persyaratan Kalimat
1. Kelengkapan struktur subjek dan predikat
2. Pemutasian subjek dan predikat
3. Perwujudan makna gramatikal berdasarkan struktur
C. Syarat-Syarat Kalimat Efektif
1. Koherensi
2. Kesatuan
3. Kehematan
4. Paralelisme atau kesejajaran
5. Penekanan gagasan pokok
6. Kevariasian
7. Logis/Nalar
D. Unsur-Unsur  Kalimat Efektif
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa
Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat,
yaitu :
1. Subjek (S)
Subjek adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu
hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Contoh :
a. Ayahku  sedang melukis.
b. Meja direktur besar.
c. Yang berbaju batik dosen saya.
d. Berjalan kaki menyehatkan badan.
e. Membangun jalan layang sangat mahal.
2. Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek. Contoh :
a. Kuda meringkik.
b. Ibu sedang tidur siang.
c. Putrinya cantik jelita.
d. Kota Jakarta dalam keadaan aman.
e. Kucingku belang tiga.
f. Robby mahasiswa baru.
g. Rumah Pak Hartawan lima.
3. Objek (O)
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Contoh :
a. Nurul menimang …
b. Arsitek merancang …
c. Juru masak menggoreng …
4. Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak
Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga
ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat
berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Contoh :
a.       Ketua MPR membacakan Pancasila.
        S                  P             O
b.      Banyak orpospol berlandaskan  Pancasila.
            S                    P            Pel
5. Keterangan (ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai
bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan
Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi
Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa.
E. Struktur Kalimat
Struktur kalimat dasar terdiri dari,
a. Pola kalimat dasar
b. Tipe kalimat
Struktur kalimat tunggal terdiri dari,
a. Pola kalimat tunggal
Struktur kalimat majemuk terdiri dari,
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk bertingkat
c. Kalimat majemuk campuran
F. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Untuk dapat mencapai keefektifan suatu kalimat harus memenuhi setidaknya enam
syarat, yaitu:
1. Kesepadanan
2. Keparalelan
3. Ketegasan
4. Kehematan
5. Kecermatan
6. Kepaduan
7. Kelogisan
G. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah Kalimat yang dimaksud untuk mendapat jawaban berupa
informasi, penjelasan atau pertanyaan.
 Ciri-ciri Kalimat Tanya
a. Menggunakan kata tanya (5W+1H).
b. Membalikan urutan kata.
c. Menambah kata buka/tidak, partikel –kah.
d. Intonasi naik.
 Macam-macam Kalimat Tanya
a. Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.
b. Contoh: Apalagi yang dapat kita kerjakan, kecuali hanya memohon pertolongan
Tuhan?
c. Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang hanya memerlukan jawaban.
d. Contoh: Siapa yang menulis artikel itu?
e. Kalimat tanya konfirmasi adalah kalimat tanya untuk pembenaran/penegasan.
f. Contoh: Apakah hari ini ada rapat dengan klien mengenai kerjasama?
g. Kalimat tanya klarifikasi adalah kalimat tanya untuk penjernih suatu hal.
h. Contoh: Apakah benar berita kemalingan di rumah Dian?
i. Kalimat tanya samar adalah kalimat tanya bukan untuk menggali informasi,
klarifikasi dan konfirmasi, melainkan mempunyai maksud tertentu.
j. Contoh: Siapkah Anda berangkat pagi ini? (mengajak)
 Contoh-contoh Kalimat Tanya
a. Apa digunakan menanyakan benda, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Contoh: Arsitek itu sedang merencanakan apa?
b. Apabila kata tanya tersebut dipindahkan ke awal kalimat, maka kalimat itu
menjadi: Apa yang sedang direncanakan arsitek itu?
c. Siapa digunakan untuk menanyakan Tuhan, Malaikat dan orang.
Contoh: Siapa yang mencabut nyawa manusia?
H. Kalimat Bernalar
Kalimat bernalar merupakan satuan kalimat informasi
yangberjalan selaras antara yang disampaikan oleh pihak pertama dapat diterima dengan
“utuh” oleh pihak kedua. Contoh : Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia.
Waktu dan tempat kami persilakan
I. Kalimat Suruh (perintah)
Pernyataan untuk mengerjakan sesuatu, menyatakan syarat kejadian, tafsiran
bermakna ejekan atau sindiran dan mencegah atau melarang. Berdasarkan strukturnya
kalimat suruh digolongkan menjadi empat, yaitu:
1. Kalimat suruh sebenarnya, contoh: Beristirahatlah!
2. Kalimat persilahan, contoh: Silahkan bapak duduk di sini!
3. Kalimat ajakan, contoh: Ayo kita jalan-jalan!
4. Kalimat larangan, contoh: Janganlah engkau meninggalkanku!
J. Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas
Kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Kalimat luas
itu bermacam-macam. Macam-macam kalimat luas terdiri atas kalimat luas setara dan
kalimat luas tak setara (Alwi dkk, 2004)
Kalimat berklausa terdiri dari satu klausa dan dua klausa atau lebih. Kalimat yang
terdiri dari satu klausa disebut kalimat sederhana. Sedangkan kalimat yang terdiri dari
dua klausa atau lebih disebut kalimat luas.
Contoh kalimat sederhana:
a.         Mahasiswa itu berusia 20 tahun
b.        Ia mengeluarkan handpond dari saku bajunya.
Contoh kalimat luas:
a.         Ia menutup laptopnya lalu pergi keluar ruangan
b.        Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadanya.
K. Kalimat Luas Yang Setara
Kalimat luas setara adalah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-
kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal
disebut kalimat luas setara. Ciri-ciri kalimat luas antara lain :
1. Kedudukan pola-pola  kalimat,sama derajatnya.
2. Penggabungannya disertai  perubahan intonasi.
3. Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
4. Pola umum uraian jabatan kat :S-P+S-P
L. Kalimat Luas Bertingkat
Kalimat luas bertingkat adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang
merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai
pengisi salah satu unsur kalimat inti itu misalnya keterangan, subjek, atau objek dapat
disebut sebagai kalimat luas bertingkat jika diantara kedua unsur tersebut digunakan
sebagai konjungtor. Konjungtor inilah yang membedakan struktur kalimat luas
bertingkat dari kalimat setara.
Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa, yang digabungkan
menjadi satu. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau, meskipun, dan
sebagainya. Penggabungan dua buah klausa menjadi kalimat luas bertingkat ini
memberikan makna yang, antara lain menyatakan :
1. Sebab, contoh: Karena tidur terlalu larut  malam aku bangun kesiangan.
2. Akibat, contoh: Saya selalu menghabiskan waktu bersama teman-teman sampai saya
lupa waktu istirahat..
3. Syarat, contoh: - Saya akan datang jika kamu datang.
4. Tujuan, contoh: Kamu harus bisa fokus agar kamu bisa mengerjakan apa yang akan
kamu kerjakan.
5. Waktu, contoh: Sesudah kamu wisuda,kamu akan menikah.
6. Kesungguhan, contoh: Meskipun hujan, Saya tetap berangkat ke kampus.
7. Pembatasan, contoh : Semua mahasiswa sudah hadir kecuali Hasan dan Rumi.
8. Perbandingan, contoh: Dia terkejut bukan main seperti mendengar suara petir yang
menggelegar.
M. Kalimat Luas Tidak Setara
Dalam kalimat luas yang tidak setara klausa yang satu merupakan bagian dari
klausa lainnya. Klausa yang merupakan bagian dari klausa lainnya itu disebut bukan inti,
sedangkan lainnya disebut inti. Kalimat bukan inti itu kadang-kadang merupakan Objek
bagi klausa ini. Contoh: Ia berkata bahwa ia mencintaiku.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Dewi, Ponco, Dra. Rr K, MM. 2015. Modul Bahasa Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html https://www.academia.e
du/9556556/Kalimat_Efektif_Pengertian_Ciri-ciri_Contoh 
 
 

Anda mungkin juga menyukai