Anda di halaman 1dari 24

1.

Deskripsi Mata Kuiiah


Menganalisis sebab mesin dioverhaul, Menganalisis komponen dasar komponen
silinder head dan mekanisme katup, Menganalisis komponen dasar silinder block,
Menganalisis komponen dasar komponen mekanisme poros engkol, Merakit
Komponen Engine

2. Kompetensi

1. Menganalisis kerusakan komponen mesin


2. Mengukur tekanan kompresi
3. Menganalisis karakteristik komponen silinder head
4. Menganalisis mekanisme komponen katup
5. Melakukan pembongkaran mekanisme katup
6. Melakukan pemeriksaan/pengukuran dimensi komponen mekanisme katup
7. Memasang/merakit kembali komponen mekanisme katup
8. Menganalisis karakteristik komponen pada Silinder block
9. Melakukan pengukuran diameter silinder
10. Menganalisis komponen pada mekanisme piston
11. Melakukan pembongkaran mekanisme piston
12. Melakukan pemeniksaan/pengukuran dimensi komponen mekanisme piston
13. Memasang/merakit komponen mekanisme piston
14. Melakukan pembongkaran mekanisme poros engkol
15. Melakukan pemeniksaan/pengukuran dimensi komponen mekanisme poros
engkol
16. Merakit komponen mekanisme poros engkol
17. Memasang engine pada unit dan Merakit kelengkapan engine

3. Agenda Kegiatan Perkuliahan

Hari ke Kompetensi Kegiatan Sumber


Perkuliahan referensi
1 Menganalisis sebab motor dioverhaul - Tutorial 1. Manual
a. Menganalisis kerusakan pada engine - Diskusi Book
b. Mengukur tekanan komesi - Tanya jawab Toyota
c. Prosedur penggunaan alat ukur 2. Manual
d. Analisis hasil pengukuran Book
Suzuki

2-5 Menganalisis komponen pada silinder head - Tutorial 1. Manual


dan mekanisme katup: - Diskusi Book
a. Menganalisis karakteristik komponen - Tanya jawab Toyota
pada silinder head 2. Manual
b. Menganalisis komponen pada mekanisme Book
komponen katup Suzuki
c. Melakukan pembongkaran komponen
system mekanisme katup
d. Melakukan pemeriksaan/pengukuran
dimensi komponen mekanisme katup
e. Memasang/merakit kembali komponen
mekanisme katup
f. Menghidupkan engine

6-7 Menganalisis karakteristik komponen pada - Tutorial 1. Manual

1
Hari ke Kompetensi Kegiatan Sumber
Perkuliahan referensi
Silinder block - Diskusi Book
a. Menurunkan engine dari unit - Tanya jawab Toyota
b. Menganalisis komponen dasar silinder 2. Manual
block Book
c. Membongkar engine Suzuki
d. Melakukan pengukuran lubang silinder
blok
8-10 Menganalisis komponen pada mekanisme - Tutorial 1. Manual
piston - Diskusi Book
a. Melakukan pembongkaran komponen - Tanya jawab Toyota
system mekanisme piston 2. Manual
b. Melakukan pemeriksaan/pengukuran Book
dimensi komponen mekanisme piston Suzuki
c. Memasang/merakit kembali komponen
mekanisme piston
11-13 Menganalisis komponen komponen - Tutorial 1. Manual
mekanisme poros engikol - Diskusi Book
a. Melakukan pembongkaran komponen - Tanya jawab Toyota
poros engkol 2. Manual
b. Melakukan pemeriksaan/pengukuran Book
dimensi komponen mekanisme poros Suzuki
engkol
c. Memasang/merakit kembali komponen
mekanisme poros engkol
14 Merakit engine pada unit - Tutorial 1. Manual
- Diskusi Book
- Tanya jawab Toyota
2. Manual
Book
Suzuki
15 Evaluasi

2
PROSEDUR OVERHAUL ENGINE

3
MEMBONGKAR KOMPONEN ENGINE

KOMPONEN-KOMPONEN KEPALA. SILINDER

4
MEMBONGKAR KEPALA SILINDER
1. KURAS AIR PENDINGIN MESIN
2. LEPAS KABEL TEGANGAN TINGGI BUSI
3. LEPAS BUSI
4. LEPAS TABUNG BUSI DAN RING - O
5. LEPAS SLANG BAHAN BAKAR
a) Lepas slang bahan bakar dan slang vakum
b) Lepas pipa bahan bakar dan slang vakum
6. LEPAS RAKITAN MANIFOLD DAN KARBURATOR
a) Lepas slang PCV dan tutup kepala silinder
b) Lepas 6 buah mur pengikat manifold
c) Lepas rakitan manifold dan karburator
7. LEPAS SLANG BYPASS AlR
8. LEPAS TUTUP KEPAtA SILINDER
Lepas 2 mur pengikat, seal washer, tutup kepala
silinder dan gasket

9. Untuk mesin yang menggunakan timing belt lepas:


a. Lepaskan crankshaft pulley
b. Tutup timing belt
c. Tensioner spring, tensioner dan timing belt.
d. Lepas camshaft sprocket
10. LEPAS RAKITAN ROCKER ARM DAN SHAFT
a) Secara merata kendorkani dan lepas 6 baut dan 2
beberapa tahap, dengan urutan seperti pada
gamb6
b) Lepas rakitan rocker arm dan shaft
11. LEPAS PUSI-I ROD
Lepas 8 push rod secara berurutan
CATATAN: Sirnpanlah push rod dengan urutan yang
benar
12. LEPAS KEPALA SILINDER
a) Secara merata kendorkan dan lepas 3 baut
beberapa tahap, dengan urutan seperti pada
gambar.
PERINGATAN: Kepala Silinder yang bengkok bisa
disebabkan oleh kesalahan urutan membuka baut
pengikat.

5
b) Secara merata kendorkan dan lepas 10 baut
kepala dalam beberapa tahap, dengan
urutan seperti pada gambar
PERINGATAN: Kepala silinder yang bengkok
atau retak bisa disebabkan kesalahan urutan
membuka baut.

c) Angkat kepala silinder dari blok silinder dan


Ietakkan diatas balok kayu pada meja kerja.
PETUNJUK: Jika kepala silinder sukar
diangkat, ungkitlah dengan obeng pada bagian
antara blok dan kepala silinder.
PERINGATAN: berhati-hatilah agar tidak
merusak permukaan kepala silinder dan blok
silinder yang berhubungan dengan gasket.

13. LEPAS RUMAH SALURAN KELUAR AIR


DAN PLAT BELAKANG
a) Lepas 2 baut, kleman, rumah saluran keluar
air dan gasket
b) Lepas 4 baut, plat b&akang dan gasket

14. LEPAS KATUP - KATUP


a) Menggunakan SST, tekan pegas katup dan
Iepas 2 keeper
b) Lepas penahan pegas, pegas katup dan
katup.

6
c) Menggunakan tang lancip. lepas 8 oil seal
d) Lepas 8 dudukan pegas
PETUNJUK: Susunlah katup, pegas katup, dudukan
katup dan penahan pegas secara berurutan

MEMERIKSA, MEMBERSIHKAN DAN MEMPERBAIKI KOMPONEN-KOMPONEN


KEPALA SILINDER

1. BERSIHKAN PERMUKAAN ATAS PISTON DAN BLOK SILINDER


a) Putar Crankshaft, dan posisikan masing-masing
piston TMA. Menggunakan gasket scraper,
bersihkan catbon dari permukaan atas piston
b) Menggunakan gasket scraper, bersihkàn gasket
dan pemmukaan blok silinder
PERHATIAN: Berhati-hatilah agar permukaan
tidak tergores
c) Menggunakan udara kompresor, bersihkan carbon
dan oh dail lubang-lubarig baut
PERINGATAN: Lindungilah mata anda selama
menggunakan udara kompresor

2. BERSIHKAN KEPALA SILINDER


a) Bersihkan material gasket
Mengguriakan gasket scraper, bersihkan material
gasket dart permukaan ,ang menempel pada blok
silincler PERHATIAN: Berhatl-hatilah agar
perniukaan kepala silinder tidak tegores

b) Bersihkan Ruang bakar


Menggunakan sikat kawat, bersihkan carbon dari
ruang bakar
PERHATIAN: Berhati-hatilah agar permukaan
kepala silinder tidak tergores

7
c) Bersihkan bushing penghantar katup Menggunakan
sikat lembut dan bahan pelarut. bersihkan bushing
pengantar katup

d) Bersihkan Kepala Silinder Menggunakan sikat lembut


dan bahan pelarut. bersihkan kepala silinder

3. PERIKSALAH KEPALA SILINDER


a) Periksa kerataan kepala silinder Menggunakan
straight edge dan thickness gauge, ukur
kebengkokan permukaan kepaia silinder yang
menempel pada blok silinder dan manifold.
Kebengkokan maksimum:
Sisi blok silinder : ...........................................
Sisi manifold : ...........................................
Jika kebengkokannya melebihi nilai maksimurn
perbaiki dengan disekrap atau ganti kepala silinder.
Hasil pengukuran kerataan permukaan silinder head

Hal Hasil Pengukuran Keterangan


Kerataan A=
B=
Permukaan C=
Silinder Head D=

Hasil pengukuran kerataan manifold

Hal Hasil Pengukuran Keterangan


Kerataan Permukaan Inlet
dudukan manifold Exhaust

4. MEMBERSIHKAN KATUP - KATUP

8
a) Menggunakan gasket scraper, kikislah carbon pada kepala katup
(b) Menggunakan sikat kawat, bersihkan katup

5. MEMERIKSA BATANG KATUP DAN BUSHING


a) Menggunakan Caliper gauge, ukur diameter dalam
bushing pengantar
Standar diameter dalam bushing pengantar:
............................................................................
Hasil pengukuran

Katup silinder Katup masuk Katup buang


1
2
3
4

b) Menggunakan rnikrometer, ukur diameter batang katup


Diameter batang Katup masuk standarnya : ................
Diameter batang Katup buang standarnya : .................
Celah olie batang katup standarnya : .................
c) Hitunglah selisih antara hasil ukur diameter bushing
pengantar dengan diameter batang katup

Hasil Pengukuran

Diameter Batang Katup Celah olie


1
Katup masuk 2
3
4
1
2
Katup buang
3
4

6. PERIKSA KATUP
a. Periksalah bahwa sudut permukaan katup: 44,5°
Hasil pengukuran sudut permukaan katup:
Katup silinder Katup masuk Katup buang
1

9
2
3
4

Kesimpulan : .............................................................................
..............................................................................

b) Periksalah ketebalan tepi kepala katup

Katup masuk Katup buang


Standar
Minimum

Hasil pengukuran ketebalan tepi kepala katup

Katup silinder Katup masuk Katup buang


1
2
3
4

c) Periksa panjang keseluruhan katup Panjang keseluruhan

Katup masuk Katup buang


Standar
Minimum

Hasil pengukuran ketebalan

Katup silinder Katup masuk Katup buang


1
2
3
4
d) Menggunakan carbide cutter 45°, perbaiki
dudukan katup. Lakukan pengikisan sekedar untuk
membersihkan dudukan

7. PERIKSA PEGAS KATUP


a) Menggunakan baja pengukur siku, ukurlah kemiringan pegas katup
Kemiringan maksimum ..............................................
Jika kemiringan lebih dari maksimum, ganti pegas
Hasil Pengukuran kemiringan pegas katup
Katup silinder Katup masuk Katup buang
1
2

10
3
4

Kesimpulannya....................................................................................................................

b) Menggunakan jangka sarong, ukur panjang bebas


pegas katup
Panjang bebas: ...............................
Jika panjang bebas tidak sesual dengan
spesifikasi, ganti pegas katup.

Hasil pengukuran panjang bebas pegas katup

Katup silinder Katup masuk Katup buang


1
2
3
4

(c) Menggunakan alat ukur pegas, ukur ketegangan pegas


katup pada panjang spesifikasi saat terpasang.
Standar : pada panjang ..................mm tegangan ...........
Jika ketegangan pegas saat terpasang tidak sesuai dengan
spesifikasi, ganti pegas katup.

Hasil pengukuran ketegangan pegas katup


Katup silinder Katup masuk Katup buang
1
2
3
4

PERIKSA ROCKER ARM DAN ROKER ARM SHAFT

Periksa kelengkungan (run out) poros roker arm

(a) Letakkan poros roker arm diatas V-block


(b) Menggunakan dial indikator, ukur run out ditengah
push rod Run out maksimum;
Adalah .............................
Jika run out lebih dan nilai maksimum, ganti poros
roker arm
Hash ukur : ..................................
Kesimpulan : ................................

(c) Periksa célah olie antara rocker arm dan shaft


Menggunakan caliper gauge, ukur diameter dalam rocker arm
Standar diameter dalam rocker arm: ....................................................
Hasil pengukuran diameter dalam rocker arm
Katup silinder Katup masuk Katup buang
1
2

11
3
4

Menggunakan mikrorneter, ukur diameter rocker shaft


Standar diameter rocker shaft: ....................................
Hasil pengukuran diameter rocker shaft
Katup silinder Katup masuk Katup buang
1
2
3
4

Celah olie standar (celah antara rocker arm shaft dan lubang rocker arm): ...................
Celah oil maksimum: ..............................
Celah olie untuk masing-masing rocker arm adalah:

Katup silinder Katup masuk Katup buang


1
2
3
4

PEMERIKSAAN CAMSHAFT
Untuk mesin yang menggunakan timing chain melepas dulu komponen:
1. LEPAS Pull Crankshaft
2. Lepas Pull Crankshaft
3. Lepas Tutup Rantai Timing
4. Lepas Penegang Rantai Dan Peredam Getaran
5. Lepas Rantai Timing Dan Roda Gigi Camshaft
6. Lepas Roda Gigi Crankshaft
7. Lepas Valve Lifter
8. Lepas Thrust Plate Dan Camshaft

A. Periksa run out (kelengkungan) camshaft


a. Letakkan camshaft diatas V-block
b. Menggunakan dial indicator, ukurlah run out
pada journal tengah
c. Run out maksimum: ................................
d. Hasil pengukuran ....................................

B. Mengukur Ketinggian Cam


Dengan menggunakan micrometer ukur ketinggian cam. Standar ketinggian cam
adalah

Hal Standard Batas Servive


Cam Inlet
Ketinggian Cam
Cam Exhaust

Hasil pengukuran ketinggian cam adalah

12
Katup silinder Katup masuk Katup buang
1
2
3
4

C. Periksa Journal Camshaft

Ukur Garis tengah jurnal camshaft dan Garis tengah lubang jurnal

Hal Standar Hasil Pengukuran Keterangan


a.
b.
Garis tengah jurnal c.
camshaft
d.
e.
Garis tengah lubang a.
jurnal
b.
c.
d.
e.

PEMERIKSAAN CYLINDER BLOCK

a) Ukur kerataan permukaan cylinder block,


seperti pada saat melakukan pengukuran
kerataan permukaan cylinder head. Batas
service kerataan permukaan silinder blok
adalah .....................

Hasil pengukuran kerataan permukaan


Hal Hasil Pengukuran Keterangan
Kerataan A=
B=
Permukaan
C=
Silinder Blok D=
b) Pemeriksaan diameter silinder blok.

13
Hal Standard Batas Servive
Bore silinder (STD)
Perbedaan bore silinder
Batas aus bore

Hasil pengukuran diameter silinder blok


Hal Hasil Pengukuran Keterangan
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
A

Bore Silinder B

PEMERIKSAN DIAMETER PISTON

Type F : H = 30 mm
Type G : H = 15 mm

Menggunakanmikrometer, ukur diameter piston pada posisi tegak lurus piston pin, dan 8
mm (0,31 in) dan garis tengah pin

Hasil pengukuran diameter piston


Hal Hasil Pengukuran Keterangan
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
Diameter Piston

Hitung celah olie atau celah antara diameter silinder blok dan diameter piston. Standar
celah olie adalah ....................................

Silinder Celah Olie Keterangan


1
2
3
4

14
PEMERIKSAN PISTON RING
Menggunakan thickness gauge, ukur celah antara ring piston dengan alur ring piston.
Standar celah ring piston Nomor 1 adalah....................... dan celah ring piston Nomor 2
adalah..................

Hasil pengukuran celah ring piston


Ring No. 1
Piston
Silinder 1 Ring No. 2
Ring No. 1
Piston
Silinder 2 Ring No. 2
Ring No. 1
Piston
Silinder 3 Ring No. 2
Ring No. 1
Piston
Silinder 4 Ring No. 2

PEMERIKSAAN GAP CLEARANCE PISTON RING

a. Masukkan ring piston kedalam silinder.


b. Menggunakan piston, doronglah ring piston sampai posisj sedikit dibawah bidang
kerja ring yaitu 125 mm (4,92 in) dari permukaan atas blok silinder.
c. Menggunakan thickness gauge, ukur celah pada ujung ring:

15
Standar gap clearance piston ring adalah

Item Standar Batas Maksimum


Ring Nomor 1
Ring Nomor 2
Ring Olie

Hasil pengukuran celah ujung ring piston


Celah ujung ring piston Piston No. 1 Piston No. 2 Piston No. 3 Piston No. 4
Celah ujung ring nomor 1
Celah ujung ring nomor 2
Celah ujung ring olie

PEMERIKSAAN CONNECTING ROD (CON-ROD)

Ukur celah ujung besar (Big End)

Standar celah ujung besar adalah


Hal Standard Batas
(1) Lebar ujung besar
(2) Lebar dari pen poros engkol
Celah tolak ujung besar

Hasil pengukuran celah ujung besar adalah


Hal Conecting Rod pada Silinder
1 2 3 4
(1) Lebar ujung besar
(2) Lebar dari pen poros engkol
Celah tolak ujung besar
Keterangan

PEMERIKSAAN CLEARANCE PISTON PIN

16
Nilai Standar
Hal Standard Batas
Celah pen di ujung kecil
Garis tengah ujung kecil
Garis tengah piston pin

Hasil Pengukuran
Hal Silinder Nomor
1 2 3 4
Garis tengah ujung kecil
Garis tengah piston pin
Celah pen di ujung kecil
Keterangan

PENGUKURAN CLEREANCE CON-ROD BEARING

Periksa clearence ini dengan menggunakan


plastikgauge dengan cara sebagai berikut:

- Potong plastikgauge selebar bearing dan


letakkan searah dengan crank- shaft, tidak
diatas lobang minyak.
- Pasang con-rod dan kencangkan baut
mengikatnya dengan torque 2,80 - 3,2 kg-rn
(20,5 - 23 1 b-ft).
- Hati-hati pada saat memasang tutup bantalan
jangan sampai terbalik.
- Jangan memutar crankshaft atau con-rod
pada saat ada plastik gauge.
Buka plastik gauge dan ukur lebar potongan
plastik gauge dan masukkan data tersebut
dengan standard ukuran yang ada pada
pembungkus plastik gauge. Ukuran harus
diambil pada tempat yang terlebar.
Clearance con-rod bearing engine F 10A:

17
Jika hasil pengukuran telah melewati batas spesifikasi, crank pin harus di undersize dan
bearing yang digunakan adalah bearing undersize.

Nilai Standar
Hal Standard Batas
Celah crank pen ke Conrod
Diameter Crank Pin

Hasil Pengukuran
Hal Silinder Nomor
1 2 3 4
Celah crank pen ke Conrod
Diameter Crank Pin
Keterangan

PEMERIKSAAN CRANKSHAFT (POROS ENGKOL)

a) Pemeriksaan journal crankshaft


Lakukan periksaan ini seperti pada saat kita melakukan pemeriksaan pada con-rod
bearing. Jika melewati batas harus dilakukan undersize dan menggunakan bearing
yang ukuran undersize.

Hal Standard Batas


Celah journal ke bearing
Diameter journal crankshaft

18
Hal Hasil Pengukuran
1 2 3 4
Celah journal ke bearing
Diameter journal crankshaft
Keterangan
.

b) Periksa Defleksi/Kelengkungan
Periksa kelengkungan ini dengan
menggunakan dial indicator. Jika hasil
pengukuran telah melewati batas
spesifikasi perbaiki atau ganti crankshaft

Hal Standard Batas Hasil Pengukuran Keterangan


Kelengkungan Poros engkol

PERIKSA CRANK SHAFT END PLY:

Lakukan pemeriksaan ini dengan


menggunakan dial indicator, dalam
pemeriksaan semua crank shaft bearing dan
thrust bearing harus sudah terpasang dengan
baik

Hal Standard Batas Hasil Pengukuran Keterangan


Jarak main poros engkol
arah sumbu

PEMERIKSAAN FLY WHEEL (RODA GAYA)


Periksa kerataan permukaan fly wheel dengan menggunakan dial indicator

19
Hal Standard Batas Hasil Pengukuran Keterangan
Kerataan permukaan fly weel

PEMASANGAN/PERAKITAN
1. Pemasangan piston ke con-rod
Pasang con rod dengan cara mengarah kan tanda
panah (1) pada piston kearah depan dan lubang oil
(2) diarahkan ke sisi intake manifold.

2. Pemasangan piston ring


Terdapat 4 gap (celah) piston ring, yaitu 2 celah
untuk compression ring dan 2 celah untuk oil ring.
Ke empat gap tersebut harus dipasang secara
bersilangan seperti gambar.

3. Pemasangan piston dan kelengkapan nya


kedalam silinder
Gunakan plastik pelindung con-rod bolt pada saat
memasukkan piston kedalam silinder serta
perhatikan tanda panah pada piston harus
menghadap kearah depan dan lubang oil pada con-
rod menghadap kesisi intake manifold.

4. Pemasanagan con-rod bearing

20
Pada setiap con-rod bearing terdapat coakan yang berfungsi untuk mencegah supaya
con-rod bearing
tidak turut berputar. Kedua coakan tersebut harus terpasang seperti pada gambar,
yaitu bersilangan.
5. Pemasangan oil strainer
Hubungkan oil strainer dengan oil pump diikat oleh 2 baut melalui oil seal.
Oil seal tersebut harus terpasang dengan baik (tidak bocor), sebab jika terjadi
kebocoran maka dapat mengakibatkan pengisapan
pompa berkurang sehingga sistim pelumasan tidak
sempurna. Demiikian pula dengan 2 baut pengikat
jangan menggunakan baut yang lebih panjang dari
baut sebenarnya, sebab dapat menyebabkan rotor oil
pump macet.
6. Pemasangan Fly wheel
Pada crankshaft terdapat pin (1). Pin tersebut
harus terpasang sesuai dengan lubang pin yang
ada pada fly wheel.

7. Pemasangan valve
Pada saat melepas valve maka semua valve
tersebut harus diberikan tanda sehingga
pada saat pemasangan tidak boleh tertukar.
Untuk membedakan antara intake valve dan
exhaust valve dapat dilihat pada besarnya
valve. Valve yang besar adalah intake valve.

8. Valve spring
Jika dilihat dengan seksama maka kedua
ujung coil spring mempunyal coil yang
berbeda yaitu ada salah satu ujung yang
mempunyai coil lebih rapat. Dalam
pemasangannya maka coil yang lebih rapat
harus dipasang dibagian bawah.

9. Pemasangan Cylinder head gasket

21
Pada cylinder head gasket terdapat tulisan
TOP (1) dan tanda panah. Dalam
pemasangan tulisan TOP tersebut harus
menghadap keatas. Sedangkan tanda
panah diarahkan ke arah depan, seperti
pada gambar.
10. Pemasangan cam shaft
Cam shaft hanya dapat dipasang dan arah
belakang ke arah depan, sebab diameter
cam journal bagian belakang mempunyai
diameter yang lebih besar.

11. Pemasangan cylinder head


Pada cylinder head terdapat 2 lubang untuk
pin, dalam pemasangannya kedua pin
tersebut harus tepat dengan pin yang
terdapat pada cylinder block, kemudian pada
saat mengeraskan baut cylinder head harus
dimulai dari dalam ke arah luar.

12. Pemasangan Timing belt


Tepatkan timing mark yang terdapat pada
timing belt pulley cam shaft dengan ‘V’ mark
yang terdapat pada inside cover. Tepatkan
punch mark yang terdapat pada crank shaft
timing belt pulley dengan arrow mark (tanda
panah) yang terdapat pada cylinder block.
Pasang timing belt dengan tanda panah
dipasang searah putaran engine. Kendorkan
tensioner bolt dan kaitkan tensioner spring pada
kaitannya sehingga tensioner dapat menekan
timing belt. Putar crankshaft 2 kali putaran
sampai tanda yang telah ditepatkan itu kembali
ke posisi semula, kemudian keraskan tensioner
bolt.

22
13. Pemasangan Bantalan Tolak Poros Engkol
Bantalan Tolak dipasang
dengan alur minyak
menghadap rusuk poros
engkol

JOBSHEET
PRAKTIKUM

OVERHAUL ENGINE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

23
JURUSAN TEKNIK ME SIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

24

Anda mungkin juga menyukai