Gambar 3.1
Angka Kematian Ibu di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 s.d 2018
Capaian ini masih terus ditingkatkan guna memenuhi target pada tahun
berjalan. Beberapa kendala dan penyebab masih adanya kematian ibu di Provinsi
Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
a. Kematian Ibu yang disebabkan oleh perdarahan dan hipertensi kehamilan
b. Kualitas Antenal Care (ANC) yang belum maksimal. Kegiatan ANC 10 T (TB &
BB, Tetanus Toksoid, Tensi, Tinggi Fundus, Tablet Tambah Darah, Tes
Skrining Lab Urin dan Hb)
c. Persalinan masih terjadi di tolong oleh tenaga bukan kesehhatan yaitu oleh
dukun kampung seperti pada kasus risiko tinggi dan bahkan ada keluarha yang
juga menolong persalinan
d. Persalinan terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan (di rumah atau klinik
tidak terstandar)
e. Kelas Ibu hamil dan penggunaan buku KIA belum maksimal
f. Sistem rujukan belum dilaksanakan secara optimal
g. Keterlambatan dalam mengidentifikasi ibu hamil yang risiko tinggi
h. Kemitraan bidan dan dukun sudah lama digalang namun masih ditemukan
beberapa kejadian Dukun Kampung melakukan pertolongan
2. Angka Kematian Bayi
Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka
Kematian Bayi (AKB). Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian
neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi
terhadap 59% kematian bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif
untuk mengetahui derajat kesehatan suatu negara dan bahkan untuk mengukur
tingkat kemajuan suatu bangsa.
10.00 10.00
Gambar 3.2
Angka Kematian Bayi di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 s.d 2018
Data yang digunakan dalam perhitungan capaian AKB adalah data dari laporan
bulanan fasilitas kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan
Selatan pada tahun 2018 masih berada pada peringkat ke-2 setelah Provinsi
Kalimantan Barat (2017). Dibandingkan dengan AKB Indonesia (Data SUPAS 2015)
capaian Angka Kematian Bayi Provinsi Kalimantan Selatan yaitu 10 per 1.000
kelahiaran hidup sudah melebihi angka Nasional dengan target 22 per 1.000
kelahiran hidup dan realisasi 22.23 per 1.000 kelahiran hidup (Data SUPAS 2015).
Kematian Bayi di Kalimantan Selatan telah mencapai target Rencana Strategis,
namun tentunya masih memiliki beberapa kendala untuk terus mencapai capaian
yang lebih baik. Beberapa kendala dan penyebab masih adanya kematian bayi di
Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
a. Bayi yang dilahirkan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
dikarenakan pengetahuan ibu yang kurang. Selain itu pada sama kehamilan, ibu
mengalami sakit
0.18
0.17
Target
Capaian
Gambar. 3.4
Indeks Keluarga Sehat di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Progam Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan
Selatan
Visi Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dibuat untuk menentukan
fokus dan arah gerak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam bekerja
menuntaskan permasalahan pembangunan di semua sektor. Visi Gubernur
Kalimantan Selatan yaitu “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing.” Visi tersebut mengandung makna bahwa
kondisi Kalsel pada Tahun 2021 berada dalam kondisi mapan, yang berarti (baik,
tidak goyah, stabil).
Dengan visi Gubernur tersebut diharapkan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan mampu mendorong pembangunan berwawasan kesehatan dan
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam rangka mewujudkan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan yang
berkelanjutan, ditetapkan arahan penataan ruang wilayah secara berdayaguna,
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan. Dimana tata ruang adalah
wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarki memiliki
hubungan fungsional. Sedangkan Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang
dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana Tata Ruang Wilayah yang
selanjutnya disebut RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrative.
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki wilayah paling kecil di Pulau
Kalimantan dan secarafstruktur astronomi terletak pada titik koordinat -114 19” 33”
Bujur Timur – 116 33” 28 Bujur Timur dan -1 21’ 49” Lintang Selatan -1 10”
14”Lintang Selatan. Provinsi Kalimantan Selatan secara Adminitrasi berbatasan
dengan :
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut, dan
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur
Dengan adanya telaahan berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Tata Wilayah
(RTRW) dan kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) maka perlu
mempertimbangkan rencana tata ruang wilayah Provinsi Kalimantan Selatan
dalam pengembangan pelayanan kesehatan selanjutnya agar dapat berdayaguna,
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan demi terciptanya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
1) Faktor lingkungan fisik, misalnya dengan memperhatikan resiko pencemaran
lingkungan di kawasan industri Kalimantan Selatan. Selain itu juga
memperhatikan faktor lingkungan sosial dengan resiko permasalahan kesehatan
masyarakat urban di kawasan perdagangan Kalimantan Selatan
2) Faktor perilaku yang dipengaruhi tingkat pendidikan dan sosial ekonomi,
misalnya dengan memperhatikan rendahnya kesadaran ber-Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
3) Faktor pelayanan kesehatan misalnya terkait ketersediaan dan keterjangkauan
fasilitas kesehatan.
BAB IV
Tujuan pada misi ini adalah Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya
Manusia. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang urusan
terpenting. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan adalah
dengan meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia baik di taraf
nasional maupun internasional. Kemampuan pemerintah dan masyarakat
dalam menata, mengolah dan membangun provinsi Kalimantan Selatan secara
kreatif dan produktif dengan memanfaatkan potensi daerah yang berkualitas
sehingga mampu berdaya saing dalam semua aspek kehidupan untuk menekan
tingkat ketergantungan anggaran dalam proses pembangunan. Guna
meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Provinsi Kalimantan
Selatan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah :
1. Sasaran Pertama :
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan
Indikator tercapainya sasaran ini adalah :
2. Sasaran Kedua :
Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan dengan Kebijakan
Berbasis Data dan Kinerja
3. Sasaran Ketiga :
Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Bayi
4. Sasaran Keempat :
Menurunnya Angka Kesakitan
5. Sasaran Kelima :
Meningkatnya Jumlah, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan
6. Sasaran Ke enam :
Meningkatnya jumlah, pemerataan SDMK serta sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang terjangkau
BAB V
Tujuan pembangunan bidang kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 s.d 2021 yaitu Meningkatnya Derajat Kesehatan
Masyarakat” menuju ”KALSEL SEHAT”. Berikut merupakan Strategi dan Arah Kebijakan:
A. Strategi
Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
1 2 4 5 6 7 8 9 10
Meningkat
nya
Derajat
Kesehatan
Masyaraka
t
Pengadaan Tersedianya
Komputer Komputer, laptop dan
printer
Pemeliharaan Persentase
Rutin/Berkala Pemeliharaan
Perlengkapan Rutin/Berkala
Kantor Perlengkapan
Gedung Kantor
Pengadaan
Jumlah Pengadaan
Peralatan dan
Peralatan dan
Perlengkapan
Perlengkapan Kantor
Kantor
Program
Peningkatan 72.200.000,00 - - -
Disiplin
Aparatur
Peningkatan
Kapasitas petugas
teknis dalam
keterampilan
pengolahaan Data
dan Informasi
Peningkatan
Kapasitas petugas
teknis dalam
penyusunan
Peningkatan
Kapasitas
Manajemen
Penanggulangan
bencana bidang
kesehatan
Peningkatan
kapasitas petugas
teknis dalam
penilaian
kebutuhan cepat
RHA
Program
Pengembangan 154.800.000,00 - 100.000.000,00 -
Sistem
Perencanaan,
Pelaporan,
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Penyusunan
Rencana Kerja
Program
Peningkatan 3.119.335.000,00 - - -
Kebijakan dan
Manajemen
Kesehatan
Terlaksananya 2
pembinaan Kegiatan
manajemen kesehatan
bagi kabupaten/kota
melalui rapat kerja
teknis dan tapat
koordinasi bidang
kesehatan
Terlaksananya rapat 1
kerja kesehatan Kegiatan
daerah
Monitoring, Terselenggaranya 264.445.
Evaluasi dan kegiatan evaluasi dan 000,00
Pelaporan monitoring program
kesehatan
Terkoordinasinya 13
evaluasi program Kab/Kot
kesehatan dengan a
kabupaten/kota
Terlaksananya 1
pengembangan Kegiatan
sistem informasi
kesehatan
Peningkatan 510.650.
Terlaksananya
0 Hukum 000,00
kegiatan fasilitas
5 Kesehatan,
peningkatan hukum
. Perpustakaan dan
dan kehumasan
Kehumasan
Terlaksananya 632.150.
Penyelenggaraan
0 analisa data program 000,00
Penelitian dan
6 kesehatan dalam
Pengembangan
. rangka akselerasi
Bidang Kesehatan
penurunan AKI/AKB
Penguatan Terlaksananya 1
Pelaksanaan workshop terhadap Kegiatan
Penelitian dan kegiatan CRVS
Pengembangan
Kesehatan
Pengelolaan Terlaksananya 1
Kehumasan, sosialisasi produk Kegiatan
Hukum Kesehatan hukum kepada
dan Perpustakaan pejabat dinkes
kab/kota
Penyusunan
Rancangan
PERDA HIV-
AIDS Prov.
Kalsel
Penyusunan Tersusunnya
rancangan dokumen rancangan
peraturan PERDA
penyelenggaraan penyelenggaraan
kesehatan kesehatan Prov.
provinsi Kalsel
Kalimantan
Selatan
Program
Kebijakan dan - - 3.326.070.000 -
Manajemen
Pelayanan
Kesehatan
2. Terlaksananya 74 orang
Rapat Kerja Teknis
(Rakernis)
3. Penyusunan RKA 1
Dinas Kesehatan dokumen
Provinsi Kalimantan
Selatan
4. Trilateral Pra 4 ok
Musrenbang Nasional
5. Mengikuti Pra 2 ok
Rakontek DAK
Bidang Kesehatan
6. Mengikuti 2 ok
Sosialisasi Juknis dan
Penyusun RKA DAK
Bidang Kesehatan
2. Terlaksananya 83 orang
peningkatan SDM
perencana tingkat
provinsi
3. Tersusunnya 1
penganngaran (renja) dokumen
Dinas Kesehatan
4. Keikutsertaan 3 ok
dalam pertemuan
perencanaan
penganggaran
nasional
5. 3 ok
Keikutsertaan/penda
mpingan dalam
pembahasan RKAKL
6. Keikutsertaan 5 ok
dalam pembahasan
anggaran di
Kementrian dalam
negeri
7. Konsultasi 4 ok
Perencanaan/pengang
garan bidang
kesehatan ke
Kab/Kota
8. Pembinaan 62 ok
perencanaan dan
penganggaran
program kesehatan ke
Kab/Kota
2. Terlaksananya 36 orang
Workshop Aplikasi
Evaluasi
3. Pembinaan 34 ok
evaluasi program
kesehatan ke
Kab/Kota
4. Konsultasi evaluasi 4 ok
program kesehatan ke
Kemenkes
3. Pembinaan Sistem 32 ok
Informasi Kesehatan
4. Keikutsertaan 1 ok
dalam pertemuan SIK
tingkat Pusat
5. Konsultasi SIK ke 3 ok
Pusdatin
2. Terlaksananya 40 orang
bimtek kehumasan
bid. Kesehatan
kepada dinkes
kab/kota
3. Terlaksananya 1
kliping berita kegiatan
kesehatan dan koding
buku perpustakaan
2. Terlaksananya 2 Kab.
Sosialisasi kegiatan 100
CRVS orang
3. Terlaksananya 4
workshop terhadap Kab.180
kegiatan CRVS orang
5. Terselenggaranya 2 Kab.
pelatihan aplikasi SI- 60 orang
KIA
6. Terlaksananya 1
pembuatan aplikasi dokumen
SI-KIA
Terlaksananya 524.745.
Monitoring,
kegiatan monitoring, 000,00
evaluasi, dan
evaluasi dan
pelaporan
pelaporan
4. Pembinaan teknis 17 oh
terintegrasi dengan
promkes tentang
penjaringan anak
sekolah dan UKS ke
kab/kota
5. Pembinaan teknis 17 oh
program ANC
terpadu berintegrasi
dengan gizi, P2,
HIV/AIDS,
Imunisasi, malaria ke
kab/kota
6. Pembinaan teknis 17 oh
pelaksanaan PKRET
ke kab/kota
7. Pembinaan 17 oh
evaluasi program
kesehatan anak di
panti/rutan/SLB
8. Program kesehatan 10 ok
anak dan ibu ke pusat
2. Terlaksananya 56 orang
kegiatan workshop
3. Terlaksananya 45 ok
perjadin dalam
daerah dalam rangka
monitoring
pelaksanaan program
4. Terlaksananya 9 ok
pejadin luar daerah
dalam rangka
konsultasi kesehatan
dasar
2. Terlaksananya 54 ok
Perjadin Dalam
Daerah dalam rangka
penilaian kinerja
puskesmas
3. terlaksananya 1 ok
perjadin luar daerah
Dalam dalam rangka
penilaian kinerja
puskesmas
4. Konsultasi 3 kali
Program KIA
terlampir
2. Terlaksananya 10 Kab
Perjalanan Dalam
Daerah Terkait Arus
Mudik Lebaran,
Natal & Tahun Baru
Terlaksananya 330.300.
Pembinaan upaya pembinaan upaya 000,00
kesehatan rujukan pelayanan kesehatan
rujukan
1. Terlaksananya 2 340.720.00
kegiatan pertemuan Kegiatan 0,00
koordinasi PPK Tk.II
dan III & workshop
Pemantapan SP2RS
2. Terlaksananya 40 ok
Perjadin dalam
rangka Monitoring
pelaksanaan Program
Rujukan (SIRS,
PONEK,
AKREDITASI, dll)
3. Terlaksananya 4 ok
Perjadin luar Daerah
dalam rangka
Perencanaan dan
Program Yandasru,
4. Terlaksananya 4 ok
perjadin luar daerah
dalam rangka
Program Rujukan
Pelayanan 292.500.
Kesehatan Terlaksananya 000,00
Masyarakat pengobatan bakti
Miskin dalam sosial pada
Rangka Bakti masyarakat
Sosial Kesehatan
1. Terlaksananya 17 170.000.00
kegiatan pengobatan kegiatan 0,00
bakti sosial pada
masyarakat
2. Terlaksananya 85 ok
perjadin ke kab/kota
dalam rangka bakti
sosial
2. Terlaksananya 28 ok
perjadin dalam
daerah dalam rangka
monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
bantuan hibah barang
3. Terlaksananya 12 ok
perjadin Luar Daerah
dalam rangka
penyusunan HPS
4. Terlaksananya 5 ok
perjadin luar daerah
dalam rangka
klarifikasi dokumen
lelang
Peningkatan 250.000.
PPGD bagi 000,00
perawat
Puskesmas
perawatan dan
daerah terpencil
2. Terlaksananya 45 ok
Perjadin Dalam
Daerah Dalam rangka
monitoring dan
evaluasi pasca
pelatihan PPGD
3. Terlaksananya 4 ok
Perjadin Luar daerah
dalam rangka
konsultasi program
Pelaksanaan Terlaksananya 10
Sistem Terpadu pelayanan kesehatan Kab/Kot
Tim Reaksi Cepat kegawatdaruratan a
Bidang Kesehatan
Dalam Rangka
Penanggulangan
Kegawatdaruratan
Terlaksananya 9
Pelayanan kegiatan sunatan Kab/Kot
Sunatan Masal massal a
Pengamanan
Kesehatan
Posko 24 jam
Ambulans Rescue
Pelayanan Gawat
darurat kesehatan
masyarakat
Pengendalian
Kesiapsiagaan
dan Pelayanan
Krisis Kesehatan
Pemetaan Daerah
Rawan Krisis
Kesehatan
Pelayanan Terlaksananya
Kemitraan Primer kegiatan sunatan
massal, bakti sosial
dan katarak
Program
Promosi 6.378.146.000,00 - 5.723.112.000,00 -
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Terlaksananya 84 media
pemasangan ILM di promosi
media cetak dan kesehata
media elektronik n
sebanyak dn
tersedianya bahan
cetakan saran pomkes
Terlaksananya 21 paket
pemasangan ILM di
media cetak dan
media elektronik
2. Terlaksananya 65 TPA
Penatalaksanaan
PHBS di lingkungan
sekolah
3. Terlaksananya 100
seminar sehari ASI Orang
Eksklusif
5. Keikutsertaan 4 OK
dalam pertemuan
Nasional Promkes
Terlaksananya 5
penyuluhan kegiatan
masyarakat pola
hidup sehat
1. Terlakasananya
kegiatan CTPS dan
gosok gigi massal
2. Terlaksananya
penyebarluasan
informasi kesehatan
melalui media cetak
dan media elektronik
3. Keikut sertaan
dalam pameran
Kalsel Expo dan
Pameran Rakerkesnas
4. Keikut sertaan
dalam pertemuan
nasional promkes
2. Terselenggaranya 43 Orang
pertemuan monev
program promkes
4. Terlaksananya 15 ok
pembinaan UKBM
5. Keikutsertaan 4 ok
pertemuan koordinasi
teknis promkes
5. Terlaksananya 2 ok
penyerahan hasil
evaluasi program
promkes
4 ok
2. Terlaksananya 33 OK
pembinaan posyandu
3. Terlaksananya 9
penilaian posyandu, Pemenan
kader posyandu dan g
PHBS
Meningkatnya 8
pengetahuan dan Kab/Kot
keterampilan kader a
2. Keikutsertaan 1 kali
dalam pameran
promkes tingkat
nasional
Terselenggaranya 498.420.
Peningakatan pertemuan kemitraan 000,00
pemberdayaan dengan dunia usaha,
kesehatan penatalaksanaan
masyarakat dan poskestren, SBH,
kemitraan workshop PHBS di
sekolah
2. Terlaksananya 39 orang
workshop UKGS
Inovatif atauv fit for
school bagi pengelola
program TP UKS,
Kepsek dan Guru
UKS
3. Terlaksananya 117
pertemuan orang
pengembangan model
akselerasi pembinaan
tinhkat provinsi,
kabupaten dan
kecamatan
4. Terselenggaranya 100
Gerakan Cuci Tangan orang
Pakai Sabun dan
Gosok Gigi
5. Penampingan 3 OK
PERTINAS SBH
Peningkatan 3.264.775.
Terselenggaranya
kemampuan 000,00
pemberdayaan
petugas dan kader
masyarakait di bidang
dalam rangka
kesehatan melalui
kemitraan untuk
kemitraan petugas
menurunkan
kesehatan dan kader
kematian ibu,
kesehatan
bayi, dan anak
Terselenggaranya 7 2.915.675.00
pemberdayaan Kegiatan 0,00
masyarakat di bid.
Kesehatan melalui
kemitraan petugas
kesehatan dan kader
kesehatan
Terselenggaranya 156.150.
Pengembangan
kegiatan 000,00
Kualitas tenaga
pengembangan
Promosi
sarana dan prasaran
kesehatan
media promkes
Terselenggaranya 2 163.650.00
kegiatan Kegiatan 0,00
pengembangan
kualitas sumber daya
tenaga promosi
kesehatan
Pengembangan Terlaksananya 7 OK
Kualitas Sumber kegiatan
Daya Tenaga pengembangan
Promosi kualitas sumber daya
Kesehatan tenaga promkes
Penilaian Terlaksananya
Posyandu dan penilaian Posyandu
Kader Posyandu dan Kader Posyandu
Pemenuhan Terlaksananya
Kebutuhan perpanjangan Tenaga
Tenaga Kesehatan Kesehatan strategis di
untuk Pelayanan Provinsi Kalsel
masyarakat di
Desa terpencil
dan sangat
Terpencil
Perkemahan Terlaksananya
Bhakti Saka Bakti perkemahan bhakti
Husada saka bakti husada sa-
banuan
Program
Perbaikan Gizi 4.625.390.000,00 - 5.497.484.800,00 -
Masyarakat
Terlaksananya 1 40.465.00
0 Workshop Kegiatan 0,00
1 Penyusunan Peta
. Informasi Masyarakat
Kurang Gizi
1. Terlaksananya 8 5.237.019.80
0
Bimtek Pencegahan Kegiatan 0,00
3
dan Penanggulangan
.
Anemia Remaja Putri
2. Terlaksananya
Bimtek Pemantapan
Program PP-ASI
3. Terlaksananya
Pembinaan
Penemuan Kasus Gizi
Kurang dan Gizi
4. Terlaksananya
Pembinaan
Penemuan Kasus Ibu
Hamil Kurang Energi
Kronis (KEK)
5. Terlaksananya
Bimtek Gizi
Seimbang,
Pencegahan Stunting
(Anak Pendek),
Obesitas, dan
Penyakit Tidak
Menular (PTM)
6. Pemberian Tablet
Tambah Darah pada
Remaja Puteri
7. Pemberian Bahan
Penanggulangan
Balita Gizi buruk
Pasca Rawat
Inap/Perawatan.
8. Terlaksananya
pendampingan Bagi
Keluarga Balita Gizi
Buruk yang dirujuk
ke fasilitas Kesehatan
(Rawat Inap/Rawat
Jalan)
Peningkatan Terlaksananya 1
Konsumsi workshop manajemen Kegiatan
Makanan dan pelaksanaan
Program
Pengembangan 870.760.000,00 - 1.103.005.000,00 -
Lingkungan
Sehat
2. Terlaksananya 1 paket
pemeriksaan sampel
ADKL
3. Terlaksananya 1
Terssosialisasikannya 105.700.
0 Sosialisasi
pedoman klinik 000,00
3 Kebijakan
sanitasi dan
. Lingkungan Sehat
permenkes STBM
Terlaksananya 289.975.
monev terhadap 000,00
manajemen sistem
pelaporan program
0 Monotoring,
penyehatan
4 Evaluasi, dan
lingkungan dan
. Pelaporan
mengkonsultasikan
ke pusat pelaksanaan
program lingkungan
sehat
1. Terlaksananya 11 ok 286.350.00
Monitoring dan 0,00
Evaluasi Pengelolaan
Limbah Medis
1. Terlaksananya 11 ok
Monitoring dan
Evaluasi Tempat
Pengelolaan
Makanan
3. Terlaksananya 11 ok
Monitoring dan
Evaluasi Kab/Kota
yang melaksanakan
Tatanan Kawasan
Sehat
4. Terlaksananya 9 ok
Monitoring dan
Evaluasi Kab/Kota
yang melaksanakan
Pasar Sehat
2. Telaksananya 42 orang
penyelenggaraan
pasar sehat
3. Terlaksananya 42 orang
4. Terlaksananya 42 orang
pertemuan Bimtek
Kualitas Air
5. Terlaksananya 1
konsultasi dalam dokumen
rangka program
lingkungan sehat
6. Mengikuti 1
pertemuan dalam dokumen
rangka peningkatan
program lingkungan
sehat Dirjend P2PL
7. Terlaksananya 1
kegiatan dalam dokumen
rangka penyusunan
RKAKL
Koordinasi Terlaksananya 2
Pengembangan koordinasi Kegiatan
Lingkungan Sehat pengembangan
lingkungan sehat
melalui jejaring
STBM, dan
penguatan
kelembagaan
kab/kota sehat
Rakornis Terselenggaranya
kesehatan rapat koordinasi
lingkungan tekhnis kesehatan
lingkungan,
terselenggaranya
pertemuan evaluasi
tekhnis, STBM, TTU,
TPM, dan
Kabupaten/ Kota
sehat
Penilaian Terlaksananya
Lingkungan penilaian lingkungan
Bersih dan sehat sehat dan bersih
Terlaksananya 1.087.800.
Pelayanan
0 pelayanan 000,00
Pencegahan dan
5 pencegahan dan
Penanggulangan
. penanggulangan
Penyakit Menular
penyakit menular
2. Terlaksananya 45 orang
peningkatan kapasitas
petugas Identifikasi
vektor Filaria
3. Terlaksananya 72 Kab
advokasi program TB
MDR
4. Terlaksananya 45 orang
peningkatan kapasitas
petugas pengelola
Diare
5. Terlaksananya 45 orang
pertemuan Evaluasi
program TB
6. Terlaksananya 42 orang
Rujukansatelitpelatih
an petugas faskes
satelit Rujukan MDR
7. Tersosialisasinya 180
program HIV pada lokasi
populasi kunci
8. Terlaksananya 42 orang
Desiminasi informasi
hasilsurvey
pengetahuan
9. Terlaksananya 43 orang
koordinasi
menghadapi kabut
asapterhadap
penyakit
12. Terlaksananya 2
survey darah jari Kabupate
n
13. Terlaksananya 20 OK
Bimtek IMS
14. Terlaksananya 15 OK
Bimtek program
pengendalian Malaria
16. Terlaksananya 24 OK
survey pengetahuan
Remaja
17. Terlaksananya 5 OK
Sinkronisasi program
pengendalian
penyakit Menular
langsung
18. Terlaksananya 4 OK
Rakor perencanaan
pengendalian
penyakit bersumber
binatang
Pencegahan 569.841.
Terlaksananya
0 Penularan 500,00
kegiatan pencegahan
6 Penyakit
penularan penyakit
. endemik/Epedemi
endemik/epidemi
k
2. Terlaksananya 42 orang
peningkatan kapasitas
pengelola P2DBD
perbaikan
3. Terlaksananya 28 Orang
pertemuan Tikor
Rabies
4. Terlaksananya 56 Orang
pertemuan Eliminasi
Malaria
5. Terlaksananya 3 Paket
pengadaan bahan
kima
6. Terlaksananya 13
Pemantauan jentik Kab/Kot
Aedes Aegypti di a
daerah endemis DBD
7. Terlaksananya 42 OK
pemantauan atau
penanganan Rabies
8. Terlaksananya 42 OK
pengendalian DBD
10. Terlaksananya 5 OK
rakor Teknis Program
Pencegahan dan
penularan penyakit
Endemik/Epidemik
0 Terlaksananya 1.334.499.
Peningkatan
8 peningkatan 000,00
Imunisasi
. imunisasi
2. Peningkatan 195
kapasitas program Orang
imunisasi bagi bidan
desa, 5 angkatan
3. Terlaksananya 4
kegiatan tim pokja Triwulan
eradikasi polio dan
kampanye campak
4. Terlaksananya 5000
pencanangan Pekan orang
Imunisasi Nasional
5. Supervisi 40 OK
supportif/on the job
training program
imunisasi ke
Kab/Kota
6. Terlaksananya 40 OK
pemantauan program
imunisasi di daerah
terpencil perbatasan
kepulauan/daerah
sulit
7. Terlaksananya 30 OK
Data Quality Self
Assesment
8. Terlaksananya 30 OK
Pekan Imunisasi
Nasional ke
9. Terlaksananya 30 OK
pemantauan
penarikan vaksin
polio TOPV ke
BOPV pasca
Imunisasi Nasional
10. Terlaksananya 30 OK
konsultasi kampanye
imunisasi campak
nasional
Terlaksananya 2
peningkatan kegiatan
imunisasi melalui
pertemuan
pemantauan program
imunisasi dan
kejadian ikutan pasca
imunisasi dan
pemantauan Cold
Chain, Vaksin dan
pembinaan program
(2 kali)
Terlaksananya 4
koordinasi kegiatan
peningkatan
surveilance
epidemiologi dan
penanggulan wabah
2. Terlaksananya 60 Orang
Sambung Rasa
Pengendalian
Penyakit TB
3. Terlaksananya 60 Orang
Sambung Rasa
Pengendalian
Penyakit Menular
4. Terlaksananya 60 Orang
Sambung Rasa
Pengendalian
Program HIV AIDS
5. Terlaksananya 60 Orang
Sambung rasa
pengendalian
penyakit DBD
6. Terlaksananya 60 Orang
Sambung Rasa
Pengendalian
Penyakit Kusta
7. Terlaksananya 26 Orang
Pelatihan Juru Kusta
8. Terlaksananya 52 Orang
Evaluasi Kusta dan
HIV
9. Terlaksananya 78 Orang
Pelatihan Kader
Kusta Berbasis
kelompok
pemberdayaan
- Terlaksananya 47 Orang
pertemuan monev
P2ML
- Terlaksananya 26 orang
Bimtek terpadu
pengendalian
penyakit menular
- Terlaksananya 26 orang
Bimtek terpadu
eliminasi malaria
- Terlaksananya 7 orang
rakontek perencanaan
Terlaksananya 2
workshop deteksi dini kegiatan
kanker leher rahim
dan pembinaan
pengendalian PTM
Monitoring 176.050.
Terselenggaranya
Pengembangan 000,00
monitoring dan
Kawasan Tanpa
evaluasi terhadap
Rokok di
pelaksanaan KTR
Kabupaten/Kota
Terselenggaranya 2
pertemuan koordinasi kegiatan
penyaluran dan
penggunan pajak
rokok bidang
kesehatan dan monev
KTR ke kab/kota
Peningkatan 1.421.515.
Komunikasi, Terlaksananya 000,00
1 Informasi dan perubahan perilaku
0 Edukasi (KIE) masyarakat terhadap
. Pencegahan dan bahaya rokok dan
Pemberantasan sadar hidup sehat
Penyakit
Terlaksananya 366.700.
kegiatan peningkatan 000,00
KIE pencegahan dan
Terlaksananya 217.670.
monitoring, evaluasi 000,00
1 Monitoring
dan pelaporan
1 Evaluasi dan
pencegahan dan
. Pelaporan
penanngulangan
penyakit menular
Terlaksananya 2
kampanye anti rokok kegiatan
tingkat provinsi
Kalsel dan komparasi
pelaksanaan KTR
(Rumah Bebas
Rokok)
Pengendalian Terlaksananya 2
Penyakit Tular pertemuan tim kegiatan
Vektor dan pokjanal DBD tingkat
Zoonis Provins dan
bimbingan terpadu
program
pengendalian
penyakit tular vektor
dan zoonosis
Pelaksanaan Terlaksananya 2
Penerapan apresiasi lomba kegiatan
Kawasan Tanpa terhadap bahaya
Rokok rokok desiminasi
informasi bahaya
rokok bagi kesehatan
Pengendalian Terlaksananya 2
Penyakit Menular peningkatan kapasitas kegiatan
Langsung petugas
penanggulangan TB
MDR dan pembinaan
program
pengendalian
Penyakit Menular
Penangana Kasus
Luar Biasa (KLB)
dan CBMS
Campak Tingkat
Provinsi
Evaluasi Program Terlaksananya 52 orang
Kesehatan Haji evaluasi program x 2 hari
Tk. Provinsi kesehatan tingkat
dalam Rangka provinsi Kalsel dalam
Istitoah Haji rangka tercapainya
Tahun 2017 istitoaah haji tahun
2017
Penilaian Posbindu
Posbindu Terbaik percontohan terbaik
di 13 1,2 &3 di Kalsel
Kabupaten/Kota
Koordinasi Terlaksananya
kewaspadaan koordinasi
menghadapi kewaspadaan
penyakit infeksi menghadapi penyakit
emerging (DAK) infeksi emerging dan
penilaian risiko
terintegrasi kejadian
penyakit berpotensi
KLB dan Wabah
Pertemuan Terlaksananya
validasi data-data validasi hasil cakupan
imunisasi dasar imunisasi rutin, anak
lengkap dan sekolah (BIAS), dan
imunisasi BIAS imunisasi tambahan
(DAK) termasuk kampanye
Measles Rubella
Kajian hasil Jumlah rekomendasi
investigasi hasil kajian kejadian
kejadian ikutan ikutan pasca
pasca imunisasi imunisasi
(DAK)
Program
2 Pelayanan 28.977.202.000,0 - 59.853.110.000,0 -
4 Kesehatan 0 0
. Penduduk
Miskin
0 Terlaksananya 847.050.
Pelayanan
1 kegiatan operasi 000,00
Operasi Katarak
. katarak
2. Terlaksananya 9 ok
Perjalanan dinas
dalam daerah di 3
Kabupaten
2. Terlaksananya 75 OK
Perjalanan dinas
dalam daerah ke
Kab/Kota
Program 29.276.555.00
2 Kemitraan 0,00
8 Peningkatan
. Pelayanan
Kesehatan
Terlaksanahya 336.765.
pertemuan evaluasi 000,00
program JKP dan
0 Monitoring Jamkesmas,
8 Evaluasi dan terlaksananya
. Pelaporan monitoring program
dan terekapitulasinya
data pelayanan JKP
kalsel
1.Terlaksananya 1 283.710.00
pertwmuan evaluasi Kegiatan 0,00
program jaminan
kesehatan
2. Terlaksananya 96 OK
Monitoring progam
dan terekapitulasi dan
pelaksanaan JKP-
Kalsel
Peningkatan 960.287.
Pembinaan 000,00
1
Jaminan Terlaksananya
8
Pemeliharaan jaminan kesehatan
.
Kesehatan
Provinsi
3. Terlaksananya 40 OK
pembinaan JKN ke
Kab/Kota
4. Terlaksananya 7 OK
koordinasi
pelaksanaan JKN ke
Kemenkes RI
5. Keikutsertaan 3 OK
dalam pertemuan
penyusunan
pembiayaan dan
anggaran jaminan
kesehatan
6. Keikutsertaan 5 OK
pertemuan
penyelenggaraan
terkait JKN
7. Koordinasi rujukan 5 OK
pasien jamkesprov ke
RSU dr. Soetomo
Surabaya
Program
2 Kemitraan - - 29.276.555.000 -
8 Peningkatan
. Pelayanan
Kesehatan
1.Terlaksananya 1 283.710.00
0 Monitoring
pertwmuan evaluasi Kegiatan 0,00
8 Evaluasi dan
program jaminan
. Pelaporan
kesehatan
2. Terlaksananya 96 OK
Monitoring progam
dan terekapitulasi dan
pelaksanaan JKP-
Kalsel
3. Terlaksananya 40 OK
pembinaan JKN ke
Kab/Kota
4. Terlaksananya 7 OK
koordinasi
pelaksanaan JKN ke
Kemenkes RI
5. Keikutsertaan 3 OK
dalam pertemuan
penyusunan
pembiayaan dan
anggaran jaminan
kesehatan
6. Keikutsertaan 5 OK
pertemuan
penyelenggaraan
terkait JKN
7. Koordinasi rujukan 5 OK
pasien jamkesprov ke
RSU dr. Soetomo
Surabaya
Program
3 Peningkatan dan 589.330.000,00 - 282.984.000,00 -
7 Pelayanan
. Keluarga
Berencana
Sosialisasi 589.330.
Pendewasaan 000,00
Usia Perkawinan
Terlaksananya
0 (PUP) Bagi
pembinaan pelayanan
1 petugas Badan
kesehatan KB dan
. Penasehat
kespro
Pembinaan
Pelestarian
Perkawinan (BP4)
2. Terlaksananya 39 orang
workshop KB pasca
3. Terlaksananya 20 orang
rapat koordinasi
pembentukan tim
akses universal
kesehatan reproduksi
dengan LS terkait
4. Monitoring dan 13
Evaluasi supervisi Kab/Kot
dengan LP LS dalam a
pelaksanaan program
MKJP di Kab/Kota
5. Pembinaan pasca 13
workshop KB pasca Kab/Kot
salin bagi bidan ke a
Kab/Kota
6. Pembinaan kespro 13
terpadu (Puskesmas Kab/Kot
PKRT) ke kab/kota a
Program
Pengendalian - - 3.050.910.000
dan Pencegahan
Penyakit Tidak
Menular
2. Terlaksananya 39 orang
workshop deteksi
Dini IVA dan CA
Cerviks
3. Terlaksananya 39 orang
pertemuan
peningkatan kapasitas
petugas PKM dalam
4. Terlaksananya 250 PT
pertemuan
peningkatan kapasitas
petugas PKM dalam
rangka pengendalian
faktor resiko
endoktrin metabolik
5. Terlaksananya 11 orang
monitoring dan
evaluasi program
PTM
6. Terlaksananya 6 orang
konsultasi teknis
program PTM ke
direktorat PPTM /
mengikuti
pertemuan / pelatihan
Terlaksananya 87 orang
Sarasehan Koalisi
Profesi Anti Rokok
(KPK AR)
Terlaksananya 150
Seminar Ilmiah orang
Bahaya Rokok
terhadap Kesehatan
Terlaksananya 13
Advokasi KTR ke Kab/Kot
Kab/Kota a
Terlaksananya 1000
pengadaan PIN Anti buah
Rokok
Terlaksananya 5 buah
pengadaan Baleho
Bahaya Rokok
Terlaksananya 1000
pengadaan baju dan buah
topi Hari Tanpa
Tembakau Sedunia
Terlaksananya 27 orang
Advokasi dan
Terlaksananya 3 PT
Apresiasi Lomba
terhadap bahaya
rokok
Terlaksananya 39 orang
Desiminasi informasi
bahaya rokok bagi
kesehatan
Terlaksananya 26 orang
Peningkatan
Kapasitas terapi
berhenti berokok
(UBM)
Terlaksananya 1 PT
pengadaan media
penyebaran informasi
KTR
Terlaksananya 87 orang
Sarasehan Koalisi
Profesi Anti Rokok
(KPK AR)
Terlaksananya 150
Seminar Ilmiah orang
Bahaya Rokok
terhadap Kesehatan
Terlaksananya 13
Advokasi KTR ke Kab/Kot
Kab/Kota a
Terlaksananya 1000
Pengadaan PIN anti buah
rokok
Terlaksananya 5 buah
Pengadaan Baleho
Terlaksananya 1000
Pengadaan Baju dan buah
Topi Hari Tanpa
Tembakau Sedunia
Terlaksananya 27 orang
Advokasi dan
Komprasi
pelaksanaan KTR
(rumah bebas asap
rokok) ke Yogyakarta
Pembinaan
Upaya - - - -
Kesehatan Dasar
dan Rujukan
Pelaksanaan Persentase
penanggulangan penanggulangan
kegawatdaruratan kegawat daruratan
terpadu di terpadu di
masyarakat Masyarakat
Program -
Jaminan - - -
Kesehatan
Nasional dan
Dukungan
Finansial
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
Miskin non PBI
Penguatan Terlaksananya 1
Pelaksanaan kondisi teknis Kegiatan
Jaminan pelaksanaan
Kesehatan pembiayaan
Nasional di kesehatan di Kalsel
Kalimantan
Selatan
Pelatihan Aplikasi
INA-CBGS untuk
Verifikator
Jamkesprov/Jamk
esda di RS
Program Obat
dan Perbekalan 4.897.505.000,00 - 5.473.879.600,00 -
Kesehatan
Terlaksananya
penyediaan obat- 3.671.090.000,00
Pengadaan obat obatan dengan jumlah
dan perbekalan yang cukup dan
kesehatan merata di saran
pelayanan kesehatan
dasar
2. Terlaksananya 3 ok
penyusunan HPS
obat-obatan
4. Terlaksananya 23 ok
supervisi penggunaan
formularium nasional
oleh RS dan
Puskesmas
5. Terlaksananya 4 ok
peninjauan pelayanan
kefarmasian khusus
penyakit kanker ke
RS pusat
6. Terlaksananya 3 ok
mengikuti desk DAK
pelayanan
kefarmasian
7. Terlaksananya 5 ok
mengikuti/menghadir
i undangan rakornas
dan rakontek
kefarmasian
Terlaksananya 388.970.
Peningkatan mutu
pelatihan POR 000,00
penggunaan obat
terhadap petugas
dan perbekalan
kesehatan di
kesehatan
Puskesmas
2. Terlaksananya 60 orang
Pemberdayaan
masyarakat
penggunaan obat
rasional cara belajar
insan aktif
3. Terlaksananya 120
Pertemuan orang
pelaksanaan
penggerakan
penggunaan obat
rasional
4. Terlaksananya 4 ok
5. Terlaksananya 3 ok
konsultasi teknis
program peningkatan
mutu penggunaan
obat rasional
Terlaksananya 153.650.
kegiatan pengelolaan, 000,00
Monitoring
data kefarmasian,
Evaluasi dan
obat essensial dan
Pelaporan
alat kesehatan di
fasilitas kesehatan
1. Terlaksananya 21 oh 197.950.00
Monev pengelolaan 0,00
obat perbekalan
kesehatan
2. Terlaksananya 27 oh
monev pelayanan
kefarmasian di apotek
3. Terlaksananya 29 oh
monev peningkatan
mutu SDM tenaga
teknis kefarmasian
(TTK) di fasilitas
pelayanan kesehatan
di kab/kota
4. Terlaksananya 26 oh
monev ketersediaan
obat dan perbekes
5. Terlaksananya 29 oh
monev penggunaan
alat
kesehatan/perbekalan
kesehatan rumah
tangga yang
memenuhi standar di
fasilitas pelayanan
kesehatan
2. Terselenggaranya 30 orang
workshop
peningkatan CDAKB
bagi PAK
3. Terlaksananya 2 ok
Peningkatan Terlaksananya
pemerataan obat pertemuan 236.250.000,00
dan perbekalan perencanaan
kesehatan kebutuhan obat dan
diketahui
perkembangan
/pertumbuhan jenis
obat
1. Terselenggaranya 6 288.642.40
perencanaan Kegiatan 0,00
kebutuhan obat (one
gate policy)
5. Terlaksananya 30 orang
cetak leaflet program
obat
6. Terlaksananya 1 Paket
mengikuti pertemuan
program pelayanan
kefarmasian
Terselenggaranya 2
obat essensial generik Kegiatan
dan perbekalan
kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan
Pengawasan Terselenggaranya 2
pengelolaan alat workshop FGP need Kegiatan
kesehatan dan assesment Alkes dan
Perbekalan PKRT di fasyankes
Kesehatan Rumah dan pembinaan dalam
Tangga ranka penggunaan
Alkes/PKRT yang
memenuhi standar di
Fasyankes
Program
Pengawasan 1.022.755.000,00 - 905.465.000,00 -
Obat dan
Makanan
2. Pertemuan 200
Peningkatan orang
Pengawasan Kantin
Sehat Sehat (5
kab/kota)
3. Pertemuan 42 orang
Peningkatan
Pengawasan Dalam
Pengelolaan PIRT
untuk Penerapan
5. Konsultasi 7 Orang
Program Keamanan
Pangan dan Bahan
Berbahaya
2. Monitoring dan 29 ok
Evaluasi Bahan
Berbahaya
3. Monitoring dan 29 ok
Evaluasi dalam
Rangka Pembinaan
JAS
4. Monitoring dan 26 ok
Evaluasi kab/kota
Dalam rangka
Pelaksanaan SIPNAP
Berbasis WEB
2. Pertemuan 42 orang
Peningkatan SDM
dalam Rangka p4GN
3. Pertemuan 42 orang
Mekanisme
Rehabilitasi dan
wajib lapor Bagi
Pecandu Narkoba
4. Workshop 42 orang
SIPNAP Berbasis
WEB
5. Konsultasi 4 orang
SIPNAP
Kampanye Terselenggaranya 10
Pangan Tanpa 3P kampanye pangan kabupate
(Pemanis, tanpa 3P (Pemanis, n
Pewarna dan pewarna dan
Pengawet) pengawet)
mendukung
implementasi
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Workshop Terselenggaranya
Penyuluhan workshop
Keamanan penyuluhan
Pangan (PKP) keamanan pangan
dalam rangka (PKP) dalam rangka
Mendukung mendukung program
Program penurunan stunting
Penurunan
stunting
Workshop Terselenggaranya
penggunaan Alat workshop
Kesehatan dan penggunaan alat
PKRT yang benar kesehatan dan PKRT
melalui Agen Of yang benar melalui
Change (AOC) Agent of Change
mendukung PIS- (AOC) mendukung
PK PIS-PK
Pameran Terselenggaranya
kesehatan dan pameran kesehatan
penggunaan alat dan penggunaan alat
kesehatan dalam kesehatan dan
Rangka Hari penggunaan alat
Kesehatan kesehatan dalam
Nasional 2018 rangka hari kesehatan
nasional tahun 2018
Program
Peningkatan 7.241.618.500 - 22.618.542.600 -
Sumber Daya
2. Terlaksananya 2160 ok
perjalanan dinas
dalam daerah dalam
rangka penilaian
tenaga kesehatan
teladan
3. Terlaksananya 32 ok
perjalanan dinas luar
daerah dalam rangka
persiapan penilaian
tenaga kesehatan
teladan
4. Terlaksananya 41 ok
perjalanan dinas luar
daerah dalam rangka
pendampingan tenaga
kesehatan teladan
Terlaksananya 13
penilaian tenaga Kab/Kot
kesehatan teladan a
tingkat provinsi ke
kab/kota
Terlaksananya 301.328.
1 Peningkatan kegaiatan 500,00
2 Pembinaan penempatan
. Tenaga Kesehatan pembinaan tenaga
kesehatan
2. Terlaksananya 52 OK
pembinaan
kepegawaian ke
Kab/Kota
3. Keikutsertaan 3 OK
Desk Anggaran
tenaga kesehatan di
Kemenkes
4. Terhadirinya 3 OK
2 OK
3 or
3 or
2 Kali
2. Terlaksananya 600 or
pengangkatan
Bidan/Perawat/Ahli
Gizi PTT daerah
3. Terlaksananya 64 or
pertemuan koordinasi
dalam rangka
pemenuhan tenaga
kesehatan
4. Terlaksananya 11 Kab
penerimaan tenaga
kesehatan kontrak
PTT di Kabupaten
5. Terhadirinya 3 OK
undangan rapat
koordinasi/pertemuan
kepegawaian tingkat
pusat
6. Terlaksananya 7 OK
Konsultasi
ketenagaan PTT
Terselenggaranya 377.000.
1 Monitoring
kegiatan pertemuan 000,00
4 Kegiatan PTT dan
perijinan dan
. Kepegawaian
penetapan kelas RS
2. Terlaksananya 93 OK
pemantauan tenaga
kesehatan PTT
3. Terlaksananya 3 OK
konsultasi evaluasi
dan penyampaian
laporan ketenagaan
kesehatan ke Biro
kepegawaian
Kemenkes
4 Terlaksananya 208.450.
Peningkatan Mutu
9 peningkatan mutu 000,00
Tenaga Kesehatan
. tenaga kesehatan
2. Terlaksananya 26 oh
pembinaan
penempatan PPDS
dan Nakes Strategis
3. Terlaksananya 25 oh
pembinaan program
internsip dokter
Indonesia
4. Terlaksananya 6 ok
konsultasi
peningkatan mutu
SDM kesehatan ke
BPPSDMK
kemenkes RI
2. Terselenggaranya 26 Orang
kegiatan pertemuan
standarisasi sarana
kesehatan
3. Terselenggaranya 26 Orang
kegiatan Pertemuan
Akreditasi RS
Pemerintah dan
Swasta
4. Terlaksananya 13
perjalanan dinas Rumah
dalam daerah dalam sakit
rangka pembinaan
penetapan/peningkata
n kelas RS
pemerintah dan
5. Terlaksananya 13
perjalanan dinas Rumah
dalam daerah dalam sakit
rangka visitasi
penetapan/peningkata
n kelas RS
pemerintah dan
Swasta
6. Terlaksananya 13
perjalanan luar Rumah
daerah dalam rangka sakit
peningkatan mutu
sarana kesehatan ke
BPPSDMK
Kemenkes RI
7 orang
Pengujian Terlaksananya 1
Kompetensi koordinasi dan Kegiatan
Jabatan pembekalan tehnis
Fungsional tenaga kesehatn yang
memahami ;
Terlaksananya
koordinasi dan
pembekasan
timpenguji uji
kompetensi jabatan
fungsional bidang
Pelatihan Terlaksananya 3
Keluarga Sehat evaluasi pasca Angkata
pelatihan keluarga n
sehat
Program
Pengembangan 765.305.000,00 - 636.393.000,00 -
Obat Asli
Indonesia
Terlaksananya 167.800.
Pengembangan
kegiatan 000,00
standarisasi
pengembangan
tanaman obat
standarisasi tanaman
bahan alami
obat bahan alam
Indonesia
Indonesia
2. Terlaksananya 20 0H
Percepatan
Saintifikasi Jamu di
Kabupaten
3. Terlaksananya 3 OK
mengikuti pertemuan
program obat asli
2. Terlaksananya 60 orang
peningkatan
Swamedikasi
masyarakat dengan
tanamam obat bagi
kader kesehatan
3. Terlaksananya 5OK
promosi obat
tradisiona dan bahan
baku obat asli dalam
negeri
2. Monev 29 OH
pengelolaan obat
tradisional oleh
sarana distribusi obat
tradisional
3. Monev Cara 27 OH
Pembuatan Obat
Tradisional yang
Baik (CPOTB)
sederhana oleh
UMOT (Usaha Micro
Obat Tradisional)/
UJR (Usaha Jamu
Gendong)
Terlaksananya
kegiatan monitoring
dan evaluasi program
pengembangan obat
asli Indonesia
Terlaksananya 359.685.
Peningkatan dan
kegiatan peningkatan 000,00
pengembangan
dan pengembangan
obat bahan alam
obat bahan alam
Indonesia
Indonesia
2. Pembinaan 21 OH
Pengumpul tanaman
obat sesuai standar
3. Mengikuti 3 OK
pertemuan
peningkatan mutu
obat tradisional
Pemeliharaan Terpeliharanya
Rutin/Berkala kendaraan
1 Tahun
Kendaraan dinas/operasional 403.600.000
Dinas/Operasional
Pengelolaan Persentase
Kehumasan Kegiatan/Event
100%
Kedinasan yang 675.000.000
terekspose
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Persentase Persalinan
di Fasilitas Pelayanan 85%
kesehatan
Persentase Posyandu
50%
Aktif
Persentase kab/kota
yang memiliki 80%
kebijakan PHBS
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan 80
Kesehatan Kerja Dasar
Persentase
Puskesmas/institusi
yang melaksanakan 60
Kesehatan Olahraga di
wilayah kerjanya
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Annual Paracite
Incidence (API) <1 <1
Malaria < 1
Persentase cakupan
pengobatan massal
Filariasis terhadap 85% 85%
jumlah penduduk
endemis
Persentase Kab/Kota
100% 100%
yang eliminasi Rabies
Monitoring dan Dokumen rencana aksi 1
evaluasi pengendalian program pengendalian Dokume
rabies rabies n 120.110.600
Persentase
Kabupaten/kota yang
50% Puskesmasnya
melakukan
Pemeriksaan dan
Tatalaksana 60% 60%
Pneumonia sesuai
Standar melalui
Program
ISPA/Pendekatan
MTBS
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan 50% 60
PTM terpadu
Persentase perempuan
usia 30 sampai dengan
50 tahun yang di 20% 25%
deteksi dini kanker
serviks dan payudara
Persentase
Kabupaten/Kota
50% 60%
dengan pelayanan
keswa
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Persentase Puskesmas
yang terakreditasi 65 85
(Minimal Madya)
Indeks Keluarga
45% 45%
Sehat
Persentase
masyarakat miskin
dan tidak mampu dan
100% 100%
kriteria lainnya yang
terpenuhi layanan
kesehatan
Persentase Akreditasi
Rumah Sakit Umum
42,5 42,5
Daerah dengan
akreditasi Paripurna
Persentase faskes
yang melaksanakan 45% 60
kesehatan tradisional
Program Peningkatan
Sumber Daya
Kesehatan
Persentase Fasyankes
dengan Pemenuhan
30 35
SDMK Sesuai
Standar
Program Peningkatan
Pelayanan
Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Meningkatkan Persentase
Kualitas ketersediaan obat dan
Layanan dan vaksin esensial di
tatakelola puskesmas
Kefarmasian
Persentase fasyankes
dengan pelayanan
50 60
kefarmasian sesuai
standar
Kondisi Kondisi
Kinerja pada Kinerja
Awal Target Capaian Setiap Tahun pada Akhir
NO Indikator Periode Periode
RPJMD RPJMD
1 Angka Kematian Ibu (AKI) 106,13 106,00 106,00 105,00 105,00 104,00 104,00
2 Angka Kematian Bayi (AKB) 11 11 11 10 10 9 9
3 Prevalensi Stunting 37,25 36 35 34 33 32 31
4 Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0 0 0 0,170 0,185 0,195 0,205
Konsistensi Kebijakan Perencanaan dan
5 100 100 100 100 100 100 100
Anggaran Bidang Kesehatan
6 Prevalensi anemia gizi 36,33 33 30 27 24 21 17
7 Prevalensi Balita Gizi Kurang 25,6 23 22 20 17 15 13
8 Prevalensi Balita Gizi Buruk 3,9 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3
<49/100.000 Penduduk
26 Prevalensi Kusta <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
27 Persentase Kab/Kota yang eliminasi Rabies 92% 85 92 100 100 100 100
Persentase cakupan pengobatan massal
28 90,75 85 85 85 85 85 85
Filariasis terhadap jumlah penduduk endemis
Persentase Kabupaten/kota yang 50%
Puskesmasnya melakukan Pemeriksaan dan
29 0 100 100 100 60 60 60%
Tatalaksana Pneumonia sesuai Standar
melalui Program ISPA/Pendekatan MTBS
Persentase Kabupaten/Kota dengan layanan
30 0 20 40 80 90 100 100%
rehidrasi oral aktif (LROA)
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
31 0 20 30 40 50 60,0 70
PTM terpadu
32 Persentase perempuan usia 30 sampai dengan 0,53 5 10 15 20 25 30
50 tahun yang di deteksi dini kanker serviks
dan payudara
Persentase Kabupaten/Kota dengan
33 0 20 30 40 50 60 70
pelayanan keswa
Persentase penanganan Kejadian Luar Biasa
34 100 100 100 100 100 100 100
(KLB) tingkat Provinsi
Persentase Penanganan Kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
35 100 100 100 100 100 100 100
bencana dan/atau berpotensi bencana
provinsi
Persentase Kab / Kota yang melaksanakan
36 Respon Dini Pada Penyakit yang bisa 0 60 65 70 75 80 90
menimbulkan Wabah
37 Cakupan Imunisasi Dasar lengkap (IDL) 89,1 91 92 92,5 93 93,2 93,5
Persentase Puskesmas yang terakreditasi
38 100% 5 15 45 65 85 100%
(Minimal Madya)
39 Persentase Ketersediaan Jenis Layanan 25% 25 35 50 100 100 100
BAB VIII
PENUTUP
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan ini diharapkan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian upaya Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 2016-2021. Penyusunan Renstra ini dilakukan
sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.