SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020
TENTANG
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM MELAKUKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS TUBERKULOSIS
Mengingat ketentuan :
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);
7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sebagai berikut:
1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, tempat praktik mandiri dokter,
klinik, balai kesehatan, dan rumah sakit) wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan semua kasus Tuberkulosis yang ditemukan dan diobati di fasilitas
pelayanan kesehatan masing-masing.
2. Pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis menggunakan Sistem Informasi
Tuberkulosis (SITB) berbasis online http://www.sitb.id/sitb/app, atau melalui
integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) dengan SITT/SITB bagi rumah
sakit. Petunjuk teknis integrasi SIMRS dengan SITB sebagaimana terlampir.
3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan variabel yang wajib diisi di SITB
dan menjadi kode unik pasien, mulai dari awal ditemukan kasus Tuberkulosis
hingga hasil pengobatan pasien. NIK ini akan menjadi jembatan untuk integrasi
dengan sistem informasi kesehatan lainnya.
-3-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 September 2020
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Tembusan:
1. Menteri Dalam Negeri.
2. Gubernur di seluruh Indonesia.
3. Bupati/Wali kota di seluruh Indonesia.
4. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
5. Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES).
6. Ketua Perhimpunan Klinin dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI).
7. Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN).
-4-
LAMPIRAN
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020
TENTANG
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DALAM MELAKUKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS
TUBERKULOSIS
B. KETENTUAN INTEGRASI
1. Data TB yang dikirimkan berdasarkan kode ICD 10 (sesuai kode ICD 10
dalam INACBG) berdasarkan List Kode ICD 10 untuk Pasien TB
2. Pengiriman data TB dari RS ke Kemenkes adalah setiap ada pasien TB
yang masuk di instalasi rawat jalan, sedangan untuk pasien TB di instalasi
rawat inap baru dikirimkan setelah pasien keluar (data lengkap)
3. Format pengiriman data TB dari SIMRS sesuai dengan list varibel integrasi
data TB yang sudah ditentukan
4. Data TB tersebut diikirimkan ke server pusat secara realtime (setiap hari)
dengan metode POST data (metode pengiriman data secara IT) yaitu
Rumah Sakit mengirimkan data ke server SITB sesuai dengan kasus yang
ada di RS melalui Web Service Yankes menggunakan username dan
password yang diberikan.
5. Data yang dikirimkan menggunakan format JSON
6. Menambahkan informasi Variabel yang dibutuhkan ataupun untuk proses
validasi yang dikirim pada HTTP Header, antara lain: Request Header
7. Header yang harus disertakan untuk mengakses web service:
-5-
3. Periode pengiriman data dari Server Ditjen Yankes ke server aplikasi SITB
adalah setiap hari (realtime).
-6-
4. Format data yang dikirim dalam bentuk JSON sesuai contoh format JSON
pengiriman data TB, dengan catatan variable id_tb_03":"" = dikosongkan
5. Apabila data sukses dikirimkan, server aplikasi SITB akan memberikan
respon
{"status":"sukses","id_tb_03":"3171012/BUDI/20180320/28"} yang kemudian
dijadikan sebagai alternative kunci dan NIK akan menjadi primary key.
6. Data id_tb_03 (contoh : 3171012/BUDI/20180320/28) diberikan secara
otomatis dari server aplikasi SITB dengan format sebagai berikut:
a. 3171012 = 7 digit kode fasyankes
b. BUDI = 4 digit nama pasien
c. 20180320 = 8 digit tanggal lahir
d. 28 = urutan data
7. Update data dikirimkan dengan menyertakan data id_tb_03, apabila data
id_tb_03 kosong akan menambah data baru
8. Pengisian id_tb_03 secara otomatis terisi sebelum melaporkan data kiriman
yang kedua untuk menghindari duplikasi data pasien yang sama
9. Apabila update data sukses dikirimkan, maka server akan memberikan
respon {"status":"update sukses"}
10. Untuk melengkapi isian data yang telah dikirimkan sesuai dengan kebutuhan
SITB akan dilakukan oleh petugas Pecatatan & Pelaporan SITT/SITB di RS
secara online.
F. LIST KODE
Pengkodean dimaksudkan agar adanya keseragaman dalam pengiriman informasi
untuk semua Rumah Sakit yang akan mengirimkan data TB ke aplikasi SITB
melalui web service. List pengkodean dalam integrasi SIMRS dengan SITB adalah
sebagai berikut :
1. List Variabel Data TB
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
kod_faskes/4digit_nama_pasien/ Wajib
1.
id_tb_03 tanggal_lahir/urutan data pada
dikeluarkan oleh SITB sebagai saat
feedback ketika update
data berhasil dikirimkan data
kuarter pelaporan 1,2,3,4
2.
1=Januari - Maret
id_periode_laporan 2=April - Juni
3=Juli - September
4=Oktober - Desember
tanggal_buat_laporan tanggal pengiriman data ke SITB
3.
tahun_buat_laporan tahun pengiriman data ke SITB
4.
kd_wasor kode kab/kota untuk faskes
5.
Noregkab urutan pasien ditingkat kab
6.
kd_pasien input nama pasien
7.
kode dikeluarkan oleh SITB
8. Nik NIK
jenis_kelamin L/P
9.
alamat_lengkap Alamat tempat tinggal
10.
id_propinsi_faskes Id Propinsi *faskes
11.
kd_kabupaten_faskes Kd Kabupaten *faskes
12.
id_propinsi_pasien Id Propinsi*pasien
13.
kd_kabupaten_pasien Kd Kabupaten*pasien
14.
id_kecamatan_pasien id kcamatan*pasien
15.
id_kelurahan id Kelurahan*pasien
16.
kd_fasyankes Kode rumah sakit
17.
Pasien datang dirujuk/dikirim
18.
oleh siapa, pilihan:
nama_rujukan 1. Kader/Komunitas
2. Fasyankes lain
3. Lain-lain
memperjelas keterangan
19. sebutkan1
variabel no 18
-9-
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Pilihan: (hanya input nomor)
20.
tipe_diagnosis 1. Terkonfirmasi bakteriologis
2. Terdiagnosis klinis
Pilihan: (hanya input nomor)
21.
klasifikasi_lokasi_ 1. Paru
anatomi 2. Ekstraparu
Pilih salah satu: (hanya input
22.
nomor)
1. Baru
2. Kambuh
klasifikasi_riwayat_ 3. Diobati Setelah Gagal
pengobatan 4. Diobati Setelah Putus Berobat
5. Lain-lain
6. Riwayat Pengobatan
Sebelumnya Tidak Diketahui
Pilih salah
23.
satu: Positif
klasifikasi_status_hiv Negatif
Tidak Diketahui
Angka 0-13
24.
Tidak Dilakukan
total_skoring_anak (Permenkes 67 th 2016 ttg
Penanggulangan TB)
pilihan jika total_skoring_anak
25.
adalah 5, pilihan: uji tuberkulin
positif dan atau ada kontak TB
konfirmasiSkoring5 paru/ uji tuberkulin negatif dan
atau tidak ada
kontak TB paru
pilihan jika
26.
total_skoring_anak adalah
tidak dilakukan, pilihan:
konfirmasiSkoring6
- Ada kontak TB Paru
- Tidak ada/ tidak jelas kontak
TB Paru
tanggal mulai pengobatan TB
27. tanggal_mulai_pengoba
(yyyymmdd)
tan
pasien yang pasti diobati
Obat TB yang diberikan
28.
TB Sensitif Obat:
Kategori 1
• Tahap intensif : Isoniazid
paduan_oat
dan Rifampicin
• Tahap lanjutan : Isoniazid,
Rifampicin, Pyranizanimid,
dan Etambutol
- 10 -
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Kategori 2
• Tahap intensif : Rifampicin,
Isoniazid, Pyrazinamid,
Etambutol, dan
Streptomicin
• Tahap lanjutan : Rifampicin,
Isoniazid, dan Etambutol
Kategori Anak (untuk usia <15
tahun)
• Tahap Intensif : (Rifampicin,
Isoniazid, dan Pyrazinamid)
atau (Rifampicin, Isoniazid,
Pyrazinamid, Etambutol,
dan Streptomicin)
• Tahap lanjutan : Rifampicin
dan Isoniazid
Lepasan
• Salah satu obat atau
paduan obat yang tidak
sesuai dengan paduan obat
TB dari program.
TB Resistan Obat:
Paduan Jangka Pendek Non
Injeksi:
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Etionamid, Clofazimine,
Etambutol, Pyrazinamid,
dan Isoniazid dosis tinggi
• Levofloxacin, Clofazimine,
Etambutol, dan Pyrazinamid
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Delamanid
• Moxifloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Moxifloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol,
Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol, Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Sikloserin,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Delamanid,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid
- 12 -
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Delamanid,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Moxifloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin, Pyrazinamid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Pyrazinamid,
Etambutol
sumber pengobatan TB,
29.
pilihannya:
Program TB
sumber_obat
Bayar Sendiri
Asuransi
Lain-lain
isian jika sumber obat lain-lain,
30. sebutkan
free text
hasil pemeriksaan mikroskopis
31.
sebelum_pengobatan_ untuk diagnosis (awal), pilihan
hasil_mikroskopis isian:
- 13 -
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
Dilakukan
hasil pemeriksaan tes cepat
32.
untuk diagnosis (awal), pilihan:
sebelum_pengobatan_ Neg/Rif Sen/Rif Res/Rif
hasil_tes_cepat Indet/INVALID/ERROR/NO
RESULT/Tidak Dilakukan
hasil pemeriksaan biakan
33.
untuk diagnosis (awal),
pilihan:
sebelum_pengobatan_ Negatif/1-19
hasil_biakan BTA/1+/2+/3+/4+/NTM/Konta
minasi/ Tidak
Dilakukan
nomor registrasi pemeriksaan
34.
noreglab_bulan_2 laboratorium bulan
kedua, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
35.
bulan kedua,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_2
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 2)
nomor registrasi pemeriksaan
36.
noreglab_bulan_3 laboratorium bulan
ketiga, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
37.
bulan ketiga,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_3
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 3)
nomor registrasi pemeriksaan
38.
noreglab_bulan_5 laboratorium bulan
kelima, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
39.
bulan kelima,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_5
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 5)
nomor registrasi pemeriksaan
40.
akhir_pengobatan_ laboratorium akhir
noreglab pengobatan (bulan ke-6-9), isian
angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
41.
akhir pengobatan
akhir_pengobatan_hasil
(bulan ke 6-9), pilihan: :
_ mikroskopis
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
- 14 -
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 6)
tanggal hasil akhir
42. tanggal_hasil_akhir_
pengobatan/berhenti
pengobatan
berobat/selesai pengobatan
hasil akhir pengobatan TB,
43.
pilihan: sembuh/ pengobatan
hasil_akhir_pengobatan lengkap/ lost to follow up/
meninggal/ gagal/ tidak
dievaluasi
tanggal pasien TB dianjurkan
44. tanggal_dianjurkan_tes
untuk tes HIV
tanggal pasien TB dilakukan tes
45. tanggal_tes_hiv
HIV
hasil pemeriksaan tes HIV,
46.
hasil_tes_hiv pilihan: Reaktif/ non
reaktif/indeterminated
jika pasien koinfeksi TB HIV
47.
Ppk diberikan PPK,
pilihan: ya/tidak
jika pasien koinfeksi TB HIV
48.
Art mendapatkan ART,
pilihan: ya/tidak
jika pasien TB juga diabetes
49.
tb_dm mellitus, pilihan:
ya/tidak
terapi yang diterima pasien TB
50.
terapi_dm DM, pilihan:
OHO/ Inj. Insulin
jika pasien TB selama
51.
pengobatan terkonfirmasi
pindah_ro menjadi TB resistan obat, pilihan
ya/tidak
Umur umur pasien dalam tahun
52.
status pengobatan TB
53.
berdasarkan pedoman
nasional pengobatan TB,
pilihan:
status_pengobatan
- sesuai standar
- tidak sesuai standar
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
- tidak dilakukan
- setelah terapi antibioka non
OAT: tidak ada perbaikan
Klinis, ada faktor resiko TB,
dan atas pertimbangan dokter
- setelah terapi antibioka non
OAT: ada
Perbaikan Klinis
kode ICD diagnosa penyakit TB
56.
keterangan (sesuai List Kode ICD X untuk
Pasien TB)
tahun pasien mulai pengobatan
57. Tahun
TB
nomor urut pasien terdaftar di
58. nourut_pasien
rumah sakit
nomor kartu bpjs untuk paien
59. no_bpjs
JKN
tgl_lahir Tanggal lahir pasien (yyyymmdd)
60.
kode ICD diagnosa penyakit
61.
pasien TB
kode_icd_x
(sesuai List Kode ICD X untuk
Pasien TB)
Asal_poli Di isi asal poli
62.
TB Sensitif Obat:
Kategori 1
• Tahap intensif : Isoniazid
dan Rifampicin
14 paduan_oat
• Tahap lanjutan : Isoniazid,
Rifampicin, Pyrazinamid,
dan Etambutol
Kategori 2
• Tahap intensif :
Rifampicin, Isoniazid,
- 17 -
TB Resistan Obat:
Paduan Jangka Pendek Non
Injeksi:
• (Bedaquiline,
Levofloxacin, Etionamid,
Clofazimine, Etambutol,
Pyrazinamid, dan
Isoniazid dosis tinggi)
• Levofloxacin, Clofazimine,
Etambutol, dan
Pyrazinamid)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.