Anda di halaman 1dari 24

Yth.

1. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


2. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Para Kepala/Direktur Rumah Sakit
4. Para Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Para Pimpinan Klinik
6. Para Pimpinan Balai Kesehatan
di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020

TENTANG
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM MELAKUKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS TUBERKULOSIS

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Tuberkulosis sampai
dengan saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena menimbulkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi dan menimbulkan dampak besar
terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga perlu dilakukan upaya
penanggulangan. Dalam rangka penanggulangan Tuberkulosis khususnya untuk
penemuan dan pengobatan kasus Tuberkulosis, sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis, setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis. Namun demikian,
berdasarkan hasil inventory study yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2016-2017
menunjukkan bahwa kasus penyakit Tuberkulosis yang belum dilaporkan (under-
reporting) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 41% kasus dan khusus di
rumah sakit adalah 62% kasus. Sementara berdasarkan laporan rutin program
Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak
568.987 kasus (67% dari estimasi insiden Tuberkulosis tahun 2019).
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama
pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencatatan
dan pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis agar upaya
penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia dapat dilakasanakan secara efektif, efisien
dan berkesinambungan.
-2-

Mengingat ketentuan :
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);
7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122).

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sebagai berikut:
1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, tempat praktik mandiri dokter,
klinik, balai kesehatan, dan rumah sakit) wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan semua kasus Tuberkulosis yang ditemukan dan diobati di fasilitas
pelayanan kesehatan masing-masing.
2. Pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis menggunakan Sistem Informasi
Tuberkulosis (SITB) berbasis online http://www.sitb.id/sitb/app, atau melalui
integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) dengan SITT/SITB bagi rumah
sakit. Petunjuk teknis integrasi SIMRS dengan SITB sebagaimana terlampir.
3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan variabel yang wajib diisi di SITB
dan menjadi kode unik pasien, mulai dari awal ditemukan kasus Tuberkulosis
hingga hasil pengobatan pasien. NIK ini akan menjadi jembatan untuk integrasi
dengan sistem informasi kesehatan lainnya.
-3-

4. Hasil pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis menjadi bahan pertimbangan


dalam pelaksanaaan pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK).
5. Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi dan kepatuhan pelaksananaan
pencatatan dan pelaporan semua kasus Tuberkulosis di wilayahnya masing-
masing.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana


mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 September 2020

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

TERAWAN AGUS PUTRANTO

Tembusan:
1. Menteri Dalam Negeri.
2. Gubernur di seluruh Indonesia.
3. Bupati/Wali kota di seluruh Indonesia.
4. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
5. Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES).
6. Ketua Perhimpunan Klinin dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI).
7. Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN).
-4-

LAMPIRAN
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020
TENTANG
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DALAM MELAKUKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS
TUBERKULOSIS

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI SIMRS-SITB

A. MODEL PELAPORAN DATA TB


Secara garis besar, terdapat 2 prosedur/alur proses dalam mengirimkan data
tuberkulosis (TB) dari Rumah Sakit ke Kementerian Kesehatan, yaitu :
1. Manual
Data Tuberkulosis (TB) dikirimkan ke Kemenkes dengan cara manual yaitu
RS melakukan entry data ke dalam aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB). Petunjuk teknis aplikasi SITB di http://sitb.id/sitb/manual/
2. Terintegrasi dengan SIMRS
Data Tuberkulosis (TB) dikirimkan ke Kemenkes dengan cara integrasi
langsung antara SIMRS dengan SITB. Integrasi SIMRS-SITB bertujuan
untuk meningkatkan pelaporan missing cases TB di RS dan tidak
menggantikan pencatatan dan pelaporan kasus TB di SITB secara manual.
Integrasi data TB sesuai dengan alur dan format data yang telah ditentukan
melalui web service.

B. KETENTUAN INTEGRASI
1. Data TB yang dikirimkan berdasarkan kode ICD 10 (sesuai kode ICD 10
dalam INACBG) berdasarkan List Kode ICD 10 untuk Pasien TB
2. Pengiriman data TB dari RS ke Kemenkes adalah setiap ada pasien TB
yang masuk di instalasi rawat jalan, sedangan untuk pasien TB di instalasi
rawat inap baru dikirimkan setelah pasien keluar (data lengkap)
3. Format pengiriman data TB dari SIMRS sesuai dengan list varibel integrasi
data TB yang sudah ditentukan
4. Data TB tersebut diikirimkan ke server pusat secara realtime (setiap hari)
dengan metode POST data (metode pengiriman data secara IT) yaitu
Rumah Sakit mengirimkan data ke server SITB sesuai dengan kasus yang
ada di RS melalui Web Service Yankes menggunakan username dan
password yang diberikan.
5. Data yang dikirimkan menggunakan format JSON
6. Menambahkan informasi Variabel yang dibutuhkan ataupun untuk proses
validasi yang dikirim pada HTTP Header, antara lain: Request Header
7. Header yang harus disertakan untuk mengakses web service:
-5-

Nama Header Nilai Header Keterangan


Kode yang dikeluarkan oleh
{xxxxxx}
X-rs-id Kementerian Kesehatan
X-pass {Password Yang Diberikan
Password Di Encrypt dengan
Untuk Mengakses Web
Format MD5
service}
TimeStamp UTC (TimeStamp) Format tanggal dan waktu
Content-Type application/JSON atau Content Type Pola Kirim Data ke
application/x-www- form- WebService Jika Menggunakan
urlencoded Method POST

C. ALUR INTEGRASI DATA


1. RS mengirimkan data TB ke server Ditjen Pelayanan Kesehatan melalui web
service http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirsservice/sitb/sitb/senddata
2. Server Ditjen Pelayanan Kesehatan mengirimkan langsung ke server aplikasi
SITB melalui web service http://www.sitb.id/sitb/api/simrs

3. Periode pengiriman data dari Server Ditjen Yankes ke server aplikasi SITB
adalah setiap hari (realtime).
-6-

4. Format data yang dikirim dalam bentuk JSON sesuai contoh format JSON
pengiriman data TB, dengan catatan variable id_tb_03":"" = dikosongkan
5. Apabila data sukses dikirimkan, server aplikasi SITB akan memberikan
respon
{"status":"sukses","id_tb_03":"3171012/BUDI/20180320/28"} yang kemudian
dijadikan sebagai alternative kunci dan NIK akan menjadi primary key.
6. Data id_tb_03 (contoh : 3171012/BUDI/20180320/28) diberikan secara
otomatis dari server aplikasi SITB dengan format sebagai berikut:
a. 3171012 = 7 digit kode fasyankes
b. BUDI = 4 digit nama pasien
c. 20180320 = 8 digit tanggal lahir
d. 28 = urutan data
7. Update data dikirimkan dengan menyertakan data id_tb_03, apabila data
id_tb_03 kosong akan menambah data baru
8. Pengisian id_tb_03 secara otomatis terisi sebelum melaporkan data kiriman
yang kedua untuk menghindari duplikasi data pasien yang sama
9. Apabila update data sukses dikirimkan, maka server akan memberikan
respon {"status":"update sukses"}
10. Untuk melengkapi isian data yang telah dikirimkan sesuai dengan kebutuhan
SITB akan dilakukan oleh petugas Pecatatan & Pelaporan SITT/SITB di RS
secara online.

D. MONITORING KELENGKAPAN DAN VALIDASI DATA TB OLEH RS


1. RS memastikan variabel SIMRS yang akan diintegrasikan dengan SITB
sudah lengkap dan benar.
2. RS melengkapi 23 variabel yang diintegrasikan.
3. Petugas Poli DOTS memonitoring kelengkapan data pasien TB dari integrasi
SIMRS-SITB sampai hasil akhir pengobatan pasien.

E. CONTOH FORMAT JSON PENGIRIMAN DATA TB


1. Data TB Baru
{
"id_tb_03": "",
"kd_pasien": "BUDIMAN Syamaun",
"nik":"3265890345783902",
"jenis_kelamin": "L",
"alamat_lengkap": "Blang Krueng",
"id_propinsi_faskes": "32",
"kd_kabupaten_faskes": "3273",
"id_propinsi_pasien": "32",
"kd_kabupaten_pasien": "3273",
"kd_fasyankes": "3273173",
"kode_icd_x": "A15.1",
"tipe_diagnosis": "1",
"klasifikasi_lokasi_anatomi": "1",
-7-

"klasifikasi_riwayat_pengoba tan": "1",


"tanggal_mulai_pengobatan": "20200101",
"paduan_oat": " Rifampicin ",
"sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis": "Positif",
"sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat": "Tidak dilakukan",
"sebelum_pengobatan_hasil_biakan": "Tidak dilakukan",
"hasil_mikroskopis_bulan_2": "Negatif",
"hasil_mikroskopis_bulan_3": "",
"hasil_mikroskopis_bulan_5": "",
"akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis": "",
"tanggal_hasil_akhir_pengobatan": "20201201",
"hasil_akhir_pengobatan": "",
"tgl_lahir": "20180320",
"foto_toraks": "negatif"
}
2. Update Atau Edit Data TB
{
"id_tb_03": "3171012/BUDI/20180320/28",
"kd_pasien": "BUDIMAN Syamaun",
"nik":”3265890345783902”,
"jenis_kelamin": "L",
"alamat_lengkap": "Blang Krueng",
"id_propinsi_faskes": "32",
"kd_kabupaten_faskes": "3273",
"id_propinsi_pasien": "32",
"kd_kabupaten_pasien": "3273",
"kd_fasyankes": "3273173",
"kode_icd_x": "A15.1",
"tipe_diagnosis": "1",
"klasifikasi_lokasi_anatomi": "1",
"klasifikasi_riwayat_pengobatan": "1",
"tanggal_mulai_pengobatan": "20200101",
"paduan_oat": " Rifampicin ",
"sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis": "Positif",
"sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat": "Tidak dilakukan",
"sebelum_pengobatan_hasil_biakan": "Tidak dilakukan",
"hasil_mikroskopis_bulan_2": "Negatif",
"hasil_mikroskopis_bulan_3": "",
"hasil_mikroskopis_bulan_5":””,
"akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis": "",
"tanggal_hasil_akhir_pengobatan": "20201201",
"hasil_akhir_pengobatan": "",
"tgl_lahir": "20180320",
"foto_toraks": "negatif"
}
-8-

F. LIST KODE
Pengkodean dimaksudkan agar adanya keseragaman dalam pengiriman informasi
untuk semua Rumah Sakit yang akan mengirimkan data TB ke aplikasi SITB
melalui web service. List pengkodean dalam integrasi SIMRS dengan SITB adalah
sebagai berikut :
1. List Variabel Data TB
WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
kod_faskes/4digit_nama_pasien/ Wajib
1.
id_tb_03 tanggal_lahir/urutan data pada
dikeluarkan oleh SITB sebagai saat
feedback ketika update
data berhasil dikirimkan data
kuarter pelaporan 1,2,3,4
2.
1=Januari - Maret
id_periode_laporan 2=April - Juni
3=Juli - September
4=Oktober - Desember
tanggal_buat_laporan tanggal pengiriman data ke SITB
3.
tahun_buat_laporan tahun pengiriman data ke SITB
4.
kd_wasor kode kab/kota untuk faskes
5.
Noregkab urutan pasien ditingkat kab
6.
kd_pasien input nama pasien
7.
kode dikeluarkan oleh SITB
8. Nik NIK
jenis_kelamin L/P
9.
alamat_lengkap Alamat tempat tinggal
10.
id_propinsi_faskes Id Propinsi *faskes
11.
kd_kabupaten_faskes Kd Kabupaten *faskes
12.
id_propinsi_pasien Id Propinsi*pasien
13.
kd_kabupaten_pasien Kd Kabupaten*pasien
14.
id_kecamatan_pasien id kcamatan*pasien
15.
id_kelurahan id Kelurahan*pasien
16.
kd_fasyankes Kode rumah sakit
17.
Pasien datang dirujuk/dikirim
18.
oleh siapa, pilihan:
nama_rujukan 1. Kader/Komunitas
2. Fasyankes lain
3. Lain-lain
memperjelas keterangan
19. sebutkan1
variabel no 18
-9-

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Pilihan: (hanya input nomor)
20.
tipe_diagnosis 1. Terkonfirmasi bakteriologis
2. Terdiagnosis klinis
Pilihan: (hanya input nomor)
21.
klasifikasi_lokasi_ 1. Paru
anatomi 2. Ekstraparu
Pilih salah satu: (hanya input
22.
nomor)
1. Baru
2. Kambuh
klasifikasi_riwayat_ 3. Diobati Setelah Gagal
pengobatan 4. Diobati Setelah Putus Berobat
5. Lain-lain
6. Riwayat Pengobatan
Sebelumnya Tidak Diketahui
Pilih salah
23.
satu: Positif
klasifikasi_status_hiv Negatif
Tidak Diketahui
Angka 0-13
24.
Tidak Dilakukan
total_skoring_anak (Permenkes 67 th 2016 ttg
Penanggulangan TB)
pilihan jika total_skoring_anak
25.
adalah 5, pilihan: uji tuberkulin
positif dan atau ada kontak TB
konfirmasiSkoring5 paru/ uji tuberkulin negatif dan
atau tidak ada
kontak TB paru
pilihan jika
26.
total_skoring_anak adalah
tidak dilakukan, pilihan:
konfirmasiSkoring6
- Ada kontak TB Paru
- Tidak ada/ tidak jelas kontak
TB Paru
tanggal mulai pengobatan TB
27. tanggal_mulai_pengoba
(yyyymmdd)
tan
pasien yang pasti diobati
Obat TB yang diberikan
28.
TB Sensitif Obat:
Kategori 1
• Tahap intensif : Isoniazid
paduan_oat
dan Rifampicin
• Tahap lanjutan : Isoniazid,
Rifampicin, Pyranizanimid,
dan Etambutol
- 10 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Kategori 2
• Tahap intensif : Rifampicin,
Isoniazid, Pyrazinamid,
Etambutol, dan
Streptomicin
• Tahap lanjutan : Rifampicin,
Isoniazid, dan Etambutol
Kategori Anak (untuk usia <15
tahun)
• Tahap Intensif : (Rifampicin,
Isoniazid, dan Pyrazinamid)
atau (Rifampicin, Isoniazid,
Pyrazinamid, Etambutol,
dan Streptomicin)
• Tahap lanjutan : Rifampicin
dan Isoniazid
Lepasan
• Salah satu obat atau
paduan obat yang tidak
sesuai dengan paduan obat
TB dari program.

TB Resistan Obat:
Paduan Jangka Pendek Non
Injeksi:
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Etionamid, Clofazimine,
Etambutol, Pyrazinamid,
dan Isoniazid dosis tinggi
• Levofloxacin, Clofazimine,
Etambutol, dan Pyrazinamid

Paduan Jangka Panjang Non


Injeksi:
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin
• Bedaquiline, Moxifloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin
• Moxifloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
- 11 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Delamanid
• Moxifloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Moxifloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol,
Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol, Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Sikloserin,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Delamanid,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid
- 12 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Delamanid,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Moxifloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin, Pyrazinamid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Pyrazinamid,
Etambutol
sumber pengobatan TB,
29.
pilihannya:
Program TB
sumber_obat
Bayar Sendiri
Asuransi
Lain-lain
isian jika sumber obat lain-lain,
30. sebutkan
free text
hasil pemeriksaan mikroskopis
31.
sebelum_pengobatan_ untuk diagnosis (awal), pilihan
hasil_mikroskopis isian:
- 13 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
Dilakukan
hasil pemeriksaan tes cepat
32.
untuk diagnosis (awal), pilihan:
sebelum_pengobatan_ Neg/Rif Sen/Rif Res/Rif
hasil_tes_cepat Indet/INVALID/ERROR/NO
RESULT/Tidak Dilakukan
hasil pemeriksaan biakan
33.
untuk diagnosis (awal),
pilihan:
sebelum_pengobatan_ Negatif/1-19
hasil_biakan BTA/1+/2+/3+/4+/NTM/Konta
minasi/ Tidak
Dilakukan
nomor registrasi pemeriksaan
34.
noreglab_bulan_2 laboratorium bulan
kedua, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
35.
bulan kedua,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_2
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 2)
nomor registrasi pemeriksaan
36.
noreglab_bulan_3 laboratorium bulan
ketiga, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
37.
bulan ketiga,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_3
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 3)
nomor registrasi pemeriksaan
38.
noreglab_bulan_5 laboratorium bulan
kelima, isian angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
39.
bulan kelima,
hasil_mikroskopis_
pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
bulan_5
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 5)
nomor registrasi pemeriksaan
40.
akhir_pengobatan_ laboratorium akhir
noreglab pengobatan (bulan ke-6-9), isian
angka
hasil pemeriksaan mikroskopis
41.
akhir pengobatan
akhir_pengobatan_hasil
(bulan ke 6-9), pilihan: :
_ mikroskopis
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
- 14 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 6)
tanggal hasil akhir
42. tanggal_hasil_akhir_
pengobatan/berhenti
pengobatan
berobat/selesai pengobatan
hasil akhir pengobatan TB,
43.
pilihan: sembuh/ pengobatan
hasil_akhir_pengobatan lengkap/ lost to follow up/
meninggal/ gagal/ tidak
dievaluasi
tanggal pasien TB dianjurkan
44. tanggal_dianjurkan_tes
untuk tes HIV
tanggal pasien TB dilakukan tes
45. tanggal_tes_hiv
HIV
hasil pemeriksaan tes HIV,
46.
hasil_tes_hiv pilihan: Reaktif/ non
reaktif/indeterminated
jika pasien koinfeksi TB HIV
47.
Ppk diberikan PPK,
pilihan: ya/tidak
jika pasien koinfeksi TB HIV
48.
Art mendapatkan ART,
pilihan: ya/tidak
jika pasien TB juga diabetes
49.
tb_dm mellitus, pilihan:
ya/tidak
terapi yang diterima pasien TB
50.
terapi_dm DM, pilihan:
OHO/ Inj. Insulin
jika pasien TB selama
51.
pengobatan terkonfirmasi
pindah_ro menjadi TB resistan obat, pilihan
ya/tidak
Umur umur pasien dalam tahun
52.
status pengobatan TB
53.
berdasarkan pedoman
nasional pengobatan TB,
pilihan:
status_pengobatan
- sesuai standar
- tidak sesuai standar

hasil pemeriksaan rontgen paru,


54.
foto_toraks pilihan:
positif/negatif/tidak dilakukan
jika foto_toraks tidak dilakukan,
55. toraks_tdk_dilakukan
pilihan:
- 15 -

WAJIB
NO VARIABLE DATA KETERANGAN
ISI
- tidak dilakukan
- setelah terapi antibioka non
OAT: tidak ada perbaikan
Klinis, ada faktor resiko TB,
dan atas pertimbangan dokter
- setelah terapi antibioka non
OAT: ada
Perbaikan Klinis
kode ICD diagnosa penyakit TB
56.
keterangan (sesuai List Kode ICD X untuk
Pasien TB)
tahun pasien mulai pengobatan
57. Tahun
TB
nomor urut pasien terdaftar di
58. nourut_pasien
rumah sakit
nomor kartu bpjs untuk paien
59. no_bpjs
JKN
tgl_lahir Tanggal lahir pasien (yyyymmdd)
60.
kode ICD diagnosa penyakit
61.
pasien TB
kode_icd_x
(sesuai List Kode ICD X untuk
Pasien TB)
Asal_poli Di isi asal poli
62.

2. Keterangan Isian 23 Variabel Yang Dikirimkan ke SITB


Jika 23 variabel di bawah ini terdapat dalam SIMRS, maka harus
diintegrasikan ke SITB. Sebelum 23 variabel di bawah ini dikirimkan ke SITB,
variabel nama pasien, jenis kelamin, kode ICD, tanggal mulai pengobatan,
tanggal lahir, dan hasil laboratorium sebelum pengobatan (untuk kasus TB
terkonfirmasi bakteriologis) harus terisi terlebih dahulu, jika tidak terisi maka
tidak akan masuk ke SITB dan akan ada notifikasi untuk dilengkapi di
SIMRS.

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


kod_faskes/4digit_nama_pasie
n/tanggal_lahir/urutan data
Wajib pada saat
1 id_tb_03 dikeluarkan oleh SITB
update data
sebagai feedback ketika
data berhasil dikirimkan
input nama pasien
2 kd_pasien
kode dikeluarkan oleh SITB
3 Nik NIK
4 jenis_kelamin L/P
5 alamat_lengkap Alamat tempat tinggal pasien
- 16 -

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


6 id_propinsi_faskes Id Propinsi *Faskes
7 kd_kabupaten_faskes Kd Kabupaten *Faskes
Id Propinsi*pasien
8 Id_propinsi_pasien
Provinsi domisili pasien
Kd Kabupaten*pasien
9 Kd_kabupaten_pasien
Kab/kota domisili pasien
10 kd_fasyankes Kode rumah sakit
kode ICD diagnosa penyakit
pasien TB
kode_icd_x
(sesuai List Kode ICD X untuk
Pasien TB)
Pilihan: (hanya input nomor)
,Di ambil dari validasi
tipe_diagnosis kode_icd_x
11
1. Terkonfirmasi bakteriologis
2. Terdiagnosis klinis
Pilihan: (hanya input nomor),
Di ambil dari validasi
klasifikasi_lokasi_anat
kode_icd_x
omi
1. Paru
2. Ekstraparu
Pilih salah satu: (hanya input
nomor)
1. Baru
2. Kambuh
klasifikasi_riwayat_pe 3. Diobati Setelah Gagal
12
ngobatan 4. Diobati Setelah
Putus Berobat
5. Lain-lain
6. Riwayat Pengobatan
Sebelumnya Tidak Diketahui
tanggal mulai pengobatan TB
13 tanggal_mulai_pengob
(yyyymmdd)
atan
pasien yang pasti diobati
Obat TB yang diberikan

TB Sensitif Obat:
Kategori 1
• Tahap intensif : Isoniazid
dan Rifampicin
14 paduan_oat
• Tahap lanjutan : Isoniazid,
Rifampicin, Pyrazinamid,
dan Etambutol
Kategori 2
• Tahap intensif :
Rifampicin, Isoniazid,
- 17 -

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


Pyrazinamid, Etambutol,
dan Streptomicin
• Tahap lanjutan :
Rifampicin, Isoniazid, dan
Etambutol
Kategori Anak (untuk usia <15
tahun)
• Tahap Intensif :
(Rifampicin, Isoniazid,
dan Pyrazinamid) atau
(Rifampicin, Isoniazid,
Pyrazinamid, Etambutol,
dan Streptomicin)
• Tahap lanjutan :
Rifampicin dan Isoniazid
Lepasan
• Salah satu obat atau
paduan obat yang tidak
termasuk kategori 1,
kategori 2,dan kategori
anak.

TB Resistan Obat:
Paduan Jangka Pendek Non
Injeksi:
• (Bedaquiline,
Levofloxacin, Etionamid,
Clofazimine, Etambutol,
Pyrazinamid, dan
Isoniazid dosis tinggi)
• Levofloxacin, Clofazimine,
Etambutol, dan
Pyrazinamid)

Paduan Jangka Panjang Non


Injeksi:
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin
• Bedaquiline, Moxifloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin
• Moxifloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin
- 18 -

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid
• Moxifloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Moxifloxacin, Clofazimine,
Sikloserin, Delamanid,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Clofazimine,
Sikloserin, Etambutol,
Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Etambutol, Pyrazinamid
• Clofazimine, Sikloserin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Clofazimine,
Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Sikloserin,
Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Clofazimine, Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Pyrazinamid
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Linezolid, Delamanid,
Pyrazinamid
- 19 -

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


Levofloxacin, Linezolid,

Pyrazinamid
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Delamanid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Sikloserin, Etambutol
• Bedaquiline, Linezolid,
Clofazimine, Delamanid,
Etambutol
• Linezolid, Clofazimine,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Moxifloxacin, Linezolid,
Pyrazinamid, Etambutol
• Bedaquiline, Levofloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Bedaquiline, Moxifloxacin,
Delamanid, Pyrazinamid,
Etambutol
• Levofloxacin,
Pyrazinamid, Etambutol
• Moxifloxacin,
Pyrazinamid, Etambutol
hasil pemeriksaan
mikroskopis untuk diagnosis
sebelum_pengobatan (awal), pilihan isian:
Poin 15 diisi salah
_hasil_mikroskopis Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
satu sesuai
Dilakukan
pemeriksaan
hasil pemeriksaan tes cepat
diagnosis di RS
untuk diagnosis (awal), pilihan:
sebelum_pengobatan
Neg/Rif Sen/Rif Res/Rif
15 _hasil_tes_cepat
Indet/INVALID/ERROR/NO
- 20 -

NO VARIABLE DATA KETERANGAN ISIAN KETERANGAN


RESULT/Tidak Dilakukan
hasil pemeriksaan biakan
untuk diagnosis (awal),
pilihan:
sebelum_pengobatan Negatif/1-19
_hasil_biakan BTA/1+/2+/3+/4+/NTM/Kont
aminasi/ Tidak
Dilakukan
hasil pemeriksaan mikroskopis
bulan kedua,
16 hasil_mikroskopis_bul
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
an_2
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 2)
hasil pemeriksaan mikroskopis
bulan ketiga,
hasil_mikroskopis_bul
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
17 an_3
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 3)
hasil pemeriksaan mikroskopis
bulan kelima,
hasil_mikroskopis_bul
Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
18 an_5
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke 5)
hasil pemeriksaan mikroskopis
akhir pengobatan
(bulan ke 6-9), pilihan:
akhir_pengobatan_ha
19 Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak
sil_mikroskopis
Dilakukan (hasil followup
pengobatan bulan ke6)
tanggal hasil akhir
tanggal_hasil_akhir_p
pengobatan/berhenti
20 engobatan
berobat/selesai pengobatan
hasil akhir pengobatan TB,
pilihan: sembuh/
hasil_akhir_pengobata pengobatan lengkap/ lost to
21
n follow up/
meninggal/ gagal
Tanggal lahir pasien
22 tgl_lahir
(yyyymmdd)
hasil pemeriksaan rontgen
23 foto_toraks paru, pilihan:
positif/negatif/tidak dilakukan
- 21 -

3. List Kode ICD X untuk Pasien TB

NO KODE PENYAKIT LOKASI TIPE


PENYAKIT ANATOMI DIAGNOSIS
1 Respiratory tuberculosis,
A 15 bacteriologically and
histological
2
Tuberculosis of lung,
A15.0 confirmed by sputum Terkonfirmasi
Paru
microscopy with or bakteriologis
without culture
3 Tuberculosis of lung,
Terkonfirmasi
A15.1 confirmed by culture
Paru bakteriologis
only
4 Tuberculosis of lung, Terdiagnosis
A15.2 Paru
confirmed histologically Klinis
5 Tuberculosis of lung,
Terdiagnosis
A15.3 confirmed by
Paru Klinis
unspecified means
6
Tuberculosis of
intrathoracic lymph
A15.4 Terkonfirmasi
nodes, confirmed
Ekstraparu bakteriologis
bacteriologically and
histologically
7 Tuberculosis of larynx,
trachea and bronchus,
A15.5 confirmed Terkonfirmasi
bacteriologically and Ekstraparu bakteriologis
histologically
8 Tuberculous pleurisy,
confirmed
A15.6 Terkonfirmasi
bacteriologically and Ekstraparu
bakteriologis
histologically
9 Primary respiratory
tuberculosis, confirmed
A15.7 Terkonfirmasi
bacteriologically and Paru
bakteriologis
histologically
10 Other respiratory
tuberculosis, confirmed
A15.8 Terkonfirmasi
bacteriologically and Ekstraparu
bakteriologis
histologically
11 Respiratory tuberculosis
unspecified,
A15.9 confirmed Terkonfirmasi
Ekstraparu
bacteriologically and bakteriologis
histologically
- 22 -

NO KODE PENYAKIT LOKASI TIPE


PENYAKIT ANATOMI DIAGNOSIS
12 Respiratory tuberculosis,
not confirmed
A 16
bacteriologically or
histologically
13 Terdiagnosis
A16.0 TBC Klinis Paru
Klinis
14
Tuberculosis of lung,
A16.1 bacteriological and Terdiagnosis
Paru
histological examination Klinis
not done
15 Tuberculosis of lung,
w ithout mention of
A16.2 Terdiagnosis
bacteriological or Paru
Klinis
histological confirmation
16 Tuberculosis of
intrathoracic lymph
A16.3 nodes, without mention of Terdiagnosis
bacteriological or Ekstraparu Klinis
histological confirmation
17 Tuberculosis of larynx,
trachea and bronchus,
A16.4 without mention of Terdiagnosis
bacteriological or Ekstraparu Klinis
histological confirmation
18 Tuberculous pleurisy,
without mention of
A16.5 Terdiagnosis
bacteriological or Ekstraparu
Klinis
histological confirmation
19 Primary respiratory
tuberculosis w ithout
A16.7 mention of bacteriological Terdiagnosis
or histological Paru Klinis
confirmation
20 Other respiratory
tuberculosis, without
A16.8 mention of bacteriological Terdiagnosis
or histological Ekstraparu Klinis
confirmation
21 Respiratory tuberculosis
unspecified, w ithout
A16.9 mention of bacteriological Terdiagnosis
or histological Ekstraparu Klinis
Confirmation
22 Tuberculosis of nervous Terdiagnosis
A17+ Ekstraparu
system Klinis
- 23 -

NO KODE PENYAKIT LOKASI TIPE


PENYAKIT ANATOMI DIAGNOSIS
23 Terdiagnosis
A17.0+ Meningitis Tuberkulosis Ekstraparu
Klinis
24 Meningeal tuberculoma Terdiagnosis
A17.1+ Ekstraparu
(G07*) Klinis
25 Other tuberculosis of Terdiagnosis
A17.8+ Ekstraparu
nervous system Klinis
26 Tuberculosis of nervous
Terdiagnosis
system, unspecified
A17.9+ Ekstraparu Klinis
(G99.8*)
27 Tuberkulosis organ Terdiagnosis
A18 Ekstraparu
lainnya Klinis
28 Tuberculosis of bones Terdiagnosis
A18.0+ Ekstraparu
and joints Klinis
29 Tuberculosis of Terdiagnosis
A18.1+ Ekstraparu
genitourinary system Klinis
30 Tuberculous peripheral Terdiagnosis
A18.2 Ekstraparu
lymphadenopathy Klinis
31 Tuberculosis of
Terdiagnosis
intestines, peritoneum
A18.3 Ekstraparu Klinis
and mesenteric glands
32 Tuberculosis of skin and Terdiagnosis
A18.4 Ekstraparu
subcutaneous tissue Klinis
33 Terdiagnosis
A18.5+ Tuberculosis of eye Ekstraparu
Klinis
34 Terdiagnosis
A18.6+ Tuberculosis of ear Ekstraparu
Klinis
35 Tuberculosis of adrenal Terdiagnosis
A18.7+ Ekstraparu
glands (E35.1*) Klinis
36 Tuberculosis of other Terdiagnosis
A18.8+ Ekstraparu
specified organs Klinis
37 Terdiagnosis
A19 Tuberkulosis miliaris Ekstraparu
Klinis
38 Acute miliary tuberculosis Terdiagnosis
A19.0 of a single specified site Ekstraparu Klinis
39
Terdiagnosis
Acute miliary tuberculosis
A19.1 Ekstraparu Klinis
of multiple sites
40 Acute miliary Terdiagnosis
A19.2 Ekstraparu
tuberculosis, unspecified Klinis
41 Terdiagnosis
A19.8 Other miliary tuberculosis Ekstraparu
Klinis
42 Miliary tuberculosis, Terdiagnosis
A19.9 Ekstraparu
unspecified Klinis
- 24 -

4. List Kode Rumah Sakit :


Kode RS sumber aplikasi RS Online
(http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline)

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

TERAWAN AGUS PUTRANTO

Anda mungkin juga menyukai