0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan1 halaman
Segehan merupakan pemberian kepada makhluk halus untuk menjaga keharmonisan dan memberikan perlindungan. Tujuannya antara lain menenangkan para bhuta, mengaktifkan energi, menghubungkan antar alam, dan mempertahankan energi positif di rumah. Segehan ditempatkan di tiga ruang utama yaitu pekarangan, halaman rumah, dan luar pekarangan untuk menyelaraskan energi ruang, waktu, dan ruang yang lebih luas.
Segehan merupakan pemberian kepada makhluk halus untuk menjaga keharmonisan dan memberikan perlindungan. Tujuannya antara lain menenangkan para bhuta, mengaktifkan energi, menghubungkan antar alam, dan mempertahankan energi positif di rumah. Segehan ditempatkan di tiga ruang utama yaitu pekarangan, halaman rumah, dan luar pekarangan untuk menyelaraskan energi ruang, waktu, dan ruang yang lebih luas.
Segehan merupakan pemberian kepada makhluk halus untuk menjaga keharmonisan dan memberikan perlindungan. Tujuannya antara lain menenangkan para bhuta, mengaktifkan energi, menghubungkan antar alam, dan mempertahankan energi positif di rumah. Segehan ditempatkan di tiga ruang utama yaitu pekarangan, halaman rumah, dan luar pekarangan untuk menyelaraskan energi ruang, waktu, dan ruang yang lebih luas.
Pemberian untuk yang sederajat atau di bawah kita misalnya golongan bhuta, sedangkan persembahan untuk Tuhan, Dewata, Leluhur atau Guru. Tujuan dari pemberian segehan ini untuk keharmonisan. 2. Memberikan perlindungan Segehan dapat menghindarkan diri dari pengaruh mahluk berenergi negatif tanpa harus melawan dengan kekerasan. Selain itu dinyatakan orang-orang yang mendekatkan diri kehadapan Sang Hyang Widhi tidak bisa diganggu dan dicelakakan oleh para mahkluk halus yang jahat. 3. Menenangkan jiwa para buta atau sejenisnya Para golongan buta diajak untuk saling berbahagia dengan hidangan Segehan. Secara logika jika seseorang merasa senang dan bahagia karena kita, orang tidak akan melakukan kejahatan kepada kita. 4. Pembangkit energi Segehan dapat mengaktifkan energi prakerti/yang bersifat material. 5. Penghubung antar alam/loka Segehan menghubungkan ke sapta patala loka/ tujuh alam ke bawah. 6. Penyeimbang energi Ketika energi prakrti/ibu diaktifkan atau energi shakti (Durga) akan menyebabkan energi yang bersifat energi negatif tidak lagi mencelakakan. 7. Mempertahankan energi ruang Segehan ditempatkan di pagi, siang, dan sore sangat berfungsi mempertahankan energi positif di sebuah rumah atau tempat tinggal seseorang. 8. Bentuk caru setiap hari. Segehan merupakan caru kecil yang dapat menghadirkan keharmonisan, dapat mempertahankan energi positif pada ruang. 9. Mempengaruhi tiga ruang utama Penempatan Segehan di bagian rumah yang pada intinya ada tiga tempat; di penataran/ pekarangan pemerajan (bhuta bhucari); di halaman rumah (kala bhucari,); di luar pekarangan rumah/ di luar pintu masuk rumah disebut (durga bhucari). Di pekarangan pemerajan kita sedang menyelasarkan energi ruang, di halaman rumah kita sedang menyelaraskan energi waktu, dan yang terahir di luar pekarangan menyelaraskan energi ruang yang tidak terjangkau. 10. Salah satu ekspresi ilmu tantra Segehan merupakan salah satu bentuk ekspresi ilmu Tantra, berguna sebagai pembersihan diri/ pemotongan egois diri. Misal sesajian atau persembahan segehan agung dengan pemotongan anak ayam. Om shantih, shantih, shantih Om. (Sumber dari artikel PHDI)