Anda di halaman 1dari 1

OM SWASTYASTU

Segehan fungsi dan maknanya

1. Pemberian bukan persembahan


Pemberian untuk yang sederajat atau di bawah kita misalnya golongan bhuta, sedangkan
persembahan untuk Tuhan, Dewata, Leluhur atau Guru. Tujuan dari pemberian segehan ini
untuk keharmonisan.
2. Memberikan perlindungan
Segehan dapat menghindarkan diri dari pengaruh mahluk berenergi negatif tanpa harus
melawan dengan kekerasan. Selain itu dinyatakan orang-orang yang mendekatkan diri
kehadapan Sang Hyang Widhi tidak bisa diganggu dan dicelakakan oleh para mahkluk halus
yang jahat.
3. Menenangkan jiwa para buta atau sejenisnya
Para golongan buta diajak untuk saling berbahagia dengan hidangan Segehan. Secara logika
jika seseorang merasa senang dan bahagia karena kita, orang tidak akan melakukan kejahatan
kepada kita.
4. Pembangkit energi
Segehan dapat mengaktifkan energi prakerti/yang bersifat material.
5. Penghubung antar alam/loka
Segehan menghubungkan ke sapta patala loka/ tujuh alam ke bawah.
6. Penyeimbang energi
Ketika energi prakrti/ibu diaktifkan atau energi shakti (Durga) akan menyebabkan energi
yang bersifat energi negatif tidak lagi mencelakakan.
7. Mempertahankan energi ruang
Segehan ditempatkan di pagi, siang, dan sore sangat berfungsi mempertahankan energi positif
di sebuah rumah atau tempat tinggal seseorang.
8. Bentuk caru setiap hari.
Segehan merupakan caru kecil yang dapat menghadirkan keharmonisan, dapat
mempertahankan energi positif pada ruang.
9. Mempengaruhi tiga ruang utama
Penempatan Segehan di bagian rumah yang pada intinya ada tiga tempat; di penataran/
pekarangan pemerajan (bhuta bhucari); di halaman rumah (kala bhucari,); di luar
pekarangan rumah/ di luar pintu masuk rumah disebut (durga bhucari).
Di pekarangan pemerajan kita sedang menyelasarkan energi ruang, di halaman rumah kita
sedang menyelaraskan energi waktu, dan yang terahir di luar pekarangan menyelaraskan
energi ruang yang tidak terjangkau.
10. Salah satu ekspresi ilmu tantra
Segehan merupakan salah satu bentuk ekspresi ilmu Tantra, berguna sebagai pembersihan
diri/ pemotongan egois diri. Misal sesajian atau persembahan segehan agung dengan
pemotongan anak ayam.
Om shantih, shantih, shantih Om.
(Sumber dari artikel PHDI)

Anda mungkin juga menyukai