Anda di halaman 1dari 16

PERSATUAN GERAK BADAN PENCA

MARGALUYU
DAERAH BANDUNG TIMUR

Program pengajaran perguruan gerak badan penca MARGALUYU ada dua :


1. Program Reguler
2. Program Private

1. Program Reguler adalah program rutin yang dapat diikuti oleh semua orang (L/P) yang
mempunyai waktu luang yang bertujuan disamping untuk mengolah potensi tubuh tetapi juga
untuk berolah raga secara rutin, dikarenakan program ini menghabiskan waktu selama 4 bulan
dengan waktu latihan 2 kali pertemuan setiap minggu. Materi yang diberikan satu tahap demi
satu tahap sampai murid/siswa menguasai baru diteruskan dengan materi yang lain.

A. Materi Tingkat 1 (Dasar)


1. Senam pemanasan
2. Metode pernapasan untuk pembangkit getaran (Kragh)
3. Jurus inti MARGALUYU ( 10 jurus dasar )
4. Meditasi pernapasan jurus
5. Pengharkatan (oleh guru besar/yang ditunjuk)
6. Spiritual meliputi puasa jurus, keilmuan, amalan, wiridan untuk keselamatan, penyembuhan,
kunci lawan dll.

B. Materi Tingkat 2 (Jurus Kasar/Cimande)


1. Senam pernapasan
2. Metode pernapasan untuk himpunan getaran (Kragh)
3. Pendalaman jurus dasar (halusan/lemas
4. Jurus inti tingkat 2 (jurus kasar/cimande
5. Metode pernapasan untuk penyaluran getaran (kragh) dengan sentuhan fisik (pematahan besi
baja)
6. Pengharkatan (oleh guru besar/yang ditunjuk)
7. Spiritual meliputi puasa jurus, puasa ilmu untuk kekebalan, pagar ghaib, bela diri otomatis.

C. Materi Tingkat 3 (Jurus Pancer) / Khusus


1. Pemanasan intik materi gerak rasa
2. Jurus inti PANCER
3. Pengharkatan (oleh guru besar)
4. Spiritual untuk puasa ilmu (mencari barang hilang, penyembuhan, ketemu diri pribadi dll.)

D. Materi tTingkat R (Payung rosul) / Khusus


1. Senam pernapasan
2. Jurus Inti Payung Rosul
3. Meditasi jurus Payung Rosul
4. Pengharkatan (oleh guru besar)
5. Spiritual puasa jurus, keilmuan untuk sirep, pelumpuhan, pinjam tenaga, tolak hujan, dll.
Untuk tingkat pancer dan paying rosul wewenang sepenuhnya berada di tangan guru besar, untuk
bias dan tidaknya diikuti dikarenakan kedua tingkatan tersebut adalah hal yang dirahasiakan
(tidak sembarang siswa diberikan) tetapi pertimbangan pelatih juga menentukan bias tidaknya.

2. Program Private diadakan khusus untuk orang yang mempunyai waktu luang yang sedikit.
Oleh karena itu bagi peminat program privat diharapkan mengikuti dengan sebaik-baiknya,
dikarenakan untuk materi yang diberikan sama persis dengan program biasa denngan materi
yang dipadatkan. Lama waktu berlatih 20 hari dengan metode disaat terakhir waktu latihan
sepuluh hari berturut-turut tidak boleh putus, baru bias dilakukan pengharkatan. Program ini
berlaku hanya untuk tingkat 1 dan 2 saja.

PERSATUAN GERAK BADAN PENCA


MARGALUYU
DAERAH BANDUNG TIMUR

PENDAHULUAN

Didalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern dan semakin canggih, dimana
dari abad pra kebudayaan sampai abad modern ini pengetahuan slalu berkembang.
Kita sebagai bangsa Indonesia yang telah mengenal kebudayaan yang sangat tinggi, warisan dari
nenek moyang kita yang telah memiliki budaya pemikiran, pengetahuan, keilmuan yang sangat
tinggi dan sangat berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Salah satu contohnya
adalah Candi Borobudur yang telah menjadi salah satu keajaiban dunia yang berasal dari hasil
pemikiran, pengetahuan, kebudayaan yang tinggi dari nenek moyang.
Kita sabagai pewaris dari manfaat dan hikmah yang diwariskan oleh nenek moyang kita wajib
menjaga dan melestarikannya. Dilandasi itulah kami sebagai siswa dan penerus dari PGBP
MARGALUYU merasa bertanggung jawab dan berkewajiban untuk mengembangkan dan
melestarikan atas hasil budaya dan pemikiran yang telah diolah dan digali oleh Bp. Dan Ibu S.
Andadinata, Bp. E. Suhadi, Bp. Uwen, Bp. R. Hamim, Abah Nampon, dan Bp. Andi Rohandi
yang semuanya telah almarhum.
Untuk itulah kami memberanikan diri untuk menuliskan sedikit tentang PGBP Margaluyu dan
sedikit ajaran yang telah kami terima untuk dikenang, dibaca dan dilestarikan oleh kita generasi
muda sebagai pewaris dari cita-cita para almarhum.

Penulis,

PEDOMAN GERAK BADAN PENCA


MARGALUYU

Sarigig kudu jeung harti


Sarengkak Reujeung pikiran
Memeh prak sing ati ati
Mun sidik goring singkiran

MERDEKA !
Memperingatkan kepada segenap putra dan putrid untuk menjaga keselamatan lahir dan bhatin
supaya mencurahkan nasehat di bawah ini :
1. Jangan cerita kepada orang lain sebelum diri kita cukup mengerti dan merasakan diri sendiri
2. Jangan melalaikan pekerjaan wajib, agama, darigama, dll
3. Jangan menghinakan perkataan kita sendiri
4. Kita harus memberi maaf kepada kesalahan orang lain
5. Kita harus dapat menghilangkan segala hawa nafsu (amarah) yang membahayakan akibatnya
6. Jangan sekali-kali kita putus asa, akan tetapi seharusnya ridho, ikhlas dan sabar juga tawakal
pada waktu menghadapi musibah
7. Kita harus tunduk kepada perintah Negara
8. Jangan sombong dan besar kepala
9. Jangan pernah mempunyai hati DIR, bahwa orang lain lebih rendah daripada kita
10. Harus sopan, jangan menghinakan atau merendahkan kepada : GURU, RATU, IBU, BAPAK
dan sesame manusia

S. ANDA DINATA
ANDI ROHANDI
SOBANDI SANTIKA

TATA CARA LATIHAN

1. Berdoa kepada Tuhan YME semoga diberikan rahmat, karunianya dan keselamatan pada saat
berlatih
2. Mendoakan para pendekar MARGALUYU yang telah wafat
3. Mohon ijin kepada Alm. Bp. S Andadinata dan Alm. Bp. Andi Rohandi
4. Mohon bantuan kepada saudara empat (sedulur papat , kakang kawah, adi ari-ari)
5. Mohon ijin kepada penguasa alam setempat supaya tidak diganggu dalam latihan
6. Lakukan gerakan jurus yang telah kita terima secara mantap dan penuh keyakinan sehingga
gerakan senpurna
7. Berlatih dengan cara semedi (gerakan bhatin) secara teratur sehingga bathiniah kita terisi
8. Berlatih napas scara teratur dengan jalan bernapas segi tiga, misalkan ; tarik napas selama
tujuh detik, tahan napas selama 7 detik dan lepaskan napas selama 7 detik. Hal ini bertujuan
untuk menyatukan tenaga dalam kita bersatu dengan peredaran darah dan denyut jantung
9. Hindari nafsu, iri, dengki, sirik, dll koreksi diri dan jangan membohongi diri sendiri
10. Bertindak jujur, kendalikan nafsu amarah dan sabar
11. Berpuasa secara berturut-turut selama sembilan hari dan mendoakan Ibu Bapak kita serta
leluhur-leluhur kita yang telah meninggal
12. Rasakan dan resapilah setiap kita melakukan jurus apa yang terjadi didalam diri kita.

BAB I
PENGERTIAN TENAGA DALAM

Pada hakekatnya setiap insan dianugrahi oleh Tuhan sesuatu yang ada di dalam dirinya yang bila
digali atau diolah sangat berguna untuk kesehatan, kesembuhan dan beladiri dll.
Didalam PGBP MARGALUYU sesuatu atau potensi diri tersebut dinamakan kragh yang mana
akan timbul / bangkit bila diolah dengan cara tata napas dan tata gerak tertentu. Didalam hal ini
dapat dibangkitkan dengan cara :
1. Olah napas / pernapasan duduk
2. Jurus tenaga dalam / pernapasan jurus

Pada pernapasan duduk getaran dari dalam (kragh) akan timbul sedemikian rupa bila kita
mengatur keluar masuknya napas dengan cara atau sikap pernapasan tertentu. Pernapasan duduk
ini akan sangat membantu untuk membangkitkan getaran dari dalam diri sendiri.
Pada pernapasan jurus di dalam kita melakukan jurus inti margaluyu kita diwajibkan melakukan
gerakan atau jurus dimana dari dalam gerakan tersebut kita akan melakukan dua atau tiga hal
yang bersamaan. Hal tersebut antara lain disamping kita bernapas (olah napas), kita juga
mengkonsentrasikan dengan gerakan jurus dan pandangan mata harus seiring sejalan (singkron).
Tujuan dari pernapasan ini adalah merangsang getaran dari dalam dan disalurkan lewat gerakan
jurus tersebut, sebab di dalam latihan ini kadang badan kita dikeraskan, dilemaskan, kadang tata
napas ditarik, ditahan dan dihembuskan. Hal inilah yang dilatih dengan benar dan teratur akan
membangkitkan apa yang dinamakan tenaga dalam atau daya kuasa hidup yang akan sangat
berguna bagi kehidupan kita.

BAB II
TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA DALAM

Cara yang paling baik untuk membangkitkan tenaga dalam adalah dengan cara pengaturan napas
tertentu yang pada umumnya dibagi 4 jenis yaitu :

1. Menurut jalan keluar / masuknya napas


a. Napas hidung, di PGBP margaluyu menggunakan teknik napas ini baik keluar maupun
masuknya napas, selalu memakai ini dikarenakan dianggap yang paling baik sebab hidung
mempunyai filter untuk menahan zat-zat yang tidak berguna yang masuk ke tubuh.
b. Napas hidung mulut, pernapasan ini memakai hidung sewaktu menarik dan memakai mulut
sewaktu mengeluarkan napas.

2. Menurut pusat energi (power)


a. Perut, dimaksud perut sebagai pusat energi adalah napas sewaktu menarik lewat hidung ,
energinya kita arahkan dan kita endapkan kepusat tenaga yang berada 2,5 cm dibawah pusar.
PGBP margaluyu mengunakan energi ini.
b. Dada, yang dimaksud dada sebagai pusat energi adalah napas sewaktu kita menarik napas,
energinya kita endapkan di dada. Hal ini ditandai dengan dada mengembung.

3. Menurut ritme pernapasan


a. Napas pelan, pernapasan pelan adalah mengatur keluar masuknya napas dengan cara pelan dan
bahkan yang lebih baik sepelan mungkin dalam menarik dan mengeluarkan napas.
b. Napas cepat, hal ini dalam menarik dan mengeluarkan napas dengan cara cepat melebihi
biasanya.

4. Menurut posisi
a. Napas ditempat yaitu pernapasan ditempat dengan mengambil posisi duduk bersila dan
pandangan mata di tutup. Untuk latihan tahap awal kemudian mengambil sikap menyembah,
tangan di depan dada kemudian tarik napas sepelan mungkin dan arahkan napas tersebut pada
pusat energi dengan penuh keyakinan dan sugesti kita seolah-olah di bawah pusar (pusat energi)
terjadi pembentukan energi, kemudian tahan selama 20 detik dan lepaskan pelahan napas kita
sambil kita resapi dengan penuh keyakinan dan sugesti kita bahwa energi telah tersebar pada
seluruh badan dan sambil kendorkan urat saraf kita (apabila tidak kuat menahan lepaskan
pelahan). Dalam hal ini banyak cara atau sikap pernapasan tetapi intinya tetap sama yaitu
menarik, menahan dengan menyebarkan ke seluruh tubuh kita dan mengeluarkan napas.
b. Napas gerak / jurus, yaitu pernapasan gerak / jurus inti yang mempunyai manfaat yang tepat
untuk terbentuknya system getaran yang mampu melindungi seluruh tubuh terhadap rangsangan
dari luar, sebab dalam hal pernapasan jurus anggota tubuh ada kalanya dilemaskan, dikeraskan
sambil mengatur pernapasan. Dalam keadaan seperti ini akan sangat membantu penyaluran
energi ke seluruh tubuh. Sistem getaran tubuh yang ada di PGBP margaluyu akan secara
otomatis membentengi diri dari serangan jahat baik fisik maupun non fisik sehinga bila
mengalami serangan yang tidak terduga system getaran tersebut akan membentengi /
mementalkan serangan tersebut. Selain itu, berlatih pernapasan jurus inti juga bermanfaat dari
segi pengoperasian tenaga dalam, sebab dengan melakukan jurus berarti melatih melakukan atau
menggunakan tenaga dalam baik untuk keperluan menarik atau menolak sesuatu objek meskipun
dilihat dari pernapasan, dalam berlatih jurus terdapat pula unsur pembangkit tenaga dalam.

BAB III
SEJARAH PENEMU JURUS PENCA MARGALUYU

Dahulu kala di daerah pagar ruyung Sumatera Barat ada seorang pendekar cina yang oleh
penduduk dikenal dengan nama Mahdi atau Mama Mahdi. Beliau seorang yang menciptakan dan
melatih ilmu yang bila dipergunakan dengan menahan napas yang kemudian disebut dengan
jurus mati. Jurus ini mengambil kekuatan dari inti bumi (unsure tanah), yang mempunyai sipat
sanggup menahan benturan sebesar apapun. Yang kemudian menjadi jurus (1)
Mama Mahdi melatih jurus ini selama 15 tahun, karena ketekunannya di daerah tersebut tidak
ada yang mampu mengalahkannya. Beberapa waktu kemudian beliau merantau ke pulau jawa,
menyusuri daerah pesisir. Saat itu beliau melihat seseorang yang berlatih jurus-jurus seperti
gerakan orang berenang melawan arus, bahkan orang tersebut mampu berjalan di atas air.
Melihat kejadian itu tergugahlah keinginan Mama Mahdi untuk mencoba ilmu orang tersebut.
Untuk membuktikan sampai dimana dan siapa yang paling unggul maka terjadilah pertandingan
antara keduannya selama 15 hari dan tidak ada yang menang dan kalah. Ternyata pendekar
tersebut bernama Eyang Kahri. Beliau melatih jurus (8). Jurus ini berintikan pada kekuatan air
(unsur air) yang sanggup menghalau, menerjang semua rintangan.
Kemudian terjadilah pertukaran ilmu dari kedua orang tersebut. Di sinilah terpadu antara
kekuatan bumi dan air yang saling melengkapi. Beliau melatih sampai beberapa tahun sehingga
dapat memadukan kedua ilmu itu dengan sempurna.
Selang beberapa waktu kemudian keduanya merantau dan bertemu dengan orang yagn sedang
bertapa, dan hal itu membuat keduanya terheran-heran karena dari tubuh petapa itu
mengeluarkan cahaya , dan hal itu membuat keduanya penasaran ingin mencoba kemampuan
petapa itu. Tetapi sunguh ajaib ketika orang tersebut di serang oleh Eyang Mahdi dan Eyang
Kahri keduanya justru terpental seperti di dorong oleh kekuatan angin dengan kecepatan yang
tinggi (jurus inilah yang kemudian disebut dengan jurus (3).
Mengalami hal yang demikian tidak membuat keduanya takut, justru membuat penasaran dan
meningkatkan serangannya. Mendapat serangan yang kedua orang tersebut petapa itu
mengeluarkan gerakan memutar kedua tangannya yang membuat jatuh terputar (yang kemudian
menjadi jurus (5). Merasa belum puas petapa itu mengeluarkan jurus pamungkas yang seolah-
olah membuat gerakan seperti orang menangkis yang membuat kedua penyerangnya terpental
kesamping belakang dan terjatuh seperti di lempar kekuatan angin yang tidak kelihatan (yang
kemudian menjadi jurus (7).
Nama petapa itu adalah Eyang Syah Bandar. Sesudah benar-benar merasa kalah keduanya justru
berguru kepadanya. Kemudian ketiganya menyatukan jurus-jurusnya. Eyang Mahdi dan Kahri
menyerap ilmu eyang Syah Bandar hanya dengan memakan buah-buahan saja. Satu jurus dilatih
selama 1 tahun, berarti ketiganya berlatih selama tiga tahun dibawah bimbingan Eyang Syah
Bandar, lalu ketiganya sepakat untuk mencoba ilmu sekaligus berguru kepada Eyang Kahir yang
tak lain adalah guru dari Syah Bandar yang tinggal di daerah Bogor. Beliau adalah seorang ahli
ilmu kebatin yang selama 2,5 tahun bertapa hanya dengan minum air hujan. Ternyata gabungan
ilmu Eyang Mahdi, Kahri dan Syah Bandar belum merupakan lawan dari Eyang Kahir.
Ketika ketiganya mencoba ilmunya Eyang Kahir hanya mengerakan tangan seperti gerakan
menutup kearah bumi, ketiganya jatuh terduduk dan menempel di bumi. Jurus yang digunakan
yaitu jurus (2). Jurus ini bersipat membanting sambil menekan ke bawah. Namun ketiganya
merasa belum puas. Setelah mencoba lagi Eyang Kahir mengeluarkan jurus dengan
menyilangkan tangannya dan ketiganya seperti terbelah oleh petir. Selangkangannya terkena
jurus sehingga kuda-kudanya runtuh. Inilah yang kemudian dinamakan jurus (4), yang
mempunyai sipat membuka dan membelah. Jurus ini berintikan kekuatan api. Demikian juga
jurus enam (6) mengakibatkan terbanting dengan tekanan satu buah tangan dan beliau juga
mengeluarkan jurus (9) yang mengandalkan tenaga tarik dan lempar sambil menarik pungung ke
belakang.
Untuk membuat ketiganya jera, Eyang Kahir melempar keatas dengan gerakan mengangkat
tangan sehingga ketiganya menyangkut di pohon. Eyang kahir kemudian menyatukan jurus-jurus
dari keempatnya yang diringkas menjadi 10 jurus inti, sehinga terpadu jurus-jurus yang mampu
mengisi tetapi bersipat bertahan, menghindar, menjatuhkan, menutup, menekan, menarik,
memutar dan mengangkat kemudian yang dikenal menjadi JURUS INTI MARGALUYU.

Penjelasan Jurus-jurus Penca Margaluyu


1. Eyang Mahdi adalah pendekar yang menemukan jurus (1) yang berintikan pada kekuatan bumi
dengan tata napas dihentikan atau di tahan, dapat juga disebut juga dengan jurus mati, karena
tidak bernapas adalah mati. Eyang Mahdi melatih jurus selama 15 tahun. Adapun kegunaanya
adalah untuk menahan segala serangan dan mempunyai keistimewaan ganda pada gerak-gerak
silat yang dilakukan tidak bernapas, hal ini bila ditekuni mempunyai suatu gerakan yang mantap
dan kokoh seperti terpaku pada bumi, yang sanggup menahan badai gelombang prahara. Disini
bumi sebagai pokok kekuatannya.
2. Eyang Kahri adalah penemu jurus (8). Inti jurus ini pada gerakan berenang dengan tangan
bergerak kea rah depan menentang arus air dan mengikuti arus air. Gerakan ini memerlukan
kekuatan di dalam keluwesan. Eyang Kahri melatih ilmu ini belasan tahun sehingga dapat
berjalan di atas air. Disinilah air sebagai pokok kekuatan.
3. Eyang Syah Bandar adalah penemu jurus (3). Inti gerakan ini adalah mendorong ke depan
dengan tata napas dilepaskan bersama dengan dorongan tangan ke depan. Keistimewaan jurus ini
adalah daya dorongnya sangat luar biasa sehingga sanggup mematahkan dan mementalkan jurus
(1) dan jurus (8). Beliau juga penemu jurus (5). Inti gerakan ini adalah memutar seperti pusaran
angin yang cepat dan mampu mencabut pohon yang besar. Keistimewaan jurus ini adalah daya
putarnya yang sangat kuat bagaikan angina pusaran. Beliau juga penemu jurus (7). Inti gerakan
ini adalah menghindar dan mendorong atau bisa juga disebut jurus lewat. Keistimewaan jurus ini
adalah mampu menghindarkan setiap serangan sambil mendorong miring kesamping. Jurus ini
sangat tangguh dan ulet dalam menghindari serangan. Disini angin sebagai inti kekuatannya.
Eyang Syah Bandar menahan setiap serangan hanya dengan posisi duduk atau semedi, jadi hanya
tangan beliaulah yang digerakan. Sebagai catatan menurut keterangan dari Alm. Bp. Anda
Dinata yang diceritakan Alm. Bp. Andi Rohandi, badan Eyang Syah Bandar sampai-sampai
bercahaya mengeluarkan magnit.
4. Eyang Kahir adalah penemu jurus (2). Inti gerakan ini adalah menutup bumi dengan kedua
belah tangan. Beliau juga penemu jurus (4). Inti gerakan ini adalah menyembah yang berarti
bahwa segala sesuatu yang meliputi ala mini ada yang menciptakannya. Disini unsure
kepasrahan kepada Allah terselip pada pokok jurus yang kemudian diteruskan dengan gerakan
membuka membelah seperti petir menyambar bumi. Beliau juga penemu jurus (9). Inti gerakan
ini adalah menangkis gerakan ke samping dengan posisi miring, tangan menyiku menusuk ke
samping. Beliau juga penemu jurus (10). Inti gerakan ini adalah menarik keatas dengan kepala
dan tangan mendorong ke atas. Keistimewaan jurus ini adalah daya tarik dan daya angkat yang
sangat kuat dan ajaib. Petunjuk ini diberikan oleh Alm. Bp. Andi Rohandi pada tahun 1996 di
Dungus Maung Desa Cikuya Kec. Cicalengka Kab. Bandung. Beliau adalah salah satu murid
pertama dari tujuh murid Alm. Bp. Anda Dinata.

SEJARAH BERDIRINYA PGBP MARGALUYU

Bapak S. Anda Dinata berguru kepada Mama Mahdi, Mama Kahri, Mama Syah Bandar dan
Mama Kahir sehinga terciptanya jurus yang disarikan menjadi 10 jurus dari ratusan jurus yang
dipelajari. Beliau juga mempelajari ilmu-ilmu kebatinan, ilmu hikmah dari berbagai guru, antara
lain Mama Singa (Cikole) dari desa Cinunuk, Mama Sutawijaya dari kraton kesepuhan Cirebon,
Pangeran Bantal Waru dari daerah pesisir selatan, Mama Kahfi dari Garut, dan mempunyai
saudara seperguruan Bp. Mohammad Nuh, Bp. E Soehendi, Bp. R. Hamim, Bp. Nampon dan Bp.
Uwen.
Bapak Anda Dinata mempunyai seorang isteri yaitu Ibu Sukaesih dan mempunyai murid yang
pertama pada tahun 1928 yang berjumlah tujuh orang yaitu ; Bp. Idi Wikarta, Bp. H. Idi,
BpWinata, Bp. Ucun, Bp. Ahmad, Bp. Arja, Bp. Andi Rohandi.
Pada hari Rabu Kliwon 31 Januari 1933 Bp. Anda Dinata, Bp. Nampon, Bp. R. Hamim memberi
nama perguruan dengan nama Persatuan Gerak Badan Penca MARGALUYU; Marga berarti
jalan dan Luyu berasal dari kata Saluyu berarti bersatu/kompak. Sehingga margaluyu dapat
diartikan Jalan Persatuan, yaitu jalan persatuan untuk melawan penjajah, yang waktu itu masih
dalam penjajahan Belanda, dengan guru besar Bp. S. Anda Dinata sedangkan Bp. Andi Rohandi
sebagai penulisnya. Disamping sebagai murid pertama juga diangkat sebagai anak angkat oleh
Bp. Anda Dinata.
Karena masa itu masa penjajahan maka secara diam-diam banyak murid yang berlatih dengan
tujuan untuk melawan penjajah. Semakin hari semakin banyak orang yang belajar
dipadepokanya yang terletak di desa Cikuya Cicalengka Bandung. Sebagai murid tersayang Bp.
Andi Rohandi banyak mewakili Bp. Anda Dinata dalam hal melatih murid-muridnya.
Dan ketika Bp. S. Anda Dinata meninggal maka Bp. Andi Rohandi yang menjadi guru besar
Margaluyu yang berkenan melaksanakan pengharkatan/pengisian. Dan pada tanggal 23
Nopember 1997 Bp. Andi Rohandi meniggal dunia dan kini digantikan oleh Bp. Sobandi Santika
sebagai anak tertua yang meneruskan sebagai pewaris yang sah dari ketua / guru besar yang
berkedudukan di kampung Dungus Maung Waluya Cicalengka. Dan pada beliaulah PGBP
Margaluyu bernaung.
RINGKASAN

1. Eyang Mahdi, Penemu / pencipta jurus (1)


2. Eyang Kahri, Penemu / pencipta jurus (8)
3. Eyang Syah Bandar, Penemu / pencipta jurus (3), (5), (7)
4. Eyang Kahir, Penemu / pencipta jurus (2), (4), (6), (9), (10)
5. Alm. Bp. S. Anda Dinata, Penerus / guru besar yang mengembangkan ilmu penca Margaluyu.
Disinalah terpadunya dari lima unsur alam. Beliau wafat pada tanggal 26 Januari 1969
6. Alm. Bp. Andi Rohandi, Sesepuh Margaluyu, salah satu diantara 7 murid pertama dari Bp. S.
Anda Dinata. Beliau wafat 23 Nopember 1997.
7. Bp. Sobandi Santika, putera tertua dari Alm. Bp. Andi Rohandi yang sekarang sebagai pewaris
/ guru besar / sesepuh dari PGBP Margaluyu yang berpusat di Dungus Maung Cicalengka.

BAB IV
NAMA NAMA JURUS INTI MARGALUYU

Jurus ke 1 : Ngeupeul

2 : Teundeut

3 : Jeblag

4 : Beset (larangan)

5 : Giles

6 : Teundeut potong / Tomplok

7 : Lewatan

8 : Colok / sodok (larangan)

9 : Potongan

10 : Angkat / Seuseup / Asup

PENGUNAAN JURUS DASAR DIBAGI TIGA :

Pertama : Jurus 2, 3, 4, 8 Rek (mau / akan diserang)


Kedua : Jurus 5, 7, 9 Geus (sudah / sedang diserang)
Ketiga : Jurus 6 Koncian
FUNGSI JURUS-JURUS MARGALUYU UNTUK BELA DIRI

Jurus (1) :
Untuk Pertahanan :
Apabila mendapat serangan lawan, kita harus ambil napas dan tahan masukan jurus (1), semakin
kuat kita menahan pandangan kita teguh, musuh akan kejang. Biasanya menurut banyak
pengalaman begitu dapat serangan terus mengambil jurus, maka musuh akan terlempar dengan
sendirinya.

Jurus (2)
Untuk Membanting :
Serangan lawan yang datang apabila sudah berhadapan dengan musuh dengan sikap tenang
ambil jurus begitu serangan mendekat kita lepaskan dengan cara melepaskan napas lewat hidung
(plos), maka musuh akan terbanting kedepan / terjungkal membentur tanah.

Jurus (3)
1. Untuk Menahan Serangan Lawan :
Pandang lawan dengan penuh keyakinan, begitu serangan datang sebelum serangan lawan
menyentuh tubuh kita, kita lepaskan jurus (plos) maka lawan terlempar ke depan.
2. Untuk Melempar Serangan Lawan :
Lawan datang ambil napas jurus (3) masuk, maka serangan lawan akan berhenti seketika.
3. Untuk Menutup Kesaktian Nafsu :
Dengan cara tertentu kita dapat menutup nafsu / kesaktian orang lain yang akan berbuat jahat
kepada kita.

Jurus (4) :
1. Untuk Membuyarkan Lawan :
Apabila kita dikeroyok orang lebih dari 2 orang maka kita lepaskan jurus (4) dengan napas lepas.
2. Untuk Memecah Sendi-sendi / Selangkangan :
Pandangan mata kita tajamkan, ambil nafas jurus (4). Begitu lawan menyerang sebelum
menyentuh tubuh kita kita lepaskan napas (plos) maka lawan akan terkena jurus dan orang
tersebut akan rusak sendi-sendinya atau selangkangannya akan sempal. Oleh karena itu maka
disebut jurus larangan (tidak sembarang menggunakan)

Jurus (5) :
Untuk Menghindar Sekaligus Membanting Lawan :
Serangan lawan datang sambil memasukan jurus (5) kita lepaskan napas (plos) maka orang
tersebut akan terlempar dan berputar

Jurus (6)
1. Untuk Membanting dan Mematahkan Lawan :
Lawan datang lalu kita sambut dengan jurus (6) dengan napas keluar (plos) maka lawan akan
terbanting dan terjungkal dan bagian leher serta punggung akan patah.
2. Untuk Mengunci Orang Agar Nafsu Amarah / Niat Jahat Hilang
3. Untuk Mengunci Kesaktian Lawan, kesaktian lawan tidak bisa keluar (hampir sama dengan
jurus (3) )
Jurus (7) :
Untuk Menangkis Lawan :
Serangan lawan datang sebelum menyentuh tubuh kita, maka kita sambut dengan napas keluar
(plos) lawan akan terlempar kuat sekali kesamping belakang dan terbanting ke tanah.

Jurus (8) :
Jurus Larangan : bahkan untuk latihan sekalipun. Orang yang terkena jurus ini akan pecah
jantungnya dan muntah darah.

Jurus (9) :
1. Untuk Mematahkan Tangan :
Begitu tangan lawan terpegang kita lepaskan tata napas masuk dan pandangan kesamping bawah
maka tangan tsb pasti akan patah.
2. Melempar Keatas :
Dengan tata napas keluar (plos) dan pandangan kesamping atas maka lawan akan terlempar ke
udara / atas

Jurus (10) :
1. Untuk Mengangkat Tubuh Lawan :
Lawan menyerang, kita sambut dengan jurus (10) dan tata napas keluar (plos), maka musuh akan
terangkat ke atas
2. Untuk Mengambil Nafsu / Tenaga Lawan
Dengan cara tertentu dan napas masuk plos maka kekuatan / tenaga lawan akan terkuras habis

FUNGSI JURUS MARGALUYU UNTUK KESEMBUHAN

A. Penyembuhan diri sendiri


Tenaga dalam Margaluyu dapat dipergunakan untuk membantu pengobatan berbagai penyakit,
baik yang bersipat wajar, penyakit yang di kenal di dunia medis atau penyakit tidak wajar.
Namun di kenal atau dipercaya masyarakat antara lain ; kesurupan, teluh, tenung dll. Untuk
penyakit wajar biasanya tenaga dalam lebih mudah menyembuhkan penyakit yang berhubungan
dengan organ-organ dalam/penyakit dalam. Penyakit-penyakit seperti luka bakar, tekena senjata
tajam lebih sulit di sembuhkan kecuali oleh orang yang tingkatannya sudah tinggi.
Apabila kita ingin mempraktikan cobalah seperti ini ; kenalilah letak penyakit apakah ada di atas
atau dibawah pusat dari tenaga dalam. Apabila penyakit ada di atas pusat tenaga dalam, tarik
napas endapkan terlebih dahulu di pusat tenaga dalam, kemudian kita tarik keatas atau simpan di
dada kemudian lakukan penyaluran getaran atau energi ke bagian yang sakit. Demikian
dilakukan berulang-ulang. Untuk penyakit yang berada di bawah pusat tenaga dalam lakukan
seperti di atas, tetapi dari pusat tenaga / getaran langsung diarahkan atau disalurkan ke daerah
yang sakit. Lakukan ini berulang-ulang.

B. Penyembuhan untuk orang lain


Setelah kita berhasil dalam penyembuhan diri sendiri kita sekarang mencoba untuk
menyembuhkan orang lain. Dalam hal membantu menyembuhkan orang lain kita harus
memperhatikan hal-hal yang menyangkut keselamatan diri sendiri. Untuk itu hal pertama yang
harus kita lakukan adalah menjaga tubuh kita agar tidak tertular atau kemasukan penyakit orang
lain yaitu dengan cara menutup diri kita sendiri dengan jurus (10-3, 10-2) setelah itu lakukan doa
mohon daya kepada Allah untuk mendeteksi, menarik, membuang penyakit dan memberikan
kesembuhan. Pada dasarnya penyakit adalah suatu energi negative yang terdapat pada tubuh kita.
Kalau energi tersebut kita buang tentunya kita akan sehat dan sembuh kembali.
Setelah kita lakukan doa mohon daya, buka tubuh (tabir) orang tersebut dengan jurus (4) masuk;
setelah itu colok dengan jurus (8) lepas/plos; apabila terasa getaran di ujung jari dengan cepat
kita ambil / tarik dengan jurus (10) masuk; dan kita buang dengan jurus ke (7) plos; diarahkan
atau dinetralkan dengan bumi. Lakukan hal ini berulang-ulang. Setelah energi negatif tersebut
hilang, orang tersebut kita beri / transfer energi positif (penyembuhan) dengan jurus (2) atau (3).
Cara yang dilakukan untuk penyembuhan orang lain hampir sama apabila kita melakukan atau
menetralisir tempat-tempat yang dianggap atau dihuni makhluk halus, tetapi ada sedikit
perbedaan, yaitu kalau penyakit kita buang dengan jurus tertentu, mengusir makhluk halus harus
kita gunakan jurus yang bersipat menyerang (2; 3; 6; 8) dengan kekuatan doa, cipta, rasa, karsa,
Allah akan mengabulkan dan tempat tersebut akan netral dari gangguan makhluk tersebut.

BAB V
MENDETEKSI HASIL LATIHAN
Setelah kita bersusah payah berlatih pernapasan, baik pernapasan duduk maupun pernapasan
jurus inti Margaluyu kita akan adakan tes dari perkembangan getaran (kragh) tersebut. Bila kita
ingin melakukan sendiri cobalah kita dengan cara :
1. Bersila ditempat, atur pernapasan sempurna dan pertajam semua panca indera kita.
Konsentrasi dan pertajam perasaan kita. Kenalilah alam sekitarnya antara lain udara yang
menyentuh, suara binatang, arah angina dll, kemudian satukan pikiran dengan semangat daya,
cipta, karsa. Tarik napas halus seolah-olah lubang hidung kita tidak merasa gesekan udara yang
keluar masuk, kemudian endapkan dipusat tenaga. Setelah getaran dari pusat tenaga dalam
terasa, salurkan getaran tersebut pada telapak tangan kemudian telapak tangan dihadapkan satu
sama lain di depan dada kita dengan jarak kira-kira 30 cm. setelah itu kendorkan tangan tetapi
energi getaran masih tersalur pada kedua tangan, kemudian gerakan telapak tangan yang satu
kearah mendekati arah yang lain dan rasakan tangan tersebut saling mendorong. Cobalah hal ini
berulang-ulang sampai mahir.
2. Ambil batu atau benda apa saja kemudian dengan semangat daya cipta, karsa salurilah benda
tersebut dengan energi atau dengan getaran jurus yang kita maui (bisa2, 3, 4, 5, 6, 7, 9).
Kemudian taruhlah benda tersebut dengan jarak kira-kira 1 meter. Sekarang ulangi tarik napas
dan salurkan ke tangan anda dan coba deteksi dengan telapak tangan kita dengan konsentrasi
tangan kita akan bergetar / terlempar. Hal ini akan meyakinkan kita bahwa getaran ataupun
tenaga dalam kita telah bangkit.
3. Disamping kedua cara di atas ada satu cara lagi yang lebih sulit karena membutuhkan
kepekaan, ketajaman dari seluruh tubuh kita. Kita berdiam diri, kuasailah pernapasan sempurna
dan dekati benda tersebut dan kita akan tergetar, terdorong bahkan terlempar oleh benda yang
kita isi dengan tenaga dalam. Untuk pendeteksian getaran atau kragh ada cara lagi yang lebih
tepat untuk penyaluran jurus dalam hal beladiri, menyerang lawan yang membahayakan kita. Hal
demikian dilakukan untuk latihan serang hindar atau serang bela, dilakukan minimal 2 orang. 1
orang menyerang 1 orang bertahan. Posisi orang bertahan dalam keadaan waspada baik fisik
maupun getaran. Ambil napas, masukan jurus pertahanan (1) atau jurus menyerang (2, 3, 4, 5, 6,
7, 9) ingat jangan jurus (8) karena membahayakan. Seorang yang akan menyerang konsentrasi
perbesar nafsu seolah-olah lawan berlatih adalah lawan sesungguhnya. Apabila penyerang telah
melalui dengan gerakan waspadalah, kuatkan perasaan dengan semangat daya cipta, karsa untuk
mempertahankan diri, begitu penyerang mendekati kita dan bila kita hanya ingin bertahan,
kuatkan getaran jurus (1) dalam hati mengucapkan kuat, kebal, getar maka penyerang akan
berhenti di tempat dan pandangan mata jangan sampai lepas dari penyerang tersebut. Hal ini
akan membuat penyerang kaku dan kejang ditempat, dan bila kita menginginkan penyerang
terlempar, begitu orang menyerang, perhatikan gerakanya sebelum menyerang lepaskan napas
jurus yang telah kita simpan, maka orang tersebut akan terjatuh, terlempar, terbanting sesuai
dengan jurus yang kita lepaskan. Latihan hal ini sedemikian rupa sampai betul-betul mahir.

BAB VI
PENDALAMAN JURUS

Menurut petunjuk yang diberikan oleh guru besar Alm. Bp. Andi Rohandi dalam pendalaman
jurus inti di bagi menjadi 2 hal yang pokok yang dikenal dengan nama tata gerak dan tata ghaib.
Tata gerak berarti dalam latihan tingkat awal kita masih sebatas pada olah tubuh, tangan, kaki,
mata atau yang berhubungan dengan lahiriah, yaitu kita akan mendapatkan badan yang sehat,
kuat, semangat tinggi, kekuatan otot dll. Tata ghaib sesuai dengan namanya tentunya kita akan
mempelajari jurus inti untuk mendapatkan sesuatu hal yang bersipat lebih mendalam, antara lain
kesembuhan, penyembuhan orang lain, keselamatan, bela diri batin dll. Dalam hal ini akan kita
kupas hal yang menyangkut dengan tata ghaib dan rahasianya, tentunya setelah kita menguasai
benar tata gerak.

1. Pelatihan pendalaman dasar

a. Nama jurus harus hapal di luar kepala karena namanya sekaligus maknanya dan daya
kegunaannya. Fungsi menyebut nama jurus untuk memprogram pikiran, batiniah supaya terisi
kehendak jurus, membangunkan kekuatan cipta atas ijin Allah SWT. Dalam latihan jurus tenaga
dalam atau getaran tenaga dalam akan berubah namanya menjadi DAYA KUASA HIDUP daya
kuasa hidup ini akan terus berkembang menjadi bagian dari perjalanan hidup siswa dari PGBP
Margaluyu sampai akhir hayatnya.
b. Langkah yang digunakan; semua langkah yang digunakan adalah langkah kaki yang selalu
menyentuh tanah tanpa menggunakan alas kaki (ngesor). Fungsinya untuk menyerap unsure atau
materi alam lewat telapak kaki dan melatih penyaluran daya listrik tubuh lewat ujung kaki, maka
alangkah baiknya bila di latih di tempat yang mengandung getaran, partikel alam, antara lain;
pinggir sungai, pasir pantai, serta daya ghaib dari penguasa alam setempat.
c. Kuda-kuda adalah sikap formasi kaki dengan posisi berat tubuh tepat berada di tengah-tengah,
setiap langkah yang berhenti dapat membentuk kuda-kuda. Fungsi kuda-kuda untuk menopang
tubuh dengan kekuatan tulang penyangganya.
d. Gerakan tangan sesuai dengan tujuan jurus tersebut harus sinkron seiring sejalan dengan
gerakan tubuh lainnya (kaki, badan)
e. Gerak mata dalam jurus ini mengikuti dari grakan tangan jurus tersebut pada awal dan akhir
jurus.
f. Gerakan napas adalah keluar masuknya napas lewat hidung sesuai dengan pengaturan jurus
yang dipakai, harus tegas dan kuat.
g. Kekuatan, kecepatan tangan akan berpengaruh pada hasil dari pelepasan jurus sesuai sasaran.
Jadi tenaga dalam akan sempurna bila ketujuh hal di atas terjadi perpaduan yang baik, atau
dengan kata lain tenaga dalam akan lebih kuat, ampuh bila ketujuh hal tersebut menjadi
keselarasan waktu digunakan.

2. Tujuan Pendalaman Jurus

Secara ringkas tujuan pendalaman jurus adalah supaya jurus tenaga dalamnya atau pada
tingkatan ini di sebut daya kuasa hidup akan lebih tajam, kuat, sakti. Untuk menjadi tajam harus
tingkatkan pemahaman dari jurus, rahasia dan kunci jurus tersebut.
Kalau sudah menguasai kuncinya maka jurus tersebut sudah ada ilmunya. Inilah yang
ditingkatkan daya kuasanya dengan harapan kekuatan ghaib atau kesaktiannya dapat berkembang
dan bermanfaat. Untuk itu kemampuan pikiran dan konsentrasi harus dipusatkan dan diarahkan
pada hal ini.
Setelah menguasai daya kuasa ghaib harus ditingkatkan sehingga memperbesar kuasa diri pribadi
bahwa dirinya kuat, sehat, berani, berwibawa. Selanjutnya daya gerak cipta, gerak hati, gerak
kemauan harus meningkat untuk menjadi gaya sugesti atau kekuatan kenangan khayal tak
tergoyahkan, dan terakhir sebelum dilepaskan kekuatan sugesti itu harus matang benar seperti
menggambarkan diri pribadi menjadi ujud diri.
Ringkasan pada pendalaman ini kita berusaha supaya tenaga dalamnya terbuka secara maksimal,
sehingga apa yang kita kehendaki oleh jurusnya dapat terjadi.

a. Pendalaman jurus satu (ngeupeul)


Ambil sikap sempurna, tangan menyembah di depan dada, kuasai napas dengan sempurna
sampai betul-betul halus antara menarik dan mengeluarkan napas serta kuasai diri pribadi dan
alam sekitarnya, kemudian ucapkan doa dalam hati dan resapilah doanyaYa Allah Nu Maha Suci
sareng Maha Agung abdi nyungken berkah dina latihan jurus ieu oge kasalametan, kasaktian
sareng kakuatan sing ditebihkeun tina sipat apes sareng salah. Kakang kawah adi ari-ari sadulur
papat kalimana pancer hayu ngumpul ulah misah kuring rek latihan jurus hiji sewang-sewangan
silih Bantu dina kabisana jeng kasaktiana (doa umum) resapilah beberapa saat kemudian ambil
sikap jurus satu. Tarik napas pelahan ucapkan doa dalam hati kulukum sambil melangkah
kemudian masukan napas dan baca doa amanatan kebal getar sambil kita getarkan. Seluruh
kekuatan daya cipta pada tubuh kita, tahan selama 20 detik kemudian kita lepaskan napas
pelahan-lahan sambil dalam hati membaca lillah sikap badan naik sambil mengendorkan seluruh
oto tubuh. Ulangilah sampai benar-benar menguasai kemudian waktunya ditambah dari tarik 7,
tahan 7, keluar 7 menjadi 15 detik. Demikian setelah selesai rangkaian gerak minimal 10 langkah
kita tutup dengan doa Atas ijin Allah diriku kebal, getar, kuat, Amin.
b. Pendalaman Jurus Dua (teundeut)
Ambil sikap sempurna dan kuasailah napas sempurna, ucapkan doa pribadiYa Allah Atas ijinmu
saya yakin dan percaya dalam pendalaman jurus tendeut ini kesaktian dan daya ghaibnya
semakin tajam, jadikanlah kekuatan, keselamatan dan kesaktian padaku dan jauhkanlah dari sipat
apes dan salah langkah dan napas sama seperti di atas. Tarik khulukum tahan amanatan-teundeut
lepas lillah.

c. Pendalaman jurus tiga (Jeblag)


Ambil sikap sempurna dan kuasai napas sempurna kemudian ucapkan doaYa Allah yang maha
memenuhi berilah aku daya kekuatan jurus jeblag, semoga atas karuiniamu daya ghaib jurus
jeblag ini semakin berdaya guna dan jadikanlah untuk keselamatan, kekuatan dan kesaktian
jauhkan dari sipat apes dan salah. Tarik khulukum tahan amanatan-jeblag lepas lilah.
d. Pendalaman Jurus Empat (beset)
Sikap tubuh dan pernapasan seperti biasa kemudian baca doa Ya Allah yang maha perkasa
dengan pendalaman jurus beset ini karena daya ghaib dan kesaktianmu mempunyai kuasa dan
kekuatan untuk membuka segala rintangan menurut kehendakku, jadikanlah daya ghaib dan
kesaktianMu untuk keselamatan, kekuatan, kesaktian, jauhkan dari sipat apes dan salah. Tarik
khulukun tahan amanatan-beset lepas lilah.
e. Pendalaman Jurus Lima (giles)
Sikap tubuh dan pernapasan seperti di atas, kemudian ucapkan doaYa Allh yang maha
melindungi karena ijinmu jadikanlah jurus giles ini mempunyai daya ghaib, tenaga sakti yang
mempunyai daya giles dan daya putaran yang luar biasa. Terjadilah sesuai kehendakmu serta
selamatkan kami dari segala mara bahaya dan bimbinglah kami dari pendalaman jurus giles ini.
Tarik khulukum tahan amanatan-giles lepas lilah
f. Pendalaman Jurus Enam (Tomplok/teundeut patah)
Sikap tubuh dan pernapasan sama, kemudian ucapkan doaYa Allah yang maha menguasai atas
ijinmu dengan latihan jurus tomplok ini jadikanlah jurus ini mengandung daya ghaib kekuatan
pancaran jurus tomplok yang luar biasa kuat dan selamatkanlah kami dari segala mera bahaya.
Tarik khulukum tahan amanatan-tomplok lepas lillah.
g. Pendalaman Jurus Tujuh (lewat)
Sikap tubuh dan pernapasan sama seperti diatas, kemudian ucapkan doaYa Allah yang maha
perksa atas karuniamu dengan latihan jurus lewat ini kami mohon jadikanlah jurus ini
mempunyai daya kekuatan ghaib, kesaktian dan daya lempar yang kuat dan lindungilah kami
dari marabahaya. Tarik khulukum tahan amanatan-lewat lepas lillah.
h. Pendalaman Jurus Delapan (Colok)
Sikap tubuh dan pernapasan sama seperti di atas, kemudian ucapkan doaYa Allah yang maha
kekal semoga dengan pendalaman jurus colok ini kau berikan kekuatan ghaib dan kesaktianmu
dan jadikanlah jurus ini yang memiliki daya ghaib, kesaktian yang mampu menghancurkan
kekuatan jahat dan jauhkanlah dari sipat apes dan salah. Tarik khulukum tahan amanatan-colok
lepas lillah.
i. Pendalaman Jurus Sembilan (Potong)
Sikap tubuh dan pernapasan sama, kemudian ucapkan doaYa Allah yang maha melindungi atas
ijinmu dengan latihan jurus potong ini jadikanlah jurus potong ini mempunyai daya kekuatan
ghaib, kesaktian dan daya patah yang luar biasa dan selamatkan kami dari mara bahaya. Tarik
khulukum tahan amanatan-potong lepas lillah.

j. Pendalaman Jurus Sepuluh (Seuseup)


Setelah kita dalami jurus-jurus yang lalu maka terakhir kita mendalami jurus sepuluh. Fungsi
utama dari jurus ini adalah menarik objek baik fisik maupun non fisik. Untuk itu jurus ini sangat
berguna sekali dalam menopang jurus-jurus lain. Sikap tubuh dan pernapasan sama, kemudian
ucapkan doaYa Allah saya mohon semoga dengan pendalaman jurus seuseup ini mempunyai
daya ghaib, kesaktian yang menyatu, luluh dalam jiwa raga lahir batin dan senantiasa tunduk
kepada kuasaku lewat jurus yang aku hendaki. Tarik khulukum tahan amanatan-seuseup lepas
lillah.

Doa Penutup
YA Allah akhirnya aku hanya berlindung dan mohon keselamatan padaMU dan semoga
pendalaman jurus akhir ini mendapatkan daya pamungkas tenaga dalam sejati. Semua atas
kuasaMu Amin.

Untuk semua jurus 1 10 dilakukan dengan metode lemas kuat / keras lemas dengan didasari daya
batin, doa dan doa ilmu (tidak tertulis)

Contoh jurus 1

? Ambil sikap sembah, heningkan cipta, kuasai napas sempurna, konsentrasi, kuasai alam sekitar
dan rasakanlah.
? Ucapkan doa ilmuAllahuma Assyfahu.. doa pribadi, dan resapilah bahwa tuhan akan
membimbing kita.
? Ambil awalan jurus satu, kuda-kuda, tangan, badan, mata kendor kemudian tarik napas sambil
menjalankan langkah jurus(langkah kaki, tangan, mata, sesuai dengan jurus yang didalami) kita
hentikan dan tahan napas sekuat mungkin sambil mengeraskan seluruh anggota tubuh. Tahan
selama 20 detik kemudian lepaskan napas secara halus sambil mengendorkan seluruh tubuh.
Lakukan ini minimal 10 rangkai gerakan.

Rahasia Pendalaman Jurus ada 7 hal :

1. Niat
2. Doa Ilmu
3. Doa pribadi mohon daya
4. Tarik napas khulukum
5. Tahan napas amanatan
6. Lepas napas lillah
7. Penutup (doa mohon daya)

Berhubungan bela diri yagn kita pelajari adalah bela diri non fisik (spiritual) maka sekali lagi
keyakinan merupakan kunci pokok untuk berhasil atau tidaknya dalam pendalaman jurus inti ini,
selain itu puasa sembilan hari berturut-turut di siang hari dan malam hari menjalankan
pendalaman jurus dengan cara puasa hari pertama mendalami jurus satu, puasa kedua mendalami
jurus dua dan selanjutnya, maka sesuai dengan kehendak jurus itu akan terjadi kehendak jurus
atau dengan kata lain apa yang kita lakukan akan terjadi sesuai dengan kehendak jurus /
saciptaning dadi
Dari semua yang kita lakukan di dalam menghayati jurus ada hal-hal pokok yang kita perhatikan,
yaitu :

1. Sikap sempurna, napas sempurna


2. Resapilah doa agar berdaya guna
3. Konsentrasi pada jurus tersebut
4. Tata napas
5. Pengendapan napas (diperut)
6. Mata terbuka tajam
Apabila dari keenam hal tersebut kita perhatikan benar-benar bagi yang melatih pendalaman
jurus inti akan mendapatkan inti dari kekuatan jurus inti Margaluyu. Tentunya semua yang kami
ungkapkan di atas bersumber dari pengalaman penulis, hasil dari olah diri, usaha yang tak
mengenal lelah, serta petunjuk langsung dari guru besar Alm. Bp. Andi Rohandi dan Bp.
Sobandi Santika yang berkedudukan di Dungus Maung Waluya Cicalengka Bandung. Dalam
penulisan ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kami dan etika
perguruan yang menuntut kami untuk merahasiakan yang menyangkut rahasia (keilmuan)
sehingga tidak boleh diungkap. Tetapi siswa yang ingin mendalami dapat berhubungan langsung
dengan PGBP Margaluyu atau bertanya kepada pelatih. Tak lupa kami ucapkan syukur kehadirat
Allah SWT semoga melindungi kita semua Amin.

PERSATUAN GERAK BADAN PENCAK SILAT


MARGALUYU
DUNGUS MAUNG CICALENGKA BANDUNG

PETUNJUK MEMBANGKITKAN TENAGA DALAM ANDA YANG AMPUH UNTUK


KESAKTIAN DIRI PRIBADI, KUAT TANGGUH DAN JAYA

SELAMAT MEMPELAJARI DAN MENDALAMI

Anda mungkin juga menyukai