MARGALUYU
DAERAH BANDUNG TIMUR
1. Program Reguler adalah program rutin yang dapat diikuti oleh semua orang (L/P) yang
mempunyai waktu luang yang bertujuan disamping untuk mengolah potensi tubuh tetapi juga
untuk berolah raga secara rutin, dikarenakan program ini menghabiskan waktu selama 4 bulan
dengan waktu latihan 2 kali pertemuan setiap minggu. Materi yang diberikan satu tahap demi
satu tahap sampai murid/siswa menguasai baru diteruskan dengan materi yang lain.
2. Program Private diadakan khusus untuk orang yang mempunyai waktu luang yang sedikit.
Oleh karena itu bagi peminat program privat diharapkan mengikuti dengan sebaik-baiknya,
dikarenakan untuk materi yang diberikan sama persis dengan program biasa denngan materi
yang dipadatkan. Lama waktu berlatih 20 hari dengan metode disaat terakhir waktu latihan
sepuluh hari berturut-turut tidak boleh putus, baru bias dilakukan pengharkatan. Program ini
berlaku hanya untuk tingkat 1 dan 2 saja.
PENDAHULUAN
Didalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern dan semakin canggih, dimana
dari abad pra kebudayaan sampai abad modern ini pengetahuan slalu berkembang.
Kita sebagai bangsa Indonesia yang telah mengenal kebudayaan yang sangat tinggi, warisan dari
nenek moyang kita yang telah memiliki budaya pemikiran, pengetahuan, keilmuan yang sangat
tinggi dan sangat berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Salah satu contohnya
adalah Candi Borobudur yang telah menjadi salah satu keajaiban dunia yang berasal dari hasil
pemikiran, pengetahuan, kebudayaan yang tinggi dari nenek moyang.
Kita sabagai pewaris dari manfaat dan hikmah yang diwariskan oleh nenek moyang kita wajib
menjaga dan melestarikannya. Dilandasi itulah kami sebagai siswa dan penerus dari PGBP
MARGALUYU merasa bertanggung jawab dan berkewajiban untuk mengembangkan dan
melestarikan atas hasil budaya dan pemikiran yang telah diolah dan digali oleh Bp. Dan Ibu S.
Andadinata, Bp. E. Suhadi, Bp. Uwen, Bp. R. Hamim, Abah Nampon, dan Bp. Andi Rohandi
yang semuanya telah almarhum.
Untuk itulah kami memberanikan diri untuk menuliskan sedikit tentang PGBP Margaluyu dan
sedikit ajaran yang telah kami terima untuk dikenang, dibaca dan dilestarikan oleh kita generasi
muda sebagai pewaris dari cita-cita para almarhum.
Penulis,
MERDEKA !
Memperingatkan kepada segenap putra dan putrid untuk menjaga keselamatan lahir dan bhatin
supaya mencurahkan nasehat di bawah ini :
1. Jangan cerita kepada orang lain sebelum diri kita cukup mengerti dan merasakan diri sendiri
2. Jangan melalaikan pekerjaan wajib, agama, darigama, dll
3. Jangan menghinakan perkataan kita sendiri
4. Kita harus memberi maaf kepada kesalahan orang lain
5. Kita harus dapat menghilangkan segala hawa nafsu (amarah) yang membahayakan akibatnya
6. Jangan sekali-kali kita putus asa, akan tetapi seharusnya ridho, ikhlas dan sabar juga tawakal
pada waktu menghadapi musibah
7. Kita harus tunduk kepada perintah Negara
8. Jangan sombong dan besar kepala
9. Jangan pernah mempunyai hati DIR, bahwa orang lain lebih rendah daripada kita
10. Harus sopan, jangan menghinakan atau merendahkan kepada : GURU, RATU, IBU, BAPAK
dan sesame manusia
S. ANDA DINATA
ANDI ROHANDI
SOBANDI SANTIKA
1. Berdoa kepada Tuhan YME semoga diberikan rahmat, karunianya dan keselamatan pada saat
berlatih
2. Mendoakan para pendekar MARGALUYU yang telah wafat
3. Mohon ijin kepada Alm. Bp. S Andadinata dan Alm. Bp. Andi Rohandi
4. Mohon bantuan kepada saudara empat (sedulur papat , kakang kawah, adi ari-ari)
5. Mohon ijin kepada penguasa alam setempat supaya tidak diganggu dalam latihan
6. Lakukan gerakan jurus yang telah kita terima secara mantap dan penuh keyakinan sehingga
gerakan senpurna
7. Berlatih dengan cara semedi (gerakan bhatin) secara teratur sehingga bathiniah kita terisi
8. Berlatih napas scara teratur dengan jalan bernapas segi tiga, misalkan ; tarik napas selama
tujuh detik, tahan napas selama 7 detik dan lepaskan napas selama 7 detik. Hal ini bertujuan
untuk menyatukan tenaga dalam kita bersatu dengan peredaran darah dan denyut jantung
9. Hindari nafsu, iri, dengki, sirik, dll koreksi diri dan jangan membohongi diri sendiri
10. Bertindak jujur, kendalikan nafsu amarah dan sabar
11. Berpuasa secara berturut-turut selama sembilan hari dan mendoakan Ibu Bapak kita serta
leluhur-leluhur kita yang telah meninggal
12. Rasakan dan resapilah setiap kita melakukan jurus apa yang terjadi didalam diri kita.
BAB I
PENGERTIAN TENAGA DALAM
Pada hakekatnya setiap insan dianugrahi oleh Tuhan sesuatu yang ada di dalam dirinya yang bila
digali atau diolah sangat berguna untuk kesehatan, kesembuhan dan beladiri dll.
Didalam PGBP MARGALUYU sesuatu atau potensi diri tersebut dinamakan kragh yang mana
akan timbul / bangkit bila diolah dengan cara tata napas dan tata gerak tertentu. Didalam hal ini
dapat dibangkitkan dengan cara :
1. Olah napas / pernapasan duduk
2. Jurus tenaga dalam / pernapasan jurus
Pada pernapasan duduk getaran dari dalam (kragh) akan timbul sedemikian rupa bila kita
mengatur keluar masuknya napas dengan cara atau sikap pernapasan tertentu. Pernapasan duduk
ini akan sangat membantu untuk membangkitkan getaran dari dalam diri sendiri.
Pada pernapasan jurus di dalam kita melakukan jurus inti margaluyu kita diwajibkan melakukan
gerakan atau jurus dimana dari dalam gerakan tersebut kita akan melakukan dua atau tiga hal
yang bersamaan. Hal tersebut antara lain disamping kita bernapas (olah napas), kita juga
mengkonsentrasikan dengan gerakan jurus dan pandangan mata harus seiring sejalan (singkron).
Tujuan dari pernapasan ini adalah merangsang getaran dari dalam dan disalurkan lewat gerakan
jurus tersebut, sebab di dalam latihan ini kadang badan kita dikeraskan, dilemaskan, kadang tata
napas ditarik, ditahan dan dihembuskan. Hal inilah yang dilatih dengan benar dan teratur akan
membangkitkan apa yang dinamakan tenaga dalam atau daya kuasa hidup yang akan sangat
berguna bagi kehidupan kita.
BAB II
TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA DALAM
Cara yang paling baik untuk membangkitkan tenaga dalam adalah dengan cara pengaturan napas
tertentu yang pada umumnya dibagi 4 jenis yaitu :
4. Menurut posisi
a. Napas ditempat yaitu pernapasan ditempat dengan mengambil posisi duduk bersila dan
pandangan mata di tutup. Untuk latihan tahap awal kemudian mengambil sikap menyembah,
tangan di depan dada kemudian tarik napas sepelan mungkin dan arahkan napas tersebut pada
pusat energi dengan penuh keyakinan dan sugesti kita seolah-olah di bawah pusar (pusat energi)
terjadi pembentukan energi, kemudian tahan selama 20 detik dan lepaskan pelahan napas kita
sambil kita resapi dengan penuh keyakinan dan sugesti kita bahwa energi telah tersebar pada
seluruh badan dan sambil kendorkan urat saraf kita (apabila tidak kuat menahan lepaskan
pelahan). Dalam hal ini banyak cara atau sikap pernapasan tetapi intinya tetap sama yaitu
menarik, menahan dengan menyebarkan ke seluruh tubuh kita dan mengeluarkan napas.
b. Napas gerak / jurus, yaitu pernapasan gerak / jurus inti yang mempunyai manfaat yang tepat
untuk terbentuknya system getaran yang mampu melindungi seluruh tubuh terhadap rangsangan
dari luar, sebab dalam hal pernapasan jurus anggota tubuh ada kalanya dilemaskan, dikeraskan
sambil mengatur pernapasan. Dalam keadaan seperti ini akan sangat membantu penyaluran
energi ke seluruh tubuh. Sistem getaran tubuh yang ada di PGBP margaluyu akan secara
otomatis membentengi diri dari serangan jahat baik fisik maupun non fisik sehinga bila
mengalami serangan yang tidak terduga system getaran tersebut akan membentengi /
mementalkan serangan tersebut. Selain itu, berlatih pernapasan jurus inti juga bermanfaat dari
segi pengoperasian tenaga dalam, sebab dengan melakukan jurus berarti melatih melakukan atau
menggunakan tenaga dalam baik untuk keperluan menarik atau menolak sesuatu objek meskipun
dilihat dari pernapasan, dalam berlatih jurus terdapat pula unsur pembangkit tenaga dalam.
BAB III
SEJARAH PENEMU JURUS PENCA MARGALUYU
Dahulu kala di daerah pagar ruyung Sumatera Barat ada seorang pendekar cina yang oleh
penduduk dikenal dengan nama Mahdi atau Mama Mahdi. Beliau seorang yang menciptakan dan
melatih ilmu yang bila dipergunakan dengan menahan napas yang kemudian disebut dengan
jurus mati. Jurus ini mengambil kekuatan dari inti bumi (unsure tanah), yang mempunyai sipat
sanggup menahan benturan sebesar apapun. Yang kemudian menjadi jurus (1)
Mama Mahdi melatih jurus ini selama 15 tahun, karena ketekunannya di daerah tersebut tidak
ada yang mampu mengalahkannya. Beberapa waktu kemudian beliau merantau ke pulau jawa,
menyusuri daerah pesisir. Saat itu beliau melihat seseorang yang berlatih jurus-jurus seperti
gerakan orang berenang melawan arus, bahkan orang tersebut mampu berjalan di atas air.
Melihat kejadian itu tergugahlah keinginan Mama Mahdi untuk mencoba ilmu orang tersebut.
Untuk membuktikan sampai dimana dan siapa yang paling unggul maka terjadilah pertandingan
antara keduannya selama 15 hari dan tidak ada yang menang dan kalah. Ternyata pendekar
tersebut bernama Eyang Kahri. Beliau melatih jurus (8). Jurus ini berintikan pada kekuatan air
(unsur air) yang sanggup menghalau, menerjang semua rintangan.
Kemudian terjadilah pertukaran ilmu dari kedua orang tersebut. Di sinilah terpadu antara
kekuatan bumi dan air yang saling melengkapi. Beliau melatih sampai beberapa tahun sehingga
dapat memadukan kedua ilmu itu dengan sempurna.
Selang beberapa waktu kemudian keduanya merantau dan bertemu dengan orang yagn sedang
bertapa, dan hal itu membuat keduanya terheran-heran karena dari tubuh petapa itu
mengeluarkan cahaya , dan hal itu membuat keduanya penasaran ingin mencoba kemampuan
petapa itu. Tetapi sunguh ajaib ketika orang tersebut di serang oleh Eyang Mahdi dan Eyang
Kahri keduanya justru terpental seperti di dorong oleh kekuatan angin dengan kecepatan yang
tinggi (jurus inilah yang kemudian disebut dengan jurus (3).
Mengalami hal yang demikian tidak membuat keduanya takut, justru membuat penasaran dan
meningkatkan serangannya. Mendapat serangan yang kedua orang tersebut petapa itu
mengeluarkan gerakan memutar kedua tangannya yang membuat jatuh terputar (yang kemudian
menjadi jurus (5). Merasa belum puas petapa itu mengeluarkan jurus pamungkas yang seolah-
olah membuat gerakan seperti orang menangkis yang membuat kedua penyerangnya terpental
kesamping belakang dan terjatuh seperti di lempar kekuatan angin yang tidak kelihatan (yang
kemudian menjadi jurus (7).
Nama petapa itu adalah Eyang Syah Bandar. Sesudah benar-benar merasa kalah keduanya justru
berguru kepadanya. Kemudian ketiganya menyatukan jurus-jurusnya. Eyang Mahdi dan Kahri
menyerap ilmu eyang Syah Bandar hanya dengan memakan buah-buahan saja. Satu jurus dilatih
selama 1 tahun, berarti ketiganya berlatih selama tiga tahun dibawah bimbingan Eyang Syah
Bandar, lalu ketiganya sepakat untuk mencoba ilmu sekaligus berguru kepada Eyang Kahir yang
tak lain adalah guru dari Syah Bandar yang tinggal di daerah Bogor. Beliau adalah seorang ahli
ilmu kebatin yang selama 2,5 tahun bertapa hanya dengan minum air hujan. Ternyata gabungan
ilmu Eyang Mahdi, Kahri dan Syah Bandar belum merupakan lawan dari Eyang Kahir.
Ketika ketiganya mencoba ilmunya Eyang Kahir hanya mengerakan tangan seperti gerakan
menutup kearah bumi, ketiganya jatuh terduduk dan menempel di bumi. Jurus yang digunakan
yaitu jurus (2). Jurus ini bersipat membanting sambil menekan ke bawah. Namun ketiganya
merasa belum puas. Setelah mencoba lagi Eyang Kahir mengeluarkan jurus dengan
menyilangkan tangannya dan ketiganya seperti terbelah oleh petir. Selangkangannya terkena
jurus sehingga kuda-kudanya runtuh. Inilah yang kemudian dinamakan jurus (4), yang
mempunyai sipat membuka dan membelah. Jurus ini berintikan kekuatan api. Demikian juga
jurus enam (6) mengakibatkan terbanting dengan tekanan satu buah tangan dan beliau juga
mengeluarkan jurus (9) yang mengandalkan tenaga tarik dan lempar sambil menarik pungung ke
belakang.
Untuk membuat ketiganya jera, Eyang Kahir melempar keatas dengan gerakan mengangkat
tangan sehingga ketiganya menyangkut di pohon. Eyang kahir kemudian menyatukan jurus-jurus
dari keempatnya yang diringkas menjadi 10 jurus inti, sehinga terpadu jurus-jurus yang mampu
mengisi tetapi bersipat bertahan, menghindar, menjatuhkan, menutup, menekan, menarik,
memutar dan mengangkat kemudian yang dikenal menjadi JURUS INTI MARGALUYU.
Bapak S. Anda Dinata berguru kepada Mama Mahdi, Mama Kahri, Mama Syah Bandar dan
Mama Kahir sehinga terciptanya jurus yang disarikan menjadi 10 jurus dari ratusan jurus yang
dipelajari. Beliau juga mempelajari ilmu-ilmu kebatinan, ilmu hikmah dari berbagai guru, antara
lain Mama Singa (Cikole) dari desa Cinunuk, Mama Sutawijaya dari kraton kesepuhan Cirebon,
Pangeran Bantal Waru dari daerah pesisir selatan, Mama Kahfi dari Garut, dan mempunyai
saudara seperguruan Bp. Mohammad Nuh, Bp. E Soehendi, Bp. R. Hamim, Bp. Nampon dan Bp.
Uwen.
Bapak Anda Dinata mempunyai seorang isteri yaitu Ibu Sukaesih dan mempunyai murid yang
pertama pada tahun 1928 yang berjumlah tujuh orang yaitu ; Bp. Idi Wikarta, Bp. H. Idi,
BpWinata, Bp. Ucun, Bp. Ahmad, Bp. Arja, Bp. Andi Rohandi.
Pada hari Rabu Kliwon 31 Januari 1933 Bp. Anda Dinata, Bp. Nampon, Bp. R. Hamim memberi
nama perguruan dengan nama Persatuan Gerak Badan Penca MARGALUYU; Marga berarti
jalan dan Luyu berasal dari kata Saluyu berarti bersatu/kompak. Sehingga margaluyu dapat
diartikan Jalan Persatuan, yaitu jalan persatuan untuk melawan penjajah, yang waktu itu masih
dalam penjajahan Belanda, dengan guru besar Bp. S. Anda Dinata sedangkan Bp. Andi Rohandi
sebagai penulisnya. Disamping sebagai murid pertama juga diangkat sebagai anak angkat oleh
Bp. Anda Dinata.
Karena masa itu masa penjajahan maka secara diam-diam banyak murid yang berlatih dengan
tujuan untuk melawan penjajah. Semakin hari semakin banyak orang yang belajar
dipadepokanya yang terletak di desa Cikuya Cicalengka Bandung. Sebagai murid tersayang Bp.
Andi Rohandi banyak mewakili Bp. Anda Dinata dalam hal melatih murid-muridnya.
Dan ketika Bp. S. Anda Dinata meninggal maka Bp. Andi Rohandi yang menjadi guru besar
Margaluyu yang berkenan melaksanakan pengharkatan/pengisian. Dan pada tanggal 23
Nopember 1997 Bp. Andi Rohandi meniggal dunia dan kini digantikan oleh Bp. Sobandi Santika
sebagai anak tertua yang meneruskan sebagai pewaris yang sah dari ketua / guru besar yang
berkedudukan di kampung Dungus Maung Waluya Cicalengka. Dan pada beliaulah PGBP
Margaluyu bernaung.
RINGKASAN
BAB IV
NAMA NAMA JURUS INTI MARGALUYU
Jurus ke 1 : Ngeupeul
2 : Teundeut
3 : Jeblag
4 : Beset (larangan)
5 : Giles
7 : Lewatan
9 : Potongan
Jurus (1) :
Untuk Pertahanan :
Apabila mendapat serangan lawan, kita harus ambil napas dan tahan masukan jurus (1), semakin
kuat kita menahan pandangan kita teguh, musuh akan kejang. Biasanya menurut banyak
pengalaman begitu dapat serangan terus mengambil jurus, maka musuh akan terlempar dengan
sendirinya.
Jurus (2)
Untuk Membanting :
Serangan lawan yang datang apabila sudah berhadapan dengan musuh dengan sikap tenang
ambil jurus begitu serangan mendekat kita lepaskan dengan cara melepaskan napas lewat hidung
(plos), maka musuh akan terbanting kedepan / terjungkal membentur tanah.
Jurus (3)
1. Untuk Menahan Serangan Lawan :
Pandang lawan dengan penuh keyakinan, begitu serangan datang sebelum serangan lawan
menyentuh tubuh kita, kita lepaskan jurus (plos) maka lawan terlempar ke depan.
2. Untuk Melempar Serangan Lawan :
Lawan datang ambil napas jurus (3) masuk, maka serangan lawan akan berhenti seketika.
3. Untuk Menutup Kesaktian Nafsu :
Dengan cara tertentu kita dapat menutup nafsu / kesaktian orang lain yang akan berbuat jahat
kepada kita.
Jurus (4) :
1. Untuk Membuyarkan Lawan :
Apabila kita dikeroyok orang lebih dari 2 orang maka kita lepaskan jurus (4) dengan napas lepas.
2. Untuk Memecah Sendi-sendi / Selangkangan :
Pandangan mata kita tajamkan, ambil nafas jurus (4). Begitu lawan menyerang sebelum
menyentuh tubuh kita kita lepaskan napas (plos) maka lawan akan terkena jurus dan orang
tersebut akan rusak sendi-sendinya atau selangkangannya akan sempal. Oleh karena itu maka
disebut jurus larangan (tidak sembarang menggunakan)
Jurus (5) :
Untuk Menghindar Sekaligus Membanting Lawan :
Serangan lawan datang sambil memasukan jurus (5) kita lepaskan napas (plos) maka orang
tersebut akan terlempar dan berputar
Jurus (6)
1. Untuk Membanting dan Mematahkan Lawan :
Lawan datang lalu kita sambut dengan jurus (6) dengan napas keluar (plos) maka lawan akan
terbanting dan terjungkal dan bagian leher serta punggung akan patah.
2. Untuk Mengunci Orang Agar Nafsu Amarah / Niat Jahat Hilang
3. Untuk Mengunci Kesaktian Lawan, kesaktian lawan tidak bisa keluar (hampir sama dengan
jurus (3) )
Jurus (7) :
Untuk Menangkis Lawan :
Serangan lawan datang sebelum menyentuh tubuh kita, maka kita sambut dengan napas keluar
(plos) lawan akan terlempar kuat sekali kesamping belakang dan terbanting ke tanah.
Jurus (8) :
Jurus Larangan : bahkan untuk latihan sekalipun. Orang yang terkena jurus ini akan pecah
jantungnya dan muntah darah.
Jurus (9) :
1. Untuk Mematahkan Tangan :
Begitu tangan lawan terpegang kita lepaskan tata napas masuk dan pandangan kesamping bawah
maka tangan tsb pasti akan patah.
2. Melempar Keatas :
Dengan tata napas keluar (plos) dan pandangan kesamping atas maka lawan akan terlempar ke
udara / atas
Jurus (10) :
1. Untuk Mengangkat Tubuh Lawan :
Lawan menyerang, kita sambut dengan jurus (10) dan tata napas keluar (plos), maka musuh akan
terangkat ke atas
2. Untuk Mengambil Nafsu / Tenaga Lawan
Dengan cara tertentu dan napas masuk plos maka kekuatan / tenaga lawan akan terkuras habis
BAB V
MENDETEKSI HASIL LATIHAN
Setelah kita bersusah payah berlatih pernapasan, baik pernapasan duduk maupun pernapasan
jurus inti Margaluyu kita akan adakan tes dari perkembangan getaran (kragh) tersebut. Bila kita
ingin melakukan sendiri cobalah kita dengan cara :
1. Bersila ditempat, atur pernapasan sempurna dan pertajam semua panca indera kita.
Konsentrasi dan pertajam perasaan kita. Kenalilah alam sekitarnya antara lain udara yang
menyentuh, suara binatang, arah angina dll, kemudian satukan pikiran dengan semangat daya,
cipta, karsa. Tarik napas halus seolah-olah lubang hidung kita tidak merasa gesekan udara yang
keluar masuk, kemudian endapkan dipusat tenaga. Setelah getaran dari pusat tenaga dalam
terasa, salurkan getaran tersebut pada telapak tangan kemudian telapak tangan dihadapkan satu
sama lain di depan dada kita dengan jarak kira-kira 30 cm. setelah itu kendorkan tangan tetapi
energi getaran masih tersalur pada kedua tangan, kemudian gerakan telapak tangan yang satu
kearah mendekati arah yang lain dan rasakan tangan tersebut saling mendorong. Cobalah hal ini
berulang-ulang sampai mahir.
2. Ambil batu atau benda apa saja kemudian dengan semangat daya cipta, karsa salurilah benda
tersebut dengan energi atau dengan getaran jurus yang kita maui (bisa2, 3, 4, 5, 6, 7, 9).
Kemudian taruhlah benda tersebut dengan jarak kira-kira 1 meter. Sekarang ulangi tarik napas
dan salurkan ke tangan anda dan coba deteksi dengan telapak tangan kita dengan konsentrasi
tangan kita akan bergetar / terlempar. Hal ini akan meyakinkan kita bahwa getaran ataupun
tenaga dalam kita telah bangkit.
3. Disamping kedua cara di atas ada satu cara lagi yang lebih sulit karena membutuhkan
kepekaan, ketajaman dari seluruh tubuh kita. Kita berdiam diri, kuasailah pernapasan sempurna
dan dekati benda tersebut dan kita akan tergetar, terdorong bahkan terlempar oleh benda yang
kita isi dengan tenaga dalam. Untuk pendeteksian getaran atau kragh ada cara lagi yang lebih
tepat untuk penyaluran jurus dalam hal beladiri, menyerang lawan yang membahayakan kita. Hal
demikian dilakukan untuk latihan serang hindar atau serang bela, dilakukan minimal 2 orang. 1
orang menyerang 1 orang bertahan. Posisi orang bertahan dalam keadaan waspada baik fisik
maupun getaran. Ambil napas, masukan jurus pertahanan (1) atau jurus menyerang (2, 3, 4, 5, 6,
7, 9) ingat jangan jurus (8) karena membahayakan. Seorang yang akan menyerang konsentrasi
perbesar nafsu seolah-olah lawan berlatih adalah lawan sesungguhnya. Apabila penyerang telah
melalui dengan gerakan waspadalah, kuatkan perasaan dengan semangat daya cipta, karsa untuk
mempertahankan diri, begitu penyerang mendekati kita dan bila kita hanya ingin bertahan,
kuatkan getaran jurus (1) dalam hati mengucapkan kuat, kebal, getar maka penyerang akan
berhenti di tempat dan pandangan mata jangan sampai lepas dari penyerang tersebut. Hal ini
akan membuat penyerang kaku dan kejang ditempat, dan bila kita menginginkan penyerang
terlempar, begitu orang menyerang, perhatikan gerakanya sebelum menyerang lepaskan napas
jurus yang telah kita simpan, maka orang tersebut akan terjatuh, terlempar, terbanting sesuai
dengan jurus yang kita lepaskan. Latihan hal ini sedemikian rupa sampai betul-betul mahir.
BAB VI
PENDALAMAN JURUS
Menurut petunjuk yang diberikan oleh guru besar Alm. Bp. Andi Rohandi dalam pendalaman
jurus inti di bagi menjadi 2 hal yang pokok yang dikenal dengan nama tata gerak dan tata ghaib.
Tata gerak berarti dalam latihan tingkat awal kita masih sebatas pada olah tubuh, tangan, kaki,
mata atau yang berhubungan dengan lahiriah, yaitu kita akan mendapatkan badan yang sehat,
kuat, semangat tinggi, kekuatan otot dll. Tata ghaib sesuai dengan namanya tentunya kita akan
mempelajari jurus inti untuk mendapatkan sesuatu hal yang bersipat lebih mendalam, antara lain
kesembuhan, penyembuhan orang lain, keselamatan, bela diri batin dll. Dalam hal ini akan kita
kupas hal yang menyangkut dengan tata ghaib dan rahasianya, tentunya setelah kita menguasai
benar tata gerak.
a. Nama jurus harus hapal di luar kepala karena namanya sekaligus maknanya dan daya
kegunaannya. Fungsi menyebut nama jurus untuk memprogram pikiran, batiniah supaya terisi
kehendak jurus, membangunkan kekuatan cipta atas ijin Allah SWT. Dalam latihan jurus tenaga
dalam atau getaran tenaga dalam akan berubah namanya menjadi DAYA KUASA HIDUP daya
kuasa hidup ini akan terus berkembang menjadi bagian dari perjalanan hidup siswa dari PGBP
Margaluyu sampai akhir hayatnya.
b. Langkah yang digunakan; semua langkah yang digunakan adalah langkah kaki yang selalu
menyentuh tanah tanpa menggunakan alas kaki (ngesor). Fungsinya untuk menyerap unsure atau
materi alam lewat telapak kaki dan melatih penyaluran daya listrik tubuh lewat ujung kaki, maka
alangkah baiknya bila di latih di tempat yang mengandung getaran, partikel alam, antara lain;
pinggir sungai, pasir pantai, serta daya ghaib dari penguasa alam setempat.
c. Kuda-kuda adalah sikap formasi kaki dengan posisi berat tubuh tepat berada di tengah-tengah,
setiap langkah yang berhenti dapat membentuk kuda-kuda. Fungsi kuda-kuda untuk menopang
tubuh dengan kekuatan tulang penyangganya.
d. Gerakan tangan sesuai dengan tujuan jurus tersebut harus sinkron seiring sejalan dengan
gerakan tubuh lainnya (kaki, badan)
e. Gerak mata dalam jurus ini mengikuti dari grakan tangan jurus tersebut pada awal dan akhir
jurus.
f. Gerakan napas adalah keluar masuknya napas lewat hidung sesuai dengan pengaturan jurus
yang dipakai, harus tegas dan kuat.
g. Kekuatan, kecepatan tangan akan berpengaruh pada hasil dari pelepasan jurus sesuai sasaran.
Jadi tenaga dalam akan sempurna bila ketujuh hal di atas terjadi perpaduan yang baik, atau
dengan kata lain tenaga dalam akan lebih kuat, ampuh bila ketujuh hal tersebut menjadi
keselarasan waktu digunakan.
Secara ringkas tujuan pendalaman jurus adalah supaya jurus tenaga dalamnya atau pada
tingkatan ini di sebut daya kuasa hidup akan lebih tajam, kuat, sakti. Untuk menjadi tajam harus
tingkatkan pemahaman dari jurus, rahasia dan kunci jurus tersebut.
Kalau sudah menguasai kuncinya maka jurus tersebut sudah ada ilmunya. Inilah yang
ditingkatkan daya kuasanya dengan harapan kekuatan ghaib atau kesaktiannya dapat berkembang
dan bermanfaat. Untuk itu kemampuan pikiran dan konsentrasi harus dipusatkan dan diarahkan
pada hal ini.
Setelah menguasai daya kuasa ghaib harus ditingkatkan sehingga memperbesar kuasa diri pribadi
bahwa dirinya kuat, sehat, berani, berwibawa. Selanjutnya daya gerak cipta, gerak hati, gerak
kemauan harus meningkat untuk menjadi gaya sugesti atau kekuatan kenangan khayal tak
tergoyahkan, dan terakhir sebelum dilepaskan kekuatan sugesti itu harus matang benar seperti
menggambarkan diri pribadi menjadi ujud diri.
Ringkasan pada pendalaman ini kita berusaha supaya tenaga dalamnya terbuka secara maksimal,
sehingga apa yang kita kehendaki oleh jurusnya dapat terjadi.
Doa Penutup
YA Allah akhirnya aku hanya berlindung dan mohon keselamatan padaMU dan semoga
pendalaman jurus akhir ini mendapatkan daya pamungkas tenaga dalam sejati. Semua atas
kuasaMu Amin.
Untuk semua jurus 1 10 dilakukan dengan metode lemas kuat / keras lemas dengan didasari daya
batin, doa dan doa ilmu (tidak tertulis)
Contoh jurus 1
? Ambil sikap sembah, heningkan cipta, kuasai napas sempurna, konsentrasi, kuasai alam sekitar
dan rasakanlah.
? Ucapkan doa ilmuAllahuma Assyfahu.. doa pribadi, dan resapilah bahwa tuhan akan
membimbing kita.
? Ambil awalan jurus satu, kuda-kuda, tangan, badan, mata kendor kemudian tarik napas sambil
menjalankan langkah jurus(langkah kaki, tangan, mata, sesuai dengan jurus yang didalami) kita
hentikan dan tahan napas sekuat mungkin sambil mengeraskan seluruh anggota tubuh. Tahan
selama 20 detik kemudian lepaskan napas secara halus sambil mengendorkan seluruh tubuh.
Lakukan ini minimal 10 rangkai gerakan.
1. Niat
2. Doa Ilmu
3. Doa pribadi mohon daya
4. Tarik napas khulukum
5. Tahan napas amanatan
6. Lepas napas lillah
7. Penutup (doa mohon daya)
Berhubungan bela diri yagn kita pelajari adalah bela diri non fisik (spiritual) maka sekali lagi
keyakinan merupakan kunci pokok untuk berhasil atau tidaknya dalam pendalaman jurus inti ini,
selain itu puasa sembilan hari berturut-turut di siang hari dan malam hari menjalankan
pendalaman jurus dengan cara puasa hari pertama mendalami jurus satu, puasa kedua mendalami
jurus dua dan selanjutnya, maka sesuai dengan kehendak jurus itu akan terjadi kehendak jurus
atau dengan kata lain apa yang kita lakukan akan terjadi sesuai dengan kehendak jurus /
saciptaning dadi
Dari semua yang kita lakukan di dalam menghayati jurus ada hal-hal pokok yang kita perhatikan,
yaitu :