Angka kecelakaan kerja di Kalimantan Selatan masih terbilang tinggi.

Fluktuasi kecelakaan kerja yang

disebabkan berbagai faktor baik human error atau kesalahan akibat ketidaksesuaian atas pencapaian
yang diharapkan dan lainnya masih mengemuka di dunia kerja Kalsel. TERCATAT selama tahun 2017,
terdata ada 241 kasus kecelakaan kerja. Angka ini turun dibanding tahun 2016 tercatat 243 kasus dan
tahun 2015 sebanyak 252 kasus. (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel, 2018)

Faktor Resiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan seperti Ledakan yang menimbulkan
Tekanan Udara Yang Sangat Tinggi Disertai DENGAN nyala api sehingga dapat menyebabkan kerusakan
yang fatal, Longsor di pertambangan biasanya dibuat dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di tambang,
juga di tanah yang rentan terhadap perbaikan Hal ini bisa juga disebabkan oleh tidak adanya pengaturan
pembuatan terowongan untuk tambang, Kebakaran Bila mengakumulasi gas-gas yang tertahan di dalam
penggalian tambang di bawah tanah yang mengalami peningkatan, yang diakibatkan oleh berbagai hal,
seperti gerakan roda-roda mesin, tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, membuat gas itu
terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan gas dalam batas kondisi ledak (batas
eksplosif) dan kompilasi itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.