TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
darah dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme dan
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
wayan Sudarta,2013)
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung
metabolisme jaringan dan untuk kemampuanya ada hanya kalau di sertai peninggian
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA)
Kelas :
1. Para penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik serta tidak
menunjukkan gejala-gejala penyakit jantung seperti cepat lelah, sesak nafas atau
2. Penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik. Tidak mengeluh apa-
apa pada waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik yang biasa dapat menimbulkan
3. Penderita penyakit dengan bayak pembatasan dalam kegiatan fisik. Mereka tidak
mengeluh apa-apa waktu istirahat akan tetapi kegiatan fisik yang kurang dari
kegiatan baiasa sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti
sangat ringan.
2.3 Etiologi
Menurut Smeltzer (2001) penyebab gagal jantung meliputi :
pulmonal).
rematik (setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku pada musculoskeletal).
4. Penyakit jantung lain, misalnya : pada mekanisme gangguan aliran darah melalui
jantung (stenosis atau penyempitan katup semilunar dan katup alveonar), pada
b. Dispnea
c. Wheezing
d. Mudah lelah
e. Ansietas
2.5 Patofisiologi
volume residu ventrikel. Dari peningkatan volume residu ventrikel akan menyebabkan
atrium kanan memompakan darah ke paru - paru sehingga terjadi intoleransi aktivitas.
Efek ke belakang akan terjadi edema paru karena ketidak mampuan ventrikel kiri
gangguan pertukaran gas dan pola nafas tidak efektif. Dari peningkatan volume residu
injury iskemik dan infark. Dari peningkatan volume residu ventrikel juga
sistem perifer meningkat sehingga mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang
jantung.
Frekuensi jantung adalah fungsi sistem saraf otonom bila curah jantung
curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal untuk mempertahankan perfusi
jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan
diri untuk mempertahankan curah jantung. Volume sekuncup yaitu jumlah darah yang
dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga faktor : preload, kontraktilitas dan
afterlod.
Tetapi pada gagal jantung dengan masalah utama kerusakan dan kekakuan
serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih
membedakan gagal jantung sisi kanan versus sisi kiri dan stenosis katup atau
7. Oksimetri nadi : saturasi oksigen mugkin rendah terutama jika gagal jantung
kanan akut memperburuk penyakit paru abstruksi menahun atau gagal jantung
kronis.
penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik blood urea nitrogen dan kreatin
penurunan masukan protein atau penurunan sintesis protein dalam hepar yang
mengalami kongesti.
9. Hitung sel darah merah : mungkin terjadi anemia, polisitemia atau perubahan
jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah, peningkatan diuresis dan
mengurangi edema.
2. Diuretik diberikan untuk memacu sekresi natrium dan air melalui ginjal.
menurunkan preload)
c. Meningkatkan oksigen
d. Pemberian oksigen
e. Menurunkan konsumsi oksigen dengan bedrest.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATA
3.1. Kasus
Pasien bernama Tn. K, dengan Umur 75 tahun, jenis kelamin adalah laki-laki dengan
NO RM 13430193, pasien tinggal di alamat Lirboyo 4 Kota Kediri Pendidikan terakhir
SD dan bekerja sebagai petani, pasien masuk RSUD Pandan Arang pada 29 april 2013
jam 11.20 WIB dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada dengan diagnosa medis
CHF.
Data umum
Nama : Tn. K
Umur : 75 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Lirboyo Kota Kediri
No. Registrasi : 13430193
Diagnosa medis : CHF
Tanggal MRS : 6 januari 2020 Pukul: 07.00
Tanggal pengkajian : 6 januari 2020 Pukul : 12.00
Bila pasien di IGD
Triage pada pukul :.......................
Kategori triage : P1 P2 P3
Data khusus
1. Subyektif
Keluhan utama (chief complaint): Nyeri
Riwayat penyakit Sekarang :
Merupakan kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal hingga di bawa ke
RS secara lengkap.
Tn. K mengeluhkan dada kiri terasa sakit dan sesak nafas. Sesak nafas tidak kunjung
berkurang walapun sudah istirahat. Tn.K merasakan badan lemas dan pusing. Nyeri pada
dada kiri menjalar ke punggung dan perut atas.
1 2 3 4 5 6 77 8 9 10
Menurut Ahency for Health Care Polcy and Research (Data Obyektif)
Intensitas
No Diskripsi
Nyeri
1 Ti Pasien mengatakan
dak Nyeri tidak nyeri
Pasien mengatakan
N
2 sedikit nyeri atau ringan
yeri
Pasien nampak
Ringan
gelisah
Pasien mengatakan nyeri
masih bisa ditahan /
sedang
3 Nyeri
Pasien nampak gelisah
Sedang
Pasien mampu sedikit
berpartisipasi dlm
keperawatan
Pasien mengatakan nyeri
tidak dapat ditahan / berat
4 Nyeri
Pasien sangat gelisah
Berat
Fungsi mobilitas dan
perilaku pasien berubah
Pasien mengataan
N nyeri tidak tertahankan /
5 yeri sangat berat
Sangat Perubahan ADL yang
Berat mencolok
( Ketergantungan ), putus asa
B. BREATHING
Gerakan dada Simetris Asimetris
Gerakan paradoksal Ya Tidak
Retraksi intercosta Ya Tidak
Retraksi suprasternal Ya Tidak
Retraksi substernal Ya Tidak
Retraksi supraklavikular Ya Tidak
Retraksi Intraklavikula Ya Tidak
Gerakan diafragma Normal Tidak
C. CIRCULATION
Akral tangan dan kaki Hangat Dingin
Kualitas nadi Kuat Lemah
CRT < 2 dt > 2 dt
Perdarahan Ya Tidak
D. DISABILITY/STATUS NEUROLOGI
Tingkat kesadaran :
Alert : sadar dan orientasi baik
Verbal : respon terhadap suara (sadar tapi bingung atau tidak sadar tapi berespon
terhadap suara
Pain : tidak sadar tapi berespon terhadap nyeri
Unresponsive : tidak sadar, tidak ada reflek batuk/
reflek gag
GCS Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 5 Total: 14
Pupil : Isokor Anisokor
Reaksi terhadap cahaya : Ya tidak
E. EXPOSURE/ENVIRONMENT (focus pada area injury):
F. FULL OF VITAL SIGN & FIVE INTERVENTIONS
TD : 170/90 mmHg
RR : 28 x/menit
Nadi : 150 x/menit
Suhu : 37,5 ˚C Rektal Oral Aksiler
MAP :……….mmHg
Infus : RL 20 tpm
Kateter urine : Terpasang tidak
Produksi urine : 500 cc/jam
Warna urine : Kuning jernih Keruh Ada darah
NGT : Terpasang tidak
Monitor jantung Terpasang tidak
Pulse Oxymetri Terpasang tidak
Hasil pemeriksaan laboratorium :
A. Darah Lengkap
Leukosit :12.930 ( N : 3.500 - 10.000 mL )
Eritrosit : 4,7 ( N : 1,2 juta - 1,5 juta )
Trombosit :......................... ( N : 150.000 – 350.000 / mL )
Hemoglobin : 14,8 ( N : 11,0 – 16,3 gr / dl )
Hematokrit: 4,5 (N : 35,0 – 50 gr / dl )
PCV :..........................( N : 35 -50 )
B. Kimia Darah
Ureum :..........................( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :..........................( N : 07 – 1,5 mg / dl )
SGOT : 68 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 29 ( N : 3 – 19 )
BUN :.........................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin :..........................( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein :......................( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GDS : 109 ( N : 100 mg / dl )
C. Analisa elektrolit
Natrium :..........................( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium :..........................( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida :..........................( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium :..........................( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor :..........................( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )
D. Analisa Gas Darah
PH :........................( N : 7,35 – 7,45 )
pCO2 :..................... ..( N : 35 – 45 mmHg )
pO2 :...................... ..( N : 80 – 100 mmHg )
HCO3 :.........................( N : 21 -28 )
SaO2 : 90 ( N : >85 )
Base Excess :........................( N : -3 - +3 )
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG LAIN :
Jenis Hasil
Pemeriksaan
Foto Rontgent
USG
EKG Irama ireguler, HR 150x/menit, atrial fibrillation with rapid
ventricular response left axis deviation septal infarct, age
undetermined (abnormal ECG)
EEG
CT-Scan
MRI
Endoscopy
Lain-lain
Mata
Palpebra oedema Ya Tidak
Sklera Ikterik Kemerahan Normal
Konjungtiva Anemis Kemerahan Normal
Pupil Isokor Anisokor
Midriasis Ø: mm
Miosis Ø: mm.
Reaksi terhadap cahaya: +/+
Racoon eyes Ya Tidak
Hidung
Bentuk Normal Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Epistaksis Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
Pernafasan cuping hidung Ya Tidak
Terpasang oksigen: 2-5 lpm
Gangguan penciuman Ya Tidak
Telinga
Bentuk Normal Tidak
Othorhea Ya Tidak
Cairan Ya Tidak
Gangguan pendengaran Ya Tidak
Luka Ya Tidak
Mulut
Mukosa Lembab Kering Stomatitis
Luka Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Muntahan Ya Tidak
Leher
Deviasi trakhea Ya Tidak
JVD Normal Meningkat Menurun
Pembesaran kelenjar tiroid Ya Tidak
Deformitas leher Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Abrasi/luka babras Ya Tidak
Penetrasi/luka tusuk Ya Tidak
Burns/luka bakar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Pain/nyeri Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
Thoraks :
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Abrasi/luka babras Ya Tidak
Penetrasi/luka tusuk Ya Tidak
Burns/luka bakar Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
Gerakan paradoksal Simetris Tidak
Paru – paru :
Pola nafas, irama: Teratur Tidak teratur
Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
Lain-lain:...........
Suara nafas Vesikuler Bronkial Bronkovesikuler
Suara nafas tambahan :
Ronkhi Wheezing Stridor Crackles
Lain-lain:..............
Batuk Ya Tidak Produktif Ya Tidak
Sputum: Warna......... Jumlah.................. Bau....................
Konsistensi................
Jantung
Iktus cordis teraba pada ICS 2
Irama jantung Reguler Ireguler
S1/S2 tunggal Ya Tidak
Bunyi jantung tambahan Murmur Gallops Rhitme lain-lain: .........
Nyeri dada Ya Tidak
Pulsasi Sangat kuat Kuat, teraba Lemah
Teraba hilang timbul tidak teraba
CVP: Ada Tidak ada
Tempat CVP Subklavia Brachialis Femoralis
Pacu jantung Ada Tidak ada
Jenis: Permanen Sementara
Abdomen
Jejas Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
Distensi Ya Tidak
Massa Ya Tidak
Peristaltik usus 20 x/menit
Mual Ya Tidak
Muntah Ya Tidak
Frekuensi............., Jumlah.............cc, warna..............
Pembesarah hepar Ya Tidak
Pembesaran lien Ya Tidak
Ekstremitas
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Abrasi/luka babras Ya Tidak
Penetrasi/luka tusuk Ya Tidak
Burns/luka bakar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Restaint Ya Tidak
Kontraktur Ya Tidak
Parese Ya Tidak
Plegi Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
Pelvis/Genetalia
Deformitas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya, di......... Tidak
Kebersihan area genital Bersih Kotor
Priapismus Ya Tidak
Incontinensia urine Ya Tidak
Retensi Urine Ya Tidak
3 Pantangan / Alergi - -
6 Cara mengatasi
- -
masalah
c. Pola Istirahat Tidur
No Pemenuhan Istirahat Sebelum Sakit Setelah Sakit
Tidur
1 Jumlah / Waktu Pagi :......................... Pagi :.......................
Siang : 2 jam Siang : 1 jam
Malam : 7 jam Malam : 5 jam
2 Gangguan tidur - Nyeri
3 Upaya mengatasi masalah Menciptakan
gangguan tidur - lingkungan yang
nyaman
4 Hal yang mempermudah - -
tidur
5 Hal yang mempermudah
- -
bangun
d. Pola Kebersihan diri / Personal Hygiene
Hepatomegali
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV : Mendesak diafragma
TD : 170/90 mmHg
RR : 28 kali/menit
N : 150 kali/menit
S : 37 0 C Sesak nafas
I : ada retraksi dinding dada
P : simetris, ada otot bantu
pernafasan
P : sonor
A : terdengar ronchi
basah/crales
- Terdapat cupping hidung
- Mukosa bibir pucat
- Pasien tampak gelisah
2 DS : Kontraktilitas meningkat Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri
dibagian dada kiri dan menjalar
ke perut bagian atas
- pasien mengatakan badannya
lemas Beban jantung meningkat
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV :
TD : 170/90 mmHg
RR : 28 kali/menit
N : 150 kali/menit
S : 37 0 C
3.3. Diagnosa
1. Pola nafas tidak efektif b.d.
2. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
3.4. Intervensi
3.5. Implementasi
3.6. evaluasi